Anda di halaman 1dari 22

HEMATEMESIS

MELENA +
ANEMIA
GRAVIS Audyla Sri Putri
22004101091

Dosen Pembimbing:
dr. Donny Valiandra, Sp.PD

KSM Ilmu Penyakit Dalam


RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG
Latar Belakang
Secara global, berdasarkan
data WHO tahun 2013, Anemia : berkurangnya konsentrasi hemoglobin (Hb)
anemia diderita oleh 1,8 Definisi di bawah nilai normal sesuai usia dan jenis kelamin.
milyar orang. Anemia gravis  Hb ≤ 7 g/dL selama 3 bulan
berturut-turut atau lebih

Hematemesis – Melena merupakan suatu manifestasi


klinis perdarahan SCBA suatu keadaan darurat yang
sering terjadi yang dapat menyebabkan seseorang
menjadi anemia. Prevalensi :
Asia tenggara • rupture varises gastroesofagus 50%-60%,
Kategori berat dalam • gastritis erosive hemorrahgika sekitar 25%-30%,
prevalensi anemia • tukak peptic sekitar 10%-15%,
• dan karena sebab lainnya <5%.
Laporan Kasus
Keluhan Utama : Lemas

Identitas pasien RPS :

Nama : Ny. M Pasien datang ke IGD RSUD SYAMRABU Bangkalan, selasa


Umur : 60 Tahun (12/07/2022 : 22.32 WIB) keluhan lemas (+) sampai tidak bisa aktivitas dan
Jenis kelamin : Perempuan pucat (+) sejak 1 hari SMRS. Disertai mual (+), muntah berwarna hitam (+)
Pekerjaan : IRT 3x sejak siang hari ini sebelum MRS, berisi air bercampur makanan, jumlah ±
Agama : Islam setengah gelas aqua. BAB hitam (+) SMRS 1x seperti petis konsistensi
Status : Menikah lembek (+), lendir (-), darah segar (-).
Suku : Madura Nyeri ulu hati (+) seperti ditusuk-tusuk sejak 1minggu yll,
Alamat : Socah-BKL menjalar ke dada dan terasa panas, skala nyeri 7 dan mengganggu aktifitas
Masuk RS : 12/07/2022 sehari-hari, tidak membaik saat beristirahat. Sesak (-), Pusing (+) memberat
No. RM : 188xxx saat beraktivitas dan membaik ketika beristirahat. penurunan nafsu makan
(+) sejak muntah. Demam (-), batuk (-), pilek (-), mimisan (-). BAK (+)
berwarna kuning bening
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Kepala, telinga, hidung, mulut (atrofi papilla lidah), leher,
• Riwayat penyakit dahulu tenggorokan, paru-paru, jantung : dbn
- Penyakit serupa : BAB hitam 2 bulan yang lalu. • Mata : Konjunctiva anemis (+/+)
- maag, kolesterol, asam urat : (+) • Abdomen : nyeri tekan epigastrium (+)
- stroke, DM, hipertensi : (-) • Genitalia : TSA kuat, ampula recti : collaps (-), mukosa
licin, handschoen darah (+) hitam, lendir (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga • Muskuloskeletal : Pucat (+/+)
- Serupa, Ht, DM : (-)


-
Riwayat Alergi
Obat, makanan : (-) DDX
• Riwayat Pengobatan
1. Anemia ec hematemesis melena suspek
- Obat penghilang nyeri prednisolone, rutin
perdarahan saluran cerna atas
diminum sejak 3 tahun ini
2. Anemia ec defisiensi besi
• Riwayat Kebiasaan 3. Anemia ec defisiensi vitamin B12
- Jamu pegal linu(+) berhenti >2 tahun,
- Makan sehari-hari 2x/hari, lauk tahu, tempe, dan
sayuran, daging (-), ayam(-), ikan laut 1x/minggu
Pemeriksaan
Penunjang

-Posisi : Thorax PA, simetris, inspirasi cukup,


-Trachea : ditengah, deviasi (-)
- Pulmo : infiltrate (-), kedua sinus
phrenicoscostalis tajam
- Cor : normal
- Bones : normal

Kesimpulan : foto thorax tidak tampak kelainan


Diagnosa Kerja
“Anemia hipokrom mikrositer et causa
hematemesis-melena Susp. Gastritis erosive”

Penatalaksanaan
A. Diagnostik B. Terapeutik
1. DL serial 1. O2 2 lpm dengan nasal canul
2. Pemeriksaan hapusan darah 2. Infus PZ 1000cc/24 jam
3. Pemeriksaan feses lengkap 3. Kateter
4. Serum Iron 4. Transfusi PRC 1kolf/12 jam
5. TIBC 5. Injeksi omeprazole 2x40mg
6. Serum ferritin 6. Injeksi Vit K 2x10mg
7. Saturasi transferrin 7. Ulsafate p.o 3x10 ml
8. Comb test 8. Laxadin p.o 1x10 ml
9. Usg abdomen 9. Pasang NGT dialirkan, dan puasakan,
10. Endoscopy spooling tiap 8 jam
Tabel Follow Up
Pasien
Tabel Follow Up
Pasien
Tinjauan Pustaka
(Hematemesis-Melena)
Definisi
• Hematemesis : darah yang dimuntahkan lewat mulut bercampur konsentrasi asam HCL dalam lambung dan
percampuran dengan darah.
• Melena : (feses berwarna hitam) akibat proses pencernaan. Warna feses menjadi hitam akibat kontak darah dengan
asam HCl sehingga terbentuk hematin. Warna nya seperti Ter (lengket), Dapat menggambarkan perdarahan
esophagus, lambung atau duodenum.

Etiologi Anamnes Pemx.


1.
a
Kapan terjadi perdarahan, jumlah, durasi dan 1. TD
Fisik
frekuensi perdarahan? 2. Akral
2. Riwayat sebelumnya/keluarga? 3. RR & Kesadaran
• Ulkus peptikum
3. Perdarahan dibagian tubuh lain? 4. Output Urin
• Gastritis errosiva
4. Konsumsi jamu dan obat NSAID? konsumsi 5. sirosis hepatis (spider naevi,
• Mallory Weiss tear
alkohol? ginekomasti, eritema palmaris,
• Varises
5. Apakah ada penyakit hati kronis, demam caput medusae, adanya kolateral,
gastroesofageal
dengue, tifoid, gagal ginjal kronik? asites, hepatosplenomegali dan
6. Riwayat transfusi sebelumnya edema tungkai)
6. RT
(Hematemesis-Melena)
Diagnosis- Pemeriksaan
Penunjang
• DL- Hemostasis lengkap
• Elektrolit : Na, K, Cl
• Faal hepar : cholinesterase, albumin/ globulin, SGOT/SGPT
• EKG& foto thoraks
• Endoskopi

Terapi
• Pemasangan iv-line
• Monitor tekanan darah, nadi, saturasi O 2, keadaan lain sesuai
-menstabilakn hemodinamik,
komorbid.
-menghentikan perdarahan,
• Melakukan kumbah lambung untuk persiapan endoskopi dan
-mencegah perdarahan
dapat dipakai untuk mengetahui jumlah perdarahan
berulang dan menurunkan
• Transfusi untuk mempertahankan hematokrit > 25%.
mortalitas
• Pemberian vitamin K
• Obat penekan sintesa asam lambung (PPI).
• Terapi lainnya sesuai dengan komorbid.
Tinjauan Pustaka
Definisi Anemia

Sebuah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya penurunan konsentrasi hematokrit, eritrosit atau hemoglobin dalam darah

Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena:


1. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang
2. Kehilangan darah keluar tubuh (hemoragi)
3. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)

• Anemia gravis : anemia apabila konsentrasi Hb ≤ 7 g/dL selama 3


bulan berturut-turut atau lebih.

• Anemia gravis paling sering timbul akibat penghancuran sel darah


merah yang cepat

Gambaran morfologik (melalui indeks eritrosit atau hapusan darah tepi)

1. Anemia hipokromik mikrositer, bila MCV<80fl dan MCH <27pg

2. Anemia normokromik normositer, bila MCV 80-95 fl dan MCH 27-34 pg

3. Anemia makrositer bila MVC > 95 fl


Anemia Hipokrom
Mikrositik
kondisi dimana ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal dan mengandung konsentrasi hemoglobin yang juga kurang dari normal

Anemia Def. Fe
Anemia defisiensi besi  berkurangnya Gejala khusus
Gejala umum
penyakit
penyediaan besi untuk eritropoiesis oleh karena
cadangan besi kosong pembentukan
hemoglobin berkurang 1. Badan lemah
2. Lesu Gejala penyebab  infeksi cacing tambang
3. Cepat lelah disertai dispepsia, parotid membengkak dan telapak
4. Mata berkunang-kunang tangan berwarna kuning
5. Telinga berdenging

Etiologi
• Kebutuhan besi yang Gejala Khas
meningkat secara fisiologis
• Kehilangan besi sebagai
akibat pendarahan 1. Koilonychia
menahun 2. Atrofi papil lidah
• Kurangnya besi yang 3. Stomatitis angularis
diserap 4. Disfagia
5. Atrofi mukosa gaster
• Tranfusi feto-maternal
• Latihan yang berlebihan
Pemeriksaan Penunjang Tata Laksana

Preventif Kuratif
• Pendidikan • Terapi kasual
kesehatan • Pemberian
• Pemberantasan preparat Fe
infeksi cacing • Transfusi PRC
tambang • Vitamin C 3 x 100
• Suplementasi besi. mg per hari untuk
• Fortifikasi bahan meningkatkan
makanan dengan absorbsi besi
besi.
Gejala Klinis

Gambaran klinis pada anemia penyakit kronis sesuai dengan kondisi


Anemia Penyakit Kronik penyakit yang mendasarinya

Anemia yang menyertai penyakit infeksi,


inflamasi atau keganasan yang menetap lebih
Pmx. Penunjang
dari 1-2 bulan.

• Hematokrit  menurun
• Kadar serum feritin  normal atau meningkat
• MCV normal atau sedikit hipokrom
• Morfologi eritrosit  normokrom normositer tetapi dapat juga terjadi
Etiologi hipokrom mikrositer terutama dengan keadaan defisiensi besi.
• Infeksi kronik 
Endokarditis bakterialis
subakut , Osteomielitis, dan Tata Laksana
infeksi paru-paru
• Inflamasi kronik  Artritis
rematoid, Demam rematik, Tidak ada pengobatan spesifik. Bila penyakit yang mendasarinya
SLE diobati dengan baik maka anemia akan membaik. Pemberian
• Keganasan Limfoma, transfusi bisa dipertimbangkan.
Multipel mieloma, Leukimia.
KLASIFIKASI

Thalassemia

Kelainan darah yang disebabkan oleh Berdasarkan kelainan Berdasarkan


genetic, ditandai tidak terbentuk atau genetiknya klasifikasi klinis
berkurangnya salah satu rantai globin
baik itu -α ataupun – β, merupakan
komponen penyusun utama molekul
hemoglobin normal
• • Thalassemia mayor
. Thalassemia alfa
(terjadi akibat mutasi (perlu transfusi
kromosom 16) darah rutin)
TataLaksana
• • Thalassemia
Thalassemia beta
• Tranfusi darah berulang (terjadi akibat mutasi intermedia (butuh
• Transplantasi Sumsum Tulang  untuk gen globin beta ) tranfusi tapi tidak
menghasilkan sel darah yang normal rutin)
• Operasi Pengangkatan Limpa  apabila • Thalassemia minor
terdapat splenomegali karena dapat
memperparah anemia (secara klinis
• Menerapkan Pola Hidup Sehat normal)
Pmx. Fisik

Anemia Sideroblastik kulit terlihat pucat, anemia sedang - berat terdapat anisocytosis
dan poikilocytosis, hepatosplenomegali

Anemia mikrositik-hipokromik yang


disebabkan abnormalitas metabolisme Pemx. Penunjang
heme
 serum iron dan ferritin, TIBC normal, Saturasi transferin tinggi,
Hematokrit sekitar 20-30%, MCV biasanya normal atau rendah
(kongenital anemia sideroblastik)
Anamnesa
• sesak napas saat
Tata Laksana
beraktivitas dan istirahat, 
• fatigue, gejala dan tanda
keadaan hiperdinamik, • Transfusi
pusing, • Terapi eritropoietin
• letargi, konfusi, dan • Penggunaan pyrodoxine dosis tinggi (Vitamin B6.) 
komplikasi yang sideroblastik anemia.
mengancam jiwa • Transplantasi sumsum tulang
Pembahasan Hematemesis 
Muntah hitam karena ada darah bercampur
dengan enzim dan asam lambung (hitam berasal
dari zat hematin). Hematin ini terbentuk akibat
paparan darah pada asam lambung.
• Pasien mengeluhkan lemas
Melena  tinja yang lengket dan hitam seperti
disertai pucat aspal dengan bau khas, yang menunjukkan
• Muntah hitam (+) perdarahan SCBA dan biasanya terjadi
• BAB hitam (+) perdarahan esophagus, lambung, dan dudenum.
• Pusing (+) Sesak  menurunnya perfusi O2 jaringan akibat
• Nyeri ulu hati (+) seperti menurunnya hemoglobin darah yang mengangkut
ditusuk-tusuk, dan terasa oksigen.
panas Pusing  berkurangnya suplai oksigen di system
• Riwayat mengkonsumsi saraf pusat
prednisolone, dan jamu pegal Obat prednisolone indikasi terjadinya gastritis
linu jangka waktu yang lama erosif yang menyebabkan adanya perdarahan
darah samar sebagai salah satu penyebab
anemia
Pembahasan
Pemeriksaan Fisik
-Pada pemeriksaan fisik ditemukan
• Konjungtiva anemis (+/+) konjungtiva anemis, dan pucat merupakan
• Ekstremitas pucat (+/+) tanda dari anemia.
• Nyeri tekan epigastrium (+)

-Pada pasien didapatkan nyeri tekan
Sklera Ikterik (-/-)
• Atrofi papilla lidah (-) epigastric, serta BAB dan muntah berwarna
• Stomatitis angularis (-) hitam hal ini dapat mengindikasikan adanya
• Kuku sendok (-) permasalahan pada sistem saluran cerna
• Tidak didapatkan adanya tanda bagian atas pasien
tanda perdarahan
Pembahasan
• Anemia gravis : anemia apabila konsentrasi
Hb ≤ 7 g/dL selama 3 bulan berturut-turut
Hematologi Lengkap atau lebih.
Hemoglobin = 2.4 gr/dL  • Kadar Hb  : terganggunya eritropoiesis
Eritrosit = 1.3 juta/uL 
Leukosit = 23,6  dapat menimbulkan gangguan pengiriman
Trombosit = 124 ribu/mm3   O2 ke jaringan sehingga menghasilkan
Hematokrit = 8.1 %   gejala lelah, pusing, pucat, dll.
• Kadar eritrosit dan Hct  : Dapat
Indeks Eritrosit disebabkan karena perdarahan akut atau
MCV = 62.8 fL  defisiensi vitamin B12 dan asam folat
MCH = 18.25 
yang merupakan komponen penting dalam
MCHC = 29.5 Pg 
RDW = 17.9  eritropoiesis.
• Dalam klasifikasi ini termasuk anemia
hipokromik mikrositer (MCV <80 fl dan
MCHC <32 pg)
Pembahasan • Jika (Hb) < 7 gr/dl atau perdarahan masif maka
pasien Transfusi Packed Red Cells (PRC) untuk
mencapai peningkatan yang cepat dalam pasokan
oksigen ke jaringan
• O2 2 lpm dengan nasal canul
• Omeprazole : mengurangi sekresi asam lambung
• Infus PZ 1000cc/24 jam,
dengan mekanisme menghambat PPIPemberian
• Kateter urin, • vit. K :membantu proses pembekuan darah
• Transfusi PRC 1kolf/12 jam, • Ulsafat mengobati kambuhnya ulkus yang
• Injeksi Omeprazole 2x40mg,
disebabkan jenis bakteri tertentu, misalnya H.
• Injeksi Vit K 2x10mg,
pylori. Gol. antasida berfungsi untuk  produksi
• Ulsafat p.o 3x10 cc
asam lambung berlebih, dan sebagai protektan dari
• Laxadin p.o 1x10 cc
asam lambung, enzim pepsin, dan garam empedu.
• Pemasangan NGT dialirkan, dan • Laxadine : merangsang gerakan peristaltik usus
puasakan, spooling pz 250cc/8 jam
besar, menghambat reabsorpsi air dan melicinkan
jalannya feses
• NGT : mengevaluasi perdarahan yang sedang
berlangsung, spooling PZ untuk kumbah lambung
sehingga dapat mengeluarkan racun atau darah
dari lambung

Anda mungkin juga menyukai