Oleh:
dr. I. G. A. Wira Saraswati
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Diabetes Mellitus
(Pioglitazone)
(glibenclamide,
glimepiride)
Kapan memakai Insulin?
• DM Tipe 1
• DM Gestasional
• HbA1c > 9% dengan gejala
• Gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
• Penurunan berat badan yang cepat
• Stres berat (infeksi sistemik, IMA, stroke)
• Gangguan fungsi ginjal
• Kondisi perioperatif
Pemilihan Insulin
GDP dan GD2JPP tinggi Insulin long acting dan rapid acting
Target Sasaran DM
Komplikasi
Diabetes
Akut Kronis
Krisis
Hipoglikemi Mikrovaskular Makrovaskular
Hiperglikemi
Nefropati, Penyakit
neuropati, kardiovaskular,
retinopati PAD
Hipoglikemia
Hipoglikemia
Ringan
Berat (ada
(tanpa
penurunan
penurunan
kesadaran)
kesadaran)
Penatalaksanaan Hipoglikemia Ringan (pasien
Sadar)
• Memberi gula murni 30 gram (2-3 sendok makan) dilarutkan dalam air,
atau sirop/permen + makanan yang mengandung karbohidrat
• Menghentikan sementara obat hipoglikemik
• Evaluasi 15 menit kemudian, jika masih bisa diulang
Penatalaksanaan Hipoglikemia Berat
• Dextrose 40% 1 flakson (25ml) atau dextrose 10% 150ml
• Evaluasi 15-30 menit kemudian, jika gula darah masih <70mg/dL maka
ulang prosedur
• Jika gula darah >70mg/dL, pemeliharaan dengan D10% kecepatan
100ml/jam
Krisis Hiperglikemi
Ketoasidosis Diabetes (KAD) Hiperglycemic Hyperosmolar State
(HHS)
• Endoskopi
• Skintrigrafi Lambung
• Electrogastrography (EGG)
• Manometri antroduodenal
Komplikasi DM Gastropati
• Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
• Perdarahan saluran cerna atas akut maupun kronis
• Robekan Mallory Weiss
• Pneumonia aspirasi
• Malnutrisi
• Pembentukan bezoar di lambung
• Terganggunya absorbsi obat oral
Penatalaksanaan DM Gastropati
• Mengembalikan cairan
• Koreksi elektrolit dan nutrisi
• Meringankan gejala
• Menstabilkan kontrol diabetes
Laporan Kasus
Identitas Pasien
• Nama : PN
• No MR : 17002674
• Umur : 40 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Suku : Jawa
• Bangsa : Indonesia
• Alamat : Situbondo
• Tgl MRS : 12-05-2021 Pukul 00.20
Anamnesis
• Keluhan Utama : Mual Muntah
Pasien perempuan berusia 40 tahun datang ke UGD RS Elizabeth dalam keadaan sadar dengan keluhan
mual muntah sejak tiga hari yang lalu dan memberat sejak tadi pagi. Mual dikatakan hilang timbul dan
semakin memberat setiap pasien makan dan minum. Pasien muntah setiap kali makan dan telah muntah
sebanyak sekitar lebih dari 10 kali sejak tadi pagi. Muntahan pasien cair dan berisi makanan, tanpa
disertai darah. Keluhan mual muntah disertai rasa penuh pada perut sehingga pasien mengalami
penurunan nafsu makan dan mengeluhkan badannya lemas.
Keluhan nyeri perut disangkal. BAB pasien normal dan berwarna kuning. BAK dikatakan normal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus tipe 2. Seminggu yang lalu pasien dirawat
di RS Mitra Sehat dengan keluhan mual muntah dan lemas. Sebelumnya pasien mengaku
sering kencing, banyak makan, banyak minum, dan ada penurunan berat badan. Riwayat
hipertensi dan gangguan pada organ lain seperti jantung, ginjal, paru dan hati disangkal oleh
pasien.
• Riwayat Pengobatan
Riwayat pengobatan pasien adalah insulin 9 IU setiap malam.
• Riwayat Sosial
Pasien bekerja sebagai PNS. Riwayat merokok dan minum alkohol disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital dan Primary Survey (12-05-2021)
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : E4 V5 M6
• Respirasi : 20 kali/menit
• SpO2 : 97% dengan O2 via NC 3 lpm
• Nadi : 88 kali/menit
• Tekanan darah : 117/79 mmHg
• CRT : < 3 detik
• Suhu aksila : 36,7o C
Pemeriksaan Fisik
Status General :
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), reflex
pupil (+/+) isokor 2mm/2mm, edema palpebra (-/-)
Telinga : Sekret (-), pendengaran normal (+)
Hidung : Sekret (-), epistaksis (-), konka hiperemis (-)
Mulut : Sianosis (-), gingiva pucat (-), gingiva hiperemis (-)
Tenggorokan : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher : JVP PR + 0 cmH2O, pembesaran kelenjar getah bening (-)
• Thoraks: simetris saat statis dan dinamis,
Cor
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : Batas kanan jantung: parasternal line dekstra
Batas kiri jantung: midclavicular line sinistra
ICS V
Auskultasi : S1S2 normal, reguler, murmur (-)
Pulmo
Inspeksi : gerakan dada simetris saat statis dan
dinamis, retraksi (-/-)
Palpasi : gerakan dada simetris, vokal fremitus N/N
Perkusi : sonor/sonor
Auskultasi : vesikuler , ronki , wheezing
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
Inspeksi : distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : soepel, nyeri tekan (-), hepar lien tidak teraba
Perkusi : timpani (+)
Extremitas : akral hangat, edema - -
- -
CRT ≤ 2 detik
Pemeriksaan Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
HGB 9.7 (↓) g/dl 13.2-17.3
Penunjang Eritrosit 4.26 (↓) 10^6/uL 4.4-5.9
HCT 29.7 (↓) % 40.0-52.0
1. Darah Lengkap MCV 69.8 (↓) fL 80.0-100.0
MCH 22.8 (↓) Pg 26.0-24.0
MCHC 32.7 g/L 32.0-36.0
RDW-SD 36.8 fL 37-54
RDW-CV 15.3 % 11.5-14.5
WBC 9.98 10^3/uL 3.80-10.60
Neutrofil 80.7 (↑) % 50.0-70.0
Limfosit 10.9 (↓) % 25.0-40.0
PLT 589 (↑) 10^3/uL 140-336
PDW 14.4 (↓) fL 15.0-17.0
MPV 9.3 fL 6.8-10.0
P-LCR 21.1 % 13.0-43.0
PCT 0.548 % 0.17-0.35
Pemeriksaan Penunjang
2. Kimia Darah
3. Foto Thorax
Kesimpulan:
• Cor dan Pulmo dalam batas normal,
tak tampak gambaran pneumonia
• Scoliosis thoracal ke kanan minimal
Pemeriksaan Penunjang
4. EKG
Kesimpulan:
• Sinus rhythm
Diagnosis
• DM Tipe II
– DM Gastropati
– Hipokalemia
– Hiponatremia
• Anemia
Penatalaksanaan
• Inf KCl 25 mEq dalam RA 500 14 tpm (diulang 2 kali)
• Inj Ondansentron 3 x 4 mg
• Inj pantoprazole 1 x 4 mg
• Episan Syrup 3 x 1C
• Novorapid 3 x 10 IU
• Sansulin 0 – 0 – 14
• Emineton tab 2 x 1
Follow Up 12/05/2021
K/L : konjungtiva anemis +/+
S: Batuk kering (+) jarang, mual (+)
Thorax : Cor S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
O: KU : cukup
Pulmo ves/ves Rh -/- Wh -/-
GCS : 456
Abd : Soepel, BU (+) N, nyeri tekan (-)
TD : 102/66 mmHg
Ext : edema -/-, CRT< 2 detik
N : 82 x /menit
A: P:
DM Tipe II Terapi lanjut
– Hyponatremia Codein 3 x 20 mg
– Hipokalemia
– DM Gastropati
Anemia
Follow Up 13/05/2021
S: Batuk (+) jarang, mual sudah minimal, pusing (-), K/L : konjungtiva anemis +/+
muntah (-)
Thorax : Cor S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
N : 86 x /menit
RR : 22 x /menit
Suhu : 370C
SpO2 : 96%
Follow
Up 13/05/2021
A: P:
DM Tipe II Terapi lanjut
– DM Nefropati Grade II
– Hyponatremia
– Hipokalemia
– DM Gastropati
Anemia
Follow Up 14/05/2021
S: Batuk (+) jarang, lemas (+), mual (-), muntah (-), K/L : konjungtiva anemis +/+
pusing (-),
Thorax : Cor S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
N : 64 x /menit
Pemeriksaan Hasil
A: P:
DM Tipe II • Infus ganti NaCl 0,9% 500 cc/24 jam
O: KU : cukup Thorax : Cor S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
RR : 20 x /menit
Suhu : 37,80C
SpO2 : 98-99%
Follow
Up 15/05/2021
A: P:
DM Tipe II • Terapi lanjut
– Hyponatremia
– Post Hipokalemia
– DM Gastropati
Anemia
Follow Up 16/05/2021
S: Keluhan sudah tidak ada K/L : konjungtiva anemis +/+
O: KU : cukup Thorax : Cor S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
RR : 20 x /menit
Suhu : 370C
SpO2 : 999%
Follow
Up 16/05/2021
A: P:
DM Tipe II • Lantus 18 IU malam
– Hiperglikemia • Novorapid 3 x 8 IU