Anda di halaman 1dari 41

PEMERIKSAAN

GLYCATED ALBUMIN

Vitasari Indriani

Pembimbing :
dr. Eddy Susatyo,SpPD
Dr. dr. Nyoman Suci W, MKes, SpPK
Prevalensi DM

The IDF Diabetes Atlas, 6th Edition`


Diabetes Melitus

kelainan
Sekresi Insulin
Genetik
Hiperglikemia DM
Non-Genetik
Kerja insulin

5
retinopati stroke

nefropati
Penyakit kardiovaskuler

neuropati

6
KONTROL GLIKEMIK

HbA1c

Dipengaruhi:
Eritrosit
Hemoglobin

Glycated Albumin
Kelebihan:
• Kontrol glikemik
• Konfirmasi awal dari
keberhasilan terapi
• Komplikasi DM
SEKRESI INSULIN
JALUR TRANDUKSI SINYAL INSULIN
RESISTENSI INSULIN

PENYEBAB
Insulin
Signaling
Pre-
kelainan fungsi
reseptor(abnormal
reseptor insulin
insulin)

Gangguan Reseptor (defek


transpor glukosa jmlh/afinitas)

Post-
Peningkatan as reseptor(GLUT-
lemak 4,tranduksi signal,
fosforilasi)
Glikasi protein pada tubuh manusia
Protein matrik Enzim Protein plasma
Kolagen Cathepsin B Albumin
Myelin Lisosim Imunoglobulin
Fibronektin Pankreatik ribosa Apo A-I, II
Fibrin Cooper/zink SOD Apo B
Protein membran Carbonate dehydratase Apo C-I
Red cell Glu transport protein Β-N-acetyl hexominase Apo E
Red cell spectrin Alkohol dehidrogenase Hapoglobin
Red cell membrane protein Aldose reduktase Ferritin
Endhotelial plasma membrane Aldehyde reduktase Transferin
protein Sorbitol dehidrogenase Α1-antitripsin
Na+/K+-ATPase Plasminogen
Plasminogen aktifator
Protein intraseluler Hormon Fibrinogen
Hemoglobin Hormon tiroid Fibrin
Kristalin Insulin Antitrombin III
Tubulin β2-mikroglobulin
Calmodulin Seruloplasmin
11
STRUKTUR ALBUMIN DAN POSISI GLIKASI
KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
Efek AGEs pada sel endotel
ketoamin yang dibentuk dari ikatan
albumin dan glukosa oleh reaksi oksidasi
non enzimatik.

Albumin yang beredar lebih kuat terglikasi


pada 4 lokasi residu lisin, arginine,
sistein,dan albumin

reaksi glikasi terjadi 10 X lebih cepat


daripada HbA1c

fluktuasi dan penyimpangan glukosa


mempengaruhi reaksi glikasi albumin
>HbA1c

15
16
GLYCATED ALBUMIN (GA)

• GA merupakan marker yang dapat


digunakan untuk pengelolaan penyakit
diabetes melalui :
pemantauan kadar glukosa jangka
pendek
konfirmasi awal untuk keberhasilan
terapi dari satu pengobatan
• Pemeriksaan GA dipengaruhi : variasi antar
individu, sampel pasien yang hemolisis
• Pemeriksaan GA tidak dipengaruhi :
konsentrasi protein /albumin serum, bahan
pereduksi : vit C, antikoagulan (NaF), gangguan
metabolisme Hb (Hb varian, penyakit yang
menurunkan umur eritrosit : anemia hemolitik
dan anemia penyakit renal, nefropati diabetik).
.

18
• Target GA awal : < 20%.
• Harga rujukan GA : 11% -16%.

19
GA VS HBA1C
GLYCATED ALBUMIN
MONITORING DM
DM TIPE 2 DAN PENYAKIT HATI KRONIK

• Terdapat hubungan antara A1c dan GA


• didapatkan rasio GA/A1c lebih tinggi dan
bermakna pada pasien yang menerima terapi
atau obat hipoglikemia.
• Terdapat korelasi terbalik antara GA/A1c dengan
HOMA-%β.
PADA NEFROPATI DIABETIK

GA berguna sebagai indek kontrol glikemi pasien peritoneal dan


hemodialisa dengan DM, karena GA tidak dipengaruhi anemia
penyakit renal.
Pasien nefropati diabetik (Stadium III-IV) dengan proteinuria,
kadar GA relatif lebih rendah daripada kadar glukosa plasma
akibat peningkatan turn over metabolisme albumin
Penelitian pada 98 pasien hemodialisa dengan DM selama 11
tahun menunjukkan prognosis kelompok kadar GA ≥ 29% saat
awal hemodialisa lebih rendah dan bermakna daripada
kelompok kadar GA < 29%.
status kontrol glikemik (GA) pasien hemodialisa dengan DM
sangat mempengaruhi prognosis pasien
PARTISIPAN THE ATHEROSCLEROSIS RISK IN
COMMUNITIES (ARIC)

• Penelitian cross sectional


• 15.792 sampel
• hubungan positif kuat bermakna antara
marker glikemia non tradisional (GA,
fruktosamin, 1,5-AG) dengan marker
standar (A1c, glukosa puasa).
• Setelah adjustment HbA1c, GA dan
fruktosamin berhubungan bermakna
dengan keluaran mikrovaskuler.23
JI WOO LEE (2013)

• Anak2 penderita DM
• GA lebih menggambarkan kadar
C-Peptida daripada HbA1c
• GA dan rasio GA/HbA1c
menunjukkan fungsi sekresi
insulin.

Intermediate
Glikemik Kontrol
Glycated Albumin & Kehamilan
Pada ibu hamil nilai rujukan untuk GA : 11,5-15,7%
dan HbA1c (NGSP) nilai: 4,5-5,7%
COMPARISON OF HBA1C AND GA FOR NEWBORN
COMPLICATIONS FROM GDM AND DM PREGNANT
WOMEN

The incidence of newborn complications is significantly higher with GA ≥15.8%.


No significant difference was seen with HbA1c.
The control target should be GA<15.8%
INDIKASI PEMERIKSAAN GLYCATED ALBUMIN
• Perubahan status konrol glikemik
• Pada onset fulminant DM tipe 1
• DM tipe 1
• DM tipe 2 dengan terapi insulin
• Pasien dengan post prandial hiperglikemia
• Anemia hemolitik, perdarahan ,transfusi darah, dll
• Hemoglobin varian
• Gagal Ginjal Kronik dengan hemodialisis
• Sirosis Hepatis
• Anemia defisiensi besi dan mendapat terapi preparat besi
• Wanita hamil dan premenopause
METODE PEMERIKSAAN

Boronate affinity chromatography (BAC)

Enzyme linked boronate immunoassay


(ELBIA)

Enzimatik
METODE : ENZYMATIK KOLORIMETRI
• Step 1 : GAA assay for GA

Glycated Amino Acid


Glycated Albumin Glycated Amino Acid

Ketoamin Oksidase
Glycated Amino Acid Glucoson + Amino Acid
Peroksidase
02 H202 + Chromogen Color + H20

• Step 2: Pengukuran Albumin


Albumin + Bromoerosol Color
PERHITUNGAN GLYCATED ALBUMIN

Konsentrasi
Glycated Albumin
GA (%) = X 100
Konsentrasi
Total Albumin
TARGET NILAI GLYCATED ALBUMIN

Unit(%) Excellent Good Acceptable Failure

GA ≤18.0 18.1-21.0 21.1-24.0 ≥24.1


SIMPULAN
• GA dapat digunakan sebagai marker untuk milihat kadar
glukosa rata2 2-3 minggu yang lalu sesuai dengan usia
eritrosit
• GA dapat digunakan untuk kondisi2 dimana pemeriksaan
HbA1c tidak dapat digunakan
• Pada kondisi tertentu dimana dibutuhkan pengelolaan
glukosa yang lebih ketat dapat digunakan GA, seperti
pada kondisi kehamilan
• GA dapat digunakan untuk melihat keberhasilan terapi
jangka pendek & dapat digunakan untuk pemantauan
kadar glukosa saat dilakukan perubahan pengobatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai