Anda di halaman 1dari 16

Gagal Ginjal

Husnul Hatimah
3351211509
Definisi
Gagal ginjal adalah kondisi ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk
menyaring zat sisa dari darah dengan baik. Jika ginjal kehilangan
kemampuan untuk menyaring, akan terjadi penumpukan limbah dan
zat kimia pada darah menjadi tidak seimbang. gagal ginjal terbagi
menjadi dua, yaitu gagal ginjal akut dan kronis.
Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut (GGA) merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal
secara progresif dalam waktu 24-48 jam yang ditandai dengan
penurunan GFR secara cepat, peningkatan produk nitrogen (BUN &
kreatinin), dapat disertai dengan oligouria (urine output <400ml/hari),
anuria (urine output <50ml/hari) ataupun normouria.
Penyebab
Gagal ginjal akut terjadi karena aliran darah menuju ginjal menjadi lambat, sehingga
menyebabkan penumpukan racun dan limbah di dalam tubuh. Beberapa penyebab yang
mendasari kondisi ini, antara lain:
Infeksi saluran kemih akut.
Kerusakan ginjal.
Gagal jantung bawaan.
Tekanan darah tinggi.
Gangguan ginjal bawaan.
Konsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat-obatan sejenis
lainnya.
Cairan kontras saat pemeriksaan penunjang seperti X-ray atau CT scan.
Penggumpalan darah pada vena dan ginjal.
Klasifikasi Gagal Ginjal Akut
GGA diklasifikasikan berdasarkan anatomi tempat terjadinya malfungsi ginjal:
a. Pre renal
Ialah penurunan perfusi ginjal karena defisit cairan atau karena kondisi
penyakit tertentu. Penyebab : Diare, perdarahan, dehidrasi
b. Intrinsik
Ialah kerusakan struktur ginjal di glomelurus/ tubulus/pembuluh darah.
Penyebab : Obat-obat nefrotoksik, sepsis, thrombosis ginjal
c. Post renal
Ialah kerusakan di jalur ekskresi urin. Penyebab : Batu ginjal, BPH, tumor
Faktor Resiko
Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya
gagal ginjal akut, seperti:
• Mengidap penyakit tertentu seperti hipertensi, obesitas, diabetes,
gagal jantung, dan penyakit hati.
• Mengidap penyakit ginjal sebelumnya, seperti gagal ginjal kronis.
• Mengidap penyakit arteri perifer.
• Mengidap penyakit autoimun.
• Berusia 65 tahun atau lebih.
• Sedang menjalani perawatan di ruang intensif.
Gejala Gagal Ginjal akut
Beberapa gejala gagal ginjal akut, antara lain:
• Berkurangnya produksi urine.
• Mual dan muntah.
• Nafsu makan berkurang.
• Bau napas menjadi tidak sedap.
• Sesak napas.
• Tingginya tekanan darah.
• Mudah lelah.
• Pembengkakan pada tungkai atau kaki akibat penumpukan cairan dalam tubuh.
• Penurunan kesadaran.
• Nyeri pada punggung, di bawah tulang rusuk.
Terapi
Tergantung kondisi klinik pasien
• Pasien dengan hypovolemia ➔ Terapi cairan ± vasopressor (norepinefrin,
dopamine)
• Pasien dengan volume overload (udema) ➔ Loop diureik (furosemide)
• Pasien yang menggunakan obat nefrotoksik ➔ Penghentian atau
penyesuaian dosis obat
• Asam askorbat & N-asetilsistein ➔ keduanya berperan sebagai antioksidan
untuk mengurangi perkembangan kerusakan ginjal.

Sumber : KDIGO
Komplikasi
Gagal ginjal akut yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berujung pada
komplikasi. Misalnya:
• Asidosis metabolik, yang ditandai sesak napas, mual, dan muntah.
• Kerusakan ginjal permanen.
• Hiperkalemia, yaitu kondisi ketika kadar kalium darah meningkat.
• Edema paru, yaitu penumpukan cairan di dalam paru-paru.
• Perikarditis, yaitu peradangan pada selaput yang membungkus
jantung.
Gagal Ginjal Kronik
Gagal Ginjal Kronik (GGK)
terjadi karena adanya
penurunan fungsi ginjal
secara progresif yang
berlangsung lebih dari 3
bulan ditandai dengan
adanya albuminuria,
hematuria, anemia, asidosis
metabolik, dan penurunan
Glomerular Filtrate Rote
(GFR).
Penyebab Klasifikasi Gagal
ginjal kronis
Gagal ginjal kronis disebabkan
oleh kerusakan jaringan ginjal
yang dipicu oleh penyakit
jangka panjang. Beberapa
penyakit yang bisa menjadi
penyebab gagal ginjal adalah
diabetes, tekanan darah tinggi,
dan penyakit asam urat.
Gejala
Komplikasi Dan Terapi
1. Komplikasi Kardiovaskular
1st Line ➔ ACEI atau ARB
Perlu dilakukan monitoring kadar Kalium dan nilai SCr selama
penggunaan ACEI/ARB, bila
terjadi hiperkalemia atau peningkatan SCr sebesar 30% dari baseline
maka perlu dilakukan
penyesuaian dosis atau bahkan penghentian terapi.
2 nd Line ➔ CCB atau 􀃈-blocker (jika kontraindikasi atau tidak responsif
dengan ACEI/ARB)
2. Anemia
3. Hiperkalemia
Keseimbangan kalium biasanya akan mulai terganggu pada pasien CKD stage 4 atau 5. Tetapi kondisi
hiperkalemia mungkin akan terjadi lebih awal apabila terdapat komorbid, diet tinggi kalium, konsumsi obat-
obatan yang dapat menurunkan sekresi kalium diginjal seperti NSAID, Spironolactone, ACEI/ARB.
4. Hiperfosfatemia
Untuk mengatasi metabolic bone disease adalah mengontrol hiperfosfatemia âž” diet asupan makanan dengan
kadar fosfat tinggi & pemberian Kalsium Karbonat (CaCO3} sebagai phosphorus binders.
5s Hipokalsemia
Kekurangan vitamin D
1st line âž” Kalsium Glukonat
2nd lineâž” Kalsium Klorida (KCI). Karena kalsium klorida lebih iritasi pada vena.
6􀀍 End Stage Renal Disease
Jika GFR turun hingga 5-10 ml/menit/1, 73m2 maka diperlukan upaya renal replacement seperti hemodialisa
atau transplantasi ginjal untuk mempertahankan kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai