Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOLOGI

ANTI KOLESTEROL KELOMPOK 5:


Z A H R O T U L U L I YA H ( I 1 B 0 1 5 0 0 3 )
MEGA A. (I1B015012)
A N I S A F AT M A ( I 1 B 0 1 5 0 2 0 )
ELSA WIDURI S. (I1B015027)
E VA K H O L I FA ( I 1 B 0 1 5 0 3 8 )
N O V I A F A J A R P. ( I 1 B 0 1 5 0 4 8 )
NABILA ALMA M. (I1B015053)
WA H Y U W I R A H . ( I 1 B 0 1 5 0 5 8 )
R A T N A D W I Y. ( I 1 B 0 1 5 0 6 2 )
L A I L A S U L H A H F. ( I 1 B 0 1 5 0 6 3 )
A N G G O R O DW I L A K S O N O ( I 1 B 0 1 5 0 8 1 )
OBAT KOLESTEROL GENERIK
1. Golongan Statin : obat ini merupakan obat peghambat enzim HMG CoA reductase. Obat ini bekerja
menghambat sintesis kolesterol di hati. Obat ini sangat efektif dalam menurunkan LDL. obat yang
termasuk golongan statin yaitu Simvastatin dosis 5 – 40 mg, Lovastatin dosis 10 – 80 mg, Pravastatin
dosis 10 – 40 mg, Fluvastatin dosis 20 – 80 mg, Atorvastatin dosis 10 – 80 mg
2. 2. Golongan Asam Fibrat : obat ini mempunyai efek meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase. Obat ini
bekerja menghambat produksi VLDL di hati dan meningkatkan aktivitas reseptor LDL. Obat yang
termasuk golongan asam fibrat yaitu : Gemfibrozil dosis 300 mg, fenofibrat dosis 160 mg
3. Golongan Asam Nikotinat : Obat ini bekerja menurunkan produksi VLDL di hati yang berakibat
menurunnya LDL dan trigliserida serta meningkatnya HDL.
4. Golongan Resin Pengikat Asam Empedu : obat ini bekerja mengikat asam empedu yang terdapat di
dalam usus dan meningkatan pengubahan kolesterol di dalam hati menjadi asam empedu sehingga
kandungan kolesterol hati menurun, total kolesterol dan LDL akan menurun, sedangkan HDL tetap atau
akan naik sedikit. Obat yang termasuk golongan ini yaitu Kolestiramin dosis 8 – 16 gram, colestipol
dosis 10 – 20 gram, dan colesevelam dosis 6,5 gram
MEKANISME KERJA
• STATIN
MEKANISME KERJA :
• Obat golongan ini memblok secara parsial reaksi konversi 3‐hidroksi‐3‐metilglutaril koenzim A
menjadi asam mevalonat. Reaksi ini merupakan salah satu tahap yang penting pada proses
pembentukan kolesterol dalam sel di hati. Penghambatan proses ini mengakibatkan kadar
kolesterol turun dengan cepat, yaitu ketika pasien mulai dan tetap kontinyu menggunakan obat
statin, walaupun dilaporkan setelah beberapa lama pasien dapat mengalami takikardi. Statin
memiliki efek yang baik terhadap profil lipid secara keseluruhan. Statin, menurunkan kadar
low‐density lipoprotein (LDL), yang berkaitan dengan resiko kardiovaskuler. Selain itu, statin
juga menurunkan kadar trigliserida dan kadar kolesterol total dalam serum. Statin
meningkatkan kadar high‐density lipoprotein (HDL) yang bersifat melindungi kardiovaskular.
• Asam Fibrat
MEKANISME KERJA :
Empat mekanisme kunci fibrat adalah:
• Meningkatkan lipolisis
• Meningkatkan asupan asam lemak hati dan menurunkan produksi trigliserida hati
• Meningkatkan asupan LDL oleh reseptor LDL
• Menstimulasi transport kolesterol balik sehingga meningkatkan HDL
Fibrat digunakan terutama untuk menurunkan kadar trigliserida pada pasien yang hanya
mengalami peningkatan trigliserida (isolated hypertriglyceridaemia), bermanfaat juga untuk
menangani hiperlipidemia campuran, terutama jika kadar HDL rendah. Fibrat dapat ditambahkan
pada terapi statin jika target terapi tidak tercapai pada terapi tunggal (monoterapi), dan sebagai
alternatif jika pasien tidak tahan terhadap statin. Harus diingat bahwa peresepan kombinasi statin
dan fibrat meningkatkan resiko miopati secara bermakna, dan mungkin obat baru (misalnya
ezetimib) mungkin lebih tepat.
• Asam Nikotinat
MEKANISME KERJA :
menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas digunakan
sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk sintesis VLDL.
VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat menurunkan
kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).
• Resin Pengikat Asam Empedu
MEKANISME KERJA :
Mekanisme kerjanya ada dua, meningkatkan bersihan (klirens) kolesterol dan menurunkan
resirkulasi asam empedu. Mula‐mula obat ini mengikat asam empedu pada usus halus sehingga
mencegah resirkulasinya ke dalam sistem entrohepatik. Dengan demikian ekskresi asam empedu
meningkat hingga 10 kali lipat, dan karena asam empedu berkurang, hati berespon meningkatkan
produksi asam empedu dengan cara menecah kolesterol. Selain itu reseptor LDL juga meningkat
untuk mengikat kolesterol, sehingga kadar kolesterol yang ada dalam sirkulasi darah makin
menurun.

Anda mungkin juga menyukai