Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah mencegah terjadinya kerusakan ginjal,
mempertahankan hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi metabolik dan
infeksi, serta mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal ginjalnya sembuh secara
Status volume pasien harus ditentukan dan dioptimalkan dengan pemantauan berat badan
pasien serta asupan dan keluaran cairan setiap hari. Pada pasien dengan kelebihan volume,
keseimbangan cairan dapat dipertahankan dengan menggunakan diuretika Furosemid sampai
dengan 400 mg/hari. Dosis obat harus disesuaikan dengan tingkat fungsi ginjal, obat-obat yang
mengandung magnesium (laksatif dan anatasida) harus dihentikan.(2) Antibiotik bisa diberikan
untuk mencegah atau mengobati infeksi.(3) Untuk dukungan gizi yang optimal pada GGA,
penderita dianjurkan menjalani diet kaya karbohidrat serta rendah protein,natrium dan kalium.(3)
Cairan dan Elektrolit
Penggunaan cairan kristaloid disarankan pada pasien dengan AKI dibandingkan dengan
penggunaan cairan koloid.4 Pemberian NaCl 0.9% merupakan pilihan pada pasien dengan peningkatan
volume intravaskuler, 4 persen albumin dan NaCl 0.9% aman digunakan untuk resusitasi.5
Dalam penatalaksanaa GGA harus disingkirkan kemugkinan GGA prarenal dan pasca renal 6
GGA pascarenal
Disingkirkan berdasarkan riwayat penyakit dan pemeriksaan USG ginjal, ditemukan obstruksi pada
bagian pelviokalikes, dilakukan pemasangan nefrostomi segera untuk menghilangkan bendungan urin
dan memperbaiki keadaan umum.
GGA prarenal
Dicari dengan anamnesis yang sistematik mengenai kemungkinan etiologi. Central Venous Pressure
CVP dapat menentukan adanya hypovolemia, dan memantau hasil pengobatan terapi cairan. Terapi
disesuaikan berdasarkan etiologinya,
GGA renal
Bila pasien telah sampai fase renal, bila masih awal disebut GGA atau nekrosis tubular akut insipient,
diberikan diuretika dengan cara diuresis paksa dengan syarat pasien tidak dehidrasi lagi dan obstrukso
saluran renal (GGA pascarenal) telah disingkirkan
Obat yang digunakan unuk diuresis paksa:
1. Mannitol 20% 0,5 gr/ 2ml/kgBB di infus dalam10-20 menit
2. Furosemid 1mg/kgBB dinaikkan setiap 6-8 jam sampai dosis max 10mg/kgBB/kali
Tindakan diuresis paksa dianggap berhasil bila dapat meningkatkan diuresis 6-10ml/kgBB/jam dalam
1-2 jam.
Terapi khusus GGA6
1.Terapi Konservatif
Tujuan dari pemberian terapi konservatif adalah mencegah progresivitas overload cairan,
kelainan elektrolit dan asam basa, uremia, hipertensi, dan sepsis.
Dalam hal ini perlu dilakukan balans cairan secara cermat. Balans cairan yang baik yaitu
bila berat badan tiap hari turun 0,1-0,2 %. Pemberian carian diperhitungkan berdasarkan insensible
water loss (IWL) + Jumlah urin 1 hari sebelumnya ditambah dengan cairan yang keluar dengan
muntah, feses, slang nasogastrik, dll. Dan dikoreksi dengan kenaikan suhu tubuh setiap 1oC
sebanyak 12%. Perhitungan IWL dapat dilakukan berdasarkan caloric expenditure yaitu sebagai
berikut:
Neonatus : 50 ml/kgbb/hari
Cairan sebaiknya diberikan oral kecuali bila pasien sering muntah diberikan per infus. Pada pasien
dengan overload cairan pemberian jumlah cairan perlu dikurangi sesuai dengan beratnya overhidrasi. Jenis
cairan yang dipakai ialah pada pasien dengan anuria diberikan glukosa 10-20% dan pada pasien oliguri
glukosa (10%)-NaCL = 3:1. Bila dipakai vena sentral dapat diberikan larutan glukosa 30-40%. Jumlah
kalori minimal yang harus diberikan untuk mencegah katabolisme adalah 50-60 kal/kgbb/hari. Bila terapi
konservatif berlangsung lebih dari 3 hari harus dipertimbangkan pemberian emulsi lemak dan protein 0,5-
1 g/kgbb/hari. Pemberian protein kemudian dinaikan sesuai dengan jumlah diuresis. Pemberian larutan
asam amino esensial bersama glukosa yang sebelumnya dinyatakan dapat menurunkan angka kematian dan
memberpendek lamanya GGA saat ini diragukan
2. Terapi Dialisis
Dialisis diindikasikan pada GGA untuk mengobati gejala uremia, kelebihan volume,
asidemia, hiperkalemia, perikarditis uremia, dan hipoinatremia.(2)
Kadar ureum darah > 200mg%
Adanya gejala-gejala overhidrasi : edema paru, dekompresi jantung, dan hipertensi yang tidak
Perburukan keadaan umum dengan gejala uremia berat: perdarahan, kesadaran menurun sampai
koma.
Dialisis dapat dilakukan dengan dialisis peritoneal atau hemodialisis. Dialisis peritorial mudah
dilakukan pada anak terutama bayi kecil, tidak memerlukan alat yang canggih dan dapat dilakukan didaerah
terpencil. Karena itu dialisis peritoneal lebih banyak dipakai pada anak.
Hemodialisis mempunyai keuntungan dapat lebih cepat mengkoreksi kelainan biokimia darah.
Pada pasien yang baru saja mengalami operasi intra abdomen, hemodialisis dapat dipakai dengankan
peritoneal dialisis tidak dapat digunakan. Akhir-akhir ini banyak dipakai hemofiltrasi pada penanggulangan
gagal ginjal akut dengan cara continous arteriovenous hemofiltration(CAVH) atau continouous veno-
venous hemofiltration(CVVH).
2. pada pasien Gga dengan multiple organ failure atau karena trauma berat, kalori dapat diberikan
secara adekuat karena cairan yang masuk perinfus, mudah dikeluarkan denga hemofiltrasi. Akan
tetapi sampai saat ini belum ada bukti menunjukkan bahwa CAVH dapat meningkatkan angka
GGA post-renal memerlukan tindakan cepat bersama dengan ahli urologi misalnya
tindakan nefrostomi, mengatasi infeksi saluran kemih dan menghilangkan sumbatan yang
dapat disebabkan oleh batu, striktur uretra atau pembesaran prostate.
Pengobatan suportif pada gagal ginjal akut
Komplikasi Pengobatan
Kelebihan volume intravaskuler Batasi garam (1-2 g/hari) dan air (< 1L/hari)
Furosemid, ultrafiltrasi atau dialysis
Hiponatremia Batasi asupan air (< 1 L/hari), hindari infuse larutan
hipotonik.
Hiperkalemia Batasi asupan diit K (<40 mmol/hari), hindari diuretic
hemat kalium
Asidosis metabolic Natrium bikarbonat ( upayakan bikarbonat serum > 15
mmol/L, pH >7.2 )
Hiperfosfatemia Batasi asupan diit fosfat (<800 mg/hari)
Obat pengikat fosfat (kalsium asetat, kalsium karbonat)
Hipokalsemia Kalsium karbonat; kalsium glukonat ( 10-20 ml larutan
10% )
Nutrisi Batasi asupan protein (0,8-1 g/kgBB/hari) jika tidak dalam
kondisi katabolic
Karbohidrat 100 g/hari
Nutrisi enteral atau parenteral, jika perjalanan klinik lama
atau katabolic
Sumber: