Anda di halaman 1dari 17

BAB I

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER

A. JANTUNG

Gambar 1.1 Anatomi Jantung


sumber : Black dan Hawks J.H. 2005

Jantung adalah organ muscular berongga yang bentuknya menyerupai piramid


atau jantung pisang dan merupakan pusat sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Jantung terletah pada rongga toraks pada bagian mediastinum.

1. Fungsi sistem kardiovaskuler (jantung)


Memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan
dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme. Secara normal
setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah
yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan
adekuat. Sistem kardiovaskular yang berfungsi sebagai sistem regulasi
melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas
tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar
aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih
banyak dialirkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk
memelihara sistem sirkulasi organ tersebut.

1
Fisiologi jantung terdiri dari :
a. Sistem pengaturan jantung.
b. Sistem kelistrikan jantung
c. Siklus jantung
d. Bunyi jantung
e. Curah jantung.

2. Hubungan jantung dengan organ sekitarnya :


a. Dinding jantung berhubungan dengan sternum (rongga dada) dan kartilago
kostalis setinggi kosta ke-3 sampai ke-4
b. Dinding samping berhubungan dengan paru-paru dan fasies mediastinals
c. Dinding atas setinggi toraks ke-6 sampai servikal ke-2 dan berhubungan
dengan aorta, pulmonalis, bronkus destra, serta bronkus sinistra
d. Dinding belakang berhubungan dengan alat-alat mediastinum posterior,
esofagus, aorta desendens, vena azigos, dan kolumna vertebralis
e. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma

3. Otot jantung
0tot jantung bersifat lurik dan involunter sehinggaa dapat berkontraksi secara
ritmis dan otomatis. Otot jantung hanya terdapat pada miokard (lapisan otot
jantung) dan dinding pembuluh darah.

a. Kontraksi otot jantung


Kontraksi miogenik spontan pada sel-sek otot jantung yaitu filamen yang
bergeser pada beberapa bagian jantung orang dewasa. Sel-sel otot jantung
mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yang
mengatur denyut jantung. Serat punkinjeadalah sel-sel otot jantung khusus
yang merupakanbagian dari sistem hantar rangsang yang terdapat dibawah
endokardium pada permukaan dalam jantung.

2
b. Regenerasi otot jantung
Otot jantung lebih tahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot
lainnya yang sejenis akan tetapi tidak terdapat tanda-tanda regenerasi jika
terjadi cidera. Oto jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan
jaringan parut. Otot jantung akan berkontraksi secara ritmis dan terus-
menerus untuk memompakan darah melalui sistem sirkulasi sehingga
memungkinkan sel-sel mendapat suplay oksigen dan bahan makanan yang
tetap dan menyingkirkan hasil sisa sel

4. Lapisan jantung
Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun
secara spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus. Lapisan
jantung itu sendiri terdiri dari Perikardium, Miokardium, dan Endokardium.
Berikut ini penjelasan ketiga lapisan jantung yaitu :

a. Perikardium (Epikardium)
Epi berarti “di atas”, cardia berarti “jantung”, yang mana bagian ini adalah
suatu membran tipis di bagian luar yang membungkus jantung. Terdiri dari
dua lapisan :

1) Perikarduim fibrosum (viseral), merupakan bagian kantong yang


membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium
diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar merekat pada
sternum melalui ligamentum sternoperikardial.

2) Perikarduim serosum (parietal), dibagi menjadi dua bagian, yaitu


Perikardium parietalis membatasi perikarduim fibrosum sering disebut
epikardium, dan Perikarduim fiseral yang mengandung sedikit cairan
yang berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah pergerakan
jantung.

3
b. Miokardium
Myo berarti "otot", merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot
jantung, membentuk sebagian besar dinding jantung. Serat-serat otot ini
tersusun secara spiral dan melingkari jantung. Lapisan otot ini yang akan
menerima darah dari arteri koroner.

c. Endokardium
Endo berarti "di dalam", adalah lapisan tipis endothelium, suatu jaringan
epitel unik yang melapisi bagian dalam seluruh sistem sirkulasi peredaran
darah

d. Bagian-bagian jantung

1) Basis kordis
Bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar (aorta, asendens, arteri pulmunal, dan vena cava superior).
Basis kordis dibentuk oleh atrium sinistra dan sebagian atrium destra.
Sedangkan bagian posterior dibentuk oleh aorta desendens, asofagus,
vena azigos, dan duktus torasikussetinggi vertebra torakalis ke-5
sampai ke-8

2) Apeks kordis
Adalah bagian bawah jantung yang berbentuk kerucut tumpul.
Dibentuk oleh ujung ventrikel sinistra dari dinding toraks dan ditutupi
oleh paru-paru dan pleura sinistra dari dinding toraks

e. Permukaan jantung

1) Fasies sternokostalis : permukaan yang menghadap ke depan


berbatasan dengan dinding depan toraks dibentuk oleh atrium dekstra,
ventrikel sinistra dan sedikit ventrikel sinistra

4
2) Fasies dorsalis : permukaan jantung yang menghadap kebelakang,
berbentuk segiempat berbatasan dengan mediastinum posterior dan
dibentuk oleh atrium sinistra sebagan atrium dekstra dan sebagian
kecil ventrikel sinistra

3) Fasies diafragma : permukaan bagian bawah jantung dengan sentrum


tendinium diafragma

f. Tepi jantung

1) Margo dekstra
2) Margo sinistra

g. Alur permukaan jantung

1) Sulkus atrioventrikularis : terletak diantara ke dua atrium dan ke dua


ventrikel jantung

2) Sulkus longitudinal anterior : terletak di fasies sternokostalis mulai


dari arteri pulmonal dengan aurikula sinistra sampai ke apeks kordis.
Sulkus ini merupakan batas kedua ventrikel dari belakang bawah

3) Sulkus longitudinal posterior : d fase diafragma kordis mulai dari


sulkus koronarius dekstra bermuara ke vena cava inferior menuju
apeks kordis. Merupakan batas kedua ventrikel dari belakang bawah.

h. Ruang-ruang jantung
Anatomi jantung organ jantung terdiri atas 4 ruang, yaitu 2 ruang yang
berdinding tipis disebut dengan atrium (serambi), dan 2 ruang yang
berdinding tebal yang disebut dengan ventrikel (bilik).

Atrium dan ventrikel jantung ini masing-masing akan dipisahkan oleh


sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh

5
sebuah sekat yang dinamakan dengan septum. Septum atau sekat ini
adalah suatu partisi otot kontinue yang mencegah percampuran darah dari
kedua sisi jantung.

Pemisahan ini sangat penting karena separuh jantung kanan menerima dan
juga memompa darah yang mengandung oksigen rendah sedangkan sisi
jantung sebelah kiri adalah berfungsi untuk memompa darah yang
mengandung oksigen tinggi.

Jantung terdiri dari beberapa ruang jantung yaitu atrium dan ventrikel yang
masing-masing dari ruang jantung tersebut dibagi menjadi dua yaitu
atrium kanan kiri, serta ventrikel kiri dan kanan.

Gambar 1.2 ruang Jantung


sumber : Black dan Hawks J.H. 2005

1) Atrium
Berikut fungsi dari masing-masing atrium jantung tersebut yaitu :

a) Atrium kanan
Berfungsi sebagai penampungan (reservoir) darah yang rendah
oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui vena kava
superior, vena kava inferior, serta sinus koronarius yang berasal dari
jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan dan
selanjutnya ke paru. Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari
tubuh melalui vena kava superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan

6
inferior vena kava (kaki dan dada lebih rendah). Simpul sinoatrial
mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari
atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti
gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari
ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de-oksigen
dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan

b) Atrium kiri
Menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui 4 buah
vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan
selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta. Atrium kiri menerima
darah beroksigen dari paru-paru melalui vena paru-paru. Sebagai
kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah
melewati katup mitral ke ventrikel kiri

2) Ventrikel
Berikut adalah fungsi ventrikel yaitu :
a) Ventrikel kanan
Menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen
sebagai kontrak atrium kanan. Katup paru menuju ke arteri paru
tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel dengan darah.
Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak ventrikel
kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. Penutupan
katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan
pembukaan katup paru memungkinkan darah mengalir ke arteri
pulmonalis menuju paru-paru.

b) Ventrikel kiri
Menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan ke seluruh tubuh
melalui aorta. Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung
oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke
ventrikel kiri. Katup aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan

7
untuk mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, dan
berkontraksi. Sebagai kontrak ventrikel kiri, menutup katup mitral dan
katup aorta terbuka. Penutupan katup mitral mencegah darah dari
dukungan ke atrium kiri dan pembukaan katup aorta memungkinkan
darah mengalir ke aorta dan mengalir ke seluruh tubuh.

i. Katup-katup jantung
Katub jantung ini terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1) Katup Trikuspidalis
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan
menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid
terdiri dari 3 daun katup.

2) Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis
bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal
trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun
katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila
ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

3) Katup Bikuspid (Bikuspidalis).


Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup
pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun
katup.

8
4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga
darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup
pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk
kembali kedalam ventrikel kiri.

j. Peredaran Darah Jantung.


1) Arteri koronaria dekstra
2) Arteri koronaria sinistra
3) Aliran vena jantung

k. Persarafan jantung
Jantung dipersarafi oleh serabut saraf simpatis, parasimpatis, dan sistem saraf
otonom melalui fleksus kardiakus. Saraf simpatis berasal dari trunkus
simpatikus bagian servikal, torakal, dan bagian saraf simpatis berasala dari
nervus vagus.

B. PEMBULUH DARAH
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh.
Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pompanya.
Fungsinya darah adalah sebagai mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke
seluruh tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke
jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah. Darah mengangkut gas-gas, zat
makanan, sisa metabolisme, hormon, antibodi, dan keseimbangan elektrolit

Pembuluh darah utama dimulai dari aorta yang keluar dari ventrikel sinistra
melalui belakang kanan arteri pulmonalis, membelok ke belakang melalui radiks
pulmonal kemudian turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma,
selanjutnya ke rongga panggul dan berakhir pada anggota gerak bawah.

9
1. Sirkulasi darah
Peredaran jantung itu terdiri dari peredaran darah besar (sistemik) dan juga
peredaran darah kecil (pulmonal).

a. Sistem Peredaran Darah Besar (Sistemik)


Peredaran darah besar dimulai dari darah keluar dari jantung melalui aorta
menuju ke seluruh tubuh (organ bagian atas dan organ bagian bawah).
Melalui arteri darah yang kaya akan oksigen menuju ke sistem-sistem
organ, maka disebut sebagai sistem peredaran sistemik. Dari sistem organ
vena membawa darah kotor menuju ke jantung. Vena yang berasal dari
sistem organ di atas jantung akan masuk ke bilik kanan melalui vena cava
inferior, sementara vena yang berasal dari sistem organ di bawah jantung
dibawa oleh vena cava posterior.

Darah kotor dari bilik kanan akan dialirkan ke serambi kanan, selanjutnya
akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis
merupakan satu keunikan dalam sistem peredaran darah manusia karena
merupakan satu-satunya arteri yang membawa darah kotor (darah yang
mengandung CO2).

Urutan perjalanan peredaran darah besar (sistemik) : bilik kiri – aorta –


pembuluh nadi – pembuluh kapiler – vena cava superior dan vena cava
inferior – serambi kanan.

b. Sistem Peredaran Darah Kecil (Pulmonal)


Peredaran darah kecil dimulai dari dari darah kotor yang dibawa arteri
pulmonalis dari serambi kanan menuju ke paru-paru. Dalam paru-paru
tepatnya pada alveolus terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2. Gas O2
masuk melalui sistem respirasi dan CO2 akan dibuang ke luar tubuh. O2
yang masuk akan diikat oleh darah (dalam bentuk HbO) terjadi di dalam
alveolus. Selanjutnya darah bersih ini akan keluar dari paru-paru melalui
vena pulmonalis menuju ke jantung (bagian bilik kiri). Vena pulmonalis

10
merupakan keunikan yang kedua dalam system peredaran darah manusia,
karena merupakan satu-satunya vena yang membawa darah bersih.

Urutan perjalanan peredaran darah kecil (pulmonal) : bilik kanan jantung –


arteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – serambi kiri jantung.

2. Siklus Jantung Dan Sistem Peredaran Darah Jantung


Siklus jantung termasuk dalam bagian dari fisiologi jantung itu sendiri.
Jantung ketika bekerja secara berselang-seling berkontraksi untuk
mengosongkan isi jantung dan juga berelaksasi dalam rangka mengisi darah
kembali. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan
isi) dan juga periode diastol (relaksasi dan pengisian jantung).

Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi
terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh
jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan
relaksasi dari otot jantung.

Darah kaya oksigen yang kembali ke atrium kiri ini kemudian mengalir ke
dalam ventrikel kiri, bilik pompa yang memompa atau mendorong darah ke
semus sistem tubuh kecuali paru. sisi kiri jantung memompa darah yang kaya
akan O2 ke dalam sirkulasi sistemik. Arteri besar yang membawa darah
menjauhi ventrikel kiri adalah aorta. Aorta bercabang menjadi arteri besar dan
mendarahi berbagai jaringan tubuh.

3. Skema Pembuluh Darah Vena


Merupakan pembuluh darah yang sangat kecil disebut juga sebagai pembuluh
darah rambut. Terbagi menjadi dua kapiler arteri dan kapiler vena.

a. Sirkulasi kapiler
Kapilaer arteri merupakan tempat berakhirnya arteri. Semakin kecil arteri
maka akan semakin hilang lapisan dinding arteri sehingga kapiler hanya
mempunyai satu lapisan endotel.

11
b. Sirkulasi limpatik
Hampir sama dengan kapiler arteri. Membawa zat sisa yang tidak dipakai
oleh jaringan berupa zat ekskresi dan karbon dioksida.
Fungsi kapiler :
1) Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena
2) Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan
3) Mengambil hasil dari kelenjar
4) Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5) Menyaring darah pada ginjal

5. Skema Pembuluh Darah Limfe


Sistem linfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir
dari ruangan interstisial ke dalam darah. Pembuluh limfe dapat
mengeluarkan protein dan zat partikel besar yang tidak dapat dikeluarkan
dengan absorpsi secra langsung keluar jaringan masuk ke dalam kapiler
darah. Ukurannya lebih besar karena dibentuk oleh bersatunya limpatik.
Fungsi pembuluh limfe :
a. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi
darah
b. Mengangkut limfosit dan kelenjar limfe keseluruh darah
c. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari susu ke sirkulasi darah
(lekteal)
d. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
e. Menghasilkan zat antibodi untuk melindungi terhadap kelanjutan
infeksi

12
BAB II
PATOFISIOLOGI KASUS CHF

A. Pengertian
Gagal jantung disebut juga CHF (Congestive Heart Failure) atau Decomp Cordis.
Gagal jantung adalah keadaan patofisiologik dimana jantung sebagai pompa tidak
mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan (Price, S. A.
2002).

Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologik berupa kelainan fungsi jantung
sehingga tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan dan kemampuannya ada kalau disertai peninggian volume diastolik
secara abnormal (Mansjoer, 2003).

B. Etiologi
Mekanisme dan kondisi yang dapat menyebabkan kegagalan jantung adalah
sebagai berikut. Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari segala
jenis penyakit jantung congenital maupun didapat. Keadaan-keadaan yang
menyebabkan gagal jantung:

1. Kelainan otot jantung


Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung,
menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot mencakup arteriosklerosis koroner, hipertensi
aterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi.

2. Arteriosklerosis Koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke
otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya
gagal jantung.

13
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan after load)
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertropi serabut otot jantung efek hipertropi miokard dapat dianggap
sebagai mekanisme kompensasi karena akan mengakibatkan kontraktilitas
jantung. Tetapi untuk alasan yang tidak jelas, hipertropi otot jantung tidak
dapat berfungsi secara normal dan akhirnya terjadi gagal jantung.

4. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif


Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung
merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.

5. Penyakit jantung lain


Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya
tidak secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang biasanya
terlibat mencakup: gangguan aliran darah melalui jantung (misal: stenosis
katup semiluner), ketidakmampuan katup umum mengisi darah (misal
perikarditas konstritif atau stenosis katup Av).

6. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya
gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme (misal: demam tindoksikosis
denanemia) meningkatnya curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
sistemik, juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis dan
abnormalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas jantung.

C. Tanda Dan Gejala


1. Dispneu atau perasaan sulit bernafas Ini disebabkan oleh peningkatan kerja
pernafasan akibat kongesti vaskuler paru-paru yang mengurangi kelenturan
paru-paru
2. Dispnoe pada saat berbaring Disebabkan oleh redistribusi aliran darah dan
bagian-bagian tubuh yang di bawah ke arah sirkulasi sentral.
3. Dispnoe nocturnal paroksismal atau mendadak terbangun karena dispnoe,
dipacu oleh perkembangan edema paru-paru interstitial

14
4. Batuk non produktif terjadi sekunder dari kongesti paru-paru terutama pada
posisi berbaring.
5. Ronchi akibat transudasi cairan paru-paru
6. Demam ringan dan keringat yang berlebihan akibat dari vasokontriksi kulit
menghambat kemampuan tubuh untuk melepas panas.
7. Kulit pucat, vasokontriksi perifer akibatnya darah dialihkan dari organ-organ
non vital demi mempertahankan fungsi ke jantung, otak, dan lain-lain.
8. Sianosis, akibat penurunan lebih lanjut dari curah jantung dan meningkatkan
kadar Hb terdeteksi.
9. Kelemahan dan keletihan akibat perfusi yang kurang dari otot-otot rangka
10. Bunyi gallop ventrikel atau S3 : terdengar/terjadi selama diastolik awal dan
disebabkan oleh pengisian cepat pada ventrikel yang tidak luntur
11. Pada ECHO : jantung membesar (cardiomegali)

Gejala lain pada CHF adalah sebagai berikut :


1. Gagal Jantung Kiri
Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri karena ventrikel kiri tak
mampu memompa darah yang datang dari paru. Manifestasi klinis yang
terjadi yaitu :
a. Dispnea, Terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli dan mengganggu
pertukaran gas. Dapat terjadi ortopnoe. Beberapa pasien dapat mengalami
ortopnoe pada malam hari yang dinamakan Paroksimal Nokturnal Dispnea
(PND)
b. Batuk
c. Mudah lelah, Terjadi karena curah jantung yang kurang yang menghambat
jaringan dan sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan
sisa hasil katabolisme. Juga terjadi karena meningkatnya energi yang
digunakan untuk bernafas dan insomnia yang terjadi karena distress
pernafasan dan batuk
d. Kegelisahan atau kecemasan, Terjadi karena akibat gangguan oksigenasi
jaringan, stress akibat kesakitan bernafas dan pengetahuan bahwa jantung
tidak berfungsi dengan baik

15
2. Gagal jantung Kanan :
a. Kongestif jaringan perifer dan visceral
b. Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen), biasanya oedema pitting,
penambahan BB.
c. Hepatomegali dan nyeri tekan
pada kuadran kanan atas
abdomen terjadi akibat
pembesaran vena hepar
d. Anoreksia dan mual, terjadi
akibat pembesaran vena dan
statis vena dalam rongga
abdomen
Gambar 2.1 gejala CHF
e. Nokturia sumber : Black dan Hawks J.H. 2005
f. Kelemahan
D. Klasifikasi CHF
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association, terbagi dalam 4
kelainan fungsional :
1. Derajat I : Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
2. Derajat II : Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang
3. Derajat III : Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan
4. Derajat IV : Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan / istirahat
E. TEORI DOROTHEA OREM PADA KASUS
Pada kasus dibawah memakai teori orem karena kasus tersebut ada keterkaitan,
dimana Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan
menolong keperawatannya sendiri, maka perawatan diri sendiri adalah suatu
langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara
continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan
kesempurnaan.

16
1

Anda mungkin juga menyukai