Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
dengan baik.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan walaupun
Eklampsia“dan sengaja dipilih karena menyangkut dengan materi yang akan dibahas
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya agar makalah ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebab utama kematian ibu dan sebab kematian perinatal yang tinggi. (professor
Angka kematian Ibu dan bayi saat ini masih sangat tinggi. Terutama untuk
ibu hamil yang tinggal di desa-desa, selain karena pengetahuan ibu hamil yang
kurang dan tidak begitu mengerti tentang kesehatan juga karena perawatan dalam
persalinan masih di tangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang
Salah satu penyebab dari tingginya mortalitas dan morbiditas ibu bersalin
adalah hipertensi yang karena tidak di tangani dengan benar berujung pada
urine harus benar–benar dipahami dan ditangani dengan benar oleh semua tenaga
dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah
atau nifas, yang ditandai dengan timbulnya kejang dan / atau koma. Biasanya
B. Tujuan
eklampsi
C. Manfaat
Sebagai salah satu sumber informasi bagi mahasiswa, serta sebagai salah
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
1. Pre eklampsia
yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan
menjadi penyebab kematian ibu. Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan,
persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada ibu dan bayi.
2. Eklampsia
teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, pada wanita yang
terkena eklampsia juga sering mengalami kejang kejang. Eklampsia dapat
menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah
melahirkan.
gawat dalam kebidanan. Eklampsia juga disebut sebuah komplikasi akut yang
atau masa nifas yang di tandai dengan kejang ( bukan timbul akibat kelainan
saraf ) dan atau koma dimana sebelumnya sudah menimbulkan gejala pre
1) Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi
2) Edema umum, kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan berat badan 1
trium.
a. Eklampsia gravidarum
b. Eklampsia parturientum
mulai inpartu
c. Eklampsia puerperium
Kejadian jarang 10 %
Berlangsung 30 – 35 detik
tergigit.
Mata melotot
Mulut berbuih
d. Tingkat koma
1. Pre-Eklampsia
penyakit ini adalah spasmus arteriole, retensi Na dan air dan coogulasi
intravaskulaer. Walaupun vasospasmus mungkin bukan merupakan sebab
primer penyakit ini, akan tetapi vasospasmus ini yang menimbulkan berbagai
a. Vasospasmus menyebabkan :
Hypertensi
yaitu
dalam uterus
Molahidatidosa
Diabetes melitus
Kehamilan ganda
Hidrocepalus
Obesitas
Umur yang lebih dari 35 tahun
2. Eklampsia
tetapi banyak teori yang menerangkan tentang sebab akibat dari penyakit ini,
antara lain:
a. Teori Genetik
sering ditemukan pada anak wanita dari ibu penderita pre eklamsia.
b. Teori Imunologik
merupakan benda asing karena ada faktor dari suami secara imunologik
dapat diterima dan ditolak oleh ibu.Adaptasi dapat diterima oleh ibu bila
janin dianggap bukan benda asing,. dan rahim tidak dipengaruhi oleh
berjalan.
yang sangat labil, sangat reaktif dan berumur pendek. Ciri radikal bebas
ditandai dengan adanya satu atau dua elektron dan berpasangan. Radikal
bebas akan timbul bila ikatan pasangan elektron rusak. Sehingga elektron
yang tidak berpasangan akan mencari elektron lain dari atom lain dengan
iskhemia. Radikal bebas akan bekerja pada asam lemak tak jenuh yang
banyak dijumpai pada membran sel, sehingga radikal bebas merusak sel
Pada eklamsia kadar lemak lebih tinggi daripada kehamilan normal, dan
produksi radikal bebas menjadi tidak terkendali karena kadar anti oksidan
juga menurun.
f. Teori Trombosit
dari asam arakidonik secara seimbang yang aliran darah menuju janin.
menghasilkan radikal bebas asam lemak tak jenuh dan jenuh. Keadaan
berikut : dengan dikeluarkannya kalsium dari otot dalam waktu yang lama,
darah.
D. PATOFISIOLOGI
1. Pre-Eklampsia
seperti plasenta, ginjal, hati dan otak menurun sampai 40-60%. Gangguan
IUGR dan IUFD pada fetus. Aktivitas uterus dan sensitifitas terhadap
garam dan air ditahan, tekanan osmotik plasma menurun, cairan keluar dari
dan edema jaringan berat dan peningkatan hematokrit. Pada preeklamsia berat
terjadi penurunan volume darah, edema berat dan berat badan naik dengan
epigastrium atau nyeri pada kuadran atas. Ruptur hepar jarang terjadi, tetapi
pergelangan kaki dan kejang serta perubahan efek). Edema paru dihubungkan
dengan edema umum yang berat, kompliksai ini biasanya disebabkan oleh
2. Eklampsia
wanita hamil.
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasmus yang hebat dari
sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika
semua arteriola dalam tubuh mengalami spasmus, maka tekanan darah dengan
sendirinya akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer
glomerulus.
pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat
dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat
dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan salah satu indikasi
untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah
atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya:
Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik
sementara asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan
normal.
1. Tanda Pre-Eklampsia
Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan
a. Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan
dalam tubuh
b. Nyeri perut
g. Pusing
h. Mual dan muntah yang berlebihan
i. Udem
j. Hipertensi
k. Proteinuria
a. Kenaikan tekanan darah sistole 140 mmHg sampai kurang dari 160
tangan
Pre-eklampsia Berat
ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih
2. Tanda Eklampsia
a. Eklamsia ringan
b. Eklamsi berat
1. Pre-Eklampsia
2009):
a. Pada ibu
1) Eklamsia
2) Solusio plasenta
platelet count)
6) Ablasio retina
b. Pada janin
2) Prematur
3) Asfiksia neonatorum
2. Eklampsia
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama
a. Solutio Plasenta
Biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih
b. Hipofibrinogemia
c. Hemolisis
penderita eklampsia.
e. Kelainan Mata
f. Edema Paru
g. Nekrosis Hati
penentuan enzim-enzimnya.
h. Sindrome Help
i. Kelainan Ginjal
kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
j. Komplikasi lain ;
preumania
Prematuritas
Dismaturitas dan kematian janin intro uteri.
G. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. Harus
dan tidur, ketenangan, dan pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak,
berlebihan.
b. Penanganan
melahirkan bayi pada saat yang optimal yaitu sebelum janin mati dalam
kandungan, tetapi sudah cukup matur untuk hidup diluar uterus. Setelah
persalinan berakhir jarang terjadi eklampsia dan janin yang sudah cukup
matur lebih baik hidup diluar kandungan daripada dalam uterus. Waktu
dengan tindakan medis untuk dapat menunggu selama mungkin, agar janin
lebih matur.
4) Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera
mungkin setelah matur atau imatur jika diketahui bahwa resiko janin
atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
2. Penatalaksanaan eklampsia
mengizinkan
Menghentikan konvulsi
Meningkatkan diuresis
Mencegah infeksi
Memberikan pengobatan yang tepat dan cepat
Pemberian oksigen
Dalam kamar isolasi: tenang, lampu redup- tidak terang, jauh dari
jumlah kejang.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pre Eklampsia
a. Pemeriksaan Laboratorium
2) Urinalisis
15-45 u/ml)
b. Radiologi
1) Ultrasonografi
2) Kardiotografi
1. Pengkajian
a. Data Biografi
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida ,< 20 tahun atau > 35
b. Riwayat Kesehatan
sakit kepala
sebelumnya.
maupun selingan.
resikonya.
g. Riwayat Kehamilan
h. Riwayat KB
ibu pernah ikut KB maka yang ditanyakan adalah jenis kontrasepsi, efek
1) Aktivitas
2) Sirkulasi
3) Abdomen
distress
4) Eliminasi
celup, oliguria
5) Makanan / cairan
penurunan , muntah-muntah.
6) Integritas ego
Tanda : cemas
7) Neurosensori
8) Nyeri / kenyamanan
Whezing, sonor.
Tanda :biasanya ada irama teratur atau tidak, apakah ada bising
atau tidak.
10) Keamanan
spontan.
11) Seksualitas
biologi.
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Monitor tekanan darah tiap 4 1. Tekanan diastole > 110 mmHg dan
jam sistole 160 atau lebih merupkan
indikasi dari PIH.
2. Catat tingkat kesadaran pasien 2. Penurunan kesadaran sebagai
indikasi penurunan aliran darah
otak
3. Kaji adanya tanda-tanda 3. Gejala tersebut merupakan
eklampsia ( hiperaktif, reflek manifestasi dari perubahan
patella dalam, penurunan pada otak, ginjal, jantung dan paru
nadi,dan respirasi, nyeri yang mendahului status kejang.
epigastrium dan oliguria
4. Monitor adanya tanda-tanda 4. Kejang akan meningkatkan
dan gejala persalinan atau kepekaan uterus yang akan
adanya kontraksi uterus. memungkinkan terjadinya
persalinan.
5. Kolaborasi dengan tim medis 5. Anti hipertensi untuk menurunkan
dalam pemberian anti tekanan darah dan SM untuk
hipertensi dan SM mencegah terjadinya kejang
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat intensitas nyeri 1. Ambang nyeri setiap orang
pasien berbeda ,dengan demikian akan
2. Jelaskan penyebab nyerinya dapat menentukan tindakan
3. Ajarkan ibu mengantisipasi perawatan yang sesuai dengan
nyeri dengan nafas dalam bila respon pasien terhadap nyerinya.
HIS timbul 2. Ibu dapat memahami penyebab
4. Bantu ibu dengan nyerinya sehingga bisa kooperatif
mengusap/massage pada 3. Dengan nafas dalam otot-otot
bagian yang nyeri dapat berelaksasi , terjadi
vasodilatasi pembuluh darah,
expansi paru optimal sehingga
kebutuhan 02 pada jaringan
terpenuhi
4. untuk mengalihkan perhatian
pasien
d. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
biologi.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
1. Kaji adanya alergi makanan 1. Untuk mengetahui apakah pasien
2. Anjurkan pasien untuk ada alergi makanan
meningkatkan intake Fe 2. intake fe dapat meningkatkan
3. Berikan substansi gula kekuatan tulang
4. Berikan makanan yang terpilih 3. substansi gula dapat
(sudah dikonsultasikan dengan meningkatkan energi pasien
ahli gizi) 4. Untuk memenuhi status gizi
5. Ajarkan pasien bagaimana pasien
membuat catatan makanan 5. Catatan harian makanan dapat
harian mengetahui asupan nutrisi pasien
atau hilang
Kriteria Hasil :
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan ibu 1. Tingkat kecemasan ringan dan
sedang bisa ditoleransi dengan
pemberian pengertian sedangkan
yang berat diperlukan tindakan
medikamentosa
2. Jelaskan mekanisme proses 2. Pengetahuan terhadap proses
persalinan persalinan diharapkan dapat
mengurangi emosional ibu yang
maladaptive.
3. gali dan tingkatkan mekanisme 3. Kecemasan akan dapat teratasi
koping ibu yang efektif jika mekanisme koping yang
dimiliki ibu efektif
4. Beri support system pada ibu 4. ibu dapat mempunyai motivasi
untuk menghadapi keadaan yang
sekarang secara lapang dada
asehingga dapat membawa
ketenangan hati
4. Implementasi
cermat dan efisien pada waktu dan situasi yang tepat.Keamanan fisik dan
keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan. (La Ode Jumadi Gaffar, 1995:
64).
5. Evaluasi
1. Pengkajian
tidak tenang
kehamilan terdahulu
4) Riwayat perkawinan
35 tahun
c. Pemeriksaan fisik
16 – 20 x/mnt
dan muntah
10) Pemeriksaan janin : bunyi jantung janin (DJJ) tidak teratur, gerakan
janin melemah
d. Pola aktivitas sehari-hari
1) Nutrisi
2) Aktivitas
3) Istirahat
persalinan
4) Personal hygiene
e. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
45 u/ml)
Serum glutamat oxaloacetic transminase (SGOT) meningkat (N=<
31 u/l)
f. Pemeriksaan radiologi
1) Ultrasonografi
sedikit
2) Kardiotografi
teratur.
h. Data psikologis
Biasanya ibu eklamsi ini berada dalam kondisi yang labil dan
mudah marah, ibu merasa khawatir akan keadaan dirinya dan keadaan
janin yang ada dalam kandungannya, dia takut anaknya nanti lahir cacat
proses penyakit.
3. Intervensi / Perencanaan
dan perdarahan.
Intervensi Rasional
1. Kaji adanya perubahan tanda- 1. Rasional : Data tersebut berguna
tanda vital. dalam menentukan perubahan
2. Kaji daerah ekstremitas perfusi
dingin,lembab,dan sianosis 2. Rasional : Ekstremitas yang
3. Catat adanya penurunan haluaran dingin,sianosis menunjukan
Urin <400 ml/24 jam, laporkan penurunan perfusi jaringan
jika proteinuria ≥ +2 atau 3. Rasional : Pengeluaran urin
pengeluaran urin normal lebih dari 40ml/jam.
berkurang(≤250ml/ 8jam) 4. Rasional : Kenyamanan fisik
4. Berikan kenyamanan dan istirahat memperbaiki kesejahteraan
pasien istirahat mengurangi
komsumsi oksigen
penyakit.
Intervensi Rasional
1. Observasi tanda-tanda vital 1. Rasional : Untuk mengetahui
2. Berikan O2 sesuai anjuran keadaan umum pasien dalam
3. Berikan kenyamanan dan menentukan tindakan
istirahat pada pasien dengan selanjutnya
memberikan asuhan 2. Rasional : Terapi oksigen
keperawatan individual meningkatkan suplai oksigen ke
4. Hindari makanan tinggi garam jantung
5. Kolaboratif: pemberian 3. Rasional : Kenyamanan fisik
antihipertensi sesuai indikasi akan memperbaiki kesejahteraan
dokter pasien dan mengurangi
kecemasan,istirahat mengurangi
komsumsi oksigen miokard
4. Rasional : Mengurangi risiko
peningkatan tekanan darah
5. Rasional : Menurunkan risiko
gagal ventrikel kiri &
perdarahan otak.
ibu
Intervensi Rasional
1. Monitor tekanan darah tiap 4 1. Rasional : bila ada peningkatan
jam TD merupakan indikasi
2. Catat tingkat kesadaran pasien terjadinya kejang
3. Kaji adanya tanda-tanda 2. Rasional : Penurunan kesadaran
eklampsia ( hiperaktif, reflek sebagai indikasi penurunan aliran
patella dalam, penurunan darah otak.
nadi,dan respirasi, nyeri 3. Rasional : Gejala tersebut
epigastrium dan oliguria ). merupakan manifestasi dari
4. Monitor adanya tanda-tanda perubahan pada otak, ginjal,
dan gejala persalinan atau jantung dan paru yang
adanya kontraksi uterus. mendahului status kejang
5. Kolaborasi dengan tim medis 4. Rasional : Kejang akan
dalam pemberian anti meningkatkan kepekaan uterus
hipertensi dan SM yang akan memungkinkan
terjadinya persalinan
5. Rasional : Anti hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah dan
SM untuk mencegah terjadinya
kejang
d. Cemas berhubungan dengan koping yang tidak efektif
Intervensi Rasional
1. Kaji tingkat kecemasan ibu 1. Rasional : Tingkat kecemasan
2. Jelaskan mekanisme proses ringan dan sedang bisa
persalinan ditoleransi dengan pemberian
3. Tingkatkan mekanisme koping pengertian sedangkan yang berat
ibu yang efektif diperlukan tindakan
4. Beri support system pada ibu medikamentosa
2. Rasional : Pengetahuan terhadap
proses persalinan diharapkan
dapat mengurangi emosional ibu
yang maladaptive
3. Rasional : Kecemasan akan dapat
teratasi jika mekanisme koping
yang dimiliki ibu efektif
4. Rasional : ibu dapat mempunyai
motivasi untuk menghadapi
keadaan yang sekarang secara
lapang dada asehingga dapat
membawa ketenangan hati.
4. Implementasi
perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu tersebut dapat
PENUTUP
A. Kesimpulan
protein urine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi dalam
yang akut dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi pada masa ante,
intra dan post partum. Pre eklamsi merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan
dimana hipertensi terjadi setelah minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya
Eklamsia adalah kejang yang dialami oleh ibu hamil pada usia kehamilan
pada saat mengkonsumsi obat-obatan dan penyakit darah tinggi yang diderita
oleh ibu hamil. Selain faktor medisa tersebut, eklamsia bisa disebabkan juga oleh
faktor psikis dari sang ibu yaitu, faktor trauma atau ketakutan saat kehamilan
sebelumnya.
B. Saran
kurang dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengaharapkan kritik dan
lebih baik
DAFTAR PUSTAKA