Disusun Oleh:
1. Raditya Pramayudha, S.Farm. NIM. 3351171019
2. Titi Supriyanti, S.Farm. NIM. 3351171027
3. Rivald Handi Tarukbua, S.Farm. NIM. 3351171051
4. Ismayani, S.Farm. NIM. 3351171068
5. Gita Oxtaria, S.Farm. NIM. 3351171138
6. Fanny Agusty, S. Farm. NIM. 3351171161
7. Tyas Khaerunisa, S.Farm. NIM. 3351171184
8. Annisa Amalia Rizaldi, S.Farm. NIM. 3351171194
9. Sahatma Roni Sihombing, S.Farm. NIM. 3351171210
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
Hiperlipidemia 5A 2017
A. DEFINISI
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan patologis
yang diakibatkan oleh kelainan metabolisme lipid
darah yang ditandai dengan meningkatnya kadar
kolesterol total, trigliserida, Low Density
Lipoprotein (LDL) serta penurunan kadar High
Density Lipoprotein (HDL) (Erinda, 2009).
Hiperlipoproteinemia adalah meningkatnya
konsentrasi makro molekul lipoprotein yang
membawa lipid dalam plasma.
Jenis-jenis lipoprotein :
Kilomikron LDL
07/01/2020 Hiperlipidemia 5AVLDL HDL 2
Kilomikron : Sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke
jaringan lain kecuali ginjal
VLDL : Mengikat trigrliserid didalam hati dan mengangkutnya
menuju jaringan lemak
LDL : Mengikat kolesterol ke jaringan perifer
HDL : Mengikat Kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke
hati
07/01/2020 Hiperlipidemia 5A 3
PREVALENSI (WHO, 2011)
Hiperlipidemia 5A 07/01/2020
PREVALENSI
• Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun
2008 prevalensi global hiperlipidemia meningkat pada
orang dewasa yaitu 37% untuk pria dan 40% untuk
wanita.
Hiperlipidemia 5A 07/01/2020
Prevalensi
Kelainan tipe I sebelum pasien 10 Kelainan tipe II sejak masa anak pada
tahun individu homozigot, tetapi pada
Gejala kolik, nyeri perut berulang, heterozigot gejala tidak muncul sebelum
xantoma dan hepatosplenomegali. umur 20 tahunan.
Diagnosa dengan mengukur LDL
kolesterol.
(Pemeriksaan biokimia menunjukkan adanya Penyebab paling umum penurunan
lapisan krem dipermukaan plasma pasien jumlah reseptor LDL berafinitas tinggi.
puasa)
MANIFESTASI KLINIK
Tipe III berkembang setelah umur 20 tahun
Gejala : xantoma striata palmaris (perubahan warna menjadi kuning pada palmar dan
berkerutnya digital); tuberose xantoma (bulbus kutaneus xantoma); dan aterosklerosis
parah yang melibatkan arteri koroner, katotid internal dan aorta abdomal
Hindari faktor
Olahraga Terapi non resiko
farmakologi
GOL. HMG CoA
REDUKTASE
INHIBITOR
TERAPI GOL. ASAM
FARMAKOLOGI NIKOTINAT
DERIVAT FIBRAT
DAN ASAM FIBRAT
RESIN PENGIKAT
ASAM EMPEDU
PENGHAMBAT
ABSORPSI
KOLESTEROL
SUPLEMENTASI
MINYAK IKAN
Terapi farmakologi
Klasifikasi lipoprotein
Tipe Karakteristik Peningkatan Lipoprotein
I Kilomikron
IIa LDL (Low Density Lipoprotein)
Tipe
Pilihan Obat Terapi Kombinasi BAR, bile acid resins
Lipoprotein (resin pengikat
I Tidak diindikasikan -
asam empedu),
IIa Statin Niacin atau BAR
Kolestiramin atau Statin atau Niacin termasuk
Kolestipol Statin atau BAR gemfibrozil atau
Niacin Ezetimib fenofibrat
IIb Statin BAR atau fibrat atau niacin aBAR tidak
Fibrat Statin atau Niacin atau BARa digunakan untuk
Niacin Statin atau Fibrat terapi pertama jika
Ezetimib
trigliserida
III Fibrat Statin atau Niacin
Niacin Statin atau Fibrat meningkat pada
Ezetimib nilai awalnya,
IV Fibrat Niacin karena
Niacin Fibrat hipertrigliserida
V Fibrat Niacin dapat diperburuk
Niacin Minyak Ikan oleh BAR tunggal
Golongan Obat
1. Golongan Statin / Inhibitor HMG-CoA Reduktase
(Atorvastatin, Fluvastatin, Lovastatin, Pravastatin, Rosuvastatin,
Simvastatin)
Menghambat 3-hidroksi-3-metilglutaril koenzim A (HMG-CoA) reduktase, mengganggu
konversi HMG-CoA reduktase menjadi mevalonat, tahap yang menentukan dalam biosintesis
kolesterol de-novo. Pengurangan sintesis LDL dan peningkatan katabolisme LDL dimediasi
melalui reseptor LDL sehingga menurunkan lipid
Efek-efek samping
Keluhan abdominal ringan, ruam kulit, rangsangan gatal, nyeri kepala, lelah, gangguan tidur.
Kenaikan konsentrasi transaminase
Nyeri otot, kejang otot, jarang : rabdomino lisis, miopati
Kontraindikasi
Penyakit hati, kolestasis, miopati.
Kehamilan, masa menyusui
Golongan Obat
2. Niasin (Asam Nikotinat)
Mengurangi sintesis hepatik VLDL, yang akan mengarah
pada pengurangan sintesis LDL. Niasin juga
meningkatkan HDL dengan merangsang katabolismenya
Prinsip dalam penggunaan niasin adalah untuk
hiperlipidemia campuran atau agen sekunder dalam
terapi kombinasi untuk hiperkolesterolemia. Obat ini
merupakan agen primer atau alternatif untuk pengobatan
hipertrigliserdemia dan dislipidemia diabetik.
Contoh :
• Niacin (Niaspan)
Golongan Obat
3. Derivat fibrat / Asam Fibrat (Gemfibrozil, Fenofibarat,
Klofibrat)
Mengurangi sintesis VLDL dan apolipoprotein B yang berkelanjutan
dengan meningkatnya kecepatan pemindahan lipoprotein kaya
trigliserida dari plasma. Klofibrat kurang efektif dibandingkan
gemfibrozil atau niacin dalam penurunan produksi VLDL.
Efek samping
Asam klorfibrat atau derivatnya: keluhan abdominal ringan, ruam
kulit, kecenderungan terbentuknya batu empedu (kolesterol),
miositis toksik, kenaikan konsentrasi AP (alkalifosfatase) dan
transaminase
Asam nikotinat atau derivatnya: flush, pruritus, keluhan abdominal,
kenaikan asam urat, penurunan toleransi glukosa pada terapi
jangka panjang
Derivat fibrat / Asam Fibrat
Efek samping
Asam klorfibrat atau derivatnya: keluhan abdominal ringan, ruam kulit,
kecenderungan terbentuknya batu empedu (kolesterol), miositis toksik,
kenaikan konsentrasi AP (alkalifosfatase) dan transaminase
Asam nikotinat atau derivatnya: flush, pruritus, keluhan abdominal,
kenaikan asam urat, penurunan toleransi glukosa pada terapi jangka
panjang
Kontraindikasi
• Kehamilan, masa menyusui
• Asam klofibrat atau derivatnya: penyakit hati, insufisiensi ginjal;
pengobatan pada waktu yang sama dengan: perheksilinhidrogenmaleat,
penghambat MAO, penghambat HMG-CoA-reduktase; relatif: penyakit
kandung empedu, hipalbuminemia, anak-anak
• Asam nikotinat atau derivatnya: insufisiensi kardiovaskuler akut
Golongan Obat
4. Asam Empedu Squestrants (Resin Pengikat Asam
Empedu) : Cholesteramine, Colestipol
Mengikat asam empedu dalam lumen saluran cerna,
dengan gangguan stimulasi terhadap sirkulasi
enterohepatik asam empedu, yang menurunkan
penyimpanan asam empedu, yang menurunkan
penyimpanan asam empedu dan merangsang hepatik
sintesis asam empedu dari kolesterol.
Dieksresi melalui feses
Efek samping yang paling sering muncul adalah keluhan
gastrointestinal seperti konstipasi, mulas, penuhnya
epigastrik, mual.
Golongan Obat
5. Penghambat absobsi kolesterol
Obat ini bekerja dengan cara mencegah atau
menghambat absorbs kolesterol di usus dan efektif
dalam menurunkan kadar LDL sehingga cukup efektif
pula menurungkan trigliserida dan menaikkan HDL
Contoh :
• Ezetimibe
Dosis : 10 mg/ hari dengan atau tanpa
makanan sehari 1 x 10mg sebagai
terapi tunggal atau bersama statin
Cara pemberian : pada waktu malam hari
Rute pemberian : Oral
Golongan Obat
6. Suplementasi Minyak Ikan (Asam Eikosapentoat)
Makanan tinggi omega-3 asam lemak rantai panjang
tidak jenuh (dari minyak ikan), lebih dikenal dengan asam
eikosapentanoat (EPA), mengurangi kolesterol, trigliserid,
LDL, VLDL, dan dapat meningkatkan kolesterol HDL
Evaluasi Keberhasilan Terapi
• Evaluasi jangka pendek pada terapi hiperlipidemia didasarkan pada
respon terhadap diet dan terapi obat yang didapat dengan melakukan
pengukuran total kolestreol, LDL, HDL, dan trigliserida.
• Banyak pasien yang diterapi akibat hiperlipidemia primer tidak memiliki
gejala atau manifestasi klinik dari gangguan lipid secara genetik
(seperti xanthomas) sehingga pemantauan laboratorium diperlukan.
• Pada pasien yang diterapi untuk intervensi sekunder, gejala penyakit
jantung aterosklerosis, seperti angina, dapat membaik dalam bulanan
atau tahunan. Xanthomas atau manifestasi eksternal dari
hiperlipidemia dapat menurun akibat terapi.
• Perhitungan lipid seharusnya dilakukan dalam waktu puasa untuk
meminimalisasi gangguan pengukuran dari kilomikron. Pemantauan
dibutuhkan selama beberapa bulan pemberian obat. Jika kondisi
pasien telah stabil, pemantauan dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun
sudah cukup.
Interaksi Obat
Anti
Obat lain Efek Penanganan
hyperlipidemia
Meningkatkan efek Penggunaan gemfibrozil dgn
Derivat asam fibrat Antidiabetes
antidiabetes repaglinid dikontra indikasi
Kombinasi dikontraindikasikan
pada kondisi gangguan fungsi
Terjadi peningkatan insiden ginjal dan hipotiroid dan
toksisitas otot sebaiknya kombinasi dihindari.
Statin
(rhabdomyolisis dan
myopati) Dosis maksimum kombinasi
rosuvastatin dengan gemfibrozil
10 mg
Interaksi Obat
Anti Obat lain Efek Penanganan
hyperlipidemia
Seorang pria 42 tahun dengan diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi dirujuk
ke klinik untuk assessment (penilaian) mixed hyperlipidemia yang
ditemukan dalam pemeriksaan rutinnya. Hasil pemeriksaan fisik yang
dilakukan di klinik menunjukan hasil yang biasa. Pasien tidak memiliki
xanthomatous. Riwayat keluarga ada yang menderita diabetes melitus
tipe 2. Pengobatan saat ini ramipril, glyburide, dan hydroclorthiazide.
Hasil analisis sampel darah (puasa) kolesterol total 356,34 mg/dL, total
trigliserida 5927,4 mg/dL, HDL-c 23,4 mg/dL, TSH 0,94 mIU/L. Urea,
kreatininm elektrolit, bilirubin, AST, ALT normal. HbA1c 9,5%.
Kemudian dokter meresepkan fenofibrate, metformin, dan rosuvastatin
termasuk ramipril, glyburide, dan hydroclorothiazide.
Empat minggu kemudian lipid profil pasien mengalami peningkatan. Hasil
laboratorium menunjukkan kadar kolesterol total 213,45 mg/dL,
trigliserida 825,5 mg/dL, HDL-c 37,05 mg/dL. Dengan terus dilakukan
follow up, 3 bulan kemudian kolesterol total 145,9 mg/dL, trigliserida
330,4 mg/dL, HDL-c 27,84 mg/dL
Penanganan Kasus
Subjektif
Pasien pria berusia 55 tahun
Plan
Tujuan terapi yang ingin dicapai dalam
pengobatan adalah penurunan kadar
kolesterol total dan trigliserida,
meningkatkan kadar HDL-c, menormalkan
kadar gula darah dan tekanan darah tinggi
serta mengurangi resiko pertama atu
berulang dari infark miokardiak, angina,
gagal jantung, stroke iskemia, dan kejadian
lain pada penyakit arterial (karotid stenosis
atau aortik abdominal)
Penanganan Kasus
Terapi hiperlipidemia
Fenofibrate
Dosis inisial yang biasa digunakan dalam terapi mixed
hyperlipidemia yaitu sebesar 300 mg per hari dan
dapat ditingkatkan menjadi 400 mg perhari. Dosis
pemeliharan 200 mg per hari. Obat diminum setelah
makan.
Rusovastatin
Dosis inisial yang biasa digunakan yaitu 20 mg per hari.
Range dosis 5 – 40 mg per hari dan tidak lebih dari 40
mg perhari. Obat sebelum atau setelah makan.
Penanganan Kasus
Terapi hipertensi
Ramipril
Dosis pemeliharaan yaitu 2,5-5 mg per hari diminum pagi
sebelum atau setelah makan.
Hidrochlortiazide
Dosis yang biasanya digunakan yaitu 12,5 mg per hari
diminum pagi sebelum atau setelah makan.
Penanganan Kasus
Terapi DM tipe 2
Glyburide
Dosis pemeliharaan yaitu 1,25 – 20 mg per hari diminum
segera sebelum makan.
Metformin
Dosis pemeliharan yaitu 500 mg 1 – 2 kali perhari diminum
setelah makan.
Studi Kasus 2
Objektif
Tanda fisik
Tinggi badan 165 cm dan berat badan 87 kg,
Penentuan body mass index (BMI).
BMI = BB (kg) / TB (m) 2
= 87 kg / 1,652 m
= 31,95
Survey Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional menetukan bahwa pria
dengan BMI 27,8 atau lebih dianggap sebagai kelebihan berat badan dan
mereka dengan BM 31,1 atau lebih dianggap sebagai kelebihan berat
badan yang sangat. ( Moore, 1997 )
Jadi, pasien tersebut dapat dikatakan memiliki kelebihan berat badan.
Penanganan Kasus
Objektif
Tanda vital
Tekanan darah = 140/80 mmHg
3 HDL-cholesterol 1,2 -
Assesment
Hiperlipidemia tipe 2B
Plan
a. Tujuan terapi
Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL untuk
mengurangi resiko pertama atau berulang dari infark
miokardiak, angina, gagal jantung, stroke iskemia, atau
kejadian lain ada penyakit arterial perifer.
Meningkatkan kualitas hidup pasien
Penanganan Kasus
Plan
b. Farmakoterapi
Terapi non farmakologi, meliputi : diet, pengurangan berat
dan peningkatan aktivitas fisik dan mengurangi atau
menghentikan konsumsi rokok.
Terapi farmakologi
Statin or fibrates
Niacin
ezetimibe
Daftar Pustaka
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I. K.,
Setiadi, A. P., Kusnandar. 2013. ISO Farmakoterapi Buku
I. PT. ISFI Penerbitan: Jakarta
Baxter keren, dkk. 2008. Stockley’s Drug Interaction, Eighth
edition. London : Pharmaceutical Press.