PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Ilmu Keperawatan 2 serta menambah pengetahuan dan diharapkan
bermanfaat bagi pembacanya, khususnya :
2.1 Untuk memahami dan mengetahui pengertian dari sistem kardiovaskuler
2.2 Untuk memahami dan mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem
kardiovaskuler
2.3 Untuk memahami dan mengetahui etiologi dari sistem kardiovaskuler
2.4 Untuk memahami dan mengetahui patofisiologi dari sistem kardiovaskuler
2.5 Untuk memahami dan mengetahui penatalaksanaan dari penyakit gagal
jantung (heart failure)
2.6 Untuk memahami dan mengetahui pengkajian dari sistem kardiovaskuler
2.7 Untuk memahami dan mengetahui kegawat daruratan dari sistem
kardiovaskuler
2.8 Untuk memahami dan mengetahui asuhan keperawatan dari penyakit gagal
jantung (heart failure)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
agak turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan
membulat
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong
bagian bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi
tubuh
a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah
muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian
dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:
a) Vena cava superior
b) Vena cava inferior
c) Sinus koronarius
d) Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum
atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri
dari:
a. Valvula triskuspidal
b. Valvula pulmonalis
3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
a. Valvula mitralis
b. Valvula semilunaris aorta
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari
ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri
pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah
terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup
valvulasemilunaris aorta.
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan
antara trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke
atrium dekstra dan ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke
atrium kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang
sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
2.2.2 Fisiologi Jantung
Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua
pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi
berikutnya disebut siklus jantung.
Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama
besarnya. Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut
curah jantung (cardiac output).
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
Bunyi Jantung
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
10. Rongga panggul
Terdiri dari:
2.2.3.3 Kapiler
Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan
pembuluh rambut. Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler arteri
2. Kapiler vena
Fungsi kapiler:
1. Penghubung arteri dan vena
2. Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil hasil dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring darah dalam ginjal
Terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada
iga ke -9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen dan permukaannya
menyentuh diafragma. Parenkim limpa terdiri dari:
1. Pulpa Putih
2. Pulpa Merah
2.2.4 Fisiologi Vaskuler
2.Arteriola, cabang kecil dari sistem arteri yang berfungsi sebagai kendali ketika
darah yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3.Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat makanan dan elektrolit, hormone dan
bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
Aliran Darah
MIKROSIRKULASI
Tempat pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan
dipengaruhi oleh kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur
jumlah dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan
mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
1. Sistem saraf
a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat
vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan
karotis dari korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang
berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan,
vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan
penurunan tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan
vasokonstriksi sistemik
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya
rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin,
adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah,
susunan kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar,
dan dalam sistem vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi
kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang
mengalir sepanjang pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.
Cairan limfatik
Konsentrasi protein cairan limfe yang mengalir kebanyakan dari jaringan
perifer mendekati nilai rata-rata atau pekat.
Pembuluh limfatik berfungsi sebagai:
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah
2. Mengankut limfosit dan kelenjar limfe ke sirkulasi darah
3. Membuat lemak yang sudah diemulsi dari usus ke sirkulasi darah
4. Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
5. Menghasilkan zat antibody
( http://web.unair.ac.id/admin/file/f_27334_3.docx diunduh pada tanggal 22 maret pukul
13.24 WIB)
2.3 Etiologi
( M.Black Joyke & Hokanson Hawks Jane, (2014). Keperawatan Medikal Bedah
edisi 8. Indonesia : CV Pentasada Media Edukasi )
Timbulnya gejala secara mendadak , biasanya selama beberapa hari atau beberapa
jam.
1. Gagal jantung kiri merupakan kegagalan ventrikel kiri untuk mengisi atau
menggosongkan dengan benar dan dapat lebih lanjut diklasifikasikan menjadi
disfungsi sistolik dan diastolik.
2. Gagal jantung kanan merupakan kegagalan pentrikel kanan untuk mempompa
adekuat. Penyebab gagal jantung kanan yang paling sering terjadi adalah gagal
jantung kiri,tetapi gagal jantung kanan dapat terjadi dengan adanya ventrikel kiri
benar-benar normal dan tidak menyebabkan gagal jantung kiri. Gagal jantung
kanan juga dapat disebabkan oleh penyakit paru dan hipertensi arteri fulmonari
primer.
Medika )
2.4 Patofisiologi
Faktor resiko
Gagal jantung
Penuruna
Vol darah Vertikel kiri gagal memompa Vertikel kanan gagal memompa
n curah
arteri darah dari paru-paru darah dari paru-paru
jantung
2.5 Penatalaksanaan
2) Sirkulasi
3) Integritas Ego
6) Hygiene
7) Neurosensori
a. Gejala : nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri abdomen kanan
atas, sakit pada otot. 9
b. Tanda : tidak tenang, gelisah, fokus menyempit (menarik diri),
perilaku melindungi diri.
9) Pernafasan
12) Pengajaran
2.5 Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status kawin,
agama pendidikan, pekerjaan, alamat, No MR, dan diagnosa medis.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan utama
Biasanya pasien CHF mengeluh sesak nafas dan kelemahan saat
beraktifitas, kelelahan, nyeri pada dada, dispnea pada saat beraktivitas.
(Wijaya & Yessi, 2013)
2) Keluhan saat dikaji
Pengkajian dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan
mengenai kelemahan fisik pasien secara PQRST. Biasanya pasien akan
mengeluh sesak nafas dan kelemahan saat beraktifitas, kelelahan, dada
terasa berat, dan berdebar – debar.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Meliputi riwayat penyakit yang pernah diderita klien terutama penyakit
yang mendukung munculnya penyakit saat ini. Pada pasien CHF biasanya
sebelumnya pernah menderita nyeri dada, hipertensi, iskemia miokardium,
infark miokardium, diabetes melitus, dan hiperlipidemia. Dan juga
memiliki riwayat penggunaan obat-obatan pada masa yang lalu dan masih
relevan dengan kondisi saat ini. Obat-obatan ini meliputi obat diuretik,
nitrat, penghambat beta, serta antihipertensi. Catat adanya efek samping
yang terjadi di masa lalu, alergi obat, dan reaksi alergi yang timbul. Sering
kali pasien menafsirkan suatu alergi sebagai efek samping obat.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Perawat menanyakan tentang penyakit yang pernah dialami oleh keluarga,
anggota keluarga yang meninggal terutama pada usia produktif, dan
penyebab kematiannya. Penyakit jantung iskemik pada keturunannya.
(Muttaqin, 2012)
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran pasien dengan CHF biasanya baik atau compos mentis
(GCS 14-15) dan akan berubah sesuai tingkat gangguan perfusi sistem
saraf pusat.
2) Mata
a. Konjungtiva biasanya anemis, sklera biasanya tidak ikterik
b. Palpebra biasanya bengkak
3) Hidung
Biasanya bernafas dengan cuping hidung serta hidung sianosis
4) Mulut Bibir
Biasanya terlihat pucat.
5) Wajah
Biasanya wajah terlihat lelah dan pucat.
6) Wajah
Biasanya wajah terlihat lelah dan pucat.
7) Sistem pernafasan
a. Dispnea saat beraktivitas atau tidur sambil duduk atau dengan
beberapa bantal.
b. Batuk dengan atau tanpa sputum
c. Penggunaan bantuan pernafasan, misal oksigen atau medikasi
d. Pernafasan takipnea, nafas dangkal, pernafasan laboral,
penggunaan otot aksesori
e. Sputum mungkin bercampur darah, merah muda / berbuih
f. Edema pulmonal
g. Bunyi nafas : Adanya krakels banner dan mengi.
(Wijaya & Yessi, 2013)
8) Jantung
a. Adanya jaringan parut pada dada
b. Bunyi jantung tambahan (ditemukan jika penyebab gagal jantung
kelainan Katup)
c. Batas jantung mengalami pergeseran yang menunjukkan adanya
hipertrofi jantung (Kardiomegali)
d. Adanya bunyi jantung S3 atau S4
e. Takikardia
9) Abdomen
a. Adanya hepatomegali
b. Adanya splenomegali
c. Adanya asites
10) Eliminasi
a. Penurunan frekuensi kemih
b. Urin berwarna gelap
c. Nokturia (berkemih pada malam hari)
d. Diare/ konstipasi.
11) Ekstermitas
a. Terdapat edema dan CRT kembali > 2 detik
b. Adanya edema
c. Sianosis perifer (Smeltzer & Bare, 2013)
(http://pustaka.poltekkes-
pdg.ac.id/repository/YANI_WULANDARI_KTI_D_III_KEPERAWATAN_PAD
ANG_2017.pdf di unduh pada tanggal 22 maret 2018 pukul 11.12 WIB)