Anda di halaman 1dari 68

Jawaban :

1. Jantung dan Anatominya

Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah
lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ
yang berperan dalam sistem peredaran darah.

Jantung memiliki bentuk jantung cenderung berkerucut tumpul. Jantung pada tubuh manusia
menempati diantara kedua paru-paru tepatnya pada bagian tengah rongga toraks.Sebuah jantung
memiliki 4 buah ruang berongga. Ukuran jantung sendiri kurang lebih sebesar kepalan tangan
pemiliknya.Jantung manusia terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, terlindungi
oleh tulang rusuk.Pada bagian luar terdiri dari otot-otot yang saling berkontraksi. Otot-otot inilah
yang berperan penting dalam memompa darah melalui pembuluh arteri.

Gambar Jantung dan Bagian-bagiannya

Bagian dalam jantung terdiri dari 4 buah bilik rongga. Keempat rongga tersebut terbagi menjadi
2 bagian, yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot yang dikenal dengan
istilah septum.Pada bagian kanan dan kiri terbagi lagi menjadi 2 bilik. Rongga bilik sebelah atas
disebut dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut dengan ventricle yang memiliki peran
dalam memompa darah menuju arteri.Sesuai dengan etimologis, jantung pada dunia medis
memiliki istilah cardio / kardio. Ialah berasal dari bahasa latin, cor. Dimana cor dalam bahasa
latin memiliki arti : sebuah rongga. Sebagaimana bentuk dari jantung yang memiliki rongga
berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah dalam kontraksi berirama yang berulang
dan berkonsistensi.Pun, dalam kedokteran istilah kardiak memiliki makna sgala sesuatu yang
berhubungan dengan jantung. Dalam bahasa Yunani, cardia sendiri digunakan untuk istilah
jantung.

Ruang Jantung terbagi atas empat ruang.

1. Serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial,

2. Bilik kanan dan bilik kiri yang dipisahkan oleh septum interventrikular.

Ukuran dan bentuk

o Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara
kedua paru-paru dibagian tengah rongga thoraks. Dua pertiga jantung terletak
disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum

o Jantung berukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya


seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (basis) mengarah ke bahu kanan,
ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.

Pelapis

o Pericardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan


mengecil, membungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat
pada diafragma, sternum, vertebra dan pleura yang membungkus paru.

o Terdiri atas lapisan fibrosa dan serosa. Lapisan fibrosa tersusun dari serabut
kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung.
Lapisan Serosa terdirir atas Visceral (epicardium) menutup permukaan jantung,
dan parietal melapisi bagian dalam Fibrosa pericardium.

o Cavitas Pericardium adalah ruang potensial antara membrane visceral dan


parietal. Mengandung cairan pericardial yang disekresi lapisan Serosa untuk
melumasi membrane dan mengurangi friksi.

Dinding Jantung

o Epicardium tersusun atas lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan
ikat.

o Miokardium terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa
darah.

o Ketebalan miokard bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang yang lainnya.
o Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung.

o Endokardium tersusun dari lapisan endothelial yang terletak diatas jaringan ikat.
Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endothelial
yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.

o Ruang Jantung

1. Atrium (dipisahkan oleh septum intratrial)

Atrium kanan terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru. Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh tubuh
ke jantung. Sinus koroner membawa kembali darah dari dindin jantung itu sendiri.

Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi
dindingnya lebih tebal. Menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah
teroksigenasi dri paru-paru.

1. Ventrikel (dipisahkan oleh septum interventricular)

Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meningalkan
ventrikel kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang pendek ke
paru-paru.

Ventrikel kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dinding 3 kali tebal
dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke
seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.

1. Trabeculae Carnae

Merupakan bubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam
kedua ventrikel ke rongga ventricular.

Otot Papilaris adalah penonjolan trabeculae carnae ke tempat perlekatan korda kolagen
katup jantung (chorda tendinae)
Moderator band (trabeculae septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel
kanan yang memanjang kea rah tranversal dari septum interventricular menuju otot
papilaris anterior. Otot ini membantu dalam transmisi penghantaran impuls untuk
kontraksi jantung.

Katup Jantung

1. Tricuspid

Terletak antara atrium kanan dan Ventrikel kanan. Memiliki 3 daun katup (kuspis) jaringan
ikat fibrosa irregular yang dilapisi endokardium.

Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat paa korda tendinae, yang malekat
pada Otot papilaris. Chorda tendinae mencegah pembalikan daun katup ke arah belakang
menuju atrium.

Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan arah atrium kiri, daun
katup tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan.

Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah diatrium kanan,
daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan.

1. Bicuspid (mitral)

Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat pada Chorda tendinae dan otot
papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid.

1. Semilunar aorta dan pulmonal

Terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai ke aorta dan truncus pulmonalis.

Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel kanan dan truncus pulmonal

Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Tanda Permukaan

o Sulkus Coronarius (atrioventricular) mengelilingi jantung diantara atrium dan


ventrikel.

o Sulkus interventricular anterior dan posterior menandai letak septum


interventrikuler yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan.

o Rangka Fibrosa Jantung


Tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago dibagian atas septum interventricular dan cincin
jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonary dan aorta. Kerangka fibrosa ini
berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung.

Sirkulasi yang memperdarahi dinding Jantung

1. Arteri koroner kanan

Cabang aorta tepat diatas katup semlunar aorta, diatas sulkus koroner.

Cabang utama :

interventricular posterior yang mensuplai darah untuk kedua dindin ventrikel.

A. marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.

1. Arteri koroner kiri

Cabang utama :

interventricular anterior yang mensuplai darah ke bagian anterior ventrikel kanan dan
kiri.

A. sirkumflexa mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri. Yang nantinya dibagian
posterior akan beranastomosis dengan A. koroner kanan.

1. Peredaran Darah Kecil dan Peredaran Darah Besar

1. Peredaran Darah Besar

Peredaran darah besar Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan
karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena
menuju serambi kanan (atrium) jantung.

1.

1. Peredaran Darah Kecil

Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru dan
akhirnya kembali lagi ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah kecil inilah darah
melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil
oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru ini banyak
mengandung oksigen.
Sistem Peredaran Darah

1. Denyut Jantung

Suara Jantung
Marmur (Bising Jantung)

o Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di dlm rongga jantung &
pembuluh darah.

o Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup, yaitu: stenosis (katup tdk dpt
membuka scr sempurna) atau insufisiensi katup (katup tdk dpt menutup scr
sempurna)

o Murmur diastol: setelah S2 akibat stenosis katup AV atau insufisiensi katup


semilunar

o Murmur sistol: setelah S1 akibat insufisiensi katup AV atau stenosis katup


semilunar

1.

1. S1 (lub)
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri;
dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi
tekanan atrium.

2. S2 (dup)
terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol
ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta
& arteri pulmonal.

3. S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-
tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering
terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.

4. S4
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi
atrium. Jarang tjd pd individu normal

1. Fungsi Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat
transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan
kuman, dan lain sebagainya. Beda halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan level tinggi
punya sistem transportasi dengan darah.

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena berfungsi sebagai alat
transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah
yang cukup seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian.

Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah
(darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh
orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.

Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :


1. Alat pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
2. Alat pengangkut oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
3. Alat pengangkut sari makanan dan menyebarkannya ke seluruh tubuh
4. Alat pengangkut hasil oksidasi untuk dibuang melalui alat ekskresi
5. Alat pengangkut getah hormon dari kelenjar buntu
6. Menjaga suhu temperatur tubuh
7. Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah beku
8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.

Darah cair atau plasma darah adalah cairan darah berbentuk butiran-butiran darah. Di dalamnya
terkandung benang-benang fibrin / fibrinogen yang berguna untuk menutup luka yang terbuka.

Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :


1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida
2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin
3. Enzin
4. Antibodi
5. Hormon
6. Urea
7. Asam urat
8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino, kolesterol, dsb.

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Anatomi sistem pembuluh darah


Sistem kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan nutrien
(seperti asam amino dan elektrolit), hormon, sel darah dll dari dan menuju sel-sel tubuh manusia,
yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis. Sistem ini terdiri atas organ jantung
dan pembuluh-pembuluh darah.

Jantung merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu atrium kanan, ventrikel kanan,
atrium kiri dan ventrikel kiri. Secara umum sistem ini bekerja dengan mengikuti pola sebagai
berikut:

Darah yang rendah kandungan oksigen dan tinggi CO2 yang berasal dari sirkulasi sistemik
dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior menuju atrium kanan, masuk ke ventrikel
kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis menuju ke paru untuk di-oksigenasi kembali.
Selanjutnya darah yang telah kaya akan oksigen akan masuk melalui vena pulmonalis menuju
atrium kiri, lalu masuk ke ventrikel kiri untuk dihantarkan menuju sirkulasi sistemik melalui
pembuluh aorta. Demikian seterusnya.

Secara umum, pembuluh darah yang ada di dalam tubuh dapat dibagi menjadi pembuluh yang
membawa darah menjauhi jantung (arteri) dan menuju jantung (vena).
Sistem kardiovaskular

Arteri
Arteri merupakan pembuluh yang bertugas membawa darah menjauhi jantung. Tujuannya adalah
sistemik tubuh, kecuali a.pulmonalis yang membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan
mengikat oksigen. Arteri terbesar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari
ventrikel kiri jantung.

Aorta yang keluar keluar dari ventrikel kiri jantung sebagai aorta ascendens. Kemudian, aorta
ascendens mengalami percabangan yaitu arcus aorta sebelum melanjutkan diri sebagai aorta
descendens. Arcus aorta memiliki tiga percabangan yaitu:
1. A.brachiocephalic/a.anonyma. Arteri ini akan bercabang menjadi a.carotis communis
dextra, a.subclavia dextra dan a.thyroidea ima (yang mendarahi kelenjar thyroid bagian
inferior).

2. 2. A.carotis communis sinistra.

3. 3. A. subclavia sinistra.

Aorta dan cabang-cabangnya

Setiap a.carotis communis (baik dextra maupun sinistra) akan bercabang menjadi a.carotis
interna (yang mendarahi otak) dan a.carotis externa (yang mendarahi wajah, mulut, rahang dan
leher) . Sedangkan setiap a.subclavia (baik dextra dan sinistra) akan bercabang antara lain
menjadi a.vertebralis (mendarahi otak dan medula spinalis). Kedua a.vertebralis (dextra dan
sinistra) akan menyatu menjadi arteri-arteri spinal yang segmental, dan sebelum naik ke otak
akan membentuk a.basilaris. A.basilaris lalu bercabang menjadi a.cerebralis posterior dan
beranastomosis dengan a.communicating posterior dan a.cerebralis anterior membentuk circulus
Willisi yang khas di otak.

A. subclavia sendiri tetap berjalan ke ekstremitas atas sebagai a.aksilaris dan


mempercabangkan a.subscapularis, yang mana akan mempercabangkan a.circumflexa
scapulae.

Selain itu, a.subclavia juga akan bercabang menjadi a.mammaria interna (memperdarahi
dinding dada depan dan kelenjar susu), a.thyrocervicalis dan a.costocervical. Cabang dari
a.thyrocervical adalah a.thyroidea inferior yang mendarahi kelenjar thyroid, a.suprascapular
(a.transversa scapulae) dan a.transversa colli (a.transversa cervical).

Pendarahan arteri ekstremitas atas

Pendarahan ekstremitas atas disuplai oleh a.aksilaris, yang merupakan cabang dari a.subclavia
(baik dextra maupun sinistra). A.aksilaris ini akan melanjutkan diri sebagai a.brachialis di sisi
ventral lengan atas, selanjutnya pada fossa cubiti akan bercabang menjadi a.radialis (berjalan di
sisi lateral lengan bawah, sering digunakan untuk mengukur tekanan darah dan dapat diraba pada
anatomical snuffbox) dan a.ulnaris (berjalan di sisi medial lengan bawah).
Pendarahan lengan atas

A.radialis terutama akan membentuk arkus volaris profundus, sedangkan a.ulnaris terutama
akan membentuk arkus volaris superfisialis, yang mana kedua arkus tersebut akan mendarahi
daerah tangan dan jari-jari.
Arcus volaris

Pendarahan arteri ekstremitas bawah

Pendarahan ekstremitas bawah disuplai oleh a.femoralis, yang merupakan kelanjutan dari
a.iliaka eksterna (suatu cabang a.iliaka communis, cabang terminal dari aorta abdominalis).
Selanjutnya a.femoralis memiliki cabang yaitu a.profunda femoris, sedangkan a.femoralis
sendiri tetap berlanjut menjadi a.poplitea. A.profunda femoris sendiri memiliki empat cabang
a.perfontrantes. Selain itu juga terdapat a.circumflexa femoris lateral dan a.circumflexa
femoris medial yang merupakan percabangan dari a.profunda femoris.
Arteri femoralis

A.poplitea akan bercabang menjadi a.tibialis anterior dan a.tibialis posterior. A.tibialis
anterior akan berlanjut ke dorsum pedis menjadi a.dorsalis pedis yang dapat diraba di antara
digiti 1 dan 2. A.tibialis posterior akan membentuk cabang a.fibular/peroneal, dan a.tibialis
posterior pedis sendiri tetap berjalan hingga ke daerah plantar pedis dan bercabang menjadi
a.plantaris medial dan a.plantaris lateral. Keduanya akan membentuk arcus plantaris yang
mendarahi telapak kaki.

Sedangkan di daerah gluteus, terdapat a.gluteus superior, a.gluteus inferior dan a.pudenda
interna. Ketiganya merupakan percabangan dari a.iliaca interna.

Pendarahan arteri organ-organ visera


Pendarahan organ-organ visera disuplai oleh aorta abdominalis, suatu terusan dari aorta
descendens. Cabang-cabang dari aorta abdominalis tersebut adalah: a.phrenicus inferior,
a.coeliaca, a.mesenterica superior, a.suprarenal media, a.renalis, a.gonadal
(a.ovarica/a.testicular), a.lumbar, a.mesenterica inferior, a.sacral mediana, dan a.iliaca communis.
Organ-organ dalam seperti hati, lambung, dan limpa disuplai oleh a.coeliaca, kelenjar anak ginjal
disuplai oleh a.suprarenal media, ginjal disuplai oleh a.renalis, intestinum disuplai oleh
a.mesenterica superior dan inferior.

Aorta abdominal

Vena
Vena merupakan pembuluh yang mengalirkan darah dari sistemik kembali ke jantung (atrium
dextra), kecuali v.pulmonalis yang berasal dari paru menuju atrium sinistra. Semua vena-vena
sistemik akan bermuara pada vena cava superior dan vena cava inferior.

Pendarahan vena kepala


Vena yang ada di kepala seperti v.emisaria dan v.fasialis sebagian akan bermuara pada
v.jugularis interna, sebagian lagi pada v.jugularis eksterna. Nantinya v.jugularis eksterna akan
bermuara pada v.subclavia, di mana v.subclavia akan beranastomosis dengan v.jugularis interna
membentuk v.brachiocephalica. Terdapat dua v.brachiocephalica, masing-masing dextra dan
sinistra. Keduanya akan menyatu sebagai v.cava superior.

Vena jugularis

Pendarahan vena ekstremitas atas

Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digiti palmaris dan v.metacarpal dorsalis
akan bermuara pada v.cephalica dan v.basilica di lengan bawah. Dari distal ke proksimal, kedua
vena ini akan mengalami percabangan dan penyatuan membentuk v.mediana cephalica,
v.mediana basilica, v.mediana cubiti, v.mediana profunda dan v. mediana antebrachii
sebelum mencapai regio cubiti. Setelah regio cubiti, vena-vena tersebut kembali membentuk
v.cephalica dan v.basilica. V.basilica akan bersatu dengan v.brachialis (yang merupakan
pertemuan v.radialis dan v.ulnaris) membentuk v.aksilaris di mana nantinya v.cephalica juga
akan menyatu dengannya (v.aksilaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung sebagai
v.subclavia lalu beranastomosis dengan v.jugularis interna dan eksterna (dari kepala)
membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena cava
superior.

Pendarahan vena ekstremitas atas

Pendarahan vena ekstremitas bawah


Arcus vena dorsalis yang berada di daerah dorsum pedis akan naik melalui v.saphena magna
di bagian anterior medial tungkai bawah. V.saphena magna tersebut akan bermuara di
v.femoralis. Sedangkan v.saphena parva yang berasal dari bagian posterior tungkai bawah akan
bermuara pada v.poplitea dan berakhir di v.femoralis. V.tibialis anterior dan v.tibialis posterior
juga bermuara pada v.poplitea.

Dari v.femoralis, akan berlanjut ke v.iliaca externa lalu menuju v.iliaca communis dan
selanjutnya v.cava inferior.

Selain itu terdapat juga v.glutea superior, v.glutea inferior dan v.pudenda interna di daerah
gluteus, yang bermuara ke v.iliaca interna.

Pendarahan vena organ-organ visera

Vena-vena yang keluar dari organ visera, seperti v.hepatica (organ lambung, pankreas, usus halus
dan kolon) , v.suprarenal, v.renalis (ginjal), v.lumbar dan v.testicular akan bermuara ke v.cava
inferior.
Referensi:

Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.

Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001.

14 thoughts on Anatomi sistem pembuluh darah


Anatomi & Fungsi Pembuluh Darah

Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar ke seluruh tubuh.
Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter antara 0,01 mm
hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga
pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem.
Perhatikan Gambar 5.11 dan gambar 5.12.

1) Pembuluh Darah Arteri (Pembuluh Nadi)

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung. Arteri yang
membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh
yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri
mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon
dioksida.

Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut arteriole. Arteriole ini
membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel
tubuh. Cabangcabang ini disebut kapiler.

2) Pembuluh Darah Vena (Pembuluh Balik)

Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena bercabang-cabang


membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil yang disebut kapiler. Vena
yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-paru dikenal dengan vena kava.

Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena pulmonalis mengandung
banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding lebih tipis, kurang elastis, dan lubang
pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah
agar darah tidak berbalik arah.
3) Pembuluh Darah Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan arteri dan vena.
Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh dan zat-zat terlarut dapat
keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi pertukaran oksigen, karbon
dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling
kapiler.

Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel darah merah
dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat berubahubah. Kapiler dapat
menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang rendah dan membesar bila ada
pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta bahan kimia, seperti histamin.

Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena, tetapi
jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan kapiler. Volume darah di
dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam arteri dan vena.

llllllllllllllllllllllll

NATOMI FISIOLGI SISTEM CARDIVASCULER

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM


KARDIOVASKULER
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua
paru.Terdapat selaput yang mengitari jantung yang disebut perikardium, terdiri
dari dua lapisan:

- Perikardium parietalis : lapisan luar melekat pada tulang dada dan


paru

- Perikardium viseralis : lapisan permukaan jantung/ epikardium


Diantara kedua lapisan ini terdapat cairan perikardium.

STRUKTUR JANTUNG

Dinding jantung terdiri dari 3lapisan :

1. Lapisan luar (epikardium)

2. Lapisan tengah (Miokardium)

3. Lapisan dalam (endokardium)

Ruang Ruang Jantung

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 berdinding tipis disebut atrium(serambi) dan
2 berdinding tebal disebut ventrikel (bilik)

1. Atrium

a. Atrium kanan berfungsi sebagai penampung darah rendah oksigen dari


seluruh tubuh. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan melalui
katub dan selanjutnya ke paru.

b. Atrium kiri menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru melalui
4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri
melalui katub dan selanjutnya ke seluruh tubuh melalui aorta.

Kedua atrium dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atrium.

2. Ventrikel

Merupakan alur alur otot yang disebut trabekula. Alur yang menonjol disebut
muskulus papilaris, ujungnya dihubungkan dengan tepi daun katub
atrioventrikuler oleh serat yang disebut korda tendinae.
a. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan dan dipompakan ke
paru melalui arteri pulmonalis

b. Ventrikel kiri menerima darah dari atrium kiri dan dipompakan


keseluruh tubuh melalui aorta

Kedua ventrikel dipisahkan oleh sekat yang disebut septum ventrikel.

Katup Katup Jantung

1. Katup atrioventrikuler

Terletak antara atrium dan ventrikel. Katup yang terletak diantara atrium
kanan dan ventrikel kanan mempunyai 3 buah daun katup ( trikuspid).
Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri
mempunyai dua buah daun katup ( Mitral). Memungkinkan darah mengalir
dari atrium ke ventrikel pada fase diastole dan mencegah aliran balik
pada fase sistolik.

2. Katup Semilunar

a. Katup Pulmonal terletak pada arteri pulmonalis dan memisahkan


pembuluh ini dari ventrikel kanan.

b. Katup Aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.

Kedua katup ini mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun
katup yang simetris. Danya katup ini memungkinkan darah mengalir dari
masing-masing ventrikel ke arteri selama sistole dan mencegah aliran
balik pada waktu diastole.

Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel


berkontraksi, dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari tekanan didalam
pembuluh darah arteri.
Pembuluh Darah Koroner

1. Arteri

Dibagi menjadi dua :

- Left Coronary Arteri (LCA) : left main kemudian bercabang besar


menjadi: left anterior decending arteri(LAD), left circumplex arteri
(LCX)

- Right Coronary Arteri

2. Vena: vena tebesian, vena kardiaka anterior, dan sinus koronarius.

Gambar 2. Anatomi Jantung dan pembuluh Darah Koroner

FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

Lingkaran sirkulasi dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu sirkulasi sistemik
dan sirkulasi pulmonalis

Sirkulasi Sistemik

1. Mengalirkan darah ke berbagi organ

2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda

3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar

4. Banyak mengalami tahanan

5. Kolom hidrostatik panjang

Sirkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru

2. Hanya berfungsi untuk paru

3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah

4. hanya sedikit mengalai tahanan

5. Kolom hidrostatik pendek

Sirkulasi Koroner

Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen


untuk miokardium melalui cabang cabang intar miokardial yang kecil. Aliran
darah koroner meningkat pada:

1. Aktifitas

2. Denyut jantung

3. Rangsang sistem syaraf simpatis

PERTIMBANGAN BIOFISIKA

Hubungan antara aliran, tekanan, dan tahanan:

1. Aliran darah: perbedaan tekanan dan hambatan aliran darah sepanjang


pembuluh

(vasculer resistance)

2. Tekanan darah

Adalah tenaga yang diupayakan oleh darah untuk melewati setiap unit atau
daerah dari dinding pembuluh darah.
3. Resistensi Terhadap Aliran darah.

Dikenal dengan SVR (sistemic vasculer resistance ) dan PVR (Pulmonal


vasculer reristance). Ditentukan oleh diameter pembuluh darah dan
viscositas.

SISTEM KONDUKSI ATAU HANTARAN

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang mengahntarkan aliran


listrik. Jaringan tersebut mempunyai sifat-sifat khusus:

1. Otomatisasi : menimbulkan impuls/rangsang secara spontan

2. Irama : pembentukan rangsang yang teratur

3. Daya konduksi : kemampuan untuk menghantarkan

4. Daya rangsang : kemampuan bereaksi terhadap rangsang

Perjalan impuls/rangsang dimulai dari:

1. Nodus SA (sino atrial)

- traktus iternodal

- Brachman bundle

2. Nodus AV (atrio ventrikel)

3. Bundle of HIS ( bercabang menjadi dua: kanan dan kiri):

- Rihgt bundle branch

- Left bundel brac

4. Sistem PURKINJE

SIKLUS JANTUNG
1. Fase kontraksi isovolumetrik

2. Fase ejeksi cepat

3. Fase diastasis

4. Fase pengisian cepat

5. Fase relaksasi isovolumetrik

FAKTOR FAKTOR PENENTU KERJA JANTUNG

Faktor jantung dipengaruhi oleh 4 faktor utama yang saling berkaitan dalam
menentukan isi sekuncup (stroke volume) dsan curah jantung (cardiac output)

Beban Awal (Preload)

1. Derajat dimana otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri


berkontraksi (ventrikel end diastolic volume)

2. Berhubungan dengan panajng otot jantung, regangan dan volume.

3. Semakin regang serabut otot jantung pada batas tertentu semakin kuat
kontraksi.

Faktor penentu beban awal:

1. Insufisiensi mitral beban awal

2. Stenosis mitral beban awal

3. volume sirkulasi

4. Obat-obatan : vasokontriktor , vasodilator

Beban Akhir (Afterload)


1. Tahanan yang harus dihadapi saat darah keluar dari ventrikel kiri

2. Beban untuk membuka katup aorta dan mendorong darah selama fase
sistolik.

3. Systemic vascular resistance (SVR)

Faktor penentu beban akhirr:

1. Stenosis aorta meningkatkan beban akhir

2. Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir

3. Hipertensi meningkatkan beban akhir

4. obat-obatan.

Kontraktilitas

Hukum Frank Straling

- Makin besar isi jantung sewaktu diastole semakin besar jumjalh


darah yang dipompaakan ke aorta

- Dalam batas-batas fisiologis jantung memompkan keseluruh tubuh


darah yang kembali ke jantung tanpa menyebabklan penumpukan di
vena

- Jantung dapat memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun


jumlah darah yang besar bergantung pada jumlah darah yang mengalir
kembali ke vena

Frekuensi Jantung
Patofisiologi

istem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai
substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut jantung,
dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari jantung, dan vena yang
mengalirkan darah menuju jantung.
Jantung manusia merupakan jantung berongga yang memiliki 2 atrium dan 2 ventrikel. Jantung
merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai bagian tubuh. Jantung
manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar kepalan tangan, terletak di rongga dada
sebalah kiri. Jantung dibungkus oleh suatu selaput yang disebut perikardium. Jantung
bertanggung jawab untuk mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya. Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara periodik.
Otot jantung berkontraksi terus menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung manusia
merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontaksi yang diawali kekuatan rangsang dari otot jantung
itu sendiri dan bukan dari syaraf.
Terdapat beberapa bagian jantung (secara anatomis) akan kita bahas dalam makalah ini,
diantaranya yaitu :
a. Bentuk Serta Ukuran Jantung
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-
organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
Ukuran jantung panjangnya kira-kira 12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan
tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah.

Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada
diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi
lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI
dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars
cartilaginis costa II sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang intercostalis
5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Selaput yang membungkus jantung disebut perikardium dimana terdiri antara lapisan fibrosa dan
serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada
gesekan antara perikardium dan epikardium. Epikardium adalah lapisan paling luar dari jantung,
lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini adalah lapisan yang paling
tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan endokardium.

b. Ruang Dalam Jantung


Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah
ventrikel. Pada orang awam, atrium dikenal dengan serambi dan ventrikel dikenal dengan bilik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya tekanan yang
ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot yang tebal terutama
ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Kedua atrium dipisahkan oleh sekat antar atrium (septum interatriorum), sementara kedua
ventrikel dipisahkan oleh sekat antar ventrikel (septum inter-ventrikulorum). Atrium dan
ventrikel pada masing-masing sisi jantung berhubungan satu sama lain melalui suatu
penghubung yang disebut orifisium atrioventrikuler. Orifisium ini dapat terbuka atau tertutup
oleh suatu katup atrioventrikuler (katup AV). Katup AV sebelah kiri disebut katup bikuspid
(katup mitral) sedangkan katup AV sebelah kanan disebut katup trikuspid.
c. Katup-Katup Jantung

Diantara atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang


memisahkan keduanya yaitu katup trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga
mempunyai katup yang disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai
pembatas yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.
1) Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka
darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi
mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari 3 daun katup.

2) Katup pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui trunkus
pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat
katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi
dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari
ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.

3) Katup bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri..
Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi ventrikel. Katup bikuspid
terdiri dari dua daun katup.

4) Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup ini akan membuka
pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya
katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali
kedalam ventrikel kiri.

d. Komponen Sistem Induksi Jantung


1). Sinoatrial
2). Atrioventrikular
3). RA, LA, RV, LV
d. Peace Meker ( Pusat Picu Jantung )
Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke seluruh tubuh dimana pada saat memompa
jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Untuk fungsi tersebut, otot jantung
mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu didahului oleh aktifitas
listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah
antara vena cava suiperior dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi
secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel
otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke
seluruh otot ventrikel.
Secara fisiologi, jantung adalah salah satu organ tubuh yang paling vital fungsinya dibandingkan
dengan organ tubuh vital lainnya. Dengan kata lain, apabila fungsi jantung mengalami gangguan
maka besar pengaruhnya terhadap organ-organ tubuh lainya terutama ginjal dan otak. Karena
fungsi utama jantung adalah sebagai single pompa yang memompakan darah ke seluruh tubuh
untuk kepentingan metabolisme sel-sel demi kelangsungan hidup. Untuk itu, siapapun orangnya
sebelum belajar EKG harus menguasai anatomi & fisiologi dengan baik dan benar.

Dalam topik anatomi & fisiologi jantung ini, saya akan menguraikan dengan beberapa sub-topik
di bawah ini :
1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung
2. Lapisan Pembungkus Jantung
3. Lapisan Otot Jantung
4. Katup Jantung
5. Ruang Jantung
6. Arteri Koroner
7. Siklus Jantung

I.3.1. Ukuran,Posisi atau letak Jantung

Anda tahu berapa ukuran jantung anda? Secara anatomi ukuran jantung sangatlah variatif. Dari
beberapa referensi yang saya baca, ukuran jantung manusia mendekati ukuran kepalan tangannya
atau dengan ukuran panjang kira-kira 5" (12cm) dan lebar sekitar 3,5" (9cm). Jantung terletak di
belakang tulang sternum, tepatnya di ruang mediastinum diantara kedua paru-paru dan
bersentuhan dengan diafragma. Bagian atas jantung terletak dibagian bawah sternal notch, 1/3
dari jantung berada disebelah kanan dari midline sternum , 2/3 nya disebelah kiri dari midline
sternum. Sedangkan bagian apek jantung di interkostal ke-5 atau tepatnya di bawah puting susu
sebelah kiri.(lihat gb:1 & 2)
Gb: 1

Gb: 2

I.3.2. Lapisan Pembungkus Jantung

Bagi rekan-rekan kita yang bekerja di ruang kamar operasi bedah jantung atau thorak saya yakin
sudah terbiasa melihat keberadaan jantung di mediastinum, begitu pula dengan lapisan
pembungkus atau pelindung jantungnya. Jantung di bungkus oleh sebuah lapisan yang disebut
lapisan perikardium, di mana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan (lihat gb.3) yaitu :

Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang melindungi jantung ketika
jantung mengalami overdistention. Lapisan fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan
langsung dengan bagian dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini
termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar yang menghubungkan
dengan lapisan ini (exp: vena cava, aorta, pulmonal arteri dan vena pulmonal).

Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa


Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan luar dari otot jantung
atau epikardium.

Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang atau space
yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan cairan perikardium. Cairan
perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang berlebihan saat jantung
berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium ini antara 15 - 50 ml, dan tidak
boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi fungsi kerja jantung.

Gb: 3

I.3.3. Lapisan Otot Jantung

Seperti yang terlihat pada Gb.3, lapisan otot jantung terbagi menjadi 3 yaitu :
Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral
Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas kemampuan
kontraksi jantung.
Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis endotel sel yang
berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin untuk aliran darah, seperti halnya
pada sel-sel endotel pada pembuluh darah lainnya. (Lihat Gb.3 atau Gb.4)

Gb: 4

I.3.4. Katup Jantung

Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan antara atrium dengan
ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup yang menghubungkan sirkulasi
sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup semilunar.

Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang menghubungkan antara
atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler yang lain adalah katup yang
menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri yang dinamakan dengan katup mitral
atau bicuspid.

Katup semilunar terdiri dari katup pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel
kanan dengan pulmonal trunk, katup semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan
antara ventrikel kiri dengan asendence aorta yaitu katup aorta. (Lihat Gb: 5)

Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya sesaat setelah
kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap bagian daun katup jantung
diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat kontraksi daun katup tidak terdorong masuk
keruang sebelumnya yang bertekanan rendah. Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot
yang disebut muskulus papilaris. (Lihat Gb:6)
Gb: 5

Gb: 6

Seperti yang terlihat pada gb.5 diatas, katup trikuspid 3 daun katup
(tri =3), katup aortadan katup pulmonal juga mempunya 3 daun katup. Sedangkan katup mitral
atau biskupid hanya mempunyai 2 daun katup.
I.3.5. Ruang,Dinding & Pembuluh Darah Besar Jantung

Jantung kita dibagi menjadi 2 bagian ruang, yaitu :

1. Atrium (serambi)
2. Ventrikel (bilik)

Karena atrium hanya memompakan darah dengan jarak yang pendek, yaitu ke ventrikel. Oleh
karena itu otot atrium lebih tipis dibandingkan dengan otot ventrikel.
Ruang atrium dibagi menjadi 2, yaitu atrium kanan dan atrium kiri. Demikian halnya dengan
ruang ventrikel, dibagi lagi menjadi 2 yaitu ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jadi kita boleh
mengatakan kalau jantung dibagi menjadi 2 bagian yaitu jantung bagian kanan (atrium kanan &
ventrikel kanan) dan jantung bagian kiri (atrium kiri & ventrikel kiri).

Kedua atrium memiliki bagian luar organ masing-masing yaitu auricle. Dimana kedua atrium
dihubungkan dengan satu auricle yang berfungsi menampung darah apabila kedua atrium
memiliki kelebihan volume.

Kedua atrium bagian dalam dibatasi oleh septal atrium. Ada bagian septal atrium yang
mengalami depresi atau yang dinamakan fossa ovalis, yaitu bagian septal atrium yang
mengalami depresi disebabkan karena penutupan foramen ovale saat kita lahir.
Ada beberapa ostium atau muara pembuluh darah besar yang perlu anda ketahui yang terdapat di
kedua atrium, yaitu :

Ostium Superior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat diruang atrium kanan yang
menghubungkan vena cava superior dengan atrium kanan.
Ostium Inferior vena cava, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan yang
menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan.
Ostium coronary atau sinus coronarius, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kanan
yang menghubungkan sistem vena jantung dengan atrium kanan.
Ostium vena pulmonalis, yaitu muara atau lubang yang terdapat di atrium kiri yang
menghubungkan antara vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai 4 muara.

Bagian dalam kedua ruang ventrikel dibatasi oleh septal ventrikel, baik ventrikel maupun atrium
dibentuk oleh kumpulan otot jantung yang mana bagian lapisan dalam dari masing-masing
ruangan dilapisi oleh sel endotelium yang kontak langsung dengan darah. Bagian otot jantung di
bagian dalam ventrikel yang berupa tonjolan-tonjolan yang tidak beraturan dinamakan trabecula.
Kedua otot atrium dan ventrikel dihubungkan dengan jaringan penghubung yang juga
membentuk katup jatung dinamakan sulcus coronary, dan 2 sulcus yang lain adalah anterior dan
posterior interventrikuler yang keduanya menghubungkan dan memisahkan antara kiri dan kanan
kedua ventrikel.

Perlu anda ketahui bahwa tekanan jantung sebelah kiri lebih besar dibandingkan dengan tekanan
jantung sebelah kanan, karena jantung kiri menghadapi aliran darah sistemik atau sirkulasi
sistemik yang terdiri dari beberapa organ tubuh sehingga dibutuhkan tekanan yang besar
dibandingkan dengan jantung kanan yang hanya bertanggung jawab pada organ paru-paru saja,
sehingga otot jantung sebelah kiri khususnya otot ventrikel sebelah kiri lebih tebal dibandingkan
otot ventrikel kanan.

Pembuluh Darah Besar Jantung

Ada beberapa pembuluh besar yang perlu anda ketahui, yaitu:


Vena cava superior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian atas diafragma
menuju atrium kanan.
Vena cava inferior, yaitu vena besar yang membawa darah kotor dari bagian bawah diafragma
ke atrium kanan.
Sinus Coronary, yaitu vena besar di jantung yang membawa darah kotor dari jantung sendiri.
Pulmonary Trunk,yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan
ke arteri pulmonalis
Arteri Pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah kotor dari
pulmonary trunk ke kedua paru-paru.
Vena pulmonalis, dibagi menjadi 2 yaitu kanan dan kiri yang membawa darah bersih dari kedua
paru-paru ke atrium kiri.
Assending Aorta, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah bersih dari ventrikel kiri ke
arkus aorta ke cabangnya yang bertanggung jawab dengan organ tubuh bagian atas.
Desending Aorta,yaitu bagian aorta yang membawa darah bersih dan bertanggung jawab
dengan organ tubuh bagian bawah. (lihat Gb:7)
Gb : 7

I.3.6. Arteri Koroner

Arteri koroner adalah arteri yang bertanggung jawab dengan jantung sendiri,karena darah bersih
yang kaya akan oksigen dan elektrolit sangat penting sekali agar jantung bisa bekerja
sebagaimana fungsinya. Apabila arteri koroner mengalami pengurangan suplainya ke jantung
atau yang di sebut dengan ischemia, ini akan menyebabkan terganggunya fungsi jantung
sebagaimana mestinya. Apalagi arteri koroner mengalami sumbatan total atau yang disebut
dengan serangan jantung mendadak atau miokardiac infarction dan bisa menyebabkan kematian.
Begitupun apabila otot jantung dibiarkan dalam keadaan iskemia, ini juga akan berujung dengan
serangan jantung juga atau miokardiac infarction.
Arteri koroner adalah cabang pertama dari sirkulasi sistemik, dimana muara arteri koroner
berada dekat dengan katup aorta atau tepatnya di sinus valsava

Arteri koroner dibagi dua,yaitu:


1.Arteri koroner kanan
2.Arteri koroner kiri

Arteri Koroner Kiri

Arteri koroner kiri mempunyai 2 cabang yaitu LAD (Left Anterior Desenden)dan arteri
sirkumflek. Kedua arteri ini melingkari jantung dalam dua lekuk anatomis eksterna, yaitu sulcus
coronary atau sulcus atrioventrikuler yang melingkari jantung diantara atrium dan ventrikel, yang
kedua yaitu sulcus interventrikuler yang memisahkan kedua ventrikel. Pertemuan kedua lekuk ini
dibagian permukaan posterior jantung yang merupakan bagian dari jantung yang sangat penting
yaitu kruks jantung. Nodus AV node berada pada titik ini.

LAD arteri bertanggung jawab untuk mensuplai darah untuk otot ventrikel kiri dan kanan, serta
bagian interventrikuler septum.
Sirkumflex arteri bertanggung jawab untuk mensuplai 45% darah untuk atrium kiri dan ventrikel
kiri, 10% bertanggung jawab mensuplai SA node.
Arteri Koroner Kanan

Arteri koroner kanan bertanggung jawab mensuplai darah ke atrium kanan, ventrikel
kanan,permukaan bawah dan belakang ventrikel kiri, 90% mensuplai AV Node,dan 55%
mensuplai SA Node.

I.3.7. Siklus Jantung

Sebelum mempelajari siklus jantung secara detail, terlebih dahulu saya ingin menyegarkan
ingatan anda tentang sirkulasi jantung. Saya yakin kalau anda masih mengingatnya dengan baik
atau anda telah lupa?
Anda masih ingat kalau jantung dibagi menjadi 4 ruang? Empat ruang jantung ini tidak bisa
terpisahkan antara satu dengan yang lainnya karena ke empat ruangan ini membentuk hubungan
tertutup atau bejana berhubungan yang satu sama lain berhubungan (sirkulasi sistemik, sirkulasi
pulmonal dan jantung sendiri). Di mana jantung yang berfungsi memompakan darah ke seluruh
tubuh melalui cabang-cabangnya untuk keperluan metabolisme demi kelangsungan hidup.

Karena jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi jantung dari
mana saja. Saya akan mulai dari atrium/serambi kanan.
Atrium kanan menerima kotor atau vena atau darah yang miskin oksigen dari:

- Superior Vena Kava


- Inferior Vena Kava
- Sinus Coronarius

Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.
Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:
- Katup pulmonal
- Pulmonal Trunk
- Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri

Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4 vena
pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri.
Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup
mitral.
Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus
valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati
vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan.
Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
Sistole atau kontraksi jantung
Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung

Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :


1. Fase Ventrikel Filling
2. Fase Atrial Contraction
3. Fase Isovolumetric Contraction
4. Fase Ejection
5. Fase Isovolumetric Relaxation

Perlu anda ingat bahwa siklus jantung berjalan secara bersamaan antara jantung kanan dan
jantung kiri, dimana satu siklus jantung = 1 denyut jantung = 1 beat EKG (P,q,R,s,T) hanya
membutuhkan waktu kurang dari 0.5 detik.

A. Fase Ventrikel Filling

Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan demikian
akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan
ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir
ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan
relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di
kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu
anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari
pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi kedua atrium.

B. Fase Atrial Contraction

Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium, dimana
setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif yaitu
dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke ventrikel atau yang kita kenal
dengan "atrial kick". Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel
secara keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi
jantung 3 atau cardiac murmur.

C. Fase Isovolumetric Contraction

Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang melebihi
tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan
kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada EKG yaitu komplek
QRS atau depolarisasi ventrikel.

Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang
menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah tersebut.
Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu (S1) atau sistolic.
Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana
volume darah di kedua ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses
ini dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction.

D. Fase Ejection

Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan
menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah dengan
cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak mengeluarkan
bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing
cabangnya.

E.Fase Isovolumetric Relaxation

Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau
relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini
akan menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel, untuk itu katup semilunar akan
menutup untuk mencegah aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan
mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam
dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. Aliran
balik dari sirkulasi sistemik dan pulmonal ke ventrikel juga di tandai dengan adanya "dicrotic
notch".

1. Total volume darah yang terisi setelah fase pengisian ventrikel secara pasip maupun aktif
( fase ventrikel filling dan fase atrial contraction) disebut dengan End Diastolic Volume (EDV)
2. Total EDV di ventrikel kiri (LVEDV) sekitar 120ml.
3. Total sisa volume darah di ventrikel kiri setelah kontraksi/sistolic disebut End
SystolicVolume (ESV) sekitar 50 ml.
4. Perbedaan volume darah di ventrikel kiri antara EDV dengan ESV adalah 70 ml atau yang
dikenal dengan stroke volume. (EDV-ESV= Stroke volume) (120-50= 70)

Posted by Abu Nazmah at 9:25 PM

Iiiiiiiiiiiiiiiiiiii

ANATOMI SISTEM LIMFATIK


Jalinan pembuluh limfe terdiri dari tiga ruangan utama. Kapiler limfe merupakan
tempat absorpsi limfe seluruh tubuh. Kapiler-kapiler ini bermuara kedalam
pembuluh pengumpul yang melewati ekstremitas dan rongga tubuh, yang
kemudian bermuara kedalam sistem vena melalui duktus torasikus. Pembuluh
pengumpul secara periodik diselingi oleh kelenjar limfe, yang menyaring limfe dan
terutama melakukan fungsi imunologi.
Kapiler limfe serupa dengan kapiler darah, kecuali bahwa membran basalis tidak
begitu tegas. Telah diketahui adanya celah besar antara sel endotel pembuluh limfe
yang berdekatan, sehingga partikel sebesar eritrosit dan limfosit bisa berjalan
melaluinya. Jaringan tertentu tampaknya tidak mempunyai pembuluh
limfe.Keseluruhan epidermis, sistem saraf pusat, selubung mata dan otot, kartilago
dan tendon tidak mempunyai pembuluh limfe. Dermis kaya akan pembuluh limfe
yang mudah dikenal dengan penyuntikan intradermis zat warna tertentu. Pembuluh
tanpa katup ini berhubungan dengan pembuluh pengumpul pada sambungan
dermis-subkutis. Pembulu limfe superfisialis ekstremitas terdiri dari beberapa
saluran berkatup yang terutama melewati sisi medial ekstremitas ke arah lipat paha
atau aksila, dimana saluran ini berakhir dlam satu kelenjar limfe atau lebih.
Pembuluh ini mempertahankan kaliber yang seragam waktu naik dan sering
berhubungan satu sama lain melalui cabang yang menyilang. Sistem pembuluh
limfe profunda yang terpisah juga terdapat pada ekstremitas. Jalinan ini mengikuti
dengan dengan rapat jalur vaskular utama profunda terhadap fasia otot. Pada
individu normal, ada sedikit (jika ada) hubungan antara dua sistem.
Pembuluh limfe mempunyai struktur yang serupa dengan pembuluh darah dengan
adventisia berbatas tegas, suatu media yang mengandung sel otot polos dan suatu
intima. Pembuluh ini juga dipersarafi dan, telah diamati adanya spasme maupun
kontraksi alamiah berirama.
Kelenjar limfe secara periodik diselingi di seluruh perjalanan saluran limfe
pengumpul. Masing-masing kelenjar limfe bisa mempunyai beberapa saluran limfe
eferen yang masuk melalui kapsul. Kemudian limfe memasuki sinus, membasai
daerah korteks dan medula, dan keluar melalui saluran eferen tunggal. Daerah
korteks terutama mengandung limfosit, yang tersusun dalam folikel yang
dipisahkan oleh perluasan trabekular kapsula ini. Di dalam folikek terdapat sentrum
germinativum diskrit. Medula bisa mengandung makrofag dan sel plasma maupun
limfosit, dan sel-sel ini dianggap dalam keseimbangan dinamik di dalam kelenjar
limfe. Tiap kelenjar limfe juga mempunyai supali saraf dan vaskular yang terpisah,
dan sekarang sudah diketahui bahwa interaksi pembuluh limfe-vaskular bisa timbul
di dalam kelenjar limfe.
Saluran limfe ekstremitas bawah dan visera bersatu untuk membentuk sisterna kili
dekat aorta di dalam abdomen atas. Struktur terakhir ini berjalan melalui diafragma
untuk menjadi duktus torasikus. Di dalam dada, duktus ini menerima pembulu limfe
visera totem vena melalui persatuan dengan vena subklavia sisnistra. Uktus
limfatikus dekstra yang terpsah, memberikan drainase untuk ekstremitas kanan
atas dan leher serta memasuki vena sublavia dekstra.

C. FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK


Sirkulasi limfe merupakan proses yang rumit dan sulit dipahami. Satu fungsi utama
sistem limfe adalah untuk berpartisipasi dalam pertukaran kontinyu cairan interstial
merupakan filtrat plasma yang memnyilang dinding kapiler dan kecepatan
pembentukannya tergantung pada perbedaan tekanan di antara membran ini.
Pappenhimer dan soto-rivera mendukung konsep bahwa pori-pori kapiler adalah
kecil dan hanya permeabel sebagian bagi molekul besar seperti protein plasma.
Molekul besar ini yang tertangkap di dalam kapiler menimbulkan efek osmotik yang
cenderung menjaga volume cairan di dalam ruang kapiler. Sehingga pertukaran
cairan antara kapiler dan ruang interstiasial tergantung pada empat faktor :
tekanan hidrostatik di dalam kapiler dan di dalam ruang interstiasial serta tekanan
osmotik di dalam dua ruangan ini. Tekanan onkotik plasma normal sekitar 25
mmHg, sementara tekanan onkotik cairan interstisial hanya kira-kira 1 mmHg.
Tekanan hidrostatik pada ujung arteiola kapiler diperkirakan 37 mmHg. Dan pada
ujung vena 17 mmHg. Tekanan Hidrostatik cairan interstisial bervariasi dalam
jaringan yang berbeda sebesar 2mmHg dalam jaringan subkutis dan +6 mmHg di
dalam ginjal. Ada aliran bersih cairan keluar dari kapiler ke dalam ruang interstisial
pada ujung arteriola yang bertekanan tinggi dari suatu kapile, dan aliran bersih ke
dalam pada ujung venula ( gambar 1 ). Normalnya aliran keluar bersih melebihi
aliran masuk bersih dan cairan tambahan ini kembali ke sirkulasi melalui pembuluh
limfe. Aliran limfe noramal 2 samapi 4 liter perhari. Kecepatan aliran sangat
dipengaruhi oleh sejumlah faktor lokal dan sistemik, yang mencakup konsentrasi
protein dalam plasma dan cairan interstisial, hubungan tekanan arteri dan vena
lokal, serta ukuran pori dan keutuhan kapiler.
Tenaga pendorong limfe juga merupakan proses yang rumit. Saat istirahat, kontraksi
intrinsik yang berirama dari dinding duktus pengumpul dianggap mendorong limfe
ke arah duktus torasikus dalam bentuk peristeltik. Kontraksi otot rangka aktif ,
menekan saluran limfe dan karena adanya katup yang kompeten dalam saluran
limf, maka limfe di dorong ke arah kepala. Peningkatan tekan intra-abdomen akibat
batuk atau mengejan, juga menekan pembulu limfe, mempercepat aliran limfe ke
atas. Perubahan fasik dalam tekanan intratoraks yang berhubungan dengan
pernafasn, membentuk mekanisme pompa lain untuk mendoong limfe melalui
mediastitinum. Aliran darah yang
cepat dalam vena subklavia bisa menimbulkan efek siphon pada duktus torasikus.
Sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan yang
meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam ruang-ruang
jaringan.
Hampir seluruh jaringan tubuh mempunyai saluran limfatik yang mengalirkan kelebihan
cairan secara langsung dari ruang interstisial. Beberapa pengecualian antara lain bagian
permukaan kulit, sistem saraf pusat, bagian dalam dari saraf perifer, endomisium otot, dan
tulang.

Susunan
Limfe mirip dengan plasma tetapi dengan kadar protein yang lebih kecil. Kelenjar-
kelenjar limfe menambahkan limfosit pada limfe sehingga jumlah sel itu sangat besar di dalam
saluran limfe. Di dalam limfe tidak terdapat sel lain. Limfe dalam salurannya digerakkan oleh
kontraksi otot di sekitarnya dan dalam beberapa saluran limfe yang gerakannya besar itu dibantu
oleh katup.

Fungsi
1. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2. Mengangkut limfosit dari kelenjar limfe ke sirkulasi darah.
3. Untuk membawa lemak yang sudah dibuat emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe
yang melaksanakan fungsi ini ialah saluran lakteal.
4. Kelenjar limfe menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan
penyebaran organism itu dari tempat masuknya ke dalam jaringan, ke bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe menghasilkan zat anti (antibodi) untuk melindungi tubuh
terhadap kelanjutan infeksi.

Pembuluh limfe
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup
sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe yang terkecil
atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis endotelium.
Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai rongga-
rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe khusus, disebut lacteal
(khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.

Kelenjar limfe atau limfonodi


Limfonodi berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. Kerjanya sebagai penyaring dan dijumpai di tempat-tempat terbentuknya
limfosit. Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, axial, thorax, abdomen, dan lipat
paha.
Sebuah kelenjar limfe mempunyai pinggiran cembung dan yang cekung. Pinggiran yang
cekung disebut hilum. Sebuah kelenjar terdiri dari jaringan fibrous, jaringan otot, dan jaringan
kelenjar. Di sebelah luar, jaringan limfe terbungkus oleh kapsul fibrous. Dari sini keluar tajuk-
tajuk dari jaringan otot dan fibrous, yaitu trabekulae, masuk ke dalam kelenjar dan membentuk
sekat-sekat. Ruangan diantaranya berisi jaringan kelenjar, yang mengandung banyak sel darah
putih atau limfosit.
Pembuluh limfe aferen menembus kapsul di pinggiran yang cembung dan menuangkan
isinya ke dalam kelenjar. Bahan ini bercampur dengan benda-benda kecil daripada limfe yang
banyak sekali terdapat di dalam kelenjar dan selanjutnya campuran ini dikumpulkan pembuluh
limfe eferen yang mengeluarkannya melalui hilum. Arteri dan vena juga masuk dan keluar
kelenjar melalui hilum.

Saluran limfe
Terdapat dua batang saluran limfe utama, ductus thoracicus dan batang saluran kanan.
Ductus thoracicus bermula sebagai reseptakulum khili atau sisterna khili di depan vertebra
lumbalis. Kemudian berjalan ke atas melalui abdomen dan thorax menyimpang ke sebelah kiri
kolumna vertebralis, kemudian bersatu dengan vena-vena besar di sebelah bawah kiri leher dan
menuangkan isinya ke dalam vena-vena itu.
Ductus thoracicus mengumpulkan limfe dari semua bagian tubuh, kecuali dari bagian
yang menyalurkan limfenya ke ductus limfe kanan (batang saluran kanan).
Ductus limfe kanan ialah saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari
sebelah kanan kepala dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya
ke dalam vena yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Sewaktu suatu infeksi pembuluh limfe dan kelenjar dapat meradang, yang tampak pada
pembengkakan kelenjar yang sakit atau lipat paha dalam hal sebuah jari tangan atau jari kaki
terkena infeksi.

Makalah Anatomi & Fisiologi Darah Manusia


BAB
I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Darahadalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah
medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang
berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud
darah manusia?
2. Apa saja
komposisi darah manusia?
3. Sebutkan fungsi
darah manusia?
4. Apa saja golongan
darah manusia?
5. Sebutkan
kelainan-kelainan darah manusia?
C. TUJUAN
1. Mengetahui
komposisi darah manusia
2. Mengetahui fungsi darah manusia
3. Mengetahui
golongan darah manusia
4. Mengetahui
kelainan-kelainan pada darah manusia

BAB II
PEMBAHASAN

A. DARAH MANUSIA
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi
utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang
bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari
sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah..
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah
tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh
darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-
paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon
dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu
dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah
itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah
mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut
pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah
vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa
metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk
dibuang sebagai air seni.
Ket:
a. Eritosit
b. Neutrofil
c. Eusinofil
d. Limfosit

B. Komposisi Darah Manusia


Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel
darah 4 Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
a. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5
juta sel/cc darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk
Bikonkaf, warna merah disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk
mengikat Oksigen. Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan
penyakit Anemia.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4.
Hemoglobin dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

b. Lekosit
(Sel Darah Putih)
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar
antara 6000 9000 sel/cc darah.. Fungsi utama dari sel tersebut adalah untuk
Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Maka
jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang masuk
tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi misalnya radang
paru-paru.
Lekopeni - Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000
sel/cc darah.
Lekositosis Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di
atas 9000 sel/cc darah).
Fungsi fagosit sel
darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar
pembuluh
darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler)
untuk
mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Gerak Amuboid.
Jenis
Lekosit
Granulosit Lekosit yang di dalam
sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
Agranulosit Lekosit yang sitoplasmanya
tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan monosit.
Eosinofil mengandung granola berwama
merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi
(terutama infeksi cacing).
Basofil mengandung granula berwarna
biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
Netrofil (ada dua jenis sel yaitu
Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly
Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
Limfosit (ada dua jenis sel yaitu sel
T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk menyelenggarakan imunitas (kekebalan)
tubuh.
sel T4 imunitas seluler
sel B4 imunitas humoral
Monosit merupakan lekosit dengan
ukuran paling besar
c. Trombosit
(KEPING DARAH)
Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada
orang dewasa sekitar 200.000 500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat
banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah Faktor VIII (Anti
Haemophilic Factor) Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak
mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Proses Pembekuan Darah
Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan
enzim
Trombokinase (Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut;
TROMBOSIT pecah TROMBOPLASTIN
ion Ca
PROTROMBIN TROMBIN
Vitamin K
FIBRINOGEN FIBRIN
Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra
medullary haemopoiesis).
Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.
2. Plasma Darah
Terdiri dari air dan protein darah Albumin,
Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut
Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya
benda asing (Antigen).
Zat antibodi adalah senyawa Gama Globulin.
Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
- Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Presipitin.
- Antibodi yang dapat menguraikan antigen Lisin.
- Antibodi yang dapat menawarkan racun Antitoksin.

C. FUNSI DARAH
MANUSIA
- Transportasi
(sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
- Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
- Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
- Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
D.
GOLONGAN DARAH MANUSIA
Golongan darahadalah ciri khusus darah dari suatu
individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang
paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di
dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain
antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi
transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian.
Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan
golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum
darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan
golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya
dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga,
orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang
dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif
Individu dengan
golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta
tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang
dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan
darah
ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan
darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.
Individu dengan
golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah
O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO
apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah
O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Secara umum,
golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.
Antigen A lebih
umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan
keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling
jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan Austria, Karl
Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan
Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah
ABO.
v Rhesus
Jenis penggolongan
darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau
faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang
diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl
Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah
merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis
penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan
darah
O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A
lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan
golongan
darah B.
Kecocokan faktor
Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+
sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap
antigen
Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan
yang
pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin
pada saat kehamilan.

E. Jenis/Macam Kelainan &


Penyakit Sistem Transportasi Darah Pada Tubuh Manusia
Sistem transportasi
pada manusia sangat penting untuk berbagai kebutuhan penunjang hidup. Berikut
ini adalah beberapa penyakit yang terjadi bila terjadi kelainan atau gangguan
pada sistem transportasi tubuh kita disertai arti definisi / pengertian
masing-masing penyakit.
1. Anemia /
Penyakit Kurang Darah
Anemia adalah suatu
kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan
hemoglobin
dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena
hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
2. Hemofili /
Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku
Hemofilia adalah
suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka.
Hemofili merupakan penyakit turunan.
3. Hipertensi /
Penyakit Darah Tinggi
Hipertensi adalah
tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah
dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih
antara 90-110 mmHg.
4. Hipotensi /
Penyakit Darah Rendah
Hipotensi adalah
tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter
Hydrargyrum / mili meter air raksa)(Hydrargyrum = air raksa).
5. Varises /
Penyakit Otot Nimbul
Varises adalah
pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan
terlihat
secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
Hematopoiesis, Pembentukan Sel Darah
Oleh drdjebrut 2 Komentar

Kategori: Darah
Tags: darah, hematologi, hematopoiesis

Hematopoiesis merupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana terjadi proliferasi,
maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.

Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan proses
pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel darah yang terbentuk
memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :

1. Mesoblastik
Dari embrio umur 2 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah HbG1,
HbG2, dan Hb Portland.

2. Hepatik

Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa terjadi pada umur 12
minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini menghasilkan Hb.

3. Mieloid

Dimulai pada usia kehamilan 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar limfonodi, dan
timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup terutama menghasilkan
HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi terutama sel-sel limfosit, sedangkan
pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.ssssssssss

Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah asam
amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah, dan faktor- faktor
perangsang hematopoietik.

el darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum
tulang. selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan
limfosit t dibuat dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung).

kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda. di dalam sumsum
tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem.

jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah
merah yang belum matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk
trombosit (megakariosit).

kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya
menjadi sel darah merah, sel darah putih atau trombosit.

kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.


jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah
berkurang, ginjal akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang
merangsang sumsum tulang untuk membentuk lebih banyak sel darah merah).

sumsum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai
respon terhadap infeksi dan lebih banyak trombosit sebagai respon terhadap
perdarahan.
Biologi Darah DEFINISI
Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir
dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan
membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.

KOMPONEN CAIRAN.

Lebih dari separuh bagian dari darah merupakan cairan (plasma), yang sebagian besar
mengandung garam-garam terlarut dan protein.
Protein utama dalam plasma adalah albumin.
Protein lainnya adalah antibodi (imunoglobulin) dan protein pembekuan.

Plasma juga mengandung hormon-hormon, elektrolit, lemak, gula, mineral dan vitamin.

Selain menyalurkan sel-sel darah, plasma juga:


- merupakan cadangan air untuk tubuh
- mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
- membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
Bahkan yang lebih penting, antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan
asing (misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan.

Selain menyalurkan hormon dan mengatur efeknya, plasma juga mendinginkan dan
menghangatkan tubuh sesuai dengan kebutuhan.

KOMPONEN SEL.

1. Sel darah merah (eritrosit).


Merupakan sel yang paling banyak dibandingkan dengan 2 sel lainnya, dalam keadaan
normal mencapai hampir separuh dari volume darah.
Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah
membawa oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh jaringan tubuh.
Oksigen dipakai untuk membentuk energi bagi sel-sel, dengan bahan limbah berupa
karbon dioksida, yang akan diangkut oleh sel darah merah dari jaringan dan kembali ke
paru-paru.

2. Sel darah putih (leukosit.


Jumlahnya lebih sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660
sel darah merah.
Terdapat 5 jenis utama dari sel darah putih yang bekerja sama untuk membangun
mekanisme utama tubuh dalam melawan infeksi, termasuk menghasilkan antibodi.
- Neutrofil, juga disebut granulosit karena berisi enzim yang mengandung granul-granul,
jumlahnya paling banyak.
Neutrofil membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur dan mencerna
benda asing sisa-sisa peradangan.
Ada 2 jenis neutrofil, yaitu neutrofil berbentuk pita (imatur, belum matang) dan neutrofil
bersegmen (matur, matang).
- Limfosit memiliki 2 jenis utama, yaitu limfosit T (memberikan perlindungan terhadap
infeksi virus dan bisa menemukan dan merusak beberapa sel kanker) dan limfosit B
(membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma).
- Monosit mencerna sel-sel yang mati atau yang rusak dan memberikan perlawanan
imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
- Eosinofil membunuh parasit, merusak sel-sel kanker dan berperan dalam respon alergi.
- Basofil juga berperan dalam respon alergi.

3. Platelet (trombosit).
Merupakan paritikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah
merah atau sel darah putih.
Sebagai bagian dari mekanisme perlindungan darah untuk menghentikan perdarahan,
trombosit berkumpul dapa daerah yang mengalami perdarahan dan mengalami
pengaktivan.
Setelah mengalami pengaktivan, trombosit akan melekat satu sama lain dan menggumpal
untuk membentuk sumbatan yang membantu menutup pembuluh darah dan
menghentikan perdarahan.
Pada saat yang sama, trombosit melepaskan bahan yang membantu mempermudah
pembekuan.

Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancar dalam pembuluh darah, tetapi tidak
demikian halnya dengan sel darah putih.
Banyak sel darah putih yang menempel pada dinding pembuluh darah atau bahkan menembus
dinding untuk masuk ke jaringan yang lain.

Jika sel darah putih sampai ke daerah yang mengalami infeksi atau masalah lainnya, mereka
melepaskan bahan-bahan yang akan lebih banyak menarik sel darah putih.
Fungsi sel darah putih adalah seperti tentara, menyebar di seluruh tubuh, tetapi siap untuk
dikumpulkan dan melawan berbagai organisme yang masuk ke dalam tubuh.
PEMBENTUKAN SEL DARAH

Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum tulang.
Selain itu, limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T dibuat
dan matang dalam thymus (sebuah kelenjar kecil di dekat jantung).
Kelenjar thymus hanya aktif pada anak-anak dan dewasa muda.

Di dalam sumsum tulang, semua sel darah berasal dari satu jenis sel yang disebut sel stem.
Jika sebuah sel stem membelah, yang pertama kali terbentuk adalah sel darah merah yang belum
matang (imatur), sel darah putih atau sel yang membentuk trombosit (megakariosit).
Kemudian jika sel imatur membelah, akan menjadi matang dan pada akhirnya menjadi sel darah
merah, sel darah putih atau trombosit.

Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan tubuh.


Jika kandungan oksigen dalam jaringan tubuh atau jumlah sel darah merah berkurang, ginjal
akan menghasilkan dan melepaskan eritropoietin (hormon yang merangsang sumsum tulang
untuk membentuk lebih banyak sel darah merah).
Sumsum tulang membentuk dan melepaskan lebih banyak sel darah putih sebagai respon
terhadap infeksi dan lebih banyak trombosit sebagai respon terhadap perdarahan.
Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran
Getah Bening
Home Indonesia Content Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Getah Bening

Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa)
yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem
peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut.


1. Untuk sistem pertahanan tubuh.
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel darah putih yang berada di luar
pembuluh darah, dan mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran darah.

warta

Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi mematikan kuman penyakit yang
masuk ke dalam tubuh. Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang antarsel
sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh. Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan
terdapat pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.

Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa
kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal dari daerah kepala,
leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang
berada di bawah selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung getah bening yang
berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah.
Pembuluh ini bermuara pada vena di bawah selangka kiri.

Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih dan menjaga agar tidak terjadi
infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat pada
pangkal paha, ketiak, dan leher. Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan kelenjar
limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah kelenjar yang terletak di belakang
lambung dan berwarna ungu.

Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan sel darah, membunuh kuman
penyakit, pembentukan sel darah putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah
yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan dan kiri pangkal tenggorokan.
Tonsil yang berada di belakang anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung.
Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui hidung, mulut, dan
tenggorokan.

Read more: Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Getah Bening | Smart Click
Apakah Pembuluh Limfe ( Getah Bening ) Itu?

Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh ini mengangkut
cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing
untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan
peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran
besar sebagai berikut.

1. Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)

Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan
kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra
(vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2. Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)

Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh
balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh
limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu
pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang
menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.

Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat
kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses
ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman
tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.

Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar tubuh sebagai berikut.


1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha, lutut, dan leher.
2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil.
5. Adenoid di dinding tekak.

Amati gambar berikut untuk mengetahui pembuluh limfe dan letak kelenjar limfe.
Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )

Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya
sebagai berikut.

1. Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.


2. Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3. Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang
masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.

Perbedaan Sirkulasi Limfe dengan Sirkulasi Darah

Aliran limfe dalam pembuluh limfe ini dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka. Jadi, terdapat
perbedaan antara sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe, perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Limfa disebut juga getah bening, merupakan cairan tubuh yang tak kalah penting dari darah.
Cairan limfa berwarna kuning keputih-putihan yang disebabkan karena adanya kandungan lemak
dari usus. Jika darah tersusun dari banyak sel-sel darah, maka pada limfa hanya terdapat satu
macam sel darah, yaitu limfosit, yang merupakan bagian dari sel darah putih. Limfosit inilah
yang akan menyusun sistem imunitas pada tubuh, karena dapat menghasilkan antibodi.

Cairan limfa juga memiliki kandungan protein seperti pada plasma darah, namun pada limfa ini
kandungan proteinnya lebih sedikit dan mengandung lemak yang dihasilkan oleh usus.

Perbedaan lain juga terlihat pada pembuluh limfa. Berbeda dengan pembuluh darah, pembuluh
limfa ini memiliki katup yang lebih banyak dengan struktur seperti vena kecil dan bercabang-
cabang halus dengan bagian ujung terbuka. Dari bagian yang terbuka inilah cairan jaringan tubuh
dapat masuk ke dalam pembuluh limfa.

Pembuluh limfa mempunyai fungsi seperti berikut.

1. Mengangkut cairan dan protein dari jaringan tubuh ke dalam darah.

2. Menghancurkan kuman penyakit.

3. Menghasilkan zat antibodi.


4. Mengangkut emulsi lemak dari usus ke dalam darah.

Pembuluh limfa utama dalam tubuh terdiri atas bagian-bagian berikut.

1. Duktus Limfatikus Dekstr (Pembuluh Limfa Kanan)

Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kanan. Pembuluh limfe
kanan merupakan tempat muara dari semua cairan limfe yang berasal dari kepala, leher, dada,
paru-paru, jantung, dan lengan kanan.

1. Duktus Toraksikus (Pembuluh Limfa Dada)

Pembuluh ini terletak pada pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri. Pembuluh ini
merupakan tempat muara pembuluh lemak dari usus. Pembuluh limfe ini juga mengumpulkan
cairan limfe yang berasal dari bagian lain selain yang disebutkan di atas.

Peredaran limfe dimulai dari seluruh tubuh dan berakhir di pembuluh balik. Pada tempat-tempat
pertemuan pembuluh limfe terdapat kelenjar limfa. Kelenjar ini menghasilkan zat antibodi yang
disebut limfosit, berfungsi untuk membasmi bibit penyakit. Kelenjar limfa yang terdapat dalam
tubuh manusia, antara lain terdapat pada ketiak, leher, paha, lipatan siku, tonsil, amandel,
adenoid.

Anda mungkin juga menyukai