0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh hipoperfusi ginjal, gangguan dalam ginjal, atau obstruksi saluran kemih. Diagnosis didasarkan pada peningkatan kreatinin serum dan penurunan keluaran urin. Penatalaksanaannya bersifat suportif. Sedangkan gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal secara bertah
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh hipoperfusi ginjal, gangguan dalam ginjal, atau obstruksi saluran kemih. Diagnosis didasarkan pada peningkatan kreatinin serum dan penurunan keluaran urin. Penatalaksanaannya bersifat suportif. Sedangkan gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal secara bertah
Dokumen tersebut membahas tentang patofisiologi gagal ginjal akut dan kronik. Gagal ginjal akut dapat disebabkan oleh hipoperfusi ginjal, gangguan dalam ginjal, atau obstruksi saluran kemih. Diagnosis didasarkan pada peningkatan kreatinin serum dan penurunan keluaran urin. Penatalaksanaannya bersifat suportif. Sedangkan gagal ginjal kronik disebabkan oleh kerusakan jaringan ginjal secara bertah
GAGAL GINJAL AKUT Definisi • Penyakit ginjal yang ditandai dengan peningkatan kreatinin atau penurunan keluaran urin secara akut. • Oleh Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) sebagai penyakit yang memenuhi setidaknya satu dari hal- hal ini : a. Peningkatan kreatinin serum ≥ 0.3 mg/dL dalam kurun waktu 48 jam, atau b. Peningkatan kreatinin serum ≥ 1.5 kali dari nilai dasar yang diperkirakan terjadi dalam kurun waktu 7 hari, atau c. Keluaran urin kurang dari 0.5 mL/kgBB/jam dalam kurun waktu 6 jam Epidemiologi • Angka epidemiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) di Amerika adalah 557 / 100,000 dengan angka mortalitas selama 90-hari adalah 25.6%. Etiologi 1. Prerenal • Gagal ginjal akut prerenal terjadi akibat hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). • Dibedakan menjadi hipovolemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik, peningkatan resistensi vaskular renal, dan kegagalan peningkatan resistensi arteriol aferen ginjal. Lanjutan... 2. Renal Gagal ginjal akut renal terjadi akibat gangguan yang terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh darah intrarenal. 3. Pasca renal Gagal ginjal akut pasca renal terjadi akibat obstruksi pada traktus urinarius, dimulai dari tubulus distal ginjal hingga uretra sehingga terjadi peningkatan tekanan intratubular. Faktor risiko 1. Faktor Risiko terkait Pasien a. Riwayat penyakit ginjal sebelumnya b. Nilai dasar kreatinin yang tinggi c. Genetik, contoh: defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD) d. Gangguan jantung dan pembuluh darah e. Diabetes mellitus f. Penggunaan obat-obatan nefrotoksik g. Sepsis h. Trauma, perdarahan dan kurang cairan Lanjutan... 2. Faktor Risiko terkait Prosedur a. Riwayat pembedahan jantung dan pembedahan dengan risiko tinggi lainnya b. Penggunaan IABP (intra-aortic balloon pump) c. Durasi bypass jantung-paru d. Hemodilusi e. Penggunaan obat-obatan kontras untuk radiologi Patofisiologi • Ketika terjadi gangguan perfusi oksigen dan nutrisi dari nefron baik karena pasokan yang menurun maupun permintaan yang meningkat. • Patofisiologi dari gagal ginjal akut dibedakan berdasarkan etiologinya prerenal, renal, pasca renal. Lanjutan... 1. Prerenal • Hipoperfusi ke ginjal yang menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG), seperti pada hipovolemia, gangguan fungsi jantung, vasodilatasi sistemik dan peningkatan resistensi vaskular. • Hal ini menyebabkan terjadinya gangguan dalam mempertahankan tekanan filtrasi intraglomerulus sehingga ginjal hanya menerima 25% dari curah jantung (cardiac output). Lanjutan... 2. Renal • Gangguan terjadi dalam ginjal seperti tubulus, glomerulus, interstisial dan pembuluh darah intrarenal. • Nekrosis tubular akut (Acute Tubular Necrosis / ATN) merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan gagal ginjal akut. Kerusakan dan kematian sel tubulus dapat disebabkan karena iskemik maupun toksik. “Sampah” hancuran sel akibat ATN ini kemudian dapat menumpuk dan menyebabkan obstruksi yang memperparah gagal ginjal akut Lanjutan... 3. Pasca renal • Adanya obstruksi pada traktus urinarius dimulai dari tubulus ginjal hingga uretra dimana terjadi peningkatan tekanan intratubular. • Obstruksi ini juga dapat memicu gangguan tekanan darah pada ginjal dan reaksi inflamasi yang mengakibatkan penurunan LFG Diagnosis 1. Anamnesis a. Tanda dan gejala : • Gangguan berkemih, misalnya frekuensi berkemih yang kurang, hematuria, adanya edema, atau gejala obstruksi saluran kemih • Cepat lelah • Penurunan berat badan • Gatal • Anoreksia • Gangguan tidur Lanjutan... b. Anamnesis Penyebab dan Faktor Risiko • Ada tidaknya kurang cairan akibat muntah, diare dan hidrasi yang kurang • Penggunaan obat-obatan nefrotoksik (contoh: OAINS dan aminoglikosida) • Perdarahan, termasuk hemoptisis, dan/atau transfusi • Riwayat hipertensi, penyakit jantung, diabetes, gangguan hati, obesitas • Riwayat operasi besar dan jantung • Riwayat penggunaan kontras untuk studi radiografi Lanjutan... 2. Pemeriksaan Fisik a. Tanda vital : Hipertensi, Hipotensi ortostatik, Takikardia, Peningkatan suhu tubuh (demam). b. Mata : Uveitis, mata kering, retinopati, sklera ikterik dan band keratopathy. c. Dada : spider angioma atau dilatasi vena jugular. d. Abdomen : Ascites, caput medusae e. Kulit dan ekstremitas : livedo reticularis, edema perifer, atau ruam-ruam di kulit dan ekstremitas pasien. Penatalaksanaan Penatalaksanaan gagal ginjal akut (acute kidney injury) bersifat suportif, yaitu : a. Perbaikan cairan b. Tekanan darah c. Elektrolit d. Diet kontrol gula darah e. Hemodialisis GAGAL GINJAL KRONIK Definisi • Kondisi ketika fungsi ginjal menurun secara bertahap akibat kerusakan jaringan ginjal. • Secara medis, gagal ginjal kronis didefinisikan sebagai penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih. Epidemiologi Berdasarkan laporan dari Indonesia Renal Registry dari PERNEFRI tahun 2015, berikut beberapa epidemiologi PGK di Indonesia: • Terjadi peningkatan pasien baru yang terdata, yaitu sebanyak 21.050 (tidak dapat menunjukkan data seluruh Indonesia) • Terjadi peningkatan pasien aktif atau pasien yang menjalani hemodialisis, diduga karena faktor Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) • Proporsi berdasarkan usia tertinggi pada usia 45–54 tahun yaitu 56.72% pasien baru dan 56.77% pasien aktif Etiologi 1. Diabetes, karena kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi dapat merusak penyaring dalam ginjal 2. Hipertensi, karena kondisi ini seiring waktu akan menambah tekanan pada pembuluh darah kecil di ginjal dan menghambat ginjal untuk bekerja secara normal 3. Glomerulonefritis 4. Nefritis intersititial 5. Infeksi ginjal berulang 6. Penyakit ginjal polikistik 7. Gagal ginjal akut yang tidak sembuh Faktor risiko 1. Jenis kelamin : pria memiliki risiko lebih tinggi 2. Usia : semakin tua, risiko semakin tinggi 3. Obesitas 4. Merokok 5. Alkohol dan obat yang bersifat nefrotoksik seperti allopurinol dan sulfonamida 6. Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal kronis 7. Gagal ginjal akut : risiko penyakit ginjal kronis meningkat hingga 10 kali lipat 8. Diabetes mellitus 9. Hipertensi Patofisiologi • Patofisiologi penyakit ginjal kronis berupa kerusakan ginjal yang direpresentasikan oleh penurunan laju filtrasi glomerulus yang berujung pada berbagai komplikasi. • Filtrasi glomerulus bergantung pada tekanan intra dan transglomerulus sehingga membuat kapiler glomerulus sensitif terhadap gangguan hemodinamik. • Peningkatan dasar plasma kreatinin dua kali lipat kurang lebih merepresentasikan penurunan laju filtrasi glomerulus sebanyak 50%. Diagnosis • Diagnosis penyakit ginjal kronis didasarkan pada kriteria Kidney Disease : Improving Global Outcomes (KDIGO) berdasarkan penanda kerusakan ginjal dan penurunan laju filtrasi glomerulus < 60 mL/min/1.73m2 selama setidaknya 3 bulan. Penatalaksanaan • Konsep penatalaksanaan pada penyakit ginjal kronis adalah menunda atau menghentikan proses perburukan penyakit, diagnosis dan tata laksana manifestasi serta penyebab penyakit ginjal kronis, serta merencanakan terapi pengganti ginjal (hemodialisis) untuk jangka panjang.