Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dari suatu trauma jaringan
atau yang sering kita kenal sebagai luka. Definisi dari luka adalah adanya suatu
jejas atau diskontinuitas jaringan tubuh akibat kekuatan destruktif. Penyebabnya
bisa eksogen (berasal dari luar tubuh) dan bisa pula endogen (dari dalam tubuh
sendiri. Sumber – sumber yang dapat menimbulkan luka antara lain : trauma
(tusukan, tembakan, operasi / sayatan); secara spontan (hipertensi maligna, radang
pembuluh darah); lemahnya dinding pembuluh darah (pada defisiensi vitamin C)
dan kelainan trombosit (ITP)1,2
Akibat adanya sebab – sebab di atas, akan menimbulkan perdarahan.
Perdarahan ialah keluarnya darah dari dalam pembuluh darah (arteri, vena,
kapiler). Akibat perdarahan bermacam – macam, tergantung lokasi dan banyaknya
darah yang keluar.1,2
Dalam kondisi normal, sel selalu dalam keadaan homeostasis dimana
terdapat keseimbangan sel dengan lingkungan sekitar. Sel terjejas didefinisikan
sebagai satu rangkaian perubahan biokimia dan atau morfologi yang terjadi ketika
kondisi homeostasis mengalami gangguan hebat. Perubahan tersebut dapat
kembali ke kondisi normal (reversibel) ataupun tidak (ireversibel).1,2
Hemostasis adalah proses fisiologis dengan tujuan menghentikan
perdarahan akibat dari robeknya pembuluh darah. Dalam proses ini, terdapat
banyak sekali interaksi dari berbagai faktor yang berperan pada kaskade
koagulasi. Faktor – faktor yang berperan adalah : dinding pembuluh darah
(vaskular), trombosit (sel beku darah), faktor – faktor koagulasi dalam plasma dan
sistem fibrinolitik.1,2,3,4
Ada dua mekanisme dalam kaskade koagulasi yaitu mekanisme positif dan
mekanisme negatif. Mekanisme positif adalah mekanisme untuk penghentian
perdarahan yang dimulai dari vasokonstiksi vaskular, adhesi dan agregasi
trombosit, peranan faktor – faktor koagulasi hingga terbentuk sumbat trombus dan

1
fibrin mesh untuk menutup luka. Setelah luka sembuh, proses homeostasis
berlanjut dengan aktivasi sistem fibrinolitik supaya kembali dalam keadaan
normal seperti sebelum terjadi luka.3,4
Dalam tinjauan pustaka kali ini, penulis mencoba untuk mengupas faktor –
faktor yang berperan dalam pengaturan proses koagulasi dan lebih dalam
mengulas mengenai mekanisme negatif atau yang dikenal dengan feedback
mechanism serta beberapa petanda laboratorium sebagai parameter pemeriksaan
koagulasi.

Anda mungkin juga menyukai