Anda di halaman 1dari 24

HEMATOLOGI

N Jenis
Kegunaan
o Pemeriksaan
suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat
1.
Darah lengkap bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan
untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan
hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal
jantung kongestif dan lain-lain. Nilai Hb turun mengindikasi adanya penyakit anemia.
2. Hemoglobin
 Nilai normal: L = 13,5 – 18,0 g/dl

                        P = 11,5 – 16,0 g/dl 


Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh
virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.. Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada
kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa
Lekosit ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal
ginjal, dll.

Nilai normal :4.000 - 11.000/cmm


Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis
leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu
adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan
informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.  Adapun fungsi dari eosinofil dan
basofil adalah untuj memberikan reaksi alergi pada benda asing atau infeksi, sedangkan monosit
berfungsi sebagai reaksi virus atau imun dan limfosit berfungsi untuk pembentukan antibodi. Hitung
4 Hitung jenis jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan
jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan
hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.

Nilai normal : Eosinofil 0-3%, Basofil 0-2%,Stab 2-4%,

Segmen 35-80%, Limfosit 15-40%, Monosit 1-10%


Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit
dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik.
LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan
(nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya
kehamilan).

International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk


5 LED
menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet
Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih
terdeteksi. Nilai normal LED pada metode Westergreen :

Laki-laki : 0 – 10 mm/jam

Perempuan : 0 – 20 mm/jam    
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah
dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet
(trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar
6 Trombosit
antara 150.000 - 450.000 /cmm darah. Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang
biasanya tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada
kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml
darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40% - 54%
sedangkan untuk wanita berkisar 35% - 47%.
7 Hematokrit
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit,
sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama

Persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma dimana kadar hematokrit = 3 x kadar hb


8 Eritrosit Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai
pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa
kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,5 juta - 6,5
juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 3,0 juta – 6,0 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi
bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung
kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia,
leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll
Eosinofil merupakan sel darah yang berperan pada proses alergi, infeksi parasit -> pemeriksaan Hitung
Eosinofil bertujuan untuk mengetahui adanya proses alergi/ hipersensitifitas atau infeksi parasit
9 Eosinofil
misalnya cacing (penyakit2 tsb tidak selalu disertai peningkatan jumlah eosinofil). Nilai normal: 40 –
440/cmm
Retikulosit merupakan eritrosit (sel darah merah) muda. Peningkatan retikulosit menunjukkan
10 Retikulosit peningkatan pembentukan sel darah merah, misalnya akibat perdarahan atau ada peningkatan
penghancuran eritrosit. Nilai normal 0,5 – 1,5 % dari jumlah eritrosit atau 23.000 – 73.000 sel/ul darah
Mengetahui adanya kelainan morfologi eritrosit, lekosit dan trombosit -> mengetahui jenis anemia,
11 Hapusan darah
kelainan hemoglobin, lekosit dan trombosit
Pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
12 Gol. Darah permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.
sistem penggolongan darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen D di permukaan sel darah merah.
13 Gol. Darah rhesus Rhesus merupakan suatu protein trans membran yang terdapat pada permukaan sel darah merah.
Apabila Rh (-) menandakan bahwa sel darah merah kekurangan protein.
Untuk mengetahui kemampuan alami untuk menghentikan perdarahan pada lokasi luka oleh spasme
pembuluh darah, adhesi trombosit dan keterlibatan aktif faktor koagulasi, adanya koordinasi dari
endotel pembuluh darah, agregasi trombosit dan aktivasi jalur koagulasi. Fungsi utama mekanisme
14 Faal Hemostasis
koagulasi adalah menjaga keenceran darah (blood fluidity) sehingga darah dapat mengalir dalam
sirkulasi dengan baik, serta membentuk thrombus sementara atau hemostatic thrombus pada dinding
pembuluh darah yang mengalami kerusakan (vascular injury).
Sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi untuk mengetahui adanya kelainan trombosit
Waktu
15 sebagai proses pembekuaan darah. Apabila trombosit rendah maka BT akan meningkat, jika ini
Perdarahan (BT)
terjadi maka orang tersebut tidak dapat operasi. Nilai normal : 0 – 5 menit
Waktu Sebagai pemeriksaan penyaring sebelum operasi untuk mengetahui kelainan pembekuan darah
16
Pembekuan (CT) (kelainan faktor-faktor pembekuan darah). Nilai normal: 5 – 14 menit
Untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I
18 PPT (fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VIII (antihephophic faktor, AHF),
faktor XII (faktor Hageman), faktor XI (plasmadan faktor X (faktor Stuart).
19 APTT Untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I
(fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X
(faktor Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10% dari nilai
normal
Untuk menilai kemampuan faktor koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama, yaitu : faktor I
(fibrinogen), faktor II (prothrombin), faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X
20 PT (INR)
(faktor Stuart). Perubahan faktor V dan VII akan memperpanjang PT selama 2 detik atau 10% dari nilai
normal. Pada penyakit hati PT memanjang karena sel hati tidak dapat mensintesis protrombin.
Fibrinogen merupakan faktor pembekuan darah (Faktor I), dihasilkan oleh hati. Pemeriksaan
Fibrinogen berguna untuk mengetahui adanya kelainan pembekuan darah, mengetahui adanya risiko
21 Fibrinogen terjadinya pembekuan darah (peningkatan kadar fibrinogen berarti ada peningkatan risiko pembekuan
darah -> peningkatan risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner dan Stroke), dan mengetahui
adanya gangguan fungsi hati
Agregasi trombosit adalah kecenderungan trombosit untuk menempel satu sama lain membentuk
bekuan darah. TAT berguna untuk mengetahui kelainan kualitas trombosit (yang menimbulkan
Tes Agregasi
22 gangguan agregasi) dan memonitor terapi (misanya pemberian aspirin). Hiperagregasi berarti
Trombosit (TAT)
peningkatan kecenderungan trombosit membentuk  agregasi -> meningkatkan risiko stroke dan PJK.
Hipoagregasi berarti trombosit “malas” membentuk bekuan -> meningkatkan risiko perdarahan
pemeriksaan yang mengukur jumlah besi yang terikat oleh transferin dan secara tidak langsung
23 Serum Iron (SI) menggambarkan jumlah transferin dalam darah -> menentukan apakah ada kekurangan atau kelebihan
zat besi
Menggambarkan status kandungan besi dalam tubuh -> menentukan apakah ada kekurangan atau
24 TIBC
kelebihan zat besi
25 Hb-elektroforesis Untuk mengetahui adanya variasi atau kelainan hemoglobin, seperti Thalassemia atau hemoglobinopati
Merupakan indeks eritrosit, menggambarkan ukuran dan kandungan Hb dalam eritrosit ->
menentukan jenis anemia. Merupakan volume rata-rata eritrosit disebut juga femtoliter. Nilai normal:
26 MCV 86 – 110 fL

Hemoglobin eritrosit rata-rata atau banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut juga  pikogram. Nilai
normal 26 - 34Pg
27 MCH

28 MCHC Konsentrasi hb eritrosit rata-rata. Yaitu kadar hb yang di dapat per eritrosit dinyatakan dengan %
(satuan lebih tepat gr hb/ dl erit). Nilai normal 31 – 36 g/dl

URINE

No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
Untuk mengetahui kelainan fungsi ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-
1 Urine lengkap
kelainan organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain.
Urine
2 -
Flocytometry
Protein / Urine Untu menentukan adanya kelainan pada faal ginjal akibat kerusakan glomerulus atau gangguan reabsorsi
3
Alb tubuls ginjal, ataukedua-duanya
4 Glukosa Urine Untuk memantau glukosa darah 
5 Urobilinogen Untuk menentukan kerusakan hepar, penyakit hemolitik, dan infeksi berat.
6 Bilirubin Merupakan suatu indikator adanya kerusakan hepar atau obstruksi saluran empedu, misalnya oleh batu
Penetapan pH diperlukan pada gangguan keseimbangan asam basa, kerena dapat memberi kesan tentang
7 pH keadaan dalam badan. pH urin normal berkisar antar 4,5 -- 8,0. Selain itu penetapan pH pada infeksi
saluran kemih dapat memberi petunjuk ke arah etiologi.
Untuk mengetahui kepekatan atau pengenceran sampel urine, biasanya terjadi pada orang yang terkena
8 Berat Jenis
penyakit ginjal.
9 Urobilin Untuk menentukan kerusakan hepar, penyakit hemolitik, dan infeksi berat.
Terjadi pada penderita diabetes militus, bila kebutuhan energi sel melebihi glukosa maka sel-sel akn
10 Keton
mensekresi lemak untuk energi. Untuk memantau glukosa darah
11 Nitrit Untuk mengetahui adanya infeksi saluran kemih dengan ditemukannya bakteri.
12 Sedimen Untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.

unsur sedimen dibagi atas dua golongan yaitu unsur organik dan tak organik. Unsur organik berasal dari
sesuatu organ atau jaringan antara lain epitel, eritrosit, leukosit, silinder, potongan jaringan, sperma,
bakteri, parasit dan yang tak organik tidak berasal dari sesuatu organ atau jaringan seperti urat amorf dan
kristal.
Test Kehamilan
No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
1 Plano Test Untuk mengetahui adanya hCG pada urin wanita hamil
Test Pack
2 Untuk mengetahui adanya hCG pada urin wanita hamil
(Hcg–EIA)

FECES

No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
Untuk membantu menegakkan diagnosis penyebab diare (bakteri, parasit amuba, jamur, alergi/ intoleransi
1 Feces Rutin
lemak, protein dan karbohidrat)
2 Lemak Untuk mengetahui adanya lemakpada feses
Untuk mengetahui adanya darah dalam feses -> membantu mendiagnosis perdarahan usus karena infeksi,
3 Darah Samar
tumor atau kanker; untuk membantu dokter melacak perdarahan.
4 Pencernaan Untuk mengetahui sistem pencernaan
5 Floating Test Untuk mengidentifikasi adanya telur dengan metode apung
Clinitest adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan tablet clinitest yang digunakan untuk
mendeteksi adanya zat-zat dalam feses yang mereduksi tembaga yang terdapat dalam tablet clinitest
6 Clinitest tersebut. Zat-zat tersebut adalah monosakarida seperti glukosa, laktosa, fruktosa, galaktosa, dan pentosa.
Clinitest ini dapat digunakan untuk membedakan diare yang disebabkan oleh karena ekskresi abnormal
gula (monosakarida) dan diare yang disebabkan oleh karena kuman.

BIOMOLEKULER

No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi DNA, termasuk DNA
M.tuberculosis. Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan kontaminasi. Cara
M.
pemeriksaan ini telah cukup banyak dipakai, kendati masih memerlukan ketelitian dalam
1 Tuberculosis
pelaksanaannya.
PCR
Hasil pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut
dikerjakan dengan cara yang benar dan sesuai standar  internasional.
Pemeriksaan PCR adalah teknologi canggih yang dapat mendeteksi DNA, termasuk DNASal. Typhosa.
Salah satu masalah dalam pelaksanaan teknik ini adalah kemungkinan kontaminasi. Cara pemeriksaan ini
Sal. Typhosa
2 telah cukup banyak dipakai, kendati masih memerlukan ketelitian dalam pelaksanaannya.
PCR
Hasil pemeriksaan PCR dapat membantu untuk menegakkan diagnosis sepanjang pemeriksaan tersebut
dikerjakan dengan cara yang benar dan sesuai standar  internasional.
HBV DNA Untuk mengetahui jumlah virus hepatitis B yang masih hidup -> dipergunakan untuk memantau
3
Kuantitatif perjalanan penyakit dan terapi hepatitis B.

KIMIA KLINIK

Faal Hati
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Untuk mengetahui enzim yang terdapat di dalam sel parenkim hati. SGOT akan meningkat kadarnya di
dalam darah jika terdapat kerusakan pada hati. Namun SGOT tidak spesifik hanya terdapat di dalam hati.
SGOT juga dapat ditemukan di sel darah, jantung, dan sel otot. Karena itu peningkatan SGOT tidak
selalu menunjukkan kerusakan pada hati
1 SGOT
Nilai normal: L = 10 - 35 U/L Opt 37 oC

                    P = 10 – 31 U/L Opt 37 oC


Untuk mengetahui enzim yang terdapat di dalam sel hati. . SGPT akan meningkat kadarnya di dalam
darah jika terdapat kerusakan pada hati.
2 SGPT
Nilai normal: L = 9 – 43 U/L Opt 37 oC

                   P = 9 – 36 U/L Opt 37 oC


Merupakan enzim yang dihasilkan oleh hati dan saluran empedu. Peningkatan kadarnya berarti
kemungkinan ada kelainan (radang, infeksi, batu, tumor) pada hati dan saluran empedu.
3 Gamma GT
Nilai normal: L = 11 - 50 U/L Opt 37 oC

                   P = 7 - 32 U/L Opt 37 oC


Merupakan enzim yang dihasilkan oleh hati, saluran empedu dan tulang. Peningkatan kadarnya berarti
kemungkinan ada kelainan (radang, infeksi, batu, tumor) pada hati dan saluran empedu.
4 Fosfatase Alkali
Nilai normal: L/P = 98 – 279 U/L Opt 37 oC
Merupakan zat warna kuning yang dihasilkan oleh empedu. Bila terjadi peningkatan kadar bilirubin,
kulit akan menjadi kekuningan.  Peningkatan kadar bilirubin bisa terjadi karena penyakit hati dan
empedu (karena radang/ infeksi, sumbatan batu, tumor) atau pemecahan sel darah merah yang berlebihan
5 Bilirubin
Nilai normal: BIL. DIREK ≤ 0,2

BIL. TOT ≤ 0,1 – 1,2


6 Albumin Albumin merupakan protein yang berperan penting untuk menahan cairan supaya tetap berada di dalam
pembuluh darah. Bila kadar albumin berkurang, cairan dari dalam pembuluh darah akan keluar menuju
jaringan, mengakibatkan bengkak. Kekurangan albumin dapat terjadi pada penyakit hati (misalnya
sirosis), kekurangan gizi, kebocoran di ginjal (misalnya sindrom nefrotik).

Nilai normal: 3,5 – 5,3 mg/dL


Merupakan jenis protein yang dihasilkan oleh sel limfosit, berfungsi untuk kekebalan. Penurunan
kadarnya berarti terdapat gangguan kekebalan tubuh. Peningkatan kadar globulin terjadi pada infeksi,
penyakit hati dan beberapa jenis keganasan. Globulin terdiri dari 3 yaitu alfa dan beta globulin yang
7 Globulin disintesa di liver dengan kadar kecil sedangkangamma globulin disintesa di jaringan RE dengan kadar
yang banyak.

Nilai normal:2,6 – 3,1 gr/dl


Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita malnutrisi/ kekurangan protein; untuk mengetahui
fungsi hati (hati merupakan organ yang menghasilkan protein).
8 Total Protein
Nilai normal: 6,6 – 8,79 gr/dl
Merupakan jenis protein yang dihasilkan oleh sel limfosit, berfungsi untuk kekebalan. Penurunan
kadarnya berarti terdapat gangguan kekebalan tubuh. Peningkatan kadar globulin terjadi pada infeksi,
Gamma
9 penyakit hati dan beberapa jenis keganasan. Gamma globulin disintesa di jaringan RES.
Globulin

Enzimatik
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Cholinesterase Merupakan enzim hati yang dipergunakan untuk membantu menentukan apakah fungsi sintesis dari hati
1
(CHE) masih baik atau tidak. Bila kadar CHE menurun, berarti ada gangguan fungsi hati
Untuk membedakan antara hepatitis akibat virus dengan nekrosis hati akut akibat toksin atau gangguan
2 GLDH
pada hati akibat hipoksia, terutama pada kondisi kerusakan hati dengan aminotransferase yang tinggi
Untuk mengetahui kadar enzim Lipase, yaitu enzim yang membantu pencernaan lemak -> untuk
3 Lipase membantu diagnosis kelainan pancreas dan gangguan pencernaan (misalnya radang atau tumor pada
pancreas)
Untuk mengetahui kadar enzim Amilase, yaitu enzim yang membantu pencernaan karbohidrat -> untuk
4 Amilase membantu diagnosis kelainan pancreas dan gangguan pencernaan (misalnya radang atau tumor pada
pancreas)
5 Bile Acid Merupakan salah satu indikator untuk diagnosis klinis penyakit liver/hati. Peningkatan Jumlah Cairan
Empedu terjadi pada kondisi hepatitis (akut maupun kronis), kanker hati, serta sklerosis hati
untuk mendiagnosis kanker prostat atau BPH.

Konsentrasi enzim fosfatase asam yang tinggi (ACP) dapat di temukan pada kelenjar  prostat dan semen.
Acid
6 Konsentrasinya agak berkurang di dalalm sum-sum tulang, sel darah merah, hati, dan limpa. Kenaikan
phosphatase
ACP serum tertinggi terjadi pada kasus kanker prostat. Pada hipertrofi prostat yang jinak (benign
prostatic hypertrophy, BPH), kadarnya juga di atas normal. Peningkatan kadar fosfatase alkalin yang
cukup tinggi dapat menyebabkan kadar seruMm ACP tinggi yang keliru
Lemak Darah
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Untuk mengetahui kadar kolesterol atau lemak total yang beredar di seluruh tubuh.
1 Cholesterol total
Nilai normal: < 200 mg/dl
Untuk mengetahui kadar salah satu jenis lemak dalam darah yang dibutuhkan tubuh untuk diubah
menjadi energi, tinggi rendahnya trigliserida sangat dipengaruhi oleh makanan yang di konsumsinya.
2 Tridliserida Oleh karena itu pemeriksaan ini harus puasa 10 – 12 jam.

Nilai normal: < 200 mg/dl


Untuk mengetahui kadar lemak baik yang mampu membersihkan atau menghisap cholesterol yang
HDL- berlebih kemudian dibawa kembali ke hati dan akan didaur ulang kembali
3
Cholesterol
Nilai normal: > 35 mg/dl
Untuk mengetahui kadar lemak jahat karena LDL berfungsi untuk membawa cholesterol ke berbagai
bagian tubuh yang membutuhkan namun LDL yang terlalu banyak dapat menimbulkan penimbunan
LDL-
4 cholesterol di arteri yang menyebabkan serangan jantung
Cholesterol
Nilai normal: > 130 mg/dl
Untuk mengetahui kadar lemak total yang beredar di seluruh tubuh.
5 Total lipid
Nilai normal: < 200 mg/dl
Lipoprotein utama pada partikel HDL yang berperan dalam mengangkut kolesterol dari sel perifer ke hati
6 Chol Apo A-1
atau sebaliknya.
Merupakan factor risiko PJK dan stroke. Diperlukan untuk menghitung Small dense-LDL (Small dense-
7 Chol Apo B
LDL = LDL direk dibagi Apo B
Lippo Protein
8 Merupakan factor risiko stroke
(A)
Ratio LDL / Untuk memperjelas diagnosa atau prediksi untuk resiko penyakit jantung koroner. Apabila rasio koles
9
HDL Chol total LDL atau HDL choles < 5 maka resiko PJK meningkat
Merupakan LDL dengan partikel molekul kecil yang menyelinap kedalam lapisan dinding arteri dan bila
Small Dense
10 terjadi oksidasi proses oksidasi partikel ini akan menyebabkan inflamasi atau peradangan dan kerusakan
LDL
pada dinding pembuluh darah tersebut.
Faal Ginjal
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Untuk mengetahui jumlah nitrogen urea yang ada dalam darah. Urea merupakan produk limbah yang di
bentuk selama proses pemecahan protein yang kemudian ditransfer dari hati ke ginjal (melalui aliran
1 Ureum/ BUN darah) dan dikeluarkan dalam bentuk urin.

Nilai normal:5 - 17 mg/dl


Untuk mengetahui kadar kreatin dalam darah. Kreatin merupakan produk penguraian dari kreatinin fosfat
dalam metabolisme otot dan dihasilkan dari kreatin. Biasanya kadar kreatin dalam darah normal karena
massa otot relatif konstan, namun bila fungsi ginjal terganggu maka kreatinin dalam darah akan
meningkat.
2 Kreatinin
Nilai normal: L = 0,7 – 1,4 mg/dl

                   P = 0,6 – 1,1 mg/dl


3 Kreatinin Untuk mengetahui fungsi ginjal (kemampuan ginjal untuk membersihkan kreatinin dari dalam darah).
Klirens
Bahan : urin tampung 24 jam, seluruh urin dibawa ke laboratorium

Pasien harus cukup minum (minimal 8 gelas sehari)

BB dan TB pasien diukur. Adapun rumusnya adalah:


Nilai Normal Creatinin Clearence:

Usia 0 – 30 thn L=59 – 137 ml/mnt

1.

Usia 30 – 60 thnL=54 – 98 ml/mnt

1.

Usia 60 – 100 thnL=30 – 60 ml/mnt

1.

Untuk mengetahui adanya penyakit Gout Arthritis (nyeri sendi karena tingginya kadar asam urat)

4 Asam Urat Nilai normal: L = 3,5 – 7,0 mg/dl

                   P = 2,4 – 5,7 mg/dl


Gula Darah
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam memetabolisme glukosa dalam keadaan puasa 8 –
10 jam
1 Glukosa puasa
Nilai normal: < 126 mg/dl
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam memetabolisme glukosa dalm keadaan puasa 2
Glukosa 2 jam jam setelah makan dan membantu menentukan terapi pada pasien diabetes
2
PP
Nilai normal: < 140 mg/dl
3 Glukosa Test Untuk memantau beratnya Diabetes Militus setelah di beri beban glukosa sesuai standart. Darah di ambil
5x (0 jam, ½ jam, 1½ jam,....).
Toleransi
Nilai normal:
Untuk mengetahui kemampuan hormon insulin dalam memetabolisme glukosa dalam keadaan tidak
Glukosa puasa
4
Sewaktu
Nilai normal: < 170 mg/dl
HbA1c merupakan hemoglobin yang mengalami perubahan struktur kimiawi akibat terpapar dengan
kadar glukosa darah yang tinggi dalam waktu lama (± 120 hari, sesuai umur sel darah merah)-> kadar
5 HbA 1c HbA1c tinggi menunjukkan bahwa kadar glukosa darah pasien (selalu) tinggi, meskipun kadar glukosa
darah sewaktu/ puasa dalam batas normal. Pemeriksaan HbA1c merupakan alat ukur kepatuhan pasien
diabetes terhadap diet dan pengobatan serta memonitor keberhasilan terapi diabetes
Elektrolit
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Untuk mengetahui kadar natrium pada darah dan mengetahui fungsi  ginjal, adanya penyakit jantung,
1 Natrium
kelainan susunan saraf pusat
Untuk mengatur derajat keasaman tubuh. Apabila K+ meningkat maka ph tubuh akan menjadi asidosis
2 Kalium karena K+ menggntikan atau menukar H+. Begitu juga sebaliknya Apabila K+ menurun maka ph tubuh
akan menjadi alkalosis  karena K+ menggntikan atau menukar H+  berkurang dan secara progresif leyap
Untuk mengetahui kadar klorida pada darah dan mengetahui fungsi  ginjal, adanya penyakit jantung,
3 Chlorida
kelainan susunan saraf pusat
Untuk mengetahui kadar kalsium pada darah dan mengetahui fungsi  ginjal, adanya penyakit jantung,
4 Calsium kelainan susunan saraf pusatkontraksi otot rangka, kontraksi otot jantung, pembekuan darah,
pembentukan tulang dan gigi
Merupakan panel elektrolit/ mineral darah, yang berfungsi mengatur derajat keasaman (pH) darah,
Phospor
5 berperan dalam hantaran syaraf, kontraksi otot rangka, kontraksi otot jantung, pembekuan darah,
anorganik
pembentukan tulang dan gigi serta mengetahui fungsi ginjal
Untuk mengetahui kadar magnesium pada darah dan mengetahui fungsi  ginjal, adanya penyakit jantung,
6 Magnesium
kelainan susunan saraf pusat
Profil Jantung
N Jenis
Kegunaan
o pemeriksaan
Merupakan enzim yang terdapat di dalam sel otot serat lintang (otot rangka dan otot jantung) ->
1 CPK Peningkatan kadar CPK berarti ada kelainan pada otot rangka (radang otot, kanker) atau otot jantung
(serangan jantung)
Merupakan isoenzim dari CPK yang hanya terdapat di otot jantung -> lebih spesifik untuk membantu
2 CK-MB
menegakkan adaya kerusakan pada otot jantung, misalnya karena serangan jantung (infark miokard)
Untuk mengetahui adanya “late infark” (infark miokard/ serangan jantung) yang sudah terjadi >72 jam
3 LDH
sebelumnya; untuk membantu mengetahui adanya proses hemolitik/ pemecahan sel darah
hs-CRP merupakan CRP pada kadar sangat rendah (<6 mg/dL; lebih rendah dari metode pemeriksaan
4 hs-CRP CRP biasa). hs-CRP merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner, membantu menegakkan
diagnosis sepsis pada bayi baru lahir.

Imuno-Serologi

Hepatitis
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
Untuk mengetahui adanya infeksi virus Hepatitis B. Jika HBsAg positif -> terinfeksi virus hepatitis B. Jika
HBsAg positif selama lebih dari 6 bulan, berarti pasien menderita Hepatitis B kronis -> disarankan untuk
1 HBsAg
rutin memeriksakan fungsi hati (SGOT, SGPT, Protein Total, Albumin, AFP) paling tidak 6 bulan – 1 tahun
sekali
Untuk mengetahui adanya antibody/ zat kekebalan terhadap virus Hepatitis B.

1. Pada penderita Hepatitis B, anti HBs positif merupakan petanda kesembuhan.


2. Pada pasien yang belum/ sudah mendapatkan vaksinasi Hepatitis B, jika anti HBs positif berarti
2 Anti HBs pasien sudah mempunyai kekebalan terhadap infeksi virus Hepatitis B. Disarankan untuk rutin
memeriksakan kadar anti HBs, jika kadar anti HBs menurun, perlu diberikan vaksinasi ulang.
3. Jika HBsAg dan anti HBs negative -> pasien belum pernah terinfeksi dan belum mempunyai
kekebalan terhadap infeksi hepatitis B -> disarankan untuk vaksinasi

Anti HBs
3 Untuk mengetahui adanya antibody/ zat kekebalan terhadap virus Hepatitis B dengan titer.
(titer)
4 Anti HBc Untuk mengetahui adanya infeksi terhadap inti (core) virus Hepatitis B -> merupakan petanda adanya infeksi
hepatitis B.Disarankan untuk diperiksa bila HBsAg positif. Pada infeksi akut terbentuk sebelum anti-HBs.
IgM Anti- Untuk mengetahui adanya infeksi akut terhadap inti (core) virus Hepatitis B -> merupakan petanda adanya
5
Hbc infeksi hepatitis B.Disarankan untuk diperiksa bila HBsAg positif.
Merupakan petanda replikasi (pembelahan virus). Disarankan untuk diperiksa bila HBsAg positif. Bila
6 Hbe Ag
HBeAg positif berarti penderita masih infeksius (berpotensi menularkan virus Hepatitis B)
Merupakan petanda kesembuhan pada infeksi hepatitis B. Disarankan untuk diperiksa bila HBsAg positif.
7 Anti Hbe
Meskipun HBsAg positif, tapi anti HBenya positif -> berarti pasien mulai sembuh.
8 Anti HAV Untuk mengetahui adanya infeksi terhadap virus Hepatitis A.
IgM Anti
9 Untuk mengetahui adanya infeksi akut terhadap virus Hepatitis A.
HAV
Untuk mengetahui adanya infeksi terhadap virus Hepatitis C. Anti HCV positif berarti pasien menderita
10 Anti HCV
Hepatitis C.
IgM Anti Untuk mengetahui adanya infeksi akut terhadap virus Hepatitis C. Anti HCV positif berarti pasien menderita
11
HCV Hepatitis C.

TORCH
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
IgG
1 Untuk mengetahui adanya riwayat infeksi Toxoplasma gondii sebelumnya.
Toxoplasma
IgM
2 Untuk mengetahui adanya infeksi akut dari Toxoplasma gondii
Toxoplasma
IgG Anti
3 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi Rubella sebelumnya
Rubella
IgM Anti
4 Untuk mengetahui adanya infeksi akut dari Rubella
Rubella
IgG Anti
5 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi CMV  (Cytomegalovirus) sebelumnya
CMV
6 IgM Anti Untuk mengetahui adanya infeksi akut dari CMV  (Cytomegalovirus)
CMV
IgG Anti
7 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi Virus Herpes Simpleks tipe 1 sebelumnya.
HSV-1
IgM Anti
8 Untuk mengetahui adanya infeksi akut dari Virus Herpes Simpleks tipe 1
HSV-1
IgG Anti
9 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi Virus Herpes Simpleks tipe 2 sebelumnya
HSV-2
IgM Anti
10 Untuk mengetahui adanya infeksi akut dari Virus Herpes Simpleks tipe 2
HSV-2
STD
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
TPHA kepanjangan dari Treponema Pallidum Hemaglutination Assay, merupakan tes untuk mendeteksi
1 TPHA
adanya infeksi Treponema Pallidum, bakteri penyebab sifilis
VDRL singkatan dari Venereal Disease Research Laboratory, merupakan tes skrining/ penapis untuk
2 VDRL
mengetahui adanya penyakit sifilis -> spesifisitas kurang dibandingkan TPHA
3 Anti HIV Untuk mengetahui adanya antibody terhadap infeksi virus HIV -> membantu diagnosis infeksi HIV
Auto Imun
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
Anti ds
1 Untuk menentukan apakah pasien memiliki antibodi terhadap materi genetik di dalam sel.
DNA
Merupakan pemeriksaan penyaring adanya penyakit2 autoimun (antibody tubuh yang menyerang sel-sel
2 ANA Test tubuh sendiri karena antibody tersebut “salah mengenali” sel-sel tubuh yang normal sebagai benda asing yang
harus dihancurkan), misalnya SLE (Lupus) dll
Merupakan pemeriksaan penyaring adanya penyakit autoimun seperti Lupus. Sensitivitas pemeriksaan ini
3 LE test rendah (kemungkinan hasil negative palsu cukup besar -> hasil tes negative belum menyingkirkan
kemungkinan adanya penyakit
Rheumatik
N Jenis Kegunaan
o pemeriksaa
n
Rhematoid
1 Untuk mengetahui adanya penyakit rematik (arthritis rheumatoid)
Arth
Rose Sebuahteshemaglutinasipasifmenariksebagianbesarbersejarahyangsebelumnyadigunakanuntukmendeteksiarth
2
Waaler ritisfaktor-RFS
CRP C-Reactive Protein (CRP) merupakan protein yang terbentuk sebagai respon adanya kerusakan jaringan
3
Kuantitatif
karena peradangan (inflamasi), infeksi atau keganasan.
CRP C-Reactive Protein (CRP) merupakan protein yang terbentuk sebagai respon adanya kerusakan jaringan
4
Kualitatif
karena peradangan (inflamasi), infeksi atau keganasan.
Untuk membantu diagnosa rheumatoid arthtitis dan untuk menilai keparahan dan tentu saja kemungkinan
5 Anti CCP penyakit (prognosis) dan juga utuk membantu mengevaluasi perkembangan RA pada orang yang
menunjukkan gejala tetapi belum memenuhi kriteria American Colloge of Rheumatology (ACR) untuk RA.
Penanda Tumor
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
1 AFP Merupakan petanda tumor untuk hati dan tumor-tumor germina
2 CEA Merupakan petanda tumor untuk usus dan payudara
Merupakan petanda tumor untuk prostat

PSA dalam serum ada tiga bentuk


3 PSA Total
1. Bebas
2. Terikat ke α1 antikimotripsin
3. Terikat keα2 makroglobulin

4 Free PSA Merupakan petanda tumor untuk prostat


5 CA 12-5 Merupakan petanda tumor untuk ovarium
6 CA 19-9 Merupakan petanda tumor untuk pankreas
7 CA 15-3 Merupakan petanda tumor untuk panyudara
Endokrinologi
N Jenis Kegunaan
pemeriksaa
o
n
1 T-3 Untuk mendiagnosa hiperteriodisme dengan kadar T4 normal
Untuk menyingkirkan suatu hipoteriodisme atau hiperteriodisme dang jga untuk memonitoring hasil
2 T–4
pengobatan antiteroid pada hipertiroid
Untuk mengetahui kadar hormone TSH (Thyroid Stimulating Hormone), yaitu hormone yang dihasilkan
hipofisis yang berfungsi merangsang kelenjar tiroid/ kelenjar gondok. Pemeriksaan FT3, FT4, T3 total, T4
3 TSH-s
total dan TSH dipergunakan untuk membantu menegakkan diagnosis kelainan kelenjar gondok (hipotiroid,
hipertiroid) dan memantau terapi.
T3 (Triiodotironin) adalah precursor/ prohormon tiroid/ hormone tiroid yang belum aktif. Free T3 adalah T3
4 Free T-3
yang berada dalam bentuk bebas (tidak berikatan dengan protein)
T4 (Tiroksin) adalah hormone tiroid aktif. Free T4 adalah T4 yang berada dalam bentuk bebas (tidak
5 Free T-4
berikatan dengan protein).
Free T-4
6 Tes untuk mengukur aktivitas/fungsi tiroid
index
Resin T3 Uptake dan Resin T4 Uptake adalah mengukur berapa banyak

protein yang masih bisa berikatan dengan hormon T3 dan T4. Jika protein banyak, hormon yang diikat oleh
7 T-Uptake
protein tadi pun menjadi banyak. Akibatnya, kelejar tiroid akan mengeluarkan banyak hormon untuk
mengimbanginya. Jika protein berkurang, hanya sedikit hormon yang bisa diikat, maka kelenjar tiroid akan
menurunkan produksi hormonnya.
Digunakan dalam penilaian T-4 bebas. Apabila T4 endogen rendah, maka banyak tempat di TBG yang akan
8 TBG bebas berikatan dengan T3 berlabel. Sebaliknya apabila banyak T4 maka hanya sedikit temoat di TBG yang
tersedia untuk berikatan dengan T3 berlabel. 
Hormon gonadotropink yang berasal dari kelenjar hipofisis, yang merangsang pertumbuhan dan matangnya
9 FSH folikel ovarium untuk memproduksi estrogen pada wanita dan untuk meningkatkan spermatogenesis pada
pria. Kenaikkan fertilitas dapat ditentukan dengan pemeriksaan ini.
Untuk mengetahui kadar hormon LH yang merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang
10 LH
berfungsi untuk pematangan sel telur dan mengatur proses pelepasan sel telur dan indung telur
Untuk mengetahui kadarhormon prolaktin yang merupakan hormon yang merangsang kelenjar susu untuk
11 Prolaktin memproduksi susu. Akan meningkat pada masa kehamilan, stres fisik,mental keadaan hipoglikemia dan salah
satu faktor adanya tumor pada mamae
12 Estradiol Untuk mengetahui kadar hormon estradiol yang berfungsi untuk memantau fungsi dari indung telur
Untuk mengetahui kadar hormon progesteron yang berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi pada
13 Progesteron
perempuan dan kehamilan
14 Testosteron Untuk mengetahui hormon seksual pada pria yang di hasilkan oleh testis secara alami.
B-hCG Merupakan petanda tumor untuk mola hydatidosa (hamil anggur) dan choriocarcinoma (kanker yang
15
Kuantitatif disebabkan oleh mola hydatidosa). Sering dipergunakan untuk memantau terapi kuretase mola.
Imuno-Serologi lain
Jenis
N
pemeriksaa Kegunaan
o
n
IgG Anti
1 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi virus Dengue penyebab demam dengue/ demam berdarah
Dengue
IgM Anti
2 Untuk mengetahui adanya infeksi akut virus Dengue penyebab demam dengue/ demam berdarah
Dengue
Untuk mengetahui adanya infeksi terhadap kuman Salmonella typhi dan paratyphi yang merupakan
3 Widal Slide
penyebab demam tifoid/ tifus.
Berperan dalam imunitas bawaan. Penurunan C3 berkaitan dengan penyakit autoimun, neonatal respiratory
distress syndrome, bakterimia, kerusakan jaringan, hepatitis kronik, dan berbagai tipe penyakit ginjal.adapun
4 C- 3 Komp
manfaat pemeriksaan ini adalah untul mendeteksi adanya peningkatan C3 yang bersamaan dengan CRP maka
akan berkaitan dengan penyakit inflamasi akut atau inflamasi jaringan.
Untuk pemantauan penyakit autoimun, untuk membedakan gangguan imunologis, dan untuk mendiagnosa
suatu defisiensi spesifik. Penurunan C4 mengindikasi kondisi sisseminated iontransvaskular coagulation
5 C-4 Komp
(DIC), acute glomerular nephritis, hepatitis kronik dan SLE. Sedangkan peningkatan C4 yang bersamaan
dengan CRP berkaitan dengan penyakit inflamasi akut atau inflamasi jaringan
Antibodi yang diproduksi dalam 48-72 jam setelah antigen masuk ke tubuh dan bertanggung jawab pada
6 IgM
kekebalan primer
Terbentuk akibat kontaminasi sekunder terhadap antigen asing dan bertanggung jawab terhadap aktivitas
7 IgG
antivirus dan antibakteri.
Ditemukan dalam sekresi saluran pernapasan, saluran GI dan saluran genitourinaria(GU) , air mata, dan
8 IgA
saliva. Untuk melindungi mukosa membran dari virus dan bakteri.
Anti M.
9 TBC (ICT Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus Mycobacterium tuberculosis complex
TBC)
10 Seramoeba Untuk mengetahui adanya antibody terhadap infeksi amuba. Amuba adalah parasit yang menginfeksi usus,
mengakibatkan diare dengan lendir dan darah (amubiasis) serta abses hati
IgG
11 Helicobacte Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi bakteri Helycobacter pylori penyebab infeksi lambung
r
IgM
12 Untuk mengetahui adanya infeksi akut bakteri Helycobacter pylori penyebab infeksi lambung
Helicoacter
IgG Anti
13 Untuk mengetahui adanya riwayatinfeksi bakteri Salmonella Typhi
Salmonella
IgM Anti
14 Untuk mengetahui adanya infeksi akut bakteri Salmonella Typhi
Salmonella
Anti Untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengue. Ada dua antibodi yang dideteksi yaitu
15 Dengue Imunoglobulin G dan Imunoglobulin M, dua jenis antibodi ini muncul sebagai respon tubuh terhadap
Rapid masuknya virus ke dalam tubuh penderita
Alergi
Jenis
No pemeriks Kegunaan
aan
 IgE adalah antibody yang terbentuk selama reaksi alergi (makanan, obat atau allergen lain), asma atau infeksi
1 IgE Total
cacing -> untuk mengetahui adanya proses alergi atau infeksi parasit
IgE Spesifik (ELISA)
IgE Daging Untuk mengetahui adanya proses alergi atau infeksi parasit pada penyebab alerginya
1
Ayam
IgE
2
Kepiting
3 IgE Ikan
4 IgE Kerang
5 IgE Susu
6 IgE Kacang
7 IgE Coklat
IgE Putih
8
Telur
9 IgE Kuning
Telur
10 IgE Tungau
IgE Debu
11
Rumah
IgE
12
Gandum
13 IgE Udang
14 IgE....

NARKOBA

No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
1 Morphin Untuk periksa narkoba jenis putauw, candu dan morphin.
Untuk mendeteksi amphetamin (umumnya per oral), bisa untuk periksa narkoba jenis sabu-sabu,
2 Amphetamine
ekstasi, ineks, eve, speed.
3 Methamphetamine Untuk mendeteksi methamphetamin (diberikan secara intravena) seperti sabu-sabu
Cannabinoid(THC
4 Untuk periksa narkoba jenis ganja atau cannabis.
)
Untuk penyebab penyakit yang dihubungkan dengan gangguan susah tidur, menghilangkan
kecemasanpengobatan dilirium tremens, sedasi sebelum prosesoperasi, untuk menghilangkan kejang
5 Benzoad iazepin
eplepsi dan juga pada spasme otot. Dimsyarakat bisa dalam bentuk Diazepam, Alparazolam,
Estazolam, Nitrazepam,Lorazepam, Clobazam.
Obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri (opium). Modifikasi kimiawi produk alami menghasilkan
6 Opiate
heroin dan hidrokodon. Sedangkan yang sintetik adalah meperidin dan metadon.
7 Cocaine Untuk mendeteksi metabolit utama kokain, benzoil ekgoin di urine
Barbiturat terutama digunakan untuk sedasi ringan, anestesi umum, dan sebagai pengobatan untuk
beberapa jenis epilepsi.
8 Barbiturat
Barbiturat adalah sekelompok obat penenang yang mengurangi aktivitas di otak; menimbulkan
kecanduan dan kemungkinan fatal ketika diambil bersamaan dengan alkohol
Carbamazepine merupakan obat antiepilepsi yang digunakan untuk mengatasi seizure dan juga
digunakan dalam kontrol nyeri neurogenik dari trigeminal neuralgia dan diabetik nefropati
9 Carbamazepin
Carbamazepine banyak digunakan dalam penyakit neurologi dan psikis. Pemantauan konsentrasi
carbamazepine digunakan untuk memantau kecukupan, efikasi atau toksisitas
Memantau kecukupan terapi, kemanfaatan dan kemungkinan toksisitas
10 Phenytoin/Dilantin
Phenytoin efektif digunakan dalam penanganan tonic-clonic dan partial seizure, serta status
epileptikus

PATOLOGI ANATOMI

No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
1 PAP Smear Untuk mendeteksi kanker serviks dan jaringanpra kanker
2 Cytologi Urine Sitologi ditujukan untuk mengidentifikasi adanya derajat  keganasan (karsinoma), untuk diagnosis tumor
Cytologi saluran pencernaan, paru, saluran air kemih, dan lambung. Sel yang diperiksa dapat berasal dari exfoliasi
3
sputum sel yang spontan sebagai hasil dari pertumbuhan yang terus-menerus sel permukaan, dimana sel-sel yang
Cytologi paling atas selalu terlepas untuk diganti dengan sel yang lebih muda. Exfoliasi sel yang terjadi spontan
4
pleura dapat kita temukan misalnya pada: urine, dahak, cairan ascites dan cairan vagina. Sel-sel tersebut akan
Cytologi mengalami degenerasi bila tidak segera difiksasi. Pada saat terlepas dari jaringan, sel-sel tesebut terlepas
5 pula dari tekanan sekelilingnya, hingga akan mengambil bentuk tertentu yang khas, yang dapat sangat
liquor
6 Cytologi... berbeda dari bentu semula sewaktu masih berada dalam jaringan
Untuk mengetahui perubahan struktur dan fungsi sel, jaringan dan organ akibat penyakit, meliputi
Patologi
7 pengetahuan dan pemahaman dari perubahan fungsi dan struktur pada penyakit, mulai tingkat molekular
jaringan
sampai pengaruhnya pada tiap individu.
untuk mendiagnosa adanya tumor yang terletak di permukaan tubuh yang dapat dilihat atau diraba seperti
tumor kulit, payudara, kelenjar gondok, kelenjar getah bening. Untuk tumor-tumor organ tubuh yang lebih
8 FNA dalam, juga dapat dilakukan FNAB, namun biasanya dibutuhkan bantuan dokter ahli radiologi untuk
membimbingnya dengan USG , misalnya pada tumor paru, tumor hati, tumor ginjal, tumor pancreas dsb.
Untuk memastikan stadium penyakit dan tindakan selanjutnya
MIKROBIOLOGI

Sediaan Hapus
No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
1 Prep. Gram untuk mengetahui morfologi bakteri yang terdapat dalam sampel (coccus atau basil dan gram + atau -)
untuk mengidentifikasi dan memperjelas granula pada bakteri Corynebacterium diphteriae pada sediaan
2 Prep. Diphteri
langsung
3 Prep. BTA untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Mycobacterium tuberculosa dalam sampel.
Prep. untuk mengetahui ada tidaknya parasit Trichomonas vaginalis yang menyebabkan infeksi pada alat
4
Tricomonas kelamin atau saluran kemih
untuk mengetahui ada tidaknya infeksi bakteri Neisseria gonorhoe penyebab penyakit GO yang
5 Prep GO
menginfeksi alat kelamin
untuk mencari hyphae (benang-benang sel yang memanjang dan saling berhubungan dari ujung ke ujung)
6 Prep jamur
dan spora (alat reproduksi jamur)
Kultur bertujuan untuk mengisolasikan mikroorganisme yang menyebabkan infeksi klinis

Kultur pengerjaannya ± 1 minggu

Vitek pengerjaannya ± 3 bulan


No Jenis
Kegunaan
. pemeriksaan
1 Darah Bakteremia, septikemia, syok pascaoperasi, demam yang tak diketahui asalnya
E. coli, spesies Klebsiella, Pseudomonas, spesies Serratia, Shigella sp., Candida sp,.Enterobacter,
2 Urine
proteus
3 Feces Salmonella sp., Sigella sp.,Staphilococcus,E.coli, Campylobacter
4 Sekret Membiakkan dan mengidentifikasi jenis bakteri yang terdapat pada sampel sekret
untuk mengetahui ada tidaknya kuman Neiseria gonorrhoea dalam sampel yang menyebabkan infeksi
5 GO pada alat kelamin. Kuman GO dibiakan dalam media khusus dengan suasana anaerob, karena tidak akan
tumbuh pada suasana aerob
6 Gall untuk mengetahui atau mengidentifikasi bakteri penyebab bakteremia dan septisemia yang terdapat
dalam darah
7 Pus Isolasi bakteri patogen dan uji kepekaan antibiotika dari sampels pus
untuk mengidentifikasi kuman Corynebacterium diphteriae yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran
8 Diphteri
pernapasan
Uasap
9 Streptokoki β-hemolitika, kandidiasis, infeksi tonsil, Staphylococcus aureus
tenggorokan
untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Mycobacterium tuberculosa dalam sampel. Pertumbuhan kuman
10 BTA
ini sangat lambat, sehingga bila dikultur memerlukan waktu 6-8 minggu
11 Jamur Membiakkan dan mengidentifikasi jamur yang terdapat dalam sampel
12 Anaerob Mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi pada manusia dalam keadaan tanpa oksigen.
13 Aerob Mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi pada manusia dalam keadaan membutuhkan oksigen.
14 Usap rektum Mengisolasi dan mengidentifikasikuman patogen (Gastroenteritis) pada saluran pencernaan

Anda mungkin juga menyukai