Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

ABORTUS IMINENS PADA NY. “S”


DI BPM NY. SITI MUNIFAH, SST, SKM
DESA SAWAHAN PURWOKERTO, NGADILUWIH

Disusun oleh :
AMALLIYA
NIM : 12.002

AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI


TAHUN 2015
LAPORAN PENDAHULUAN
ABORTUS IMINENS

I. DEFINISI
Abortus iminens adalah terjadinya perdarahan pervaginam pada kehamilan
kurang dari 20 minggu, tanpa ada tanda-tanda dilatasi serviks yang meningkat (Kapita
Selekta Kedokteran Jilid I. 2001).
Abortus iminens adalah terjadinya perdarahan atau rabor (discharge)
pervaginam pada paruh pertama kehamilan (Obstetri William Edisi 2. 2006).
Abortus iminens adalah abortus yang mengancam, perdarahannya biasanya
berlanjut beberapa hari atau dapat berulang, dan kehamilan masih mungkin berlanjut
atau dipertahankan (Perawatan Ibu Hamil. 2008).
Abortus Iminens adalah keguguran yang mengancam (Fakultas Kedokteran
Unpad Edisi 2. 2005).

II. ETIOLOGI ABORTUS


Faktor – faktor penyebab keguguran sebagian besar tidak diketahui secara pasti
tetapi terdapat faktor-faktor sebagai berikut :
a. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
- Faktor kromosom : gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom,
termasuk kromosom seks.
- Faktor lingkungan endometrium : endometrium yang belum siap untuk
menerima hasil konsepsi, gizi ibu kurang karena anemia / terlalu pendek jarak
kehamilannya.
- Pengaruh luar : infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerima hasil
konsepsi, hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan
pertumbuhan hasil konsepsi terganggu.
b. Kelainan pada plasenta
Sering dijumpai pada ibu dengan penyakit nefritis, hipertensi,
toksemiagrandarum, anomaly plasenta dan endarteritis karena lues.
c. Penyakit ibu
- Anemia
- Penyakit menahun ibu : hipertensi, penyakit ginjal, penyakit hati, DM.
- Keracunan, nikotin, gas racun, alcohol, dll.
d. Kelainan traktus genitalis
Retrofersio uteri, mioma uteri atau kelainan bawaan uterus dapat menyebabkan
abortus.
e. Antagonis rhesus
Pada antagonis rhesus, darah ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus,
sehingga terjadi anemia pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus
(Prawirohardjo, S. 2006).

III. ETIOLOGI ABORTUS IMINENS


a. Faktor Genetik
Sel-sel manusia yang normal mengandung 46 kromosom, sel telur mengandung
kromosom xx sedangkan sperma mengandung kromosom x dan y. Kendati
demikian, adakalanya ketidaksempurnaan seperti jumlah yang kurang (misalnya
45 atau berlebih menjadi 47). Keadaan ini yang menjadi penyebab terbesar dalam
keguguran.
b. Faktor Hormonal
Sekitar 10% keguguran disebabkan karena faktor hormonal, misalnya : ibu yang
mengalami/mempunyai hormon prolaktin yang terlalu banyak, kondisi ini dapat
mengganggu perkembangan telur yang baru dibuahi.
c. Faktor Infeksi
Bila ibu terkena infeksi virus TORCH juga bisa menyebabkan keguguran, yang
termasuk virus TORCH adalah Toksoplasmosus, Rubella, CMV
(Cytomegalovirus) dan HSC (Herpes Simpleks Virus). Jika ibu hamil mengalami
infeksi ini, janin akan tumbuh secara tak normal dan mengakibatkan janin gugur
sebelum waktunya.

IV. MANIFESTASI KLINIS


Abortus Iminens :
- Pedarahan bercak hingga sedang,
- Serviks tertutup,
- Kram perut bawah dan uterus lunak.
Gejala klinis :
- Terdapat keterlambatan datang bulan,
- Terdapat perdarahan disertai perut sakit atau mules,
- Pada pemeriksaan dijumpai besarnya rahim sesuai dengan umur hamilndan
terjadi kontraksi pada otot rahim,
- Hasil PP Test (+).
(Fakultas Kedokteran Unpad.2005)
V. PENANGANAN
a. Istirahat total di tempat tidur atau tirah baring, tidak diperlukan pengobatan
medic yang khusus.
b. Anjurkan ibu untuk tidak melakukan aktivitas fisik secara berlebihan atau
melakukan hubungan seksual.
c. Obat-obatan yang dapat diberikan :
- Penenang : perobarbital 3 x 30 mg, falium
- Anti perdarahan : adona, transamin
- Vitamin B complek
- Hormonal : progesterone
- Penguat plasenta : gestanon, duhaston
d. Evaluasi :
- Perdarahan ( jumlah dan lamanya ),
- Tes kehamilan dapat diulangi,
- Konsultasikan ke dokter ahli untuk penanganan lebih lanjut dan pemeriksaan
ultrasonografi (Prawirohardjo, S. 2006).

VI. PATOFISIOLOGIS
Perubahan patologi dimulai dari perdarahan pada desidua basalis yang menyebabkan
nekrosis dari jaringan di sekitarnya. Selanjutnya sebagian atau seluruh janin akan
terlepas dari dinding rahim. Keadaan ini merupakan benda asing bagi rahim sehingga
merangsang kontraksi rahim untuk terjadi ekspulsi. Bila ketuban pecah terlihat janin
maserasi bercampur air ketuban. Sering kali fetus tidak tampak dan ini disebut juga
“blighted ovum”. Komplikasi yang biasa terjadi adalah :
- Perdarahan : dapat menyebabkan anemia dan syok hipervolemik.
- Infeksi : mengakibatkan abortus dan sepsis.
Gejala klinis ;
- Perdarahan : perdarahan pervaginam pada abortus iminens biasanya
ringan, berlangsung berhari-hari dan warnanya merah kecoklatan.
- Nyeri : “cramping pain”, rasa nyeri pada waktu di daerah
suprasimfisis, pinggang dan tulang yang bersifat ritmis.
- Febris : menunjukkan proses infeksi intra genital, biasanya disertai
lokhea berbau dan nyeri pada waktu pemeriksaan dalam.
Patofisiologis :
- Terjadi keguguran mulai terlepasnya sebagian/seluruh jaringan plasenta
sehingga menyebabkan keguguran.
- Terlepasnya sebagian/seluruh jaringan plasenta menyebabkan janin
kekurangan nutrisi dan bagian yang terlepas dianggap benda asing sehingga
uterus berusaha mengeluarkan dengan kontraksi.
- Kontraksi akhirnya mengeluarkan isi rahim.
- Sebelum minggu ke 10 biasanya telur dikeluarkan seluruhnya dengan lengkap
karena villi, chorialis belum menanamkan diri dengan erat ke dalam desidua.
- Perdarahan yang sedikit pada hamil muda mungkin juga disebabkan oleh hal-
hal lain :
 Plasenta sign
 Erosio porhonis juga mudah perdarahan pada kehamilan
Penanganan Abortus Iminens :
- Bedrest atau tirah baring agar aliran darah ke uterus bertambah dan
rangsangan mekanik berkurang.
- Periksa denyut nadi dan suhu badan dua kali sehari bila pasien tidak panas dan
tiap 4 jam jika pasien panas.
- Tes kehamilan dapat dilakukan, bila negative, mungkin janin sudah mati.
Pemeriksaan USG untuk menentukan apakah janin masih hidup.
- Berikan obat penenang, biasanya fenobarbital 3 x 30 mg. Berikan preparat
hematinik misalnya sulfat dan tambahan 600-1000 mg.
- Diet tinggi protein dan vitamin C.
- Bersihkan vulva minimal 2 x sehari dengan cairan antiseptic untuk mencegah
infeksi terutama saat masih mengeluarkan cairan coklat.
POHON MASALAH
ABORTUS IMINENS

Gravida < 12 minggu

Pengeluaran darah pervaginam

Abortus Iminens

Jumlah eritrosit Jumlah eritrosit Keadaan vulva


dalam tubuh dalam tubuh dan vagina
berkurang berkurang lembab

Ibu lemas Ibu lemas Kuman mudah


berkembang

Pembentukan sel Pembentukan sel


darah merah tidak darah merah tidak Kebersihan
maksimal maksimal pervaginam
tidak terjaga

Hb turun Jumlah cairan


dalam tubuh Vulva hygiene
berkurang tidak maksimal

Anemia
Dehidras Infeksi
i

Syok hipovolemik Sepsis


DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC


Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan, Jakarta: EGC
Varney, H. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, S. 2004. Buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta :YBP-SP
AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI
 Ijin DEPKES RI No. HK. 03.2.4.1.03896
 Ijin DIKTI No. 194/D/O/2007
 Akreditasi B

JL. DR. Saharjo 16 KEDIRI TELP. (0354) 776638,(0354) 7090908

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


NAMA MAHASISWA : AMALLIYA
NIM : 12.002
SEMESTER : VI (Enam)
Tanggal masuk RS : 7 April 2015
Jam : 08.15 WIB
Tanggal Pengkajian : 7 April 2015
Jam : 08.30 WIB
Nomor registrasi pasien :-
Nomor tempat tidur :-
Diagnosa masuk : Ibu hamil 3 bulan dengan perdarahan sedikit-sedikit

PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas (Biodata)

Nama Pasien : Ny. S Nama Suami : Tn.A


Umur : 30 th Umur : 33 th
Suku/Bangsa :Jawa / Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :SD Pendidikan : SD
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Tani
Penghasilan :- Penghasilan : -
Alamat Kantor :- Alamat Kantor : -
Alamat Rumah :Ngadiluwih Alamat Rumah : Ngadiluwih

2. Keluhan Utama
Ibu hamil 3 bulan, mengeluh nyeri perut bagian bawah dan keluar darah sedikit-
sedikit dari jalanlahir.

3. Alasan Kunjungan Saat Ini


Kunjungan Pertama Kunjungan Rutin
√ Kunjungan Ulang

4. Riwayat Menstruasi

Menarce : 12 tahun HPL/HTP : 12 Oktober 2015


HPHT : 5 Januari 2015
Lama : ± 6 hari
Banyaknya : 2-3x ganti softex/hr
Siklus : 30 hari
Teratur/Tidak : Teratur
Disminorhoe : kadang
Flour albus : kadang
Jumlah : Sedikit
Warna/bau : Putih bening / bau khas

5. G : II P : 1001 UK : 13 1/7 Mg
ANC TM I Berapa Kali : 1x
Keluhan : Mual,Muntah,pusing
Terapi : pamol, B6
TM II Berapa Kali :-
Keluhan :-
Terapi :-
TM III Berapa Kali :-
Keluhan :-
Terapi :
Hasil tes kehamilan ( jika dilakukan ) tanggal -Jam -
Imunisasi TT berapa kali : 5x
Kapan : ibu lupa
Keluhan selama kehamilan : Mual,Muntah,Sering Kencing,Lelah.
Obat-obatan selama hamil : B6 dan pamol.
Penyuluhan yang didapat : nutrisi ibu hamil, waktu periksa ke Bidan.

6. Pola Makan dan Minum


a. Sebelum Hamil
Makan :± 3x/hr porsi sedang (nasi, lauk, sayur, buah (jika ada))
Minum : 4-5 gelas / hr (±1200 cc) air putih
b. Selama Hamil
Makan : 3x/hr porsi sedang ( nasi, lauk,sayur, buah )
Minum : ≥ 6 gelas/hr (±1750 cc) air putih
Perubahan makan yang dialami (ngidam,nafsu makan,dll.) : tidak ada tarak,
tidak alergi terhadap makanan apapun,tidak ngidam,

2. Pola Aktivitas Sehari-hari


a. Sebelum Hamil
Istirahat : cukup, ± 1 jam siang hari untuk menonton TV
Tidur : siang hari ±1 jam,malam hari ± 8 jam
Seksualitas : ± 2x dalam 1 minggu
b. Selama Hamil
Istirahat : cukup,± 2 jam siang hari untuk nonton TV
Tidur : siang hari ± 2 jam,malam hari ± 7 jam
Seksualitas : ± 1x dalam 1 minggu

3. Pola Eliminasi
a. Sebelum Hamil
BAB :teratur 1x/hr,konsistensi lembek,warna kuning
kecoklatan,bau khas
BAK : ≥ 3x / hari, konsistensi kuning jernih,bau khas
b. Selama Hamil
BAB : teratur 1x/hr,konsistensi lembek,warna kuning
kecoklatan,bau khas
BAK : ≥ 5x/ hari, konsistensi kuning jernih, bau khas

4. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB suntik
Rencana Kontrasepsi yang akan datang : KB suntik

5. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu

Penyulit Anak
Tgl/Bln Tempat Usia Jenis Kehamil
N Penolo
Persali Persali Kehamil Persali an P Nifas h/m
o ng JK BB
nan nan an nan Persalina B
n
1. 2012 BPS 9 bulan Normal Bidan Tanpa ♀ 3 49 Norm 2,5 th
penyulit kg c al
m
2. H A M I L I N I

6. Riwayat Penyakit yang Sedang Diderita : Tidak ada (DM, jantung,dll)


7. Riwayat Penyakit yang Lalu : Tidak ada (DM, jantung,dll)
8. Riwayat Penyakit Keturunan : Tidak ada (DM, jantung,dll)
9. Perilaku Kesehatan
 Minum alcohol / Obat – obatan : Tidak
 Jamu yang sering digunakan : Tidak
 Merokok, makanan sirih, kopi : Tidak
 Ganti pakaian dalam : ≥ 3x ganti celana dalam
10. Riwayat sosial
 Apakah kehamilan itu direncanakan/diinginkan : Iya
 Jenis kelamin yang diharapkan : ♀/♂ sama
 Status perkawinan : Kawin
 Jumlah : 1 kali
 Lama perkawinan : 6 tahun
 Jumlah Keluarga yang tinggal serumah : 3 orang
 Susunan keluarga yang tinggal serumah :

Jenis Hubunga
N Umur/Bula Pendidika Pekerjaa Keteranga
Kelami n
o n n n n
n Keluarga
1. ♂ 33 th SD Tani Kepala
Suami
Keluarga
2. ♀ 30 th SD IRT
Istri Ibu
3. ♀ 2,5 th PAUD Pelajar Rumah
Anak
Tangga
pertama Anak
kandung

11. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan dan nifas :


selamatan hamil 3 bulanan,tingkepan,brokohan,sepasaran,selapanan.

12. Keadaan psikologi


 Hubungan ibu dengan keluarga : Baik,suami mengantar istri periksa.
 Hubungan ibu dengan masyarakat : Baik,dari cerita ibu dan suami
bahwa banyak tetangga yang menanyakan keadaan bayinya.

A. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Keadaan emosional : stabil
d. Tekanan darah : 120/90 mmHg
e. Suhu tubuh : 36,2 0 C
f. Denyut nadi : 84 x/mnt
g. Pernafasan : 19 x/mnt
h. Tinggi badan : 148 cm
i. Berat badan sekarang : 49 kg
j. Berat badan sebelum hamil : 50 kg
k. Lingkar lengan atas : 25 cm

2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
1) Kepala :warna rambut hitam ,benjolan tidak ada
Rontok :tidak,ketombe tidak ada
2) Muka Cloasma Gravidarum : iya
3) Mata : Kelopak mata : tidak ada oedem,tidak nyeri tekan/lepas
Konjungtiva : merah muda
Sclera : putih keabu-abuan
4) Hidung :Simetris : iya,Sekret : tidak ada,Polip : tidak ada
5) Mulut dan Gigi :Lidah : bersih
Gusi : tidak epulis
Gigi : tidak karies
6) Telinga :Seruman : tidak ada
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jogularis
8) Axilla :pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
9) Dada
Payudara : Pembesaran : Iya ka/ki
Simetris : Iya
Papilla Mammae : Menonjol ka/ki
Benjolan/tumor : Tidak ada ka/ki
Pengeluaran : Ada ka/ki
Strie : Ada ka/ki
Kebersihan : Bersih
10) Abdomen
 Pembesaran : Iya
 Linea Alba : Ada
 Linea Nigra : Ada
 Bekas luka operasi : Tidak ada
 Strie livede : Tidak ada
 Strie albican : Ada
11) Punggung
 Posisi tulang belakang : Hiperlordosis
12) Ekstremitas
 Odema : Tidak ada ka/ki
 Varises : Tidak ada ka/ki
 Simetris : Iya
13) Anogenital
 Keadaan perineum : Ada jaringan parut
 Warna Vulva : Merah kebiruan
 Pengeluaran pervaginam : darah merah kecoklatan
 Pembengkakan kelenjar bartolini : Tidak ada
 Odema : Tidak ada
b. Palpasi
 Leopold I : belum dapat dikaji
 Leopold II : belum dapat dikaji
 Leopold III : belum dapat dikaji
 Leopold IV : belum dapat dikaji
 TFU : belum dapat dikaji
 Anus : tidak hemoroid
c. Auskultasi
DJJ :
 Punctum maximum : belum dapat dikaji
 Tempat : belum dapat dikaji
 Frekuensi : belum dapat dikaji
 Teratur/tidak : belum dapat dikaji
d. Perkusi
 Reflek patella : +/+

3. Pemeriksaan Dalam (bila ada indikasi)


 Vulva : tidak dikaji
 Vagina : tidak dikaji
 Porsio : tidak dikaji
 Pembukaan : tidak dikaji
 Ketuban : tidak dikaji
 Effacement : tidak dikaji
 Presentasi : tidak dikaji
 Posisi : tidak dikaji
 Penurunan Hodge : tidak dikaji
4. Pelvimetriklinis (bila ada indikasi )
 Promontorium : tidak dikaji
 Linea inomonata : tidak dikaji
 Conjungta Vera : tidak dikaji
 Dinding samping : tidak dikaji
 Sakrum : tidak dikaji
 Spina Ischiadika : tidak dikaji
 Os coccygis : tidak dikaji
 Arcos Pubis : tidak dikaji
5. Pemeriksaan Panggul Luar
 Distansia Spinarum : tidak dikaji
 Distansia Cristarum : tidak dikaji
 Konjugata externa : tidak dikaji
 Lingkar panggul : tidak dikaji
 Distansia Tuberum : tidak dikaji
6. Pemeriksaan Penunjang Lain
Darah : Hb : tidak dikaji
Golongan darah : A (dari ibu)
Urine : Protein : tidak dikaji
Reduksi : tidak dikaji

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Diagnosa : G II P 1001, UK : 13 1/7Mg, dengan abortus imminens
DS : Ibu hamil 3 bulan mengeluh nyeri perut bagian bawah dan keluar
darah sedikit-sedikit dari jalan lahir. HPHT : 5 – 1 - 2015

DO : KU baik HPL : 12 – 10 - 2015


Kesadaran composmentis Pengeluaran pervaginam :
Keadaan emosional stabil darah segar (+)
TD : 120/90 mmHg
S : 36,20C
N : 84 x/mnt
Rr : 19 x/mnt
TB : 148 cm
BB sekarang : 49 kg
BB sebelum hamil : 50 kg
Lila : 25 cm
Masalah : ibu cemas
DS : ibu khawatir dengan perdarahan dalam kehamilan yang dialami
DO : Ekspresi wajah ibu nampak gelisah
Ibu sering menanyakan keadaan kehamilan sebelum pemeriksaan
selesai dilakukan.

Kebutuhan : Vulva hygiene

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


- Abortus incipiens
- Abortus incomplete
- Abortus complet

IV. IDENTIVIKASI KEBUTUHAN SEGERA


- Tirah baring
- Kolaborasi dokter Sp OG

V. INTERVENSI
Diagnosa : GII P1001 UK: 13 1/7 mg dengan abortus imminens
Tujuan : abortus imminens dapat teratasi
KH :
KU Ibu baik
Kesadaran composmentis
Keadaan emosional stabil
TTV dalam batas normal
TFU sesuai dengan UK.
Tidak ada nyeri tekan pada abdomen dan symfisis.
Tidak ada perdarahan pervaginam
Tidak ada tanda-tanda anemia
Tidak ada tanda-tanda syok hypovolemik
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Kehamilan dapat dilanjutkan hingga UK aterm

Intervensi :
1. Lakukan komunikasi terapeutik dengan klien.
R : dengan komunikasi terapeutik akan tercipta hubungan saling percaya dan
terjalin kerjasama yang baik antara klien dan nakes.
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.
R : dengan informasi hasil pemeriksaan maka ibu akan mengetahui keadaanyya
dan termotivasi untuk melakukan tindakan yang sesuai anjuran nakes.
3. Berikan KIE pola aktivitas ibu.
R : dengan pola aktivitas yang tidak berlebihan akan memperbaiki keadaan ibu
dan tidak memperparah masalah abortus iminens yang diderita.
4. Berikan KIE kebutuhan nutrisi.
R : dengan informasi pola nutrisi gizi seimbang maka kebutuhan nutrisi ibu dan
janin akan terpenuhi dan memperbaiki keadaan ibu.
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter Sp OG.
R : dengan kolaborasi dapat diberikan asuhan yang sesuai dengan masalah yang
terjadi sehingga mencegah komplikasi.

6. Anjurkan ibu control jika ada keluhan.


R : dengan control maka dapat diketahui keadaan ibu dan dapat dilakukan
tindakan yang sesuai dengan masalah yang terjadi.
7. Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.
R : sebagai bukti tertulis telah dilakukan tindakan dan untuk memantau
kesejahteraan ibu dan janin.

Masalah : Ibu cemas


Tujuan : masalah cemas berkurang hingga teratasi
KH : Ekspresi wajah ibu Nampak tenang

Intervensi :
1. Berikan dukungan emosonal pada ibu.
R : dengan dukungan emosional akan membuat ibu lebih tenang dan semangat
untuk melakukan tindakan yang sesuai anjuran nakes dalam memperbaiki keadaan
kesehatan ibu.
2. Anjurkan ibu untuk lebih mendekatkan diri pada yang Kuasa.
R: dengan lebih mendekatkan diri pada yang kuasa akan membentu ibu lebih
relaks sehingga kecemasan dapat berkurang.
3. Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.
R : sebagai bukti tertulis telah dilakukan tindakan dan untuk memantau
kesejahteraan ibu dan janin.

Kebutuhan : Vulva hygiene


Tujuan : kebutuhan vulva hygiene terpenuhi
KH : tidak ada masalah infeksi genitalis

Intervensi :
1. Berikan KIE vulva hygiene.
R : dengan informasi vulva hygiene maka kebersihan genitalia ibu akan terjaga
dan terhindar dari masalah infeksi genitalis.
2. Lakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.
R : sebagai bukti tertulis telah dilakukan tindakan dan untuk memantau keadaan
ibu dan janin.

VI. IMPLEMENTASI
Waktu : Tanggal 7April 2015 jam 08.45 WIB.
Diagnosa : GII P 1001 UK : 13 1/7 mg dengan abortus imminens
Implementasi :
1. Melakukan komunikasi terapeutik dengan klien sebelum melakukan pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami abortus dalam
kehamilan dan masih dapat dipertahankan.
3. Memberikan KIE pola aktivitas ibu dimana ibu tidak boleh melakukan aktivitas
berlebih termasuk hubungan seksual selama perdarahan agar tidak memperparah
keadaan ibu dan mencegah komplikasi.
4. Memberikan KIE gizi seimbang pada ibu dimana harus mengkonsumsi makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral agar
kebutuhan nutrisi ibu dan janin terpenuhi dan mencegah komplikasi.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter Sp OG sehingga dokter memberikan terapi
yang sesuai yaitu fenobarbital 3 x 30 mg, Vit C 1x1 dan Fe 1x1 serta
menganjurkan ibu tirah baring hingga perdarahan berhenti.
6. Menganjurkan ibu segera control kembali jika keadaan ibu semakin memburuk
atau ada keluhan lain.
7. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan pada buku lers pasien dan buku KIA
ibu.

Masalah : Ibu cemas


1. Memberikan dukungan emosional pada ibu agar lebih tenang dan semangat untuk
melakukan tindakan sesuai anjuran nakes.
2. Menganjurkan ibu lebih mendekatkan diri pada yang Kuasa.
3. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.

Kebutuhan : vulva hygiene


1. Memberikan KIE vulva hygiene pada ibu dengan benar serta memberikan contoh
vulva hygiene pada saat melakukan pemeriksaan.
2. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan.

VII. EVALUASI
Diagnosa : GIIP1001 UK : 13 1/7 mg dengan abortus imminens
S : Ibu mengerti keadaan yang dialami
O : Ibu sering mengangguk saat dijelaskan dan antusias bertanya jika tidak
mengerti saat dijelaskan.
A : GIIP1001 UK : 13 1/7 mg dengan abortus imminens
P : - Anjurkan ibu melakukan tindakan yang sesuai anjuran nakes.
- Anjurkan ibu control kembali jika keadaan memburuk atau ada keluhan
lain.

Masalah : Ibu cemas


S : Ibu berusaha menenangkan diri
O : Ekspresi wajah ibu Nampak lebih tenang
A : Masalah kecemasan ibu berkurang
P : Anjurkan ibu tetap menjaga ketenangan selama hamil.

Kebutuhan : Vulva Hygiene


S : Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan nakes.
O : Ibu sering mengangguk dan bertanya hingga mengerti saat dijelaskan.
A : Kebutuhan vulva hygiene terpenuhi.
P : Anjurkan ibu melakukan tindakan yang sesuai anjuran nakes.

Anda mungkin juga menyukai