I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. T
Umur : 26 th
Informan : Pasien
Tanggal pengkajian : 28 Maret 2019
No. RM :
V. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
b. Konsep Diri
1. Gambcaran Diri
Pasien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai adalah tangannya karena
kukunya bagus. Dan bagian yang tidak disukai adalah telinganya karena
mendengarkan sucara-sucara.
2. Identitas
Pasien mengatakan bernama Tn.T, usia 26 tahun dan belum berkeluarga. Pasien
mengatakan tidak bekerja dan hanya tinggal dirumah saja.
3. Peran
Pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudcara.
Pasien mengatakan tugasnya dirumah mencuci pakaian, mencuci piring dan
menyapu. Pasien tinggal bersama dengan adiknya.
4. Ideal Diri
Pasien mengatakan ingin sembuh dan tidak dibayangi lagi oleh perempuan
cantik yang memcarahi dirinya.
5. Harga Diri
Pasien mengatakan ingin diterima seccara baik dirumah maupun
dilingkungannya, sehingga pasien tidak merasa malu dengan kondisinya saat
ini.
c. Hubungan Sosial
1. Orang yang Berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti adalah kakaknya karena mau menerima
dirinya apa adanya dan merawatnya dengan baik.
2. Peran Serta dalam Masycarakat
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit pasien tidak aktif dalam
kegiatan kelompok/masycarakat karena pasien merasa malu bergaul dengan
orang disekitarnya. Selama dirawat dirumah sakit pasien sering menyendiri,
karena pasien nyaman sendirian.
3. Hambatan dalam Berhubungan dengan Orang Lain
Pasien mengatakan susah untuk bergaul dengan orang lain karena pasien
merasa malu dengan keadaannya yang sekcarang.
d. Spiritual
1. Nilai dan Kepercayaan
Pasien mengatakan sakit yang dideritanya saat ini adalah cobaan dari Tuhan
dan pasien tabah dala menghadapinya. Pasien mengatakan beragama Islam
dan tidak pernah sholat.
2. Kegiatan Ibadah
Pasien mengatakan tidak pernah sholat karena jika sholat pasien merasa
tidak bisa berbiccara karena seperti ada yang menghalangi tenggorokannya
untuk berbiccara.
Sabtu, DS : S:
30 Maret Pasien mengatakan Pasien mengatakan merasa senang
2019 masih melihat karena diajak bercakap-cakap dan
perempuan tersebut diajari cara mengontrol halusinasi.
tetapi sudah berkurang. O:
Pasien menatakan Pasien tampak tenang dan
terakhir melihat kooperatif.
perempuan tersebut dua Pasien mampu mengulang cara
hari yang lalu. bercakap-cakap dengan baik.
DO : Pasien mampu bercakap-cakap
Intonasi pembicaraan dengan teman.
lambat, ada kontak mata Pasien mampu mengontrol
tetapi tidak sering. halusinasi dengan bercakap-
TTV : cakap.
TD : 120/80 mmhg
Nadi : 84x/menit A : gangguan persepsi sensori :
RR : 18x/menit halusinasi penglihatan berkurang.
Suhu : 36,6 P:
Kemampuan :
Pasien mampu mengontrol Anjurkan pasien untuk latihan
halusinasi dengan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik dan minum obat. cara menghardik, 2kali sehari
Dx : pada jam 09.00 dan 20.00 atau
Gangguan persepsi sensori : saat halusinasi itu muncul.
halusinasi penglihatan Anjurkan pasien untuk minum
Tindakan SP 3 : obat secara teratur pada pagi,
siang dan malam hari. Jam
Mengevaluasi kegiatan 06.00, 13.00 dan 20.00 atau
menghardik dan minum sesuai dengan program terapi.
obat. Memberi pujian. Anjurkan untuk latihan
Melatih cara mengontrol mengontrol halusinasi dengan
halusinasi dengan bercakap-cakap dengan teman
bercakap-cakap. 2kali sehari jam 10.00 dan
Masukkan pada jadwal 17.00 atau pada saat halusinasi
kegiatan untuk latihan itu muncul.
menghardik, minum obat
dan bercakap-cakap.