Anda di halaman 1dari 13

Penatalaksanaan

Sindrom Nefrotik

NON MEDIKAMENTOSA
1. Diet. Pola makan yang dianjurkan untuk pasien Sindrom
Nefrotik adalah rendah garam (Na <2 g/hari), rendah lemak
jenuh, serta rendah kolesterol.
2. Asupan protein 0,8-1,0 g/KgBB/hari ditambah dengan
ekskresi protein dalam urin selama 24 jam. Apabila fungsi
ginjal menurun, asupan protein diturunkan menjadi 0,6
g/KgBB/hari ditambah dengan ekskresi protein dalam urine
selama 24 jam.
3. Restriksi cairan dan
mengurangi edema.

tirah

baring

untuk

membantu

4. Hindari obat-obatan yang nefrotoksik (OAINS dan antibiotik


golongan aminoglikosida).

MEDIKAMENTOSA
Kombinasi diuretik : Loop diuretic dan tiazid. Biasanya
diberikan 2 kali sehari.
Penghambat ACE atau ARB selain sebagai anti hipertensi, bila
di kombinasikan dapat juga sebagai anti-proteinuria.
Statin (simvastatin,
hiperlipidemia.

pravastatin,

dan

lovastatin)

untuk

Untuk Sindrom Nefrotik dengan penyebab primer, tata


laksana bergantung pada etiologi masing-masing:
Glomerulosklerosis fokal segmental
- Prednison 1mg/KgBB/2 hari (maksimal 120 mg).
Diberikan minimal 4
minggu, sampai maksimal 16
minggu, atau sampai remisi komplit
tercapai;
- Setelah remisi komplit tercapai, lakukan tapering off
kortikosteroid
selama 6 bulan.
Glomerulonefritis membranosa
-Terapi inisial selama 6 bulan dengan memberikan
kortikosteroid (i.v.
dan oral (siklofosfamid/klorambusil)
bergantian selang 1 bulan
(ponticelli Regimen). Yang lebih
disarankan adalah
siklofosfamid.
Glomerulonefritis lesi minimal

Glomerlonefritis membranoproliperatif
-Kortikosteroid dosis rendah (harian atau selang sehari)
ditambah dengan
siklofosfamid oral atau mycophenolate
mofetil oral. Terapi ini diberikan
selama 6
bulan.

Penatalaksanaan Sindrom Nefrotik Idiopati


pada Anak
Diitetik
Pemberian diet tinggi protein tidak diperlukan karena akan
menambah beban glomerulus untuk mengeluarkan sisa
metabolisme
protein
(hiperfiltrasi)
dan
menyebabkan
terjadinya sklerosis Glomerulus. Jadi cukup diberikan diet
protein normal sesuai dengan RDA (recommended daily
allowances) yaitu 2 g/kgBB/hari. Diet rendah garam (1-2
g/hari) hanya diperlukan selama anak menderita edema.
Diuretik
Restriksi cairan dianjurkan selama ada edema berat. Biasanya
diberikan loop diuretic seperti furosemid 1-2 mg/kgBB/hari, bila
perlu dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis
aldosteron, diuretik hemat kalium) 2-3 mg/kgBB/hari. Pada
pemakaian diuretik lebih lama dari 1-2 minggu perlu dilakukan
pemantauan elektrolit darah (kalium dan natrium).

Antibiotik
Bila ditemukan tanda-tanda infeksi, segera diberikan antibiotik.
Biasanya diberikan antibiotik jenis amoksisilin, eritromisin, atau
sefaleksin.
Imunisasi
Pasien SN yang sedang dalam pengobatan kortikosteroid atau
dalam 6 minggu setelah steroid dihentikan, hanya boleh
mendapatkan vaksin mati. Setelah lebih dari 6 minggu
penghentian steroid, dapat diberikan vaksin hidup.
Pengobatan dengan kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan pengobatan SN idiopatik pilihan
pertama, kecuali bila ada kontraindikasi. Dapat diberikan
prednison atau prednisolon.

Pengobatan Inisial

Pengobatan Relaps

Pengobatan Relaps sering atau dependent steroid


ada 4 opsi:
1. Pemberian steroid jangka
panjang
2. Pemberian levamisol
3. Pengobatan dengan sitostatik
4.
Pengobatan
dengan
siklosporin (opsi terakhir)

Pengobatan Relaps resisten steroid

DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Penyakit Dalam UI Edisi 5

Kapita Selekta Kedokteran


Edisi 4
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Pustaka_
npad_Konsensus_-Tatalaksana_-Sindroma_-Nefrotik.pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai