Anda di halaman 1dari 11

Dislipidemia

Husnul Hatimah
3351211509
Definisi

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan


peningkatan maupun penurunan kadar komponen lipid dalam plasma.
Dislipidemia ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol dan atau
trigliserida atau penurunan kadar high-density lipoprotein (HDL).
Menurut Pedoman PERKENI 2019, dikatakan dislipidemia jika
ditemukan peningkatan kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL),
dan atau trigliserida serta penurunan HDL.
Patofisiologi
Penyebab dislipidemia dapat diklasifikasikan menjadi dislipidemia primer dan sekunder.
Dislipidemia primer disebabkan suatu kelaian genetik yang menyebabkan
metabolisme lipid yang abnormal sehingga terjadi hiperkolesterolemia atau
peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Kelaianan genetik ini dapat
menyebabkan kelebihan produksi atau gangguan pembersihan (clearance) LDL atau
pun Trigliserida, atau menyebabkan kekurangan produksi atau kelebihan clearance
HDL.

Dislipidemia sekunder disebabkan karena adanya penyakit lain seperti hipotiroid,


sindrom nefrotik, diabetes melitus, atau sindrom metabolik. Sindroma metabolik
berhubungan dengan gaya hidup sedentary lifestyle yang kurang aktivitas fisik,
dengan pekerjaan lebih banyak duduk atau dibelakang meja, disertai kelebihan
intake kalori yang tinggi lemak jenuh, tinggi kkolesterol, dan tinggi lemak trans.
Gejala
Dislipidemia umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala klinis muncul
setelah menyebabkan komplikasi seperti stroke ataupun penyakit jantung
koroner. Trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan pankreatitis akut,
pembesaran hati dan limpa, perasaan sesak napas, gangguan kesadaran,
gangguan pembuluh darah retina, dll. Pada pasien dengan kadar LDL sangat
tinggi dapat menimbulkan arkus kornea, xantelasma pada kelopak mata, dan
xantoma pada tendon achiles, siku, dan lutut.
Faktor Resiko

Kegemukan. Memiliki orang tua atau kakek nenek dengan


Gaya hidup yang tidak banyak bergerak. dislipidemia.
Kurangnya olahraga atau aktivitas fisik secara teratur. Berjenis kelamin wanita, karena wanita cenderung
Penggunaan alkohol. mengalami kadar LDL yang lebih tinggi setelah
Penggunaan rokok tembakau. menopause.
Diabetes tipe 2.
Hipotiroidisme.
Kondisi ginjal atau hati kronis.
Gangguan pencernaan.
Usia yang lebih tua.
Pola makan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Komplikasi
Dislipidemia yang tidak diobati dapat membuat plak terkumpul di dalam pembuluh
darah tubuh (aterosklerosis). Hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang meliputi:
● Serangan jantung.
● Stroke.
● Penyakit jantung koroner.
● Penyakit arteri karotis.
● Serangan jantung mendadak.
● Penyakit arteri perifer.
● Penyakit mikrovaskuler.
Golongan Obat Dislipidemia
Golongan Obat Contoh obat Cara kerja Efek samping

Statin Simvastatin, Inhibitor kompetitif HMG CoA reductase, enzim dalam Miopati, peningkatan enzim hati
atorvastatin, pembentukan kolesterol. Paling efektif dibandingkan
rosuvastatin agen lain dalam menurunkan kolesterol
Bile acid Kolestipol, Menghambat absorbsi asam empedu pada siklus Gangguan pencernaan, flatulen,
squestrant kolesevelam, enterohepatic tubuh mengkompensasi dengan konstipasi, penurunan konsentrasi
kolestiramin pembentukan asam empedu dari kolesterol obat lain
Fibrat Gemfibrofil, fenofibrat Bekerja dengan mengaktifkan enzim lipoprotein lipase Miopati, dyspepsia, batu empedu
yang bekerja memecah trigliserida. Dapat
meningkatkan HDL
Asam nikotinik Niacin Inhibitor hormone sensitive lupase di jaringan adiposa, Flushing, gout, hepatotoksik,
mengurangi asam lemak bebas VLDL,TG, LDL hiperglikemia, gangguan GI
menurun
Ezetimib Menghambat absorbs kolesterol di usus halus. Diare, myalgia, infeksi saluran nafas
atas
Inhibitor Alirocumab, Antibodi monoclonal aktivasi protein convertase Reaksi pada tempat penyuntikan,
PCSK9 evocumab subtilsin-Kexin type 9 degradasi reseptor LDL influenza, nasopharygitis,alergi
rendah K-LDL rendah
Terapi Farmakologi
Kondisi Terapi

Hiperkolesterolemia 1 line : statin


Alternatif :
• Bile acid sequestrant : K-LDL (turun), K-HDL (Naik), TG (Turun)
• Ezetimibe : K-LDL (turun), pasien intolerir statin
• Inhibitor PCSK9 untuk hiperkolesterolemia familial
• Terapi kombinasi :statin + bile acid/statin + ezetimibe/statin + inhibitor PCSK9
Hipertrigliserida Terapi penurunan kadar TG dilakukan apabila:
• Kadar TG > 500 mg/dl fibrat tidak mencapai target fibrat +
omega 3
• Kadar TG > 200 mg/dl + risiko kardiovaskular tinggi
statin tidak mencapai target kombinasi statin (malam) +
fenofibrate (pagi kecuali gemfibrozil)
HDL Rendah • Statin (meningkatkan 5-10% HDL)
• Fibrat (meningkatkan 5% HDL)
• Asam nikotinik (dihindari karena efek samping dan interaksi dengan obat lain)
Terapi Non-Farmakologi

Terapi Non-Farmakologi antara lain adalah diet, aktivitas fisik, menurunkan berat badan,
menghentikan kebiasaan merokok, diet suplemen (Fitosterol, protein kedelai, manan kaya
serat, PUFA Omega 3). "Perubahan gaya hidup adalah kunci untuk merawat dan mencegah
dislipidemia.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai