Disease (CKD)
Oleh :
Audyla Sri Putri
22004101091
Pembimbing :
dr. Rosida Fajariya, Sp.PD
Etiologi
• Stenosis arteri
renalis
• Vaskulitis
• DM
• Arteroemboli
• Hipertensi
• Nefrosklerosis
• Trombosis vena
renal
Latar Belakang
• Prevalensi CKD di seluruh dunia cukup tinggi
• Amerika serikat → tingkat mortalitas cukup tinggi, yaitu diatas 100 orang per
1000 pasien per tahun
• Kriteria CKD adanya kerusakan ginjal ≥3 bulan :
• Hipertensi dapat timbul → kerusakan fungsional ginjal yang mengaktifkan pelepasan renin yang
mengubah menjadi angiotensin I dan oleh converting enzyme diubahangiotensin II. Timbul efek
vasokonstriksi yang ↑ tekanan darah
Patofisiologi CKD
• Hiperfosfatemia → ↓ GFR : eksresi folat meningkat dan fosfat akan berikatan dengan Ca 2+,
membentuk kalsium fosfat, akan mengendap menyebabkan nyeri sendi dan pruritus
• Asidosis metabolic → ↑ konsentrasi ion H+ dalam sel ginjal menyebabkan ↑ seksresi hydrogen
sedangkan sekresi kalium berkurang. Menyebabkan hyperkalemia.
Manifestasi Klinis
• Pada dasarnya gejala yang timbul pada CKD erat hubungannya dengan penurunan
fungsi ginjal, yaitu :
• Elektrolit serum, BUN, dan kreatinin - akan meningkat pada pasien dengan penyakit ginjal
kronis,dan hiperkalemia atau tingkat bikarbonat rendah dapat ada pada pasien dengan penyakit
ginjal kronis.
• CBC hitung - Anemia normokromik normositik umumnya terlihat pada penyakit ginjal kronis.
• Profil lipid - Sebuah profil lipid harus dilakukan pada semua pasien dengan penyakit ginjal kronis
karena risiko mereka terhadap penyakit kardiovaskular.
• Urinalisis - Sedimen urin menemukan sel darah merah, RBC gips, menunjukkan glomerulonefritis
proliferatiff atau infeksi saluran kemih.
Radiologi
• Plain x-ray abdomen - Terutama berguna untuk mencari batu radio-opak atau nefrokalsinosis
• Pyelogram intravena - Tidak umum digunakan karena potensi toksisitas dari kontras yang sering
tidak bisa melewati glomerulus, sehingga jarang dikerjakan; digunakan untuk mendiagnosa batu
ginjal
• USG ginjal – dapat mengamati kelainan struktural, seperti ukuran ginjal yang mengecil, kortex yang
menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa, kalsifikasi.ginjal polikistik, juga dapat
diamati
Tatalaksana CKD
• Tatalaksana CKD tergantung pada derajat atau stadium dari penyakit tersebut. Tatalaksana sesuai
stadium
Tatalaksana CKD
• Dikutip dari KDOQI clinical practice guidelines for chronic kidney disease :
5. Pengelolaan Hipertensi
• Diusulkan bahwa ARB atau ACE-I digunakan pada pasien DM dewasa dengan CKD
dan ekskresi albumin urin 30-300 mg/24 jam
7. Pengelolaan anemia
• Dilakukan pemeriksaanDL, dengan pemeriksaan panel anemia. Terapi eritropoetin
rekombinasi bisa diberikan pada pasien CKD yang menjalani HD atau CKD pra-HD.
Tatalaksana CKD
8. Deteksi Pengobatan Infeksi
Chronic Kidney Disease adalah gangguan pada struktur atau fungsi ginjal yang terjadi selama lebih
dari 3 bulan, berdasarkan kelainan patologis dan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai
dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti
ginjal yang tetap, berupa dialysis atau transplantasi ginjal.
Terimakasih