PEMERIKSAAN URINALISA
Menunjang diagnosis
Deteksi kelainan renal
dan kelainan sistemik
memonitor hasil
pengobatan
MACAM PEMERIKSAAN
URINALISA
Pemeriksaan penyaring : merupakan
pemeriksaan awal untuk
memperkirakan suatu penyakit
Pemeriksaan Mikroskopis
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK
A. Warna
Normal : kuning muda sampai kuning tua
Warna Patologis Non patologis
Buih
putihbertahan Protein
lama
D. BAU
Normal : tidak berbau keras
BAU SEBAB
Makanan/Obat Durian, petai, jengkol, toluen,
mentol
Buah-buahan Benda keton
Amoniak Perombakan Ureum
Aseton ketonuria
Zat kimia Terpentin, mentol
Bau Tinja Perforasi usus ke kandung
kemih,fistel vesico-rectal
Bau Busuk Karsinoma saluran kemih-kelamin
E. Berat Jenis
Rujukan:
Urin pagi : 1,015-1,025
Urin sewaktu : 1,003- 1,030
Nilai referensi:
Metode kualitatif : negatif
Metode kuantitatif : kurang
dari 150 mg dalam 24 jam
Nilai referensi :
Metode kualitatif : negatif
Glukosuria menandakan
bahwa kadar glukosa darah
telah melampaui ambang
batas ginjal
Pemeriksaan glukosa
berguna untuk screening
diabetes
Glukosuria tanpa Glukosuria dengan
hiperglikemi hiperglikemi
Renal glukosuria DM
Alimentary Hipertiroid
glukosuria Penyakit Hepar
Hamil Kelaparan yang
Sindrom Fanconi lama
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
Syarat : Urin segar, BJ> 1,018
1. LPK : - Epitel (squamous, silindris, kuboid)
- Torak (hialin, hialin celular cast, hyalin
granular cast, hialin fatty cast, waxy cast)
2. LPB : - SDM (kerja fisik yang berat, febris, iritasi)
Rujukan : sampai 3/LPB
- SDP
Rujukan : Laki-laki sampai 5/LPB
Wanita sampai 15/LPB
3. Bila ada : sperma, bakteri, parasit,kristal
(tidak perlu dihitung jumlahnya)
EPITEL SKUAMOUS
-Bentuk
Polimorf
-Sitoplasma
Lebar
-Inti Satu
Asal : Uretra,
Kontaminasi
vagina
EPITEL TRANSISIONAL
-Leukosituria/piuria patologis
pada : infeksi saluran kemih ,
sistitis, pielonefritis, atau
glomerulonefritis akut.
TRIPLE
FOSFAT
Sistin Leusin dan Tirosin
Metode
1. Carik celup
Positif palsu : Porfobilinogen, PAS, Antipirin, Aspirin,
Prokain, Sulfonamid, Metil dopa,
Bromsulpthalen
2. Metode konvensional
Erlich
Wallace Diamond
Positif palsu : indol,skatol,makanan berklorofil
Negatif palsu : kadar protein tinggi, sulfonamid
Meningkat pada : penyakit hati, destruksi eritrosit
berlebihan, penyakit jantung
kongestif, infectious mononucleosis
Menurun pada : cholelithiasis, kanker kaput
pankreas, ikterus obstruktivus
Kadar (proteinuri>1)
urin tampung 24 jam dan bereaksi asam
Metode : esbach, spektrofotometer.
Fraksi/ jenis protein
sindroma nefrotik, multipel mieloma.
sampel harus dipekatkan
Elektroforesis, Imunologi
8. NATRIUM
Biasanya diminta kalau ada gangguan reabsorbsi
tubulus
Urin tampung 24 jam
Metode fantus, flame fotometer.
kadar meningkat pada :
dehidrasi, kelaparan, keracunan salisilat,
insufisiensi kortek adrenal, diuretik yang
mengandung chlorothiazid dan mercuri, gagal
ginjal kronik, diabetik asidosis.
9. CHLORIDA
Sampel urin 24 jam
Metode : Fantus
Tujuan untuk memonitor pengeluaran chlorida setiap
hari.
10. CALSIUM
Normal ekskresi calsium : 50 300 mg/24 jam
Urin tampung 24 jam
Tes Sulkowitch, Flamefotometer.
Meningkat pd : hiperparatiroid, hipertiroid, mieloma
multipel, tumor tulang, sindroma fanconi, batu ginjal,
keracunan vit D.
Menurun pada : Hipoparatiroid
11. VMA (Vanilyl Mandelic Acid)