Tiara Andini
Misbahul Hayati
Dini Sekar
KELOMPOK 6
Pengertian KPD
1. Anamnesa
2. Inspeksi
3. Pemeriksaan dengan spekulum
4. Pemeriksaan Dalam (perlu dipertimbangkan
terutama pada kehamilan yang kurang bulan)
5. Pemeriksaan penunjang Laboratorium
6. Pemeriksaan USG
Patofisiologi Ketuban Pecah Dini (KPD)
Infeksi : Pada ibu dapat terjadi korioamionitis. Pada bayi dapat terjadi
septicemia, pneumonia,omfalitis.
Tali Pusat Menumbung : tali pusat terdapat di depan atau disamping bagian
janin yang terendah.
Partus Kering : KPD menyebabkan berkurangnya jumlah air ketuban dan jika
tidak segera diatasi lama kelamaan akan menyebabkan jalan lahir menjadi
kering.
Gawat Janin karena Hipoksia atau Asfiksia : Dengan pecahnya ketuban terjadi
oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia.
Perslinan Prematur : Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul persalinan.
Periode laten tergantung usia kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi
dalam 24jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34minggu 50%
persalinan dalam 24jam. Pada kehamilan <26minggu terjadi dalam 1minggu.
Komplikasi Ketuban Pecah Dini (KPD)
Pada Ibu :
• Partus lama, infeksi, atonia uteri, infeksi nifas,
dan perdarahan post partum (Mochtar,2012)
Pada bayi/janin :
• Asfiksia, prematuritas, dan intra uteri fetal
death (IUFD) (Rukyah,2010).
Penanganan Ketuban Pecah Dini (KPD)
KONSERVATIF AKTIF
Rawat di Rumah Sakit Kehamilan lebih dari 37minggu induksi dengan
Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, oksitosin
fikirkan solusio plasenta. Bila gagal, lakukan Secsio Caesaria dapat pula
Jika ada tanda-tanda infeksi (demam dan cairan diberikan Misoprostol 25 mikrogram – 50
vagina berbau) berikan antibiotika sama halnya jika mikrogram intravaginal tiap 6jam max 4x.
terjadi amnionitosis. Bila terdapat tanda-tanda infeksi berikan
Jika tidak ada infeksi dan kehamilan <37minggu: antibiotika dosis tinggi dan persalinan di akhiri.
berikan antibiotik untuk mengurangi mordibitas ibu Indikasi melalukan induksi pada ketuban pecah
dan janin, Ampisilin 4x 500mg selama 7hari dini :
ditambah Eritromisin 250mg per oral 3x/hari selama
Pertimbangan waktu dan berat janin dalam rahim.
7hari.
Pertimbangan waktu apakah 6, 12, atau 24jam.
Jika usia kehamilan 32 - 37minggu belum inpartu,
Berat janin sebaiknya lebih dari 2000gram.
tidak ada infeksi beri Dexametason dosisnya 5mg
setiap 6jam sebanyak 4x secara IM. Observasi tanda- Terdapat tanda infeksi intra uteri. Suhu meningkta
tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Jika usia >38˚C, leukosit >15.000sel/mm3, nadi
kehamilan 32 – 37 dan sudah inpartu tidak ada >100x/menit. Terdapat tanda infeksi melalui hasil
infeksi maka berikan tokolitik Dexametason dan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan kultur
induksi setelah 24jam. air ketuban.
Penatalaksanaan lanjutan
Kaji suhu dan denyut nadi setiap 2jam. Kenaikan suhu sering
kali di dahului kondisi ibu yang menggigil.
Lakukan pemantauan DJJ. Pemeriksaan DJJ setiap jam sebelum
persalinan adalah tindakan yang adekuat sepanjang DJJ dalam
batas normal.
Hindari pemeriksaan dalam yang tidak diperlukan.
Ketika melakukan pemeriksaan dalam yang benar-benar
dilakukan, perlu diperhatikan hal berikut :
1. Apakah ada dinding vagina teraba lebih hangat dan basah.
2. Cairan vagina berbau
Lakukan observasi yang ketat.
Ny. M – Tn.H
G1P0A0 H.40 mgg PK 1 Aktif d/ KPD +
IIP
Janin Tunggal Hidup Presentasi Kepala
IDENTITAS :
Nama pasien : ny.M
Usia : 23 tahun
Agama :islam
Pekerjaan : karyawan toko
Pendidikan: SMK
No hp :085742000086
Alamat :jalan kembang VIII/19 RT.004/003 Kwitang senen jakarta pusat.
S/ mulas (+) pusing (-) mual (-) muntah (-) gerakan bayi : aktif
Dilakukan penjahitan perineum oleh DUM dan Bd. R karena epis media
lateralis meluas hingga grade IV
• Pada kasus ini dalam penegakan diagnosa IIP sudah tepat karena dari
pemeriksaan data subjektif (pasien mengatakan keluar air-air pervaginam
sejak jam 03.30) dan data objektif didapatkan leukosit 21.200.
• Pada penanganan kasus IIP ini telah sesuai dengan teori (pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, 2002) diberikan double drugs antibiotik cefixim
2x200gr.
Kesimpulan
Perencanaan asuhan diterapkan sesuai dengan
diagnosa ketuban pecah dini dan infeksi intra partum.
Bayi lahir spontan jam 19.45 jenis kelamin laki-laki A/S
8/9 menangis (+) BB: 3150 gr PB: 47.
Bayi dan ibu tidak mengalami komplikasi akibat
ketuban pecah dan infeksi intra partum.
dan penanganan kasus IIP ini telah sesuai karena telah
diberikan antibiotik cefixim 2 x 200gr sehingga
masalah potensial tidak terjadi.