Anda di halaman 1dari 50

DISLIPIDEMIA

OLEH:
apt. NUR RAHMI HIDAYATI, S.Farm., M.Farm
Dislipidemia

■ Dislipidemia/Hiperlipidemia/hiperlipoproteinemia adalah
kenaikkan tingkat atau abnormalitas lipid dan atau
lipoprotein dalam darah.
Klasifikasi Hiperlipidemia
(klasifikasi Fredrickson)
Klasifikasi Hiperlipidemia
(klasifikasi Fredrickson)

•(Hiperkolesterolemia Familial) Peningkatan


LDL dengan kadar VLDL normal karena
Tipe IIa penghambatan dalam degradasi LDL, sehingga
terdapat peningkatan kolesterol serum tapi
triasilgliserol normal.

•(Hiper lipidemia Kombinasi Familial) Tingkat


Tipe IIb VLDL tinggi karena kelebihan produksi substrat,
termasuk trigliserida, asetil KoA, dan peningkatan
dalam B-100 sintesis. Mereka juga dapat
disebabkan oleh pembersihan penurunan LDL.
Kolesterol
■ Merupakan salah satu komponen pembentuk lemak.

■ Lemak di dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid.

■ Lipid di dalam tubuh manusia terdiri dari lemak netral yang juga dikenal sebagai trigliserida,
fosfolipid, kolesterol dan asam lemak bebas.

■ Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid berkaitan dengan protein khusus yang bernama
apoprotein menjadi kelompok lemak protein atau lipoprotein.

■ Lipoprotein bertugas untuk mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju ke tempat
penggunaannya, sedangkan apolipoprotein bertugas untuk mempertahankan struktur
lipoprotein
Penggolongan Lipoprotein

■ VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

■ LDL (Low Density Lipoprotein)

■ HDL (High Density Lipoprotein)


VLDL (Very Low Density Lipoprotein)

■ Senyawa lipoprotein yang berat jenisnya sangat rendah di dalam


tubuh difungsikan sebagai pengangkut trigliserida ke seluruh
jaringan.
LDL (Low Density Lipoprotein)
■ Lipoprotein yang berat jenisnya rendah diperlukan tubuh untuk mengangkut
kolesterol dari hati ke seluruh jaringan tubuh yang memerlukannya, terutama
sebagai bahan baku pembentukan dinding sel dan hormon.

■ Kolesterol yang diangkut dapat berasal dari makanan yang mengandung protein
hewani dan juga yang dibuat sendiri di dalam hati.

■ LDL ini menjadi penyebab penyempitan pembuluh darah.

■ Oleh karena itu pada pengobatan penurunan kandungan lemak difokuskan untuk
menurunkan kadar LDL.
LDL (Low Density Lipoprotein)
■ Kandungan LDL normal kurang dari 130 mg%. Kalau kandungan LDL 130 – 155 mg% berarti
seseorang dianggap beresiko sedang sedangkan kalau lebih dari 160 mg% berarti berisiko tinggi.

■ Lipoprotein berat jenis rendah mengalami katabolisme melalui reseptor dan jalur non reseptor.

■ Jalur katabolisme reseptor dapat ditekan oleh produksi kolesterol endogen.

■ Pasien hiperkolesterolemia family heterozigot mempunyai kira-kira 50% reseptor LDL yang
fungsional.

■ Pada pasien ini katabolisme LDL hati dan jaringan perifer berkurang sehingga kadar kolesterol
plasmanya meningkat.
LDL (Low Density Lipoprotein)
■ LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol-kolesterol terbesar pada
manusia (70% total).

■ Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10% dan kolesterol 50%.

■ Jalur utama katabolisme LDL berlangsung lewat receptormediated endocytosis


di hati dan sel lain.

■ Ester kolesterol dari inti LDL dihidrolisis menghasilkan kolesterol bebas untuk
sintesis sel membran dan hormon steroid
HDL (High Density Lipoprotein)
■ Lipoprotein berat jenis tinggi merupakan senyawa lipoprotein yang berat jenisnya tinggi.

■ HDL ini digunakan untuk mengangkut kolesterol berlebihan dari seluruh jaringan tubuh
untuk dibawa ke hati.

■ HDL merupakan lipoprotein pembersih kelebihan kolesterol dalam jaringan.

■ Kalau kadar HDL dalam darah cukup tinggi, terjadinya proses pengendapan lemak pada
dinding pembuluh darah dapat dicegah sehingga penyempitan pembuluh darahpun dapat
dicegah.
HDL (High Density Lipoprotein)
■ Kolesterol yang diangkut ke hati terutama berupa kolesterol yang akan
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan empedu dan hormon. Kadar HDL
menurun pada kegemukan, merokok, pasien diabetes yang tidak terkontrol dan
pada pemakai kombinasi estrogen-progestin.

■ Kadar HDL hampir sama pada wanita dan pria ketika masa pubertas.

■ Pada individu dengan lipid normal, kadar HDL relatif menetap sesudah dewasa
yaitu sekitar 45 mg/dL pada pria dan 54 mg/dL pada wanita.
HDL (High Density Lipoprotein)
■ Berbanding terbalik pada masa post menopause kadar HDL wanita turun hingga 20%
dibanding pria.

■ HDL membawa 25% kolesterol kadar.

■ Kadar tinggi HDL berkaitan dengan penurunan 5 penyakit karena aterosklerosis.

■ Untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, kadar HDL harus ditingkatkan.
Kadar lipid plasma  Dislipidemia

K.total K-LDL K-HDL TG


Rendah < 40
Optimal < 200 < 100 < 150
Mendekati 100 – 129
optimal
Diinginkan 200 – 239 130 – 159 150 – 199
Tinggi > 240 > 60 200 – 499
Sangat > 190 > 500
tinggi
Target parameter lipid

■ Primer: kolesterol LDL


■ Sekunder: kolesterol non-HDL
Prinsip Strategi Intervensi
■ Selalu mempertimbangkan tingkat risiko kardiovaskular total.
■ Semua pasien, kecuali yang tingkat risikonya rendah dan mempunyai konsentrasi
kolesterol LDL praterapi ˂100 mg/dL, perlu mendapat intervensi perubahan gaya
hidup.
■ Intervensi farmakologis dengan obat penurun lipid terhadap target primer
dilakukan pada pasien dengan konsentrasi awal kolesterol LDL di atas target
terapi.
■ Intervensi dengan obat penurun lipid terhadap target sekunder (kolesterol non-
HDL) hanya dilakukan pada pasien dengan tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi
yang target kolesterol LDLnya telah tercapai sementara konsentrasi TG masih di
atas 200 mg/dL.
Penatalaksanaan Dislipidemia
■ Terapi Non Farmakologi
■ Terapi Farmakologi
Terapi Non farmakologi

■ Diet asam lemak jenuh


■ Aktivitas fisik/olahraga teratur
■ Penurunan Berat badan
■ Menghentikan kebiasaan merokok
Terapi Farmakologi

■ A. Niasin ( Asam nikotinat )


■ B. Fibrat-klofibrat dan gemfibrozil
■ C. Resin pengikat asam empedu : kolestiramin dan kolestipol
■ D. Probukol
■ E. Inhibitor HMG-CoA reduktase : lovastatin, pravastatin,
simvastatin dan fluvastatin
A. NIASIN ( ASAM NIKOTINAT )

■ Niasin adalah suatu penghambat kuat pada sistem


lipase intraseluler dari jaringan adiposa, yang diduga
dapat menurunkan produksi VLDL (Very Low
Density Lipoprotein) dengan menurunkan aliran asam
lemak bebas ke hati.
Mekanisme Kerja :
Jaringan
Adiposa NIASIN

Hat
i
NIASIN ( ASAM NIKOTINAT )

Penggunaan dalam terapi :


1. Merendahkan kadar plasma kolesterol dan triasilgliserol
2. Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV
3. Hiperkolesterolemia.
4. Hiperlipidemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL
plasma
Efek Samping:
1. Kemerahan pada kulit ( disertai rasa panas yang tidak nyaman )
2. Pruritus
3. Mual dan sakit pada abdomen
4. Hiperurisemia
5. Pirai (gout)
6. Penurunan toleransi glukosa pada terapi jangka panjang dan
hepatotoksisitas.
Contoh dipasaran:

1. Asam Nikotinat ( Niconacid )


2. Piridilmetanol ( Radecol )
3. Asipimoks ( Olbemox )
B. FILBRAT – KLOFIBRAT DAN GEMFIBROZIL

■ Merupakan Derivat Asam fibrat.

■ Mempunyai mekanisme kerja yang sama.


Mekanisme Kerja :

Empat mekanisme kunci obat golongan fibrat:


1. Meningkatkan lipolisis
2. Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan
produksi trigliserida hati
3. Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL
4. Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan
HDL
FILBRAT – KLOFIBRAT DAN
GEMFIBROZIL
Penggunaan dalam terapi :
1. Pengobatan Hipergliseridemia
2. Pengobatan Hiperlipidemia Tipe III
3. Pengobatan Hipertrigliseridemia
Efek samping:

1. Efek Gastrointestinal : Gangguan pencernaan ringan


2. Litiasis : Pembentukan batu empedu
3. Keganasan : Kematian
4. Otot : Miositis ( peradangan otot polos )
5. Interaksi obat : Meningkatkan efek antikogulan sepintas
Contoh dipasaran:

1. Gemfibrozil ( Gevilon )
2. Klofibrat ( Clofibrat STADA 500 )
3. Bezafibrat ( Cedur )
4. Etofibrat ( LipoMerz )
5. Fenofibrat ( Normalip )
C. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU
( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

■ Obat yang bekerja pada saluran pencernaan


■ Bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan
meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah
■ Kolestipol dan Kolestiramin hanya bermanfaat pada
hiperlipoproteinemia yang melibatkan peningkatkan LDL saja.
Mekanisme Kerja
RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU
( KOLESTIRAMIN DAN KOLESTIPOL )

Penggunaan dalam terapi :


1. Anti hiperlipidemia tipe IIa dan IIb
2. Meringankan pruritus akibat akumulasi asam empedu pada
pasien dengan obstruksi bilier.
Efek Samping :
1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan seperti konstipasi, mual dan flatus.

2. Gangguan absorbsi : terganggunya absorbsi vitamin larut lemak A,D,E,K karena dosis
resin yang tinggi, berkurangnya absorbsi asam folat dan asam askorbat.

3. interaksi obat : Kolestiramin dan Kolestipol mengganggu absorbsi beberapa obat dalam
usus, misalnya tetrasiklin,fenobarbital,digoxin,warfarin, pravastatin,fluvastatin,aspirin
dan diuretik tiazid.
Contoh di pasaran:

1. Kolestiramin(Quantalan)
2. Kolestipol(Colestid Granulat)
3. Sitosterol (Sito-Lande)
D. PROBUKOL

■ Obat antilipidemia yang memiliki sifat antioksidan dalam


menghambat aterosklerosis.

■ Obat ini tidak disukai karena justru menurunkan kadar HDL lebih
besar daripada LDL.
Mekanisme kerja:

SUPEROKSIDA
NITRAT OKSIDA PROBUKOL
H2 O2 & ANTIOKSIDAN LAIN

MAKROFAG
PROBUKOL

Penggunaan dalam terapi:


1. Antihiperkolesterolemia tipe IIA dan IIB
2. Diberikan saat antihiperlipidemia lain tidak efektif.
*Probukol tidak mengganggu kadar triasilgliserol dalam
plasma.
Efek samping:
1. Gangguan pencernaan ringan
2. Memperpanjang interval QT

Contoh di pasaran:
Probucol (Lorelco)
E. INHIBITOR HMG-CoA
REDUKTASE
■ Antihiperlipidemia baru yang menghambat tahap
pertama aktivitas enzim dalam sintesis kolesterol.
Mekanisme kerja:
1. Inhibisi HMG-CoA reduktase
Afinitas dengan enzim kuat sehingga efektif dalam
menghambat HMG-CoA reduktase sehingga HMG-CoA
tidak sampai menjadi asam mevalonat dalam tahapan
sintesis kolesterol.

Penghambatan ini akan menyebabkan pengurangan simpanan


kolesterol intraseluler.
2. Peningkatan reseptor LDL

Terjadi kenaikan HDL dan penurunan triasilgliserol


INHIBITOR HMG-CoA REDUKTASE

Penggunaan terapi:
Menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis
hiperlipidemia
Efek samping:

1. Kelainan biokimia fungsi hati


2. miopati dan rhabdomiolisis
3. Meningkatkan konsentrasi transaminase
4. Keluhan abdominal ringan
5. Ruam kulit
6. Rangsangan gatal
7. Nyeri kepala
8. Lelah
9. Gangguan tidur
Contoh di pasaran:
1. Lovastatin (Mevinacor)
2. Pravastatin (Pravasin, Liprevil)
3. Simvastatin (Denan, Zocor)
4. Fluvastatin (Cranoc, LOCOL)
5. Atorvastatin (Sortis)
6. Cerivastatin (LIPOBAY, Zena)
Terapi Obat Kombinasi
■ Pemberian dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan penurunan
kadar lipid plasma yang signifikan.

■ Contoh:
– Kombinasi niasin dengan pengikat asam empedu,
kolestiramin pada hiperlipidemia tipe II.
– Kombinasi inhibitor HMG-CoA reduktase dengan pengikat
asam empedu menunjukkan manfaat dalam menurunkan
kolesterol LDL.
Drug Related Problem (DRP) Pasien
Dilipidemia
■ Kegagalan Terapi
■ Adverse Drug Reaction
■ Interaksi Obat
■ Kepatuhan Pasien
Monitoring Pasien Dislipidemia
■ Rekomendasi profil lipid yang diperiksa secara rutin adalah kolesterol
total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.
■ Monitoring penyakit penyerta, Contoh: Penyakit jantung coroner, DM,
Aterosklerosis, hipertensi.
■ Monitoring Efek Samping Obat
Konseling Pasien Dislipidemia

 Modifikasi gaya hidup :


■ Penurunan BB bagi pasien overweight
■ Latihan/olahraga 30 menit 3-4 kali seminggu
■ Diet asam lemak jenuh
■ Penghentian merokok
Konseling Pasien Dislipidemia

 Kontinuitas, lama terapi


 Kepatuhan penggunaan obat antidislipidemia
 Kemungkinan interaksi dengan obat lain terutama OTC
 Efek samping obat yang dirasa perlu diketahui pasien

Anda mungkin juga menyukai