Anda di halaman 1dari 54

Kejang, Epilepsi

dan Status
Epileptikus
dr. Lothar Matheus M.V.Silalahi, M.Sc, Sp.N
2022
Learning Objectives
1.Mahasiswa mampu membedakan antara
kejang, epilepsi dan status epileptikus
2.Mahasiswa mampu menjelaskan dan
melakukan algoritma tatalakasana kejang,
epilepsi dan status epileptikus
Sumber
• Kelompok Studi Epilepsi Perhimpunan Dokter Spesilais Saraf
Indonesia (PERDOSSI). 2019. PEDOMAN TATA LAKSANA EPILESPSI
Edisi 6. Airlangga University Press
Disclaimer

• Beberapa bagian materi mungkin akan berubah di waktu-


waktu depan seiring perkembangan ilmu
• Materi dalam kuliah ini adalah hanya sebagian kecil dari
teori yang lebih besar
• Selalu skeptis dan tidak mudah percaya dengan apa yang
ada di materi ini
KEJANG?
SEIZURE?
Definisi

• KONVULSI
Tarikan atau gerakan tidak terkendali dari otot
yang menimbulkan kekejangan pada bagian
tubuh (KBBI)
Sudden shaking movement of the body that
cannot be controlled (Oxford Dictionary)

Point of view konvulsi  movement/gerakan


otot/tubuh
KEJANG=SEIZURE=BANGKITAN
• Tanda atau gejala yang bersifat sesaat
akibat aktifitas neuronal yang
abnormal atau berlebihan pada otak

• Point of view bangkitan : aktifitas


abnormal atau berlebihan pada otak
Seizure/Bangkitan/Kejang

Konvulsion

Non-
Konvulsion
Konsep Dasar

• Seizure  lesi iritatif


• Tanda dan gejala yang muncul adalah sesuai fungsi aktif area
otak yang mengalami aktivitas otak yang berlebihan
SEIZURE MECHANISM
EPILEPSI
•Definisi Konseptual

Kelainan otak yang ditandai dengan kecenderungan


terus-menerus untuk menimbulkan bangkitan dengan
konsekuensi neurobiologis, kognitif, psikologis dan
sosial
Definisi Operasional Epilepsi

1. Minimal 2 bangkitan tanpa provokasi atau 2


bangkitan refleks dengan jarak waktu antar
bangkitan pertama dan kedua lebih dari 24 jam
Definisi Operasional Epilepsi

2. Satu bangkitan tanpa provokasi atau 1 bangkitan refleks


dengan kemungkinan terjadinya bangkitan berulang dalam
10 tahun ke depan sama dengan bila terdapat [2 bangkitan
tanpa provikasi atau bangkitan refleks]

[ ] = Definisi Operasional 1
Definisi Operasional Epilepsi

3. Sudah ditegakkan diagnosis sindrom


epilepsi (oleh dokter yang kompeten)
Bangkitan dengan provokasi,
tanpa provokasi?
Bangkitan dengan provokasi (provoked seizure)
Berdekatan dengan proses gangguan episode akut
Istilah lain: reactive seizure, situation-related seizure, acute symptomatic
seizure

Faktor provokasi:
1. Metabolik (hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia, dsb)
2. Kondisi serebrovaskular (dalam 7 hari onset)
3. Cedera kepala/pembedahan (dalam 7 hari onset)
4. Infeksi intrakranial (dalam 7 hari dan sesuai klinis)
5. Alkohol (dalam waktu 7-48 jam setelah minum alkohol terkahir)
Bangkitan tanpa provokasi (unprovoked seizure)
Tanpa/tidak disertai gangguan episode akut atau
Muncul pada waktu lebih dari perkiraan waktu untuk munculnya
bangkitan

Klasifikasi:
1. Bangkitan tanpa penyebab yang nyata
2. Bangkitan karena penyakit dahulu (remote symptomatic seizure);
bangkitan yang berkaitan dengan lesi otak yang telah ada sebelumnya
atau berkaitan dengan penyakit sistem saraf pusat yang kronik progresif
Bangkitan Refleks?
• Bangkitan yang muncul segera (dalam detik atau menit) sebagai
respons atas stimulus spesifik
• Bangkitan refleks muncul dengan provokasi, tetapi
kecenderungannya akibat stimulus spesifik tersebut bersifat terus
menerus

• Jenis stimulus: visual, taktil, propioseptif, audiogenik


• Cahaya, musik, membaca, mandi air panas, makan, berpikir, dsb
EPILEPSI
ETIOLOGI EPILEPSI
• Struktural :berdasarkan imaging. (mis: stroke, trauma,
infeksi, malformasi)
• Genetik :terbukti/diduga sebagai mutase genetic
(childhood absence epilepsy)
• Infeksi :paska-infeksi otak
• Metabolik
• Imun :epilepsi pada multipel sclerosis
• Idiopatik :berdasarkan onset, semiology bangkitan dan
EEG
Anamnesis tambahan pada Seizure

• Preiktal: Gejala Prodormal


Kondisi fisik dan psikis sebagai tanda akan “bangkitan”
(perubahan perilaku, mengantuk, sensitif, dsb)
• Iktal: aura?, bentuk bangkitan detail?
• Post-iktal: bingung?langsung sadar?nyeri kepala?tidur??
• Faktor pencetus: kelelahan, kurang tidur, hormonal
Pemeriksaan Penunjang pada epilepsi/seizure
• Profil Metabolik
• Elektroensefalografi  fungsional kelistrikan otak
• Imaging  MRI, kerusakan struktural otak
Obat Anti Epilepsi
Pemilihan obat anti epilepsi
1. Berdasarkan bentuk bangkitan
2. Berdasarkan sindrome epilepsi
Penghentian Obat Anti Epilepsi pada kasus
epilepsi
• Pada dewasa, penghentian dilakukan bertahap setelah 3-5 tahun
bebas bangkitan
• Prinsip umum penghentian obat antiepilepsi:
- Minimal 3 tahun bebas bangkitan dan EEG normal
- Disetujui pasien dan keluarga
- Dilakukan bertahap, 25 % dari dosis sebelumnya setiap bulan dalam
jangka waktu 3-6 bulan
- Pada penggunaan lebih dari 1 obat, penghentian dimulai dari obat
yang bukan utama
STATUS EPILEPTIKUS
• Kedaruratan Neurologi
• Berhubungan dengan mortalitas dan morbiditas yang
signifikan

• Definisi:
“bangkitan epileptik yang memanjang atau berulang”
Tipe Status Epileptikus t1 t2
Tonik Klonik 5 menit 30 menit
Fokal dengan gangguan kesadaran 10 menit >60 menit
Lena/absance 10-15 menit Tidak diketahui

t1: waktu maksimal tata laksana emergensi harus dimulai


t2: waktu saat konsekuensi jangka panjang dapat terjadi (kematian, cedera maupun
perubahan jaringan neuron
Algoritma Status Epileptikus
Status Epileptikus
Konvulsivus
Fase stabilisasi (0-5 menit)

• ABCD (+ Pemeriksan neurologi)


• Catat durasi bangkitan dan tanda vital
• EKG (jika memungkinkan, EKG monitoring)
• Pasang jalur IV
• Periksa gula darah sewaktu (jika <60 mg/dL, berikan Dextrose 40% IV
• Periksa elektrolit, hematologi, skrining toksikologi, kadar OAE darah

Bangkitan Berlanjut
5-20 menit: Status Epileptikus Dini
• Diazepam IV (0,15-0,2 mg/kgBB/dosis, kecepatan maksimal 5 mg/menit,
dosis maksimal 10 mg/dosis, bisa diulang 1 kali atau
• Midazolam IM (10 mg jika BB>40 kg, 5 mg bila BB 13-40 kg, dosis
tunggal

Jika tidak tersedia:


- Fenobarbital IV (15 mg/kgBB, dosis tunggal)
- Diazepam rektal (0,2-0,5 mg/kgBB), maksimal 20 mg, dosis tunggal

Bangkitan Berlanjut
20-40 menit: Status Epileptikus Menetap
• Pilih salah satu terapi lini keuda berikut (dosis tunggal):
- Fenitoin IV (15-18 mg/kgBB, kecepatan maksimal 50 mg/menit, maksimal
1500 mg/dosis)
- Asam valproat oral (40 mg/kgBB, maksimal 3000 mg, dosis tunggal)
- Levetiracetam oral (60 mg/kgBB, maksimal 4500 mg, dosis tunggal

Jika tidak tersedia:


- Fenobarbital IV (15 mg/kgBB, dosis tunggal)

Bangkitan Berlanjut
40-60 menit: Status Epileptikus Refrakter
Pilihan terapi:
- Ulangi terapi lini kedua atau
- Berikan obat anestesi dengan perawatan ICU (thiopental, midazolam,
phenobarbital, propofol)
- Obat anti epilepsi lainnya:
- Topiramat: dosis inisial 200-400 mg melalui NGT/oral, rumatan 300-
1600 mg/hari dibagi 2-4 dosis
Status Epileptikus
Lena/Absance
• Pilih salah satu:
- Diazepam 10 mg IV

Bangkitan Berlanjut

• Dapat diulang, atau berikan salah satu:


- Fenobarbital IV 20 mg/kgBB (maksimal kecepatan 50 mg/kg/menit)
dengan obaservasi ketatk
Status Epileptikus Parsial
Kompleks
• Injeksi diazepam 10 mg

Bangkitan Berlanjut

• Dapat di ulang atau tambahkan salah satu:


- Feniotin IV (15-18 mg/kgBB)

Bangkitan Berlanjut
• Pilih salah satu:
- Midazolam (0,2 mg/kgBB bolus, 0,1-0,4 mg/kgBB per jam IV drip)
- Propofol (2 mg/kg bolus, 5-10 mg/kgBB per jam IV drip)
- Thiopental (2-3 mg/kgBB bolus, 3-5 mg/kgBB per jam IV drip)
- Pentobarbital (10-20 mg/kgBB bolus, 1-3 mg/kg BB per jam IV drip)

- Perawatan di ICU
Prognosis Status Epileptikus
Gambaran Klinis Skor
Kesadaran Sadar atau somnolen/confused 0

Sopor/Koma 1
Tipe bangkitan terparah Parsial sederhana, parsial 0
kompleks, lena, mioklonik 0-2: prognosis baik
Konvulsivus umum 1 3-6: prognosis buruk

Non-konvulsivus + koma 2
Usia <65 tahun 0
≥65 tahun 2
Riwayat bangkitan Iya 0
sebelumnya
Tidak diketahui 1
Total
Sudden Unexpected Death in Epilepsy (SUDEP)
• Kriteria
- Terdiagnosis epilepsy
- Meninggal tidak terduga (diketahui terakhir kondisi sehat)
- Kematian mendadak (dalam beberapa menit)
- Kematian saat aktifitas normal dan dalam kondisi stabil
- Penyebab kematian medis tidak jelas ditemukan
- Kematian tidak secara langsung oleh bangkitan atau status epilepticus
- Post mortem tidak ada etiologis structural atau toksikologi
Kriteria Keterangan
Definite SUDEP Memenuhi semua kriteria
Probable SUDEP Memenuhi kriteria tanpa pemeriksaan post mortem
Possible SUDEP SUDEP tak dapat dikesampingkan, tetapi tidak cukup
bukti mengenai keadaan dan tidak ada laporan post
mortem
Unlikely/not Semua kriteria tidak ada dan penyebab lain sudah
SUDEP diketahui
Pencegahan SUDEP

• Mengontrol bangkitan
• Optimalisasi terapi farmakologi (dosis, frekuensi, jenis bangkitan)
• Kepatuhan minum obat
• Bedah epilepsy (pada kasus tertentu)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai