Anda di halaman 1dari 16

FUNGSI HATI

Nama Kelompok :
Titi Setia Murni 16330064
Karina Putri Pratama 16330066
Dewi Nopitasari 16330068
Annes Aulidya 16330072
Sasya Resti Nurhidayah 16330076
Maisya Rivita 16330096
Hati
• Anatomi Hati

Hati adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1,2-1,8 kg atau kurang
lebih 25% berat badan orang dewasa yang menempati sebagian besar kuadran kanaAn
atas abdomen dan merupakan pusat metabolism tubuh dengan fungsi yang sangat
kompleks

• Fisiologi Hati

Hati mempunyai fungsi yang sangat beraneka ragam. Sirkulasi vena porta yang
menyuplai 75% dari suplai asinus memegang peranan penting dalam fisiologi hati,
terutama dalam hal metabolism karbohidrat, protein dan asam lemak.
Macam – Macam Gangguan Fungsi Hati
• Hepatitis
• Sirosis hati
• Kanker hati
• Perlemakan hati
• Abses hati
HEPATITIS
DEFINISI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIS
Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik -Fase Pre Ikterik
pada hati, sebagai reaksi terhadap virus,
terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang
obat atau alkohol (FKAUI, 2006).
fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7
ETIOLOGI unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering hari.
Penyebab hepatitis meliputi: dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola -Fase Ikterik
normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap
-Obat-obatan, bahan kimia, dan racun. Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna
suplai darah normal pada sel-sel hepar ini
-Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga pucat, penurunan suhu badan disertai dengan
menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.
bradikardi.
sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi
-Fase penyembuhan
akut. rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus,
-Reaksi transfusi darah yang tidak digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
karenanya, sebagian besar klien yang mengalami
terlindungi virus hepatitis. bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari
hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal
Infeksi virus. (Baraderu, 2008). setelah timbulnya masa ikterik.
FAKTOR RESIKO
TATA LAKSANA TERAPI DIAGNOSIS
-Ensefalopati hepatic terjadi pada
Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup Pemeriksaan dianostik pada pasien hepatitis yang
kegagalan hati berat yang disebabkan oleh
istirahat. Istirahat mutlak tidak terbukti dapat perlu dikaji menurut Doengoes (2002):
akumulasi amonia serta metabolik toksik mempercepat penyembuhan tetapi banyak pasien akan o Test fungsi hati: Abnormal (4-10 kali normal)
merupakan stadium lanjut ensefalopati merasakan lebih baik dengan pembatas aktifitas fisik, untuk membedakan hepatitis virus dari non virus.
kecuali diberikan pada mereka dengan umur orang tua o SGOT/SGPT: Awalnya meningkat (dapat
hepatik.
dan keadaan umum yang buruk. Ada juga pemberian meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian
- Kerusakan jaringan paremkin hati yang
Obat-obatan seperti : tampak menurun.
meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, - Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk o Darah lengkap: Sel darah merah (SDM) menurun
penyakit ini lebih banyak ditemukan pada mempercepat penurunan bilirubin darah. Pemberian karena penurunan masa hidup SDM (gangguan

alkoholik. bila untuk menyelamatkan nyawa dimana ada reaksi fungsi hati).
imun yang berlebihan. o Difersnsual darah lengkap: Ekositosis,
- Komplikasi yang sering adalah sesosis,
Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati. monositosis dan sel plasma.
pada serosis kerusakan sel hati akan diganti Contoh obat : Asam glukoronat/ asam asetat, o Alkali fostatase: Agak meningkat.
oleh jaringan parut (sikatrik) semakin parah Becompion, kortikosteroid. o Feses: Warna tanah liat, dan diare feses warna

kerusakan, semakin beras jaringan parut - Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan tanah liat.
perdarahan. o Gula darah: Hiperglikemia transien/hipoglikemia
yang terbentuk dan semakin berkurang
- Dll. (gangguan fungsi hati).
jumlah sel hati yang sehat.
o Dll.
SIROSIS HATI
DEFINISI
PATOFISIOLOGI
Secara lengkap Sirosis hati adalah suatu penyakit
Meskipun ada beberapa faktor yang terlibat dalam GEJALA KLINIS
dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah
etiologi sirosis, konsumsi minuman beralkohol
besar dan seluruh sitem arsitektur hati mengalami
dianggap sebagai faktor penyebab yang utama.
perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi Manifestasi klinis dari Sirosis hati
Sirosis terjadi dengan frekuensi paling tinggi pada
penambahan jaringan ikat (fibrosis) disekitar
peminum minuman keras. Meskipun defisiensi gizi disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal
parenkim hati yang mengalami regenerasi.
dengan penurunan asupan protein turut
yang tersebut di bawah ini :
menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun
ETIOLOGI o Kegagalan Prekim hati
asupan alkohol yang berlebihan merupakan faktor
o Virus hepatitis (B,C,dan D)
penyebab yang utama pada perlemakan hati dan o Hipertensi portal
o Alkohol
konsekuensi yang ditimbulkannya. Namun o Asites
o Kelainan metabolic missal : Hemakhomatosis
demikian, sirosis juga pernah terjadi pada individu
(kelebihan beban besi), Penyakit Wilson o Ensefalophati hepatitis
yang tidak memiliki kebiasaan minum minuman
(kelebihan beban tembaga), Defisiensi Alphal-
keras dan pada individu yang dietnya normal tetapi
antitripsin, Glikonosis type-IV, Galaktosemia,
dengan konsumsi alkohol yang tinggi (Smeltzer &
Tirosinemia
Bare, 2001).
FAKTOR RESIKO
o Faktor Kekurangan Nutrisi
o Hepatitis Virus TATA LAKSANA TERAPI
o Zat Hepatotoksik Pengobatan sirosis hati pada prinsipnya berupa :
o Penyakit Wilson o Simtomatis
o Hemokromatosis o Supportif, yaitu : Istirahat yang cukup, Pengaturan
makanan yang cukup dan seimbang; misalnya : cukup
DIAGNOSIS kalori, protein 1gr/kgBB/hari dan vitamin
o Merasa kemampuan jasmani menurun o Pengobatan berdasarkan etiologi:
o Nausea  Misalnya pada sirosis hati akibat infeksi virus C dapat
o nafsu makan menurun dan diikuti dengan penurunan dicoba dengan interferon. Sekarang telah dikembangkan
berat badan perubahan strategi terapi bagian pasien dengan hepatitis
o Mata berwarna kuning dan buang air kecil berwarna C kronik yang belum pernah mendapatkan pengobatan
gelap IFN seperti
o Pembesaran perut dan kaki bengkak a) kombinasi IFN dengan ribavirin,
o Perdarahan saluran cerna bagian atas b) terapi induksi IFN
o Pada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak c) terapi dosis IFN tiap hari
sadarkan diri (Hepatic Enchephalopathy
o Perasaan gatal yang hebat
KANKER HATI
GEJALA KLINIS
ETIOLOGI o Penurunan berat badan tanpa sebab
DEFINISI 55% dari kasus kanker hati di dunia disebabkan oleh
yang jelas
Kanker hati adalah kanker yang menyerang bagian infeksi virus hepatitis B. Peluang orang yang
terjangkit virus hepatitis kronis menderita penyakit
o Penurunan nafsu makan
organ hati. Salah satu jenis kanker hati yang paling
umum adalah hepatocellular carcinoma kanker hati adalah 100 kali lebih tinggi dari orang o Mual dan muntah
yang tidak terjangkit virus hepatitis B. Hepatitis B
(HCC)/hepatoma yang merupakan kanker hati o Sakit perut bagian atas
primer yang berkembang dari sel hati utama yang sangat umum ditemukan di Hong Kong, dan
o Kelelahan
bernama hepatosit. Selain menyaring darah, diperkirakan bahwa sepuluh persen dari penduduk
Hong Kong merupakan pembawa virus hepatitis B o Perut membesar
mengubah nutrisi dan obat-obatan dari saluran
pencernaan, hati juga melakukan banyak fungsi atau telah terinfeksi penyakit ini. Di antara pembawa o Warna mata dan kulit menjadi kuning
penting lainnya, seperti memproses racun dan virus kronis ini,seperempat di antaranya berpotensi
(jaundice atau ikterik)
produk limbah kimia dari darah serta menyiapkan menderita sirosis, yang bisa menyebabkan kanker
hati.
o Feses berwarna pucat atau seperti
tubuh untuk ekskresi.
dempul
FAKTOR RESIKO
DIAGNOSIS 2. Pemeriksaan Penunjang
o Jenis kelamin 1. Pemerikasaan Fisik o Pemerikasaan Laboratorium.
o Mengidap hepatitis B atau hepatitis C Menurut Doenges (1999) hasil  Terjadi peningkatan kadar bilirubin alkali
kronis periksaan fisik pada pasien dengan fosfatase, asparat aminotransferase (AST),
o Infeksi kronis dengan virus hepatitis B hepatoma adalah: glutamic oxaloacetik transaminase (SGOT) dan
o Tanda-tanda vital : Tekanan lactic dehidogenase (LDH) dapat terjadi.
(HBV) atau virus hepatitis C (HCV),
darah meningkat, nadi  Leukositosis (peningkatan jumlah sel darah
virus hepatitis A dan virus hepatitis E, bradikardia, suhu meningkat, putih), eritrositosis (peningkatan jumlah sel
juga dapat merusak hati. pernapasan meningkat.
darah merah)
o Sirosis o Mata: sklera ikterik.
 Hiperkalsemia, hipoglikemia dan
o Penyakit metabolik turunan o Mulut: mukosa kering,bibir
hiperkolesterolemia juga terlihat dalam
pucat.
o Keturunan pemeriksaan laboratorium.
o Abdomen : terdapat nyeri tekan
o Diabetes pada kuadrat kanan atas, o USG Abdomen: mendeteksi adanya tumor hati.

o Perlemakan hati nonalkoholik o Biopsi hati: terdapat resiko sel-sel tumor akan
pembesaran hati, asites,
permukaan teraba ireguler. bermigrasi di sepanjang bekas biopsi.
o Paparan zat aflatoksin
o Kulit : gatal (pruritus), ikterik. o Laparoskopi:untuk melakukan biopsi sel hati
o Penyalahgunaan alcohol
o Ekstremitas : mengalami dibawah pandangan langsung.
o Merokok
kelemahan, peningkatan edema.
TATA LAKSANA TERAPI
o Non Bedah
 Terapi Radiasi
 Kemoterapi
 Drainase Bilier perkutan atau
Drainase Transhepatik
 Bentuk terapi non bedah lainnya

o Teknik Bedah
 Hepatektomi parsial
 Hepatektomi total
 Transplantasi hati
PERLEMAKAN HATI
DEFINISI FAKTOR RESIKO
Steatohepatitis atau perlemakan hati adalah TATA LAKSANA TERAPI
o Hipotiroidisme
penumpukan lemak yang berlebih serta infeksi o Batasi atau berhenti minum alkohol.
o Hipopituitarisme
pada organ hati. Perlemakan hati pada dasarnya o Kendalikan gula darah dan kadar lemak.
tidak berbahaya, tapi inflamasi (peradangan). o Pernah melakukan bedah perut o Beberapa perubahan gaya hidup atau
GEJALA KLINIS o Sleep apnea (napas terhenti sesaat pengobatan rumahan untuk membantu
Kebanyakan orang dengan perlemakan hati tidak mengontrol penyakit perlemakan hati adalah:
waktu tidur)
menyadari memiliki penyakit ini karena  Pemeriksaan ulang guna memantau
o Penyakit metabolisme perkembangan gejala serta kesehatan Anda.
gejalanya yang cenderung samar. Namun,
beberapa gejala umum dari perlemakan hati o Kolesterol tinggi  Dengarkan arahan dari dokter, jangan minum
adalah: obat atau herbal yang tidak jelas atau sengaja
o Diabetes tipe 2
o Tubuh terasa lemas dan lelah tidak minum obat yang sudah diresepkan.
o Jumlah trigliserida dalam darah
o Sakit perut  Rutin berolahraga.
o Nafsu makan turun tidak normal  Kontrol diabetes Anda.
o Penurunan berat badan secara drastic o PCOS (sindrom polikistik ovarium)
DEFINISI FAKTOR RESIKO
Definisi abses hati adalah adalah penyakit lubang-lubang
kecil pada hati yang penuh nanah karena infeksi. Hati
adalah organ penting dengan berbagai macam fungsi
ABSES HATI o Makanan yang kebersihannya tidak
terjamin.
misalnya menyimpan energi, protein, dan membuang zat-
zat berbahaya dari dalam tubuh. Ketika hati terkena infeksi GEJALA KLINIS o Makanan mentah atau yang dimasak
parasit, lubang kecil bernanah mungkin muncul. setengah matang.
- Nyeri perut kanan atas

ETIOLOGI
- Demam o Memiliki riwayat gangguan pada
- Anoreksia (nafsu makan menurum)
Etiologi abses hati amebic adalah protozoa hati, misalnya infeksi hati atau
- Nausea (mual)
pseudopodia amoeba intestinal yang patogen yakni
- Vomitus (muntah) fungsi hepatik yang terganggu.
Entamoeba histolytica. Protozoa ini memiliki dua
bentuk dalam siklus hidupnya yakni kista dan
- Berat badan menurun o Wanita lebih mungkin mengalami
- Batuk
trofozoit yang dapat bergerak. Bentuk trofozoit abses hati daripada pria. Namun,
- Pembengkakan perut kanan atas
merupakan bentuk vegetatif yang tidak tahan perbedaannya tidak terlalu jauh.
- Ikterus (kuning pada mata dan kulit)
terhadap suasana asam dan kering. Trofozoit
- BAB berdarah o Berusia 60-70 tahun. Meski begitu,
sangat aktif bergerak, memiliki kemampuan
- Temperatur tubuh naik abses hati juga dapat terjadi pada
memangsa eritrosit (haematophagous trophozoite),
- Malnutrisi
serta mengandung protease yaitu hialuronidase dan bayi, bersamaan dengan infeksi tali
- Fluktuasi
mukopolisakaridase yang mampu mengakibatkan
- Hepatomegali pusar.
destruksi jaringan.
DIAGNOSIS Pemeriksaan penunjang
o Ultrasonografi (USG)
Penegakan diagnosis dapat melalui anamnesis,
o Ultrasonografi merupakan pemeriksaan
pemeriksaan fisik, laboratorium, serta penunjang yang digunakan untuk evaluasi
pemeriksaan penunjang.
awal dan memiliki sensitivitas sebesar 75-  Pemeriksaan serologis
95%. Tampilan USG pada pasien dengan
 Pemeriksaan laboratorium abses hati sangat bervariasi, tergantung pada Kegunaan pemeriksaan serologis adalah
derajat evolusi dari abses tersebut. Pada fase untuk menentukan abses hati amebik atau
Pada pemeriksaan laboratorium yang diperiksa
awal abses dapat ditemukan gambaran
adalah kadar Hb darah, jumlah leukosit darah, hiperekoik dan tidak jelas, tetapi ketika piogenik. Pemeriksaan serologi yang dapat
nanah terbentuk dan matang, gambarannya
laju endap darah, serum bilirubin, albumin dan dilakukan meliputi IHA (indirect
menjadi hipoekoik. Ketika nanah sudah
kadar enzim transaminase. Pada pasien abses sangat kental, maka gambaran USG dapat hemagglutination), GDP (gel diffusion
membingungkan antara lesi yang berisi
hati seringkali dijumpai adanya leukositosis, precipitin), ELISA (enzyme-linked
nanah atau lesi padat
anemia, peningkatan laju endap darah, o Computed Tomography (CT scan) immunosorbent assay),
o Gambaran abses hati bervariasi pada CT
peningkatan alkalin fosfatase, peningkatan
scan, pada umumnya adalah lesi sentral counterimmunelectrophoresis, indirect
enzim transaminase, peningkatan serum hipodens dengan enhance di perifer.
Dibandingkan dengan USG, CT scan lebih immunofluorescence, dan complement
bilirubin, berkurangnya kadar albumin dan
akurat dalam membedakan abses hati fixation.
waktu protrombin yang memanjang. dengan lesi hati lainnya dan memiliki
sensitivitas sebesar 95%
Abnormalitas tes fungsi hati lebih ringan pada
o Magnetic Resonance Imaging (MRI)
abses hati amebik dibandingkan dengan abses o Magnetic Resonance Imaging tidak
memiliki kelebihan yang menguntungkan
hati piogenik.
dibandingkan dengan CT scan
TATA LAKSANA TERAPI
o Terapi medikamentosa
o Drainase pus (nanah)
o Pembedahan
o Prognosis
KESIMPULAN
• Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia.Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi

kehidupan kita,yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan

metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh kita. Sehingga dapat kita bayangkan

akibat yang akan timbul apabila terjadi kerusakan pada hati.

• Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai

berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi

dalam sistem pencernaan.

• Secara fisiologis, fungsi utama hati adalah : membantu dalam metabolisme karbohidrat, membantu dalam

metabolisme protein, membantu dalam metabolisme lemak, membantu metabolisme obat dan toksin,

mensekrikan cairan empedu, sebagai tempat penyimpanan darah, sebagai tempat penyimpanan vitamin dan

mineral, dan sebagai fungsi imunologis.


DAFTAR PUSTAKA
• Amirudin R., 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Fisiologi dan Biokimia hati. Edisi V. Jakarta.
Interna Publishing. Hal : 627
• Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. 74,76, 80-81,
244, 248, 606,636,1070,1340.
• Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi UMS : Surakarta.
• Kumar, S. & Pandey, A., 2013, Chemistry and Biological Activities of Flavonoids: An Overview, The
ScientificWorld Journal, 2013, 1-16
• World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ 16 November 2016.
• Maheswari, R. 2008. Perbandingan Kandungan Nutrisi ASI, Susu Sapi dan Susu Kambing. Teknologi
Hasil Ternak. Bogor: Fakultas Peternakan IPB.
• Halliwell, B and Gutteridge J.M.C. 2007.Free Radicals in Biology and Medicine Fourth Edition. New
York: Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai