PENYEBAB
Kongenital
Atresia koane
Stenosis supraglotis,glottis dan infraglotis
Kista duktus tireoglosus
Kista bronkiegen yang besar
Laringokel yang besar
Radang
laringotrakeitis
Epiglotitis
Hipertrofi adenotonsiler
Angina ludwig
Abses parafaring atau retrofaring
Traumatik
Ingesti kaustik
Patah tulang wajah atau mandibula
Cedera laringotrakeal
Intubasi lama: udem/stenosis
Dislokasi krikoaritenoid
Paralysis n. laringeus rekurens bilateral
Tumor
Hemangioma
Higroma kistik
Papiloma laring rekuren
Limfoma
Tumor ganas tiroid
Karsinoma sel skuamosa laring, faring atau oesofagus
Lain-lain
Benda asing
Udem angioneurotik
laring.
Laringoskop dapat dilakukan secara direk dan indirek.
Nasoendoskopi
X-ray. Dilakukan pada foto torak yang mencakup
saluran nafas bagian atas. Pada epiglotitis didapatkan
gambaran thumb like.
Foto polos sinus paranasal
CT Scan kepala dan leher
Biopsi
head till
Chin Lift
jaw
Trusht
Intubasi
Tindakan penyelamat (lifesaving
procedure) dan dapat dilakukan tanpa
atau dengan analgesia topikal dengan
xylocain 10%.
Indikasi intubasi
Untuk mengatasi obstruksi saluran napas bagian atas
Membantu ventilasi
Memudahkan mengisap sekret dari traktus
trakeobronkial
Mencegah aspirasi sekret dari lambung
Kesulitan intubasi
Leher pendek dan
berotot
Uvula tak terlihat ( Mallampati grade 3 dan 4)
Gerak senditemporo mandibular terbatas
gerak vertebra servikal terbatas
Laringotomi (Krikotirotomi)
Trakeostomi
Tindakan lama
Cacat dengan adanya jaringan sikatrik
Perawatan
Trakeostomi
1. Kelembaban udara masuk
- Dapat dilakukan dengan uap air basah hangat
- Nebulizer
- Kassa steril yang dibasahi diletakkan di permukaan
stoma
2. Kebersihan dalam kanul
Jangan tersumbat oleh sekret, dianjurkan disuksion -1
jam pada 24 jam pertama dan tidak boleh terlalu lama
setiap suksion, biasanya 10-15 detik. Bila lama penderita
bisa sesak atau hipoksia atau cardiac arrest
- Lakukanlah berkali-kali sampai bersih.
3. Anak: kanul dibersihkan setiap hari kemudian pasang
kembali.
Komplikasi trakeostomi:
Waktu operasi:
Perdarahan, lesi organ sekitarnya, apnea dan
shock.
- Pasca operasi:
Infeksi, sumbatan, kanul lepas, erosi ujung kanul atau
desakan cuf pada pembuluh darah, fistel
trakeokutan, sumbatan subglotis dan trakea, disfagia,
granulasi.
TERIMAKASIH