Anda di halaman 1dari 116

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN


DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN
DI PUSKESMAS BINAMU KOTA
KABUPATEN JENEPONTO

DHEA SETYANING PUTRI

21703011

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

MAKASSAR

2021
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto”, telah di pertahankan di
hadapan Tim Penguji Skripsi dan di setujui untuk di perbanyak sebagai salah satu syarat
untuk mendapat gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Kesehatan
Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

Makassar, 31 Maret 2022

Tim Pembimbing,

Pembimbing I Pembimbing II

Irwan, SKM, M.Kes Jufri, SKM, M.Kes

Mengetahui :
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Dr. Sri Syatriani, SKM, M.Kes

i
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien

Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto”, telah di pertahankan di

hadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar pada tanggal……..2022

Ketua : Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes (………………)

Sekretaris : Dewi Purnama Windasari, SKM, M.Kes (………………)

Anggota : Drs. H.A.M. Anwar, M.Si, (………………)

Muh. Hatta, S.sos, M.Kes (………………)

Chitra Dewi, SKM, M.Kes (……….…...…)

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dhea Setyaning Putri

Nim : 21703011

Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pemikiran

orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sebagian atau

keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas

perbuatan tersebut.

Makassar, 2I Maret 2022

Yang menyatakan

Dhea Setyaning Putri

iii
iv
ABSTRAK

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatandengan Kepuasan Pasien Rawat


Jalan
diPuskesmas Binamu KotaKabupaten Jeneponto

DHEA SETYANING PUTRI


(di bimbing oleh Irwan dan Jufri)

Bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mengakibatkan


tuntutan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.Salah satu upaya
mengantisipasi keadaan tersebut dengan menjaga kualitas pelayanan, sehingga
perlu dilakukan upaya terus menerus agar dapat diketahui kelemahan atau
kekurangan jasa pelayanan kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien
rawatjalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan
CrossSectional Study. Populasi pada penelitian ini sebanyak 12.736 orang yang
merupakan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten
Jeneponto. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling dan
diperoleh sampel sebanyak 99 responden. Pengumpulan data dilakukan secara
wawancara dengan alat bantu kuesioner. Kemudian dianalisis dengan
menggunakan SPSS.
Hasil analisis bivariatdari 99 responden yang diteliti, diketahui hasil
analisis statistik menggunakan uji fisher di dapatkan nilai 0,000 pada semua
dimensi maka di peroleh ada hubungan pada dimensi hubungan antar manusia,
kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu dengan kepuasan pasien di
Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.
Simpulan dari penelitian adalah ada hubungan yang signifikan antara
dimensi hubungan antar manusia, kenyamanan, keamanan dan ketepatan waktu
dengan kepuasan pasien. Di sarankan kepada Pihak Puskesmas, agar dapat
melakukan evaluasi dan perbaikan menejemen kualitas pelayanan sehingga
kepuasan pasien terkait dengan hasil penelitian yaitu pada komponen
kenyamanan pasien dan ketepatan waktu sehingga diharapkan dapat
meningkatkan kepuasan pasien.

Kata kunci: Kualitas pelayanan, kepuasan, puskesmas


Daftar Pustaka : 46 (1996-2020)

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dengan judul “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan

dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kesehatan

Masyarakat.

Terkhusus penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

untuk kedua orang tua yaitu Bapak Abdul Jabbar. S.pd dan Ibu Rosdiana S.Pdi

yang telah memberikan kasih sayang, ketulusan, kesabaran, dukungan baik moril

maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Irwan, SKM,

M.Kes, selaku pembimbing I dan, Jufri, SKM, M.Kes selaku pembimbing II atas

bimbingan yang telah banyak mencurahkan tenaga dan pikirannya, meluangkan

waktunya yang begitu berharga untuk memberi bimbingan dan pengarahan

dengan baik, dan memberikan dukungan serta motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs.

H.A.M. Anwar, M.Si, Muh. Hatta, S.sos, M.Kes dan Ibu Chitra Dewi, SKM,

M.Kes, selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, kritik dan arahan

untuk menyempurnakan penulisan skripsi ini.

vi
.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Ketua Yayasan Pendidikan Makassar Ibu Andi Indri Damayanti Asaad

Lantara, SH, M.Adm, SDA.

2. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Ibu Esse Puji Pawenrusi,

SKM.,M.Kes.

3. Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar Bapak Andi

Ayumar, SKM, M.Kes yang telah memberikan izin penelitian.

4. Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Makassar Ibu Dr. Sri Syatriani, SKM, M.Kes, atas motivasi

yang luar biasa yang diberikan selama mengikuti pendidikan.

5. Penasehatan Akademik bapak Aminullah, S.Kep, Ns. Yang telah

memberikan bimbingan selama mengikuti pendidikan.

6. Pengelola Akademik bapak Aminullah, S.Kep, Ns.

7. Respoden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

8. Seluruh jajaran beserta dosen dan staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Makassar.

9. Ibu Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Puskesmas Binamu Kota beserta

pegawai yang telah memberikan data awal dan membantu dalam proses

penelitian.

10. Kepada Sahabatku tersayang Nur Ismad Fita Damayanti yang selalu siap

direpotkan kapanpun dalam membantu penyelesaian skripsi ini

vii
11. Kepada Sahabatku “4 SISTER HOOD” (Nur Alfiana, Nurleli dan

Irmawanti) dan Team Ciwi – Ciwi (Tri Fani Arinil Sudarta, Fetty

Fajriati,lidya Indarwati, Kemala Putri Kartika, Arlin Intania Koritelu)

Terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya serta kasih sayangnya

selama ini, pengalaman berharga yangsangat saya rasakan selama di Prodi

Kesehatan Masyarakat dan menemani penulis selama penelitian hingga

tahap Skripsi ini.

12. Keluarga besar HIMAKESMAS (Himpunan Mahasiswa Kesehatan

Masyarakat)

13. Teman-teman Mahasiwa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar

terkhusus Prodi Kesehatan Masyarakat serta teman-teman PBL dan KKN

atas kebersamaan selama menjalani pendidikan Di Sekolah tinggi Ilmu

kesehatan Makassar

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

atas segala dukungan dan bantuan selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu masukan dan saran yang membangun sangat

diharapkan oleh penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Makassar, Januari 2022

Penulis

viii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................6

C. Tujuan Penelitian............................................................................................6

D. Manfaat Penelitian........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8

A. Tinjauan Umum Tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan.............................8

B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Pasien................................................13

C. Tinjauan Umum Tentang Rawat Jalan........................................................18

D. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas..........................................................21

E. Kerangka Teori...........................................................................................30

F. Sintesa Penelitian........................................................................................31

BAB III KERANGKA KONSEP..........................................................................40

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti.....................................................40

B. Kerangka Konsep.......................................................................................42

C. Definisi Operasional...................................................................................43

D. Hipotesa Penelitian.....................................................................................46

BAB IV METODE PENELITIAN........................................................................47

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................54

ix
BAB VI PENUTUP...............................................................................................75

A. KESIMPULAN...........................................................................................75

B. SARAN.......................................................................................................76

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................76

x
DAFTAR TABEL

Halaman

1. Sintesa Hasil Penelitian Sebelumnya.......................................................................30

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, dan Pendidikan di


Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021.....................................................................54

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel Tahun 2021...................................56

4. Hubungan Dimensi Kompetensi Teknis dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan


di Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021............................................................57

5. Hubungan Dimensi Hubungan Antar Manusia dengan Kepuasan Pasien


Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021......................................58

6. Hubungan Dimensi Kenyamanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di


Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021................................................................59

7. Hubungan Dimensi Keamanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di


Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021................................................................60

8. Hubungan Dimensi Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan


di Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021............................................................61

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 :Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lampiran 3 : Kuisioner

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Hasil SPSS

Lampiran 6 : Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 7 : Surat Pengantar Izin Penelitian dari Kampus STIK Makassar

Lampiran 8 : Surat Izin Penelitian Kepala Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jeneponto
Lampiran 10 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 11 : Dokumentasi

xii
DAFTAR SINGKATAN

Notasi/Simbol dan Singkatan Arti

< Lebih Kecil Dari

WHO World Health Organization

MENKES Menteri Kesehatan

DINKES Dinas Kesehatan

FKTP fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

UKM Upaya Kesehatan Masyarakat

Pustu Puskesmas pembantu

xiii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kesehatan adalah hak dan investasi semua warga negara. Untuk menjamin

kesehatan diperlukan suatu sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat sebagai upaya pemenuhan kebutuhan warga negara

untuk tetap hidup sehat. Pelayanan kesehatan yang memadai merupakan tumpuan

masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan mendasar selain pangan dan juga

pendidikan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan kesehatan

yang peduli dan terpusat pada kebutuhan, harapan serta nilai-nilai pelanggan

sebagai titik tolak penyediaan pelayanan kesehatan dan menjadi persyaratan yang

harus dapat dipenuhi agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat sebagai

pengguna jasa pelayanan. Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam

menyelenggarakan kesehatan kepada masyarakat maka disetiap kecamatan

dibangun instansi pemerintah sebagai unit penyelenggara pelayanan kesehatan

masyarakat, yakni Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut

Puskesmas. Permenkes No 44 tahun 2016 tentang puskesmas adalah fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan dalam

menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan

yang optimal (Irmawati dkk, 2017)

1
Bertambahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan mengakibatkan

tuntutan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.Salah satu upaya

mengantisipasi keadaan tersebut dengan menjaga kualitas pelayanan, sehingga

perlu dilakukan upaya terus menerus agar dapat diketahui kelemahan atau

kekurangan jasa pelayanan kesehatan.Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat

akan kualitas pelayanan kesehatan, maka fungsi pelayanan perlu ditingkatkan

untuk memberi kepuasan pasien(Ismaniar, 2015).

Data dari World Health Organization (WHO) untuk Wilayah Asia Tenggara

pada tahun 2016 menunjukkan bahwa sekitar 35% pengguna jasa pelayanan

kesehatan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan dan sekitar 55%

menyatakan tidak puas (Firdaus et al.,2019). Semakin banyaknya masyarakat

yang mengatakan tidak puas maka kualitas pelayanan yang diberikan kurang

efektif.

Pelayanan yang berkualitas tidak hanya menyangkut kesembuhan dari

penyakit secara fisik akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap,

pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta

tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan

kenyamanan (Etildawati & Handayani,2017)

Hasil penelitian Nuraeni & Abdullah (2018) di puskesmas Bangkala

Kabupaten Jeneponto berdasarkan 5 dimensi pelayanan yaitu dimensi Reliability

(kehandalan) 50% puas, Tangible (bukti lansung) 60% Puas, Empati (rasa peduli)

45% puas , Assurance (jaminan) 65% puas dan Responsivenses(daya tanggap)

55% Puas dan Berdasarkan hasil penelitian oleh Lutfia Anugrah pada tahun 2016

2
diperoleh variabel yang berhubungan dengan Kepuasan pasien adalah variabel dimensi

kompetensi teknis dengan kepuasan pasien (p=0,000)<(0,05), dimensi hubungan

antarmanusia dengan kepuasan (p=0,01)<(0,05), dimensi kenyamanan dengan kepuasan

pasien (p=0,003)<(0,05), dimensi keamanan dengan kepuasan pasien (p=0,01)<(0,05),

dimensi informasi dengan kepuasan pasien (p=0,01)<(0,05).

Berkaitan dengan hal-hal tersebut maka disamping kuantitas sarana

pelayanan kesehatan harus diutamakan, kualitas pelayanan juga harus lebih

diperhatikan lagi. Tingkat kepuasan pelanggan sangat tergantung pada kualitas

suatu produk. Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula kualitas

pelayanan kesehatan. Kepuasan seseorang bersifat subjektif, tergantung dari latar

belakang yang dimiliki. Dapat saja memiliki tingkat kepuasan berbeda untuk

pelayanan kesehatan yang sama(Sareong dkk 2013).

Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan peneliti dalam mengukur

kepuasan pasiendi Puskesmas Binamu Kotadigunakan 5 dimensi dari 10 dimensi

kualitas pelayanan berdasarkan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur

kepuasan pasien. Dimensi tersebut yaitu dimensi kompetensi teknis, dimensi

hubungan antarmanusia, dimensi kenyamanan, dimensi keamanan dan dimensi

informasi.

Puskesmas Binamu Kota merupakan salah satu Puskesmas yang memberikan

pelayanan Rawat Jalan. Bagi masyarakat Puskesmas adalah satu-satunya sarana

kesehatan atau tempat berobat yang disediakan pemerintah terdekat dan

denganbiaya terjangkau. Biaya berobat kerumah sakit terlalu mahal membuat

puskesmas menjadi sarana kesehatan yang diharapkan masyarakat. Puskesmas

3
Binamu Kota memegang peranan yang cukup penting dalam menjaga sekaligus

mengobatikesehatan masyarakat Binamu Kota. Pentingnya peranan puskesmas ini

menuntut puskesmas untuk memberi pelayanan yang lebih baik. Paradigma

puskesmas sebagai tempat berobat yang seadanya perlu diganti dengan sebuah

paradigma baru. Puskesmas Binamu Kota sebagai satu-satunya fasilitas kesehatan

terdekat dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang mudah, murah,

cepat, tepat dan bermutu serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat (Profil

Puskesmas Binamu Kota 2018).

Berdasarkan data sekunder diperoleh jumlah kunjungan pasien rawat jalandi

Puskesmas Binamu Kota pada tahun 2020 mengalami fluktuasi (peningkatan dan

penurunan jumlah kunjungan). Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2020

sebanyak 12.736 yaitu pada bulan januari sebanyak 1.217, februari sebanyak

1.497, maret sebanyak 1.567, april sebanyak 844, mei sebanyak 817, juni

sebanyak 1.102, juli sebanyak 626, agustus sebanyak 905, september sebanyak

784, oktober sebanyak 1.094, november sebanyak 1.118, dan desember sebanyak

1.165 kunjungan pasien(Profil Puskesmas Binamu kota, 2020).

Data kunjungan pasien rawat jalan tahun 2020 sebanyak 12,736 kunjungan,

Data tersebut menunjukkan bahwa setiap bulannya mengalami pasang surut

kadang-kadang menurun atau sebaliknya. Jumlah penduduk di wilayah kerja

puskesmas terdapat 57,472 jiwa, artinya kunjungan pasien di puskesmas Binamu

Kota sebesar 21% apabila dilihat dari standar pelayanan minimum. Dengan

demikian pemanfaatan Puskesmas Binamu kota belum mencapai target standar

pelayanan minimum yaitu sebesar 75% (Profil Puskesmas Binamu Kota 2018).

4
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di puskesmas Binamu Kota terdapat

beberapa pegawai Puskesmas yang datang tidak tepat waktu sementara pasien

sudah datang menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan ada

pegawai yang meninggalkan Puskesmas sebelum waktunya pulang. Didukung

hasil wawancara dengan 5 pasien, 3 diantaranya menyatakan belum puas dan 2

menyatakan puas dengan pelayanan yang diberikan. Pasien yang menjawab belum

puas karenapelayanan yang tidak tepat waktu, proses lama saat pendaftaran,

suasana ruang pemeriksaan tidak nyaman dan adanya pasien yang masih ingin

berobat sementara petugas sudah menutup pelayanan sebelum jam yang di

tentukan. Sedangkan pasien yang puas dengan pelayanan karena kelengkapan dan

kebersihan alat-alat yang dipakai, informasi diagnosa yang diberikan, dan

pemberian pengobatan dengan benar dan tepat. Pasien yang menyatakan belum

puas lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang puas dengan pelayanan, oleh

sebab itu puskesmas perlu terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar

kepuasan pasien dapat tercapai. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan

danmempertahankan jumlah kunjungan pasien, maka perlu adanya evaluasi atau

penilai persepsi pasien untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pasien

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.Berdasarkan Latar Belakang tersebut,

peneliti ingin mengkaji lebih lanjut mengenai kualitas pelayanan dengan kepuasan

pasienPuskesmas Binamu Kota, maka dilakukan penelitian dengan judul

“Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat jalan

di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto”.

5
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Hubungan

Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas

Binamu Kota Kabupaten Jeneponto?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya Hubungan Kualitas Pelayanan kesehatan dengan Kepuasan Pasien

Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya hubungan antara dimensi kompetensi teknis dengan kepuasan

pasien rawat jalan.

b. Diketahuinya hubungan antara dimensi hubungan antarmanusiadengan

kepuasan pasien rawat jalan.

c. Diketahuinya hubungan antara dimensi kenyamanan dengan kepuasan pasien

rawat jalan.

d. Diketahuinya hubungan antara dimensi Keamanan dengan kepuasan pasien

rawat jalan.

e. Diketahuinya hubungan antara dimensi Ketepatan Waktu dengan kepuasan

pasien rawat.

6
D. Manfaat Penelitian

1. ManfaatIlmiah

Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran Hubungan Kualitas

Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Binamu

Kota Kabupaten Jeneponto, yang diharapkan dapat digunakan sebagai referensi

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi Puskesmas Binamu

Kota Kabupaten Jeneponto dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan sehingga kepuasan pasien rawat jalan dapat terpenuhi secara optimal.

3. Manfaat Praktis

Menambah wawasan dan pengalaman, selain itu penelitian ini merupakan salah

satu syarat kelulusan di bagian Administrasi danKebijakan Kesehatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

4. Manfaat Untuk Penulis

Hasil penelitian ini merupakan pengalaman berharga bagi peneliti dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan serta

memperluas wawasan pengetahuan tentang tingkat kebutuhan harapan dan

kepuasan pasien dalam kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan

1. Pengertian Kualitas

Kualitasmerupakan proses pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen

secara internal dan eksternal. Kualitas juga dapat dikaitkan sebagaiproses

perbaikanbertahap dan berkelanjutan. Secara garis besar kualitas pelayanan

kesehatan berfokus pada konsep bahwa pelayanan kesehatan memiliki tiga

landasan utama yaitu kualitas, akses dan biaya. Kualitas dapat dicapai jika layanan

yang terjangkau dapat diberikan dengan cara yang tepat, efektif dan hemat biaya.

Layanan yang berkualitas merupakan layanan yang berorientasi pada pelanggan

(Customer), tersedia (available), mudah di dapat (accessible), memadai

(acceptable), terjangkau (affordable), dan mudah dikelola (controllable). Kualitas

dapat dicapai dengan memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan(Sudirman,

2016)

Menurut Lovelock dan Wright (2007), kualitas pelayanan dapat diukur

dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan expected

service dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan perceived service oleh

pelanggan. Kualitas sangat bersifat subjektif, tergantung pada persepsi, sistem

nilai, latar belakang sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, dan banyak faktor lain

pada masyarakat atau pribadi yang terkait dengan jasa pelayanan perusahaan

tersebut.
2. Pengertian Pelayanan Kesehatan

Menurut Levey dan Loomba (1973) pelayanan kesehatan dapat

dijelaskan sebagai upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama

dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat (Sudirman, 2016)

Menurut Hodgetts dan Cascio (dalam Azwar, 1996) Secara umum

bentuk dan jenis pelayanan kesehatan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a) Pelayanan kesehatan Kedokteran (medical services) maksudnyasasaran

pelayanan kesehatan ini adalah untuk perorangan dan keluarga secara

bersama-sama. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan dan memulihkan

kesehatan perorangan dan keluarga.

b) Pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yaitu sasaran

pelayanan kesehatan ini adalah lingkungan, kelompok, atau masyarakat.

Tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit bagi kelompok atau masyarakat.

Sedangkan hakikat dasar dari diselenggarakannyapelayanan kesehatan

tersebut, adalah untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa

pelayanan kesehatan, sehingga kesehatan para pemakai jasa pelayanan kesehatan

tersebut tetap dapat terpelihara. Ketika diketahui terpenuhi atau tidaknya

kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan terkait dengan timbul atau

tidaknya rasa puas terhadap pelayanan kesehatan (Yoanda, dkk 2019).

9
3. Pengertian Kualitas Pelayanan Kesehatan

Kualitas pelayanan kesehatan meliputi kinerja yang menunjukkantingkat

kesempurnaan pelayanan kesehatan, tidak hanya yang dapat menimbulkan

kepuasan bagi pasien sesuai dengan kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga

sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Kualitas

pelayanan kesehatan akan selalu melibatkan dua aspek yaituaspek teknis dari

penyedia layanan kesehatan itu sendiri danaspek kemanusiaan yang timbul

sebagai akibat hubungan yang terjadi antara pemberi layanan kesehatan dan

penerima layanan kesehatan(Pohan, 2006)

Peningkatan kualitas pelayanan adalah memberikan pelayanan secara efektif

dan efisien sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan yang

dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan pasien. Dan juga

memanfaatkan teknologi serta hasil penelitian dalampengembangan pelayanan

kesehatan sehingga diperoleh derajat kesehatan yang optimal(Nursalam, 2014)

4. Dimensi Layanan Kesehatan

Menurut Pohan (2007) terdapat sepuluh dimensi untuk mengukur kualitas

pelayanan, dimensi tersebut meliputi :

1. KompetensiTeknis

Dimensi kompetensi teknis menyangkut keterampilan,kemampuan dan

penampilan atau kinerja pemberi layanan kesehatan. Dimensi ini

berhubungan dengan bagaimana pemberi layanan kesehatan mengikuti

10
standar layanan kesehatan yang telah disepakati, yang meliputi kepatuhan,

ketetapan, kebenaran dankonsisten.

2. Keterjangkauan

Dimensi keterjangkauan atau akses, artinya layanan harus dapat dicapai

oleh masyarakat, tidak terhalang oleh keadaan geografi, sosial, ekonomi,

organisasi dan bahasa.

3. Efektivitas

Layanan kesehatan harus efektif, artinya harus mampu mengobati atau

mengurangi keluhan yang ada, mencegah terjadinya penyakit serta

berkembangnya atau meluasnya penyakit yang ada.

4. Efisiensi

Sumber daya kesehatan sangat terbatas. Oleh karena itu dimensi

efisiensi sangat penting dalam layanan kesehatan yang efisiensi dapat

melayani lebih banyak pasien atau masyarakat.

5. Berkesinambungan

Dimensi berkesinambungan layanan kesehatan artinya pasien harus

dapat dilayani sesuai kebutuhannya, termasuk rujukan jika diperlukan tanpa

mengurangi prosedur dan terapi yang tidak perlu. Pasien harus selalu

mempunyai akses ke layanan kesehatan yangdibutuhkan.

11
6. Keamanan

Dimensi keamanan maksudnya layanan kesehatan itu harus aman, baik

bagi pasien, bagi pemberi layanan, maupun bagi masyarakat sekitarnya.

Layanan kesehatan yang bermutu harus aman dari risiko, cidera, infeksi,

efek samping, atau bahaya lain yang ditimbulkan oleh layanan kesehatan

itusendiri.

7. Kenyamanan

Dimensi kenyamanan tidak berhubungan langsung efektivitas layanan

kesehatan, tetapi mempengaruhi kepuasan pasien / konsumen sehingga

mendorong pasien untung datang berobat kembali ketempat tersebut.

8. Informasi

Layanan kesehatan yang bermutu harus mampu memberikan informasi

yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana layanan

kesehatan itu akan datang atau telahdilaksanakan.

9. KetepatanWaktu

Agar berhasil, layanan kesehatan itu harus dilaksanakandalam waktu

dan cara yang tepat, oleh pemberi layanan yang tepat, dan menggunakan

peralatan dan obatyang tepat, serta dengan biaya yang efisiensi.

12
10. HubunganAntar manusia

Hubungan antar manusia merupakan interaksi antarapemberian layanan

kesehatan (provider) dengan kesehatan, hubungan antara atasan dan

bawahan, dinas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, pemerintah daerah,

masyarakat dan lain-lain.

B. Tinjauan Umum tentang Kepuasan Pasien

1. Definisi Kepuasan Pasien

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis”, yang

artinya cukup baik, memadai dan “facio”yang artinya melakukan atau membuat.

Jadi kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” (Tjiptono,

2006).

Kepuasan pelanggan sangat bergantung pada harapan pelanggan. Oleh

karena itu, strategi kepuasan pelanggan haruslah didahului dengan pengetahuan

yang detail dan akurat terhadap harapan pelanggan. Harapan pelanggan kadang

dapat dikontrol oleh perusahaan yang lebih sering produsen tidak mampu

mengontrol harapan mereka. Inilah yang membuat kepuasan pelanggan menjadi

dinamis(Irawan, 2009).

Kepuasan pelanggan adalah hasil akumulasi oleh konsumen atau

pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa. Oleh karena itu, setiap transaksi

atau pengalaman baru, dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Demikian juga, kepuasan pelanggan mempunyai dimensi waktu karena hasil dari

akumulasi. Karena itu, siapapun yang terlibat dalam urusan kepuasan pelanggan,

13
berarti ia telah melibatkan diri dalam urusan jangka panjang. Upaya memuaskan

pelanggan adalah pengalaman panjang tanpa mengenal batas akhir(Banul dkk,

2020)

Menurut Pohan (2007), kepuasan pasien adalah keluaran layanan

kesehatan. Suatu perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin dilakukan

tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan pengukuran kepuasan

pasien. Pengukuran kepuasan pasien pada fasilitas layanan kesehatan tidak

mudah, karena layanan kesehatan tidak mengalami semua perlakuan yang dialami

oleh pasar biasa. Dalam layanan kesehatan, pilihan-pilihan yang ekonomis tidak

jelas. Pasien tidak mungkin atau sulit mengetahui apakah layanan kesehatan yang

didapatnya optimal atau tidak.

2. Mengukur Tingkat Kepuasan

Untuk mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan

pelanggan/penerima pelayanan maka perlu dilakukan pengukuran.

Beberapa indikator pengukuran tingkat kepuasan pasien menurut Pohan

(2015) yaitu :

a. Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan

Dinyatakan oleh sikap dan pengetahuan tentang :

1) Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat

dibutuhkan.

2) Kemudahan memperoleh layanan kesehatan, baik dalam keadaan biasa

maupun keadaan gawat darurat.

14
3) Sejauh mana pasien mengerti bagaimana sistem layanan kesehatan itu

bekerja, keuntungan dan tersedianya layanan kesehatan.

b. Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan

Dinyatakan oleh sikap terhadap :

1) Kompetensi teknik dokter dan/atau profesi layanan kesehatan lain yang

berhubungan dengan pasien.

2) Keluaran dari penyakit atau bagaimana perubahan yang dirasakan oleh

pasien sebagai hasil dari layanan kesehatan.

c. Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antar

manusia.

Ditentukan dengan melakukan pengukuran :

1) Sejauh mana ketersediaan layanan puskesmas dan atau rumah sakit menurut

penilaian pasien.

2) Persepsi tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan

kesehatan lain.

3) Tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap dokter.

4) Tingkat pengertian tentang kondisi atau diagnosis.

5) Sejauh mana tingkat kesulitan untuk dapat mengerti nasihat dokter dan atau

rencana pengobatan.

d. Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan.

Ditentukan oleh sikap terhadap :

1) Fasilitas fisik dan lingkungan layanan kesehatan.

15
2) Sistem perjanjian, termasuk menunggu giliran, waktu tunggu, pemanfaatan

waktu selama menunggu dan lain-lain.

3) Lingkup dan sifat keuntungan dan layanan kesehatan yang ditawarkan.

Untuk mewujudkan dan mempertahankan pelanggan, organisasi jasa harus

melakukan empat hal. Pertama, mengidentifikasi siapa pelanggannya. Kedua,

memahami tingkat harapan pelanggan atas mutu. Ketiga, memahami strategi mutu

layanan pelanggan. Keempat, memahami siklus pengukuran dan umpan balik dari

kepuasan pelanggan. Berhubungan dengan mutu, maka ada tiga level harapan

pelanggan mengenai mutu yaitu :

a) Level Pertama:

Level ini merupakan harapan pelanggan yang palingsederhanadan berbentuk

asumsi. Misalnya, saat seseorang membutuhkan pelayanan Puskesmas

mereka akan berfikir atau membayangkan dan berharap Puskesmas buka

tepat waktu, dokter, perawat, serta petugas lainnya siap melayani dengan

baik, keluhan didengarkan dengan baikdan berharap dapat memperoleh

kesembuhan yang baik.

b) Level Kedua:

Level ini merupakan harapan pelanggan yang lebihtinggi dari level

pertama, dimana kepuasan dicerminkan dalam pemenuhan persyaratan

dan/atau spesifikasi, misalnya Puskesmas buka tepat waktu, semua petugas

telah siap melayani, mereka ramah dan selalu memberikan informasi yang

jelas, suka menolong, danlain-lain.

16
c) Level Ketiga:

Level ini merupakan harapan yang lebih tinggi dari level pertama

dan kedua serta menuntun kesenjangan (delightfulness) atau pelayanan

yang begitu bagusnya sehingga membuat pasien tertarik. Disini ada

kebutuhan pasien yang tersembunyi yang pasien sendiri tidak

mengetahuinya sebelum pelayanan diberikan. Misalnya ternyata

Puskesmas juga menyiapkan tempat parkir kendaraaan yang aman dan

nyaman, ada tempat bermain untuk anak-anak, ruang tunggu dan

halaman yang tertata indah dan rapih, petugas melayani dengan tidak

membeda-bedakan status sosial, penuh respek dan menangani sesuatu

dengan cermat.

Akan tetapi yang paling mengesankan adalah ketika petugas

menanyai keadaan pasien apakah baik baik saja setelah mendapatkan

pelayanan kesehatan sebelumnya. Pada level ini Puskesmas harus

Proaktif mencari hal-hal tersembunyi yang diinginkan pasien agar

menjadi nilai tambah bagi Puskesmas (Tjiptono, F., & Diana, 2001).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

Menurut Notoatmodjo (2010)menyatakan bahwa adapun faktor- faktor yang

mempengaruhi kepuasan pasien adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan, tingkat pengetahuan seseorang dapat mempengaruhi perilaku

individu, yang mana makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang tentang

kesehatan, maka makin tinggi untuk berperanserta;

17
b. Kesadaran, bila pengetahuan tidak dapat dipahami, maka dengan

sendirinya timbul suatu kesadaran untuk berperilakupartisipasi.

c. Sikap positif, merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. Sedangkan salah satu kompensasi dari

sikap positif adalah menerima (receiving), diartikan bahwa orang mau dan

memperhatikan stimulus yangdiberikan.

d. Sosial ekonomi

e. Sistem nilai

f. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya.

Dalam hal ini aspek komunikasi memegang peranan penting karena

pelayanan kesehatan adalah high personalcontact.

g. Empati yang ditunjukkan oleh pemberi pelayanan kesehatan. Sikap ini

akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan terpengaruh terhadap

tingkat kepatuhanpasien.

C. Tinjauan Umum tentang Rawat Jalan

Instalasi rawat jalan secara sederhana merupakan salah satu pelayanandengan

melakukan prosedur terapik dan diagnostik serta pengobatan yang diberikan

kepada pasiendalam lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap (Keputusan

Menteri Kesehatan RI, 2011).Rawat Jalan merupakan salah satu unit kerja di

puskesmas yang melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam

pelayanan, termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. Pada waktu yang

akan datang, rawat jalan merupakan bagian terbesar dari pelayanan kesehatan di

Puskesmas (Anggraeni, 2019).

18
Dalam buku Mutu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas disebutkan bahwa

pertumbuhan cepat dari rawat jalan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu :

1. Penekanan biaya untuk mengontrol peningkatan harga perawatan kesehatan

dibandingkan dengan rawat inap.

2. Peningkatan kemampuan dan sistem reimbursement untuk prosedur di rawat

jalan.

3. Perkembangan secara terus menerus dari teknologi tinggi untukpelayanan

rawat jalan akan menyebabkan pertumbuhan rawat jalan

Tujuan pelayanan rawat jalan di antaranya adalah untukmemberikankonsultasi

kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang dokter spesialis, dengan

tindakan pengobatan atau tidak dan untukmenyediakan tindak lanjut bagi pasien

rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol kondisi

kesehatannya. Tenaga pelayanan di rawat jalan adalah tenaga puskesmas yang

langsung berkomunikasi dengan pasien, diantaranya:

1. Tenaga administrasi (non medis) yang memberikan pelayanan berupa

pendaftaran dan pembayaran.

2. Tenaga keperawatan (paramedis) sebagai asisten dokter dalam memberikan

pelayanan kepada pasien dalam pemeriksaan maupun pengobatan.

3. Tenaga dokter (Medis) yang memberikan penanganan pada pasien pada

poliklinik masing-masing.

Adapun tujuan pelayanan rawat jalan diantaranya untuk memberikan konsultasi

kesehatan kepada pasien yang memerlukan pendapat dari dokter spesialis, dengan

tindakan pengobatan atau tidak, dan untuk menyediakan tindak lanjut bagi pasien

19
inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih tetap harus dikontrol kondisi

kesehatannyaa dengan cara melakukan perawatan rawat jalan.

Instalasi rawat jalan seharusnya memiliki lingkungan yang nyaman dan

menyenangkan untuk pasien. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena

dari perawatan rawat jalan pasien mendapatkan kesan pertama mengenai

puskesmas tersebut. Setiap pasien yang berkunjung ke Puskesmas tentu

mempunyai keinginan atau harapan terhadap pelayanan yang

diberikan.Puskesmas selayaknya memahami keinginan dan harapan pasien

tersebut. Dengan memperhatiakan berbagai sudut pandang, dapat dirangkum

dalam sembilan dimensi kualitas (Wijono, 2009) yaitu:

1. Manfaat, pelayanan yang diberikan menunjukan manfaat dan hasil yang

diinginkan.

2. Ketepatan, pelayanan yang diberikan relevan dengan kebutuhan

pasiensesuai dengan standar keprofesian.

3. Ketersediaan, pelayanan yang dibutuhkan tersedia.

4. Keterjangkauan, pelayanan yang diberikan dapat dicapai dan mampu

dibiayai.

5. Kenyamanan, pelayanan diberikan dalam suasana nyaman.

6. Hubungan interpersonal, pelayanan yang diberikan memperhatikan

komunikasi, rasa hormat, perhatian dan empati yang baik.

7. Waktu, pelayanan yang diberikan memperhatikan waktu tunggu pasien

dan tepat waktu sesuai perjanjian.

20
8. Kesinambungan, pelayanan kesehatan yang diberikan dilaksanakan

berkesinambungan yang memerlukan tindak lanjut perawatan.

9. Legitimasi dan akuntabilitas, pelayanan yang diberikan dapat

dipertanggung jawabkan, baik dari aspek medik maupun aspek hukum.

Jasa pelayanan rawat jalan mempunyai dua aspek penting yang berkaitan

dengan kepuasan pasien yaitu manusia dan alat. Hal ini disebabkan karena untuk

memuaskan pasien diperlukan petugas yang bukan hanya dapat melaksanakan

prosedur kerja yang baik, tetapi ramah, simpatik, penuh pengertian, luwes, dan

terampil. Aspek manusia terdiri dari tenaga medis, paramedis, dan petugas non

medis yang merupakan faktor yang menentukan tingkat kepuasan pasien

(Pengestu, 2013).

Rawat Jalan hendaknya memiliki lingkungan yang nyaman dan menyenangkan

bagi pasien. Hal ini penting untuk diperhatikan karena darirawat jalanlah pasien

mendapatkan kesan pertama mengenai puskesmas tersebut. Lingkungan rawat

jalan yang baik hendaknya cukup luas dan memiliki sirkulasi udara yang lancar,

tempat duduk yang nyaman perabotan yang menarik dan tidak terdapat suara-

suara yang mengganggu. Diharapkan petugas yang berada di rawat jalan

menunjukkan sikap yang sopan dan suka menolong.

D. Tinjauan Umum tentang Puskesmas

1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas merupakaninstansi pemerintah yangbergerak pada bidang

pelayanan kesehatan masyarakat ditingkat kecamatan. Peran puskesmas

sangatpenting untuk mendukung kinerja institusi kesehatan seperti rumah sakit,

21
sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kesehatanmasyarakat. Untuk

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik ditingkat puskesmas

pada khususnya. maka diperlukan sebuah konsep dan sistem yang baik, sehingga

nantinya dapat terwujud suatu pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan

efisien serta dapat meningkatkan kinerja dari puskesmas itu sendiri(Syukron &

Hasan, 2017).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 Tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat selanjutnya disebut

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan

lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota adalah satuan kerja pemerintahan daerah

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan

dalam bidang kesehatan di kabupaten/kota.

Puskesmas sendiri wajib dibangun pada setiap kecamatan.Namun atas dasar

pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas suatu

kecamatan dapat memiliki lebih dari satu puskesmas.Salah satunya ialah dengan

dibentuknya Puskesmas Pembantu. Puskesmas Pembantu dibangun dalam rangka

meningkatkan aksesibilitas pelayanan. Puskesmas Pembantu memberikan

pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi seperti desa-desa yang sulit

dijangkau sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih mudah diakses oleh

masyarakat.

22
Puskesmas merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan, baik promotif, preventif,

kuratif, maupun rehabilitatif di suatu wilayah kerja.Puskesmas sebagai

penyelenggara pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, baik secara

sosial maupun ekonomi(Ulumiyah, 2018).

2. Fungsi dan Tugas Puskesmas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 menyatakan bahwa

puskesmas sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) wajib

menyediakan pelayanan kesehatan yang berlaku dan pedoman dari Kementerian

Kesehatan dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat. Jenis

pelayanan yang disediakan perlu diketahui dan dimanfaatkan secara optimal oleh

masyarakat sebagai wujud pemenuhan akses masyarakat terhadap pelayanan yang

dibutuhkan.

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 menyatakanbahwa

Puskesmas mempunyai fungsi sebagai Pembina kesehatan wilayah melalui 4 jenis

upaya yaitu:

a. Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat

b. Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat

c. Melaksanakan upaya kesehatan perorangan

d. Memantau dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan

23
Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dasar,puskesmas memiliki fungsi

sebagai (Permenkes Nomor 46 Tahun 2015):

a. Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat

Dalam Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), penyelenggaraannya lebih

mengutamakan pada upaya promotif dan preventif. Pada

pelaksanaannyadilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,

kelompok masyarakat dan individu yang merupakan sasaran kegiatan. Selain itu,

dilakukan pembahasan konsultatif dengan masyarakat untuk mengetahui dan

menanggapi jika ada perubahan kebutuhan dan harapan sasaran.

Agar tujuan program tercapai dan pelaksanaan kegiatan puskesmas dapat

memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat maka kepala puskesmas,

penanggung jawab, dan pelaksana UKM puskesmas melaksanakan kegiatan sesuai

dengan pedoman dan rencana kegiatan yang telah disusun berdasarkan kebutuhan

dan harapan masyarakat.

b. Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan

Upaya kesehatan perorangan yang diberikan terdiri dari pelayanan rawat jalan

dan rawat inap untuk puskesmas tertentu jika dianggap diperlukan. Meskipun

pelayanan kesehatan masyarakat merupakan inti dari puskesmas, pelayanan

kesehatan perorangan juga menjadi perhatian dari pemerintah. Bagi daerah yang

termasuk Daerah Tertinggal, Perbatasan, Kepulauan, Dana Alokasi Khusus

digelontorkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota untuk pembangunan.

Puskesmas pembantu (Pustu) dan Puskesmas serta peningkatan Puskesmas non

24
rawat inap menjadi Puskesmas rawat inap. Bagi daerah di luar kategori DTPK dan

DAK bisa digunakan untuk rehabilitasi puskesmas/rumah dinas, dan peningkatan

kemampuan pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED).

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kesehatan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terjadinya

kecamatan sehat. Selain melaksanakan tugas tersebut, puskesmas memiliki fungsi

sebagai penyelenggara.

3. Upaya dan Asas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

a. Upaya

Upaya kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan

Nasional yang dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh bersama subsistem lainnya guna menjamin tercapainya derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Upaya kesehatan dilakukanmelalui

berbagai pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas pelayanan

kesehatan, salah satunya adalah Puskesmas (Werni dkk, 2017). Agar tercapai visi

pembangunan kesehatan melalui puskesmas yaitu dengan terwujudnya Kecamatan

sehat menuju Indonesia Sehat puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya

ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat

pertama. Upaya tersebut meliputi (Trihono, 2005):

1) Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya untuk

25
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini

meliputi upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan upaya

kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi

masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, serta

upaya pengobatan (Deliana & Irwan, 2017)

2) Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upayayang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di lingkungan

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya

kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok yang

telah ada yaitu upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan olahraga, upaya

perawatan kesehatan masyarakat, upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan

gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan usia lanjut, dan upaya

pembinaan pengobatan tradisional(Kepmenkes, 2004)

c. Asas Pelayanan Kesehatan

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatanpengembangan

harus menetapkan asas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Asas

penyelenggaraan puskesmas tersebut meliputi (Trihono, 2005):

1) Asas Pertanggungjawaban Wilayah

Asas penyelenggaraan yangpertama adalah asaspertanggungjawaban

wilayah.Hal ini berarti puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.Untuk itu

26
puskesmas harus melaksanakan beberapa kegiatan seperti, menggerakkan

pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan berwawasan kesehatan.

Kedua, memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya.Ketiga, membina setiap upaya kesehatan

strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunias usaha di

wilayah kerjanya. Keempat, menyelenggarakan upaya kesehatan strata

pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

Dilaksanakannya upaya kesehatan strata pertama oleh puskesmas pembantu,

puskesmas keliling bidan desa serta upaya kesehatan di luar gedung

puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan realisasi

dari pelaksanaan asas pertanggung jawaban wilayah.

2) Asas Pemberdayaan Masyarakat

Asas penyelenggaraan kedua yaitu pemberdayaan masyarakat.Hal ini berarti

puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat

agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas.

Adapun kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dimaksud seperti, upaya

kesehatan ibu dan anak di posyandu, polindes, bina keluarga balita (BKB).

Kemudian, upaya pengobatan di posyandu dan pos obat desa (POD). Upaya

perbaikan gizi di posyandu dan keluarga sadar gizi (KADARZI). Upaya

kesehatan lingkungan pada kelompok pemakai air (pokmair), dan desa

percontohan kesehatan lingkungan (DPKL).

27
3) Asas Keterpaduan

Asas keterpaduan bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta

diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya puskesmas

harus diselenggarakan secara terpadu. Upaya ini memadukan kegiatan-kegiatan

masyarakat dengan program kesehatan lain (lintas program dan lintas sektoral).

4) Asas Rujukan

Asas rujukan menjelaskan bahwa puskesmassebagai sarana kesehatan tingkat

pertama memiliki kemampuan yang terbatas.Dalam membantu puskesmas

menyelesaikan berbagai masalah kesehatan dan untuk meningkatkan efisiensi,

maka penyelenggaraan setiap upayapuskesmas harus ditopang oleh asas

rujukan. Untuk pelayanan kedokteran, jalur rujukannya adalah rumah sakit, dan

untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalurnya adalah kantor kesehatan,

puskesmas, ataupun bagian kesehatan masyarakat lainnya. Rujukan adalah

pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau masalah

kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam

arti dari satu strata pelayanan kesehatan ke strata saran pelayanan kesehatan

lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata pelayanan kesehatan

yang sama.

28
E. Kerangka Teori

KualitasPelayananKesehatan

Efektivitas

Akses/Keterjangkauan

Kompetensi Teknis

Ketepatan Waktu
Kepuasan

Hubungan antar manusia Pasien

Keamanan

Kenyamanan

Kesinambungan

Informasi

Efisiensi

Gambar 1 Kerangka Teori


Dimensi kualitas pelayanan menurut Lori De Prete Brown
Sumber : Imbalo S. Pohan (2015).

29
F. Sintesa Penelitian

Tabel 1 Distribusi Matriks Hasil Penelitian Terdahulu Yang Berhubungan Dengan Kualitas Pelayanan
No Nama Judul Metode Variabel Hasil Penelitian Keteranga
. Peneliti Penelitian n
(Tahun)
1. Emi Elliya Hubungan Metode Variabel dari penelitian ini Di dapatkan hasil 43.5% Jurnal
Astutik,, Mutu survey adalahmutu pelayanan responden mengatakan mutu
Achmad Pelayanan analitik kesehatan di Puskesmas pelayanan kesehatan baik dan
Efrizal Kesehatan dengan Bangsalsari Kabupaten 56.5% responden mengatakan
Amrullah , Dengan pendekata Jember, kepuasan pasien mutu pelayanan sangat baik.
Said Kepuasan n Cross peserta BPJS rawat jalan di Pada penelitian ini setelah
Madijanto Pasien Peserta Sectional Puskesmas Bangsalsari dilakukan analisa data
(2020) Bpjs Rawat Kabupaten Jember dan menggunakan Uji Koefisien
Jalan hubungan mutu pelayanan Korelasi Spearman’s Rank
kesehatan dengan kepuasan diperoleh P Value 0,000 atau P
pasien peserta BPJS rawat Value < 0,01
jalan di Puskesmas
Bangsalsari Kabupaten
Jember
2. Solichah Kualitas Metode Bukti fisik (Tangible), Dari hasil analisis menunjukan Jurnal
Supartiningsi Pelayanan penelitian Keandalan (Reliability), Daya bahwa variabelbebas yang
h Kepuasan ini adalah tanggap (Responsiveness), paling rendah memberikan
(2017) Pasien Rumah penelitian Jaminan (Assurance), dan pengaruh pada kepuasan
Sakit: Kasus asosiatif Empati (Emphaty) pelanggan adalah
Pada Pasien tampilan/bukti fisik dan
Rawat Jalan kepastian/jaminan.
3. Nurul Meningkatkan Metode Terdapat 6 indikator Hasil analisis Jurnal
Hidayatul Mutu penelitian keselamatan pasienyang datamenunjukkan bahwa
Ulumiyah Pelayanan deskriptif digunakan sebagai bahan pelaksanaan upaya
(2018) Kesehatan evaluasi dalam peningkatan keselamatan pasien Puskesmas
dengan mutu di Puskesmas “X” yaitu “X” Kota Surabaya
Penerapan tidak terjadinya kesalahan disesuaikan dengan standar
Upaya identifikasi pasien dalam penilaian akreditasi
Keselamatan pemberian tindakan medis, Puskesmas. Namun, dalam
Pasien di tidak terjadinya kesalahan realisasinya masih terdapat
Puskesmas pemberian obat kepada hambatan dan kekurangan
pasien, tidak terjadinya dalam pemenuhan standar
kesalahan prosedur tindakan upaya keselamatan pasien di
medis dan keperawatan, Puskesmas “X” Kota Surabaya
pengurangan terjadinya risiko sehingga perlu optimalisasi
infeksi di Puskesmas, tidak penerapan upaya keselamatan
terjadinya pasien jatuh, dan pasien dari seluruh pihak yang
kefektifan komunikasi terlibat
4. Egi Yoanda, Kualitas Penelitian Tangibles, Relibility, Hasil penelitian menunjukan Jurnal
Dasman Pelayanan ini Respinsivness. Assurance, bahwa (1) Kualitas pelayanan
Lanin dan, Pengguna mengguna dan Emphaty. tampilan fisik pengguna BPJS
M.Fachri BPJS kan Kesehatan di Rumah Sakit
Adnan Kesehatan di penelitian Umum Mayjen H.A Thalib
(2019) Rumah Sakit kuantitatif baik.(2) Kualitas pelayanan
Umum Mayjen dengan reliability pengguna BPJS
HA. Thalib metode Kesehatan di Rumah Sakit
Kerinci deskriptif Umum Mayjen H.A Thalib
baik. (3) Kualitas pelayanan
responsivenes pengguna BPJS

31
Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Mayjen H.A Thalib
baik. (4) Kualitas pelayanan
jaminan pengguna BPJS
Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Mayjen H.A Thalib
baik. (5) Kualitas pelayanan
empati pengguna BPJS
Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Mayjen H.A Thalib
baik
5. R. Faris Analisis Metode Bukti fisik (Tangible), Penelitian ini menunjukkan Jurnal
Mukmin Kualitas penelitian Keandalan (Reliability), Daya bahwa rata-rata pasien sebagai
Kalijogo, Pelayanan kualitatif tanggap (Responsiveness), konsumen jasa pelayanan
Wiwiek Pasien Klinik Jaminan (Assurance), dan Klinik Pratama AP
Rabiatul Pratama Empati (Emphaty) menyatakan ketidaksesuaian
Adawiyah, Dengan antara apa yang diharapkan dan
dan Metode kenyataan pelayanan yang
RatnoPurno Servqual Dan diterimanya. Sebesar -0,39
mo Importance rata-rata nilai gapscore
(2019) Performance Servqual mengindikasikan
Analysis bahwa secara keseluruhan
atribut pelayanan pada klinik
ini kurang memenuhi harapan
pasien. Nilai gap score terbesar
terletak pada atribut ketepatan
jadwal pelayanan (-1.06),
pelayanan sopan dan ramah (-

32
0.93), ketersediaan penunjang
medis dan apotik (-0.69),
prosedur penerimaan pasien
yang cepat dan tepat (-0.59),
dan Kemudahan Memberikan
Kritik dan Saran sebesar (-
0.57).
6. Reza Fahrepi Hubungan Penelitian Bukti fisik (Tangible), Hasil penelitian ini Jurnal
, Suherman Kualitas ini Kehandalan (Reliability), menunjukkan bahwa reliable
Rate, dan Pelayanan mengguna Daya Tanggap, memiliki hubungan dengan
Anto J. Hadi Home Care kan jaminan,empati Kepuasan keluarga pasien
(2019) Dengan metode dengan p (0,002) <(0,05),
Tingkat survey jaminan berhubungan dengan
Kepuasan deskriptif kepuasan keluarga pasien
Keluarga dengan dengan p (0,000) <(0,05),
Pasien Di pendekata tangible berhubungan dengan
Wilayah Kerja n cross kepuasan keluarga pasien
Puskesmas sectional dengan p (0,000) <
Batua Kota study (0,05), empati berhubungan
Makassar dengan kepuasan keluarga
pasien dengan p (0,002)
<(0,05),
hubungan dengan kepuasan
keluarga pasien dengan p
(0,003) <(0,05).
7. Desy N. Hubungan Metode Variabel bebas : Kehandalan, Hasil penelitian ini Jurnal
Walukow, Kualitas Jasa Deskriptif jaminan, bukti fisik, dan menunjukkan bahwa terdapat
Adisti A. Pelayanan empati hubungan antara kualitas jasa

33
Rumayar, Kesehatan Variabel terikat : kepuasan pelayanan kesehatan dalam
Grace D. Dengan pasien dimensi kehandalan, jaminan,
Kandou Kepuasan bukti fisik dan ketanggapan
(2019) Pasien Di dengan kepuasan pasien,
Puskesmas sedangkan tidak terdapat
Pineleng hubungan antara dimensi
Kabupaten empati dengan kepuasan pasien
Minahasa
8. Yusra Hubungan Metode variabel independen (kualitas Kualitas pelayanan di RSU Jurnal
(2020) kualitas Deskriptif pelayanan) dan variabel Tanjung Selamat masih kurang
pelayanan Korelatif dependen (kepuasan pasien baik (46.5%), dengan tingkat
terhadap BPJS ) kepuasan pasien terhadap
tingkat pelayanan masih rendah
kepuasan (58.1%). Secara statistik,
pasien BPJS terdapat hubungan antara
kualitas pelayanan dengan
kepuasan pasien BPJS di RSU
Tanjung Selamat Tahun 2017,
dengan nilai p= 0.001 (p <
0.05).

9. Wiwiek Hubungan penelitian Variabel bebas : kompetensi Hasil analisis uji chi-square Jurnal
Indriany Kualitas kuantitatif teknis akses dengan α = 0.05 menunjukkan
Sary S, Pelayan dengan informasi,kenyamanan, bahwa nilai p-value
Nurfardiansy An metode hubungan antar manusia, untuk kompetensi teknis p= 0.
ah Bur, Kesehatan pendekata ketepayan waktu 281, Akses informasi p=0.129,
Septiyanti Dengan n Variable terikat :kepuasan kenyamanan p=1,000,
(2021) Kepuasan cross asien hubungan antar manusia

34
Pasien Rawat sectional p=0.021, ketepatan waktu
Inap p=0.021 dengan kepuasan
Peserta Bpjs pasien

10. Siti Kurnia Hubungan penelitian Variabel bebas : (tangibility, Responden menilai mutu Jurnal
Widi Hastuti, Mutu kuantitatif reliability, responsiveness, pelayanan dengan kategori
Ahmad Ahid Pelayanan dengan assurance, dan emphaty) kurang baik yaitu sebanyak
Mudayana, dengan pendekata Variabel terikat : kepuasan 121 (59,6%) dan kategori baik
Arum Puteri Kepuasan n cross pasien adalah 82 (40,4%). Responden
Nurdhila, Pasien Peserta sectional menilai kepuasan dengan
Deskha BPJS di kategori kurang puas yaitu
Hadiyatma Rumah Sakit sebanyak 128 (63,1%) dan
(2017) Umum Daerah responden yang menilai
Yogyakarta kategori puas adalah 75
(36,9%). Nilai p dari semua
variabel dimensi mutu
pelayanan lebih kecil dari nilai
α (0,000
11. Riska Rosita Hubungan penelitian Variabel bebas : kehandalan, Hasil penelitian menunjukan Jurnal
(2017) Kualitas kuantitatif daya tanggap, jaminan, adanya hubungan yang
Pelayanan dengan empati dan bukti fisik. signifikan antara kualitas
Kesehatan pendekata Variabel terikat : kepuasan pelayanan kesehatan dengan
Rumah Sakit n cross pasien tingkat kepuasan pasien
dengan Tingkat sectional
Kepuasan
Pasien Rawat
Inap

35
12. Aida Hubungan Metode Variabel bebas : kehandalan, Berdasarkan uji statistik Jurnal
Andriani Mutu Survey daya tanggap, jaminan, didapatkan p value = 0,067
(2017) Pelayanan Analitik empati dan bukti fisik. sehingga bila dibandingkan
Kesehatan Variabel terikat : kepuasan dengan a = 0,10 maka p value
Dengan pasien < a ( 0,035 < 0,10 ) maka dapat
Kepuasan ditarik kesimpulan ada
Pasien hubungan antara pemberian
Diruangan Poli mutu pelayanan dengan
Umum kepuasan pasien dipuskesmas
Puskesmas tigo baleh Bukittinggi tahun
Bukittinggi 2014
13. Djeinne Hubungan penelitian Variabel bebas : bukti fisik, Hasil penelitian menunjukkan Jurnal
Thresye Antara Mutu analitik kehandalan, daya tanggap, bahwa nilai p value antara
Pangerapan, Pelayanan dengan jaminan, dan perhatian bukti fisik (0,001), kehandalan
Ora Et Dengan rancangan Variabel terikat : kepuasan (0,103), daya tanggap (0,047),
Labora I. Kepuasan cross pasien jaminan (0,195), dan perhatian
Palandeng,A. Pasien Di sectional (0,020) dengan kepuasan
Joy M. Rattu Poliklinik study pasien di Poliklinik Penyakit
(2018) Penyakit dalam Rumah Sakit Umum
Dalam Rumah GMIM Pancaran Kasih
Sakit Umum Manado
Gmim
Pancaran Kasih
Manado
14. Etlidawati,da Hubungan Metode Variable bebas : mutu Hasil penelitian menunjukan Jurnal
n Diyah Kualitas Mutu kuantitatif pelayanan mutu pelayanan kesehatan
Yulistika Pelayanan Variable terikat : kepuasan sebagian besar baik sebesar
Handayani Kesehatan pasien (61.2 %) dan Kepuasan pasien

36
(2017) Dengan dapat diketahui bahwa 55.1%
Kepuasan responden yang menyatakan
Pasien Peserta puas. Hasil analisis uji Chi
Jaminan Square didapatkan ρ-value =
Kesehatan 0,000 (< 0,05), yang artinya
Nasional ada hubungan antara mutu
pelayanan kesehatan dengan
kepuasan pasien peserta
jaminan kesehatan.di
Puskemas I Sokaraja
15. Patimah, Hubungan Metode Variable bebas : mutu Hasil penelitian analisis Jurnal
Endra Kualitas Kuantitatif pelayanan univariat didapatkan bahwa
Susanti, Pelayanan Variable terikat : kepuasan karakteristik responden dari 56
Nurjannah Kesehatan pasien responden, mayoritas berusia
(2020) Dengan
Tingkat 26 –34 tahun (46,4%),
Kepuasan responden dengan jenjang
Pasien Bpjs pendidikan SMA (75%) dan
Rawat Jalan responden bekerja sebagai
Di Puskesmas
Suka Makmur petani (66,1%)
serta mayoritas responden
menyatakan pelayanan
kesehatan sangat baik (46,4%)
dan mayoritas responden
merasa puas (64,3%). Adapun
hasil uji bivariate

37
menunjukkan ada hubungan
yang signifikan kualitas
pelayanan kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien BPJS
rawat jalan di Puskesmas Suka
Makmur Kabupaten Aceh
Tenggara.

38
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti

Menurut Lorie De Prete Brown (dalam Pohan, 2015), dimensi kualitas

layanan kesehatan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat digunakan

dalam menganalisis masalah kualitas pelayanan kesehatan yang sedang

dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat

mengatasinya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini analisis dilakukan

terhadap lima dimensi kualitas layanan kesehatan sebagai berikut :

1. Dimensi kompetensi teknis, yaitu menyangkut keterampilan, kemampuan,

penampilan sesuai standar layanan kesehatan yang telah disepakati.

2. Dimensi hubungan antarmanusia, yaitu interaksi antara pemberi layanan

kesehatan dengan pasien yang menimbulkan kepercayaan dengan cara

menghargai dan merespon setiap keluhan pasien.

3. Dimensi kenyamanan, yaitu penampilan fisik layanan kesehatan (gedung,

ruang tunggu, peralatan dan fasilitas pendukung lainnya) yang dapat

menimbulkan kepuasan bagi pasien.

4. Dimensi keamanan, yaitu layanan kesehatan harus aman bagi pasien dan

pemberi layanan kesehatan dan dilakukan sesuai dengan standar layanan

kesehatan.

5. Dimensi ketepatan waktu, yaitu pelayanan harus dilaksanakan dalam waktu

dan cara yang tepat oleh pemberi layanan kesehatan.


Dalam penelitian ini diidentifikasi dua variabel, yaitu variabel independen

(variabel bebas) adalah kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas yang terdiri

dari dimensi kompetensi teknis, dimensi hubungan antarmanusia, dimensi

kenyamanan, dimensi keamanan, dan dimensi ketepatan waktu. Sedangkan

variabel dependen (variabel terikat) adalah kepuasan pasien di Puskesmas Binamu

Kota Kabupaten Jeneponto.

40
B. Kerangka Konsep

Kualitas Pelayanan Kesehatan

KompetensiTeknis

Hubunganantarmanusia

KepuasanPasien
Kenyamanan

Keamanan

KetepatanWaktu

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

Gambar 2 Kerangka Konsep

41
C. Definisi Operasional

1. Dimensi Kualitas Pelayanan

a. Kompetensi Teknis

1) Definisi Operasional

Kompetensi teknis dalam penelitian ini yaitu persepsi pasien yang dinilai

berdasarkan kemampuan petugas layanan kesehatan dalammemberikan layanan

sesuai dengan standar pelayanan kesehatanseperti pelayanan penerimaan pasien

di loket pendaftaran, ketelitian dan ketepatan dokter dalam melakukan

pemeriksaan pasien, serta daya tanggap perawat dalam menangani pasien di

Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

2) Kriteria Objektif

Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang : jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

b. Hubungan antarmanusia

1) Definisi Operasional

Hubungan antar manusia adalah interaksi antar petugas dan pasienatau

responden, serta antar tim kesehatan dengan masyarakat. Hubungan antar

manusia sangat penting dalam membangun komunikasi yang meliputi pikiran

dan perasaan seperti komunikasi dokter atau petugas kesehatan dengan pasien

dalam menerima keluhan pasien, memberikan penjelasan mengenai penyakit

yang diderita pasien, memberikan kesempatan kepada pasien untuk

42
menanggapi dan bertanya kepada dokter atau petugas kesehatan serta sikap

yang harus di berikan dokter atau petugas kesehatan kepada pasien.

2) Kriteria Objektif

Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang : jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

c. Kenyamanan

1) Definisi Operasional

Kenyamanan adalah perasaan nyaman yang dapat dirasakan secara

langsung oleh pasien atau responden. Kenyamanan dalam penelitian ini adalah

penampilan fisik puskesmas dan kebersihanlingkungan puskesmas tersedianya

fasilitas. Misalnya kursi, tempat sampah dan toilet serta sikap dan kerapian

petugas maupun staf kesehatan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto.

2) Kriteria Objektif

Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang : jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

d. Keamanan

1) Definisi Operasional

Keamanan adalah kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan

pelayanan yang aman baik bagi pasien, pemberi layanan maupun masyarakat

sekitar. Misalnya : prosedur dalam memeriksa pasien harus aman dari risiko

43
cedera dan infeksi serta mampu menjaga privasi pasien selama berada dalam

ruangan pemeriksaan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

2) Kriteria Objektif

Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang: jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

e. Ketepatan Waktu

1) Definisi Operasional

Ketepatan waktu adalah pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan

cepat dan tepat. Pelayanan kesehatan tersebut berupa jadwal pemeriksaan

pasien oleh dokter, pemberian obat kepada pasien dengan cepat dan tepat serta

petugas kesehatan baik dokter maupun perawat yang datang tepat waktu di

Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

2) Kriteria Objektif

Cukup : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang : jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

f. Kepuasan Pasien

1) Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kepuasan pasien berkaitan

dengan respon evaluatif yang muncul atau timbul disebabkan oleh akibat dari

kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkan apa

yang diharapkannya.

44
2) Kriteria Objektif

Cukup Puas : jika responden memperoleh persentase nilai ≥ 62,5%

Kurang Puas : jika responden memperoleh persentase nilai < 62,5%

D. Hipotesa Penelitian
1. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Tidak ada hubungan antara dimensi Kompetensi teknis dengan

kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto.

b. Tidak ada hubungan antara dimensi Hubungan antarmanusia dengan

kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto.

c. Tidak ada hubungan antara dimensi Kenyamanan dengan kepuasan

pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

d. Tidak hubungan antara dimensi Keamanan dengan kepuasan pasien

rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

e. Ada hubungan antara dimensi Ketepatan waktu dengan kepuasan

pasien rawat jalan Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponrto.

45
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif, dengan rancangan cross sectional study yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan

variabel dependen secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula.

Adapun yang diteliti dalam penelitian ini adalah Hubungan kualitas

pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas

Binamu Kota Kabupaten Jeneponto.

B. Lokasi dan waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 19 Oktober 2021-19 November

2021.

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan di

46
Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto. Besar populasi diambil

dari data kunjungan pada tahun 2020 yaitu sebesar 12.736 orang.

b. Sampel

1. Besar Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang

diambil dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pasien di Puskesmas Binamu

Kota. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik

accidental sampling yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu

dengan peneliti dan pasien tersebut sesuai dengan kriteria sampel, maka

pasien tersebut dijadikan responden.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan

rumus slovin, yaitu sebagai berikut :

N
n =
Nd 2 +1

Keterangan :

N = Besaran populasi

n = Besaran Sampel

d = Tingkat Kesalahan yang diinginkan 0,10 (10%)

N
Jadi :n =
Nd 2 +1

47
12736
n=
(12736.(0,1¿¿ 2))+1 ¿

12736
n=
128,36

n = 99 Sampel

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam

melakukan pengumpulan data. Instrumen penelitian yang digunakan untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan hubungan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Binamu Kota

Kabupaten Jeneponto yaitu kuesioner. Jenis kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner dengan beberapa pilihan jawaban dimana responden

harus memilih salah satu jawaban dari sekian banyak alternatif jawaban

yang sudah disediakan oleh peneliti.

D. Metode Pengumpulan Data

1. DataPrimer

Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan

kuesioner yang telah disediakan. Data yang dapat dikumpulkan dapat

berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam

fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti.

48
Teknik kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum (banyak orang). Kuesioner ini dilakukan dengan

mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir,

diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan

tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari pengumpulan dokumen seperti profil

Puskesmas Binamu Kota Kabupaten jenepontodan jumlah kunjungan

pasien.

E. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data

Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data atau

angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus

tertentu. Pengolahan dan bertujuan mengubah yang lebih halus sehingga

memberikan arah untuk pengajian lebih lanjut.Pengolahan data tersebut

dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :

a) Editing ( penyuntingan data)

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul.

Tujuan editing yaitu untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat

49
pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

b) Coding ( Pengkodean variabel)

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang

termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang di buat

dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas

pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.

c) Entry data

Setelah melakukan koding di SPSS, selanjutnya menginput data pada

masing-masig variabel. Urutan data yang diinput berdasarkan nomor

responden pada kuesioner.

d) Cleaning data

Setelah proses penginputan data, maka dilakukan cleaning data

dengan cara melakukan analisis frekuensi pada semua variabel untuk

melihat ada tidaknya missing data. Data yang missing dibersihkan

sehingga dapat dilakukan proses analisis.

e) TabulasiData

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode

sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan

ketelitian agar tidak jadi kesalahan. Tabulasi dilakukan untuk memudahkan dalam

pengelolaan data ke dalam suatu tabel. Pengelolaan data di lakukan secara

elektronik denganmenggunakan software SPSS dan Microsoft Office.

2. Analisis Data

a. AnalisisUnivariat

50
Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.

Dengan melihat persentase menggunakan distribusi frekuensi untuk

mengetahui gambaran terhadap variabel yangditeliti.

b. AnalisisBivariat

Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat digunakan untuk mencari

pengaruh dan membuktikan hipotesis dua variabel, yakni untuk

mengetahui hubungan variabel dependen dengan independen dalam

bentuk tabulasi silang (crosstab) dengan menggunakan sistem

komputerisasi program SPSS. Ho akan diuji dengan tingkat kemaknaan

0,05. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Statistik Chi-square x


2
=
2
∑ (O−E)
E
karena dapat digunakan untuk menguji apakah data sampel

yang diambil mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal

sampel tersebut mengikuti suatu distribusi yangditentukan. Jika ada cell

yang nilai expected count (fh) yang kurang dari 5 maka akan di lakukan

( A+ B ) ! ( C+ D ) !( B+ D)!
uji alternatif Fisher exact test p=
N ! A! B!C ! D !

F. Penyajian Data
Data yang telah dianalisis selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi, grafik, dan disertai dengan asumsi penjelasan atau

interpretasi dari setiap tabel maupun grafik. Hal ini dilakukan agar data yang

disajikan mudah untuk dipahami.

51
G. Etika Penelitian
Etika Penelitian penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjek

penelitian. Dalam penelitian, hak-hak subjek harus dilindungi dengan baik.

Jika subjek sangat rentan (seperti halnya sampel), maka peneliti harus

menjelaskan tentang hak-hak subjek seperti:

1. Lembar persetujuan (Informed Consent)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan

serta dampak yang mungkin terjadi selama dan setelah pengumpulan data.

2. Tanpa nama (anonymity)

Tanpa nama (anonymity) untuk menjaga kerahasiaan responden. Peneliti

tidak mencantumkan nama responden dalam pengolahan data penelitian.

Peneliti hanya menggunakan kode dalam perangkat instrument yang

diberikan pada responden.

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Hal ini berarti informasi yang diberikan oleh responden serta semua data

yang terkumpul dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

52
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tentang Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten

Jeneponto dilaksanakan mulai 19 Oktober – 19 November 2021. Penelitian

ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik menggunakan

pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner.

Responden dalam penelitian ini sebanyak 99 responden dimana

responden adalah pasien Rawat Jalan yang datang di puskesmas, adapun

data yang telah dikumpulkan kemudian ditabulasi dan diinput, kemudian

dianalisis dengan program SPSS. Hasil penelitian ini ditampilkan dalam

bentuk tabel disertai dengan penjelasan.

53
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Binamu Kota merupakan salah satu puskesmas yang ada di

Kabupaten Jeneponto berada di Jalan M. Ali Gassing kelurahan

Pabiringa, Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto

2. Analisis Univariat

a. Karakteristik Responden

Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik
di Puskesmas Binamu KotaTahun 2021

Karakteristik n %

Umur (Tahun)

17-25 15 15,2
26-45 41 41,4
46-65 38 38,4
65> 5 5,1
Jenis Kelamin

Laki – Laki 27 27,3


Perempuan 72 72,7
Pendidikan

Tamat SD 4 4,0
Tamat SMP 4 4,0
Tamat SMA 78 78,8
Tamat Perguruan
13 13,1
Tinggi

54
Pekerjaan
PNS/TNI/POLRI 6 6,1
Wiraswasta 12 12,1
Petani 4 4,0
IRT 49 49,5
Pelajar/Mahasiswa 9 9,1
Lain-lain 19 19,2
Jumlah 99 100
Sumber: Data Primer 2021
Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi responden

berdasarkan umur paling banyak adalah 26-45 tahun sebanyak 41

responden (41,4%) dan umur paling sedikit adalah adalah >65

tahun yaitu 5 responden (5,1%). Jenis Kelamin Paling banyak

adalah responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu 72

responden (72,7%) dan jenis kelamin paling sedikit adalah

responden dengan jenis kelamin laki-laki yaitu 27 responden

(27,3%). Jumlah pendidikan terakhir responden terbanyak adalah

tamat SMA sebanyak 78 responden (78,8%), dan yang paling

sedikit yaitu tamat SD dan SMPsebanyak 4 responden (4,1%).

Dominan pekerjaan responden yaitu IRT sebanyak 49 responden

(49,5%) sedangkan pekerjaan terendah adalah petani sebanyak 4

responden (4,0%).

55
b. Variabel yang diteliti
Tabel 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Variabel
Tahun 2021
Variabel n %
Kompetensi Teknis
Kurang 14 14.1
Cukup 85 85.9
Hubungan Antar
Manusia
Kurang 18 18.2
Cukup 81 81.8
Kenyamanan
Kurang 15 15.2
Cukup 84 84.4
Keamanan
Kurang 13 13.1
Cukup 86 86.9
Ketepatan Waktu
Kurang 18 18.2
Cukup 81 81.8
Kepuasan Pasien
Kurang Puas 23 23.2
Cukup Puas 76 76.8
Jumlah 99 100
Sumber: Data Primer, 2021

56
Tabel 3 menunjukkan lebih banyak responden yang menilai

cukup pada kompetensi teknis sebanyak 85 orang (85.9%)

dibandingkan yang menilai kurang sebanyak 14 orang (14.1%). Lebih

banyak yang menilai cukup pada kenyamanan sebanyak 84 orang

(84.4%) dibandingkan yang kurang sebanyak 15 orang (15.2%). Lebih

banyak responden yang menilai cukup pada keamanan sebanyak 86

orag (86.9%) dibandingkan yang kurang sebanyak 13 orang (13.1%).

Lebih banyak yang menilai cukup pada ketepatan waktu sebanyak 81

orang (81.8%) dibandingkan yang kurang sebanyak 18 orang (18.2%).

Lebih banyak yang mneilai cukup puas pada kepuasan pasien sebanyak

76 orang (76.8%) dibandingkan yang kurang puas sebanyak 23 orang

(23.2%).

3. Analisis Bivariat

a. Variabel Kompetensi Teknis dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel

kompetensi teknis dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu

Kota dilihat pada Tabel 4

Tabel 4
Hubungan Dimensi Kompetensi Teknis dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Kompetensi
Puas Puas k/ρ
Teknis
n % n % n % value
1 100, 0,000
Kurang 11 78.6 3 21.4
4 0
Cukup 12 14.1 73 85.9 8 100,
5 0

57
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 14 orang responden (100,0%)

yang menilai dimensi kompetensi teknis kurang dengan kurang puas

sebanyak 11 orang (78.6%) dan yang cukup puas sebanyak 3 orang

(21.4%). Dari 85 orang responden (100,0%) yang menilai dimensi

kompetensi teknis cukup dengan kurang puas sebanyak 12 orang

(14.1%) dan yang cukup puas sebanyak 73 orang (85.9%). Karena X 2

tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka digunakan uji

alternatif fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05). Hal ini

berarti ada hubungan antara variabel kompetensi teknis dengan

pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu

Kota.

b. Variabel Hubungan Antar Manusia dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel

hubungan antar manusia dengan kepuasan pasien rawat jalan di

Puskesmas Binamu Kota dilihat pada Tabel 5

Tabel 5
Hubungan Dimensi Hubungan Antar Manusia dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalandi Puskesmas Binamu Tahun 2021
Dimensi Kepuasan Pasien Uji
Hubungan Kurang Cukup Jumlah Statisti
Antar Puas Puas k/ρ
Manusia n % n % n % value
1 100,
Kurang 14 77.8 4 22.2
8 0
8 100, 0,000
Cukup 9 11.1 72 88.9
1 0
Jumlah 23 23.2 76 76.8 9 100,

58
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 18 orang responden (100,0%)

yang menilai dimensi hubungan antar manusia kurang dengan kurang

puas sebanyak 14 orang (77.8%) dan yang cukup puas sebanya 4 orang

(22.2%). Dari 81 orang responden (100,0%) yang menilai dimensi

hubungan antar manusia cukup dengan kurang puas sebanyak 9 orang

(11.1%) dan yang cukup puas sebanyak 72 orang (88.9%). Karena X 2

tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka digunakan uji

alternatif fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel hubungan antar

manusia dengan pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di

Puskesmas Binamu Kota.

c. Variabel Kenyamanan dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara

variabel kenyamanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di

Puskesmas Binamu Kota dilihat pada Tabel 6

Tabel 6
Hubungan Dimensi Kenyamanan dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Kenyamana
Puas Puas k/ρ
n
n % n % n % value
1 100,
Kurang 12 80.0 3 20.0
5 0
8 100,
Cukup 11 13.1 73 86.9 0,000
4 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0

59
Sumber : Data primer, tahun 2021

Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 15 orang responden (100,0%)

yang menilai dimensi kenyamanan kurang dengan kurang puas

sebanyak 12 orang (80.0%) dan yang cukup puas sebanya 3 orang

(20.0%). Dari 84 orang responden (100,0%) yang menilai dimensi

kenyamanan cukup dengan kurang puas sebanyak 11 orang (13.1%)

dan yang cukup puas sebanyak 73 orang (86.9%). Karena X 2 tidak

terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka digunakan uji

alternatif fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel kenyamanan

dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota.

d. Variabel Keamanan dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil analisis untuk mengetahui variabel keamanan

dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu dilihat

pada Tabel 7

Tabel 7
Hubungan Dimensi Keamanan Manusia dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi Kurang Cukup Jumlah Statisti
Keamanan Puas Puas k/ρ
n % n % n % value
1 100,
Kurang 10 76.9 3 23.1
3 0 0,000
Cukup 13 15.1 73 94.9 8 100,

60
6 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021

Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 13 orang responden (100,0%)

yang menilai dimensi keamanan kurang dengan kurang puas sebanyak

10 orang (76.9%) dan yang cukup puas sebanya 3 orang (23.1%). Dari

86 orang responden (100,0%) yang menilai dimensi keamanan cukup

dengan kurang puas sebanyak 13 orang (15.1%) dan yang cukup puas

sebanyak 73 orang (94.9%). Karena X2 tidak terpenuhi karena terdapat

1 sel kurang dari 5 maka digunakan uji alternatif fisher yang diperoleh

nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara variabel keamanan dengan kepuasan pasien rawat

jalan di Puskesmas Binamu Kota.

e. Variabel Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien

Berdasarkan hasil analisis untuk mengetahui hubungan antara variabel

ketepatan waktu dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas

Binamu Kota dilihat pada Tabel 8

Tabel 8
Hubungan Dimensi Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien Rawat
Jalandi Puskesmas Binamu Kota Tahun 2021
Kepuasan Pasien Uji
Dimensi
Kurang Cukup Jumlah Statisti
Ketepatan
Puas Puas k/ρ
Waktu
n % n % n % value

61
1 100,
Kurang 11 61.1 7 38.9
8 0
8 100,
Cukup 12 14.8 69 85.2 0,000
1 0
9 100,
Jumlah 23 23.2 76 76.8
9 0
Sumber : Data primer, tahun 2021

Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 18 orang responden (100,0%)

yang menilai dimensi ketepatan waktu kurang dengan kurang puas

sebanyak 11 orang (61.1%) dan yang cukup puas sebanyak 7 orang

(38.9%). Dari 81 orang responden (100,0%) yang menilai dimensi

ketepatan waktu cukup dengan kurang puas sebanyak 12 orang

(14.8%) dan yang cukup puas sebanyak 69 orang (85.2%). Karena X 2

tidak terpenuhi karena terdapat 1 sel kurang dari 5 maka digunakan uji

alternatif fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α = 0,05). Hal ini

menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel ketepatan waktu

dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas

pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas

Binamu Kota. Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

umum yang memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Berdasarkan hasil penelitian, responden dalam penelitian ini lebih

banyak perempuan yakni sebanyak 72 responden (72,7%) dan responden laki-

62
laki sebanyak 27 responden (27,3%). Berdasarkan kelompok umur, responden

yang paling banyak adalah responden yang berumur 26-45 tahun sebanyak 41

responden (41,4%). Berdasarkan pendidikan, sebagian besar responden

dengan pendidikan terakhir Tamat SMA sebanyak 78 responden (78,8%).

Berdasarkan pekerjaan terbanyak yaitu IRT sebanyak 49 responden (49,5%).

Setelah melakukan analisis data, pengolahan, serta penyajian data,

maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan mengenai hubungan antara

variabel yang diteliti.

1. Hubungan antara Variabel Kompetensi Teknis dengan kepuasan Pasien

Kompetensi teknis menyangkut keterampilan dan kemampuan pemberi

layanan di puskesmas. Kompetensi teknis dalam penelitian ini adalah

keterampilan, kemampuan, dan kelengkapan peralatan dalam memberikan

pelayanan yang memuaskan pasien dan keluarganya selama mendapat

pelayanan yang diberikan petugas kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien.

Pada penelitian ini di dapatkan hasil ada yang menilai pada dimensi

kompetensi teknis kurang dengan merasa kurang puas sebanyak 11 orang

responden (78.6%) di karenakan para pasien juga menginginkan petugas

pelayanan kesehatan ramah serta perhatian dalam memberikan pelayanan

kepada pasien. Hal ini terjadi karena responden yang tidak terlalu

mempermasalahkan bagaimana kompetensi teknis yang dimiliki petugas

kesehatan yang ada di Puskesmas tersebut, akan tetapi pasien hanya

mengeluhkan kurang lengkapnya peralatan yang ada di Puskesmas tersebut.

63
Pada penelitian ini di dapatkan hasil bahwa terdapat 73 orang

responden (85.9%) yang menilai dimensi kompetensi teknis dengan merasa

cukup puas. Pada dimensi kompetensi teknis banyak yang menilai cukup

karena responden merasa keterampilan dan kemampuan dokter atau perawat

melebihi ekspetasi mereka sehingga responden merasa puas dengan pelayanan

yang didapatkan. Sementara responden yang menilai dimensi kompetensi

teknis cukup namun merasa cukup puas sebanyak 12 responden (14.1%). Hal

ini dikarenakan responden merasa bahwa dokter maupun petugas kesehatan

yang selalu siap dianggap belum cukup untuk meningkatkan kepuasan

mereka.

Berdasarkan hasil uji fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α =

0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel kompetensi teknis dengan

pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Kartika dkk (2018), bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

kompetensi perawat dengan kepuasan pasien dilihat dari p value 0,0001.

Dalam pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di rawat jalan,

kepuasan pasien menjadi salah satu indikator yang dapat ditingkatkan melalui

peningkatan kualitas pelayanan khususnya dalam hal ini adalah pelayanan

keperawatan. Perawat harus memiliki kompetensi yang baik dalam melakukan

asuhan keperawatan agar tercapai pelayanan yang berkualitas dan bermutu,

sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

2. Hubungan antara hubungan antar manusia dengan kepuasan pasien

64
Hubungan antar manusia berkaitan dengan interaksi antara petugas

kesehatan dan pasien, manajer dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan

masyarakat. Hubungan antara manusia yang baik menanamkan kepercayaan

dengan cara menghargai, menjaga rahasia, responsif dan memberikan

perhatian, mendengarkan keluhan, dan berkomunikasi secara efektif juga

penting. Hubungan antar manusia dalam penelitian ini adalah hubungan

interpersonal dan komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien yang

menyangkut keramahan, kesopanan, informasi yang diberikan serta tanggapan

keluhan pasien.

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa responden yang menilai

dimensi hubungan antar manusia sudah cukup namun merasa kurang puas

sebanyak 9 responden (11.1%). Hal ini disebabkan karena pasien tidak puas

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan karena kurangnya keramahan

petugas pada bagian loket pendaftaran, dan kurang tanggap terhadap keluhan

pasien. Sementara responden yang menilai pada dimensi hubungan antar

manusia sudah cukup dengan merasa cukup puas sebanyak 72 orang

responden (88.9%) karena responden merasa petugas kesehatan begitu

responsif dan perhatian terhadap pasien yang berkunjung.

Sementara responden yang menilai kurang terhadap hubungan antar

manusia dan merasa kurang puas sebanyak 14 (77.8%) karena petugas

kesehatan tidak memperhatikan responden dengan baik bahkan tidak ramah

dalam melayani pasien. Responden hanya menginginkan petugas kesehatan

lebih memperhatikan kebutuhan pasien. Sehingga pasien kembali berobat

65
dipuskesmas bila sakit. Adapun responden yang menilai dimensi hubungan

antar manusia kurang namun merasa cukup puas sebanyak 4 orang (22.2%).

Hal ini dikarenakan responden menganggap hubungan antar manusia seperti

tanggapan dokter terhadap keluhan pasien, tidak mempengaruhi kepuasan

mereka.

Berdasarkan hasil uji fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α =

0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel hubungan antar manusia

dengan pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu

Kota. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Hidayat dkk

(2019), bahwa ada hubungan antara hubungan antar manusia dengan

kepuasan pasien di Puskesmas Wonosalam I. Arah hubungan berbanding

lurus, bahwa semakin baik mutu pelayanan yang diberikan pihak Puskesmas

Wonosalam I maka semakin puas pula kepuasan pasien yang berkunjung.

3. Hubungan antara kenyamanan dengan kepuasan pasien

Kenyamanan adalah suatu keadaan setelah terpenuhinya kebutuhan

dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman suatu kepuasan yang

meningkatkan performa sehari-hari. Kenyamanan dalam penelitian ini

menyangkut penampilan fisik puskesmas, dan kebersihan yang dapat memberi

kenyamanan bagi pasien, meliputi lingkungan fisik dan kebersihan ruangan

pemeriksaan, tersedianya kursi untuk pasien, tersedianya tempat sampah dan

toilet sarta ruangan tidak pengap dan tidak berdesakan. Dimensi kenyamanan

66
mempengaruhi kepuasan pasien sehingga mendorong pasien untuk datang

berobat kembali ke tempat tersebut, sehingga kenyamanan dapat menimbulkan

kepercayaan pasien terhadap organisasi layanan kesehatan.

Pada penelitian ini di dapatkan hasil bahwa responden yang menilai

cukup pada dimensi kenyamanan dengan merasa puas sebanyak 73 (86.9%)

orang responden, karena responden merasa nyaman dengan lingkungan

puskesmas yang bersih dan indah serta tersedianya dan tempat sampah.

Sementara responden yang menilai dimensi kenyamanan sudah cukup tetapi

merasa kurang puas sebanyak 11 orang (13,1%). Hal ini disebabkan karena

pasien merasa bahwa ketersediaan kursi pada ruangan tunggu masih kurang

karena masih ada pasien yang berdiri pada saat menunggu antrian di depan

loket maupun saat ingin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pada penelitian ini ada responden yang menilai dimensi kenyamanan

itu kurang dengan merasa kurang puas sebanyak 12 responden (80.0%). Hal

ini menunjukan keluhan pasien terhadap kondisi ruangan tunggu yang masih

agak berdesakan dan toilet yang tidak layak untuk di gunakan. Oleh karena

itu, pihak Puskesmas Binamu Kota agar kiranya melakukan perbaikan fasilitas

ruangan sesuai dengan apa yang pasien butuhkan.

Berdasarkan hasil uji fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α =

0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel kenyamanan dengan

pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Satria

dkk (2021), bahwa hasil analisis statistik menggunakan uji chi square

67
diperoleh nilai p sebesar 0,024 (p<0,05), artinya ada hubungan kenyamanan

dengan kepuasan pasien KIA.

4. Hubungan antara Keamanan dengan Kepuasan Pasien

Keamanan adalah kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan

pelayanan yang aman baik bagi pasien, pemberi layanan maupun masyarakat

sekitar. Misalnya prosedur dalam memeriksa pasien harus aman dari risiko

cedera dan infeksi serta mampu menjaga privasi pasien selama berada dalam

ruangan pemeriksaan di Puskesmas.

Pada penelitian ini di dapatkan hasil bahwa responden yang menilai

kurang pada dimensi keamanan dengan merasa kurang puas sebanyak 10

responden (76.9%). Dikarenakan menurut beberapa responden mengatakan

lamanya perubahan keluhan yang dialami dan masih membutuhkan perawatan

yang lebih maksimal

Sementara responden yang menilai cukup pada dimensi keamanan

tetapi merasa kurang puas sebanyak 13 responden (15.1%). Hal ini disebabkan

karena beberapa pasien tidak mendapatkan tindakan yang tepat dan terkadang

perawat belum cukup cepat dan tanggap apabila pasien mengalami keluhan.

Adapun responden yang menilai cukup pada dimensi keamanan dengan

merasa cukup puas sebanyak 73 orang (94.9%) karena responden merasa

safety ketika dokter melakukan pemeriksaan serta privasi responden merasa

terjaga.

Berdasarkan hasil uji fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 (ρ<α =

0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel keamanan dengan

68
kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agusdiana dkk (2019) bahwa

ada hubungan antara keamanan pasein dengan kepuasan pasien berdasarkan

uji statistik Chi-Square p dengan nilai p= 0,000< 0,05 dan hasil uji multivariat

ditemukan B= 1,996 dengan sig= 0.007. Pasien dan keluarga pasien, yang

merasa tidak terpenuhi harapannya tidak mau datang lagi untuk kembali

berkunjung dan hal tersebut dapat menimbulkan penurunan jumlah konsumen

pada suatu perusahaan/rumah sakit dan secara otomatis pendapatan rumah

sakit dapat menurun. Ketidakamanan pasien merupakan salah satu hal yang

mendorong pasien untuk pulang sebelum sembuh, dan sangat berhubungan

dengan keselamatan pasien, dimana pasien yang merasa aman serta nyaman

merupakan wujud pelayanan dan asuhan keperawatan yang sesuai dengan

standar dan jauh dari resiko cedera.

5. Hubungan antara Ketepatan Waktu dengan Kepuasan Pasien

Indikator penilaian dimensi ketepatan waktu meliputi petugas

kesehatan datang tepat waktu, pemeriksaan oleh dokter dan pemberian

obatkepada pasien tepat waktu, perawatan rutin melakukan kontrol kepada

pasien serta petugas kesehatan yang selalu ada pada saat jam kerja.

Pada penelitian ini di dapatkan hasil bahwa ada responden yang

menilai dimensi ketepatan waktu kurang dengan merasa kurang puas sebanyak

11 responden (61.1%). Hal tersebut terjadi karena lambatnya pelayanan

69
kesehatan yang diberikan oleh petugas kesehatan yang ada di Puskesmas

Binamu Kota. Oleh karena itu diharapkan petugas kesehatan untuk tepat

waktu dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. Selain itu ada juga

menilai dimensi ketepatan waktu cukup tetapi merasa kurang puas sebanyak

12 responden (14.8%). Hal ini dikarenakan oleh perawat yang biasanya

bertugas di loket atau mengontrol pasien tidak ada di ruang perawatan pada

saat jam kerja. Ada juga responden yang menilai dimensi ketepatan waktu

cukup dengan merasa cukup puas sebanyak 69 (85.2%) karena responden

merasa petugas tepat waktu dalam menangani pasien.

Berdasarkan hasil uji fisher yang diperoleh nilai ρ = 0,000 ( ρ<α =

0,05). Hal ini berarti ada hubungan antara variabel ketepatan waktu dengan

kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Binamu Kota. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian dari Rivai dkk (2020), bahwa ada hubungan

antara keamanan pasein dengan kepuasan pasien berdasarkan uji statistik Chi-

Square p dengan nilai p= 0,000< 0,05. Ketepatan waktu adalah kondisi ketika

pelayanan yang diberikan sesuai dengan apa yang pasien butuhkan. Pelayanan

kesehatan yang optimal cenderung dihasilkan oleh pelayanan yang efisien

daripada pelayanan yang maksimal. Efisiensi waktu diciptakan untuk

memberikan kualitas yang baik tetapi dengan tetap melakukan kontrol

terhadap kebutuhan juga disertai dengan tidak melakukan pemborosan biaya.

70
BAB VI

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab sebelumnya mengenai Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan antara dimensi kompetensi teknis dengan kepuasan pasien

berdasarkan uji Fisher exact test diperoleh nilai p value (0,000). Jadi nilai

p <ɑ (0,05).

2. Ada hubungan antara dimensi hubungan antar manusia dengan kepuasan

pasien berdasarkan uji Fisher exact test diperoleh nilai p value (0,000).

Jadi nilai p <ɑ (0,05).

71
3. Ada hubungan antara dimensi kenyamanan dengan kepuasan pasien

berdasarkan uji Fisher exact test diperoleh nilai p value (0,000). Jadi nilai

p<ɑ (0,05).

4. Ada hubungan antara dimensi keamanan dengan kepuasan pasien

berdasarkan uji Fisher exact test diperoleh nilai p value (0,000). Jadi nilai

p<ɑ (0,05).

5. Ada hubungan antara dimensi ketepatan waktu dengan kepuasan pasien

berdasarkan uji Chi Square diperoleh nilai p value (0,000). Jadi nilai p < (ɑ

= 0,05).

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini maka

beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut :

1. Kepada Pihak Puskesmas, agar dapat melakukan evaluasi dan perbaikan

menejemen untuk memperbaiki kualitas pelayanan sehingga kepuasan pasien

terkait dengan hasil penelitian yaitu pada komponen kenyamanan pasien serta

kelengkapan dan ketepatan waktu layanan kesehatan sehingga diharapkan

dapat meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan.

2. Kepada petugas kesehatan, yang menangani pasien secara langsung

khususnya dibagian loket pendaftaran pasien, agar lebih ramah dalam

merespon danmenanggapi keluhan pasien serta kinerja petugas harus lebih

ditingkatkan lagi, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien rawat jalan

yang datang berkunjung.

72
3. Kepada peneliti selanjuutnya, diharapkan agar mampu mengembangkan

penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang dilakukan saat ini untuk

meneliti variabel lain yang terkait dengan kualitas pelayanan kesehatan atau

variabel lain yang belum diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, P. bahjuri et al. (2018) Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskemas,


Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat.
Agusdiana, Megawati, & Simanjorang, A. (2019). Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Ruang Penyakit Dalam Di
Rsud Dr. Fauziah Bireuen. Jurnal Rekam Medik .
Anggraeni, R., 2019. Mutu Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Yogyakarta:
Cv. Budi Utama
Assauri (2008) Costomer Service yang Baik Landasan Pencapaian Costomer.
jakarta: rineka cipta.
Azwar, A. (1996) Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi III. Jakarta:
Tanggerang:Binarupa Aksara.
Banul, M. S., Agnesia, C. and Nanda, P. (2020) ‘Hubungan Komunikasi
Terapeutik Bidan dengan Tingkat Kepuasa Ibu Hamil Trismester III dalam
Antenatal Care di Puskesmas Kota’, Jurnal Wawasan Kesehatan,
Betri Anita, Henni Febriawati, Y. (2019) Puskesmas dan Jaminan Kesehatan
Nasional. CV BUDI UTAMA.

73
Deliana and Irwan Nasution (2017) ‘Kinerja Pegawai dalam Memberikan
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Medan Denai Kota Medan’, Jurnal
Administrasi Publik,
Eliya Astutik, E. (2020) ‘Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
Pasien Peserta BPJS Rawat Jalan di Puskesmas’, Jurnal Kesehatan dr.
Soebandi,
Hidayat, A., Mubaroq, H., & Caesar, D. L. (2019). Hubungan Mutu Pelayanan
Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Wonosalam
I Kabupaten Demak . Pengembangan Penelitian Dan Pengabdian
Masyarakat Berbasis Luaran Kekayaan Intelektual .
Irawan (2009) 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Ismaniar, H. (2015) Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. CV BUDI UTAMA.
Jarusliamin, M. 2015. Hubungan Mutu Layanan Kesehatan dengan
KepuasanPasien Rawat Inap di RSUD Haji Kota Makassar. (Jurnal
KTesehatanMasyarakat). Universitas Hasanuddin.

Kartika, I. R., Hariyati, R. T., & Nelwati. (2018). Kompetensi Perawat Dan
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan Di Rawat Jalan.
Ners: Jurnal Keperawatan .

Kepmenkes (2004) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/MENKES/SK


II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
Kepmenkes (2015) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02,MENKES/
52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-
2019.
Lovelock Wright, L. (2007) Manajemen Pemasaran Jasa. PT. Indeks, Indonesia.
Notoatmodjo (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam (2014) Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. 4th edn. Jakarta: Salemba Medika.
Octadalarani, A. 2014. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bersalin Bunda Kota
Makassar.

Pangestu, A. Y., 2013. Gambaran Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Rawat Jalan
di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2013. Skripsi Sarjana. Fakultas

74
Kesehatan Masyarakat. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Permenkes RI. (2019) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 Tahun 2019
Tentang Sistem Informasi Puskesmas.
Permenkes RI. (2014) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Permenkes RI. (2015) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter Gigi.
Puskesmas Binamu Kota. (2019). Profil Puskesmas Binamu Kota
Pohan, I. S. (2006) Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Dasar-dasar
Pengertian. Jakarta: Kesaint Blanc.
Pohan, I. S. (2007) Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Pohan, I. S. (2015) Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Dasar-dasar Pengertian
dan penerapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pribadi, G. (2020) ‘Service Quality Sebagai Pengukuran Kepuasan Siswa dan
Orang Tua/Wali Murid SMP Muhammadiyah 1 Gombong’, Jurnal Ilmiah
Ekonomi Global Masa Kini,
Profil Kesehatan Indonesia (2019) PROFIL KESEHATAN INDONESIA TAHUN
2019.
R. Faris Mukmin Kalijogo, Wiwiek Rabiatul Adawiyah, R. P. (2019) ‘Analisis
Kualitas pelayanan Pasien Klinik Pratama Dengan Metode Servqual Dan
Importance Performance Analysis’, Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi,
Rivai, F., Lestari, S., & Shaleh, K. (2020). Hubungan Mutu Pelayanan Dengan
Kepuasan Pasien Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Ibnu Sina Yw-Umi.
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia .
Respati, S. A. (2015) Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Halmahera Kota Semarang
Tahun 2014. Skripsi Sarjana. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas
Negeri Semarang.
Sabarguna (2008) Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Sagung
Seto.
Satria, B., Kasim, F., Wasliati, B., Saputri, I. N., & Erlia, W. (2021). Hubungan
Indikator Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Poli Kesehatan
Ibu Dan Anak Di Puskesmas Plus Perbaungan. Jurnal Peneletian Kesmas .
Sudirman (2016) Kualitas Pelayanan Rumah Sakit. Yogyakarta: LeutikaPrio.

75
Supartiningsih, S. (2017) ‘Kualitas Pelayanan Kepuasan Pasien Rumah Sakit:
Kasus Pada Pasien Rawat Jalan’, Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen
Rumah Sakit. JK School of Gov, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
6(1), pp. 9–15. doi: 10.18196/jmmr.6122.
Syukron, A. and Hasan, N. (2017) ‘Perancangan Sistem Rawat Jalan Berasis web
Pada Puskesmas Winog’, Bianglala Informatika,
Tjiptono, F., & Diana, A. (2001) Total Quality Management. Edisi xiii.
Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. (2006) Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset.
Trihono (2005) Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: Cv.
Sagung Seto.
Ulumiyah, N. H. (2018) ‘Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Penerapan Upaya Keselamatan Pasien di Puskesmas’, Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1. Tentang Pemiliharaan Kesehatan.
Werni, S., Nurlinawati, I. and Rosita, R. (2017) ‘Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial di Puskesmas Terpencil dan Sangat
Terpencil’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan.
Wijono, D., 2008.Manajemen Mutu Rumah Sakit Dan Kepuasan Pasien.
Surabaya: Cv. Duta Prima Airlangga.
Wijono, D. (2009) Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. I. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Yoanda, E., Lanin, D. and Adnan, M. F. (2019) ‘Kualitas Pelayanan Pengguna

BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum Mayjen HA. Thalib Kerinci’, Ranah

Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development.

76
Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di-
Tempat

Saya Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Makassar, bermaksud melaksanakan penelitian dengan judul

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan

di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto

Saya mengharap partisipasi bapak/ibu dalam penelitian yang saya

lakukan, saya menjamin kerahasiaan dan identitas anda. Informasi yang

anda berikan hanya semata-mata digunakan untuk pengembangan Ilmu di

bidang kesehatan dan tidak di gunakan untuk maksud lain.

77
Apabila anda bersedia menjadi responden, anda mengisi dan

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.Atas perhatian dan

kesediaan anda saya ucapkan terima kasih.

Jeneponto, 20 Oktober 2021


Peneliti

Dhea Setyaning Putri

78
Lampiran 2

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Inform Consent

Saya menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pengambilan

data atau sebagai responden pada penelitian yang dilakukan oleh

mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Makassar.

Judul Penelitian : “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan

Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Binamu Kota Kabupaten Jeneponto ”

Peneliti : Dhea Setyaning Putri

NIM : 21703011

Saya percaya yang saya informasikan dijamin

kerahasiaannya.Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari

siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian.

Jeneponto, 20 Oktober 2021

Responden
(…………………….
..…)

79
Lampiran 3. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN


KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS BINAMU
KOTA KABUPATEN JENEPONTO

1. Identitas Responden

IDENTITAS RESPONDEN
01. No Kuesioner :
02. Nama Responden :
03. Umur :
04. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
05. Alamat / No. HP :
06. Pendidikan Terakhir (lingkari) :
1. Tidak Sekolah
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Perguruan Tinggi
07. Pekerjaan (lingkari) :
1. TNI/POLRI
2. PNS
3. Wiraswasta
4. Petani
5. IRT
6. Pelajar / Mahasiswa
7. Lain-lain...

80
2. Kuesioner Kualitas Pelayanan

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan


2. Berilah tanda Cheklist ( √ ) pada jawaban yang anda pilih dengan
ketentuan sebagai berikut :
SB : Jika responden menjawab “Sangat Baik”

B : Jika responden menjawab “Baik”

TB : Jika responden menjawab “Tidak Baik”

STB : Jika responden menjawab “Sangat Tidak Baik”

3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang diberikan dianggap benar

A. Kompetensi Teknis

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Bagaimana pelayanan penerimaan pasien
1 dibagian administrasi ?

Bagaimana tenaga medis menyediakan peralatan


2 medis secara lengkap ?
Bagaimana dokter melakukan pemeriksaan secara
3 teliti dan tepat sesuai dengan keluhan pasien?

Bagaimana daya tanggap perawat dalam


4 menangani pasien ?
Bagaimana dokter memberikan resep obat dengan
5 tepat ?

81
B. Hubungan antarmanusia

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Bagaimana dokter memberikan kesempatan
1 bertanya kepada pasien ?

Bagaimana petugas kesehatan memperhatikan


2 kebutuhan pasien ?
Bagaimana petugas kesehatan menerima keluhan
3 pasien ?

Bagaimana dokter dan perawat bersikap ramah


4 terhadap pasien ?

Bagaimana dokter menjelaskan tentang penyakit


5 yang diderita pasien ?

C. Kenyamanan

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Apakah lingkungan puskesmas bersih, nyaman,
1 dan teratur ?

Apakah ruang pemeriksaan cukup nyaman dan


2 tidak Pengap ?

3 Apakah tersedia Kursi untuk pasien ?

4 Apakah Tersedia Toilet untuk pasien ?

5 Apakah Tersedia tempat sampah ?

82
D. Keamanan

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Bagaimana Kebersihan peralatan medis dan non
1 medis yang digunakan untuk memeriksa pasien ?

Bagaimana Petugas kesehatan (perawat/dokter)


berupaya
menjaga privasi pasien selama berada di
2 ruang pemeriksaan ?
Bagaimana Pemeriksaan yang dilakukan oleh
3 dokter dapat mengurangi keluhan pasien ?
Bagaimana Perawat memberi obat kepada pasien
4 sesuai dengan prosedur pemberian obat?
Bagaimana Jaminan keamanan bagi pasien
terhadap setiap tindakan pelayanan yang diberikan
5 oleh petugas kesehatan ?

E. Ketepatan waktu

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Bagaimana Ketepatan waktu buka dan tutup
1 pelayanan puskesmas?

Bagaimana Disiplin waktu kerja dokter ataupun


2 perawat ?

3 Bagaimana Ketepatan waktu pemeriksaan ?

Bagaimana Ketepatan waktu pengambilan dan


4 pemberian Obat pasien ?
Bagaimana ketepatan waktu pelayanan di loket
5 pendaftaran

83
3. Kuesioner Kepuasan Pasien

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan


2. Berilah tanda Cheklist ( √ ) pada jawaban yang anda pilih dengan
ketentuan sebagai berikut :
SP : Jika responden menjawab “Sangat Puas”

B : Jika responden menjawab “Puas”

TP : Jika responden menjawab “Tidak Puas”

STP : Jika responden menjawab “Sangat TidakPuas”

3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang diberikan dianggap benar F.

Kepuasan Pasien

Jawaban
No. Pertanyaan
SB B TB STB
Bagaimana pelayanan petugas kesehatan dalam
1 menerima pasien selama berobat di puskesmas?

Bagaimana dengan kejelasan informasi yang


2 diberikan oleh petugas pelayanan kesehatan?
Bagaimana dengan ketepatan waktu pelayanan
3 selama berobat di puskesmas?

Bagaimana dengan sikap petugas yang


4 tanggap terhadap keluhan pasien?
Bagaimana dengan sikap petugas yang mau
mendengar keluhan pasien selama berobat di
5 puskesmas?

84
Skoring

a) Jumlah Pertanyaan 5 nomor

b) Pertanyaan yang diberikan mempunyai 4 pilihan jawaban

c) Kriteria penilaian dengan menggunakan skala Likert yaitu :

(1) Sangat Tidak Baik = 1

(2) Tidak Baik = 2

(3) Baik = 3

(4) Sangat Baik = 4

d) Skor Tertinggi = Jumlah pertanyaan x skor tertinggi

=5x4

= 20 (100%)

e) Skor Terendah = Jumlah pertanyaan x skor terendah

=5x1

= 5 (25%)

f) Range (R) = Skor Tertinggi – Skor Terendah = 100% - 25%

= 75%

g) Interval

Perhitungan interval dengan menggunakan rumus (Sudarto,1999).

R
I=
K

75 %
Maka, interval = = 37,5%
2

h) Skor Standar = 100% – 37,5%

= 62,5%

85
Lampiran 4
Tabel Master
No Nama Umur JK PND PKR Kompetensi Teknik Hubungan Antar Manusia Kenyamanan Keamanan Ketepatan Waktu Kepuasan Pasien
P1 P2 P3 P4 P5 Total % kriteria P1 P2 P3 P4 P5 Total % kriteria P1 P2 P3 P4 P5 Total % kriteria P1 P2 P3 P4 P5 Total % kriteria P1 P2 P3 P4 P5 Total % Kriteria P1 P2 P3 P4 P5 Total % kriteria
1 Kt 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2
2 Pj 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 2 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 1 2 2 2 10 50 2 3 3 3 3 2 14 70 2
3 Sn 2 2 3 5 3 2 3 3 3 14 70 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 2 3 2 2 12 60 1 2 2 2 2 2 10 50 1
4 MI 1 1 3 6 3 4 4 4 4 19 95 2 3 3 3 4 3 16 80 2 2 3 2 3 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 2 3 2 1 11 55 2 3 3 2 3 2 13 65 2
5 R 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 2 3 13 65 2
6 I 3 1 3 3 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 4 4 3 3 3 17 85 2 3 3 2 3 3 14 70 2
7 H 3 1 3 4 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 4 15 75 2 2 2 2 2 2 10 50 1 1 2 2 2 2 9 45 1 3 2 2 3 2 12 60 2 2 2 3 3 2 12 60 1
8 H 2 2 3 3 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 1 3 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 2 2 1 2 2 9 45 1 2 2 1 1 2 8 40 1
9 S 3 2 4 2 3 2 2 3 3 13 65 2 2 3 3 3 2 13 65 2 2 3 3 3 2 13 65 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 1 3 3 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2
10 S 3 2 3 5 3 2 3 2 3 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 2 1 2 2 1 8 40 1 3 3 2 2 2 12 60 1
11 Rb 2 2 3 5 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 2 2 2 2 1 9 45 1 3 2 2 2 3 12 60 1
12 Mh 3 2 3 5 3 3 2 2 3 13 65 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 4 4 3 3 17 85 2 2 2 1 2 2 9 45 1 3 2 2 2 3 12 60 1
13 Kt 3 2 3 5 2 2 2 2 2 10 50 1 2 2 2 2 2 10 50 1 3 2 3 3 3 14 70 2 4 3 3 3 3 16 80 2 2 2 1 2 2 9 45 1 3 2 2 1 3 11 55 1
14 Km 1 2 3 7 2 3 4 3 4 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 3 13 65 2 3 3 3 3 4 16 80 2 2 2 1 2 2 9 45 1 3 2 2 2 3 12 60 1
15 MY 3 1 3 3 2 2 2 2 2 10 50 1 3 4 3 3 3 16 80 2 2 2 2 2 2 10 50 1 2 2 2 2 2 10 50 1 2 2 1 2 2 9 45 1 2 2 1 2 2 9 45 1
16 SDK 3 2 3 5 3 4 2 3 4 16 80 2 3 3 3 2 4 15 75 2 4 3 3 2 3 15 75 2 1 4 3 3 3 14 70 2 3 3 1 3 2 12 60 2 3 2 2 2 3 12 60 1
17 CD 2 2 3 7 3 4 4 2 4 17 85 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 4 4 16 80 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 2 2 2 2 11 55 1
18 HEL 3 1 3 7 3 3 4 3 4 17 85 2 2 2 2 2 2 10 50 1 3 3 3 4 4 17 85 2 3 4 3 3 3 16 80 2 2 2 1 2 1 8 40 1 2 2 1 2 2 9 45 1
19 Ad 2 1 3 3 3 4 4 4 3 18 90 2 2 3 3 3 4 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 2 3 3 3 4 15 75 2 2 2 1 2 1 8 40 1 3 2 2 2 3 12 60 1
20 Hd 2 2 3 5 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 2 3 3 2 12 60 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 1 2 2 11 55 2 3 2 2 2 2 11 55 1
21 Cn 3 2 3 5 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 1 3 2 12 60 2 3 2 2 2 3 12 60 1
22 NN 3 2 3 5 2 3 3 2 3 13 65 2 2 2 2 2 2 10 50 1 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 1 13 65 2 3 3 3 3 4 16 80 2
23 Sg 4 1 3 7 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 2 2 3 12 60 2 1 3 3 3 3 13 65 2 2 2 2 2 2 10 50 1 2 2 1 2 2 9 45 1
24 AA 1 2 3 6 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 3 2 13 65 2 3 3 3 3 2 14 70 2
25 Rh 3 2 3 5 2 3 3 2 3 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 3 1 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2
26 UL 3 1 4 3 2 3 3 3 3 14 70 2 2 2 3 3 4 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 4 3 3 3 3 16 80 2 2 3 1 3 1 10 50 2 3 3 3 2 3 14 70 2
27 Hl 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 3 13 65 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 2 3 2 13 65 2 3 3 3 3 2 14 70 2
28 Rw 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 2 2 3 2 12 60 2 3 3 3 3 3 15 75 2
29 Nr 2 2 4 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 2 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 2 2 3 3 13 65 2 3 3 3 2 3 14 70 2
30 Nl 3 2 3 5 3 3 3 3 4 16 80 2 2 2 2 2 1 9 45 1 3 3 1 2 2 11 55 2 3 4 3 3 3 16 80 2 2 1 1 2 1 7 35 1 2 2 1 2 2 9 45 1
31 SN 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 3 2 14 70 2
32 Fr 2 2 1 7 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 3 14 70 2 2 3 2 2 3 12 60 2 1 3 3 4 3 14 70 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 2 2 2 3 12 60 1
33 Ji 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 2 3 3 14 70 2 2 4 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 3 2 3 14 70 2
34 Si 3 1 3 3 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 1 3 13 65 2 4 3 3 3 3 16 80 2 2 2 2 2 2 10 50 1 2 2 1 1 2 8 40 1
35 St 1 2 4 7 2 3 3 2 3 13 65 2 2 2 3 3 2 12 60 2 3 3 2 2 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 2 1 12 60 2 3 3 3 3 3 15 75 2
36 IK 3 2 3 5 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 2 2 2 3 12 60 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 2 3 3 2 13 65 2 3 3 2 2 3 13 65 2
37 HR 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2
38 Km 3 2 3 5 2 4 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 2 3 2 13 65 2
39 HK 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 1 3 2 1 10 50 2 3 3 3 3 3 15 75 2
40 Km 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2
41 Kmh 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 2 1 12 60 2 3 3 2 3 3 14 70 2
42 Sf 1 2 3 5 2 4 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 3 2 14 70 2
43 MC 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 2 4 15 75 2 1 4 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2
44 Dw 1 2 3 5 3 3 3 2 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 2 2 1 11 55 2 3 2 3 2 3 13 65 2
45 Dt 1 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 1 2 3 12 60 2 4 3 3 3 3 16 80 2 2 1 2 2 1 8 40 1 2 2 1 1 2 8 40 1
46 Ss 2 1 4 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 4 3 16 80 2 2 1 1 2 1 7 35 1 3 2 2 2 2 11 55 1
47 Sm 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 2 2 2 3 12 60 1
48 Mr 2 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 2 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2
49 SR 1 2 3 6 2 3 4 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 2 1 2 2 1 8 40 1 2 2 2 2 3 11 55 1
50 At 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 1 2 3 3 2 11 55 2 3 4 3 3 3 16 80 2 2 1 2 2 1 8 40 1 2 2 1 1 2 8 40 1
51 Sn 1 2 2 6 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 2 3 3 13 65 2 3 3 3 2 3 14 70 2 1 3 3 3 3 13 65 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 3 3 15 75 2
52 SF 1 2 2 6 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 2 12 60 1
53 Im 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 2 13 65 2 3 1 3 1 2 10 50 2 3 4 3 3 3 16 80 2 1 1 2 2 1 7 35 1 3 3 2 2 2 12 60 1
54 Sp 4 1 3 7 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 2 3 3 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 4 3 15 75 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2
55 NR 1 2 3 6 2 3 3 2 3 13 65 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 2 13 65 2
56 Knd 3 1 3 3 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 1 11 55 2 3 3 2 3 3 14 70 2
57 Hs 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 2 3 3 3 3 14 70 2
58 Kw 2 1 3 3 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 2 1 3 3 12 60 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 1 11 55 2 3 2 3 3 3 14 70 2
59 MS 2 1 3 7 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 2 3 14 70 2
60 Ad 2 1 3 7 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 2 2 2 3 12 60 1
61 Hm 3 1 4 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 1 2 3 3 3 12 60 2 3 3 3 3 4 16 80 2 2 2 2 2 1 9 45 2 3 2 2 2 2 11 55 1
62 Sn 2 2 3 5 2 3 4 3 3 15 75 2 2 3 3 3 2 13 65 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 3 3 15 75 2
63 Sr 3 2 3 5 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 2 2 1 11 55 2 3 3 2 2 2 12 60 1
64 SA 1 2 3 6 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 2 3 3 4 3 15 75 2 3 2 2 2 1 10 50 2 2 3 3 3 3 14 70 2
65 St 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 4 3 3 3 3 16 80 2 2 3 2 2 1 10 50 2 3 2 2 2 3 12 60 1
66 Yd 2 2 3 4 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 4 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 2 2 2 3 12 60 1
67 Dm 2 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 3 2 3 13 65 2 2 2 3 3 3 13 65 2 3 3 3 3 4 16 80 2 2 3 2 2 2 11 55 2 3 3 3 3 2 14 70 2
68 Ny 3 2 3 5 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 4 4 3 17 85 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 3 16 80 2 2 3 1 1 1 8 40 2 3 2 2 3 3 13 65 2
69 Ab 2 1 3 3 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 2 3 2 13 65 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 1 2 2 1 9 45 2 3 3 3 3 4 16 80 2
70 Jr 2 2 4 7 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 2 2 3 13 65 2
71 Ad 1 1 3 6 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 1 2 3 12 60 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 2 1 12 60 2 3 3 2 3 2 13 65 2
72 Ar 1 2 3 5 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 2 2 2 3 11 55 1
73 Rd 3 2 3 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 2 13 65 2 1 3 3 1 3 11 55 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 2 2 2 3 12 60 1
74 SH 4 2 3 7 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 2 2 3 13 65 2
75 SY 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 2 3 2 2 12 60 2 2 3 3 2 2 12 60 1
76 Aw 2 1 3 7 3 4 3 3 3 16 80 2 2 3 4 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 3 2 2 13 65 2
77 Hdi 2 2 3 7 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 2 3 3 14 70 2
78 MR 2 1 4 3 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 2 3 3 14 70 2
79 Sh 3 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 2 3 3 14 70 2 2 3 3 4 3 15 75 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 2 2 2 3 12 60 1
80 Sp 2 1 1 4 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 2 3 2 13 65 2 3 3 3 2 3 14 70 2
81 Hn 3 2 1 5 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 2 4 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 2 2 2 2 11 55 2 3 3 2 3 3 14 70 2
82 AR 2 1 3 3 3 3 4 3 3 16 80 2 2 3 3 3 2 13 65 2 3 3 3 3 2 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2
83 Sr 2 2 3 5 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 2 1 3 3 12 60 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2
84 Sy 2 1 1 4 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 4 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 4 3 3 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 2 2 3 13 65 2
85 SR 2 1 3 3 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2
86 Ar 2 2 2 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 2 3 3 14 70 2
87 Sm 4 1 3 7 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 3 1 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 3 3 4 16 80 2
88 Fm 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 2 2 2 3 12 60 1
89 Rh 2 2 3 5 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 4 16 80 2 1 3 2 3 2 11 55 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 2 2 13 65 2 3 3 2 2 3 13 65 2
90 RR 4 1 3 7 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 4 4 3 3 17 85 2 3 2 2 2 2 11 55 2 3 3 2 3 3 14 70 2

86
91 AJ 3 1 4 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 2 3 3 2 3 13 65 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 2 2 12 60 2 3 3 2 3 4 15 75 2
92 Kt 2 2 2 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 2 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 4 4 3 3 3 17 85 2 3 2 2 3 2 12 60 2 3 3 2 3 2 13 65 2
93 NR 1 2 3 6 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 4 3 16 80 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2
94 MS 2 2 3 7 3 4 3 2 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2
95 IU 2 2 4 7 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 2 3 3 14 70 2 3 3 1 3 3 13 65 2 3 4 3 3 3 16 80 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2
96 Rhy 3 2 4 7 2 3 3 3 3 14 70 2 2 3 4 3 3 15 75 2 3 3 3 2 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2
97 Rda 3 2 4 7 3 3 4 3 3 16 80 2 3 2 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 3 15 75 2 2 3 3 3 3 14 70 2 3 3 3 3 4 16 80 2 3 3 2 3 3 14 70 2
98 RdN 2 2 3 5 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 4 16 80 2 2 3 2 3 3 13 65 2 3 4 3 4 3 17 85 2 3 4 4 3 3 17 85 2 2 3 2 3 3 13 65 2
99 RB 3 2 4 2 2 4 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 3 15 75 2 3 3 3 3 2 14 70 2 3 3 4 3 3 16 80 2 3 3 3 4 4 17 85 2 3 2 3 3 2 13 65 2
|Lampiran 5 Hasil SPSS

ANALISIS UNIVARIAT

A. Karakteristik Responden

87
Frequencie

Statistics
Hubunga
Kompetens n Antar Kenyamana Keamana Ketepata Kepuasa
i Teknik Manusia n n n Waktu n Pasien
N Valid 99 99 99 99 99 99
Missin
0 0 0 0 0 0
g

Frequency Table

Kompetensi Teknik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 14 14.1 14.1 14.1
Cukup 85 85.9 85.9 100.0
Total 99 100.0 100.0

Hubungan Antar Manusia


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 18 18.2 18.2 18.2
Cukup 81 81.8 81.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

88
Kenyamanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 15 15.2 15.2 15.2
Cukup 84 84.8 84.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

Keamanan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 13 13.1 13.1 13.1
Cukup 86 86.9 86.9 100.0
Total 99 100.0 100.0

Ketepatan Waktu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 18 18.2 18.2 18.2
Cukup 81 81.8 81.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

Kepuasan Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Puas 23 23.2 23.2 23.2
Cukup Puas 76 76.8 76.8 100.0
Total 99 100.0 100.0

89
Crosstab

Kompetensi Teknik * Kepuasan Pasien

Crosstab
Kepuasan Pasien
Kurang Cukup
Puas Puas Total
Kompetensi Kurang Count 11 3 14
Teknik % within Kompetensi
78.6% 21.4% 100.0%
Teknik
Cukup Count 12 73 85
% within Kompetensi
14.1% 85.9% 100.0%
Teknik
Total Count 23 76 99
% within Kompetensi
23.2% 76.8% 100.0%
Teknik

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 27.999a 1 .000
Continuity
24.501 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 23.575 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
27.716 1 .000
Association
N of Valid Casesb 99
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.25.
b. Computed only for a 2x2
table

90
Hubungan Antar Manusia * Kepuasan Pasien

Crosstab
Kepuasan Pasien
Kurang Cukup
Puas Puas Total
Hubungan Antar Kuran Count 14 4 18
Manusia g % within Hubungan
77.8% 22.2% 100.0%
Antar Manusia
Cukup Count 9 72 81
% within Hubungan
11.1% 88.9% 100.0%
Antar Manusia
Total Count 23 76 99
% within Hubungan
23.2% 76.8% 100.0%
Antar Manusia

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 36.700 a
1 .000
Continuity
33.057 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 31.749 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
36.330 1 .000
Association
N of Valid Casesb 99
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 4.18.
b. Computed only for a 2x2
table

91
Kenyamanan * Kepuasan Pasien

Crosstab
Kepuasan Pasien
Kurang Puas Cukup Puas Total
Kenyamanan Kurang Count 12 3 15
% within
80.0% 20.0% 100.0%
Kenyamanan
Cukup Count 11 73 84
% within
13.1% 86.9% 100.0%
Kenyamanan
Total Count 23 76 99
% within
23.2% 76.8% 100.0%
Kenyamanan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 31.943a 1 .000
Continuity
28.302 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 27.101 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
31.621 1 .000
Association
N of Valid Casesb 99
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.48.
b. Computed only for a 2x2
table

92
Keamanan * Kepuasan Pasien

Crosstab
Kepuasan Pasien
Kurang Puas Cukup Puas Total
Keamanan Kurang Count 10 3 13
% within
76.9% 23.1% 100.0%
Keamanan
Cukup Count 13 73 86
% within
15.1% 84.9% 100.0%
Keamanan
Total Count 23 76 99
% within
23.2% 76.8% 100.0%
Keamanan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 24.188a 1 .000
Continuity
20.847 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 20.232 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
23.944 1 .000
Association
N of Valid Casesb 99
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 3.02.
b. Computed only for a 2x2
table

93
Ketepatan Waktu * Kepuasan Pasie

Crosstab
Kepuasan Pasien
Kurang Cukup
Puas Puas Total
Ketepatan Kurang Count 11 7 18
Waktu % within Ketepatan
61.1% 38.9% 100.0%
Waktu
Cukup Count 12 69 81
% within Ketepatan
14.8% 85.2% 100.0%
Waktu
Total Count 23 76 99
% within Ketepatan
23.2% 76.8% 100.0%
Waktu

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.699 a
1 .000
Continuity
15.198 1 .000
Correctionb
Likelihood Ratio 15.316 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
17.520 1 .000
Association
N of Valid Casesb 99
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 4.18.
b. Computed only for a 2x2
table

94
Lampiran 6 Surat Pengambilan data awal

95
Lampiran 7 Surat Izin Penelitian

96
Lampiran 8 Surat Izin Penelitian

97
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

98
Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian

99
Lampiran 11 Dokumentasi

100
BIODATA

101
A. IDENTITAS

Nama : Dhea Setyaning Putri

Tempat Tanggal Lahir: Jeneponto, 17 Agustus 1999

Agama : Islam

Nama Orang Tua

Ayah : Amrullah Noer

Ibu : Rosdiana, SPdi

Email : dheaaaa17@gmail.com

No.Hp : 0821- 9280- 2817

B. JENJANG PENDIDIKAN

1. 2005 : TK Muslimat NU

2. 2005-2011 : SDI 112 Tamarunang

3. 2011-2014 : SMP Negeri 2 Binamu

4. 2014-2017 : SMA NEGERI 1 JENEPONTO

5. Sementara menyelesaikan Pendidikan S1 Kesehatan Masyarakat di

STIK Makassar sejak tahun 2017 sampai sekarang.

102

Anda mungkin juga menyukai