Anda di halaman 1dari 45

FRAKTUR SHAFT FEMUR

DEXTRA TERTUTUP

Prima Kinanti

Residen Pembimbing:
dr. Hanni

Supervisor Pembimbing:
dr. Ishak Lahunduitan, SpB, SpBA
Pendahuluan
• Fraktur batang femur (femoral shaft fracture),
biasanya disebabkan oleh trauma tumpul,
adalah cedera pada anak yang paling sering
ditangani oleh ahli bedah ortopedi.
• Tujuh puluh persen fraktur femur terjadi pada
batang femur.
• Fraktur batang femur dilaporkan terjadi dengan
insidens 20/100.000 anak di Amerika Serikat.
• Sejauh ini tidak ada tindakan operatif yang lebih
baik dari casting.
• Tindakan non operatif lebih disukai sebagai
manajemen fraktur femur pada anak usia
prasekolah.
• Engelhardt menyebutkan bahwa fraktur di
sekitar sendi panggul merupakan akibat paksaan
seperti trauma akibat enrgi tinggi atau yang
paling jarang dikaitkan dengan kondisis
patologis.
• Parsch (2010) menyebutkan bawa fraktur
batang femur (femoral shaft fracture) termasuk
diantaranya region subtrokanter dan
suprakondilar berkisar 1,6% pada semua fraktur
pada anak.
• Rasio antara anak laki – laki dan perempuan
adalah 2 : 1.
• Tingkat terjadinya fraktur batang femur per
tahunnya adalah 19 per 100.000 anak – anak.
Definisi
• Fraktur → terputusnya kontinuitas
jaringan tulang dan/atau tulang
rawan yang umumnya disebabkan
oleh rudapaksa.
• Fraktur shaft femur adalah suatu
diskontinuitas tulang yang mengenai
bagian sepertiga tengah dari tulang
femur.
Anatomi
Klasifikasi
Usia:
• Anak
• Dewasa
• Orangtua
• Hubungan dengan dunia luar:
▫ Fraktur tertutup
• Fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih
utuh, tulang tidak menonjol melalui kulit dan
relatif lebih aman.
▫ Fraktur terbuka
• Fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar,
sehingga fraktur terbuka potensial terjadi infeksi
osteomielitis.
• Gambaran radiologis:
▫ Lokalisasi:
 Diafisial
 Metafisial
 Intraartikuler
 Fraktur dengan dislokasi
▫ Hubungan antar fragmen tulang
 Tidak bergeser (undisplaced)
 Bergeser (displaced), dapat terjadi dalam 6 cara
yaitu; bersampingan, angulasi, rotasi, distraksi,
impaksi dan over riding.
• Berdasarkan bentuk patah tulang, terbagi atas:8
▫ Fraktur complete yaitu pemisahan tulang menjadi
2 fragmen
▫ Fraktur incomplete yaitu patah bagian dari tulang
tanpa adanya pemisahan.
▫ Fraktur comminate yaitu fraktur lebih dari 1 garis
fraktur, fragmen tulang patah menjadi beberapa
bagian.
▫ Impacted fraktur yaitu salah satu ujung tulang
menancap ke tulang didekatnya.
• Berdasarkan garis patahnya, terbagi atas:8
▫ Green stick yaitu pada anak-anak.
▫ Transverse yaitu patah tulang pada posisi
melintang.
▫ Longitudinal yaitu patah tulang pada posisi
memanjang
▫ Oblique yaitu garis patah miring
▫ Spiral yaitu garis patah melingkar tulang
Epidemiologi
• Fraktur shaft femur: 1.6% pada semua fraktur
pada anak.
• Rasio anak laki – laki dan perempuan adalah 2 :
1.
• Angka kejadian tahunan fraktur batang femur
adalah 19 per 100.000 anak.
• Insiden: rentang 0.13 dan 0.077 per 1,000
kelahiran.
Etiologi
• Infant: Patah karena beban atau terguling.
• Anak taman kanak – kanak & sekolah:
kecelakaan berkecepatan rendah (terjatuh dari
ketinggian, misalnya dari sepeda, pohon, tangga
atau sesudah tersandung dan terjatuh pada level
yang sama dengan atau tanpa tabrakan.)
• Remaja: trauma berkecepatan tinggi
Fraktur Batang Femur
• Arthrogryposis Multiple Congenital
• Myelomeningocele
• Osteogenesis imperfecta
• Trauma kelahiran
▫ Persalinan pervaginam
▫ Berat badan lahir rendah
▫ Bayi besar
• <12 bulan pertama kehidupan jarang terjadi. 30
– 50%: non – accidental dari child abuse.
Gambaran Klinis
• Nyeri
• Shortening (pemendekan)
• Angulasi
• Bengkak
• Krepitasi
• Tidak dapat berdiri atau berjalan
• Cedera neuromuskular
• Perdarahan
Diagnosis
• Anamnesis
▫ Riwayat trauma
 Mekanisme trauma
 Riwayat trauma sebelumnya
▫ Kemungkinan fraktur patologis
Pemeriksaan Fisik
• Tanda-tanda syok
• Look
▫ Bengkak, eritema, deformitas
• Feel
▫ Nyeri, peningkatan suhu lokal
• Move
▫ Keterbatasan LGS
▫ Penurunan kekuatan otot
• Tipikal deformitas yang khas (angulasi,
eksternal rotasi, dan pemendekan).
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan radiografi
• CT atau MRI biasanya tidak diperlukan
Penanganan
• 0-5 tahun
▫ Inisial skin traksi diikuti hip spica cast
▫ 0-2 tahun: Bryant’s traction
▫ 2-5 tahun: Thomas splint
• 5-10 tahun
▫ Setelah beberapa hari dilakukan skin traksi, dilakukan
closed reduction
▫ External skeletal fiksasi
• ≥ 10 tahun
▫ Russel traksi kemudian dilakukan pemasangan rigid,
locked intramedullary nails.
Komplikasi
• Kompartemen sindrom
• Overgrowth
Laporan Kasus
• Identitas
▫ Nama : By. KT
▫ Umur : 6 hari
▫ Jenis Kelamin: Perempuan
▫ Alamat : Wanea lingkungan V
▫ Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
▫ Agama : Kristen Protestan
Anamnesis
• Keluhan utama
▫ Pasien dikonsulkan ke bagian bedah anak RSUP Prof.
Kandou dengan keluhan utama yaitu bengkak pada paha
kanan.
• Riwayat penyakit sekarang
▫ Bengkak pada paha kanan dialami penderita sejak ± 1 hari
lalu. Riwayat persalinan secaara sectio caesaria ± 6 hari
yang lalu atas indikasi letak sungsang dan ketuban pecah
dini 18 jam. Riwayat terjatuh (-), trauma (-).
• Riwayat penyakit dahulu
▫ Riwayat operasi sebelumnya disangkal pasien.
• Riwayat penyakit keluarga
▫ Hanya pasien yang menderita penyakit seperti ini dalam
keluarga.
Pemeriksaan Fisik Umum
• Status Generalis
• Keadaan Umum : Anak aktif, menangis kuat
• Kesadaran : Compos Mentis
• Nadi : 145 x/menit
• Respirasi : 60 x/menit
• Suhu Badan : 36,00C
• Berat badan : 3280 gram
• Panjang badan : 47 cm
• Kepala : Konjungtiva anemis (-), sclera
ikterik (-)
• Jantung : Iktus cordis tidak terlihat,
teraba(+) SI-SII regular,
murmur(-), gallop(-)
• Paru : Suara pernapasan vesikuler,
Rhonki(-/-) wheezing (-/-)
• Abdomen : Cembung, lemas, bising usus (+)
normal, hati dan limpa tidak teraba
• Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik
Regio femur dekstra:
Look: oedem (+)
Feel: krepitasi (+)
Movement: sulit dievaluasi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium 9/11/2017
• Vit D 25-OH total : 23.4 mg/mL
• Calsium : 10.35 mg/dL
X-Foto Femur Anak 15/11/2017
• Kesan:
Fraktur pada
1/3 tengah os
dekstra, soft
tissue
swelling
Diagnosis
• Fraktur shaft femur dextra tertutup
Penatalaksanaan
• Pasang Bryant traksi
• Rawat bersama bedah anak
Foto Pemasangan Bryant Traksi
Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Bonam
Follow Up
Tgl 16-11-2017 Tgl 18-11-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: terpasang • O: Regio femur dekstra: terpasang
Bryant traksi Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur shaft • A: Post Bryant traksi ec fraktur shaft
femur dekstra femur dekstra
• P: Terapi lain sesuai TS pediatric • P: Terapi lain sesuai TS pediatric
• Pertahankan Bryant traksi selama 2 • Pertahankan Bryant traksi selama 2
minggu minggu

Tgl 17-11-2017 Tgl 19-11-2017


• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: terpasang • O: Regio femur dekstra: terpasang
Bryant traksi Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur shaft
• A: Post Bryant traksi ec fraktur shaft
femur dekstra
femur dekstra
• P: Terapi lain sesuai TS pediatric
• P: Terapi lain sesuai TS pediatric
• Pertahankan Bryant traksi selama 2
• Pertahankan Bryant traksi selama 2 minggu
minggu
Tgl 20-11-2017 Tgl 22-11-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Terapi lain sesuai TS • P: Bryant traksi 2 minggu
pediatric (selesai 30/11/2017)  foto
• Pertahankan Bryant traksi kontrol
selama 2 minggu
Tgl 23-11-2017
Tgl 21-11-2017 • S: -
• S: - • O: Regio femur dekstra:
• O: Regio femur dekstra: terpasang Bryant traksi
terpasang Bryant traksi • A: Post Bryant traksi ec fraktur
• A: Post Bryant traksi ec fraktur shaft femur dekstra
shaft femur dekstra • P: Foto kontrol 30/11/2017
• P: Bryant traksi 2 minggu
(selesai 30/11/2017)  foto
kontrol
Tgl 24-11-2017 Tgl 26-11-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Foto kontrol 30/11/2017 • P: Foto kontrol 30/11/2017

Tgl 25-11-2017 Tgl 27-11-2017


• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Foto kontrol 30/11/2017 • P: Foto kontrol 30/11/2017
Tgl 28-11-2017 Tgl 30-11-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Foto kontrol 30/11/2017 • P: Foto kontrol hari ini

Tgl 29-11-2017
• S: -
• O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra
• P: Foto kontrol 30/11/2017
Foto Kontrol 30-11-2017
• Kesan:
Fraktur pada
1/3 tengah os
femur dextra,
soft tissue
swelling
Tgl 01-12-2017 Tgl 03-12-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Terapi lanjut • P: Terapi sesuai TS Pediatri
Pertahankan Bryant traksi
Tgl 02-12-2017 sampai tanggal 07-12-2017
• S: -
• O: Regio femur dekstra: Tgl 04-12-2017
terpasang Bryant traksi • S: -
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • O: Regio femur dekstra:
shaft femur dekstra terpasang Bryant traksi
• P: Terapi sesuai TS Pediatri • A: Post Bryant traksi ec fraktur
Pertahankan Bryant traksi shaft femur dekstra
• P: Terapi sesuai TS Pediatri
Pertahankan Bryant traksi
sampai tanggal 07-12-2017
Tgl 05-12-2017 Tgl 07-12-2017
• S: - • S: -
• O: Regio femur dekstra: • O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur • A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra shaft femur dekstra
• P: Terapi sesuai TS Pediatri • P: Terapi sesuai TS Pediatri
Pertahankan Bryant traksi Lepas Bryant traksi
sampai tanggal 07-12-2017 Pulang hari ini

Tgl 06-12-2017
• S: -
• O: Regio femur dekstra:
terpasang Bryant traksi
• A: Post Bryant traksi ec fraktur
shaft femur dekstra
• P: Terapi sesuai TS Pediatri
Rencana pulang besok
Pembahasan
Pada kasus ini didapatkan pasien by. KT
dikonsulkan ke bagian bedah anak degan keluhan
bengkak pada paha kanan ± 1 hari yang lalu.
Riwayat persalinan secara sectio caesarea ± 6 hari
yang lalu atas indikasi letak sungsang dan ketuban
pecah dini 18 jam. Penelitian oleh Kancherla, dkk
terhadap 10 kasus fraktur shaft femur menunjukkan
rata-rata usia gestasi ialah 37.2 minggu, pada kasus
usia gestasi 37-38 minggu. Waktu rata-rata untuk
diagnosis ialah 4 hari.Dari 10 pasien, 2 pasien
mengalami fraktur subtrokanter dan 8 pasien
fraktur mid-shaft. Sebagian besar pasien dilahirkan
secara sectio caesarea dengan presentasi sungsang.
Mekanisme cedera femur lebih sering terjadi pada
persalinan pervaginam, biasanya pada keadaan
malpresentasi, berat badan lahir rendah,
makrosomia, dan persalinan yang sulit, dimana
sectio caesarea dianggap dapat mengurangi risiko
fraktur. Namun pada penelitian didapatkan 60%
kasus dengan persalinan secara sectio caesarea dan
presentasi sungsang.Mekanisme cedera yang paling
sering terjadi ialah cedera torsi sehingga
menyebabkan fraktur spiral pada shaft femur.Hal
ini dapat terjadi akibat kurangnya ruang untuk
manuver obstetri sesuai prosedur pada pasien ini.
Penyebab lain yang bisa terjadi ialah kurangnya
relaksasi, teknik persalinan yang kurang baik dan
insisi yang kecil.11
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda fraktur
seperti udem dan krepitasi. Tidak didapatkan tanda-
tanda akibat patologis lain seperti sklera biru maupun
riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Pada
pemeriksaan foto femur didapatkan fraktur pada 1/3 os
dekstra dengan soft tissue swelling.Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kadar vitamin D 25-OH total
pasien 23.4 ng/mL dimana berada dibawah batas
normal, yaitu 30 – 100 ng/mL. Vitamin D memegang
peranan penting dalam mempertahankan kesehatan
tulang dengan meregulasi kadar kalsium. Defisiensi
vitamin D dapat menyebabkan kondisi tulang
memburuk, dan dalam kasus berat dapat terjadi
hipokalsemia, riket, dan osteomalasia pada anak dan
orang dewasa.19 Pada kasus kadar kalsium masih dalam
batas nomal yaitu 10.35 mg.dL.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.Pada kasus ini
diagnosis ialah fraktur shaft femur
tertutup. Angka kejadian cedera saat
persalinan mencapai 2% pada persalinan
per vaginam dengan letak kepala dan 1.1%
pada persalinan secara sectio caesarea.
Fraktur femur merupakan komplikasi
yang jarang terjadi pada persalinan secara
section caesarea.20
Sebagai penanganan dilakukan traksi Bryant.
Sejak awal metode ini diperkenalkan oleh Bryant
pada tahun 1873, traksi Bryant berhasil
digunakan sebagai terapi pada fraktur shaft
femur pada anak dibawah 3 tahun dan gangguan
kongenital panggul, serta merupakan
penanganan sederhana non-surgical yang
efektif. Namun traksi ini sering menyebabkan
masalah vaskuler seperti sindrom kompartemen
yang berat dan iskemia Volkmann. Selain itu
dapat juga menyebabkan masalah pada kulit
seperti ekskoriasi atau timbulnya bula.
Kesimpulan
Fraktur shaft femur merupakan diskontinuitas
tulang yang mengenai bagian sepertiga tengah
dari tulang femur.Etiologinya terbagi atas
trauma dan non trauma.Fraktur akibat cedera
saat persalinan jarang terjadi. Presentasi
sungsang pada persalinan secara sectiocaesarea
dialporkan meningkatkan insidensinya.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan penunjang. Pada inspeksi
ditemukan udem dan palpasi didapatkan
krepitasi. Pemeriksaan radiografi dilakukan
sepanjang femur dalam dua plane foto dan
berdekatan dengan lingkar pelvik dan juga sendi
lutut. Penatalaksanaannya yaitu dilakukan traksi
Bryant dan dipertahankan selama 2 minggu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai