Anda di halaman 1dari 8

RESUME KEPERAWATAN JIWA

PADA NY. S DENGAN RISIKO BUNUH DIRI

I. PENGKAJIAN
Hari / tanggal/ jam : Selasa/ 8 Oktober 2019/ pukul 10.30 WIB
Pengkaji : Kelompok Samba
Sumber informasi : Keluarga

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Umur : 22 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Alamat : Perum Candireja No 32 Wonokerso Kedawung Sragen

Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. I
Umur : 30 tahun
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Perum Candireja No 32 Wonokerso Kedawung Sragen
Hubungan dengan pasien : Suami
B. Alasan Masuk
Pasien menangis terus menerus dan berteriak semalaman sebelum dibawa ke
IGD. Keluarga juga mengatakan pasien melihat bayangan jin di rumah.
C. Faktor Presipitasi
Suami mengatakan pernah tidak mempercayai pasien terkait apa yang
disampaikan istrinya tersebut tentang ayah mertuanya. Pasien tidak dapat
menceritakan beban fikiran tentang kejadian yang dialaminya kepada orang
terdekatnya.
D. Faktor Predisposisi (Riwayat penyakit dahulu)
Keluarga mengatakan 2 tahun yang lalu pasien pernah melakukan percobaan
bunuh diri dengan menggunakan pisau. Lalu 4 bulan yang lalu pasien juga
berlari ke tengah jalan tol untuk menabrakan diri pada kendaraan.
E. Pemeriksaan Fisik
TD: 120/80 mmHg RR: 20x/menit
HR: 85x/menit S: 36,5°C
F. Assesment/ Aspek Medis
Diagnose medis :
Terapi :
G. Data fokus
Data subyektif (DS) :
 Pasien mengatakan lebih baik mati daripada hidup seperti saat ini
 Keluarga mengatakan dua tahun yang lalu pasien mencoba bunuh diri
dengan pisau, pasien juga 4 bulan yang lalu sempat berlari ke jalan tol
untuk bunuh diri
 Pasien mengamuk saat tiba di IGD
 Ibu pasien mengatakan ayah pasien melarang pasien bertemu suami
 Suami mengatakan pasien pernah cerita tentang masalah namun tidak
dipercaya
 Pasien mengatakan mendapatkan perilaku kekerasan dari ayahnya
 Pasien mengatakan semua orang dzalim terhadap dirinya
Data obyektif (DO) :
 Pasien mengamuk
 Pasien banyak bicara dengan nada keras
 Pasien sensitive
 Pasien terlihat melotot kepada petugas kesehatan
 Pasien menolak dan mengibaskan tangan terhadap petugas saat akan diambil fotonya untuk
melengkapi data pasien
H. Analisa Data
No Data Masalah Keperawatan
1 DS:
 Pasien mengatakan lebih baik mati daripada hidup seperti saat RISIKO BUNUH DIRI
ini
 Keluarga mengatakan dua tahun yang lalu pasien mencoba
bunuh diri dengan pisau, pasien juga 4 bulan yang lalu sempat
berlari ke jalan tol untuk bunuh diri
 Pasien mengamuk saat tiba di IGD
 Ibu pasien mengatakan ayah pasien melarang pasien bertemu
suami
 Suami mengatakan pasien pernah cerita tentang masalah namun
tidak dipercaya
DO:
 Pasien mengamuk
 Pasien banyak bicara dengan nada keras
 Pasien sensitif
2 DS:
 Pasien mengatakan mendapatkan perilaku kekerasan dari
ayahnya
 Pasien mengatakan semua orang dzalim terhadap dirinya RISIKO PERILAKU
DO: KEKERASAN
 Pasien terlihat melotot kepada petugas kesehatan
 Pasien banyak bicara dengan nada keras
 Pasien menolak dan mengibaskan tangan terhadap petugas saat
akan diambil fotonya untuk melengkapi data pasien
 Pasien mengamuk saat dilakukan pengkajian

I. Pohon Masalah

Waham RPK Halusinasi

Keinginan yang
tidak tercapai

RPK RPK

Merasa tidak
berharga

Tidak dipercaya
suami

Tertekan/ tidak bisa


cerita dengan orang
lain

Masalah dengan
orang dekat dalam
keluarga
J. Prioritas Masalah
Risiko bunuh diri
K. Diagnosa Keperawatan
1. Risiko Bunuh Diri
2. Risiko Perilaku Kekerasan

II. INTERVENSI ATAU RENCANA KEPERAWATAN


Dx Kep Tujuan Intervensi
1 A. Pasien SP 1 :
Tujuan : metode SMART a. Identifikasi beratnya masalah risiko
Kriteria Hasil bunuh diri: isyarat, ancaman,
percobaan (jika percobaan segera
rujuk)
b. Identifikasi benda-benda berbahaya
dan mengamankannya (lingkungan
aman untuk pasien)
c. Latihan cara mengendalikan diri
dari dorongan bunuh diri: buat
daftar aspek positif diri sendiri,
latihan afirmasi atau berfikir apek
positif yang dimilikinya
d. Masukkan pada jadwal latihan
berfikir positif 5 kali per hari

SP 2 :
a. Evaluasi kegiatan berfikir positif
tentang diri sendiri, beri pujian. Kaji
ulang risiko bunuh diri
b. Latih cara mengendalikan diri dari
dorongan bunuh diri: buat daftar
aspek keluarga dan lingkungan,
latih afirmasi atau berfikir aspek
positif keluarga dan lingkungan
c. Masukkan pada jadwal latihan
berfikir poitif tentang diri, keluarga
dan lingkungan

SP 3 :
a. Evaluasi kegiatan berfikir positif
tentang diri sendiri, keluarga dan
lingkungan. Beri pujian. Kaji risiko
bunuh diri
b. Diskusikan harapan dan masa depan
c. Diskusikan cara mencapai harapan
dan masa depan
d. Latih cara-cara mencapai harapan
dan masa depan secara bertahap
(setahap demi setahap)
e. Masukkan pada jadwal latihan
berfikir positif tentang diri, keluarga
dan ligkungan, dan tahapan kegiatan
yang dimiliki
SP 4 :
a. Evaluasi kegiatan befikir positif
tentang diri, keluarga dan
lingkungan, serta kegatan yang
dipilih. Beri pujian
b. Latih tahap kedua kegiatan
mencapai masa depan
c. Masukkan pada jadwal latihan
befikir positif tentang diri keluarga
dan lingkungan, serta kegiatan yang
dipilih untuk persiapan masa depan
SP 5 :
a. Evaluasi kegiatan latihan
peningkatan positif diri, keluarga
dan lingkungan. Beri pujian
b. Evalusi tahapan kegiatan mencapai
harapan masa depan
c. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
d. Nilai apakah risiko bunuh diri
teratasi

2 B. Keluarga SP 1:
Tujuan : metode SMART a. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam
Kriteria Hasil merawat pasien
b. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan
proses terjadinya risiko bunuh diri
(gunakan booklet)
c. Jelaskan cara merawat risiko bunuh diri
d. Latih cara memberikan pujian hal positif
pasien, memberi dukungan pencapaian
masa depan.
e. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian

SP 2:
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan atas
keberhasilan dan aspek positif pasien.
Beri pujian
b. Latihan cara memberikan penghargaan
pada pasien dan menciptakan suaa positif
dalam keluarga: tidak membicarakan
keburukan anggota keluarga
c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberi pujian

SP 3:
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
memberikan pujian dan penghargaan pada
pasien serta menciptakan suasana positif
dalam keluarga. Beri pujian
b. Bersama keluarga berdiskusi tentang
harapan masa depan serta langkah-langkah
pencapaian
c. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberi pujian
SP 4:
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
memberikan pujian, penghargaan,
menciptakan suasana keluarga yang positif
dan kegiatan awal dalam mencapai harapan
masa depan. Beri pujian
b. Berama keluarga berdiskusi tentang
langkah dan kegiatan untuk mencapai
harapan masa depan
c. Jelaskan follow up ke RS atau PKM, tanda
kambuh, rujukan
d. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberikan pujian
SP 5:
a. Evaluasi kegiatan keluarga dalam
memberikan pujian, penghargaan,
menciptakan suasana yang positif dan
membimbing langkah-langkah mencapai
harapan masa depan. Beri pujian
b. Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
c. Nilai kemampuan keluarga melakukan
kontrol ke RS atau PKM

III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/ Implementasi Evaluasi TTD


Tanggal
Selasa, Pasien S:
08 DS : - Pasien mengatakan lebih
Oktober - Pasien mengatakan lebih baik mati daripada hidup
2019 baik mati daripada hidup seperti sekarang ini
seperti saat ini - Pasien mengatakan kecewa
- Keluarga mengatakan dua terhadap suami karena
tahun yang lalu pasien tidak mempercayai
mencoba bunuh diri perkataannya.
- Pasien pernah mengatakan
dengan pisau, pasien juga
lari ke jalan tol untuk
4 bulan yang lalu sempat
menabrakkan dirinya.
berlari ke jalan tol untuk - Pasien mengatakan pernah
bunuh diri diikat sama bapak mertua
- Pasien mengamuk saat tiba - Pasien mengatakan masih
di IGD ingin melanjutkan
- Suami mengatakan pasien kuliahnya setelah sembuh
pernah cerita tentang nanti.
masalah namun tidak
dipercaya O:
- Pasien masih sensitif
- Sudah tidak mengamuk dan
DO : mulai tenang
- Pasien mengamuk - Pasien sudah mau bercerita
- Pasien banyak bicara - Pasien menunjukkan aspek
dengan nada keras positifnya seperti sering
- Pasien sensitif beristigfar saat menghadapi
masalah,
Dx:
Risiko bunuh diri A:
- RBD belum teratasi
Tindakan: P:
SP 1 : - Anjurkan pasien menggali
- Identifikasi beratnya masalah dan melatih aspek positif
risiko bunuh diri: isyarat, dalam dirinya.
ancaman, percobaan (jika
percobaan segera rujuk)
- Identifikasi benda-benda
berbahaya dan
mengamankannya
(lingkungan aman untuk
pasien)
- Latihan cara mengendalikan
diri dari dorongan bunuh diri:
buat daftar aspek positif diri
sendiri, latihan afirmasi atau
berfikir aspek positif yang
dimilikinya
- Masukkan pada jadwal
latihan berfikir positif 5 kali
per hari

Rencana Tindak Lanjut :


Mengulang SP 1

Keluarga S:
DS: - Keluarga mengatakan
- Keluarga mengatakan pasien sudah tidak diterima
menjaga pasien dari benda- lagi di rumah mertua
benda berbahaya. - Keluarga mengatakan
- Keluarga mengatakan sudah tidak mampu untuk
khawatir pasien akan menenangkan pasien
mengulang percobaan bunuh sehingga dibawa ke rumah
sakit
dirinya
- Keluarga mengatakan
- Keluarga mengatakan belum
memahami tentang tanda
mengetahui cara untuk dan gejala risiko bunuh diri
menghentikan percobaan
bunuh dirinya DO :
DO: - Keluarga terlihat
- Keluarga terlihat khawatir memberikan pujian
dengan kondisi anaknya terhadap pasien
sekarang - Keluarga terlihat
memahami tanda dan
Tindakan: gejalan risiko bunuh diri
SP 1 : - Keluarga terlihat lebih
- Diskusikan masalah yang tenang setelah pasien
dirasakan dalam merawat mendapat perawatan
pasien
- Jelaskan pengertian tanda
dan gejala dan proses
terjadinya risiko bunuh diri
- Jelaskan cara merawat risiko
bunuh diri
- Latih cara memberikan
pujian hal positif pasien,
memberi dukungan
pencapaian masa depan
- Anjurkan membantu pasien
sesuai jadwal dan
memberikan pujian

Anda mungkin juga menyukai