PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
potasium dan fosfat tetap stabil, serta memproduksi hormon dan enzim yang
Setiap hari kedua ginjal menyaring sekitar 120-150 liter darah dan
menghasilkan sekitar 1-2 liter urin. Tiap ginjal tersusun dari sekitar sejuta
unit penyaring yang disebun nefron. Nefron terdiri dari glomerulus dan
mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang sebagian besar
menghasilkan enzim renin yang menjaga tekanan darah dan kadar garam,
1
Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan
meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Prevalensi PGK
global PGK sebesar 13,4%. Menurut hasil Global Burden of Disease tahun
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
B. Etiologi
Penyebab Insiden
DM 44%
Tipe 1 (7%)
Tipe 2 (37%)
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 27
Glomerulonefritis 10
Nefritis interstitialis 4
Kista dan penyakit bawaan lain 3
Penyakit sistemik (lupus dan vaskulitis) 2
Penyakit sistemik (lupus dan vaskulitis) 2
Neoplasma Tidak diketahui 4
Penyakit lain 4
Indonesia :
- Glomerulonefritis (46,39 %)
- Hipertensi (8,46%)
3
C. Epidemiologi
dokter menderita penyakit gagal ginjal kronis, juga beberapa faktor risiko
sebesar 12,5%. Hal ini karena Riskesdas 2013 hanya menangkap data
baru terdiagnosis pada tahap lanjut dan akhir. Hasil Riskesdas 2013 juga
kelompok umur 25-34 tahun. Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi
4
D. Patogenesis
diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa.
Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi nefron yang progresif,
tubulointerstisial.
cadang ginjal (renal reserve), pada keadaan mana basal LFG masih normal
5
atau malah meningkat. Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi
kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60 %, pasien
mulai terjadi keluhan pada pasien seperti, nokturia, badan lemah, mual,
nafsu makan kurang dan penurunan berat badan. Sampai pada LFG di
dan kalsium, pruritus, mual, muntah, dan lain sebagainya. Pasien juga
mudah terkena infeksi seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas,
elektrolit antara lain natrium dan kalium. Pada LFG di bawah 15 % akan
terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien sudah
lain dialysis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini pasien dikatakan
E. Klasifikasi
6
LFG (ml/menit/1,73m2) = (140 - Umur) x Berat Badan (kg) *)
72 x kreatinin plasma (mg/dl)
2. Diagnosis Etiologi
7
F. Penegakkan Diagnosis
- Diabetes Melitus
- Hipertensi
- Hiperurikemi
b. Sindrom uremia
- Letargi cairan
- Nokturia - Pericarditis
- Pruritus - Kejang
- Koma
c. Gejala komplikasi
- Hipertensi
- Anemia
- Osteodistrofi renal
- Payah jantung
- Asidosis metabolic
8
- Gangguan keseimbangan elektrolit
2. Gambaran Laboratorium
Penurunan LFG
Hiponatremia
Hiperfosfatemia
Hipokalsemia
Asidosis metabolik
- Kelainan urinalisis
Proteinuria
Hematuria
Leukosuria
Cast
Isostenuria
3. Gambaran Radiologi
9
- Foto polos abdomen
- Pielografi intravena
- Renografi
G. Diagnosis Banding
ginjal akut. Penting untuk membedakan penyakit ginjal kronik dari gagal
ginjal akut karena gagal ginjal akut dapat reversibel. USG abdomen
dengan penyakit ginjal kronik biasanya lebih kecil (<9 cm) dari ginjal
penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal akut merupakan kenaikan bertahap
dalam kreatinin serum (lebih dari beberapa bulan atau tahun) sebagai
minggu).
nefrolithiaisis.
10
H. Penatalaksanaan
yaitu:
11
Bila ekskresi albumin urin ≥ 30 mg/24 jam (atau
ekuivalen)
ekuivalen)
12
Perlu diperhatikan hipotensi postural pada
nutrisi.
penurunannya
kardiovaskular
13
2. Mendiagnosis dan menatalaksana manifestasi PGK
- Anemia
≥ 60 mL/min/1.73 m2
LFG 30 – 59 mL/min/1.73 m2
14
Pada pasien dengan LFG < 45 mL/min/1.73 m 2,
laboratorium
dihentikan
Kelebihan cairan
15
Ditatalaksana dengan loop diuretik atau
ultrafiltrasi
Asidosis metabolic
dikontraindikasikan
Manifestasi uremia
seperti hemodialysis
Komplikasi kardiovaskular
kardiovaskular
PGK
kalium darah
16
Merencanakan terapi pengganti ginjal pada jangka
Therapy)
a. Indikasi memulai cuci darah (hemodialisis) bila terdapat satu atau lebih
hal berikut :
17
- Gangguan kognitif
keuntungan dan risiko yang terjadi, terutama pada pasien usia tua dan
pasien dalam terapi cuci darah, ditemukan 58% pasien mengalami nyeri
kronik dan 49% pasien mengeluhkan nyeri yang bersifat sedang sampai
berat .
I. Komplikasi
18
5 Gagal ginjal <15 Gagal jantung
uremia
J. Prognosis
kemajuan ke stage 5.
hidup dan kualitas hidup yang lebih besar, bila dibandingkan dengan cara
19
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
- Nama : Sugianti
- Umur : 49 tahun
- Agama : Islam
- Pekerjaan : IRT
- Pendidikan Terakhir : SD
20
B. ANAMNESIS
- Keluhan Utama :
muntah, sejak pagi + 10 kali dalam hari ini. Pasien merasa lemas, kepala
- Keluhan Sekarang :
Lemas, mual +
- Riwayat kebiasaan :
- Riwayat Alergi :
C. PEMERIKSAAN FISIK
- BB : 65 kg TB : 158 cm
21
- Vital Sign :
Temperature : 36,7˚c
- Status Generalisata :
1. Kepala : Normochepal
Sekret (-)
Sianosis (-)
3. Thorax (Pulmo) :
22
- Perkusi : Sonor
4. Jantung :
- Inspeksi : Normal
- Perkusi : Timpani
Hepar : Normal
Limpa : Normal
6. Ektrremitas :
23
D. Pemeriksaan Penunjang
24
Urobilinogen urin Negatif Negatif
Eritrosit 0-1 0-2
Lekosit 1-2 0-3
Sel epitel 6-8 0-1
IMUNOSEROLOGI
Anti HCV (Rapid) Non reaktif Non reaktif
HBsAg (Rapid) Non reaktif Non reaktif
Anti HIV (Rapid) Non reaktif Non reaktif
E. Diagnosa Banding
- Nefropati Diabetik
- Nefrosklerosis Hipertensi
- Glomerulonefritis Kronis
F. Diagnosis Kerja
G. Penatalaksanaan
Metformin 3x1
Tanapress 1x1
25
Folic acid 3 x 1
H. Anjuran
KGD ad random
Albuminglobulin
USG Abdomen
Kateter
Follow Up :
Muntah, mual Mual, muntah, wajah bengkak, Mual, muntah, wajah bengkak
BAK(+) sedikit
26
2019 HR:90 T:36,4 HR:100 T:36 HR:95 T:36,7
Mual, muntah, lemas, Mual, muntah, lemas, BAB (-) Mual, muntah, lemas,
BAB (-) KGD : 214 BAB (-)
Mual, muntah, lemas, susah Mual, muntah, lemas, susah Mual, muntah, lemas, susah
tidur, BAB (-) tidur, BAB (-) tidur, nyeri ulu hati
KGDR : 216
Mual, muntah, lemas, BAB Mual, muntah, lemas, BAB (-) Mual, muntah, lemas, BAB (-)
(-) KGDR: 103
KGDR: 120
Apatis,Mual, muntah, BAK Mual, muntah, BAK sedikit, Somnolen, gelisah, susah tidur,
sedikit, BAB (-), gelisah BAB (-), gelisah kejang, akral dingin
KGD: 600 KGD: 93 KGD: 43, HD
DAFTAR PUSTAKA
27
2. Setiati, Siti. 2014. Buku Ajaar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta :
Interna Publishing
3. Price, Sylvia & M.Wilson , Lorraine . 2016. Edisi 6. Vol. 2. Gagal Ginjal
EGC
5. PERNEFRI 2010
28