Anda di halaman 1dari 52

CASE REPORT

DCA Dengan DEHIDRASI RINGAN


SEDANG
Presentan : Larena Dwi Rahma

Pembimbing : dr. Aspri Sulanto Sp.A


IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. SR
• Umur : 3 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• TTL : 20 Juni 2015
• Agama : Islam
• Alamat : Kp Baru, Rajabasa
• Nama Ayah : Tn. H
• Umur : 45 Tahun
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan Terakhir : SLTP

• Nama Ibu : Ny. U


• Umur : 35 Tahun
• Pekerjaan : IRT
• Pendidikan Terakhir : SLTP
ANAMNESIS (dilakukan aloanamnesis tanggal 19/01/2019)
Keluhaan Utama
• Buang Air Besar Mencret lebih dari 15x

Keluhan Tambahan
• Mual, muntah 2x, nyeri ulu ati.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke IGD RSPBA diantar Ibunya dengan keluhan BAB
mencret lebih dari 15x SMRS, pada awalnya mencret masih berampas
tetapi berikutnya hanya air, berwarna kuning kehijau-hijauan, tidak
terdapat darah, lendir dan minyak dan tidak berbau busuk. Ibu Os tidak
bisa memperkirakan berapa volume setiap BAB. Keluhan lain yaitu
pasien mengeluh mual dan muntah sebanyak 2x, yang dimuntahkan
adalah apa yang dimakan , ibu Os tidak dapat memperkirakan volume
setiap muntah dan nyeri ulu ati. Os mengeluh badannya lemas dan
tidak mau makan. Os masih mau minum walaupun hanya sedikit-
sedikit sekitar ¼ gelas belimbing. Os masih bisa buang air kecil dan
berwarna sedikit pekat.
Pada awalnya 2 hari SMRS pasien memakan basreng dengan
level pedas 5. Keesokan harinya pasien mulai mengeluhkan nyeri perut
seperti dililit kemudian timbullah mencret. Os sempat dibawa ke
Puskesmas, dari puskesmas Os hanya diberi Oralit dan Zink. Selama
dirumah Os meminum 2 bungkus oralit. Karena diare yang terus
menerus disertai muntah serta kondisi pasien yang semakin lemah,
maka ibu OS memutuskan membawa OS ke IGD RSPBA.
Di rumah dan disekitar rumah tidak ada yang mengalami keluhan
serupau
Riwayat Penyakit Dahulu
• Os pernah dirawat di RS karena diare yaitu 3 bulan yang lalu.
• Os pernah dirawat di RS karena diare akibat penggunaan susu SGM
pada usia 2 bulan.
• Os pernah dirawat di RS karena DBD pada usia 2 tahun

Riwayat Penyakit Keluarga


• (-)

Silsilah Keluarga
• Os merupakan anak ketiga
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
KEHAMILAN Morbiditas kehamilan (-)
periksa ke bidan minima 1 kali/
Perawatan antenatal
bulan
P3 A0
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakit
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Partus Normal
Masa gestasi Cukup bulan (37 minggu)
Keadaan bayi Berat lahir 3000 gram
Panjang badan 49 cm
Langsung menangis
Kulit kemerahan
Riwayat Pemberian Makanan
Umur Susu Bubur
ASI Nasi Tim
(bulan) Formula Bayi
0–2 √
2–4 √ √
4–6 √ √ √
6–7 √ √ √ √
Kesan: Kebutuhan gizi pasien terpenuhi dengan baik.
Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan
•Pertumbuhan gigi pertama : 12 bulan

Motorik Kasar Bicara

Mengangkat kepala : 2 bulan Mengoceh : 3 bulan

Tengkurap : 3 bulan Mengucap 1 kata : 12 bulan

Duduk : 6 bulan Menyusun kalimat : 15 bulan

Berdiri : 9 bulan

Berjalan : 11 bulan
Motorik Halus Sosial

Memegang benda : 4 bulan Mengenal orang lain : 3 bulan

Memindah benda : 6 bulan bermain tepuk tangan : 5 bulan

Kesan Pertumbuhan dan Perkembangan Normal


Riwayat Imunisasi
Imunisasi Waktu Pemberian
Bulan (Booster)
Tahun
0 1 2 3 4 5 6 9 15 18 5 10 12
BCG I
Polio I II III IV
Hepatitis B I II III IV
Hib I II III
DPT I II III
Campak I

Kesan Imunisasi Lengkap


Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
• Penghasilan ayah dan ibu Os cukup
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum :Tampak sakit sedang, cengeng
• Kesadaran : Compos mentis
• Vital sign
Nadi : 105 x/menit, regular, isi cukup
Respirasi : 28 x/menit
Suhu : 36,4o C
• Antropometri
BB : 14 Kg
TB : 99 cm
LK : 47 cm
BB/U : Gizi Baik
TB/U : Normal
BB/TB : Normal
• Kepala
Ubun-ubun : Normal, sudah menutup
Mata : tampak sedikit cekung.
Mulut : Mukosa Tampak Kering
• Leher : Dalam Batas Normal
• Thorax : Dalam Batas Normal
• Thorax anterior-Posterior/Paru : Dalam Batas Normal
• Jantung : Dalam Batas Normal
• Abdomen
Auskultasi : Bising usus (+), 8 x/menit
Palpasi : Turgor Kulit : Lambat
• Genitalia Eksterna : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Anal : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Extremitas
Superior : Akral hangat, RCT<2 detik.
Inferior : Akral hangat, RCT<2 detik.
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Hemoglobin 12.0 Lk: 14-18 gr%
Wn: 12-16 gr%
Leukosit 8.400 4500-10.700 ul

Hitung jenis :
Basofil 0% 0-1% LABORATORIUM
Eosinofil 0% 1-3% Hematologi : Tanggal 19 Januari 2019
Batang 1% 2-6%
Segmen 54% 50-70%
Limposit 36% 20-40-%
Monosit 9% 2-8%
Eritrosit 4,4ul Lk: 4\4.2- 5,4 ul
Hematokrit 36% Lk: 40-54 %
Wn: 38-47 %
Trombosit 314.000 ul 159-400 ul
MCV 81 fi 80-96 fi
MCH 27 pg 27-31 pg
MCHC 33 g/di 36 g/dl
RESUME
Anamnesis
BAB Mencret lebih dari 15x, masih berampas tetapi berikutnya hanya air,
berwarna kuning kehijau-hijauan, tidak terdapat darah, lendir dan minyak.
Keluhan lain yaitu pasien mengeluh mual dan muntah sebanyak 2x, yang
dimuntahkan adalah apa yang dimakan dan nyeri ulu ati. Os mengeluh
badannya lemas dan tidak mau makan. Os masih mau minum walaupun
hanya sedikit-sedikit.

Pemeriksaan fisik :
• Tampak sakit sedang, cengeng
• Tampak mata sedikit cekung
• Mukosa bibir tampak kering
• Turgor kulit lambat
RENCANA PEMERIKSAAN
• Darah lengkap
• Analisis tinja

DIAGNOSIS KLINIS
• Diare Cair Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang ec Infeksi Viral

DIAGNOSA BANDING
• Diare Cair Akut dengan Dehidrasi Ringan Sedang ec Infeksi Bakteri
RENCANA PENGELOLAAN
Non Medikamentosa :
Komunikasi-Informasi-Edukasi kepada orang tua pasien mengenai
keadaan pasien

Medikamentosa :
• IVFD RL Guyur 300 cc dilanjutkan XX TPM mikro
• Ranitidin ¼ amp/12 jam
• PCT syr 3x1 cth
• Zinc syr 1x1 cth
• Lacto-b 2x1 sacchet
• Oralit 100cc/BAB
PROGNOSIS
Dengan penggantian cairan yang adekuat perawatan yang mendukung,
dan terapi antimikrobial jika di indikasikan, prognosis diare hasilnya
sangat baik dengan morbiditas dan mortalitas yang minimal.
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Diare dapat didefinisikan sebagai meningkatnya frekuensi buang air
besar dan berubahnya konsistensi menjadi lunak atau bahkan cair.

• Diare akut adalah buang air besar lembek atau bahkan dapat berupa
air saja, tanpa terlihat darah, dan dengan frekuensi tiga kali atau lebih
sering dari biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 7 hari.
Epidemiologi
Causes of Death in Children Under 5 Years
Leukemia

Malaria

Tetanus Others DIARRHEA


13% Diarrhoea
28%28%
Malnutrition

Drowning

Septicemia

DHF
Necroticans Entero Colitis

Congenital heart anomaly


PNEUMONIA
PNEUMONIA
& hydrocephalus 20%20%
GI disorder
Meningitis/
encephalitis
TB 9%
Measles

Basic Health Research (Riskesdas), 2007


Etiology Of U5 Diarrhea In Indonesia

5%

1%
RV
5% Shigella
3% 1% Aeromonas

1% Salmonella
1%
Campylobacter
5%
2% S. Enteritidis

80% Giardia Lamblia


1%
Mixed (RV+Salmonella)
Mixed (RV+Campylobacter)
Mixed (RV+Ve Inaba)

Hospital Surveillance at Sardjito hospital BY Ministry of Health &


NAMRU2 research, 2005
Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:
1.Gangguan osmotik
Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotikdalam rongga
usus meningkat  pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus
Isi rongga usus yang berlebihan  merangsang usus untuk
mengeluarkannya  diare osmotik
Patofisiologi
2. Gangguan sekresi
Rangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus  peningkatan
sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus  diare sekretorik
timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik  berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan  diare.
Bila peristaltik usus menurun  bakteri tumbuh berlebihan  diare
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung

Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus

Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik)


Diare Akut

Bila diare berlanjut sampai 2 minggu/ lebih, kehilangan BB atau tidak bertambah
selama masa tersebut

Diare Kronik

Bila diarenya menetap dalam 2 minggu/ lebih dan disertai gangguan


pertumbuhan

Melanjutnya Kerusakan Perbaikan mukosa yang


Diare persisten
mukosa terlambat
Patogenesis Virus
VIRUS

SALURAN DIGESTIF

EPITEL USUS HALUS

MERUSAK BAGIAN APIKAL VILI USUS HALUS

DIGANTI DENGAN BAGIAN KRIPTA YANG BELUM MATANG


BERBENTUK KUBOID / GEPENG

FUNGSI PENYERAPAN AIR & MAKAN TIDAK BAIK

DIARE OSMOTIK
Patogenesis Bakteri
BAKTERI

TRAKTUS DIGESTIF

MERANGSANG EPITEL USUS

PEAN AKTIVITAS ENZIM ADENIL SIKLASE

MERANGSANG SEKRESI Cl, Na & H2O dan MENGHAMBAT aBSORPSI Cl, Na


& H2O DARI LUMEN USUS KE DALAM SEL

HIPEROSMOLAR HIPERPERISTALTIK USUS


Faktor Resiko
• Tidak memberikan ASI sampai 2 Tahun.
• Status gizi kurang dan gizi buruk.
• Imunodefesiensi /Imunosupresi
• Pengunaan botol susu tidak hygine
• Menggunakan air minum yang tercemar
Manifestasi Klinis
Gejala klinis :
• Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat
• Nafsu makan biasanya tidak ada  timbul diare
• Tinja cair mungkin disertai lendir dan atau darah
• Warna tinja  kehijau-hijauan (tercampur empedu)
• Anus dan daerah sekitarnya lecet ( sering defekasi)
• Muntah (sebelum/ sesudah diare)  lambung meradang atau ketidakseimbangan asam basa dan elektrolit

Pemeriksan fisik :
• Penurunan berat badan
• Ubun-ubun besar cekung
• Palpebra cekung
• Selaput lendir bibir dan mulut nampak kering
• Berat badan
• Turgor kulit kembali lambat
Kriteria Diagnosis
Derajat Dehidrasi
Kehilangan Berat Badan
• Dehidrasi ringan :
Bila terjadi penurunan berat badan 2 ½%-5%
• Dehidrasi sedang :
Bila terjadi penurunan berat badan 5-10%
• Dehidrasi berat :
Bila terjadi penurunan berat badan > 10%
Kriteria Diagnosis
Skor Mourice King
Bagian Tubuh NILAI
Yang Diperiksa 0 1 2
Keadaan Umum Sehat Gelisah cengeng, Mengigau,
apatis, ngantuk koma/syok
Turgor Normal Sedikit, kurang Sangat kurang
Mata Nomral Sedikit cekung Sangat cekung
UUB Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Mulut Normal Kering Kering, sianosis
Denyut Nadi Kuat < 120 Sedang (120-140) Lemah > 140

Score : 0-2 dehidrasi ringan/ 3-6 dehidrasi sedang/ 7-12 Dehidrasi berat
Kriteria Diagnosis
Derajat Dehidrasi MTBS (Management Terpadu Balita Sakit)

Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: DEHIDRASI BERAT


- letargis atau tidak sadar
- mata cekung
- tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut: DEHIDRASI
- Gelisah, rewel/ marah RINGAN/SEDANG
- Mata cekung
- Haus, minum dengan lahap
- Cubitan kulit perut kembalinya lambat
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan TANPA DEHIDRASI
sebagai dehidrasi berat atau ringan/sedang
Kriteria Diagnosis
Gejala Klinik Tanpa Dehidrasi Dehidrasi ringan-sedang (5-10% Dehidrasi berat
(<5% BB) BB) (>10% BB)

 Anamnesa
 Diare ≥ 4 X/hari 4 – 10 X perhari 10 X perhari
 Muntah Sedikit Beberapa kali Sangat sering
 Rasa haus Normal Rasa haus ada Tidak dapat minum
 Urin Normal Sedikit Tidak ada urin dalam 6 jam

 Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum Sehat, aktif Tampak sakit, mengantuk, lesu Sangat mengantuk, tidak sadar, lemah
 Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
 Mata Normal Cekung Kering dan cekumg
 Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
 Pernapasan Normal Cepat Cepat dan dalam
 Cubitan kulit Kembali cepat Kembali< 2 detik Sangat lambat (≥2 detik)
 Denyut nadi/mnt Kuat <120 Sedang (120-140) Lemah >140
 Ubun-ubun Cekung Sangat cekung
tanda dan Rotavirus EIEC ETEC Salmonella Shigella V.cholerae
gejala

Mual dan Dari - - + jarang jarang


muntah permulaan
panas + - + + + -
sakit tenesmus Kadang- Tenesmus Tenesmus Tenesmus kolik kolik
kadang kram kolik pusing pusing
Gej. lain Sering hipotensi Bakteriemia, Dapat ada
distensi toksemia kejang
abdomen sistemik

FESES

- volume sedang banyak sedikit sedikit sedikit Sangat


banyak
- frekuensi Sampai sering sering sering Sering sekali Hampir terus
10/lebih menerus
-Konsistensi berair berair kental berlendir kental berair
- mukus jarang + + + sering flacks
- darah - - + Kadang sering
- bau - Bau tinja Tidak Bau telur Tak berbau anyir
spesifik busuk
-warna Hijau kuning Tidak hijau hijau hijau
berwarna

-leukosit - - + + + -
- sifat lain Tinja seperti
air cucian
beras
Pemeriksaan Penunjang
• Darah
Darah lengkap, serum elektrolit, analisa gas darah, glukosa darah,
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik.
• Urin
Urin lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotik.
• Tinja
Pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik.
• Elektrolit
Tatalaksana diare
Lima Lintas Tatalaksana Diare :
1. Rehidrasi
2. Dukungan nutrisi
3. Suplemetasi Zinc
4. Antibiotik seletif
5. Edukasi pada orangtua
1. Rehidrasi
Terapi A :Tanpa dehidrasi
• Berikan cairan lebih >>
• Makanan tetap diberikan untuk mencegah kurang gizi
• Preparat Zinc : < 6 bulan  10 mg
> 6 bulan  20 mg selama 10 – 14 hari
• Awasi bila dehidrasi (monitoring bila tidak membaik dlm 3 hari atau:
• BAB lebih sering
• Muntah terus menerus
• Rasa haus yg nyata
• Demam
• Tinja berdarah
1. Rehidrasi

Terapi B :Dehidrasi ringan-sedang


Tabel. CRO dalam 3 jam pertama

Usia < 4 bln 4 –11 bln 12 – 23 bln 2- 4 thn 5 – 14 thn ≥ 15 thn

BB < 5 kg 5 – 7,9 kg 8 – 10,9 kg 11 – 15,9 kg 16 – ≥ 30 kg


29,9kg

Jml 200 – 400 – 600 – 800 800 – 1200– 2200–


400ml 600ml ml 1200ml 2200 ml 4000 ml
- Mulai beri cairan IV segera. Bila penderita bisa
Apakah saudara dapat

1. Rehidrasi
minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai.
menggunakan Ya Berikan 100 mL/kgBB cairan RL (atau NS, atau
cairan IV segera? Ringer Asetat) sebagai berikut :
Usia Pemberian 1 Kemudian
30 mL/kgBB 70 mL/kgBB
Terapi C By < 1 thn : 1 jam
Anak 1-5 thn : 30 menit
5 jam
2 ½ jam
- Ulangi bila denyut nadi lemah atau tidak teraba.
Catatan : - Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi
belum tercapai, percepat tetesan IV.
Tidak - Juga berikan oralit (5 mg/kgBB/jam) bila penderita
•Bila mungkin, amati masih bisa minum, biasanya setelah 3-4 jam (bayi)
atau 1-2 jam (anak).
penderita sedikitnya 6 - Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak), nilai ulang
jam setelah rehidrasi penderita menggunakan tabel penilaian. Lalu
pilihlah rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C)
untuk memastikan bahwa untuk melanjutkan terapi.

ibu dapat mengembalikan


cairan yang hilang dengan Apakah ada terapi IV - Kirim penderita untuk terapi intravena.
terdekat Ya - Bila penderita bisa minum, sediakan oralit dan
memberi oralit. (dalam 30 menit) ? tunjukkan cara memberikannya selama perjalanan.

•Bila usia > 2 thn, Tidak


- Mulai rehidrasi mulut dengan oralit melalui pipa
pikirkan kemungkinan nasogastrik atas mulut. Berikan 20 mL/kgBB/jam
Apakah saudara dapat selama 6 jam (total 120 mL/kgBB).
kolera dan berikan menggunakan pipa - Nilailah penderita tiap 1-2 jam :
Ya  Bila muntah / perut kembung, berikan cairan
antibiotik yang tepat nasogastrik untuk
perlahan.
rehidrasi ?
secara oral setelah anak  Bila rehidrasi tidak tercapai selama 3 jam, rujuk
penderita untuk terapi IV.
sadar. Tidak
- Setelah 6 jam, nilai kembali penderita dan pilih
rencana terapi yang sesuai.
Segera rujuk anak
untuk rehidrasi
melalui NGT atau IV
2. Dukungan Nutrisi
• Makanan tetap diteruskan sesuai usia anak dengan menu yang sama
pada waktu anak sehat sebagai pengganti nutrisi yang hilang, serta
mencegah tidak terjadi gizi buruk.
• ASI tetap diberikan pada diare cair akut (maupun pada diare akut
berdarah) dan diberikan dengan frekuensi lebih sering dari biasanya.
3. Suplemen Zinc
Efek zinc antara lain :
• Zinc berperan sebagai anti-oksidan, ‘berkompetisi’ dengan tembaga (Cu)
dan besi (Fe) yang dapat menimbulkan radikal bebas.
• Zinc menghambat sintesis Nitric Oxide (NO). Dengan pemberian zinc,
diharapkan NO tidak disintesis secara berlebihan sehingga tidak terjadi
kerusaan jaringan dan tidak terjadi hipersekresi.
• Zinc berperan dalam penguatan sistem imun.
Probiotik
• Probiotik: Kuman konsumsi PO dengan manfaat positif bagi kesehatan
(bakteri genus Bifidobacteria dan Lactobacillus)
• Mempersingkat lama diare pada anak
• Cegah diare pada bayi baik
• Nosokomial (33,3%  6,7%)
• Rotavirus (17,7 %  2,2%)
• Akibat antibiotik
4. Antibiotik Selektif
• Antibiotik tidak diberikan pada kasus diare cair akut kecuali dengan
indikasi yaitu pada diare berdarah dan kolera. Pemberian antibiotic
yang tidak rasional, akan memperpanjang lamanya diare karena akan
mengganggu keseimbangan flora usus
4. Antibiotik Selektif
Penyebab Antibiotik pilihan Alternatif
Kolera Tetracyclin Erythromycin
12,5 mg/kgBB 12,5 mg/kgBB
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari
Shigella dysentery Ciprofloxacin Ceftriaxone
15 mg/kgBB 50-100 mg/kgBB
2x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 5 hari
Amoebiasis Metronidazole
10 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
(10 hari pada kasus berat)
Giardiasis Metronidazole
5 mg/kgBB
3x sehari selama 5 hari
5. Nasihat Kepada Orang Tua
• Nasehat kepada orang tua untuk segera membawa anak kembali ke
petugas kesehatan jika ada demam, tinja berdarah, muntah berulang,
makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering atau
belum membaik dalam 3 hari.
• Indikasi rawat inap pada diare akut berdarah adalah malnutrisi, usia <
1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, adanya dehidrasi,
dan disentri yang disertai dengan komplikasi.
Reference
• Subagyo B, Santoso BN. Diare Akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI Jilid 1. Edisi pertama. Cetakan ke dua. 2011: 87-116.
• Draft Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RSCM.Jakarta.2007
• Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit. Diare. WHO
• Modul pelatihan Diare. UKK GastroHepatologi IDAI ed 1.2009
Terima Kasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai