Jawab :
Hemoglobin
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Hematokrit
Pria 40,7% - 50,3%
Wanita 36,1% - 44,3%
Leukosit
4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Trombosit
150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Eritrosit
Pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah.
Wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.
2. Perbedaan pemeriksaan darah rutin dan darah lengkap komponen beserta nilai
normalnya?
Pemeriksaan Darah Lengkap
Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis
pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau
untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu
juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon
terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.
2. Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah
dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk
pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar
hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-
penyakit yang sama.
4. Trombosit (platelet)
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses
pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi
trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit
bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada
keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus
demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum
tulang, dll.
Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin atau yang sering disingkat dengan Hb merupakan salah satu dari sekian
banyak tolak ukur apakah anda terkena anemia atau tidak.Hemoglobin adalah suatu protein
yang berada di dalam darah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Jadi, oksigen
yang telah dihirup dan masuk ke paru-paru nantinya akan diangkut lagi oleh hemoglobin di
dalam darah untuk didistribusikan ke otak, jantung, ginjal, otot, tulang dan seluruh organ
tubuh.
Orang-orang yang tidak pernah atau jarang mengkonsumsi vitamin dan mineral, ibu hamil,
orang yang mengalami perdarahan akibat terluka, terkena infeksi kronis atau penyakit kronis
seperti TBC, tumor, gangguan hati, dan gangguan kesehatan lainnya, bisa saja
terjadi penurunan kadar Hb. Raut wajah akan terlihat pucat dan kuyu. Tubuh pun menjadi
lemas, tidak bertenaga dan mudah lelah.
Nilai normal
* dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL, * wanita hamil 10-15 gram/dL
* wanita 12-16 gram/dL * anak 11-16 gram/dL,
* baLita 9-15 gram/dL,bayi 10-17 gram/dL * neonatus 14-27 gram/dL
Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab
lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus
eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker,
asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5
gram/dL.
Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD
(bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera,
dan .pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan
gentamisin
Hematokrit (Ht)
Hematokrit atau biasa disingkat Ht merupakan perbandingan antara proporsi volume
sampel darah Anda dengan sel darah merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan millimeter
per desiliter dari darah keseluruhan, bias juga dinyatakan dalam persen. Jadi pengukuran ini
bisa dihubungkan dengan tingkat kekentalan darah. Semakin tinggi presentasenya berarti
semakin tinggi kekentalan darahnya, atau sebaliknya. Bersama kadar hemoglobin, kadar
hematokrit biasanya dikaitkan dengan derajat anemia yang diderita.
Nilai normal
* dewasa pria 40-54% * wanita 37-47%
* wanita hamil 30-46% * anak 31-45%, balita 35-44%
* bayi 29-54% * neonatus 40-68%
Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar,
hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.
Ht tinggi(meningkat) hemokonsentrasi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus
yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare,
diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%.
Ht rendah hemodilusi (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal
jantung, perlemakan hati, hemolisis, leukemia, kehamilan,malnutrisi, pneumonia, dan
overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.
Kadar ht normal 3x nilai hb
Leukosit juga disebut sel darah putih walaupun sebenarnya tidak berwarna alias bening.
Di dalam sel darah putih terkandung unsur-unsur darah seperti basofil, eosinofil, neutrofil,
limfosit, dan monosit.
Keadaan dimana leukosit meninggi disebut leukositosis, biasa muncul pada darah
setelah menjalani latihan olah raga yang berat, terkena infeksi kronis (tifus, cacingan, TBC,
dan lain-lain), atau setelah terkena luka bakar yang luas.
Pada saat leukemia kadar leukosit sangat tinggi, bisa mencapai 10 kali lipat
dibandingkan kadar normalnya. Jika kadar leukosit terlalu tinggi, leukosit tersebut justru akan
merusak leukosit lainnya, dan ini juga akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Kadar leukosit akan turun seiring dengan sembuhnya satu sumber penyakit. Jika memang
yang bermasalah adalah leukosit itu sendiri misalnya leukemia, dokter akan memberikan
pengobatan khusus untuk menurunkan kadar leukosit.
Ada juga yang disebut leukopenia. Kondisi ini terjadi karena kadar leukosit anda
kurang dari normal. Leukopeni biasanya timbul akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu
seperti obat-obatan kanker, keracunan benzene, urethane, dan logam-logam tertentu, infeksi
kronis, anemia, dan juga faktor keturunan. Jika kadarnya terlalu rendah, tentu akan
berpengaruh pada system kekebalan tubuh. Tubuh akan lebih mudah terkena berbagai
penyakit infeksi, agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi
virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat
antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi
leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Nilai normal 4500-10000 sel/mm3
* Neonatus 9000-30000 sel/mm3 * Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3
* Anak 10 tahun 4500-13500/mm * ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3,
3
Trombosit
Trombosit sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah atau DBD. Pada penderita
DBD, terjadi penurunan kadar trombosit dalam darah secara signifikan. Trombosit yang
menurun menyebabkan terjadinya pendarahan pada kulit karena trombosit berfungsi sebagai
salah satu pembeku darah.
Tidak semua trombosit yang rendah lantas dikaitkan dengan DBD. Rendahnya trombosit juga
bias merupakan kelainan bawaan. Hal ini terjadi karena produksi trombosit seseorang
memang sangat rendah.
Trombosit yang rendah menimbulkan gangguan pada system pembekuan darah. Oleh
karena itu, pada penderita DBD dengan kadar trombosit rendah akan mempermudah
munculnya titik-titik pendarahan pada kulit, hidung bahkan otak.
Nilai normal
*dewasa 150.000-400.000 sel/mm3 * anak 150.000-450.000 sel/mm3.
Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah
dengue (DBD), anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000
sel/mm3.
Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis,
polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral,
dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika >1.000.000
sel/mm3. leukemia (kanker sel darah putih), polisitemia vera (kadar sel darah merah yang
sangat meninggi), penyebaran tumor ganas, penyakit-penyakit vaskuler seperti lupus
(gangguan system imun atau kekebalan tubuh), setelah operasi pembedahan, perdarahan, dan
pada orang yang baru berhenti mengkonsumsi alcohol.
Hitung eritrosit
Eritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan komposisi
terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat metabolisme makanan
untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O 2 (oksigen) dan CO2 (karbon
dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia bias
ditemui penurunan jumlah sel darah merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya
laboratorium akan melampirkan nilai-nilai seperti MCV dan MCHC.
MC (mean cospuscular) adalah jenis pemeriksaan untuk menilai kadar eritrosit rata-rata.
Pemeriksaan ini biasanya dijadikan indikator untuk melihat kadar anemia seseorang. MCV
atau mean cospuscular volume digunakan untuk mengukur indeks volume eritrosit dalam
darah. MCH atau mean cospuscular haemoglobin untuk mengukur indeks warna pada
eritrosit dalam darah. Adapun MCHC atau mean cospuscular haemoglobin
concentration untuk mengukur indeks saturasi eritrosit dalam darah.
Sekali lagi, pemeriksaan ini ditujukan untuk menegakkan penyakit anemia yang diderita
seseorang. Nilai-nilai ini menggambarkan beraneka ragam bentuk atau wajah sel darah
merah. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada kelainan pada sel darah merah.
Nilai normal
*wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3 * pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.
*Bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3 * anak 3.6-4.8 juta sel/mm3.
Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar,
perdarahan berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemiasickle cell.
Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan,
penurunan fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat
(kloramfenikol, parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)