Anda di halaman 1dari 20

1.

Sistem kardiovaskuler
a. Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung dan
pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan
nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.
Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan
aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat,
aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung
dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
b. Jantung
Ukuran dan Bentuk
- Merupakan organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara
kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak
disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilimdungi mediastinum.
- Jantung berukuran kurang lebih sebesar kapalan tangan pemiliknya.
Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung dasar yang lebar (dasar) mengarah
ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul
kiri.

Pelapis Jantung
1. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan
mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini
melekat ini pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru-paru.
a. Lapisan fibrosa luar pada perikardium tersusun dari serabut kolagen yang
membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
b. Lapisan fibrosa dalam terdiri dari dua lapisan
a) Membran viseral (epikardium) menutup permukaan jantung.
b) Membran parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa
perikardium
2. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan
parietal. Ruang ini mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa
untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.
Dinding Jantung
1. Epikardium luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas
jaringan ikat.
2. Miokardium tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk
memompa darah.
 Ketebalan moikardium bevariasi dari satu ruang jantung ke ruang
lainnya.
 Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang
jantung. Kontraksi miokardium “menekan” darah keluar ruang menuju
arteri besar
3. Endokardium dalam tersusun dari lapisan endotelial yang terletak di atas
jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan
lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan
meninggalkan jantung.

Ruang Jantung
- Ada empat ruang: atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum in
tratial, ventrikel kanan dan kiri bawah yang dipisahkan oleh septum
interventrikular.
- Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa
darah kembali ke jantung.
- Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah
dari seluruh jaringan kecuali paru-paru.
 Vena kava superior dan inferior membawa darah yang tidak
mengandung oksigen dari tubuh kembali ke jantung.
 Sinus koroner membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri
 Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari
atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung
empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari
paru-paru
- Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung
menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung.
 Ventrikel kanan terletak di bagian in ferior kanan pada apeks jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan
mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru.
 Ventrikel kiri terletak di bagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal
dindingnya tiga kali tebal dinding ventrikel kanan, darah meninggalkan
ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali
paru-paru.
- Trabeculae carneae adalah hubungan otot bundar atau tidak teratur yang
menonjol dari permukaan b agian dalam kedua ventrikel ke rongga
ventrikular.
 Otot papilaris adalah penonjolan trabeculae corneae ke tempat perletakan
korda kolagen katup jantung (chordae tendinae)
 Pita moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada
ventrikel kaann yang memanjang ke arah transversal dari septum
interventrikular menuju otot papilaris anterior. Otot ini membantu dalam
transmisi penghantaran impuls untuk kontraksi jantung.

Katup Jantung
1. Katup trikuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanam. Katup ini
memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa iregal yang dilapisi
endokardium.
 Bagian ujung daun yang mengerucut melekat pada korda jaringan
ikat fibrosa, chordae tendineae (hearth string) yang melekat pada otot
papilaris. Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan daun
katup ke arah belakang menuju atrium.
 Jika tekanan darah pada atrium kaann lebih besar daripada tekanan
darah di atrium kiri, daun katup trikuspid terbuka dan darah mengalir
dari atrium kanan ke ventrikel kanan.
 Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan
darah di atrium kanan, dan katup akan menutup dan mencegah aliran
balik ke dalam atrium kanan.
2. Katup bikuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup
ini terletak pada chordae tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama
dengan fungsi katup trikuspid.
3. Katup semilunaris aorta dan pulmonar terletak di jalur keluar ventrikular
jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmonar. Katup semilunaris terdiri dari
tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya terletak pada bagian
dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang ke dalam lumen
pembuluh.
 Katup semilunaris pulmonar terletak antara ventrikel kanan dan
trunkus pulmonar.
 Katup semilunaris aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
 Perubahan tekanan darah dalam ventrikel, dalam aorta, dan dalam
pembuluh pulmonar menyebabkan darah hanya mengalir ke dalam
pembuluh dan mencegah aliran balik ke dalam ventrikel.
c. Peredaran Darah

Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari
ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri
pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah
terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup
valvulasemilunaris aorta. Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra
dan ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium
kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus
atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.

Jenis – jenis Pembuluh Darah


1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang
keluar dari ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Tunika Intima, yang tersusun atas sel endothelial.
b. Tunika Media, yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis.
c. Tunika adventitia, yang tersusun dari jaringan ikat.1

2. Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian
ventrikel sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks
pulmonalis sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma,
turun ke abdomen. Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
a. Aorta Asenden
b. Arkus Aorta
c. Aorta Desendes

Aorta asendes mempunyai cabang:


a) Aorta torakalis
b) Aorta Abdominalis
3. Arteri Kepala dan Leher
Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi
menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan
atas kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna

1
a) A. tiroid superior
b) A. faringea asendes
c) A. lingualis
d) A. fasialis
e) A. aurikularis posterior
f) A. maskilaris
b. Arteri karotis interna:
a) A. oftalmika
b) A. komunikan posterior
c) A. coroidea
d) A. serebri anterior
e) A. serebri media
f) A. nasalis

4. Arteri Vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus
transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu
kedepan medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini
bergabung dan membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.
5. Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur.
Pada permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. Arteri sirkumateriosus

Wajah menerima darah dari:


a) Arteri fasialis dan temporalis superficial
b) Arteri temporalis superficial
c) Arteri transversa fasialis
d) Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
6. Arteri subklavia
terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari
arkus aorta. Terdiri dari:
a. A. aksilaris
b. A. brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
f. A. arkus Palmaris profundus
g. A. digitalis
7. Aorta torakalis
a. Rongga toraks terdiri dari:
a) A.intercostalis
b) A.perikardialis
c) A.bronkialis
d) A.esofagialis
e) A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
a) Arteri prenikus superior
b) Arteri subkostalis
8. Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.
9. Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis
10. Arteri dinding Abdomen, Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri
dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
11. Rongga panggul, Terdiri dari:
a. Arteri iliaka interna
b. Arteri iliaka eksterna2

3. Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah
dari organ tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis.
Pembuluh darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:

1) Vena ke jantung
Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis
2) Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus
mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi
M. sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis
profunda dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
a. Vena aurikularis posterior
b. Vena retromadibularis
c. Vena jugularis eksterna posterior
d. Vena supraskapularis
e. Vena jugularis anterior
3) Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis
superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4) Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
5) Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6) Vena tonsil dan palatum

2
7) Vena punggung
8) Vena yang bermuara pada vena cava interior
9) Anastomisis portal sistemik
10) Vena dinding pelvis
11) Vena anggota gerak atas dan,
12) Vena anggota gerak bawah3

4. Kapiler
Pembuluh
darah yang paling kecil
disebut dengan
pembuluh rambut.
Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler arteri
2. Kapiler vena

Fungsi
kapiler:
1. Penghubung arteri dan vena
2. Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil hasil dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring darah dalam ginjal

3
2. Sistem pencernaan
a. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam
tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang
terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari
makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa
makanan melalui anus.

b. Organ sistem pencernaan

a. Kelenjar ludah Parotis


b. Submandibularis (bawah rahang)
c. Sublingualis (bawah lidah)
d. Rongga mulut
e. Tekak / Faring
f. Lidah
g. Kerongkongan / Esofagus
h. Pankreas
i. Lambung
j. Saluran pankreas
k. Hati
l. Kantung empedu
m. Usus dua belas jari (duodenum)
n. Saluran empedu
o. Usus tebal / Kolon
p. Kolon datar (tranverse)
q. Kolon naik (ascending)
r. Kolon turun (descending)
s. Usus penyerapan (ileum)
t. Sekum
u. Umbai cacing
v. Poros usus / Rektum
w. Anus

c. Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan
beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas
abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum.
Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas
utama.Pankreas adalah kelenjar yang memiliki 2 fungsi utama, yaitu menghasilkan
enzim pencernaan (fungsi eksokrin) dan menghasilkan hormon (fungsi
endokrin).Pankreas terletak pada perut atas memanjang ke arah kiri, dan bagian
kepalanya tampak menempel pada duodenum (Usus 12 jari).Pankreas merupakan
organ Eksokrin dan Organ Endokrin sehingga memiliki 2 Fungsi Utama, yaitu
 Pankreas Sebagai Organ Eksokrin

Ketika makanan mulai keluar dari lambung menuju ke usus halus pertama atau
duodenum, duodenum akan menghasilkan hormon Kolesistokinin yang akan
merangsang pankreas untuk mengeluarkan enzim – enzimnya (getah pankreas) melalui
duktus pankreatikus.
Getah Pankreas atau enzim-enzim pencernaan tadi dihasilkan oleh Asini yang
merupakan kumpulan sel pankreas. Beberapa kandungan getah pankreas antara lain:

1. NaCHO₃ adalah adalah cairan yang berfungsi memberikan suasana basa pada


makanan yang masuk ke duodenum.
2. Lipase pankreas, merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen, merupakan komponen Proteinase (Pemecah) protein yang belum
aktif. Ketika aktif akan berubah menjadi enzim tripsin dan berfungsi untuk
memecah pepton menjadi beberapa asam  amino.
4. Amilase pankreas adalah enzim yang berfungsi mengubah amilum yang
merupakan poliksarida menjadi monosakarida.

 Pankreas Sebagai Organ Endokrin


Pada Pankreas manusia terdapat pulau langerhans yang menjalankan fungsi Endokrin
dari pankreas. Pulau Langerhans terdiri atas 4 macam sel, dan setiap sel menghasilkan
hormon yang berbeda, dan setiap hormon ini memiliki fungsi yang berbeda pula. 4 sel
tersebut adalah:

1. Sel Alfa Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
glukagon. Hormon glukagon berfungsi untuk meningkatkan kadar gula dalam
darah, dan memecah cadangan gula dalam hati lalu membawanya ke darah.
2. Sel Beta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan hormon
Insulin. Hormon Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah,
apabila kadar gula dalam darah berlebihan, maka insulin akan menyimpan gula
berlebih tersebut dalam hati.
3. Sel F Pankreas (Sel Gamma Pankreas) merupakan sel yang berfungsi
menghasilkan polipeptida pankreas untuk memperlambat penyerapan makanan.
4. Sel Delta Pankreas, merupakan sel yang berfungsi untuk menghasilkan
somatostatin. Hormon Somatostatin akan menghambat sekresi sel lainnya.

d. Hormone yang berperan pada saluran cerna


1. Gastrin
Adapun gastrin ini merupakan hormon yang diproduksi oleh sel yang disebut
dengan sel G, di dinding lambung. Ketika makanan memasuki lambung, maka sel
inilah yang berfungsi untuk melepaskan gastrin tersebut kedalam darah. Sehingga
hormon ini berfungsi untuk mengatur pencernaan sebagai perangsang sekresi secara
terus menerus di dalam getah lambung.
2. Enterogastrone ( Sekterin )
Sekretin ini  distimulus untuk memproduksi bubur makan ( chime ) asam dalam
duodenum. Adapun fungsi hormon yang satu ini dalam pencernaan merupakan
sebagai hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan bikarbonat, yang
menetralkan bubur makanan tersebut (  chime ) asam dalam duodenum.
3. Cholecystokinin ( CCK )
Adapun hormon cholecystokin ( CCK ) ini merupakan hormon yang disekresi oleh
sel epitel mukosa dari duodenum. Cholecystokin ( CCK ) ini juga diproduksi oleh
neuron dalam sistem saraf enterik, dan secara luas serta berlimpah yang
didistribusikan di dalam otak. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sistem
empedu untuk berkontraksi sehingga mengeluarkan empedu kedalam usus halus.
4. Ghrelin
Hormon ghrelin ini disintesis sebagai prephohormon, lalu proteolytically diproses
untuk menghasilkan suatu peptida asam amino 28, yakni sebuah hormon yang di
prosuksi dalam lambung dan usus bagian atas , yang berfungsi untuk merangsang
saluran pencernaan dalam menamggapi makanan dalam sistem menghambat nafsu
makan.
5. Motilin
Hormon yang satu ini merupakan hormon yang berpartisipasi dalam mengendalikan
pola kontraski otot polos pada saluran pencernaan atas. Motilin disekresi ke
sirkulasi selama keadaan berpuasa pada interval kira –  kira 100 menit. Nah sobat,
pada saat anda berpuasa hormone motilin inilah yang berperan penting untuk anda.

e. Penyakit Refluks Gastroesofageal adalah penyakit gangguan pencernaan kronis. Ini


terjadi apabila asam dari perut mengalir kembali (refluks) ke dalam esofagus (saluran
makanan). Refluks ini mengiritasi, dan kadang dapat merusak lapisan esofagus. Ini
juga dapat mencapai pita suara, atau bahkan mengalir kembali ke dalam paru-paru.
Tidak ada penyebab tunggal Penyakit Refluks Gastroesofageal yang teridentifikasi.
Penyakit Refluks Gastroesofageal biasanya terjadi apabila katup otot antara perut dan
esofagus, yang dikenal sebagai otot lingkar esofagus bagian bawah, menjadi lemah
atau rusak. Inilah yang menyebabkan asam perut mengalir kembali ke dalam esofagus.
Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan serangan GERD, dan ini
mencakup:
 Penyakit tertentu (zollinger-ellison syndrome, scleroderma).

 Peningkatan produksi gastrin, suatu hormon yang mengatur pelepasan asam perut.
 Obesitas
 Kehamilan
 Merokok
 Penggunaan obat tertentu
Gejala Penyakit Refluks Gastroesofageal yang paling umum adalah rasa seakan dada
terbakar yang menyebar dari perut ke tenggorokan. Kemungkinan gejala Penyakit
Refluks Gastroesofageal lainnya mencakup:
 Rasa pahit di mulut (regurgitasi asam).

 Perut kembung.
 Bersendawa.
 Merasa seakan ada benjolan di tenggorokan.
 Suara parau.
 Sakit dan sulit menelan.
 Rasa nyeri dan tidak nyaman di dada.
 Batuk yang tidak kunjung sembuh
 Tenggorokan perih yang terus berlanjut.

Ulkus peptikum juga dikenal dengan tukak lambung. Ini adalah luka atau peradangan
yang disebabkan oleh terkikisnya lapisan dinding lambung. Ulkus peptikum ditandai
dengan munculnya rasa nyeri pada lambung atau bahkan perdarahan pada kasus yang
lebih parah.

Penyebab Ulkus Peptikum

Ulkus peptikum bisa muncul pada lambung, duodenum (bagian pertama usus kecil),
atau kerongkongan (esofagus). Berikut adalah beberapa penyebab ulkus peptikum
yang perlu diketahui:

 Infeksi bakteri Helicobacter pylori.


 Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, aspirin,
atau diclofenac.
 Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
 Stres yang tidak segera diatasi.
 Masalah kesehatan, seperti tumor pankreas dan pengobatan radiasi pada area
lambung.

Gejala Ulkus Peptikum

Gejala utama ulkus peptikum adalah nyeri pada perut. Nyeri ini muncul karena adanya
iritasi asam lambung yang membasahi luka. Biasanya, nyeri muncul pada malam hari
dan terasa semakin parah saat perut kosong. Pada kondisi yang lebih parah, nyeri yang
dirasakan bisa menyebar ke leher, pusar, hingga punggung. Gejala lain ulkus peptikum
antara lain: nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan.
3. a. Sistem muskuloskeletal adalah sistem yang terdiri dari otot, jaringan ikat, saraf, serta
tulang dan sendi. Sistem ini berperan penting dalam gerakan tubuh. Oleh karena itu,
bila sistem muskuloskeletal terganggu, kemampuan dalam bergerak dan melakukan
aktivitas pun bisa terganggu. Dengan adanya sistem muskuloskeletal, tubuh dapat
bergerak dan menjalani berbagai aktivitas, seperti berjalan, berlari, berenang, hingga
sesederhana mengambil suatu benda.
b.  Tipe jaringan otot
1. Jaringan Otot Polos

Jaringan otot polos adalah jaringan otot bersifat involunter yang terletak di dinding
organ-organ dalam tubuh. Misalnya pada saluran organ pencernaan manusia,
pembuluh darah, organ pernapasan, reproduksi, dan saluran ekskresi. Otot polos tidak
dapat dikendalikan dengan kesadaran. Hal ini karena hanya dipersyarafi oleh sistem
syaraf otonom. Jaringan otot polos bekerja di luar kesadaran tubuh, dengan gerak terus
menerus tetapi tidak akan kelelahan.

Ciri-cirinya:

 Bekerja secara tidak sadar


 Bereaksi lambat, tetapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
 Sel berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya
 Memiliki nukleus pada bagian tengah selnya
 Serabut halus yang melintang tidak terlihat

2. Jaringan Otot Lurik


Jaringan otot lurik adalah jaringan otot yang memiliki sifat volunteer melekat pada
bagian rangka. Otot ini sering di sebut dengan otot rangka. Bekerja dibawah pengaruh
kesadaran, sehingga otot lurik tidak dapat bekerja terus-menerus akibatnya akan
mengalami kelelahan. Otot ini berada di luar dan dapat menyimpan cadangan
makanan.

Ciri-cirinya:

 Bekerja secara sadar


 Bekerja cepat, tetapi dapat menimbulkan rasa lelah
 Berbentuk silindris memanjang
 Pada bagian ujung tidak bercabang
 Memiliki beberapa nukleus di bagian sisi tepi selnya
 Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat

3. Jaringan Otot Jantung

Jaringan otot jantung adalah jaringan yang bersifat involunter hanya berada di jantung.
Memiliki struktur hampir sama dengan otot lurik, namun memiliki konsep kerja
seperti otot polos. Bekerja berada diluar kesadaran untuk jantung. Jantung akan terus
menerus memompa darah keseluruh tubuh manusia tanpa rasa kelelahan.

Ciri-cirinya:

 Bekerja secara tidak sadar


 Bekerja sedang, tetapi bekerja tanpa lelah dalam waktu yang lama
 Sel pada jaringan berbentuk silindris memanjang
 Kedua ujungnya bercabang
 Memiliki satu nukleus di bagian tengah selnya
 Serabut halus yang melintang pada jaringan terlihat jelas

c. Osteomyelitis atau osteomielitis adalah infeksi yang menyebabkan peradangan di


dalam tulang. Infeksi bisa berasal dari tulang itu sendiri yang awalnya terjadi cedera
dan tidak terobati, sehingga mengundang kuman untuk menginfeksi. Infeksi juga bisa
berawal dari bagian tubuh lain yang kemudian mengalir ke tulang bersama dengan
aliran darah.
Fraktur adalah patahan yang terjadi didalam kontinuitas struktural tulang. Hal ini
mungkin tidak lebih dari sebuah retakan, suatu pengisutan, atau pecahnya korteks;
lebih sering disebut sebagai patahan yang sempurna. Fragmen tulang yang dihasilkan
mungkin akan berada di tempatnya atau keluar dari tempatnya. Jika kulit atasnya tetap
utuh, maka disebut juga fraktur tertutup. Namun jika kulit atau salah satu dari rongga
tubuh menerobos keluar atau tertembus, maka disebut juga fraktur terbuka (atau
compound) yang dapat menyebabkan kontaminasi dan infeksi (Apley &
Solomon,2018). Fraktur adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang (Linda Juall C,
2009). Fraktur adalah kerusakan sebagian atau menyeluruh pada kontinuitas dari
struktur tulang dan dibagi menurut tipe dan luasnya (Brunner &Suddarth, 2010).

4. sistem integument
a. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini sering kali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir)
b. Bagian bagian pada masing masing lapisan kulit
1. Sistem Epidermis Kulit
Epidermis adalah sebuah lapisan epitel skuamosa dengan suplai darah dan
reseptor saraf dengan lapisan yang paling dekat pada epidermis yang memiliki
bentuk lapisan panjang 0,1-5 mm.

Lapisan luar terdiri dari keratinosit atau zat terangsang yang biasanya diganti
setelah 3-4 minggu dan akan dibagi menjadi 5 bagian, diantaranaya.

 Corneum
 Lusidum
 Granulosum
 Spinousum
 Germinativum

1. Maka dalam lapisan kornea atau lapisan epidermis terdiri dari beberapa lapisan
sel inti pada protoplasmanya dan akan berubah menjadi zat keratin atau zat
terangsang.

2. Stratum ludisum adalah sebuah lapisan sel datar tanpa inti dan terdapat 2/3 dari
lapisan inti yang merupakan lapisan datar sitoplasma berbutir kasar. Sedangkan
selaput lendir memiliki lapisan inti yang mengandung pigmen melanin dengan
warna kulit.

3. Stratum germinavitum adalah sebuah lapisan sel dalam bentuk kubus atau
kolom dan juga secara vertikal yang merupakan sebagai dari perbatasan dengan
dermis dan disusun seperti pagar untuk menjaga dari mitosis.
2. Sistem Dermis
Sistem Dermis merupakan lapisan yang berada di bawah epidermis yang memiliki
bentuk yang lebih tebal, sehingga lapisan ini sangat elastis dan tahan lama.

Dermis terdiri dari dua lapisan:

 Stratum Pappilare – adalah sebuah lapisan yang mengandung kapiler dan


makrofag, sebagai sel mast dan leukosit.
 Stratum reticulare – adalah sebuah bagian dari dermis yang lebih tebal dari
pada stratum pappilare dalam kelompok besar atau kecil.

3. Sistem Subdermis
Sistem Subdermis adalah salah satu lapisan yang mimiliki bentuk jaringan
adiposa antara lapisan kulit dengan struktur internal seperti otot dan tulang
sehingga didalamnya terbentuk menjadi seperti pembuluh darah dengan saraf
pada jaringan ikat yang mengandung sel-sel lemak.

4. Sistem kuku
Sistem kuku adalah salah satu lapisan dari sel-sel lembut, seperti gel yang mati,
mengeras, dan terbentuk ketika tumbuh melindungi dari kotoran, dan terdpat
fungsi utama nya untuk melindungi ujung jari dai kotoran dan untuk
meningkatkan kekuatan sentuhan.

Secara kimiawi, kuku sama dengan rambut, yang terbuat dari, antara lain dengan
kandungan protein keratin yang kaya dengan bagian menebal dari lapisan
terangsang.

Bagian kuku terdiri dari:

 Matriks kuku yang memiliki bentuk jaringan yang baru.


 Dinding kuku adalah sebuah lipatan kulit yang menutupi tepi dan bagian atas.
 Dasar kuku adalah sebuah bagian kulit yang tertutup dan memiliki fungsi pada
sistem gerak pada manusia.
 Alur kuku adalah sebuah celah antara dinding dan dasar kuku
 Akar kuku adalah sebuah bagian proksimal kuku
 Plat kuku adalah sebuah bagian tengah kuku yang dikelilingi oleh dinding
kuku.

Dan terdapat juga bagian dari lempeng kuku putih yang di dekat dengan akar
kuku berbentuk bulan sabit yang sering tertutup oleh kulit.

 Eponik (kutikula), adalah dinding kuku proksimal yang menutupi permukaan


lempeng kuku.
 Hyponicum, adalah dasar kuku untuk epidermis di bawah kuku bebas (tepi
bebas).
c. albino adalah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan atau ketiadaan melanin di dalam
tubuh. Penderita albinisme bisa dikenali dari warna rambut dan kulitnya yang terlihat putih
atau pucat.

5. Sistem Respirasi

a. Sistem respirasi adalah sekumpulan organ yang bekerja untuk proses pernapasan
manusia. Organ-organ tersebut di antaranya adalah hidung, mulut, faring, laring,
trakea, bronkus, dan paru-paru. Sistem respirasi disebut juga dengan sistem
pernapasan yang memiliki dua tugas utama yaitu membawa oksigen ke seluruh tubuh
agar sel-sel berfungsi dengan baik dan membantu tubuh mengeluarkan karbon
dioksida atau zat-zat limbah. Proses pernapasan memegang fungsi vital bagi tubuh
untuk bertahan hidup, oleh karena itu Anda harus menjaga kesehatan sistem
pernapasan terutama paru-paru untuk mengurangi risiko penyakit yang berhubungan
dengan pernapasan.

b. a.   Korteks Cerebri

Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter sehingga


memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas. Misalnya pada saat
bicara atau makan.

b.   Medulla oblongata

Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan. Pada
kedua oblongata terdapat dua kelompok neuron yaitu Dorsal Respiratory Group
(DRG) yang terletak pada bagian dorsal medulla dan Ventral Respiratory Group
(VRG) yang terletak pada ventral lateral medula. Kedua kelompok neuron ini berperan
dalam pengaturan irama pernapasan. DRG terdiri dari neuron yang mengatur serabut
lower motor neuron yang mensyarafi otot-otot inspirasi seperti otot intercosta interna
dan diafragma untuk gerakan inspirasi dan sebagian kecil neuron akan berjalan ke
kelompok ventral. Pada saat pernapasan kuat, terjadi peningkatan aktivitas neuron
di DRG yang kemudian menstimulasi untuk mengaktifkan otot-otot asesoris inspirasi,
setelah inspirasi selesai secara otomatis terjadi ekspirasi dengan menstimulasi otot-otot
asesoris.
Kelompol ventral (VRG) terdiri dari neuron inspirasi dan neuron ekspirasi. Pada saat
pernafasan tenang atau normal kelompok ventral tidak aktif, tetapi jika kebutuhan
ventilasi meningkat, neuron inspirasi pada kelompok ventral diaktifkan melalui
rangsangan kelompok dorsal. Impuls dari neuron inspirasi kelompok ventral akan
merangsang motor neuron yang mensyarafi otot inspirasi tambahan melalui N IX dan
N X. Impuls dari neuron ekspirasi kelompok ventral akan menyebabkan kontraksi
otot-otot ekspirasi untuk ekspirasi aktif.

c.   Pons

Pada pons terdapat 2 pusat pernapasan yaitu pusat apneutik dan pusat pnumotaksis.
Pusat apneutik terletak di formasio retikularis pons bagian bawah. Fungsi pusat
apneutik adalah untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan ekspirasi dengan
cara mengirimkan rangsangan impuls pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.
Sedangkan pusat pneumotaksis terletak di pons bagian atas. Impuls dari pusat
pneumotaksis adalah membatasi durasi inspirasi, tetapi meningkatkan frekuensi
respirasi sehingga irama respirasi menjadi halus dan teratur, proses inspirasi dan
ekspirasi berjalan secara teratur pula.

c. Pneumonia merupakan suatu kondisi penyakit yang disebabkan oleh infeksi


atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih tepatnya peradangan itu
terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak: alveoli). Infeksi tersebut dapat terjadi
akibat berbagai bakteri, virus, dan jamur yang menyerang organ paru-paru dan
menyebabkan paru-paru penuh dengan air atau lender
Tuberkulosis Paru  adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh
basil Mycobacterium tuberculosis, yang merusak jaringan paru-paru dengan
manifestasi berupa gejala batuk lebih dari 3 minggu yang tidak sembuh dengan
pengobatan biasa, demam, keringatan malam hari, batuk darah, dan penurunan berat
badan.

6. a. Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga merupakan fenomena
sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang merupakan lapisan tipis muatan
positif pada permukaan luar dan lapisan tipis muatan negatif pada permukaan dalam
bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat
biolistrik sangat penting.
b. Depolarisasi adalah perubahan dalam potensial membran istirahat ke nilai yang lebih
positif. Potensi membran istirahat adalah potensi melintasi membran sel saat istirahat,
yaitu -70 mV. Ini berarti interior sel lebih bermuatan negatif bila dibandingkan dengan
eksterior sel. Potensi membran istirahat dipertahankan oleh:

 Difusi terus menerus dari ion kalium dari sel;


 Aksi pompa natrium-kalium, yang memompa 3 ion natrium keluar dari sel sambil
mengambil dua ion kalium ke dalam sel; dan
 Kehadiran ion bermuatan negatif seperti protein dan ion fosfat di interior sel.
Ketika potensial aksi ingin menyala, arus depolarisasi dihasilkan oleh pembukaan
saluran natrium, yang memungkinkan lebih banyak ion natrium masuk ke dalam sel. Ini
menghasilkan penurunan muatan negatif di interior sel. Ketika potensi membran
mencapai -55 mV, potensi aksi dipecat. Selama transmisi impuls saraf dalam bentuk
potensial aksi, potensi membran melintasi membran sel adalah +30 mV.

Repolarisasi adalah peristiwa di mana potensial membran diubah kembali menjadi


potensial membran istirahat, mengikuti depolarisasi membran sel. Setelah depolarisasi,
saluran natrium, yang menyebabkan muatan kurang negatif di dalam, ditutup sementara
saluran kalium dibuka karena adanya lebih banyak ion positif di dalamnya. Ini
menghasilkan gerakan ion kalium keluar dari sel, membuat sel lebih negatif. Akhirnya,
proses repolarisasi mengembalikan potensi membran istirahat.

Repolarisasi tidak memicu aktivitas mekanis apa pun dengan memberi sinyal pada
organ efektor seperti otot, tidak seperti selama peristiwa depolarisasi. Namun,
repolarisasi sangat penting untuk membuat membran sel siap untuk transmisi impuls
saraf kedua oleh depolarisasi untuk kedua kalinya.

Potensial aksi adalah sinyal elektrik yang mempropaganda sepanjang permukaan


membran neuron Potensial aksi akan menyebabkan perubahan ion (Na dan K) antara
cairan interstitial dan dalam neuron melalui kanal ion yang spesifik diplasma membran
Sekali potensial aksi dimulai,impuls saraf akan menjalar secara cepat dan dengan
kekuatan yang konstan.

7.

Anda mungkin juga menyukai