Anda di halaman 1dari 9

1. Kadar normal sel darah merah ?

Jawab :
Hemoglobin
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Hematokrit
Pria 40,7% - 50,3%
Wanita 36,1% - 44,3%
Leukosit
4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Trombosit
150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Eritrosit
Pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah.
Wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.

2. Perbedaan pemeriksaan darah rutin dan darah lengkap komponen beserta nilai
normalnya?
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu
juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon
terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter


pemeriksaan, yaitu
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Leukosit(WhiteBloodCell/WBC)
4. Trombosit(platelet)
5. Eritrosit(RedBloodCell/RBC)
6. IndeksEritrosit(MCV,MCH,MCHC)
7. LajuEndapDarahatauErithrocyteSedimentationRate(ESR)
8. HitungJenisLeukosit(DiffCount)
9. PlateletDisributionWidth(PDW)
10. Red Cell Distribution Width (RDW)
1. Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai
media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat
dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus
memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium
klinik, yaitu
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl

2. Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk
pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar
hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-
penyakit yang sama.

3. Leukosit (White Blood Cell / WBC)


Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang
disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus,
penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit
infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

4. Trombosit (platelet)
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada
keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus
demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum
tulang, dll.

5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)


Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan
berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke
seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.
Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada
wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada
kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif,
perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia,
leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll
6. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di
mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara
lain :
MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume
rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)
MCV = Hematokrit x 10 Eritrosit
Nilai normal = 82-92 fl
MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata
(HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg) MCH =
Hemoglobin x 10
Eritrosit
Nilai normal = 27-31 pg
MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin
Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan
dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah gr/dl)
MCHC = Hemoglobin x 100 Hematokrit
Nilai normal = 32-37 %

7. Laju Endap Darah


Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan
sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED
merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi
akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan). International
Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk
menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang
pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat
tinggi masih terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 15 mm/jam Perempuan : 0
20 mm/jam

8. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)


Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit.
Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam
melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi
dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-
masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka
nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/l.
Nilai normal : Eosinofil 1-3%, Netrofil 55-70%, Limfosit 20-40%, Monosit 2-8%

9. Platelet Disribution Width (PDW)


PDW merupakan koefisien variasi ukuran trombosit. Kadar PDW tinggi dapat ditemukan
pada sickle cell disease dan trombositosis, sedangkan kadar PDW yang rendah dapat
menunjukan trombosit yang mempunyai ukuran yang kecil.
10. Red Cell Distribution Width (RDW)
RDW merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit. RDW yang tinggi dapat
mengindikasikan ukuran eritrosit yang heterogen, dan biasanya ditemukan pada anemia
defisiensi besi, defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12, sedangkan jika didapat
hasil RDW yang rendah dapat menunjukan eritrosit yang mempunyai ukuran variasi yang
kecil.

Pemeriksaan Darah Rutin


Pemeriksaan darah rutin meliputi 6 jenis pemeriksaan; yaitu
1. Hemoglobin / Haemoglobin (Hb)
2. Hematokrit (Ht)
3. Leukosit: hitung leukosit (leukocyte count) dan hitung jenis (differential count)
4. Hitung trombosit / platelet count
5. Laju endap darah (LED) / erythrocyte sedimentation rate (ESR)
6. Hitung eritrosit (di beberapa instansi).

Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin atau yang sering disingkat dengan Hb merupakan salah satu dari sekian
banyak tolak ukur apakah anda terkena anemia atau tidak.Hemoglobin adalah suatu protein
yang berada di dalam darah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Jadi, oksigen
yang telah dihirup dan masuk ke paru-paru nantinya akan diangkut lagi oleh hemoglobin di
dalam darah untuk didistribusikan ke otak, jantung, ginjal, otot, tulang dan seluruh organ
tubuh.
Orang-orang yang tidak pernah atau jarang mengkonsumsi vitamin dan mineral, ibu hamil,
orang yang mengalami perdarahan akibat terluka, terkena infeksi kronis atau penyakit kronis
seperti TBC, tumor, gangguan hati, dan gangguan kesehatan lainnya, bisa saja
terjadi penurunan kadar Hb. Raut wajah akan terlihat pucat dan kuyu. Tubuh pun menjadi
lemas, tidak bertenaga dan mudah lelah.
Nilai normal
* dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, * wanita hamil 10-15 gram/dL
* wanita 12-16 gram/dL * anak 11-16 gram/dL,
* baLita 9-15 gram/dL,bayi 10-17 gram/dL * neonatus 14-27 gram/dL
Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab
lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus
eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker,
asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5
gram/dL.
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD
(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera,
dan .pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan
gentamisin

Hematokrit (Ht)
Hematokrit atau biasa disingkat Ht merupakan perbandingan antara proporsi volume
sampel darah Anda dengan sel darah merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan millimeter
per desiliter dari darah keseluruhan, bias juga dinyatakan dalam persen. Jadi pengukuran ini
bisa dihubungkan dengan tingkat kekentalan darah. Semakin tinggi presentasenya berarti
semakin tinggi kekentalan darahnya, atau sebaliknya. Bersama kadar hemoglobin, kadar
hematokrit biasanya dikaitkan dengan derajat anemia yang diderita.
Nilai normal
* dewasa pria 40-54% * wanita 37-47%
* wanita hamil 30-46% * anak 31-45%, balita 35-44%
* bayi 29-54% * neonatus 40-68%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar,
hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
Ht tinggi(meningkat) hemokonsentrasi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus
yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare,
diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
Ht rendah hemodilusi (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal
jantung, perlemakan hati, hemolisis, leukemia, kehamilan,malnutrisi, pneumonia, dan
overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.
Kadar ht normal 3x nilai hb

Leukosit (Hitung total)

Leukosit juga disebut sel darah putih walaupun sebenarnya tidak berwarna alias bening.
Di dalam sel darah putih terkandung unsur-unsur darah seperti basofil, eosinofil, neutrofil,
limfosit, dan monosit.
Keadaan dimana leukosit meninggi disebut leukositosis, biasa muncul pada darah
setelah menjalani latihan olah raga yang berat, terkena infeksi kronis (tifus, cacingan, TBC,
dan lain-lain), atau setelah terkena luka bakar yang luas.
Pada saat leukemia kadar leukosit sangat tinggi, bisa mencapai 10 kali lipat
dibandingkan kadar normalnya. Jika kadar leukosit terlalu tinggi, leukosit tersebut justru akan
merusak leukosit lainnya, dan ini juga akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Kadar leukosit akan turun seiring dengan sembuhnya satu sumber penyakit. Jika memang
yang bermasalah adalah leukosit itu sendiri misalnya leukemia, dokter akan memberikan
pengobatan khusus untuk menurunkan kadar leukosit.
Ada juga yang disebut leukopenia. Kondisi ini terjadi karena kadar leukosit anda
kurang dari normal. Leukopeni biasanya timbul akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu
seperti obat-obatan kanker, keracunan benzene, urethane, dan logam-logam tertentu, infeksi
kronis, anemia, dan juga faktor keturunan. Jika kadarnya terlalu rendah, tentu akan
berpengaruh pada system kekebalan tubuh. Tubuh akan lebih mudah terkena berbagai
penyakit infeksi, agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi
virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat
antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi
leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
* Neonatus 9000-30000 sel/mm3 * Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3
* Anak 10 tahun 4500-13500/mm * ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3,
3

* postpartum 9700-25700 sel/mm3


Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan
sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:
Anemia hemolitik
Sirosis hati dengan nekrosis
Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)
Keracunan berbagai macam zat
Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.
Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia
aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi,
dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina,
kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.

Leukosit (hitung jenis)


Darah terdiri atas komponen-komponen seperti eritrosit, trombosit, hemoglobin, dan
leukosit. Leukosit sendiri terdiri atas sel leukosit basofil, eusinofil, neutrofil (terdiri atas
neutrofil batang dan neutrofil segmen), monosit dan limfosit. Besarnya kadar-kadar zat
penyusun leukosit tersebut dinyatakan dalam persen. Biasanya, persentase tertinggi ada pada
neutrofil segmen dan limfosit, sementara persentase terendah ada pada eosinofil, basofil,
dan monosit. Kadangkala persentase eosinofil lebih tinggi, misalnya pada keadaan infeksi
kronis seperti cacingan, keracunan, dan perdarahan. Bisa juga terjadi persentase limfosit
dan monosit lebih tinggi yaitu pada penyakit hati dan anemia kronis.
Nilai normal hitung jenis
Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)
Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)
Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)
Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3)
Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3)
Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)
Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit
alergi di mana eosinofil sering ditemukan meningkat.
Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding
limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift
to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat
menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka
bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.
Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil
disebut shift to the right. Infeksi yang disertai shift to the rightbiasanya merupakan infeksi
virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain keracunan
timbal, fenitoin, dan aspirin.

Trombosit
Trombosit sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah atau DBD. Pada penderita
DBD, terjadi penurunan kadar trombosit dalam darah secara signifikan. Trombosit yang
menurun menyebabkan terjadinya pendarahan pada kulit karena trombosit berfungsi sebagai
salah satu pembeku darah.
Tidak semua trombosit yang rendah lantas dikaitkan dengan DBD. Rendahnya trombosit juga
bias merupakan kelainan bawaan. Hal ini terjadi karena produksi trombosit seseorang
memang sangat rendah.
Trombosit yang rendah menimbulkan gangguan pada system pembekuan darah. Oleh
karena itu, pada penderita DBD dengan kadar trombosit rendah akan mempermudah
munculnya titik-titik pendarahan pada kulit, hidung bahkan otak.
Nilai normal
*dewasa 150.000-400.000 sel/mm3 * anak 150.000-450.000 sel/mm3.
Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah
dengue (DBD), anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000
sel/mm3.
Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis,
polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral,
dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika >1.000.000
sel/mm3. leukemia (kanker sel darah putih), polisitemia vera (kadar sel darah merah yang
sangat meninggi), penyebaran tumor ganas, penyakit-penyakit vaskuler seperti lupus
(gangguan system imun atau kekebalan tubuh), setelah operasi pembedahan, perdarahan, dan
pada orang yang baru berhenti mengkonsumsi alcohol.

Laju endap darah(LED)


Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam membentuk endapan.
Sekian cc darah akan dimasukkan ke dalam satu tabung pengukuran dan dinilai pada berapa
millimeter pengendapan itu muncul. Laju endap darah dilakukan untuk menilai berapa
kecepatan eritrosit atau sel darah merah bisa mengendap dalam tabung pengukuran yang
diukur selama satu jam.
Laju endap darah bisa menurun akibat kelainan-kelainan sel darah merah seperti
polisitemia vera yaitu suatu penyakit dimana sel darah merah sangat banyak sehingga darah
menjadi sangat kental. Jika dilakukan pemeriksaan laju endap darah maka kecepatan
timbulnya pengendapan menjadi sangat lambat karena volume sel darah merah hamper sama
dengan darah keseluruhan.
Pemeriksaan laju endap darah sangat berguna untuk mendeteksi adanya suatu peradangan
dan bahkan perjalanan atau aktivitas suatu penyakit.
Nilai normal
*dewasa pria <15 mm/jam pertama * wanita <20 mm/jam pertama
*ansia pria <20 mm/jam pertama * wanita <30-40 mm/jam pertama
*Wanita hamil 18-70 mm/jam pertama * anak <10 mm/jam pertama
LED yang meninggi
dalam satu jam apabila mengalami cedera, peradangan, atau kehamilanmeningkat :
menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia
hemolitik, dan penyakit keganasan. jika menderita infeksi kronis atau kasus-kasus dimana
peradangan menjadi kambuh, misalnya TBC atau rematik. Adanya tumor, keracunan logam,
radang ginjal maupun lever juga kadang memberikan nilai yang tinggi untuk laju endap
darah.
LED yang sangat rendah
menandakan gagal jantung dan poikilositosis, Laju endap darah bisa
menurun : akibat kelainan-kelainan sel darah merah seperti polisitemia vera yaitu suatu
penyakit dimana sel darah merah sangat banyak sehingga darah menjadi sangat kental. Jika
dilakukan pemeriksaan laju endap darah maka kecepatan timbulnya pengendapan menjadi
sangat lambat karena volume sel darah merah hamper sama dengan darah keseluruhan.

Hitung eritrosit
Eritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan komposisi
terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat metabolisme makanan
untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O 2 (oksigen) dan CO2 (karbon
dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia bias
ditemui penurunan jumlah sel darah merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya
laboratorium akan melampirkan nilai-nilai seperti MCV dan MCHC.
MC (mean cospuscular) adalah jenis pemeriksaan untuk menilai kadar eritrosit rata-rata.
Pemeriksaan ini biasanya dijadikan indikator untuk melihat kadar anemia seseorang. MCV
atau mean cospuscular volume digunakan untuk mengukur indeks volume eritrosit dalam
darah. MCH atau mean cospuscular haemoglobin untuk mengukur indeks warna pada
eritrosit dalam darah. Adapun MCHC atau mean cospuscular haemoglobin
concentration untuk mengukur indeks saturasi eritrosit dalam darah.
Sekali lagi, pemeriksaan ini ditujukan untuk menegakkan penyakit anemia yang diderita
seseorang. Nilai-nilai ini menggambarkan beraneka ragam bentuk atau wajah sel darah
merah. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada kelainan pada sel darah merah.
Nilai normal
*wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3 * pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.
*Bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3 * anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.
Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar,
perdarahan berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemiasickle cell.
Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan,
penurunan fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat
(kloramfenikol, parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)

Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)


Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di mana
ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :
MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume
rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)
MCV = Hematokrit x 10
Eritrosit
Nilai normal = 82-92 fl
MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu
banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)
MCH = Hemoglobin x 10
Eritrosit
Nilai normal = 27-31 pg
MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin
Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan
dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah gr/dl)
MCHC = Hemoglobin x 100
Hematokrit
Nilai normal = 32-37 %
Masalah Klinis
HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin
HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP),
abnormalitas trombosit, abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius,
disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V,
VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin),
streptokinase (streptodornasi, agens fibrinolitik).

3. Eritrosit menurun dan eritrosit meningkat disebut?


Eritrosit menurun : Anemia
Eritrosit meningkat : Polisitemia
4. Jenis penyakit yang ditandai trombositopenia dan trombosi
Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada
kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP),
supresi sumsum tulang,), anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya
tidak ada keluhan. Dapat di temukan pada penyakit keganasan, sirosis,
polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian
kontrasepsi oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak
berbahaya, kecuali jika >1.000.000 sel/mm3.

Anda mungkin juga menyukai