Anda di halaman 1dari 19

INTERPRETASI DATA

LABORATORIK LIPID (LEMAK)


*DISLIPIDEMIA*

OLEH :
KELOMPOK 3
DEFINISI DISLIPIDEMIA

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme


lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama
adalah kenaikan kadar kolesterol total (Kol-total),kolesterol
LDL (K-LDL), trigliserida (TG), serta penurunan kolesterol
HDL (K-HDL).
FAKTOR RESIKO
1. Usia (laki laki 45 th,wanita 55 th
2. Riwayat keluarga dgn PJK dini ( infark miokard atau sudden
death < 55 th pada ayah / <65 th pd ibu
3. Perokok aktif
4. Obesitas
5. Hipertensi
6. Kadar kolesterol HDL yang rendah( < 40 mg/dl)
atau
1. Penyakit jantung koroner
2. Penyakit arteri karotes yg simtomatik
3. Penyakit arteri perifer
4. Penyakit aorta abnormal
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI PATOGENIK
1. Dislipidemia primer
Dislipidemia primer adalah dislipidemia akibat
kelainan genetik. Pasien dislipidemia sedang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia poligenik dan dislipidemia kombinasi
familial. Dislipidemia berat umumnya karena
hiperkolesterolemia familial,dislipidemia remnan, dan
hipertrigliseridemia primer.
2. Dislipidemia sekunder
Dislipidemia sekunder adalah dislipidemia yang
terjadi akibat diabetes melitus,hipotiroidisme,penyakit hati
obstruktif, sindroma nefrotik,obat-obat yang dapat
meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kolesterol
HDL (progestin, steroid anabolik,kortikosteroid, beta-
blocker)
KLASIFIKASI NATIONAL
CHOLESTEROL EDUCATION PROGRAM

Kolesterol total LDL


Ideal 200 mg/dl < 200 mg/dl

Batas tinggi 200-239 mg/dl 130-159 mg/dl

tinggi 240 mg/dl 160 mg/dl


KLASIFIKASI WHO
fredricson Klasifikasi generik Klasifikasi terapeutik Peningkatan
lipoprotein
I Dislipedemia eksogen Hipertrigliseridemia kilomikron
eksogen
IIa Hiperkolestrolemia Hiperkolseterolemia LDL
IIb Dislipedemia Kombinasi Hiperkolsetero LDL+VLDL
Endogen +
Dislipedemia
kombinasi
III Dislipedemia remmant Hipertrigliseridemia Partikel-
partikel
remmant
(Beta VLDL)
IV Dislipedemia Endogen Endogen VLDL
V Dislipedemia campuran Hipertrigliseridemia VLDL +
endogen kilomikron
GEJALA

Pada umumnya Dislipidemia tidak bergejala dan biasanya


ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin
kesehatan (medical check-up)
PATOFISIOLOGI

Dalam pengelolaan dislipidemia, diperlukan strategi yang


komprehensif untuk mengendalikan kadar lipid dan faktor
faktor metabolik lainnya seperti hipertensi, diabetes dan
obesitas. Selain itu faktor faktor risiko penyakit
kardiovaskuler lainnya seperti merokok juga harus
dikendalikan. Pengelolaan dislipidemia meliputi pencegahan
primer yang ditujukan untuk mencegah timbulnya komplikasi
penyakit-penyakit kardiovaskular pada pasien dislipidemia
seperti penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit
aterosklerosis vaskular lainnya dan pencegahan sekunder
yang ditujukan untuk mencegah komplikasi kardiovaskuler
lanjutan pada semua pasien yang telah menderita penyakit
aterosklerosis dan kardiovaskular yang jelas.
TERAPI
TERAPI NON-FARMAKOLOGIS
1. Aktivitas fisik
Aktifitas fisik yang disarankan meliputi jalan cepat, bersepeda statis, ataupun
yang mencakup setidaknya 30 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang
(menurunkan 4-7 kkal/menit) 4 sampai 6 kali seminggu, dengan pengeluaran
minimal 200 kkal/hari.
2. Terapi Nutrisi Medis
Bagi orang dewasa, disarankan untuk mengkonsumsi diet rendah kalori yang
terdiri dari buah-buahan dan sayuran ( 5 porsi / hari),biji-bijian ( 6 porsi / hari),
ikan, dan daging tanpa lemak.
3. Berhenti merokok
Merokok merupakan faktor penyebab penyakit jantung koroner,penyakit
vaskular perifer, dan stroke. Merokok mempercepat pembentukan plak pada koroner
dan menyebabkan ruptur plak sehingga sangat berbahaya bagi orang dengan
aterosklerosis koroner yang luas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok
memiliki efek negatif yang besar pada kadar KHDL dan rasio K-LDL/K-HDL.
Merokok juga memiliki efek negatif pada lipid postprandial,termasuk trigliserida.
Berhenti merokok minimal dalam 30 hari dapat meningkatkan K-HDL
secara signifikan
TERAPI FARMAKOLOGIS
OBAT HIPOLIPIDEMIK
Jenis Obat Dosis Efek Samping
Resin Konstipasi, gangguan absorbs
Kolestiramin 4 16 gram/hari obat lain
Kolestipol 5 20 gram/hari
Golongan Asam Nikotinat Flushing, hiperglikemia,
Asam Nikotinat Lepas cepat 1,5-3 g/hari hiperuricemia, Hepatotoksik,
Lepas lambat 1-2 g/hari gangguan saluran cerna

Golongan Statin 20 80 mg malam hari Miopati, Peningkatan


Fluvastatin 5 40 mg malam hari SGOT/SGPT,
Lovastatin Rhabdomiolosis
Golongan Asam Fibrat 145,160 mg 1x/hari
Fenofibrat 600 mg 2x/hari Dispepsia, miopati
Gemfibrozil 900 mg 1x/hari Kontraindikasi: gangguan
fungsi hati dan ginjal berat
Penghambat Absorbsi
Kolesterol 10 mg 1x/ hari Dispepsia, sakit kepala dan
Ezetimibe punggung
OBAT HIPOLIPIDEMIK DAN EFEK
TERHADAP KADAR LIPID PLASMA
JENIS OBAT KOLESTEROL KOLESTEROL TRIGLISERIDA
LDL HDL
Statin 18 55 % 5- 15 % 7 30 %

Resin 15 30 % 3- 5 % -

Fibrat 5 25 % 10 - 20 % 20 50 %

Asam Nikotinat 5 25 % 5 25 % 5 25 %

Ezetimibe 17 18 % 3- 4 % -
DIAGNOSIS

1. Anamnesis dan pemeriksaan fisik sehingga diperoleh faktor-


faktor resiko
2. Pemeriksaan laboratorium
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN YANG
DIREKOMENDASIKAN
1. Pemeriksaan kadar kolesterol total
2. Pemeriksaan kadar kolesterol LDL
3. Pemeriksaan kadar trigliserida
4. Pemeriksaan kadar kolesterol HDL

Pemeriksaan laboratorium untuk TG membutuhkan puasa


selama 12 jam,perhitungan K-LDL yang menggunakan
Friedewald Formula membutuhkan data TG ,sehingga harus
puasa 12 jam,sedangkan pemeriksaan total kolesterol,K-
HDL dapat dilakukan dalam keadaan tidak puasa.
Lanjutan..

Friedewald Formula :
Kol-LDL (mg/dl) =

Rumus ini tidak dapat diaplikasikan pada keadaan :


-kadar TG> 400 mg/dl
-pada dislipidemia Frederickson Type III
-adanya Fenotip Apo E2/2
PEMERIKSAAN TIDAK
RUTIN/PENUNJANG
1. Non K-HDL : dapat dipertimbangkan pada individu dengan
hiperlipidemia,diabetes,sindroma metabolik atau gagal ginjal
kronis
2. Lipoprotein : dapat dipertimbangkan pada individu dengan
riwayat keluarga yang jelas untuk terjadinya penyakit
kardiovaskuler yang dini
3. Apo b : dapat dipertimbangkan pada individu dengan
kombinasi hiperlipidemia,diabetes,sindroma metabolik atau
gagal ginjal kronis
4. Rasio Apo B/Apo A : dipertimbangkan sebagai analisis
alternatif untuk penapisan faktor resiko
5. Rasio non HDL-C/HDL-C : analisis alternatif untuk
penapisan faktor resiko

Anda mungkin juga menyukai