Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TENTANG SISTEM KARDIOVASKULER


PADA MANUSIA

DISUSUN OLEH
IKA JUNIARTI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mahluk hidup khususnya manusia memiliki bermacam-macam sistem jaringan dan
organ dalam tubuhnya. Sistem tersebut memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu
bagi mahluk hidup.  Salah satu sistem yang ada pada mahluk hidup yaitu sistem
kardiovaskuler. Fungsi utama dari sistem kardiovaskuler adalah untuk memberi oksigen ke
setiap sel tubuh. Sistem kardioskuler terdiri dari jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Jantung adalah organ berongga, berotot,
yang terletak di tengah toraks, dan jantung menempati rongga antara paru-paru dan
diafragma. Beratnya sekitar 300 g. Berat jantung di pengaruhi oleh usia, jenis kelamin, berat
badan. Selain itu kebiasaan latihan fisik dan penyakit jantung juga mempengaruhi berat dari
jantung. Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan
zat nutrisi lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
Pada umumnya terdapat dua pompa jantung, yang terletak disebelah kanan dan kiri.
Keluaran jantung kanan didistribusikan seluruhnya ke paru melalui arteri pulmonali, dan
keluaran jantung kiri seluruhnya didistribusikan kebagian tubuh lain melalui aorta. Kedua
pompa itu menyemburkan darah secara bersamaan dengan kecepatan keluaran yang sama.
Kerja pemompaan jantung dijalankan oleh kontraksi dan relaksasi ritmik dinding otot.
Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih kecil karena darah
disemburkan keluar. Selama relaksasi otot dinding jantung (diastolik), kamar jantung akan
terisi darah sebagai persiapan untuk penyemburan berikutnya. Jantung dewasa normal
berdetak sekitar 60-80 kali per menit, menyemburkan sekitar 70mL darah dari kedua
ventrikel per detakan, dan keluaran totalnya sekitar 5 L/menit.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh manusia”
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh manusia
b. Mengidentifikasi anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh manusia
c. Menganalisis anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler pada tubuh manusia
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
B. ANATOMI KARDIOVASKULER

Jantung adalah organ berongga dan berotot seukuran kepalan. Organ ini terletak di
rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum (tulang dada) disebelah anterior
dan vertebra ( belakang) di posterior. Jantung memiliki dasar lebar diatas dan meruncing
membentuk titik diujungnya, dibagian bawah yang disebut apeks. Jantung terletak
menyudut dibawah sternum sedemikian sehingga dasarnya terutama terletak dikanan dan
apeks di kiri sternum.ketika jantung berdenyut kuat, apeks sebenarnya memukul bagian
dalam dinding dada di sisi kiri.10 Jantung adalah organ tunggal namun sisi kanan dan kiri
jantung berfingsi sebagai dua pompa terpisah.

Jantung dibagi menjadi paruh kanan dan kiri serta memiliki empat rongga yaitu, satu
rongga atas dan satu rongga bawah di masingmasing paruh. Rongga- rongga atas yang
disebut atrium, menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkan kerongga
bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Pembuluh yang mengembalikan
darah dari jaringan ke atrium adalah vena, dan yang membawa darah dari ventrikel ke
jaringan adalah arteri. Kedua paruh jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi berotot
kontiyu yang mencegah pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat
penting separuh kanan jantung menerima dan memompa darah miskin O2, sementara sisi
kiring jantung menerima dan memompa darah kaya O2.
Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks
(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada di atas.
Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan
pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga
dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum.
Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari
setelahnya. Berat 3 pada orang dewasa sekitar 250-350 gram.

Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:

1) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta
III-I.
2) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
3) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
4) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena
azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
5) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma. Jantung difiksasi pada tempatnya
agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang
menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh
darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.

Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

1) Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah.
2) Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas
jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat.
3) Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian
bawah jantung ke atas.
4) Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:

1) Luar/pericardium Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong


pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus
sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu
lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender
sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu
jantung.
2) Tengah/ miokardium Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri
koronaria. Susunan miokardium yaitu:
 Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan
dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar
mencakup kedua atria.
 Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler
sampai ke apeks jantung.
 Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan
ventrikel).
3) Dalam / Endokardium Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang
mengilat yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium
kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava.

Bagian- bagian dari jantung

1) Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
2) Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

1) Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan


dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit
ventrikel sinistra.
2) Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
3) Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan
stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.

Tepi jantung( margo kordis) yaitu:

1) Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis.
2) Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara
vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

Alur permukaan jantung:

1) Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis.


2) Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra
berjalan kebawah menuju apeks kordis.
3) Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena
cava inferior menuju apeks kordis.

Ruang-ruang jantung Jantung terdiri dari empat ruang yaitu

1) Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
Muara atrium kanan terdiri dari:
 Vena cava superior
 Vena cava inferior
 Sinus koronarius
 Osteum atrioventrikuler dekstra

Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis


2) Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum
atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis.
Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari:
 Valvula triskuspidal
 Valvula pulmonalis
3) Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula.
4) Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta, terdiri dari
Valvula mitralis dan Valvula semilunaris aorta.

Peredaran darah jantung

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang
datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk
ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula
semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke
atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan
aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta

Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:

1) Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra
dan ventrikel kanan.
2) Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra.
3) Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium
kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus
atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.

Fisiologi Jantung

1) Fungsi umum otot jantung yaitu:


 Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya
rangsangan dari luar.
 Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang
rangsang otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.
 Tidak dapat berkontraksi tetanik
 Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.
2) Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk
berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang
lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung
adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.

3) Pengaruh Ion Pada Jantung


 Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung
dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
 Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung
berkontraksi spastis.
 Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung
4) Elektrofisiologi Sel Otot jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel.


Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:

 Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar


bermuatan positif.
 Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane
terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.
 Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi
berkurang.
 Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama
sesuai masa refraktor absolute miokard.
 Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir
dan permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.
5) Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi jantung meliputi:
 Sistem SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam
dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
 AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium
dekat muara sinus koronari.
 Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi
posterior dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
 Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada
endokardium menyebar pada kedua ventrikel.
6) Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa
tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya
disebut siklus jantung.
7) Curah jantung

Curah jantung Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan
sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut
curah jantung (cardiac output).

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung yaitu

 Beban awal
 Kontraktilitas
 Beban akhir
 Frekuensi jantung

Periode pekerjaan jantung yaitu:

 Periode systole
 Periode diastole
 Periode istirahat
8) Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung
 Bunyi pertama: lup
 Bunyi kedua : Dup
 Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
 Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
C. ANATOMI SISTEM PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:

1) Aliran darah koroner


2) Aliran darah portal
3) Aliran darah pulmonal
4) Aliran darah sistemik
D. FISIOLOGI VASKULER

Sistem vaskuler memiliki peranan penting pada fisiologi kardiovaskuler karena


berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal. Bagian- bagian yang
berperan dalam sirkulasi:

1) Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.


2) Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika darah
yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3) Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan bahan
lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4) Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler secara bertahap
5) Vena yaitu saluran penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.

Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah

1) Aliran darah dalam pembuluh darah


2) Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3) Gelombang nadi.
4) Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut
nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5) Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.

Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu

1) Tekanan Vena: biasanya sangat rendah


2) Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3) Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4) Kecepatan aliran darah vena
5) Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6) Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena
E. TEKANAN DARAH

Tekanan darah adalah kekuatan darah yang mengalir di dinding pembuluh darah
yang keluar dari jantung (pembuluh arteri) dan kembali ke jantung (pembuluh balik). Sistem
sirkulasi tekanan darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang mengandung
oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan ke seluruh bagian tubuh memaluli
pembuluh darah yang disebut arteri.

Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-cabang menjadi pembuluh-pembuluh


darah lebih kecil hingga berukuran mikroskopik, yang akhirnya membentuk jaringan yang
terdiri dari pembuluh-pembuluh darah sangat kecil yang disebut kapiler. Jaringan ini
mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan oksigen untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan demi kelangsungan hidup. Kemudian darah yang sudah tidak beroksigen
kembali kejantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa kembali ke paru-paru untuk
mengambil oksigen lagi saat jantung berdetak.

Otot jantung berkontraksi dikenal sebagai tekanan sistolik. Kemudian otot jantung
rileks sebelum kontraksi berikutnya, dan tekanan ini paling rendah, yang dikenal sebagai
tekanan diastolik. Tekanan sistolik dan diastolik ini diukur ketika anda memeriksakan
tekanan darah. Tekanan darah dapat dibedahkan atas 2 yaitu, tekanan sistolik dan tekanan
distolik.

Tekanan sistolik adalah tekanan pada pembuluh darah yang lebih besar ketika
jantung berkontraksi. Tekanan sistolik menyatakan puncak tekanan yang dicapai selama
jantung menguncup. Tekanan yang terjadi bila otot jantung berdenyut memompa untuk
mendorong darah keluar memalui arteri. Tekanan ini berkisar antara 95-140 mmHg.

Tekanan diastolik adalah tekanan yang terjadi ketika jantung rileks diantara tiap
denyutan. Tekanan diastolik menyatakan tekanan terendah selama jantung mengembang.
Dimana tekanan ini antara 60-95 mmHg. Tekanan darah manusia dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok yaitu: tekanan darah rendah ( hipotensi), tekanan darah normal
( normotensi), dan tekanan darah tinggi ( hipertensi). tekanan darah dapat lebih tinggi
( hipertensi) atau lebih rendah ( hipotensi) dari normal. Hipotensi berat berkepanjangan
yang menyebabkan penyaluran darah keseluruh jaringan tidak adekuat dikenal sebagai syok
sirkulasi.

Sphygmomanometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan


darah pada manusia. Alat tekanan darah ini memiliki manset yang bisa digembungkan yang
dapat dihubungkan dengan suatu tabung berisi air raksa. Jika bola pemompa dipakai
memompa udara memasuki kantong udara, maka kantong udara akan menekan pembuluh
darah arteri sehingga menghentikan aliran darah pada arteri. Pada saat udara pada kantong
udara dilepas, mercury (air raksa) pada alat pengukur akan turun, dengan menggunakn
stereoscope yang diletakan pada nadi arteti kita dapat memantau adanya suara “Duk” pada
saat turunnya tekanan kantong udara menyamai tekanan pada pembuluh darah arteri.
Bearti mengalirnya kembali darah pada arteri. Tekanan darah terbaca pada alat mercury
bersamaan dengan suara “Duk” menunujukan tekanan darah sistolik. Suara “Duk” pada
stetoscope akan terdengar terus sampai pada saat tekanan kantong udara sama dengan
tekanan terendah dari arteri ( pada saat jantung tidak memompa- rileks) maka suara “Duk”
akan hilang. Pada saat itu tekanan pada alat ukur mercury disebut tekanan darah diastolik.

F. DENYUT NADI

Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi
(diraba) dipermukaan kulit pada tempat- tempat tertentu. Siklus jantung terdiri dari periode
relaksasi yang dinamakan diastole dan diikuti oleh periode kontraksi yang dinamakan
systole. Kekuatan darah masuk kedalam aorta selama sistolik tidak hanya menggerakan
darah dalam pembuluh kedepan tetapi juga menyusun suatu gelombang tekanan sepanjang
arteri. Gelombang tekanan mendorong dinding arteri seperti berjalan dan pendorongnya
teraba sebagai nadi.

Pada jantung manusia normal, tiap-tiap denyut berasal dari nodus SA (irama sinus
normal, NSR= Normal Sinus Rhytim) waktu istirahat jantung berdenyut kira 12 –kira 70 kali
kecepatanya berkurang waktu tidur dan bertambah karena emosi, kerja, demam, dan
banyak rangsangan lainnya. Denyut nadi seseorang akan terus meningkat bila suhu tubuh
meningkat kecuali bila pekerja yang bersangkutan telah beraklimatisasi terhadap suhu udara
yang tinggi. Denyut nadi maksimum untuk orang dewasa adalah 60-100 denyut per menit.

Pemaparan panas dapat menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Pada
waktu melalukan pekerjaan fisik yang berat dilingkungan panas, maka darah akan mendapat
beban tambahan, karena harus membawa oksigen kebagian otot yang sedang bekerja.
Disamping itu darah juga harus membawa panas dari dalam tubuh ke permukaan kulit.
Demikan hal itu juga merupakan beban tambahan bagi jantung yang harus memompa darah
lebih banyak lagi. Akibat dari pekerjaan ini, maka frekuensi denyut nadipun akan meningkat.

Cara pengukuran denyut nadi dengan palpasi dapat dilakukan dengan cara
meletakan ujung-ujung jari tangan yaitu jari ke 2,ke 3,dan ke 4 diatas permukaan kulit
dibagian radial pergelangan tangan. Saat pengukuran dimulai Stopwatch dihidupkan selama
10 detik, kemudian dikalikan 6 untuk mendapatkan hasil satu menit dan setelah 10 detik
stopwatch dimatikan, kemudian dicatat bunyi denyutan yang diperoleh.

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

Faktor risiko suatu penyakit adalah faktor-faktor yang diyakini meningkatkan risiko
timbulnya penyakit yang bersangkutan. Namun hal itu bukan bersifat absolut artinya bila
seseorang memiliki satu faktor saja atau kombinasi dan beberapa jenis faktor risiko, tidak
beRarti bahwa secara otomatis ia akan mengalami penyakityang bersangkutan. Tetapi ia
akan lebih memiliki kemungkinan terkena penyakit tersebut dibandingakn dengan mereka
yang tidak memiliki faktor risiko.

1) Kolesterol
Kolesterol merupakan senyawa lemak komplek yang dihasilkan oleh tubuh untuk
bermacam – macam fungsi, antara lain kolesterol yang terdapat dibagian luar dari sel-sel
saraf dan berfungsi untuk membantu menghantar konduksi dan transmisi tanda-tanda
elektrik. Tanpa adanya kolesterol, sel-sel saraf tidak dapat menjalankan fungsinya dengan
baik sehingga koordinasi gerak tubuh seseorang maupun kemampuannya untuk berbicara
terganggu.

2) Hipertensi

Bila seseorang melakukan aktivitas atau sedang stres, tekanan darahnya akan
meningkat. Setelah beraktivitas berhenti tekanan darah kembali normal, tetapi bila tekanan
darah naik dan bertahan pada tekanan tersebut meskipun sudah rileks, maka yang
bersangkutan dikatakan memiliki hipertensi. hipertensi adalah desakan darah yang
berlebihan dan hamper konstan pada arteri. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya
tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi. Ini adalah tekanan maksimum dalam arteri
pada suatu saat dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan.

3) Merokok

Kandungan sekitar 4000 senyawa dalam bentuk partikel dan gas nikotin, tar, dan
karbon monoksida termasuk di dalamnya menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit
kardiovaskular. Keadaan jantung dan paru-paru mereka yang merokok tidak akan bekerja
efisien. Asap rokok mengandung nikotin yang memacu pengeluaran zat-zat seperti
adrenalin. Zat ini merangsang denyutan jantung dan tekanan darah meningkat. Efek rokok
adalah menyebabkan beban miokard bertambah karena rangsangan oleh katekolamin dan
menurunnya konsumsi O2 akibat inhalasi CO atau dengan perkataan lain dapat
menyebabkan takikardi, vasokontriksi pembuluh darah, merubah permeabilitas dinding
pembuluh darah dan merubah 5-10% Hb menjadi carboksi Hb.

4) Diabetes mellitus

Dalam keadaan normal, kadar gula darah 2 jam sesudah makan < 200 mg/dl. Tetapi
pada individu dengan diabetes mellitus, kadarnya melebihi atau sama dengan 200 mg/dl.
Kadar hiperglikemi postprandial berbanding lurus dengan resiko mortalitas penyakit jantung
pada penderita diabetes mellitus. Terutama bila berlangsung cukup lama, gula darah
tersebut dapat mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri coroner.
Penderita diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia muda. Diabetes
adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan mortalitas penyakit kardiovaskuler.

5) Aktivitas fisik

Kurang aktivitas terkait erat dengan kegemukan dalam arti sedikitnya tenaga yang
dikeluarkan dibandingakan dengan masukan sehingga zat makanan yang digunakan akan
tersimpan dan tertumpuk dalam tubuh sebagai lemak. Lebih dari itu, kegemukan
mendorong timbulnya faktor risiko yang lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, yang pada
taraf selanjutnya meningkat risiko PJK. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar HDL,
kolesterol dan memperbaiki kolateral coroner sehingga risiko PJK dapat dikurangi.

6) Jenis kelamin

Laki-laki mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kardiovaskular lebih


awal.laki-laki juga juga mempunyai risiko lebih besar terhadap morbiditas dan mortalitas
kardiovaskuler. Sedangkan di atas umur 50 tahun hipertensi lebih banyak terjadi pada
wanita. Ini disebabkan karena disebabkan faktor hormonal pada wanita setelah masa
menopause. Pada perempuan yang sudah menopause, kadar esterogen dalam tubuhnya
menurun. Hal inilah yang kemudian menyebabkan perempuan yang sudah menopause
memiliki risiko lebih tinggi daripada mereka yang belum menopause. Risiko ini sebanding
pada pria, yang kadar esterogen dalam tubunhya hanya sedikit, sehingga perlindungan
terhadap pembuluh darah menjadi lebih sedikit.

7) Genetik

Riwayat keluarga yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertingi


risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (esensial). Tentunya faktor
genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain, yang kemudian menyebabkan
seorang menderita hipertensi. faktor genetik juga berkaitan dengan metobolisme
pengaturan garam dan renin membran sel. Menurut Davidson bila kedua orang tuanya
menderita hipertensi maka sekitar 45% akan turun keanakanaknya dan bila salah satu
orangtuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak-anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler. .
Jakarta. Penerbit : Salemba Medika

Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk keperawatan dan


kebidanan.Jakarta. Penerbit : EKG

Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit : EKG


Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:
Salemba Medika

https://ukhttp://repository.um-

surabaya.ac.id/2437/3/BAB_2.pdfh.ac.id/images/file/36.pdf

Anda mungkin juga menyukai