Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah. Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui keadaan darah dan komponen-komponennya. Darah terdiri dari bagian padat yaitu sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit), trombosit dan bagian cairan yang berwarna kekuningan yang disebut plasma. Pemeriksaan
hematologi rutin dapat menentukan kualitas kesehatan.
Pemeriksaan pada sel darah meliputi kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, hematokrit, nilai eritrosit rerata (nilai NER),
jumlah leukosit dan trombosit. Selain itu pemeriksaan hematologi meliputi pula hitung retikulosit, hitung eosinofil, aktifitas
glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), daya tahan osmotik eritrosit yang dikenal sebagai resistensi osmotik eritrosit,
penetapan fraksi hemoglobin dalam eritrosit yang diperiksa dengan analisa hemoglobin, pemeriksaan sel lupus
eritematosus (LE) serta penetapan golongan darah. Selain itu, pemeriksaan hematologi yang terpenting adalah
pemeriksaan hitung jenis leukosit disertai dengan penilaian morfologi sel darah yang dapat diketahui dengan pemeriksaan
gambaran darah tepi. Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat menilai kelainan bentuk dari eritrosit, leukosit dan trombosit
yang dapat menimbulkan kelainan secara hematologis.
Hematokrit memiliki satuan menggunakan persen, contoh 42% (memiliki arti bahwa terdapat 42 ml sel darah merah di
dalam 100 ml darah). Setiap manusia memiliki nilai normal hematokrit yang berbeda-beda. Perbedaan ini didasarkan pada
usia pasien dan tempat laboratorium. Secara garis besar, beberapa nilai normal hematokrit, yaitu :
FUNGSI
Hematokrit digunakan untuk mengukur sel darah merah. Pengukuran ini dilakukan bila ada kecurigaan penyakit yang
mengganggu sel darah merah, baik berlebihan ataupun kekurangan.
Beberapa jenis penyakit atau kondisi yang dapat meningkatkan hemaokrit, yaitu:
HAL TERKAIT
Pemeriksaan hematokrit dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena. Pengambilan darah
dilakukan dengan menggunakan jarum suntik. Darah yang sudah terambil akan dimasukan ke dalam wadah khusus.
Pemeriksaan dilakukan dengan sentrifugasi (memutar sampel dengan kecepatan tinggi). Dengan sentrifugasi, sel darah
merah akan terpisah dengan komponen darah lainnya. Komponen sel darah merah ini yang digunakan untuk menghitung
hematokrit. Hematokrit juga dapat diukur dengan mengalikan hemoglobin dengan angka 3.
Untuk melakukan pemeriksaan hematokrit, tidak diperlukan persiapan khusus dari pasien. Saat dilakukan pengambilan
darah, akan menimbulkan sedikit rasa nyeri. Umumnya, proses pengambilan darah sangat aman. Namun, setiap tindakan
tetap memiliki komplikasi. Beberapa komplikasi tersebut yaitu perdarahan sulit berhenti, memar (darah masuk ke dalam
kulit), atau infeksi.
.Pemeriksaan Hb saja tidak cukup, karena pemeriksaan tersebut merupakan pemeriksaan yang hanya dapat menentukan
konsenstrasi Hb pada komponen darah. Pemeriksaan Hb tidak bisa digunakan sebagai pemeriksaan tunggal untuk
mendeteksi adanya kelainan dan tingkat kelainan yang berhubungan dengan darah dan komponennya, seperti keadaan
anemia, infeksi dan lain-lain.
Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan Hematologi Lengkap.
Pemeriksaan Hematologi Lengkap merupakan pemeriksaan yang terdiri dari darah lengkap dan hitung jenis dimana
pemeriksaan ini dikerjakan untuk menunjang diagnosis penyakit.
Leukosit
Fungsi leukosit / Sel darah putih adalah untuk melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan virus.
pemeriksaan leukosit dilakukan untuk mengetahui kelainan sel darah putih yang bertanggung jawab terhadap
imunitas tubuh, evaluasi infeksi bakteri dan virus, proses metabolik toksik dan diagnosis keadaan Leukimia.
Nilai Normal : 4,80-10,8 (103/µl)
Eritrosit
Fungsi eritrosit / sel darah merah adalah membawa oksigen keseluruh tubuh.
pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan anemia, polisitemia, (Peningkatan jumlah eritrosit, Hb atau
Hematokrit)
Kehilangan 30-40 % eritrosit dengan penurunan Hb < 6 g/dL memerlukan transfusi darah.