PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Saat ini paradigma pelayanan kefarmasian telah
meluas dari pelayanan yang berorientasi pada obat (drug oriented) menjadi pelayanan
yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan tujuan untuk meningkatkan
Pada penilaian luaran klinik pasien diperlukan berbagai indikator yang meliputi:
2008 yang mendukung peran apoteker dalam keselamatan pasien antara lain perlunya
berguna bagi dokter dan apoteker dalam pengambilan keputusan klinik. Untuk
mengambil keputusan klinik pada proses terapi mulai dari pemilihan obat,
keamanan obat. Sebagai contoh, pada pertimbangan penggunaan dan penentuan dosis
Pada keadaan data tidak tersedia atau belum direncanakan maka apoteker dapat
B. Tujuan
lengkap
darah lengkap
ISI
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk
melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga
pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada
1 Hemoglobin.
2 Hematokrit.
4 Trombosit (platelet).
datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika
didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan
yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang
tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium
1. Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin
Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus
memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik,
yaitu :
Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab
lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik,
lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis
kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada
penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
2. Hematokrit
Nilai normal dewasa pria 40-54%, wanita 37-47%, wanita hamil 30-46%
Nilai normal anak 31-45%, batita 35-44%, bayi 29-54%, neonatus 40-68%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar,
Ht tinggi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan
Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan
Ht rendah (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung,
<15%.
Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3, Anak
10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3, postpartum 9700-
25700 sel/mm3
Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan
Anemia hemolitik
Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia
aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan
kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi,
antibiotik lainnya.
Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan
monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left
biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat
menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka
Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut
shift to the right. Infeksi yang disertai shift to the right biasanya merupakan infeksi virus.
Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain keracunan
4. Trombosit (platelet)
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol).
anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3.
oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika
>1.000.000 sel/mm3.
5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan
Nilai normal dewasa wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3, pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.
Nilai normal bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3, anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.
Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar,
Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan
fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol,
mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :
1 MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu
(HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg).
Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per
eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”).
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED
merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi
akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan
panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang
Laki-laki : 0 – 15 mm/jam
Perempuan : 0 – 20 mm/jam
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.
Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam
melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi
dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari
masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel
maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam
sel/µl.
Nilai normal :
Eosinofil 1-3%.
Netrofil 55-70%.
Limfosit 20-40%.
Monosit 2-8%.
PDW merupakan koefisien variasi ukuran trombosit. Kadar PDW tinggi dapat ditemukan
pada sickle cell disease dan trombositosis, sedangkan kadar PDW yang rendah dapat
RDW merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit. RDW yang tinggi dapat
mengindikasikan ukuran eritrosit yang heterogen, dan biasanya ditemukan pada anemia
defisiensi besi, defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12, sedangkan jika didapat
hasil RDW yang rendah dapat menunjukan eritrosit yang mempunyai ukuran variasi yang
kecil.
C. Manfaat Dan Tujuan Pemeriksaan Hematologi
Darah dapat menentukan kualitas kesehatan anda. Darah terdiri dari berbagai yaitu sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih (lekosit), trombosit dan bagian cairan yang
berwarna kekuningan yang biasa disebut Plasma. Fungsi darah antara lain mengangkut
zat-zat dan oksigen yang diperlukan tubuh, mengangkut bahan kimia hasil metabolisme
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. adanya kelainan darah
1. Mendeteksi kelainan Hematologi (Anemia dan Leukemia) dimana ada di duga ada
2. Kelainan sisetemik (Hati dan Ginjal) yang dapat mempengaruhi sel darah baik
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk
Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
1. Hemoglobin.
2. Hematokrit.
4. Trombosit (platelet).
dimana ada di duga ada kelainan jumlah dan fungsi sel darah.