Anda di halaman 1dari 12

“TERAPI GAGAL GINJAL

AKUT”
DISUSUN OLEH:
FRIDA YULI NUR LISA (16330016)
MUFIDAH RAHMAWATI. P (16330017)
MAYANG WILIS KINANTHI (16330018)
DWI WULANDARI (16330019)
BIRGITA YUSMALINDA (16330020)
ERLINDA WIDIA FITRI (16330024)
DEFINISI

 Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting dalam


mempertahankan keseimbangan internal dengan jalan menjaga
komposisi cairan tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah
organ berbentuk seperti kacang polong, berwarna merah kebiruan.
 Acute kidney injury (AKI), yang sebelumnya dikenal dengan gagal
ginjal akut (GGA, acute renal failure [ARF]) merupakan salah satu
sindrom dalam bidang nefrologi yang dalam 15 tahun terakhir
menunjukkan peningkatan insidens.
 Penyebab dari GGA ini dapat dibagi menjad 3, yaitu penyebab pre
renal, renal, dan post renal.
Anatomi dan Fisiologi Ginjal

 Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen,


terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri
tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak yang
tebal di belakang peritoneum atau di luar rongga
peritoneum.
 Ginjal terdiri dari beberapa bagian, yaitu antara lain:
1. Bagian dalam (interna) medula
2. Bagian luar (eksternal) korteks
 Fungsi ginjal secara keseluruhan di bagi dalam dua
golongan yaitu :
1. Fungsi ekskresi
- Mengekskresi sisa metabolisme protein
- Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
- Menjaga keseimbangan asam dan basa.
2. Fungsi endokrin
 Menghasilkan eritropoetin yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah
 Menghasilkan renin yang berperan sebagai pengatur
tekanan darah
 Merubah vitamin D menjadi metabolit yang aktif
 Memproduksi hormone prostaglandin
Patofisiologis
 Perjalanan klinis gagal ginjal akut dibagi menjadi tiga stadium,
yaitu sebagai berikut:
1. Stadium Origulia
Stadium oliguria biasanya timbul dalam waktu 24 sampai
48 jam sesudah terjadinya trauma pada ginjal. Produksi urin
normal adalah 1-2 liter/24jam. Pada fase ini pertama-tama
terjadi penurunan produksi urin sampai kurang dari 400cc/24
jam. Tidak jarang produksi urin sampai kurang dari 100cc/24
jam, keadaan ini disebut dengan anuria. Pada fase ini
penderita mulai memperlihatkan keluhan-keluhan yang
diakibatkan oleh penumpukan air dan metabolit-metabolit
yang seharusnya diekskresikan oleh tubuh, seperti mual,
muntah, lemah, sakit kepala, kejang dan lain sebagainya.
2. Stadium Diuresis
Stadium diuresis dimulai bila pengeluran urine meningkat
sampai lebih dari 400 ml/hari, kadang-kadang dapat
mencapai 4 liter/24 jam. Stadium ini berlangsung 2 sampai 3
minggu. Volume kemih yang tinggi pada stadium ini
diakibatkan karena tingginya konsentrasi serum urea, dan juga
disebabkan karena masih belum pulihnya kemampuan tubulus
yang sedang dalam masa penyembuhan untuk
mempertahankan garam dan air yang difiltrasi.
3. Stadium penyembuhan
Stadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu
tahun, dan selama masa itu, produksi urin perlahan–lahan
kembali normal dan fungsi ginjal membaik secara bertahap,
anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit
membaik, tetapi pada beberapa pasien tetap menderita
penurunan glomerular filtration rate (GFR) yang permanen.
Manifestasi Klinik dari Penyakit
Gagal Ginjal Akut
 Penderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah,
diare, pucat (anemia), dan hipertensi
 Nokturia
 Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan
yang menyeluruh
 Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
 Tremor tangan
 Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi
 Nafas mungkin berbau urin (foto uremik), dan kadang-kadang dapat
dijumpai adanya pneumonia uremik.
 Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung
darah, berat jenis sedikit rendah, yaitu 1.010 gr/ml)
Penatalaksanaan Gagal ginjal
akut
1. Terapi Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pasien gagal ginjal akut bervariasi tergantung dari
penyakit dasarnya dan kondisi komorbid yang dijumpai.
2. Terapi Farmakologi

Diuretik Manitol Dopamin


- bekerja menghambat - Meningkatkan translokasi - Untuk tatalaksanan AKI, melalui
Na+/K+-ATPase pada cairan ke intravaskuler kerjanya pada reseptor
sisi luminal sel,
sehingga dapat dopamin DA1 dan DA2 di ginjal.
- Menurunkan digunakan untuk tata
kebutuhan energi sel - Dosis rendah dapat
laksana AKI khususnya
thick limb Ansa Henle menyebabkan vasodilatasi
pada tahap oligouria
pembuluh darah ginjal,
- Menjadi pilihan pada
pasien AKI dg - Dapat menyebabkan menghambat Na+/K+-ATPase
kelebihan cairan kerusakan ginjal lebih jauh dengan efek akhir peningkatan
karena bersifat nefrotoksik, aliran darah ginjal, LFG dan
Contoh furosemid
menyebabkan agregasi natriuresis.
Dosis terapi awal i.v bolus eritrosit dan menurunkan
40 mg, dapat - Dosis tinggi dapat menimbulkan
kecepatan aliran darah.
ditingkatkan tetesan vasokonstriksi.
cepat 100-250 mg/kali Apabila pemberian > 250
dlm 6 jam atau tetesan - Saat penggunaan perlu
mg/kg taip 4 jam
lambat 10-20 pemantauan respons selama 6
mg/kgBB/hari dg dosis jam
maksimum 1 g/hari
Pencegahan

Primer Sekunder Teriser


Langkah yang harus Langkah yang Langkah yang biasa
dilakukan untuk dilakukan untuk dilakukan untuk
menghindari diri dari mendeteksi secara mencegah terjadinya
berbagai faktor resiko
dini suatu penyakit. komplikasi yang lebih
berat, kecacatan
dan kematian. Pada
kasus GGA yang
sangat parah timbul
anuria lengkap.
Penyakit GGA jika segera diatasi ke mungkinan
sembuhnya besar, tetapi penderita yang sudah sembuh
juga harus tetap memperhatikan kesehatannya dan
memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan,
olahraga teratur, dan tetap melakukan pemeriksaan
kesehatan (medical check-up) setiap tahunnya, sehingga
jika ditemukan kelainan pada ginjal dapat segera
diketahui dan diobati.
Kesimpulan

 Penyebab dari GGA ini dapat dibagi menjad 3, yaitu


penyebab pre renal, renal, dan post renal
 Penatalaksanaan gagal ginjal akut dilakukan dengan 2
cara yaitu dengan terapi nutrisi dan terapi farmakologi
 Terapi farmakologi dapat dilakukan dengan
pengobatan diuretik, manitol, dopamin.
 Pencegahan terjadinya gagal ginjal akut dibagi 3 yaitu
pencegahan primer, sekunder, dan tersier

Anda mungkin juga menyukai