8 Penatalaksanaan
mengatasi etiologi, tanpa memerlukan penanganan bedah. Namun. sampai sekarang tidak ada
obat atau farmakoterapi yang telah terbukti bermanfaat untuk mengembalikan motilitas usus
pada pasien ileus paralitik. Menentukan etiologi dari penyakit ileus paralitik tidaklah mudah,
sehingga perlu penatalaksanaan konservatif segera saat diagnosis ileus paralitik ditegakkan
Penatalaksanaan pada ileus paralitik terdiri dari terapi suportif dan terapi etiologi. Terapi
1. Perawatan umum
kebutuhan untuk memasukkan alat seperti NGT, observasi lebih lanjut, dan obat-
- Bed rest
- Puasa
- Memasang monitor untuk memantau vital sign setiap 6-8 jam selam 24-48 jam
- Mamasang iv line untuk memberikan cairan kristaloid (0,9% NaCl atau RL)
- Memeriksa labortaorium : DL, ureum kreatinin, gula darah, serum elektrolit, BGA
Pemberian cairan pada pasien dengan kondisi umum dan vital sign yang baik adalah
sekitar 2,5-3 liter/hari. Jika didapatkan tanda syok hipovolemik maka pemeberian cairan
NaCl 0,9% atau RL dengan grojok cepat sampai memungkinkan tekanan darah
Alkalosis metabolik terjadi karena kehilangan HCl dari muntahan dan cairan
nasogastrik yang di suction secara intermitten. Kondisi ini dapat dikoreksi dengan
ekstraselular yang hilang. Setelah produksi urin cukup, pemberian KCl (5-10 mEq / jam)
harus diberikan mengingat kalium yang keluar. Evaluasi kalium dalam urin dalam 24
mentolerir makanan / minuman oral). Kondisi ini dapat dikoreksi dengan pemberian
natrium bikarbonat. Koreksi bikarbonat harus diberikan jika tingkat pH arterial di bawah
7,1. Koreksi pH sampai 7,4 dilakukan secara progresif, karena koreksi yang terlalu cepat
turun drastis yang akan memperparah gejala neurologis yang ada. Setengah dari defisit
gas dari saluran gastrointestinal bagian atas, dan pada kondisi tertentu, seperti acute colon
pseudo-obstruction.
4. Nutrisi parenteral
hipoalbuminemia atau jika intoleransi terhadap intake oral karena ileus paralitik
sedikitnya 7 hari atau lebih. Mengingat hal ini, maka observasi sangatlah diperlukan.
Terapi etiologi pada ileus paralitik, diantaranya: (Elizabeth, 2016)
1. Pancreatitis akut
Pengobatan konservatif masih dianggap sebagai terapi dasar untuk setiap stadium
pankreatitis akut. Pasien diminta untuk berpuasa dan NGT dimasukkan untuk menghisap
cairan lambung sambil memberikan 1 botol somatostatin iv per jam per tetesan di dalam
dekstrosa 5%. Petidin juga dapat diberikan beberapa kali sehari untuk mengurangi rasa
2. Ketidakseimbangan elektrolit
ke dalam sel otot polos dari usus halus dan usus besar, yang diperlukan untuk kontraksi
otot polos.
a. Hipokalemia
Hipokalemia sering terjadi pada kasus diare, penggunaan diuretic hemat kalium
dalam jangka lama, dan alkalosis respiratory pada pasien dengan paralisis hipokalemi
periodik.
KCl intravena diberikan apabila pasien tidak dapat menggunakan peroral karena
ileusnya. Dosis KCl tidak boleh lebih dari 10 mEq/jam perinfus. Pemberian KCl harus
b. Hipokalsemia
pancreatitis akut, ca prostat, ca mammae dengan metastasis osteoblastik, dan gagal ginjal
kronis. Hipokalsemia dapat di tatalaksana dengan pemberian Ca glukonas 10% 1-2 vial
dalam 10 ml.
c. Hipermagnesemia
Hipermagnesemia sering terjadi pada kasus gagal ginjal kronis dan terapi MgSO4
pada eklampsia. Terapi yang diberikan tergantung pada fungsi ginjal pasien. Terapi yang
mungkin dapat diberikan adalah NaCl dan diuretic (furosemide), Calcium iv (seperti
antagonis Mg) diberikan 500mg calcium chloride dalam 100mg/ menit, hemodialisis
3. Infeksi
Dalam semua jenis infeksi dalam tubuh seperti halnya septicemia dapat
menyebabkan ileus paralitik. Pemeberian antibiotic parenteral pada kasus ini diberikan
sesuai dengan jenis infeksi dan hasil uji sensitivitas antibiotik untuk mencapai hasil yang
memuaskan.
Ileus paralitik tidak dilakukan intervensi bedah kecuali disertai dengan peritonitis.
Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastric untuk mencegah sepsis sekunder
atau rupture usus. Operasi diawali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah
2.9 Komplikasi
Nekrosis usus
Perforasi usus
Sepsis
Syok-dehidrasi
Abses
Gangguan elektrolit
2.10 Prognosis
prognosis pada ileus paralitik adalah baik, meskipun etiologinya belum diketahui.
(Elizabeth, 2016)
Daftar Pustaka
Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Editor : Sjamsuhudajat, R dan De Jong, Wim.
Juni 2017
J., Windle, W.L., Li, B.U.K., Schwarz, S., and Altschuler, S. di akses di
http://www.emedicine.com.
Basson, M.D, 2004. Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B., Talavera, F.,