Anda di halaman 1dari 38

1

GAWAT JANIN
2.1. Definisi
Gawat janin adalah suatu keadaan dimana terdapat hipoksia pada janin ( kadar
oksigen yang rendah dalam darah). Keadaan tersebut dapat terjadi baik pada
antepartum maupun intrapartum.
3
2.2. Patofisiologi
Ada beberapa patofisiologi yang mendasari gawat janin:
1. ahulu janin dianggap mempunyai tegangan oksigen yang lebih rendah
karena janin dianggap hidup di lingkungan hipoksia dan asidosis yang kronik!
tetapi sebenarnya janin hidup dalam lingkungan yang sesuai dan konsumsi
oksigen per gram berat badan sama dengan orang dewasa! ke"uali bila janin
mengalami stress.
#. Afinitas terhadap oksigen! kadar hemoglobin! dan kapasitas angkut oksigen
pada janin lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa. emikian juga
halnya dengan "urah jantung dan ke"epatan arus darah lebih besar daripada
orang dewasa. engan demikian penyaluran oksigen melalui plasenta kepada
janin dan jaringan perifer dapat terselenggara dengan relatif baik. $ebagai
hasil metabolisme oksigen akan terbentuk asam piru%at! sementara &'# dan
air diekskresi melalui plasenta. (ila plasenta mengalami penurunan fungsi
akibat dari perfusi ruang inter%illi yang berkurang! maka penyaluran oksigen
dan ekskresi &'# akan terganggu yang berakibat penurunan p) atau
timbulnya asidosis. )ipoksia yang berlangsung lama menyebabkan janin
harus mengolah glukosa menjadi energi melalui reaksi anaerobik yang tidak
efisien! bahkan menimbulkan asam organik yang menambah asidosis
#
metabolik. *ada umumnya asidosis janin disebabkan oleh gangguan arus
darah uterus atau arus darah tali pusat.
3. (radikardi janin tidak harus berarti merupakan indikasi kerusakan jaringan
akibat hipoksia! karena janin mempunyai kemampuan redistribusi darah bila
terjadi hipoksia! sehingga jaringan %ital ( otak dan jantung) akan menerima
penyaluran darah yang lebih banyak dibandingkan jaringan perifer.
(radikardia mungkin merupakan mekanisme perlindungan agar jantung
bekerja lebih efisien sebagai akibat hipoksia.
3

2.3. Etiologi
Gawat janin dapat disebabkan oleh berma"am+ma"am hal. (eberapa penyebab
yang umum dan sering terjadi:
+ Kontraksi
*engen"angan otot uterus se"ara in%olunter untuk melahirkan bayi. Kontraksi
se"ara langsung mengurangi aliran darah ke plasenta dan dapat mengkompresi
tali pusat sehingga penyaluran nutrisi terganggu. )al ini dapat terjadi pada
keadaan:
o persalinan yang lama ( kala ,, lama)
o penggunaan oksitosin
o uterus yang hipertonik ( otot+otot menjadi terlalu tegang dan tidak
dapat berkontraksi ritmis dengan benar)
+ ,nfeksi
+ *erdarahan
+ Abrupsi plasenta
*lasenta terlalu dini memisahkan diri dari fetus
+ -ali pusat prolaps
+ )ipotensi
3
(ila tekanan darah ibu menurun selama persalinan! jumlah aliran darah ke
fetus akan berkurang. )ipotensi dapat disebabkan oleh:
o anestesi epidural
o posisi supine
)al tersebut terjadi karena adanya pengurangan jumlah aliran darah dari %ena
"a%a ke jantung
+ .asalah pernafasan janin
+ *osisi dan presentasi abnormal dari fetus
+ Kelahiran multipel
+ Kehamilan prematur atau postmatur
+ istosia bahu
*enyebab yang paling utama dari gawat janin dalam masa antepartum adalah
insufisiensi uteroplasental. /aktor yang menyebabkan gawat janin dalam persalinan0
intrapartum adalah kompleks! "ontohnya seperti: penyakit %askular uteroplasental!
perfusi uterus yang berkurang! sepsis pada janin! pengurangan "adangan janin! dan
kompresi tali pusat. *engurangan jumlah "airan ketuban! hipo%olemia ibu dan
pertumbuhan janin terhambat diketahui mempunyai peranan.
1
2.4. Faktor Resiko
Ada beberapa faktor resiko yang diduga berhubungan dengan kejadian gawat
janin:
2
+ 3anita hamil usia 4 32 tahun
+ 3anita dengan riwayat:
o (ayi lahir mati
o *ertumbuhan janin terhambat
o 'ligohidramnion atau polihidramnion
o Kehamilan ganda0 gemelli
1
o $ensitasi rhesus
o )ipertensi
o iabetes dan penyakit+penyakit kronis lainnya
o (erkurangnya gerakan janin
o Kehamilan serotinus
2.5. Tana an Ge!ala
Gejala yang dirasakan oleh ibu adalah berkurangnya gerakan janin. ,bu dapat
melakukan deteksi dini dari gawat janin ini! dengan "ara menghitung jumlah
tendangan janin0 5kick count. 6anin harus bergerak minimal 17 gerakan dari saat
makan pagi sampai dengan makan siang. (ila jumlah minimal sebanyak 17 gerakan
janin sudah ter"apai! ibu tidak harus menghitung lagi sampai hari berikutnya. )al ini
dapat dilakukan oleh semua ibu hamil! tapi penghitungan gerakan ini terutama
diminta untuk dilakukan oleh ibu yang beresiko terhadap gawat janin atau ibu yang
mengeluh terdapat pengurangan gerakan janin. (ila ternyata tidak ter"apai jumlah
minimal sebanyak 17 gerakan maka ibu akan diminta untuk segera datang ke 8$ atau
pusat kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
9
-anda+tanda gawat janin:
1!2
.ekonium kental berwarna hijau terdapat di "airan ketuban pada letak kepala
-akikardi0 bradikardi0 iregularitas dari denyut jantung janin
:ntuk mengetahui adanya tanda+tanda seperti di atas dilakukan pemantauan
menggunakan kardiotokografi
Asidosis janin
iperiksa dengan "ara mengambil sampel darah janin.

2
2.5.1. "ekoni#$
Adanya mekonium saja tidak mampu untuk menegakkan suatu diagnosis
gawat janin. .ekonium adalah "airan berwarna hijau tua yang se"ara normal
dikeluarkan oleh bayi baru lahir mengandung mukus! empedu! dan sel+sel epitel.
(agaimanapun! dalam beberapa hal! mekonium dikeluarkan dalam uterus mewarnai
"airan ketuban. Adanya mekonium pada "airan amnion lebih sering terlihat saat janin
men"apai maturitas dan dengan sendirinya bukan merupakan tanda+tanda gawat
janin. .ekonium dapat mewarnai "airan ketuban dalam beberapa tingkat! mulai dari
mewarnai ringan sampai dengan berat. Adanya mekonium dianggap signifikan bila
berwarna hijau tua kehitaman dan kental. .ekonium kental merupakan tanda
pengeluaran mekonium pada "airan amnion yang berkurang dan merupakan indikasi
perlunya persalinan yang lebih "epat dan penanganan mekonium pada saluran napas
atau neonatus untuk men"egah aspirasi mekonium. *ada presentasi sungsang!
mekonium dikeluarkan pada saat persalinan akibat kompresi abdomen janin pada
persalinan. )al ini bukan merupakan tanda kegawatan ke"uali jika hal ini terjadi pada
awal persalinan0 saat bokong masih tinggi letaknya.
;
*ada tahun 1<73! 6. 3hitridge 3illiams mengamati dan menganggap keluarnya
"airan mekonium sebagai relaksasi otot sfingter ani diakibatkan aerasi yang kurang
dari darah janin. *ara ahli obstetri sudah lama menyadari bahwa deteksi mekonium
dalam persalinan merupakan suatu hal yang problematis dalam memprediksi gawat
janin atau asfiksia.
=

-erdapat 3 teori yang telah diajukan untuk menjelaskan tentang keluarnya
mekonium:
=
+ 6anin mengeluarkan mekonium sebagai respons terhadap hipoksia! dan
mekonium merupakan hasil dari suatu usaha janin untuk mengkompensasi.
+ .ekonium merupakan tanda maturasi yang normal dari traktus
gastrointestinal di bawah pengaruh persarafan yang mempersarafinya
9
+ .ekonium dapat keluar sebagai stimulasi %agal dari terjepitnya tali pusat dan
gerakan peristalsis yang meningkat
Komponen mekonium seperti garam empedu dan en>im+en>im yang
terkandung di dalamnya dapat menyebablan komplikasi serius bila terinhalasi atau
teraspirasi oleh janin! dapat mengakibatkan sindrom aspirasi mekonium yang dapat
menyebabkan obstruksi jalan nafas! kehilangan surfaktan paru! pneumonitis kimia.
.ekonium dalam "airan ketuban terdapat pada 13 ? kelahiran hidup! kurang dari 2
? persalinan di bawah 3; minggu! 37 ? pada bayi 4 1# minggu. /aktor resikonya
meliputi: insufisiensi plasenta! hipertensi ibu dan pre+eklamsi! oligohidroamnion! ibu
perokok! penggunaan obat+obatan terlarang. (internet) 8amin dkk. mempunyai
hipotesis bahwa patofisiologi sindrom aspirasi mekonium termasuk hiperkapnia
janin! yang menstimulasi respirasi janin mengakibatkan aspirasi mekonium ke dalam
al%eoli! dan trauma parenkim paru sekunder dari kerusakan sel al%eolar karena
asidemia.
;

Kesimpulannya! insidensi tinggi dari mekonium pada "airan amnion selama
persalinan seringnya merupakan proses fisiologis yang normal. .eskipun normal!
mekonium dapat menjadi berbahaya bila asidemia janin. (ukti+bukti menunjukkan
bahwa banyak bayi dengan sindrom aspirasi mekonium ternyata menderita hiposia
kronis sebelumnya0 saat dilahirkan. )al tersebut dapat dibuktikan dengan kadar
eritropoetin janin dan penghitungan eritrosit.
=
2.5.2. %ariotokografi
Kardiotokografi adalah alat elektronik yang digunakan untuk tujuan
memantau atau mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin
dalam rahim! seberapa jauh gangguan tersebut dan menetukan tindak lanjut dari hasil
pemantauan tersebut. *emantauan dilakukan melalui penilaian pola denyut jantung
janin dalam hubungan dengan adanya kontraksi ataupun akti%itas janin dalam rahim
;
Kardiotokografi merupakan suatu metode pemeriksaan yang telah ditetapkan sebagai
suatu pemeriksaan standar rutin untuk menentukan kesejahteraan janin. .eskipun
pemeriksaan kardiotokografi menunjukkan hasil dengan tingkat positif palsu yang
tinggi! yaitu sekitar 91 ? dan e%aluasinya juga sangat subyektif! tetapi saat ini tetap
menjadi metode penapisan diagnosis hipoksia akut pada janin! karena tidak ada "ara
pemeriksaan lain yang lebih obyektif dan non in%asif.
<
Ga$&ar 1. %ariotokograf
'
*emantauan dapat dilakukan dengan # "ara:
*engukuran eksternal
engan menggunakan alat yang dipasang pada dinding perut ibu! terdapat #
elektroda: elektroda jantung yang ditempatkan tepat di tempat terdengarnya
denyut jantung janin dan elektroda kontraksi yang ditempatkan untuk
mengukur tegangan dinding perut! yang merupakan "ara pengukuran tekanan
intra uterus se"ara tidak langsung. Ketua elektroda dipasang dengan
menggunakan suatu sabuk! untuk mendapatkan hasil yang maksimal!
sebelumnya digunakan jeli dengan tujuan menghilangkan pengaruh udara. &ara
=
pengukuran ini harus lebih "ermat! karena dapat dika"aukan oleh denyut aorta
ibu. &ara eksternal lebih populer karena bisa dilakukan selama antenatal
maupun intranatal! praktis! aman ( men"egah terjadinya ruptur membran dan
in%asi uterus)! dengan nilai prediksi positif yang kurang lebih sama dengan "ara
internal yang lebih in%asif.
=
Ga$&ar 2. (ke$a )engg#naan elektroa #nt#k $e$anta# en*#t !ant#ng
!anin. Den*#t aorta i&# !#ga a)at tereteksi an ter+it#ng.
,
Ga$&ar 3. Ga$&aran en*#t !ant#ng !anin *ang i#k#r engan elektroa
*ang ite$)atkan i k#lit ke)ala !anin- an i.atat )aa ke.e)atan kertas
1 .$/ $enit an 3 .$/ $enit.
,
<
*engukuran internal
&ara ini lebih in%asif! alat pemantau dimasukkan ke dalam rongga rahim ibu
dan membutuhkan dilatasi ser%iks! dan memasukkan kateter bertekanan serta
menempelkan elektroda spiral ke kulit kepala janin. @lektroda bipolar
diletakkan pada kulit janin bagian terdepan se"ara langsung. *engukuran
internal lebih tepat dan mungkin lebih dipilih pada keadaan tertentu dimana
diperkirakan akan terjadi persalinan yang terkomplikasi.
=
Ga$&ar 4. Ga$&aran ske$atik )e$anta#an internal i$ana elektroa
&i)olar ter)asang )aa k#lit ke)ala !anin- #nt#k $eneteksi ko$)leks
0R( 1 F2- !#ga $en#n!#kkan en*#t !ant#ng i&# 1 "2
,
17
Ga$&ar 5. Pe$anta#an Janin "e$akai %ariotokografi
13
11
Gawat janin berat
*emantauan
dilanjutkan
-indakan
Gawat janin ringan
$eksio sesarea
*asien Klinis 8isti
A$-
8eaktif
.en"urigakan
Aonreaktif
'&
-
Aegatif .en"urigakan *ositif
:langi esok hari
Admission
-est
.en"urigakan 8eaktif
*antau dengan K-G tiap #
jam
1#
A. 4!i Tan)a 5e&an / Non (tress Test 1 N(T2
A$- adalah pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan
kardiotokografi pada umur kehamilan B 3# minggu. .enurut Ameri"an
*regnan"y Asso"iation! A$- dilakukan pada umur kehamilan lebih atau sama
dengan #= minggu. $ebelum usia #= minggu! janin belum "ukup berkembang
untuk memberikan respons terhadap tes. *emeriksaan ini dilakukan dengan
maksud menilai kesehatan janin melalui hubungan perubahan denyut jantung
janin dengan gerakan janin yang dirasakan oleh ibu
*ersiapan uji tanpa beban:
,bu hamil telah makan 1+ # jam sebelum prosedur dilakukan
,bu tidak sedang memakai obat+obatan sedati%a
Kandung kemih dikosongkan
Informed consent
,ndikasi:
$emua kondisi yang dapat menyebabkan janin lahir dalam keadaan buruk!
antara lain:
Kondisi ibu:
)ipertensi kronis
iabetes mellitus
Anemia berat ( )b C = gr ? atau )t C #9 ?)
*enyakit %askuler kolagen
Gangguan fungsi ginjal
*enyakit jantung
*neumonia dan penyakit paru+paru berat
*enyakit dengan kejang
Kondisi janin:
*ertumbuhan janin terhambat
13
Kelainan kongenital minor
Aritmia jantung
,soimunisasi
,nfeksi janin
*ernah mengalami kematian janin dalam rahim yang tidak diketahui
penyebabnya
Kondisi yang berhubungan dengan kehamilan:
Kehamilan multipel
Ketuban pe"ah pada kehamilan kurang bulan
*olihidramnion
'ligohidramnion
*lasentasi abnormal
$olusio plasenta
Kehamilan lewat waktu
*rosedur:
*asien ditidurkan se"ara santai semi /owler! 12
o
miring ke ke kiri
-ekanan darah diukur tiap 17 menit
ipasang kardiotokografi
*ada iDbu diberikan tombol penanda yang harus ditekan apabila ibu
merasakan gerak janin
/rekuensi denyut jantung janin di"atat selama 17 menit pertama untuk
mendapat data dasar denyut jantung janin
*emantauan tidak boleh kurang dari #7 menit. Apabila pada #7 menit
pertama didapatkan hasil non reaktif! lanjutkan pemantauan #7 menit
lagi. *astikan bahwa tidak ada hal+hal yang mempengaruhi hasil
pemantauan apabila hasilnya tetap nonreaktif
11
*emeriksaan A$- ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil
A$- se"ara indi%idual
Komplikasi: supine hypotension
)asil reaktif! bila:
enyut jantung janin basal antara 1#7+197 kali permenit
Eariabilitas denyut jantung janin 9 +#2 permenit
Ada gerakan janin! terutama gerakan multipel dan berjumlah 2
gerakan atau lebih dalam pemantauan #7 menit! dengan kenaikan
minimal 12 dpm selama minimal 12 detik
)asil tidak reaktif! bila:
enyut jantung janin basal antara 1#7+197 kali permenit
Eariabilitas kurang dari 9 denyut0 menit
Gerak janin tidak ada atau kurang dari 2 gerakan dalam #7 menit
-idak ada akselerasi denyut jantung janin meskipun diberikan
rangsang dari luar
Ada juga hasil yang meragukan ( non reassuring)! keadaan ini
interpretasinya sukar! dapat disebabkan oleh pemakaian obat yang
mendepresi susunan saraf pusat. *ada keadaan hasil yang meragukan
dimana pasien sudah dipastikan tidak sedang dalam pengaruh obat!
dianjurkan agar A$- diulang keesokan harinya. (ila reakti%itas tidak
membaik! dilakukan pemeriksaan uji beban kontraksi ( '&-)
eselerasi %ariabel dapat terdeteksi selama pemantauan. Apabila tidak
berulang dan lamanya tidak lebih dari 37 menit! biasanya tidak
menunjukkan keadaan janin yang buruk dan tidak memerlukan inter%ensi
obstetri. eselerasi lambat yang berlangsung lebih dari 1 menit pada
pemeriksaan A$- biasanya berhubungan dengan keadaan janin yang
buruk.
17
12
(. :ji (eban Kontraksi ( &ontra"tion $tress -est0 &$-) atau :ji engan
'ksitosin ( 'Fyto"in &hallenge -est0 '&-)
&$-0 '&- adalah pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan
kardiotokografi yang menilai perubahan denyut jantung janin pada saat
kontraksi rahim. -ujuan dilakukannya tes ini adalah untuk memantau kondisi
janin pada kehamilan usia lanjut sebelum janin dilahirkan! menilai apakah
janin sanggup mentolerir beban persalinan normal serta menilai fungsi
plasenta.
,ndikasi:
(ila terdapat dugaan insufisiensi plasenta:
:ji beban yang tidak reaktif
iabetes mellitus
*reeklamsia
)ipertensi kronis
*ertumbuhan 6anin -erhambat
Kehamilan lewat waktu
*ernah mengalami lahir mati
Ketagihan narkotika
)emoglobinopati akibat sel sickle
*enyakit paru kronis
Gangguan fungsi ginjal
Kontraindikasi:
Guka parut pada rahim
Kehamilan ganda sebelum 3; minggu
Ketuban pe"ah sebelum 3; minggu
19
8isiko tinggi untuk persalinan kurang bulan
*erdarahan antepartum
$er%iks inkompeten atau paska operasi ser%iks
Kelainan bawaan atau "a"at janin berat
,ndikasi untuk seksio sesarea
Komplikasi: persalinan kurang bulan
*rosedur:
a. *asien ditidurkan se"ara semi /owler dan miring kiri
b. -ekanan darah diukur setiap 17 +12 menit! di"atat di kertas monitor
". Kardiotokografi dipasang
d. $elama 17 menit pertama di"atat data dasar
e. *emberian tetes oksitosin untuk mengusahakan terbentuknya 3
kontraksi rahim dalam 17 menit. (ila telah ada kontraksi uterus
spontan tapi kontraksi C 3 kali0 17 menit! tetesan dimulai dengan 7.2
m:0 menit. (ila belum ada kontraksi rahim! tetesan dimulai dengan 1
m:0 menit ( #7 tetes0 menit). (ila kontraksi yang diinginkan belum
ter"apai! setiap 12 menit tetesan dinaikkan 2 tetes0 menit! sampai
maksimal 97 tetes0 menit
-etesan oksitosin dihentikan bila:
Gima kontraksi atau lebih dalam 17 menit
alam 17 menit terjadi 3 kontraksi yang lamanya lebih dari 27+97
detik
Kontraksi uterus hipertonus
eselerasi yang memanjang
-erjadi deselerasi lambat yang terus+menerus
$elama 1 jam pemantauan! hasilnya tetap men"urigakan
,nterpretasi hasil:
1;
Aegatif
-idak terjadi deselerasi lambat atau deselerasi %ariabel yang nyata
enyut jantung janin normal! %ariabilitas 9+#2 dpm
(ila hasil '&- negatif! maka kehamilan dapat diteruskan sampai ; hari lagi!
selanjutnya dilakukan '&- ulangan! atau diartikan bahwa janin dapat mentolerir
beban persalinan normal.
*ositif
-erjadi deselerasi lambat yang menetap pada sebagian besar kontraksi rahim!
meskipun tidak selalu disertai dengan %ariabilitas yang menurun dan tidak ada
akselerasi pada gerakan janin
'&- positif menunjukkan adanya insufisiensi uteroplasenta. Kehamilan harus segera
diakhiri! ke"uali bila paru+paru belum matang
.en"urigakan
-erjadi deselerasi lambat yang tidak menetap! atau deselerasi %ariabel yang
terus+menerus
eselerasi lambat terjadi hanya bila ada kontraksi rahim hipertonus
(ila dalam 17 menit meragukan ke arah positif atau negatif
Adanya takikardi
(ila hasilnya men"urigakan! maka harus dilakukan pemeriksaan ulang 1+# hari
kemudian
-idak memuaskan
Kontraksi rahim kurang dari 3 kali dalam 17 menit
*en"atatan tidak baik! terutama pada akhir kontraksi
(ila demikian! pemeriksaan harus diulang pada hari berikutnya
)iperstimulasi
-erjadi 2 atau lebih kontraksi rahim dalam 17 menit
Gama kontraksi <7 detik atau lebih
1=
-onus basal uterus meningkat ( 4 #7 mm)g)
(ila demikian! tetesan oksitosin harus dikurangi atau dihentikan
17
Ga$&ar 6. 7asil *ang $en#n!#kkan baseline rate nor$al8
'
$eiring dengan maturasi janin! denyut jantung menurun. *enurunan denyut jantung
janin berkisar antara 1 denyut0 menit per minggu atau #1 denyut0 menit dari antara
usia 19 minggu sampai dengan aterm. )al ini disebabkan karena respons terhadap
maturasi pusat pengaturan parasimpatis ( %agal) jantung. enyut jantung normal
adalah antara 117 H 197 denyut0 menit. enyut jantung diatur oleh keseimbangan
antara pusat akselerator ( saraf simpatis) dan deselerator ( saraf %agal parasimpatis)
pada sel pacemaker! selain itu juga dipengaruhi oleh kemoreseptor kimia yang dapat
mendeteksi adanya hipoksia dan hiperkapnia.
1<
Ga$&ar 9. 7asil *ang $en#n!#kkan aan*a &raikari8
'
enyut jantung janin dikatakan bradikardi bila baseline heart rate kurang dari 117
dpm. 6ika antara 117 dan 177 dikatakan men"urigakan! sementara di bawah 177
dikatakan patologis. *enurunan bertahap yang terus+menerus adalah suatu tanda
gawat janin.
Ga$&ar ,. 7asil *ang $en#n!#kkan ga$&aran takikari
'
#7
$uatu gambaran dikatakan men"urigakan takikardi bila denyut jantung janin berkisar
antara 127 dan 1;7 sementara bentuk yang patologis adalah bila denyut jantung janin
di atas 1;7. -akikardi dapat merupakan suatu tanda dari infeksi janin atau demam dan
juga gawat janin. $ebab yang paling sering terjadi adalah karena demam pada ibu
yang disebabkan oleh amnionitis! meskipun demam yang disebabkan oleh apapun
dapat meningkatkan denyut jantung. -akikardi yang disebabkan oleh infeksi ibu
biasanya tidak berhubungan dengan kompensasi janin ke"uali terdapat perubahan
denyut jantung periodik atau sepsis janin. *enyebab lain dari takikardi janin termasuk
kompensasi janin! aritmia jantung! pemberian obat+obatan parasimpatetik ( atropin)
atau simpatomimetik ( terbutalin).Anestesi epidural juga dapat menyebabkan
takikardi pada janin. &ara untuk membedakan antara kompensasi janin dengan
takikardi adalah dengan deselerasi denyut jantung yang menyertai. *enghilangan hal+
hal yang membuat janin harus mengkompensasi! seperti pemulihan hipotensi ibu
yang disebabkan analgesia epidural dapat menyebabkan pemulihan keadaan janin
juga.
=
Ga$&ar '. Ga$&aran :aria&ilitas
,
#1
Ga$&ar 13. Ga$&aran &er$a.a$;$a.a$ tingkat :aria&ilitas
,
##
1. -idak tampak adanya %ariabilitas
#. Eariabilitas minimal I 2 denyut0 menit
#3
3. Eariabilitas moderat ( normal) 9+#2 denyut0 menit
1. (ermakna! %ariabilitas B #2 denyut0 menit
2. *ola sinusoidal
Eariabilitas adalah penanda penting dari fungsi kardio%askuler dan diatur oleh sistem
saraf otonom! yaitu sistem saraf simpatis dan parasimpatis! diperantarai oleh nodus
sinoartrial! yang menghasilkan osilasi denyut ke denyut dari denyut jantung dasar0
baseline. ,regularitas denyut jantung tersebut didefinisikan sebagai %ariabilitas.
Eariabilitas dibagi menjadi %ariabilitas dini dan %ariabilitas lanjut.
Eariabilitas dini : bila perubahan instan denyut jantung terjadi dari denyut
jantung
satu langsung ke denyut jantung atau gelombang 8 berikutnya
Eariabilitas ini adalah inter%al waktu antara sistole jantung
Eariabilitas lanjut : bila perubahan denyut jantung terjadi dalam waktu 1 menit.
Aormal bila terdapat 3+2 perubahan dalam 1 menit
Eariabilitas ini normal terdapat dengan batasan 9 H #2 denyut0 menit. -idak adanya
%ariabilitas biasanya berhubungan dengan asidemia metabolik yang mendepresi
batang otak janin atau jantung itu sendiri.
*enyebab yang sering menyebabkan tidak adanya %ariabilitas adalah penggunaan
obat+obat analgesia! dan obat+obat yang mendepresi susunan saraf pusat ( narkotik!
barbiturat! fenotia>in! obat penenang).
=
Ga$&ar 13. Ga$&aran :aria&ilitas *ang $en#r#n 1 < 13 )$28
'
#1
Eariabilitas normal seharusnya di antara 17 sampai dengan 12 dpm ( ke"uali selama
janin tertidur yang seharusnya tidak lebih lama dari 97 menit).
Ga$&ar 13. Ga$&aran akselerasi )aa res)ons ter+aa) sti$#l#s
'
#2
Gambaran di atas menunjukkan peningkatan transien dari denyut jantung yang lebih
besar dari 12 dpm untuk sekurangnya dari 12 detik. ua akselerasi dalam #7 menit
dianggap hasil reaktif. Akselerasi adalah pertanda baik karena menunjukkan bahwa
janin responsif dan mekanisme pengontrolan jantungnya baik.
Ga$&ar 11. Ga$&aran eselerasi a=al- la$&at an :aria&el
'
#9
eselerasi dapat normal atau patologis. eselerasi awal timbul bersamaan dengan
kontraksi uterus dan biasanya berhubungan dengan dengan kompresi kepala janin!
oleh karena itu timbul pada persalinan seiring dengan turunnya kepala.
eselerasi lambat bila deselerasi persisten setelah kontraksi selesai! hal ini mengarah
pada keadaan gawat janin. eselerasi dikatakan %ariabel bila ber%ariasi dengan waktu
#;
dan bentuk antara satu sama lain! gambaran ini mengarah pada keadaan hipoksia atau
kompresi tali pusat.
Ta&el 2. %lasifikasi ga$&aran ari kariotokografi
11
enyut
jantung
Eariabilitas eselerasi Aselerasi
*asti normal 117+197 B 2 -idak ada Ada
-idak pasti 177+17< atau
191+1=7
C 2 untuk B 17
menit tapi C <7
menit
eselerasi
awal atau
deselerasi
%ariabel atau
satu deselerasi
yang lama I 3
menit
-idak ada
akselerasi pada
gambaran
normal atau
meragukan
Abnormal C 177 atau
4 1=7 atau
(entuk
sinusoid
selama B 17
menit
C 2 selama B
<7 menit
eselerasi
%ariabel atipik
atau deselerasi
lanjut atau satu
deselerasi lama
4 3 menit
-idak ada
akselerasi pada
gambaran
normal atau
meragukan
+ Aormal bila 1 di atas termasuk dalam golongan pasti normal
+ .en"urigakan bila ada 1 golongan tidak pasti
+ -idak normal bila B # golongan tidak pasti atau B 1 tidak normal
2.5.3. Penga$&ilan sa$)el ara+ !anin

$esuai dengan Ameri"an &ollege 'f 'bstetri"ians and Gyne"ologists!
pengukuran p) pada darah kapiler kulit kepala dapat membantu untuk
#=
mengidentifikasi keadaan gawat janin. *rosedur ini memang jarang dilakukan! tetapi
merupakan pemeriksaan penyerta untuk menegakkan diagnosis gawat janin pada hasil
A$- yang meragukan.
=
*engambilan darah janin harus dilakukan di luar his dan sebaiknya ibu dalam
posisi tidur miring.
*emeriksaan darah janin ini dilakukan bila terdapat indikasi sebagai berikut:
o eselerasi lambat berulang
o eselerasi %ariabel memanjang
o .ekonium pada presentasi kepala
o )ipertensi ibu
o 'silasi0 %ariabilitas yang menyempit
Kontraindikasi:
o Gangguan pembekuan darah janin
o *resentasi fetus yang tidak dapat di"apai
o ,nfeksi pada ibu
$yarat:
o *embukaan lebih dari # "m
o Ketuban sudah pe"ah
o Kepala sudah turun hingga dasar pel%is
&ara pengambilan sampel darah:
1#
1. .asukkan amnioskopi melalui ser%iks yang sudah didilatasi setelah ruptur
membran
#. 'leskan lapisan jel silikon untuk mendapatkan tetesan darah pada tempat
insisi
3. (uat insisi tak lebih dari # "m dengan pisau tipis
1. Aspirasi darah dengan tabung kapiler yang telah diberi heparin
2. *eriksa p) darah
9. $etelah insisi! hentikan perdarahan
#<
Ga$&ar 12. Teknik )enga$&ilan sa$)el ara+ ari k#lit ke)ala !anin
$engg#nakan a$niosko)i
,
Ta&el 3. Inter)retasi ari sa$)el )7 ara+ !anin &erasarkan )eo$an
R>?G an NI>E *ang ter&ar#8
11
)asil sampel p) darah janin -indakan
37
B ;.#2 :langi pengambilan sampel darah jika
abnormalitas denyut jantung janin
persisten
;.#1 H ;.#1 :langi pengambilan sampel darah dalam
37 menit atau pertimbangkan terminasi
kehamilan jika terjadi penurunan p) yang
"epat dibandingkan sampel yang terakhir
I ;.#7 ,ndikasi terminasi kehamilan
$emua perkiraan hasil sampel tersebut harus diinterpretasi bersama dengan hasil
pengukuran p) terdahulu! tingkat kemajuan dalam persalinan dan gambaran
klinis ibu dan janin.
alam interpretasi! dapat terjadi hasil yang abnormal atau normal palsu.
Keadaan+keadaan yang menyebabkan terjadinya hasil abnormal palsu:
Asidosis ibu
8espons susunan saraf pusat janin terhadap asidosis
Kontaminasi sampel darah
$ampel darah terlalu lama didiamkan sebelum dianalisis
Keadaan+keadaan yang menyebabkan terjadinya hasil normal palsu:
Aarkose
,nfeksi
Asfiksia saat pengambilan sampel
*rematuritas
'bstruksi jalan nafas neonatal
-rauma persalinan
Anomali kongenital
Recovery incomplete asphyxia
Komplikasi yang dapat terjadi dari tindakan pemeriksaan:
31
*erdarahan
,nsisi terlalu dalam
,nfeksi
2.5.4. Profil 5iofisik
Konsep dasar dari profil biofisik adalah penilaian beberapa %ariabel dari
kegiatan biofisik fetus yang lebih sensitif dan lebih dapat diandalkan daripada
pemeriksaan satu parameter saja. *emantauan kegiatan biofisik fetus! memainkan
peranan dalam mengidentifikasi janin yang mengalami asfiksia.
*rofil biofisik terdiri dari 2 komponen! salah satunya adalah standar tes non stress.
@mpat parameter lainnya dilakukan dengan pemeriksaan ultrasonik.
Adapun komponen profil biofisik meliputi:
13
1. 8eaksi jantung fetus
#. *ergerakan pernafasan
3. *ergerakan badan
1. -onus
2. Kedalaman "airan amnion
$etiap komponen diberi nilai 7 sampai dengan #! sehingga skor total minimal adalah
7 dan maksimal 17.
1#
Ta&el 4. (kor &iofisik !anin
12
*arameter $korJ # $korJ 7
A$-
Reaktif
$ekurang+kurangnya #
akselerasi dari 4 12 dpm!
Non reaktif
-idak ada
3#
Gerakan pernafasan janin
Gerakan janin
-onus
Eoume "airan amnion
berlangsung 4 12 detik!
berhubungan dengan gerakan
janin dalam periode #7 menit
*aling sedikit satu periode
pernapasan dengan lamanya
97 detik dalam periode
obser%asi 37 menit
3 atau lebih gerakan badan
dalam waktu 37 menit
*aling sedikit satu gerakan
kaki dari fleksi ke ekstensi
dan kembali lagi
$atu kantong "airan sekurang+
kurangnya # "m dalamnya
-idak ada
C 3 gerakan
-idak ada gerakan
C 1 "m
Aormal : = atau 17
8agu+ragu : 1 atau 9
Abnormal : 7 atau #
*rofil biofisik kurang begitu menyita waktu bila dibandingkan dengan '&-
( 'Fyto"in &ontra"tion -est)! dan ada beberapa peneliti yang menganjurkan
pemeriksaan biofisik sebagai langkah selanjutnya setelah tes non stress dan bukannya
'&-.
(ila tes kedua setelah A$- yang non reaktif adalah skor biofisik! maka
pengelolaannya sebagai berikut:
1. $kor 7+# biasanya merupakan indikasi adanya gangguan terhadap janin dan
"ukup alasan untuk melahirkan janin
#. $kor 1+9 setelah A$- yang non reaktif! hendaknya tes diulangi atau lakukan
'&-
3. $kor = atau lebih setelah A$- yang non reaktif menunjukkan janin tersebut
sehat dimana A$- dapat diulangi pada inter%al tertentu.
33
2.6. Tata @aksana
Ta&el 4. %riteria Tata @aksana 4nt#k Pola Den*#t Jant#ng Janin *ang
"erag#kan
,
Tinakan &erik#t +ar#s i.atat ala$ reka$ $eis8
1. 8eposisi pasien
#. )entikan stimulansia uterus dan koreksi hiperstimulasi uterus
3. *emeriksaan %aginal
1. Koreksi hipotensi ibu yang berhubungan dengan anestesi regional
2. *emberitahuan tenaga anestesi dan perawat untuk kebutuhan persalinan
darurat
9. .onitor denyut jantung janin H dengan monitor janin elektronik atau
auskultasi H di ruang operasi sebelum menyiapkan kelahiran per abdominal
;. Adanya tenaga kompeten yang hadir untuk resusitasi dan penanganan
neonatus
=. *emberian oksigen ke ibu
2.6.1. Tokolitik
,njeksi subkutan atau intra%ena tunggal dari 7.#2 mg terbutalin sulfat
diberikan untuk relaksasi uterus telah dijelaskan sebagai tindakan sementara dari
penanganan denyut jantung yang meragukan selama persalinan. ,nhibisi kontraksi
uterus dapat meningkatkan oksigenasi janin! dan menghasilkan resusitasi intrauterus.
&ook dan $pinato ( 1<<1) menjabarkan pengalaman mereka menggunakan tokolitik
terbutalin untuk resusitasi intra uterus pada 39= kehamilan selama 17 tahun.
8esusitasi seperti ini dapat meningkatkan nilai p) darah dari kulit kepala janin! dan
terbukti menolong keadaan seperti disebutkan di atas. osis ke"il nitrogliserin
31
intra%ena ( 97 sampai dengan 1=7 Kg) juga dilaporkan dapat memberikan
keuntungan.
=
2.6.2. Amnioinfusion
Gabbe dkk. melakukan per"obaan pada monyet dengan "ara mengeluarkan
"airan amnion yang ternyata menghasilkan deselerasi %ariabel dan penggantian
dengan "airan fisiologis menghilangkan deselerasi tersebut. .iya>aki dan -aylor
( 1<=3) memasukkan "airan fisiologis melalui kateter bertekanan pada wanita
melahirkan yang mengalami deselerasi %ariabel atau deselerasi lama berhubungan
dengan terjepitnya tali pusat. -erapi ini terbukti meningkatkan pola denyut jantung
pada setengah dari jumlah sampel yang diteliti.
(erdasarkan laporan+laporan terdahulu! amnioinfusion trans%aginal kini digunakan
untuk:
*enanganan deselerasi %ariabel atau deselerasi lama
*rofilaksis kaus+kasus oligohidroamnion! seperti ketuban pe"ah dini
:saha untuk mengen"erkan atau 5men"u"i5 mekonium yang kental.
*rotokol pemberiannya sendiri masih belum ada ketentuan baku hingga sekarang. 277
sampai =77 ml bolus "airan fisiologis hangat diikuti dengan infus kontinyu 3 ml per
menit. *ada penelitian lain! 8inehart dkk menyarankan "ukup hanya dengan
pemberian 277 ml bolus "airan fisiologis dalam temperatur ruangan! atau 277 ml
bolus ditambah infus kontinyu 3 ml per menit.
=
Ta&el 4. %o$)likasi Amnioinfusion 5erasarkan (#r:ei ari 1,6 P#sat
Pela*anan ?&stetri
,
%o$)likasi J#$la+ la)oran 1 A2
32
)ipertonus uterus
enyut jantung janin abnormal
Amnionitis
*rolaps tali pusat
8uptur uterus
Kompensasi respiratorius atau jantung
maternal
Abrupsi plasenta
Kematian ibu
#;
1; ( <)
; ( 1)
2 ( #)
1 ( #)
3 ( #)
# ( 1)
# ( 1)
-ata laksana umum untuk keadaan gawat janin:
11
8eposisi pasien ke sisi kiri
)entikan pemberian oksitosin
,dentifikasi penyebab maternal ( demam ibu! obat+obatan)! dan diterapi sesuai
dengan penyebab
6ika penyebab ibu tidak ada tetapi denyut jantung tetap abnormal minimal 3
kontraksi! lakukan pemeriksaan %aginal
o *erdarahan dengan nyeri konstan atau intermiten! "urigai solusio
plasenta
o -anda infeksi ( demam! sekret %agina berbau)! berikan antibiotik
sesuai dengan penatalaksanaan amnionitis
o (ila tali pusat di bawah bagian yang terendah! atau ada di %agina!
tangani sesuai dengan penanganan tali pusat prolaps
6ika denyut jantung abnormal menetap atau ada tanda tambahan gawat janin!
ren"anakan persalinan:
o 6ika ser%iks terdilatasi penuh dan kepala janin tidak lebih dari 102 di
atas simfisis pubis atau ujung tulang terendah dari kepala pada stasion
7! lahirkan dengan ekstraksi %akum atau forsep.
39
o 6ika ser%iks tidak terdilatasi penuh atau kepala janin lebih dari 102 di
atas simfisi pubis atau ujung tulang terendah dari kepala di atas stasion
7! lahirkan dengan seksio sesarea.
5A5 IB
DAFTAR P4(TA%A
1. Arulkumaran $.! Gibb. /etal .onitoring in *ra"ti"e! 'Fford: (utterworth+
3;
)einemann Gtd! 1<<#:1+119
#. )anifa 3iknjosastro! Abdul (ari $aifudin! -rijatmo 8a"himhadhi! dalam: ,lmu
Kebidanan! edisi ketiga. 6akarta: Layasan (ina *ustaka $arwono *rawirohardjo!
#779:1:1+17
3. )anifa 3iknjosastro! Abdul (ari $aifudin! -rijatmo 8a"himhadhi! dalam: ,lmu
(edah Kebidanan! edisi pertama. 6akarta: Layasan (ina *ustaka $arwono
*rawirohardjo! #779:9:2#+97
1. &le%eland. /etal istress. &le%eland: epartment of *atient @du"ation and )ealth
,nformation. #77;. iakses tanggal 1; Agustus #77; di
http:00www."le%eland"lini".org0health0health+info0do"s03=7703=<9.aspM
indeFJ1#171
2. )ayley 3illa"y. /etal isress. :K: *atient*lus. ## 6uni #77;. iakses tanggal 11
Agustus #77; di http:00www.patient."o.uk0showdo"017777##70
9. $teele! 3anda /.! 3hat are the signs of fetal distressM ,n: $heKnows *regnan"y
and (aby. *ennsyl%ania. #77;. iakses tanggal 11 Agustus #77; di
http:00pregnan"yandbaby."om0pregnan"y0baby03hat+are+the+signs+of+fetal+
distress+2<97.htm
;. )ayley 3illa"y. .e"onium $tained GiNuor. :$: *atient*lus. ; Agustus #779.
iakses tanggal 11 Agustus #77; di
http:00www.fetal.freeser%e."o.uk0me"onium.html
=. &unningham! Garry /.! .. . et al: Antepartum Assesment! 3illiams 'bstetri"s!
##
nd
ed! &onne"ti"ut: Appleton O Gange! #77#:17:17<2+117=
3=
<.&ardioto"hography. #1 6anuari #771. iakses tanggal 11 Agustus #77; di
http:00www.fetal.freeser%e."o.uk0"tg.html
17. $ofie 8ifayani Krisnadi! 6ohanes &. .ose! 6usuf $. @ffendi. *edoman iagnosis
dan -erapi 'bstetri dan Ginekologi. (andung: 8umah $akit )asan $adikin.
#772:;+1
11. $ean Ka%anagh. /etal .onitoring. :K: #< Agustus #779. iakses tanggal 11
Agustus #77; di http:00www.patient."o.uk0showdo"017777#120
1#. )idayat 3ijayanegara. alam: .akalah Gengkap Kursus asar :ltrasonografi
Kardiotokografi. .alang: 8$: 8. $aiful Anwar.#77#:E,,,1+2
13. &hildren5s )ospital of -he King5s aughters. (iophysi"al *rofile. 37 $eptember
#772. iakses tanggal 11 Agustus #77;! dari
http:00www."hkd.org0highriskpregnan"y0bpp.htm
11. 3orld )ealth 'rgani>ation. /etal istress in Gabour.#773. iakses tanggal 1;
Agustus #77; di http:00www.who.int0reprodu"ti%e+
health0impa"0$ymptoms0/etalPdistressP$<2P$<9.html

Anda mungkin juga menyukai