Whole Blood
Urine
Faeces
Cairan Tubuh
Semen
Sputum
Sekret
FASE PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Fase Pra Analitik
Pengambilan spesimen
Pengiriman spesimen
Pemrosesan spesimen
Fase Analitik
Pemeriksaan spesimen
Pemantapan mutu
Keahlian pemeriksaan
Penanganan Spesimen
Transport
Pemprosesan
Penyimpanan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
DATA LABORATORIUM
Analisis
Ketepatan metode
Keakuratan metode
Metode manual versus otomatis
Pelaporan
Kalkulasi
Transkripsi
Pengopian keras versus laporan verbal
SIKAP DAN PERSIAPAN
Faktor pemeriksa :
Tidak kasar / sabar
Tidak menakutkan
Tidak ragu-ragu
Terampil dan tidak ceroboh
Bekerja secara sistematis
Aseptis
Perhatikan keselamatan orang lain dan diri sendiri
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL
Makan
Merokok
Latihan
Kehamilan
Penggunaan obat
Donor darah
Variasi diurnal
Mudah dicuci
Tidak bocor
Anak kecil :
Ujung jari tangan ke 2, 3, 4
Dewasa :
Ujung jari tangan ke 2, 3, 4 atau
Cuping telinga
Darah Arteri
Arteri radialis
Arteri brachialis
Arteri femoralis
SAMPLING VENA
Periksa alat-alat
Bendung di proximal vena yang akan diambil
tidak boleh lebih dari 2 menit
Desinfeksi dengan alkohol 70 %
Tusuk, arah sejajar vena, membentuk sudut
15o
Kepalan dibuka
Tarik spuit perlahan-lahan
Lepas torniquet
Jarum ditarik, tekan dengan kapas perlahan
Lepas jarum
Tuang darah melalui dinding tabung
FAKTOR KESALAHAN
Torniquet kelamaan hemokonsentrasi
Kulit masih basah dengan alkohol
Dinilai :
Ukuran
Bentuk
Penyebaran / distribusi di darah tepi
Benda inklusi
Normal Anemia
Rouleaux Autoagglutination
Clumping Platelet Platelet
Trombosit
Monosit Limfosit
SUMBER KESALAHAN
Kesalahan persiapan pasien, pengambilan,
penyimpanan
Sediaan apus terlalu biru terlalu tebal, pewarnaan
terlalu lama, kurang pencucian, zat warna atau
larutan dapar alkalis
Sediaan apus terlalu merah zat warna atau
larutan dapar asam menyebabkan leukosit hancur
Bercak zat warna tidak disaring
Sediaan tidak rata kaca penghapus yang tidak
bersih, pinggir tidak rata, obyek berdebu, berlemak
atau bersidik jari
Fiksasi yang tidak baik mengakibatkan perubahan
morfologi
MALARIA
Dilakukan dengan sediaan apus darah tepi dan
tetes tebal
2 metode :
Metode Kuantitatif
Bila parasit > 10 dalam 200 leukosit laporkan
berdasarkan jumlah parasit / 200 leukosit
Bila parasit < 9 dalam 200 leukosit laporkan
Prinsip :
Pembentukan sel LE tergantung adanya faktor LE
yang terdapat dalam plasma.
Bila leukosit dan plasma dicampur dan diinkubasi
faktor plasma akan menyebabkan depolimerisasi
DNA inti disertai pengeluaran materi inti tampak
masa globuler bebas homogen yang disebut badan LE
( LE bodies )
Sel LE yang khas bila dijumpai masa globuler yang
difagositosis oleh neutrofil atau monosit
NILAI KRITIS HEMATOLOGI TIETZ
Hemoglobin / g/dL
Hb
Dewasa 7 20
< 1 bulan 10 22