Oleh :
i
SKRIPSI
Oleh :
ii
PERSETUJUAN
SKRIPSI
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN
Pada Tanggal…………………….
Dewan Penguji
.....................................
......................................
......................................
Mengesahkan,
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Ketua,
iv
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : 201402061
Dengan ini menyatakan skripsi ini adalah hasil karya yang pernah diajukan
dalam memperoleh gelar sarjana disuatu perguruan tinggi dan lembaga
pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang
sudah maupun belum/tidak dipublikasikan, sumbernya dijelaskan dalam tulisan
dan daftar pustaka.
Peneliti
NIM. 201402061
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT dan atas
dengan tepat waktu. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya banyak
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan karuniannyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai tepat waktu. Puji syukur saya yang terhingga pada
Kepada kedua orang tuaku tercinta bapak dan ibuk terimakasih telah
memberikan dukungan moril maupun materil serta doa yang tak henti di
panjatkan untuk anakmu ini. Terimakasih juga kakakku mas yulli atas
Bapak Edy Bachrun, S.KM., M.Kes dan Bapak Cholik Harun R, M.Kes selaku
pembimbing tugas akhir saya, terimakasih banyak bapak, saya sudah sudah
dibantu dengan sabar selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak
akan lupa atas bantuan dan kesabaran bapak. Serta tidak lupa saya ucapkan
terimakasih kepada bapak Hariyadi, S.Kp., M.Pd selaku penguji skripsi saya.
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen prodi S1 Keperawatan dan
vi
Sahabat-sahabatku
sudah memberi semangat dan membantu dalam mengerjakan skripsi saya ini.
Keperawatan 8B
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : alvio966@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
2.4.4 Patofisiologi ......................................................................... 26
2.4.5 Manifestasi Klinis ................................................................ 28
2.4.6 Komplikasi .......................................................................... 28
2.4.7 Penatalaksanaan ................................................................... 30
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual .................................................................... 33
3.2 Hipotesa Penelitian ....................................................................... 34
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian .......................................................................... 35
4.2 Populasi dan Sampel
4.2.1 Populasi ............................................................................... 36
4.2.2 Sampel ................................................................................. 37
4.2.3 Kriteria Sampel .................................................................... 38
4.3 Teknik Sampling ........................................................................... 39
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ............................................................ 40
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
4.5.1 Indentifikasi Variabel .......................................................... 41
4.5.2 Definisi Operasional Variabel ............................................. 42
4.6 Instrumen Penelitian ..................................................................... 43
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 44
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 44
4.9 Pengolahan Data dan Analisa Data
4.9.1 Pengolahan Data .................................................................. 46
4.9.2 Analisa Data ........................................................................ 48
4.9.2.1 PAnalisa Univariat ..................................................... 48
4.9.2.2 Analisa Bivariate ........................................................ 48
4.10 Etika Penelitian ............................................................................. 50
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 52
5.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 54
5.2.1 Data Umum ......................................................................... 54
5.2.2 Data Khusus......................................................................... 56
5.3 Pembahasan .................................................................................. 61
5.4 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 70
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .................................................................................. 71
6.2 Saran ............................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73
Lampiran-lampiran ...................................................................................... 76
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
xvi
DAFTAR ISTILAH
Ansietas : Kecemasan
Coding : Pengkodean
Edema : Pembengkakan
xvii
atau udara
Epistaksis : Mimisan
Evaluation : Evaluasi
Input : Sasaran
xviii
Sistitis : Peradangan (inflamasi) pada kandung
kemih
Spesifik : Khusus
Suplai : Persediaan
Tabulating : Tabel data
Vomiting : Muntah
xx
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Efektivitas Antara Jus Belimbing Manis Dan Jus Wortel Terhadap Penurunan
Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan”. Penulisan Skripsi ini dalam rangka
tugas akhir serta sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Pendidikan
Madiun.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada hesempatan ini, perkenankan
3. Ibu Mega Arianti Putri, S.Kep., Ns., M.Kep, Selaku Ketua Program Studi
xxi
4. Bapak Edy Bachrun, S.KM., M.Kes, Selaku Dosen Pembimbing 1 besera
penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun
Penulis
xxii
Kolaps : Pingsan
Nausea : Mual
Output : Harapan
Palpitasi : Berdebar-debar
Reinforcement : Penguat
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
makanan instan, yang memiliki kandungan lemak dan natrium yang tinggi.
berjalan terus menerus seumur hidup dan sering tanpa adanya keluhan
yang khas selama belum ada komplikasi pada organ tubuh. Sehingga
karena daya beli masyarakat yang semakin menurun, sehingga kita dapat
berbahan baku buah belimbing manis dan wortel yang bisa dijangkau dari
penyakit jantung. Sekitar 40% orang dewasa berusia 25 atau lebih di dunia
dari 600 juta pada tahun 1980 menjadi 1 miliar pada tahun 2008 (WHO,
2013).
pada umur ≥18 tahun di Indonesia yang didapat melalui jawaban pernah
sebesar 9,5%. Jadi, terdapat 0,1 persen penduduk yang minum obat
umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen. Jadi cakupan nakes hanya 36,8
2
persen, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di masyarakat tidak
yaitu sebesar 25,010 jiwa yang telah tertangani (Dinkes, 2017). Dari study
sisi lain belimbing manis dan wortel juga dapat menurunkan tekanan
darah.
darah jantung. Bila berlangsung lama akan terjadi gagal jantung yang
disusul dengan sesak nafas, akibat yang lebih sering lagi adalah terjadinya
stroke dan kematian karena aliran darah tidak lancar, sehingga suplai
oksigen yang dibawa oleh sel-sel darah merah menjadi terlambat (Lastri,
3
darah yang kembalinya kejantung dengan cepat mengakibatkan cairan
terkumpul di paru, kaki dan jaringan lain sering disebut edma. Cairan
yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat yaitu berupa penurunan berat
memiliki efek diuretic yang dapat memperlancar air seni sehingga dapat
4
dengan natrium minimal 5:1. Buah belimbing mengandung kalium dan
air dan garam natrium. Kalium menjaga kestabilan elektrolit tubuh melalui
pompa kalium natrium, mengurangi jumlah air dan garam didalam tubuh
macam serat asam buah. Serat dalam belimbing 0,9 gram per 100 gram
5
penderita hipertensi kelompok lansia. Penelitian yang dilakukan Ardiyanto
Selain itu juga dari hasil penelitian yang dilakukan Tela (2017) yang
Menurut Mama Lubna (2016), salah satu kandungan wortel yang baik
6
vasodilatasi pada pembuluh darah. Vasodilatasi pada pembuluh darah
Protein, lemak, mineral, vitamin, juga tersedia dalam wortel tapi dalam
jumlah kecil. Berikut kandungan gizi dan fitokimia di dalam wortel yaitu
folat, kalium, fosfor, vitamin, zat besi, kalium, serat,liopen, lutein (Rifiani
dkk, 2017)
manis dengan jus wortel terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi, namun antara jus belimbing manis dan jus wortel belum
perbedaan.
“Apakah ada perbedaan antara pemberian jus belimbing manis dan jus
7
di Posbindu Desa Pingkuk Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten
Magetan”
1.3 Tujuan
belimbing manis dan jus wortel terhadap penurunan tekanan darah tinggi
penderita hiprertensi
hipertensi
Magetan.
8
1.4 Manfaat Penelitian
penyakit hipertensi
1. Bagi Kesehatan
2. Bagi Puskesmas
tekanan darah tinggi menggunakan jus belimbing manis dan jus wortel.
9
1.5 Keaslian Penelitian
10
Penelitian Judul
Design Studi Variabel Hasil
(Tahun) Penelitian
Dita Feby Pengaruh jus Penelitian ini Variable Ada pengaruh
Wanayanti buah menggunakan independen: jus buah
(2015) belimbing desain Quasi- buah belimbing
(Avverhoa Experiment belimbing (Avverhoa
carambola dengan Variable carambola
Linn) rancangan dependen: Linn) terhadap
terhadap Pretes-Posttest tekanan darah penurunan
penurunan Control Group tekanan darah
tekanan darah Design pada penderita
pada hipertensi
penderita kelompok
hipertensi lansia
kelompok
lansia di
pelayanan
social lanjut
usia
bondowoso
Pada penelitian ini variabel independenya yaitu jus belimbing manis dan
11
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Belimbing berasal dari Ceylon dan Maluku. Saat ini, buah ini banyak
Belimbing juga dapat ditemukan di Cina bagian selatan, Taiwan, dan India
mencapai 50 cm, dan bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul
di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga
dan berwarna cokelat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis,
12
2.1.1 Kandungan Belimbing Manis
Buah, bunga, daun, dan akar belimbing manis dapat digunakan untuk
Cuci 2 butir buah belimbing manis yang sudah matang atau yang
2. Darah tinggi
Makan 1 butir buah belimbing manis yang sudah matang atau yang
13
3. Influenza dan sakit tenggorokan
blender, sering, lalu minum airnya. Lakukan secara rutin 1 kali sehari.
4. Kencing batu
Rebus 3-5 butir buah belimbing manis dengan 1 gelas air lalu
5. Lever
Cuci bersih 12-15 gram akar belimbing manis kering lalu rebus
dengan 1 gelas air sampai tersisa ½ gelas, lalu dinginkan. Minum air
6. Malaria
Cuci bersih 15-24 gram bunga kering lalu seduh dengan 1 gelas air
panas lalu minum sekaligus saat hangat. Lakukan 2 kali sehari secara
7. Mencegah kanker
helai daun ceremai muda, 3 helai daun bayam merah, dan 2 buah
masing-masing ½ gelas.
14
8. Sakit kepala kronis
gram tahu dan air matang sampai ramuan tersebut terendam, lalu
pada tahun kedua. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah umbi
atau akarnya. Umbi wortel berwarna kuning sampai kemerahan. Umbi ini
terbentuk dari akar yang berubah bentuk. Wortel termasuk tanaman yang
yang keluar dari ujung umbi bagian atas. Daun majemuk berganda,
Wortel dipanen setelah berumur 60-90 hari. Wortel dapat dimakan mentah,
dijus, dan dibuat sop atau salad. Dengan kandungan gula alamiahnya yang
15
cukup tinggi, jus wortel berkhasiat meningkatkan energi tubuh
(Dalimartha, 2007).
d. Hepatitis,
16
f. Badan lemas karena kadar gula darah rendah (hipoglikemia),
a. Memperindah rambut
batu ginjal.
a. Beri-beri
(hangovers), dan
e. Perut kembung
17
2.3 Mekanisme Penurunan Tekanan Darah Menggunakan Belimbing
Manis dan Wortel
jantung dan oleh tahanan perifer. Curah jantung sendiri dipengaruhi oleh
Stroke Volume (SV) atau isi sekuncup dan Heart Rate (HR) atau nadi. Isi
18
Jus Belimbing Jus Wortel
Manis
Fungsi endotel
Relaksasi pembuluh Perubahan Angiotensin
darah I dan II
3 nitrat oksidat
Produksi
Viskositas
2.4.1 Definisi
darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung
yaitu
19
fase sistolik 140 menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh
2.4.2 Klasifikasi
20
2.4.3 Faktor Resiko Hipertensi
a. Usia
b. Jenis Kelamin
hipertensi yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung
21
disebabkan oleh adanya perubahan hormonal yang dialami wanita
c. Keturunan (Genetik)
hipertensi akan lebih tinggi pada orang dengan keluarga dekat yang
membrane sel.
a. Obesitas
agar kebutuhan oksigen dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh
meningkat.
22
Dari pemaparan tersebut, terlihat bahwa hipertensi juga dapat
dipicu oleh faktor lain yang juga berkaitan dengan obesitas antara
b. Merokok
23
menyebabkan kerusakan lapisan indotel pembuluh darah arteri,
tekanan darah.
24
c. Konsumsi Alkohol dan Kafein Berlebih
darah.
setiap detiknya. Akan tetapi, dalam hal ini, kafein memiliki reaksi
tekanan darah.
e. Stres
25
hormone adrenalin dan memicu jantung berdetak lebih kencang
f. Keseimbanga Hormonal
2.4.4 Patofisiologi
Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah
yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah
yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat
26
waktu mengkerut karena perengsangan saraf atau hormon didalam darah.
tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga
tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh, volume
saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi
tekanan darah melalui beberapa cara jika tekanan darah meningkat, ginjal
dan garam, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali
27
respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar),
yang lebih banyak), mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal,
(Triyanto, 2014).
Hipertensi biasanya terjadi tanpa ada tanda atau gejala dan sering
disebut “silent killer”, namun pada kasus hipertensi berat gejala yang
2.4.6 Komplikasi
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
28
arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan menebal,
terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti, orang bingung,
limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh
terasa lemah atau sulit digerakkan (misalnya wajah, mulut, atau lengan
terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak dapat sadarkan
29
tekanan osmotic koloid plasma berkurang, menyebabkan edema yang
pada hipertensi maligna (hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada
2.4.7 Penatalaksanaan
1. Terapi Nonfarmakologi
c. Olahraga / latihan
2. Terapi Farmakologi
a. Diuretik
30
antihipertensi dapat menyebabkan retensi cairan, karena itu sering
b. Simpatolitik
atau simpatolitik.
c. Penghambat Adrenergik-Alfa
31
diuretik dapat diberikan bersama-sama dengan vasodilator yang
32
BAB 3
Jus Belimbing
Tekanan darah
Jus Wortel
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah :
1. Faktor yang tidak dapat diubah :
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Keturunan
2. Faktor yang dapat diubah :
1) Obesitas
2) Merokok
3) Konsumsi alcohol dan kafein
berlebih
4) Konsumsi garam brlebih
5) Stress
6) Keseimbangan hormonal
Keterangan:
: Tidak diteliti : Berpengaruh
: Diteliti
33
Tekanan darah dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor yang tidak dapat
diubah dan dapat diubah : untuk faktor yang tidak dapat diubah yaitu usia,
3.2 Hipotesis
2007).
Kabupaten Magetan.
34
BAB 4
METODE PENELITIAN
35
Keterangan :
P1 : Perlakuan
P2 : Kontrol
yang pertama diberi jus belimbing manis dan kelompok yang kedua diberi
4.2.1 Populasi
36
4.2.2 Sampel
penelitian misal karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya
diukur.
(t – 1) (n – 1) ≥ 15
(2 – 1) (n – 1) ≥ 15
1 (n – 1) ≥ 15
(n - 1) ≥ 15/1
n – 1 ≥ 15
n ≥ 16
37
n = jumlah pengulangan
t = jumlah pengelompokan
responden.
rumus berikut :
n’ =
= 17,7
= 18
Keterangan :
38
Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu inklusi dan
berat.
berjumlah 80 orang.
39
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
penelitian yang akan dilakukan, meliputi siapa yang akan diteliti (subjek
Sample
Sebagian penderita tekanan darah tinggi di Posbindu Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan
Teknik Sampling
Simple Random sampling
Desain Penelitian
True eksperiment (Pretest-Posttest with Control Group)
)
Pengumpulan Data
Lembar observasi
Pengolahan Data
Editing, Coding, Entry, Cleaning, Tabulating
40
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
(Nursalam, 2015)
2016) :
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jus belimbing manis dan
jus wortel
Variabel terikat pada penelitian ini adalah skor atau nilai penurunan
41
4.5.2 Definisi Operasional Variabel
42
4.6 Instrumen Penelitian
peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya
General Care, lembar observasi, sop cara membuat jus belimbing manis
dan jus wortel. Bahan dan alat yang dibutuhkan meliputi: 100 gram buah
membuat jus belimbing manis cuci bersih belimbing manis, potong potong
belimbing manis, blender semua bahan hingga halus dan rata, saring jus
manis satu kali sehari setiap pagi setelah makan, minum 200cc jus
Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan jus wortel meliputi
: 150 gram wortel, ±100cc air mineral, blender, pisau, penyaring, gelas
pembuatan jus wortel yaitu cuci bersih wortel, potong potong wortel,
blender semua bahan hingga halus dan rata, saring jus wortel. Cara
mengkonsumsinya yaitu minum jus wortel satu kali sehari setiap pagi
43
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Kabupaten Magetan.
Kabupaten Magetan.
penelitian.
44
6. Setiap responden diberikan kebebasan untuk memberikan persetujuan
kelompok pertama, dan terapi jus wortel pada kelompok kedua, dan
minggu.
45
12. Peneliti memberikan reinforcement positif pada semua responden atau
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data perlu diproses dan
1. Editing
apakah isian pada lembar pengumpulan data sudah cukup baik sebagai
upaya menjaga kualitas data agar dapat di proses lebih lanjut. Pada
saat melakukan penelitian, apabila ada soal yang belum diisi oleh
2. Coding
buruh tani. Pada penelitian ini diberikan kode antara lain yaitu :
a. Jenis Kelamin :
46
b. Pendidikan :
- SD : diberi kode 2
c. Pekerjaan :
d. Merokok :
- Ya : diberi kode 1
3. Entry
distribusi frekuensi.
4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
47
5. Tabulating
Tabel yang akan ditabulasi adalah tabel yang berisikan data yang
P=
P : Populasi
ƒ : ƒrekuensi
48
mendapatkan pemberian jus belimbing manis dan kelompok kontrol yang
sebelum dan sesudah diberikan jus belimbing manis dan jus wortel
efektivitas antara kelompok yang diberi jus belimbing manis dan jus
independen t-test jika data berdistribusi normal dan jika data tidak
antara kelompok jus belimbing manis dan kelompok jus wortel dilihat nilai
p value dari dua kelompok. Jika nilai p < 0.05 maka terdapat perbedaan
yang signifikan, namun jika p > 0.05 maka tidak ada perbedaan yang
signifikan antara kelompok jus belimbing manis dan kelompok jus wortel.
dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk, jika nilai sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal, namun jika nilai sig < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal
49
2. Uji Homogenitas
Rumus :F=
Pada Uji F, varian yang lebih besar sebagai pembilang dan varian
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Peneliti harus memahami
(Nursalam, 2016).
dignity)
50
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu,
51
BAB 5
dan Desa Tanjung, sebelah Selatan Desa Mojorejo, sebelah Timur Desa
Kerik dan Desa Kepuhrejo, sebelah Barat Desa Belotan. Luas wilayah
urat, dan kolesterol. Pada pasien yang pada saat pemeriksaan ditemukan
52
diberikan edukasi mengenai pola hidup sehat yang sesuai oleh tenaga
kesehatan.
setelah buka puasa dan dilakukan observasi terkait aktivitas dan makanan
kelompok control diberikan jus wortel setiap hari setelah buka puasa dan
pada hari terakhir pemberian terapi tanggal 02 juni dilakukan posttest pada
Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu: data umum dan
darah tinggi pada penderita hipertensi,. hasil rata-rata sebelum dan sesudah
53
diberikan jus wortel terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada
hipertensi.
pekerjaan.
54
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata-rata usia
55
5. Karakteristik responden Berdasarkan Merokok
(47.2%).
Data khusus menyajikan data hasil pretest dan posttest sebelum dan
sesudah diberikan jus belimbing manis dan jus wortel terhadap penurunan
154.4, dengan nilai tengah 150 dan nilai yang sering muncul 150.00
Standard Deviation 9.835, Skor terendah 140 dan skor tertinggi 170.
Rata-rata posttest sistol 130.5, dengan nilai tengah 130 dan nilai yang
56
sering muncul 130.00 Standard Deviation 11.617, Skor terendah 110
dan skor tertinggi 150. Rata-rata pretest diastole 93.8, dengan nilai
diastole 81.1, dengan nilai tengah 80 dan nilai yang sering muncul 80
0.000 (<0,05) maka ada perubahan tekanan darah sistol sebelum dan
57
Tabel 5.8 Perubahan tekanan darah diastole sebelum dan sesudah
diberikan jus belimbing manis terhadap penurunan tekanan
darah pada penderita hipertensi
Perubahan Tekanan Darah N Frequency Nilai ρ Diastol
Menurun 18 100%
Meningkat 0 0
0.000
Sama 0 0
Total 18 100&
Sumber : uji Wilcoxon
155.5, dengan nilai tengah 160 dan nilai yang sering muncul 160.00
Standard Deviation 8.555, Skor terendah 140 dan skor tertinggi 170.
Rata-rata posttest sistol 146.1, dengan nilai tengah 150 dan nilai yang
dan skor terttinggi 160. Rata-rata yang diperoleh dari hasil pretest
58
diastole 94.4, dengan nilai tengah 90 dan nilai yang sering muncul
100. Rata-rata posttest diastole 88.8, dengan nilai tengah 90 dan nilai
darah sistol sebelum dan sesudah diberikan jus wortel responden yang
59
(55,6%), dan responden yang memiliki tekanan darah yang sama
berdistribusi normal atau tidak dan homogen atau tidak. Karena untuk
dapat dikatakan data tidak berdistribusi normal maka dari itu peneliti
Test didapatkan nilai p-value sistol 0.000 dan diastole 0.000 sehingga
60
dan sistol kelompok wortel 9.97, sedangkan hasil diastole pada
13.11. dengan nilai Sum sistol belimbing 486, nilai Sum sistol wortel
179, nilai Sum diastole belimbing 430, nilai Sum diastole wortel 236.
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa jus belimbing manis lebih
5.3 Pembahasan
bahwa pria memiliki gaya hidup yang kurang sehat jika dibandingkan
menopause.
61
Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit
umumnya ulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun. Dari hasil penelitian
sekitar 52.8%.
dukung oleh teori Pottter & Perry (2009) yang menyatakan bahwa tekanan
darah pada orang dewasa akan meningkat sesuai usia. Biasanya mengalami
bahwa usia merupakan faktor dari penyebab tekanan darah tinggi rata-rata
62
pendidikan seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Pada
pengetahuan yang kurang pila dalam menentukan piihan yang tepat ketika
Pedagang 1 orang (2.8%). Hasil penelitian ini didukung oleh teori Cortas
dengan ibu yang bekerja yang justru lebih banyak aktivitasnya dan
63
bekerja lebih aktif daripada ibuyang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu
rumah tangga.
penelitian ini di dukung oleh teori Medika (2017) yang mengatakan bahwa
jantung.
dapatkan rata-rata tekanan darah sistol sebesar 154.4, diastole sebesar 93.8.
64
Sedangkan setelah diberikan terapi di dapatkan rata-rata tekanan darah
110/80 mmHg, dan tekanan darah tertinggi 150/90. Dengan nilai p-value
sistol dan diastole yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan jus
sistol sebelum dan sesudah diberikan jus belimbing manis responden yang
Sedangkan pada tabel 5.8 Hasil uji Wilcoxon perubahan tekanan darah
oleh Artalesi (2012) judul jurnal Efektivitas terapi jus buah belimbing
65
manis (Averrhoe Carambola Linn) terhadap penurunan tekanan darah pada
penurunan nilai rata-rata tekanan darah sesudah diberikan terapi jus buah
dipengaruhi oleh Cardiak Output (CO) atau curah jantung dan oleh
(SV) atau isi sekuncup dan Heart Rate (HR) atau nadi. Isi sekuncup
fungsi endotel melalui produksi nitrat oksida jika kadar nitrat oksida
66
meningkat dapat menyebabkan relaksasi endotel dan bersifat sebagai
Sebelum diberikaan terapi jus wortel tekanan darah terendah adalah 140/90
diberikan terapi jus wortel tekanan darah terendah adalah 130/80 mmHg,
dan tekanan darah tertinggi 160/100. Dengan nilai p-value 0.000 (<0.05)
yang berarti terdapat perbedaan rata-rata tekanan darah sistol dan diastole
yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan jus wortel pada penderita
Kabupaten Magetan.
67
mengalami penurunan tekanan darah sebanyak 17 orang dari 18
dengan nilai p-value 0.000 (<0.05) maka ada perubahan tekanan darah
sebelum dan sesudah diberikan jus wortel. Sedangkan pada tabel 5.11
Hasil uji Wilcoxon perubahan tekanan darah diastol sebelum dan sesudah
sama yaitu 1 orang dari 18 responden, dengan nilai p-value 0.000 (<0.05)
maka ada perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan jus
wortel.
oleh Fitriani (2012) judul jurnal pengaruh pemberian jus wortel (Daucus
dipengaruhi oleh Cardiak Output (CO) atau curah jantung dan oleh
(SV) atau isi sekuncup dan Heart Rate (HR) atau nadi. Isi sekuncup
68
oleh saraf simpatetik dan parasimpatetik, jika saraf simpatetik dirangsang
5.3.4 Perbedaan efektivitas jus belimbing manis dan jus wortel terhadap
penurunan tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi
berdistribusi normal atau tidak dan homogen atau tidak. Karena untuk
Hasil uji normalitas data di dapatkan nilai p-value <0,05 sehingga dapat
69
dikatakan data tidak berdistribusi normal maka dari itu peneliti
sistol dan diastole sesudah diberikan terapi jus belimbing manis, bahwa
hasil tekanan darah sistole dari uji Mann Whitney U Tes di dapat nilai p-
manis dan jus wortel terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada
belimbing manis 27.03, dan sistol kelompok wortel 9.97, sedangkan hasil
wortel 13.11. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa pemberian terapi jus
70
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Magetan
Magetan.
6.2 SARAN
diberikan terkait dengan terapi jus belimbing manis dan jus wortel
71
1. Bagi Pihak Puskesmas
penderita hipertensi.
dalam penelitian.
72
DAFTAR PUSTAKA
Artalesi, Erwin. 2012. Efektivitas Terapi Jus Buah Belimbing Manis (Averrhoe
Carambola Linn) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada pasien dengan
Hipertensi Primer.
Anggraini, P., Rusdi & Ilyas, E.I. 2016. Kadar Na+, K+, Cl-, am kalsium Total
Serum Darah Serta hubungannya Dengan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi.http://journal.unj.ac.id/index/php/bioma/article/download/470/4
11/. [Diunduh pada 10 Maret 2018].
Budiana, N.S 2013. Buah Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta : Penebar Swadaya
Fitriani, Nurul. Haris. 2012. Pengaruh Pembrian Jus Wortel (Daucus Carota)
Terhadap tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi di Panti Sosial
Tresna Werdha (PSTW) Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta.
Hidayat, A.A., 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.
73
Junaidi, I. 2010. Hipertensi Pengenalan Pencegahan dan Pengobatan. Jakarta :
PT Bhuana Ilmu Populer.
74
PERKI. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskuler,
Edisi pertama. Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia,
Jakarta.
Rifiani, dkk. 2017. 256 Jus Dahsyat Tumpas Penyakit, Sehat & Awet Muda.
Yogyakarta: Cemerlang Publishing
Tela, Ireana, Suriadi, dan Fauzan, Suhaimin. 2017. Pengaruh Pemberian Jus
Wortel (Daucus carota L.) Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja UPK Puskesmas Pak Tiga
Kecamatan Pontianak Kota. Universitas Tanjungpura: 2017
Wanayanti, Dita. Febry, Handayanti, Luh. Titi, & Hamid, Mohammad. Ali. 2015.
Pengaruh Jus Buah Belimbing (Avverhoa carambola Linn) Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Kelompok Lansia Di
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Bondowoso. Jurnal Kepertawatan.
Universitas Muhammadiyah Jember: 2015
75
Lampiran 1
76
77
Lampiran 2
Surat Izin Penelitian
78
79
80
Lampiran 3
Surat Keterangan Selesai Penelitian
81
Lampiran 4
Dengan hormat,
Saya sebagai mahasiswa Program Studi Keperawatan STIKES Bhakti
Husada Mulia Madiun,
Nama : Alvionita Mei Jayanti
NIM : 201402061
Bermaksud melakukan penelitian tentang “Perbedaan Efektivitas Antara
Pemberian Jus Belimbing Manis Dan Jus Wortel Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Posbindu Puskesmas Bendo Kabupaten
Magetan”. Sehubungan dengan ini, saya memohon kesediaan bapak/ ibu/ saudara/
saudari untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan.
Kerahasiaan data bapak/ ibu/ saudara/ saudari akan sangat kami jaga dan
informasi yang kami dapatkan akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian
ini.
Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya
ucapkan terima kasih.
Alvionita Mei J
NIM. 201402061
82
Lampiran 5
Nama :
Umur :
(.......................................) (.......................................)
83
Lampiran 6
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
STANDARD
JUS BELIMBING MANIS BAGI
OPERASIONAL
PENDERITA HIPERTENSI
PROSEDUR
PENGERTIAN Tindakan pembuatan jus belimbing manis bagi penerita
hipertensi untuk menurunkan tekanan darah menjadi
normal
TUJUAN 1. Mengurangi nyeri kepala, leher, dan pundak
akibat hipertensi
2. Menurunkan tekanan darah menjadi normal
KEBIJAKAN Klien yang menderita hipertensi
PETUGAS Tim penelitian
ALAT DAN 1. Belimbing manis 100 gram
BAHAN 2. Air 125cc (½ gelas)
3. Gelas ukur
4. Blender
5. Pisau
PROSEDUR A. Tahap Prainteraksi
PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pembuatan jus belimbing manis
3. Menanyakan persetujuan klien (Informed
Consen)
C. Tahap Kerja
1. Persiapan Alat dan Bahan
Pisau
Blender
Gelas ukur
Sendok
Belimbing manis 100 gram
Air
2. Langkah kerja
Melakukan pemeriksaan tekanan
darah
Menyiapkan 100 gram belimbing
manis
Menyiapkan blender
Potong kecil belimbing manis lalu
masukkan dalam blender
Tambahkan air 125cc (½ gelas)
84
Blender sampai halus
Tuangkan kedalam gelas 200cc
lalu minum 1x sehari sehabis
makan pagi selama 7 hari
Lakukan pemeriksaan tekanan darah
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membersihkan alat
3. Merapikan alat
4. Mencuci Peralatan
5. Mencuci tangan
6. Salam
85
STANDARD
JUS WORTEL BAGI
OPERASIONAL
PENDERITA HIPERTENSI
PROSEDUR
PENGERTIAN Tindakan pembuatan jus wortel bagi penerita hipertensi
untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal
TUJUAN 1. Mengurangi nyeri kepala, leher, dan pundak
akibat hipertensi
2. Menurunkan tekanan darah menjadi normal
KEBIJAKAN Klien yang menderita hipertensi
PETUGAS Tim penelitian
ALAT DAN 1. Wortel 150 gram
BAHAN 2. Air ±100 cc
3. Gelas ukur
4. Blender
5. Pisau
PROSEDUR A. Tahap Prainteraksi
PELAKSANAAN 3. Mencuci tangan
4. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
4. Memberikan salam
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pembuatan jus wortel
6. Menanyakan persetujuan klien (Informed
Consen)
C. Tahap Kerja
3. Persiapan Alat dan Bahan
Pisau
Blender
Gelas ukur
Sendok
Wortel 150 gram
4. Langkah kerja
Melakukan pemeriksaan tekanan
darah
Menyiapkan 150 gram wortel
Menyiapkan blender
Potong kecil wortel lalu masukkan
dalam blender
Tambahkan air ±100cc
Blender sampai halus
Tuangkan kedalam gelas 200cc
lalu minum 1x sehari sehabis
makan pagi selama 7 hari
Lakukan pemeriksaan tekanan
darah
86
D. Tahap Terminasi
6. Berpamitan dengan klien
7. Membersihkan alat
8. Merapikan alat
9. Mencuci Peralatan
10. Mencuci tangan
11. Salam
87
Lampiran 7
Pengertian:
Tujuan:
Kebijakan:
dilakukan sebagai pre test, pengukuran ke dua dilakukan sebagai post test
Persiapan alat:
2. Alat tulis.
Prosedur:
2. Cuci tangan
88
4. Letakkan tangan yang hendak diukur pada posisi terlentang.
6. Pasang manset pada lengan kanan atau sekitar 3 cm di atas fossa cubiti.
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri tidak teraba
dengan memutar skrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam.
11. Catat pergerakan jarum tensi meter pada saat pertama kali terdengar suara
89
Lampiran 8
Nama : ________________________________
Alamat : _________________________________
Pekerjaan : _________________________________
o Makanan Asin :
o Sayur-sayuan :
o Kacang-kacangan :
Kode Responden :
90
Lampiran 9
91
Inisial Jenis Tekanan Darah Selisih TD
No Usia Pekerjaan
Responden Kelamin Pre-Test Post-Test Sistol Diastol
32. Tn. K 46 L SWASTA 150/90 140/90 10 0
33. Ny. S 57 P IRT 140/90 130/80 10 10
34. Tn. D 64 L TDK 160/90 150/80 10 10
BEKERJA
35. Tn. M 60 L TDK 160/80 150/90 10 0
BEKERJA
36. Ny. W 58 P PETANI 160/100 150/90 10 10
92
Lampiran 10
DISTRIBUSI FREKUENSI
JENIS_KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid L 17 47.2 47.2 47.2
P 19 52.8 52.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Statistics
UMUR
N Valid 36
Missing 0
Mean 53.8611
Median 55.0000
a
Mode 50.00
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 13 36.1 36.1 36.1
SMP 9 25.0 25.0 61.1
SLTA 14 38.9 38.9 100.0
Total 36 100.0 100.0
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK BEKERJA 8 22.2 22.2 22.2
PETANI 7 19.4 19.4 41.7
PEDAGANG 1 2.8 2.8 44.4
SWASTA 8 22.2 22.2 66.7
IRT 12 33.3 33.3 100.0
Total 36 100.0 100.0
93
MEROKOK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 17 47.2 47.2 47.2
TIDAK 19 52.8 52.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Statistics
Pre sistol Post sistol Pre diastol Post diastol
Belimbing Belimbing Belimbing Belimbing
N Valid 18 18 18 18
Missing 0 0 0 0
Mean 154.4444 130.5556 93.8889 81.1111
Median 150.0000 130.0000 90.0000 80.0000
Mode 150.00 130.00 90.00 80.00
Std. Deviation 9.83524 10.55642 6.07685 4.71405
Minimum 140.00 110.00 80.00 70.00
Maximum 170.00 150.00 100.00 90.00
Sum 2780.00 2350.00 1690.00 1460.00
Statistics
Post sistol Pre diastol Post diastol
Pre sistol Wortel Wortel Wortel Wortel
N Valid 18 18 18 18
Missing 0 0 0 0
Mean 155.5556 146.1111 94.4444 88.8889
Median 160.0000 150.0000 90.0000 90.0000
Mode 160.00 150.00 90.00 90.00
Std. Deviation 8.55585 9.16444 5.11310 4.71405
Minimum 140.00 130.00 90.00 80.00
Maximum 170.00 160.00 100.00 100.00
Sum 2800.00 2630.00 1700.00 1600.00
94
Lampiran 11
HASIL UJI HOMOGENITAS
UJI NORMALITAS
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
UJI HOMOGENITAS
95
Lampiran 12
SISTOL
Descriptive Statistics
Ranks
b
Test Statistics
POSTTEST_SIS
TOL_BELIMBIN
G-
PRETEST_SIST
OL_BELIMBING
a
Z -3.817
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
96
DIASTOL
Descriptive Statistics
Ranks
b
Test Statistics
POSTTEST_DIA
STOL_BELIMBI
NG -
PRETEST_DIAS
TOL_BELIMBIN
G
a
Z -3.906
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
b
Test Statistics
Post sistol Post diastol
Belimbing - Pre Belimbing - Pre
sistol Belimbing diastol Belimbing
a a
Z -3.787 -3.906
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
97
2. WORTEL
SISTOL
Descriptive Statistics
PRETEST_SISTOL_WORTE
18 1.5556E2 8.55585 140.00 170.00
L
POSTTEST_SISTOL_WORT
18 1.4611E2 9.16444 130.00 160.00
EL
Ranks
c. POSTTEST_SISTOL_WORTEL = PRETEST_SISTOL_WORTEL
b
Test Statistics
POSTTEST_SIS
TOL_WORTEL -
PRETEST_SIST
OL_WORTEL
a
Z -4.123
98
DIASTOL
Descriptive Statistics
Ranks
b
Test Statistics
POSTTEST_DIA
STOL_WORTEL
-
PRETEST_DIAS
TOL_WORTEL
a
Z -3.162
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
SELISIH_SISTOL 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
SELISIH_DIASTOL 36 100.0% 0 .0% 36 100.0%
99
Descriptives
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
SELISIH_SISTOL .320 36 .000 .815 36 .000
SELISIH_DIASTOL .333 36 .000 .764 36 .000
a. Lilliefors Significance Correction
100
Lampiran 13
Ranks
b
Test Statistics
SELISIH_SISTOL SELISIH_DIASTOL
Mann-Whitney U 8.500 65.000
Wilcoxon W 179.500 236.000
Z -5.271 -3.601
Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000
a a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000 .002
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: KELOMPOK
101
Lampiran 14
Dokumentasi Penelitian
102
Lampiran 15
Bulan
No Kegiatan
Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
1. Pengajuan dan konsul judul
2. Penyusunan dan bimbingan proposal
3. Bimbingan Proposal
4. Ujian Proposal
5. Revisi Proposal
6. Pengambilan data awal
7. Penelitian
8. Pengambilan data akhir
9. Penyusunan dan bimbingan skripsi
10. Ujian skripsi
Lampiran 16