Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr.

B DENGAN RISIKO PERILAKU


KEKERASAN
RUANG NAKULA RSUD SURAKARTA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Stase


Keperawatan Jiwa

Disusun oleh:

FIZAR RAMADHAN
I4B018108

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
PURWOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. B DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
RUANG NAKULA RSUD SURAKARTA
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Ruang rawat : Nakula
Tanggal dirawat : 19 September 2019
Inisial klien : Sdr. B
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 35Tahun
Alamat :
RM :
Tanggal pengkajian : 03 Oktober 2019

B. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan dibawa ke RSJ karena mengamuk akibat kalah dalam pemilu,
sebelumnya pasien mempunyai riwayat dirawat di panti dengan alasan yang sama, serig
mengamuk. Sebelumnya pasien dirawat selama 10 bulan di sebuah Panti di Cilacap,
kemudian pulang dari panti sedang ramai pemilu. Kemudian pasien mengamuk karena
kalah dalam pemilu dan dibawa kembali ke panti di Cilacap, kemudian setelah dua hari
dirawat di rujuk ke RSJ Solo.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat gangguan jiwa klien dimasa lampau
Klien mengatakan sebelumnya pernah dimasukan di sebuah panti di Cilacap selam 10
bulan.
2. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan sebelumnya pernah mendapat pengobatan dari panti sebelumnya.
3. Perilaku Kekerasan
a. Aniaya Fisik
Pasien mengatakan tidak pernah mencelakai keluarga, pasien hanya menghancurkan
barang-barang ketika mengamuk.

b. Aniaya Seksual
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan ataupun mendapatkan penganiayaan
seksual.
c. Penolakan
pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan penolakan dari keluarga maupun
lingkungan. Pasien mengatakan keluarga sangat menyayangi.
d. Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Pasien mengatakan tidak pernah melakukan dan mendapatkan kekerasan dalam
rumah tangga.
e. Tindak Kriminal
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan dan melakukan tindak kriminal.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
keluarga pasien mengatakan tidak adariwayat dan gejala yang menunjukan keluarga
yang lainnya mengalami gangguan jiwa seperti pasien.
5. Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
Pasien mengatakan sebelumnya pernah mendapatkan pengalaman tidak
menyenangkan yang membuat pasien menjadi mengamuk, namun pasien tidak mau
menceritakannya.

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Nadi : 68 x/menit
Suhu : 36,7 C
Pernafasan : 19 x/menit
2. Antropometri
Tinggi Badan : 155 Cm
Berat Badan : 50 Kg
3. Keluhan Fisik
Pasien menggatakan dirinya merasa sehat dan tidak ada keluhan sakit pada fisiknya.

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Meninggal
: Tinggal dalam satu rumah
: Menderita sakit jiwa/klien

2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan sebelumnya pernah masuk panti di Cilacap selam 10 bulan
akibat sering mengamuk.
b. Identitas Diri
Pasien adalah seorang laki-laki dan anak ke 3 dari 4 bersaudara, pasien berusia 35
tahun dan belum menikah.

c. Peran
Pasien tinggal di rumah dengan ibu dan adiknya, sebelumnya pasien sering
membantu ibunya dirumah dan bekerja sebagai buruh serabutan.
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah. Pasien mengatakan
tidak merasa malu dengan kondisinya saat ini dan siap kembali ke masyarakat.
e. Harga Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya merasa bersyukur atas takdir yang maha kuasa
dan menerima keadaan dengan lapang dada.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang Berarti
Saat ini orang yang berharga bagi pasien adalah ibunya.
b. Peran Serta dalam Kegiatan Masyarakat
Pasien mengatakan dirinya sering mengikuti kegiatan yang ada di desanya seperti
kegiatan kerja bakti, gotong royong, pengajian dan kegiatan lainnya. Selama
rirawat pasien mengikuti kegiatan yang ada di RS, dan bersosialisai dengan pasien
yang lainnya.
c. Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Pasien mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang
sekitarnya.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Pasien mengatakan beragama islam dan mengetahui kewajiban sebagai umat
islam harus menjalani sholat 5 waktu, tetapi pasien mengatakan menjalankan
sholat sewaktunya saja.
b. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan ibadahnya masih belum sempurna, karena shalat lima waktu
tidak dilakukan sepenuhnya dan tidak pernah shalat sunnah.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan pasien secara umum terlihat kurang rapi, rambut gondrong dan
kebersihan gigi kurang terjaga.
2. Pembicaraan
Pasien sangat kooperatif berbica cepat saat menjawab pertanyaan yang diberkan saat
dilakukan pengkajian.
3. Aktivitas Motorik
Aktivitas motorik pasien aktif, lebih sering mondar-mandir jalan kaki.
4. Alam Perasaan
Pasien mengatakan saat di rumah atau dilungkungan rumah pasien merasa dirinya
ingin marah dan emosi yang membuat dirinya kadang berbicara dengan nada keras
dan rasanya ingin membanting barang-barang yang ada disekitarnya. Namun saat
dilakukan pengkajian pasien tampak tenang dan dirinya sekarang sudah tidak merasa
marah atau emosi karena menurut pasien sudah sembuh dan ingin cepat pulang.
5. Afek
Saat ini pasien berada dalam kondisi yang stabil, baik dan kooperatif dan mudah
diajak komunikasi apabila ditanya selalu menjawab. Memperhatikan dan sering kali
pasien bertanya kembali dengan raut wajah senang.
6. Interaksi Selama Wawancara
Saat wawancara pasien menjawab pertanyaan yang diberikan. Kontak mata ada, dan
pasien memperhatikan ketika diberi penjelasan. Pasien juga terlihat memhami apa
yang disampaikan.
7. Persepsi
Pasien mengatakan mengalami emosi yang terkadang berlebihan sehingga drinya
tidak bisa mengontrol dan melampiaskan dengan memecahkan barang disekitar
pasien.
8. Proses Pikir
pasien menjawab setiap pertanyaan yang diberikan dan mampu memahami dan focus
saat pengkajian.

9. Isi Pikir
Pasien mengatakan diriny aingin pulang karena merasa sudah membaik kondisinya.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien tampak sadar penuh composmentis, klien menyadari kalau dirinya sakit jiwa
dan sedang dirawat di RSJD.
11. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan memori baik jangka panjang maupun memori
jangka pendek, saat dikaji pasien mampu mengingat-ingat kejadian masalalu dan
teman dulu semenjak kecil. Saat di kaji kebenarannya dengan ditanyakan juga ke
keluarga pasien dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
12. Tingkat Konsentarasi dan Berhitung
Tingkat konsentrasi pasien cukup fokus dan dapat diarahkan serta mampu
menghitung soal matematika yang diberikan.
13. Daya Tilik Diri
Pasien menyadari alasan mengapa pasien sampai di bawa ke RSJD Surakarta yaitu
karena mengamuk-ngamuk dan sering membanting dan memecahkan barang-barang
yang ada.
14. Obsesi
Pasien mengatakan yang membuatnya dirinya marah yaitu karena ada dendam
dengan salah satu saudaranya yang membicarakannya tidak baik dan penuh
kebohongan, akibat pemilu kemarin. Sehingga pasien terkadang sering marah-marah
sendiri.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Pasien makan secara mandiri, sehari 3x dengan nasi lauk pauk, dan buah, minum
yang cukup.
2. BAB/BAK
Pasien mampu untuk BAB dan BAK secara mandiri di toilet.

3. Mandi
Klien mengatakan mandi sehari 2 sampai 3 kali, keramas setiap hari sehari 1x/hari,
gosok gigi 2x/hari dan dilakukan di kamar mandi.
4. Berpakaian/Berhias
Pasien dapat berpakaian secara mandiri tanpa dibantu oleh temannya, dan meyisir
rambutnya setiap kali sehabis mandi.
5. Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan semalam bisa tidur dan istirahat cukup, dan biasa tidur siang.
6. Penggunaan Obat
Pasien minum obat secara mandiri dan memintanya sendiri ke perawat. Obat yang
diminum oleh pasien adalah THP 2X2 mg, RISP 2X2 mg, dan CPZ 1X100 mg.
Respon setelah klien minum obat efeknya menjadi lebih tenang dan rileks.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien membutuhkan perawatan atau pemeliharaan kesehatan lebih lanjut untuk
proses penyembuhan klien.
8. Kegiatan
Pasien aktif sekali mengikuti kegiatan yang ada diruangan contoh, bersih-bersih
ruangan dan menyapu ruangan serta mengingatkan temannya untuk menjaga
kebersihan dikamarnya.
9. Kegiatan di Luar Rumah
Setelah pasien dibolehkan pulang dari rumah sakit, pasien mengatakan ingin bekerja
untuk membantu keluarganya.
10. Mekanisme Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah tidak pernah menceritakannya kepada orang tua
atau orang lain dan lebih senang dipendam sendiri.

H. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien mengatakan pernah berselisih dengan kelompok tertentu yang berbeda kubu
kelompok pada pemilu kemarin.

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan


Pasien mengatakan pernah ribut-ribut dengan saudara dan tetangganya akibat pemilu
kemarin.
3. Masalah pendidikan
Pasien mengatakan menyesal dulu hanya tamat SMP.
4. Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam pekerjaannya dan ingin seger memulai
untuk bekerja lagi.

I. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


1. Penyakit jiwa : klien mengatakan tahu kenapa dirinya dibawa ke RSJD karena
mengamuk.
2. Sistem Pendukung : klien tidak tahu tentang system pendukung yang ada.
J. ASPEK MEDIK
1. Diagnosa Medik : F. 20.3
2. Terapi Medik : THP 2X2 mg, RISP 2X2 mg, CPZ, 1X100 mg
K. KATEGORI PASIEN
1. Tahap penanganan : Penyembuhan
2. Tujuan Perawat : kembalinya kondisi pasien/recovery
3. Fokus Pengkajian : status fungsi pasien
4. Prinsif intervensi keperawatan : penguatan dan sokongan pada respon koping adaptif
pasien dan advokasi.
5. Hasil yang diharapkan : meningkatnya fungsi dari klien.

L. ANALISA MASALAH
Tanggal Data (Subjektif dan Objektif) Masalah
01 DS :
Oktober a. Pasien mengatakan dirinya terkadang sering
2019 marah tiba-tiba dan tidak bisa mengontrolnya
b. Pasien mengatakan dirinya kadang sudah merasa
tenang dan rileks
c. Pasien mengatakan senang berada di RS karena
Risko perilaku kekerasan
banyak temannya
DO :
a. Pasien terlihat banyak beraktifitas
b. Kontak mata ada
c. Perhatian ada
d. Pasien tampak kooperatif

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko perilaku kekerasan
N. POHON MASALAH

Perubahan persepsi sensori : Risiko perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri : emosi berlebihan

Inefektif koping (mengamuk)


VII. Rencana Keperawatan
Dx. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
RPK Setelah dilakukan tindakan SP 1:
keperawatan selama 2x24 jam, 1. Identifikasi penyebab, tanda &
diharapkan pasien dapat gejala, PK yang dilakukan, akibat
mengontrol marahnya, dengan PK
kriteria hasil sebagai berikut: 2. Jelaskan cara mengontrol PK : fisik
1. Mampu mengontrol PK obat, verbal dan spiritual
dengan Tarik nafas dalam 3. Latihan mengontrol PK secara fisik :
dan pukul kasur bantal Tarik nafas dalam dan pukul kasur
2. Mampu mengucapkan 6 dan bantal
benar obat dan 4. Masukan pada jadwal kegiatan untuk
menerapkan saat latihan fsik dan minum obat
meminum obat SP 2 :
3. Mampu mengungkapkan, 1. Evaluasi latihan fisik, beri pujian
meminta, menolak 2. Latih cara mengontrol PK dengan
dengan benar obat (Jelaskan 6 benar : jenis, guna,
4. Mampu mengontrol dosis, frekuensi, cara, kontinuitas
emosi dengan melakukan dan minum obat)
ibadah 3. Masukan pada jadwal kegiatan
5. Mampu menilai untuk latihan fisik dan minum obat
kemampuan yang telah SP 3 :
dilakukan secara mandiri 1. Evaluasi kegiatan latihan fisik &
obat. Beri pujian
2. Latih cara mengontrol PK secara
verbal (3 cara yaitu mengungkapkan,
meminta, menolak dengan benar)
3. Masukan jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat dan verbal
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat
dan verbal Beri pujian
2. Latih cara mengontrol spiritual (2
kegiatan)
3. Masukan jadwal kegiatan untuk
latihan fisik, minum obat, verbal dan
spiritual
SP 5 :
1. Evaluasi kegiatan latihan fisik, obat,
verbal dan spiritual. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3. Nilai PK apakah terkontrol

VIII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/ Implementasi Evaluasi TTD
Tanggal
Rabu, 02 DS : S:
Oktober - Pasien mengatakan bahwa - Pasien mengatakan pada
2019 dibawa ke RSJD karena saat pengkajian sudah tidak
marah-marah dan marah-marah
membanting hp miliknya - Pasien mengatakan bisa
- Pasien mengatakan jika mempraktikan Tarik nafas
marah-marah merasa sadar dalam, memukul bantal
- Pasien mengatakan sudah dan kasur. Serta
pernah diajarkan untuk menyebutkan 5 benar obat
Tarik nafas dalam dan pukul dan 6 benar cuci tangan
bantal serta kasur jika O:
marah. - Pasien tampak kooperatif
DO : - Pasien tampak dapat
- Pasien terlihat tatapanya mempraktekkan carannya
tajam untuk Tarik nafas dalam.
- Pasien terlihat kooperatif dan Memukul dan
dapat diajak mengobrol mengucapkan istighar serta
- Pasien mampu menjawab melakukan wudhu
semua pertanyaan dengan A:
benar walaupun kadang - RPK sebagian teratasi
jawaban meyeleweng P:
- Anjurkan pasien untuk
Tindakan: mempraktikan secara
SP 1 langsung tahapan demi
1. Identifikasi penyebab, tahapan SP
tanda & gejala, PK yang
dilakukan, akibat PK
2. Jelaskan cara mengontrol
PK : fisik obat, verbal dan
spiritual
3. Latihan mengontrol PK
secara fisik : Tarik nafas
dalam dan pukul kasur dan
bantal
4. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fsik
dan minum obat
SP 2 :
1. Evaluasi latihan fisik, beri
pujian
2. Latih cara mengontrol PK
dengan obat (Jelaskan 6
benar : jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas
dan minum obat)
3. Masukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan fisik
dan minum obat

Rencana Tindak Lanjut :


Melanjutkan ke SP 3

Sabtu, 5 DS : S:
Oktober - Pasien mengatakan sudah - Pasien mengatakan sudah
2019 tidak marah-marah. melakukan SP 1
- Pasien mengatakan mampu - Pasien mengatakan tidak
mempraktikan SP 1 dan 2 bisa diam terlalu lama,
- Pasien mampu meminta dan harus banyak gerak
menolak dengan cara yang - Pasien mampu
benar menyebutkan 5 benar obat
O:
DO : - Pasien tampak
- Pasien tampak banyak bicara memperhatikan ketika
dan tatapan mata yang tajam diajak bicara
- Pasien mampu
menyebutkan SP 3-5.
Tindakan : A:
SP 3 : - RPK belumm teratasi
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik & obat. Beri pujian P:
2. Latih cara mengontrol PK - Anjurkan kembali pasien
secara verbal (3 cara yaitu untuk mempraktikan
mengungkapkan, meminta, dengan benar SP 1-5
menolak dengan benar) - Anjurkan pasien untuk
3. Masukan jadwal kegiatan meminum obat secara 5
untuk latihan fisik, minum benar.
obat dan verbal
SP 4 :
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik, obat dan verbal Beri
pujian
2. Latih cara mengontrol
spiritual (2 kegiatan)
3. Masukan jadwal kegiatan
untuk latihan fisik, minum
obat, verbal dan spiritual
SP 5 :
1. Evaluasi kegiatan latihan
fisik, obat, verbal dan
spiritual. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3. Nilai PK apakah terkontrol

Rencana Tindak Lanjut :


Menerapkan SP 1-5

Anda mungkin juga menyukai