Kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana diperlukan
pelayanan medis yang segera dan tidak dapat ditunda dalam waktu 12 jam untuk menyelematkan jiwa pasien. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Latar belakang GGA
Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan
merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (Sumaryanto & Madjid, 2009).
Penyakit gagal ginjal akut dapat terjadi pada siapa saja
tanpa memandang jenis kelamin, umur, ataupun ras. PREVALENSI GGA Lanjut....
Peneliti mengungkapkan sebanyak 15%
dari popolasi penduduk Indonesia yang mengalami gagal ginjal, dari angka 15% tersebut banyak penderita yang mengalami gagal ginjal akut diprediksi mencapai 1,2% dari total popilasi penderita gagal ginjal yaitu sebanyak 104.000 orang Definisi GGA GGA merupakan penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam 48 jam) ditandai dengan peningkatan serum kreatinin (SCr) >0.3 mg/dL (>25 μmol/L) atau meningkat sekitar 50% dan adanya penurunan output urin < 0.5 mL/kg/hr selama >6 jam
Secara konseptual GGA adalah penurunan cepat (dalam jam hingga
minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit Etiologi Penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa menyebabkan gangguan pada parenkin ginjal (GGA prarenal 55%). Penyakit secara langsung menyebabkan gangguan pada parenkin ginjal (GGA renal/intrinsik 40%). Penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran kemih (GGA pascarenal 5%). Angka kejadian penyebab GGA sangat tergantung dari tempat terjadinya GGA. Berikut etiologi GGA Klasifikasi GGA 1.GGA Prarenal 2.GGA Renal 3.GGA Postrenal Manifestasi klinis Oliguria, volume urine 20- Natrium, kalsium dalam 200 ml/hari. darah menurun. Anoreksia, muntah- Bila berat dan berlangsung muntah, malaise, kesadaran lama, dapat terjadi menurun, dan kelainan hipertensi, hepatomegali, mental. dekompensasi kordis, Ureum, kalium, dan fosfat edema pilmonum, anemia, dalam darah meningkat. asidosis, dan koma Proteinuria, hematuria, dan uremikum. isostenuria. Patofisiologi Prarenal GGA prarenal berpusat pada respon ginjal terhadap perfusi yang tidak adekuat. Penurunan perfusi ginjal menyebabkan pelepasan enzim renin dari sel jukstaglomerulus di dinding arteriol aferen. Peristiwa ini mengaktifkan rangkaian renin-angitensinaldosteron, hasil akhirnya adalah produksi angiotensin II dan pelepasan aldolsteron dari korteks adrenal. Aniotensin II menyebabkan vasokonstriksi sistemik hebat dan aldolsteron mengakibatkan retensi natrium dan air. Efek ini membantu tubuh memelihara volume sirkulasi sehingga dapat memelihara aliran darah yang adekuat ke organ penting seperti otak dan jantung Renal
Kegagalan renal terjadi karena kerusakan pada
struktur ginjal yang berfungsi melakukan filtrasi.Penyebab kegagalan renal yaitu nefrotoksik, inflamasi atau iskemik. Kekurangan aliran darah yang berat atau lama akibat iskemia dapat menyebabkan kerusakan renal berupanekrosis jaringan ginjal. Nekrosis ini menyebakan tekanan tubulus naik yang kemudian akan menghentikan filtrasi glomerolus. Pembengkakan tubulus juga menekan vasa rekta disekitarnya sehingga semakin mengurangi perfusi. Postrenal
Obstruksi aliran urin menyebabkan tekanan balik yang
menghambat filtrasi.Pembengkakan yang terjadi kemudian menekan pembuluh darah, menyebabkan iskemia. Penyebab obstruksi dapat berada didalam saluran kemih(batu) didalam dinding saluran kemih(tumor) dan luar dinding saluran kemih(fibrosis). PATHWAYS Komplikasi Penatalaksanaan 1. Terapi nutrisi 2. Terapi farmakologi Penanganan kegawatdaruratan menurut KDIGO Gunakan kristaloid isotonis pada klien dengan syok hemoragik. Gunakan vasopressor bersamaan dengan cairan pada pasien dengan syok vasomotor atau beresiko tinggi GGA. Gunakan protokol dasar manajemen hemodinamik dan parameter oksigenasi untuk mencegah kemajuan atau perburukan GGA. Pada pasien kritis, terapi insulin dapat dilakukan untuk mencapai target glukosa plasma 110- 149 mg/dl (6,1 – 8,3 mmol/l). PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM 2. PEMERIKSAAN DARAH 3. CT Scan 4. MRI 5. EKG, mungkin abnormal menunjukkan ketidakseimbangan elektrolit, dan asam/basa ASUHAN KEPERAWATAN GGA PENGKAJIAN PENGKAJIAN PRIMARY SURVEY SECONDARY a.Airways SURVEY b.Breathing a.Aktivitas c.Circulation b.Eliminasi d.Disabillity c.Neurosensori e.Exposure d.Pengkajian fisik Diagnosa keperawatan Penurunan curah jantung b.d kelebihan cairan, ketidakseimbangan elektrolit. Gangguan pola nafas tidak efektif b.d Hiperventilasi. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit b.d disfungsi ginjal. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pembatasan diet. RENCANA KEPERAWATAN TERIMAKASIH WASSALAMUALAIKUM WR.WB