GINJAL KRONIK
Dokter Pembimbing : dr. Ameliana S.Purba, Sp.PD
Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang
beragam yang mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada
umumnya berakhir dengan gagal ginjal.
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik:
1. Kerusakan ginjal yang terjadi lebih dari 3 bulan berupa kelainan
structural atau fungsional dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG) dengan manifestasi:
• Kelainan patologis
• Terdapat tanda kelainan ginjal termasuk kelainan dalam komposisi
darah dan urin atau kelainan dalam tes pencitraan
2. LFG <60 ml/menit//1,73 m2 selama 3 bulan dengan atau tanpa
kerusakan ginjal.
Epidemiologi
Pada tahun 2017 penyakit ginjal kronik di Pada tahun 2018 cukup tinggi yaitu
seluruh dunia sebanyak 9,1% yang mencapai 3.8 permil populasi Indonesia
didominasi oleh jenis kelamin wanita menderita penyakit ginjal kronis yang
dengan kematian sebanyak 1,2 juta jiwa. terdiagnosis dokter.
Etiologi
Glomerulonefritis
Gagal jantung
kongestif
Hypoalbuminemia
CKD-MBD
Secara garis besar prognosis dari penyakit ginjal kronik yang tidak ditangani adalah
buruk. Mortality rate untuk pasien yang menjalani dialisis adalah sebesar 20%. Apalagi
jika disertai dengan gangguan kardiovaskular, mortality rate dapat meningkat menjadi
30%. Prediksi prognosis dapat dilihat melalui beberapa parameter seperti penyebab
penyakit ginjal kronik, kategori LFG, kategori albuminuria dan faktor resiko serta
komplikasi yang sudah terjadi
Prognosis
BAB 3
STATUS ORANG
SAKIT
Penyakit Ginjal Kronik
STATUS ORANG SAKIT
Nomor Rekam Medis : 00.68.07.27
Dokter Penanggung Jawab Pasien : dr. Hariyani Adin , Sp.PD, FINASIM
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Evilawati
Umur : 52 Tahun
JenisKelamin :Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Jl. Tuasan gg. Sedar No. 29B, Medan Tembung
STATUS ORANG SAKIT
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama : Lemas
Telaah :Keluhan dirasakan sejak 4 minggu yang lalu, pasien mengalami sesak nafas yang semakin
memberat dan membaik saat beristirahat. Pasien juga mengeluhkan pusing tetapi tidak
merasakan sakit kepala, Pasien juga mengeluhkan mual sepanjang hari tetapi tidak sampai
muntah sejak 1 minggu yang lalu sehingga menyebabkan nafsu makan pasien menurun.
Pernafasan
Kepala dan Leher Sesak nafas (+)
Kepala : Nyeri kepala (+)
Leher : Tidak ada keluhan
STATUS ORANG SAKIT
Muskuloskeletal
Tidak ada keluhan
Sistem saraf
Tidak ada keluhan
STATUS PRESENS
Deskripsi Umum
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Jaundice : (-)
Sianosis : (-)
Pucat : (+)
STATUS ORANG SAKIT
Kepala dan Leher
Rongga Mulut dan Tenggorokkan
Kepala :Normocephali
Leher : Bibir : Sianosis (-)
Pembesaran KGB (-)
Kering (-)
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Trakea letak medial Pucat (+)
Telinga
Lidah : Beslag (-)
Bentuk : Dalam batas normal
Serumen :(+/+) Tremor (-)
Perdarahan : (-/-)
Tonsil : Hiperemis (-)
Hidung
Bentuk : Dalam batas normal Ukuran T0/T0
Sekret : (-)
Perdarahan : (-)
STATUS ORANG SAKIT
Mata
Konjungtiva anemis : (+/+)
Sklera ikterik : (-/-)
Eksoftalmus : (-/-)
Pupil : Pupil isokor, Refleks pupil (+/+)
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara Pernapasan : Vesikuler (+/+)
Suara Tambahan : Ronkhi (-/-)
STATUS ORANG SAKIT
Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak kuat angkat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : Batas atas jantung : ICS II linea parasternalis
Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis
dextra
Batas kiri jantung : ICS V-VI linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 regular
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (-), Hepar/lien/ren tidak teraba
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
STATUS ORANG SAKIT
Ekstremitas
Atas : oedem (-), merah (-), CRT <2detik
Bawah : oedem (-), merah (-), CRT <2detik
Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
Rektum
Tidak dilakukan pemeriksaan
Neurologi
Refleks fisiologis (+)
Refleks patologis (-)
Hasil Nilai Normal
WBC 11,53 x 103/ μL 4.0 - 10.0
RBC 3,20 x 106/μL 4.00 - 5.50
HGB 7,0g/dL 12.0 -16.0
HCT 22,8% 40.0 - 54.0
MCV 89,4fL 80.0 - 100.0
MCH 28.9 Pg 27.0 - 34.0
MCHC 33,3 g/dL 32.0 - 36.0
PLT 287 x103/ μL 100 – 300
RDW-CV 17,2 % 11.0 - 16.0
RDW-SD 55,5 fL 35.0 - 56.0
PDW 15,8 fL 9.0 - 17.0
MPV 9,8 fL 6.5 - 12.0
P-LCR 25,5 % 0.108 - 0.282
PCT 0.272% 0.2-0.5
Kimia klinik
Usul
4. Darah Lengkap
5. Feritin Serum
6. SI/TIBC
11. Elektrolit
7. Morfologi darah tepi
8. Endoskopi 12. AGDA
9. Ureum dan kreatinin
13. Biopsi dan HistoPA
10. Urinalisa
11. Renal function test EKG
12. USG ginjal
13. Tekanan darah
Terapi
Non farmakologi
Tirah baring
Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
Diet protein ( 0,6-0,8mg/ kgBB/ hari) dan rendah garam, rendah kalium
Farmakologi
O2 3Lpm
IVFD Nacl 10 gtt/i
Transfusi PRC 2 bag on HD
Inj. Ondansentron 4 mg/8 jam
Sulfas ferosus 1x1
Asam folat 1x1 mg
Calos 3x1
Valsartan 1x160 mg
Amlodipine 1x10mg
HD reguler
S Sesak nafas, wajah pucat, pusing
O Sens: CM
TD: 146/87 mmHg
Nadi: 100 x/mnt
RR: 28x/mnt
Temp: 36.6°C
Wajah: pucat
Mata: konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+)
O Sens: CM
TD : 177/107 mmHg
Nadi: 95x/mnt
RR: 20 x/mnt
Temp: 36.3°C
Wajah: pucat (-)
Mata: konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+), Thorax: SP:Vesikuler, ST :
-