Anda di halaman 1dari 22

KEGAWAT DARURAT II

GAGAL GINJAL AKUT

ANISA WIDYASRI
DHEA YOLANDA SAPUTRI
TIARA ELVARA INTANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH


PONTIANAK
APA ITU KGD?

Kegawatdaruratan adalah suatu keadaan dimana diperlukan


pelayanan medis yang segera dan tidak dapat ditunda dalam
waktu 12 jam untuk menyelematkan jiwa pasien.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM
PERKEMIHAN
Latar belakang GGA

Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan


merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai
penyakit traktus urinarius dan ginjal (Sumaryanto &
Madjid, 2009).

Penyakit gagal ginjal akut dapat terjadi pada siapa saja


tanpa memandang jenis kelamin, umur, ataupun ras.
PREVALENSI GGA
Lanjut....

Peneliti mengungkapkan sebanyak 15%


dari popolasi penduduk Indonesia yang
mengalami gagal ginjal, dari angka 15%
tersebut banyak penderita yang mengalami
gagal ginjal akut diprediksi mencapai 1,2%
dari total popilasi penderita gagal ginjal
yaitu sebanyak 104.000 orang
Definisi GGA
GGA merupakan penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba (dalam 48
jam) ditandai dengan peningkatan serum kreatinin (SCr) >0.3 mg/dL
(>25 μmol/L) atau meningkat sekitar 50% dan adanya penurunan
output urin < 0.5 mL/kg/hr selama >6 jam

Secara konseptual GGA adalah penurunan cepat (dalam jam hingga


minggu) laju filtrasi glomerulus (LFG) yang umumnya berlangsung
reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa
metabolisme nitrogen, dengan/ tanpa gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
Etiologi
Penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal
tanpa menyebabkan gangguan pada parenkin
ginjal (GGA prarenal 55%).
Penyakit secara langsung menyebabkan gangguan
pada parenkin ginjal (GGA renal/intrinsik 40%).
Penyakit yang terkait dengan obstruksi saluran
kemih (GGA pascarenal 5%).
Angka kejadian penyebab GGA sangat tergantung
dari tempat terjadinya GGA. Berikut etiologi GGA
Klasifikasi GGA
1.GGA Prarenal
2.GGA Renal
3.GGA Postrenal
Manifestasi klinis
Oliguria, volume urine 20- Natrium, kalsium dalam
200 ml/hari. darah menurun.
Anoreksia, muntah- Bila berat dan berlangsung
muntah, malaise, kesadaran lama, dapat terjadi
menurun, dan kelainan hipertensi, hepatomegali,
mental. dekompensasi kordis,
Ureum, kalium, dan fosfat edema pilmonum, anemia,
dalam darah meningkat. asidosis, dan koma
Proteinuria, hematuria, dan uremikum.
isostenuria.
Patofisiologi
Prarenal
GGA prarenal berpusat pada respon ginjal terhadap perfusi yang tidak
adekuat. Penurunan perfusi ginjal menyebabkan pelepasan enzim renin
dari sel jukstaglomerulus di dinding arteriol aferen.
Peristiwa ini mengaktifkan rangkaian renin-angitensinaldosteron, hasil
akhirnya adalah produksi angiotensin II dan pelepasan aldolsteron dari
korteks adrenal.
Aniotensin II menyebabkan vasokonstriksi sistemik hebat dan
aldolsteron mengakibatkan retensi natrium dan air. Efek ini membantu
tubuh memelihara volume sirkulasi sehingga dapat memelihara aliran
darah yang adekuat ke organ penting seperti otak dan jantung
Renal

Kegagalan renal terjadi karena kerusakan pada


struktur ginjal yang berfungsi melakukan
filtrasi.Penyebab kegagalan renal yaitu nefrotoksik,
inflamasi atau iskemik. Kekurangan aliran darah
yang berat atau lama akibat iskemia dapat
menyebabkan kerusakan renal berupanekrosis
jaringan ginjal. Nekrosis ini menyebakan tekanan
tubulus naik yang kemudian akan menghentikan
filtrasi glomerolus. Pembengkakan tubulus juga
menekan vasa rekta disekitarnya sehingga semakin
mengurangi perfusi.
Postrenal

Obstruksi aliran urin menyebabkan tekanan balik yang


menghambat filtrasi.Pembengkakan yang terjadi
kemudian menekan pembuluh darah, menyebabkan
iskemia. Penyebab obstruksi dapat berada didalam
saluran kemih(batu) didalam dinding saluran
kemih(tumor) dan luar dinding saluran
kemih(fibrosis).
PATHWAYS
Komplikasi
Penatalaksanaan
1. Terapi nutrisi
2. Terapi farmakologi
Penanganan kegawatdaruratan
menurut KDIGO
Gunakan kristaloid isotonis pada klien dengan syok
hemoragik.
Gunakan vasopressor bersamaan dengan cairan
pada pasien dengan syok vasomotor atau beresiko
tinggi GGA.
Gunakan protokol dasar manajemen hemodinamik
dan parameter oksigenasi untuk mencegah
kemajuan atau perburukan GGA.
Pada pasien kritis, terapi insulin dapat dilakukan
untuk mencapai target glukosa plasma 110- 149
mg/dl (6,1 – 8,3 mmol/l).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
2. PEMERIKSAAN DARAH
3. CT Scan
4. MRI
5. EKG, mungkin abnormal menunjukkan
ketidakseimbangan elektrolit, dan
asam/basa
ASUHAN KEPERAWATAN
GGA
PENGKAJIAN PENGKAJIAN
PRIMARY SURVEY SECONDARY
a.Airways SURVEY
b.Breathing a.Aktivitas
c.Circulation b.Eliminasi
d.Disabillity c.Neurosensori
e.Exposure d.Pengkajian fisik
Diagnosa keperawatan
Penurunan curah jantung b.d kelebihan
cairan, ketidakseimbangan elektrolit.
Gangguan pola nafas tidak efektif b.d
Hiperventilasi.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b.d disfungsi ginjal.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b.d pembatasan diet.
RENCANA
KEPERAWATAN
TERIMAKASIH
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai