A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan peserta penyuluhan
tersebut dapat mengetahui dan memahami tentang penanganan dan
pencegahan pada penyakit otitis eksterna.
B. PelaksanaanKegiatan
1. Materi (Terlampir)
2. Sasaran/Target
Sasaran : Pemukiman warga di pinggiran sungai
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Brosur
b. LCD
c. Power Point
6. Pengorganisasian
a. Moderator : Al Haj Faqih Islamy
b. Penyaji :
c. Fasilitator :-
-
-
C. KegiatanPenyuluhan
N Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanAudiens
o
1. 5 menit Pembukaan
Moderator Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan
memberikansalam
Moderator memperhatikan
Otitis eksterna adalah infeksi, utamanya bakteri atau jamur, merupakan masalah yang paling
sering pada telinga (Brunner & Suddarth, 2001)
B. Epidemiologi
paling sering terjadi selama musim panas, namun dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun.
C. Etiologi
1. Cedera traumatik atau kelembapan yang berlebihan dan memengaruhi saluran yang
mengalami infeksi.
2. Bakteri (biasa terjadi) dan jamur (jarang terjadi).
3. Terkadang, penyakit dermatologic, seperti seborea atau psoriasis.
D. Faktor Risiko
1. Berenang dalam air yang tercemar.
2. Membersihkan saluran telinga dengan cottun bud, jepit rambut, jari, atau alat lain.
3. Pajanan terhadap debu, produk keperawatan rambut, atau iritan lain.
4. Penggunaan earphone, sumbat telinga, atau sungkup telinga yang terus-menerus.
5. Drainase kronik akibat perforasi memberan timpani.
E. Patofisiologi
Folikel rambut
Kalenjar sebasea
Kalenjar serumen
Otitis eksterna
G. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
a. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan organisme penyebab.
2. Prosedur diagnostic
a. Pemeriksaan audiometri dapat menunjukkan kehilangan pendengaran sebagian.
b. Otoskopi menunjukkan pembengkakan saluran telinga luar, limfadenopati,
periaurikular, dan terkadang selulitis regional.
H. Penatalaksanaan medis
1. Umum
a. Pembersihan debris dari saluran telinga dengan visualisasi langsung.
b. Pada otitis eksterna ringan dan kronik, penggunaan sumbat telinga khusus untuk mandi
atau berenang.
2. Pengobatan
a. Analgesic
b. Antibiotik tetes
c. Antibiotik oral jika terdapat limfadenopati, atau jika telinga luar bengkak.
3. Pembedahan
a. Eksisi dan drainase abses.
I. Komplikasi
1. Penutupan yang menyeluruh pada saluran telinga
2. Kehilangan pendengaran yang signifikan
3. Otitis media
4. Selulitis
5. Abses
6. Daun telinga cacat
7. Limfadenopati
8. Osteitis
9. Septicemia
10. Stenosis
J. Discharp planning
1. Untuk mencegah kekambuhan, beri tahu pasien untuk menghindari kemungkinan berbagai
iritan, seperti produk perawatan rambut dan anting.
2. Ingatkan pasien untuk tidak membersihkan telinga menggunakan cutton bud atau alat lain.
3. Keringkan telinga sepenuhnya dengan handuk setelah berenang, mandi menggunakan
pancuran air, atau mandi.
4. Miringkan kepala ke setiap sisi dan tarik daun telinga untuk membantu pengeluaran air.
5. Gunakan pengering rambut dengan mengaturnya pada suhu dan kecepatan yang paling
rendah untuk membantu mengeringkan telinga.
6. Jangan gunakan sumbat telinga.
7. Gunakan produk pembersih telinga yang berbahan dasar alkohol dan dijual bebas sesuai
dengan aturan pakai.
Daftar Pustaka
Kimberly A. J. Bilotta. 2011. Kapita Selekta Penyakit: Dengan Implikasi Keperawatan Ed. 2.
Jakarta: EGC