pean
sekresi
insulin
DM-2
pean
glukosa
darah
F&T ed5
Mekanisme sekresi insulin di sel oleh glukosa oral
Mekanisme ekstrasel
kerja insulin
menurunkan
glukosa Membran sel
darah
intrasel
F&T ed 4
Penggunaan glukosa
oksid CO2 + H2O + energi (ATP)
Jar otot :
glikogen (simpan) atau
asam laktat (darah hati) glukoneogenesis
lemak :
sumber energi
substrat u sintesa trigliserida (simpan) lipolisis
asam lemak + gliserol glukoneogenesis
Resistensi insulin
organ kebal
terhadap
insulin reseptor insulin jumlah/fungsinya
Pengikatan dipersulit
glukosa dibawah
hiperglikemia
hiperglikemia &&
normal perlu untuk
hiperinsulinemia
hiperinsulinemia
meniadakan efeknya
Peran insulin
1. Hati :
• Hambat : soal
• glikogenolisis,
• as. Lemak & as./ amino as. Keto,
• as. Amino glukosa
• Meningkatkan :
• Penyimpanan glukosa sbg glikogen
• Sintesis trigliserida & LDL
2. Otot :
• Meningkatkan :
• Sintesis protein (meningkatkan transport as.amino)
• Sintesis glikogen (meningkatkan transport glukosa)
3. Jar.lemak :
• Meningkatkan penyimpanan trigliserida (mengaktifkan lipoprotein
lipase & menghambat lipase intrasel)
4. Stimulasi factor pertumbuhan dari dinding arteri arteri menebal
hipertensi
• Diabetes mellitus = penyakit gula = kencing
manis gangguan kronis yang berhubungan
dengan metabolisme hidrat arang (glukosa) di
dalam tubuh akibat kekurangan hormon
insulin
• Diabetes insipidus = kencing banyak, hambar
akibat defisiensi vasopressin
Diagnosa diabetes
Diagnosis:
Gejalanya : • Pengukuran kadar glukosa darah
• Poliuria informasi homeostasis glukosa
• Polidipsia sesaat, tidak mengevaluasi
pengendalian glukosa jangka panjang
• Polifagia
(mis. beberapa minggu sebelumnya).
• Ketoacidosis :
pembakaran lemak • pengukuran hemoglobin A1c
aseton, hidroksi (HbA1c).
butirat, dioksi asetat • HbA1c yang tinggi mencerminkan
darah asam, urin kurangnya pengendalian diabetes
asam Na & air selama 3-5 minggu sebelumnya.
dehidrasi Setelah kadar normoglikemik menjadi
koma diabeticum stabil, kadar hemoglobin A1c kembali
• Nafas bau aseton ke normal dalam waktu sekitar 3
minggu.
HbA1c (mediscus com.)
METABO-
LISME
LEMAK
Efek Akut Diabetes Melitus DEFISIENSI INSULIN
METABO-
LISME
PROTEIN
METABOLISME
KARBOHIDRAT 1-11
KEMATIAN
Sherwood, Fis Man
Komplikasi lambat DM :
a. retinopati : perdarahan retina, udema,
mengelupas buta
b. polineuropati : hilang rasa di kaki-tangan atau
benjolan sangat nyeri di kaki
borok sukar sembuh gangren
c. nefropati : kerusakan ginjal hiperfiltrasi
albumin dalam kemih fatal
d. lain-lain : efek pada pembuluh darah
impotensi,
infeksi stafilokok pada kulit
keluhan claudicatio (penyakit etalase) nyeri betis ssd
jalan sejumlah meter
Jenis Diabetes
KARAKTERISTIK Tipe I (IDDM) Tipe II (NIDDM)
Tingkat sekresi insulin Tidak ada atau Mungkin normal atau melebihi
hampir tidak ada normal
Usia awal yang lazim Anak-anak Dewasa
Presentase pasien 10-20% 80-90%
Kerusakan dasar Destruksi sel beta Penurunan kepekaan sel sasaran
terhadap insulin
Keterkaitan dengan tidak Biasanya
kegemukan
Faktor genetik dan Ya Ya
lingkungan penting u
pencetus penyakit ?
Kecepatan cepat Lambat
perkembangan gejala
Pengobatan Penyuntikan insulin Kontrol makanan, Penurunan BB
DIET makanan & Kp obat antidiabetik oral
Terapi diabetes
Tindakan umum
a. Diet : pembatasan kalori ter lemak total & lemak jenuh
normalisasi kadar glukosa & lipida darah
b. Gerak badan : perbaiki penggunaan insulin oleh tubuh
c. Berhenti merokok : nikotin perburuk penyerapan glukosa oleh sel
PENGOBATAN
Diet & frekwensi makan
• Susunan diet : hidrat arang, protein, lemak/minyak & serat gizi
• Frekwensi makan : bagi secara merata pemasukan kalori
5-6 kali sehari porsi lebih kecil
Komplikasi terapi
a. Hipoglikemia : od obat, kurang/tidak makan ssd injeksi,
abs insulin lebih lancar krn lokasi
*gejala hipoglikemia
I. gejala otonom stimulasi saraf adrenergik
keringat, gemetar, muka pucat, jantung berdebar,
kesemutan sekitar mulut & lidah, saraf kolinergik: lapar
II. kurang glukosa otak ggn konsentrasi, penglihatan,
pusing, termangu-mangu & mengantuk stupor & koma
! : penderita diabetes selalu bawa gula untuk keadaan darurat
• *Glukagon : antagonis insulin dari sel alfa,
parenteral u hipoglikemia parah
b. Resistensi insulin kegemukan
3. Insulin (1)
Pembuatan Kinetik
• terurai oleh pepsin lambung
• Cara semisintetis : insulin babi inj. S.c. ½ h.a.c.
& sapi imunogen 1990
tidak dipakai lagi
• Terurai cepat di hati, ginjal & otot
• Plasma t ½
• Cara biosintetis : memasukan pd or. sehat : bbrp menit,
gen2 sintetis ybs ke dalam pd diabetik ad 13 jam
plasmid E.coli rantai peptida • LK : 40 menit
A & B yang disambung secara Lama kerja sed. Insulin :
kimiawi non imunogen krn Tergantung dari
persis faali - tempat injeksi,
- dosis,
Contoh :
- aktifitas fisik &
Insulin mixtard human,
Monotard human, factor individual lain,
Insulatard human 100 UI/mL - bentuk insulin
3. Insulin (2)
• Karakteristik sediaan insulin
1. Insulin kerja singkat
– (Actrapid, Velosulin, Humulin Regular)
MK : ½ jam, P : 1-2,5 jam, LK : 7-8 jam
– Insulin lispro (Humalog) penukaran as.amino posisi 28 & 29
MK : < 20’ mendekati faali, LK : 2-5 jam
Sasaran : tipe-1 yang sukar diregulasi
3. Insulin (3)
2. Insulin long-acting
Dasar : persulit daya larut & resorbsinya
Metode : campur dengan seng/protein atau ubah bentuk fisik
a. tambahan protein :
protamin (insulin isofan/NPH) reaksi alergi jarang
b. tambahan seng berlebihan : zinc-insulin
Humulin-zinc = kristal Zn-insulin, LK 28 j.
Monotard human = Zn-insulin amorf 30% + kristal 70%, LK 24-28 j.
c. bentuk fisik insulin
suspensi bentuk kristal atau amorf
perlambat penyerapan ke dalam sirkulasi
d. Medium acting (semilente & ultralente)
Dasar : campuran long – short acting (premix)
*Mixtard 30 HM (human) = insulin 30% + ins. isofan 70%, LK 12-24 j.
*Humulin 20 = insulin 20% + insulin isofan 80%, LK 12-24 j.
3. Insulin (4)
Sistem pemberian insulin :
1. Alat suntik berukuran
pena + cartridge :
insulin leguler, lispro,
NPH, pra-campuran
praktis (tanpa vial
insulin & spuit)
• insulin inhalasi yang diproduksi olh FDA adalah alat penyemprot yang berisikan
bubuk kering formulasi human insulin dari teknologi rekombinan DNS,
contohnya EXUBERA.
• Setelah satu dosis dari insulin dihirup dan asuk ke paru-paru, kira-kira 40% dari
dosis mencapai paru-paru dalam. Obat yang sampai ke orofaring tidak
mempunyai efek klinis.
• Interval waktu antara pemberian insulin dan puncak kerjanya menurunkan gula
darah lebih cepat 10 – 20 menit dibandingkan dengan pemberian human insulin
dan sama seperti insulin analog, seperti aspar, glusine dan lispro
3. Insulin (5)
Dosis
Individual, LK tergantung diet, cara hidup pasien dll
ES
• hipoglikemia, od atau tidak/terlalu lambat makan
– Pengobatan : madu atau sirup
pingsan glukosa 50% iv 2-3 menit
glukagon iv, sk atau im sadar gula
• reaksi alergi adanya protamin, seng, zat pengawet, kotoran
• Lipoatrofi & lipohipertrofi terganggunya pertumbuhan lemak pd
tempat suntikan atrofia/hipertrofia
• resistensi insulin pada kebutuhan insulin > 200 UI/hari
pembentukan antibodies mengikat sebagian insulin pasien
overweight
• gangguan akomodasi mata : terlalu cepat penurunan gula darah
keseimbangan osmotis lensa–cairan mata terganggu
4.Antidiabetika oral (1)
1. SULFONILUREA
• MEKANISME KERJA Hipoglikemik
– stimulasi sel-sel beta pulau langerhans &
– tingkatkan kepekaan sel beta pada kadar glukosa darah
• SASARAN
Penderita NIDDM ringan & sel beta masih baik
• FARMAKOKINETIKA
Resorpsi usus : baik, PP : 90-99%, Eks : 25% urin, sisa di empedu
T ½ : 4-5 jam (tolb, glip), 6-7 jam (glib), sp 10 jam (glik), lbh 30 jam
(klorp)
• EFEK SAMPING
Hipoglikemia
Jarang : ggn lambung usus, skt kep, pusing, rasa t enak di mulut, ggn
kulit alergis, nafsu makan diperbesar
4.Antidiabetika oral (2)
1. SULFONILUREA (LANJUTAN)
• INTERAKSI OBAT
Alkohol efek disulfiram (jantung berdebar, nyeri kepala, berkeringat
& mual
• GENERASI KE-1
Tolbutamid (Rastinon) : dosis 1 dd 0,5 g d.c. , maks 2 dd 1 g
Klorpropamid (Diabinese): 4x tolb, berdaya antidiuresis,
dosis 1 dd 0,25 pagi, lansia 0,125
• GENERASI KE-2
Gliklazida (Diamicron) : 6x tolb, 1-3 dd 80 mg retard,
berdaya anti-agregasi trombosit & memperbaiki aktifitas fibrinolitis
Glibenklamida (Daonil) : : 100x tolb, 1 dd 2,5-5 mg maks 2 dd 10 mg
Glipizida (Minidiab) : = glib, 1 dd 2,5-5 mg ½ h a.c. maks 3 dd 15 mg
Glikidon (glurenorm) : 3x lebih lemah d glib,
1 dd 15 mg d.c. maks 2 dd 30 mg
4.Antidiabetika oral (3)
2. Biguanida (1959)
MEKANISME KERJA : antihiperglikemik
• Peningkatan kepekaan reseptor insulin,
• menekan nafsu makan,
• penghambatan glukoneogenesis di hati,
• peningkatan penyerapan glukosa di jar. perifer
• SASARAN
– Penderita dengan overweight, penderita resistensi insulin
– Untuk kombinasi dengan antidiabetik lain atau Insulin
• EFEK SAMPING
Ggn lambung-usus, asidosis asam laktat (insufisiensi kardiovasc. ginjal)
1979 ditarik d peredaran (fenfluramin & buformin)
3. GLUKOSIDASE INHIBITOR
• MEKANISME KERJA
inhibisi enzim glukosidase (maltase, amilase, glukoamilase) di
mukosa duodenum ad hambat penguraian di-/polisakarida
monosakarida abs glukosa diperlambat
No hipoglikemia
• SASARAN
Penderita overweight yang tidak berhasil diet
kombinasi dg obat lain untuk memperkuat efek
• Monoterapi DM usila bersama antidiabetik oral lain &/ insulin
• EFEK SAMPING
banyak gas di usus (bertahak, kentut) & kejang usus (penumpukan KH
tak dicerna & pean penguraian flora usus, dosis tinggi & bila
digunakan bersama gula diare
4.Antidiabetika oral (5)
• KINETIK
Resorpsi usus buruk,
eks. cepat lewat kemih
• CONTOH
– Akarbose (1990: Glucobay®, Eclid ®)
– Miglitol (Diastabol, 1995) = akarbose,
abs > baik ad ES usus <
– Dosis : mula2 3 dd 50 mg a.c. , maks 3 dd 100 mg
4.Antidiabetika oral (6)
• MK :
– penurunan kadar glukosa & insulin meningkatkan
kepekaan bagi insulin dari otot, jar lemak & hati
penyerapan glukosa ke otot & lemak meningkat
– menurunkan kadar trigliserida/asam lemak bebas &
mengurangi glukoneogenesis dalam hati
• Sasaran :
obat tambahan bagi NIDDM yang perlu diobati dengan
insulin
• ES : Rosiglizaton: kerusakan hati, serangan jantung dan
stroke (2007, New England Journal of Medicine) Di
Indonesia tanggal 24 September 2010, izin edarnya ditarik
(Avandia, Avandamet, Avandaryl)
Rosiglitazon
• antidiabetes oral golongan tiazolindindion.
• bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin pada otot dan jaringan
adiposa dan menghambat glukoneogenesis hepatik.
• obat yang biasa digunakan untuk terapi diabetes melitus tipe 2.
• dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan obat diabetes tipe yang
lain, seperti metformin, insulin, sulfonilurea.
• Avandia® Glaxo Smith Kline (GSK). Nama dagang ini disetujui FDA pada
tahun1999 dan menjadi obat pencegah diabetes paling laris di dunia.
Namun, penggunaan obat itu berkurang drastis pada tahun 2007 setelah
dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke
• Kombinasi: Avandamet ® (+metformin), Avandaryl ® (+ glimepirida)