Anda di halaman 1dari 121

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN

PELAYANAN KESEHATAN OLEH PESERTA BPJS GOLONGAN PBI


DI PUSKESMAS TANDANG BUHIT KECAMATAN BALIGE
TAHUN 2016

SKRIPSI

OLEH
SUSI SULASTRI BUTAR BUTAR
NIM. 121000317

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN
PELAYANAN KESEHATAN OLEH PESERTA BPJS GOLONGAN PBI
DI PUSKESMAS TANDANG BUHIT KECAMATAN BALIGE
TAHUN 2016

Skripsi ini diajukan sebagai


salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH
SUSI SULASTRI BUTAR BUTAR
NIM. 121000317

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR


YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN
KESEHATAN OLEH PESERTA BPJS GOLONGAN PBI DI PUSKESMAS
TANDANG BUHIT KECAMATAN BALIGE TAHUN 2016” ini beserta
seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menangggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Medan, Oktober 2016


Yang membuat pernyataan

Susi Sulastri Butar butar

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu kebutuhan masyarakat


dan sering kali menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan. Menyadari
bahwa pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan setiap warga Negara maka
pemerintah berupaya dari waktu ke waktu untuk menghasilkan program-program
yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Salah satu
program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia adalah
penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan
pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan
pada peserta BPJS kesehatan golongan PBI (Penerima Bantuan Iuran) di
Puskesmas Tandang Buhit Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 31 responden (31,0%)
memanfaatkan puskesmas dan sebanyak 69 (69,0%) tidak memanfaatkan
puskesmas Kecamatan Balige. Berdasarkan uji Bivariat dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel informasi (0,0001), Keterjangkauan (0,0001), dan
Sikap petugas (0,002) ada hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan
di puskesmas oleh peserta PBI, sedangkan berdasarka uji multivariat variabel
informasi mempunyai nilai Exp (B) sebesar 8,952, merupakan modelterbaik untuk
menentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan oleh peserta BPJS golongan PBI.
Disarankan Kepada Dinas Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan
Kesehatan (BPJS) agar berkomunikasi kepada Pemerintah Daerah menjelaskan
bahwa Jamkesmas dan BPJS PBI itu sama manfaatnya, kepada Puskesmas agar
memanfaatkan fasilitas puskesmas jika ada, kepada Pihak BPJS dan Puskesmas
agar lebih mensosialisasikan BPJS PBI agar masyarakat mempunyai pengetahuan
yang lebih baik tentang BPJS PBI dan kepada pemberi pelayanan kesehatan di
Puskesmas agar terus meningkatkan kinerja yang baik.

Kata Kunci: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan, Peserta Penerima Bantuan


Iuran (PBI).

iii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Good health care is a requirement of society and are often the size of the
development success. Recognizing that the health service needs of every citizen,
the government has attempted from time to time to produce programs that can
improve the overall health service. One of the programs organized by the
Government of Indonesia is the implementation of the National Health Insurance
program (JKN).
This type of research was a survey research using explanatory research or
research approaches explanation that aims to explain the factors that influence
the utilization of health services in the participant group health BPJS PBI
(Recipients Dues) in Puskesmas Tandang Buhit Toba Samosir 2016.
The results of this study indicate that as many as 31 respondents (31.0%)
utilize health centers and in 69 (69.0%) did not utilize the sub-district health
centers Balige. Based on Bivariate test in this study indicates that the variable
information (0.0001), Affordability (0.0001), and the attitude of officers (0,002)
no relation to the utilization of health services in health centers by PBI
participants, while the multivariate test variables based upon the information has
value Exp (B) of 8.952, an modelterbaik to determine the factors associated with
utilization of health services by participants BPJS PBI group.
Advised To the Department of Health and the BPJS in order to
communicate to the Local Government explained that JAMKESMAS and BPJS
PBI was the same benefits, the health center in order to avail the facility of a
health clinic if any, to the Party BPJS and health centers in order to further
promote BPJS PBI so that people have a better knowledge about BPJS PBI and to
health care providers in health centers in order to continuously improve the
performance was good.

Keywords: Utilization of Health Services, Participant Contribution Recipient.

iv

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kasihNya, skripsi dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS Golongan PBI di

Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige Tahun 2016” dapat diselesaikan

sebagai salah satu syarat untuk dapat meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai

pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan tulus kepada:

1. Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Heldy B Z, MPH., selaku Ketua Departemen Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara.

4. dr. Rusmalawaty, M. Kes.,selaku Dosen Pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. dr. Fauzi, SKM., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

Universitas Sumatera Utara


6. Destanul Aulia, SKM, MBA, Mec, PHD., selaku Dosen Penguji I yang

telah memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Puteri Citra Cinta Asyura Nst, SKM, MPH.,selaku Dosen Penguji II yang

telah memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. dr. Mhd. Makmur Sinaga, MS.., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

9. Berbagai pihak di wilayah kerja Puskesmas yang telah memberikan

bantuan, bimbingan dan kemudahan selama melakukan penelitian.

10. Teristimewa untuk Ayahanda tercinta, Almarhum Bintang Butarbutar dan

Ibunda terhebat EritaManik yang senantiasa mendoakan, memberikan

motivasi dan juga dukungan materil, begitu juga kepada adik-adikku

tercinta Friska Agustini Butarbutar, Prenny Pebry Butarbutar, Putri Dian

Asri Butarbutar dan Robbi Oktober Putra Napitupuluserta seluruh keluarga

yang telah memberikan dukungan dan semangat selama penyelesaian

skripsi ini.

11. Teman-teman terkasih, Ernanda Tambun, Cita Damanik, Gratia

Sihombing,, dan Winda Tampubolon, yang senantiasa ada untuk saling

menguatkan dan saling mendoakan.

12. Seseorang yang spesial bagi penulis kepada abang Saurin silalahi yang

senantiasa juga turut mendoakan, memberikan motivasi dan juga

dukungan materil kepada penulis.

13. Teman-teman peminatan AKK stambuk 2012, untuk kebersamaan dan

semangat yang telah diberikan, yang sudah bersedia berbagi ilmu kepada

penulis. Teman-teman PBL suka sipilihen dan untuk teman-teman LKP

vi

Universitas Sumatera Utara


Glugur Darat terima kasih untuk dukungan dan semangat yang telah

diberikan selama ini.

14. Untuk seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu,

memberikan semangat, dukungan dan doa selama ini.

Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian skripsi ini.

Oleh karena itu, saran penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Medan, Oktober 2016


Penulis,

Susi Sulastri Butar butar

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 10
2.1 Jaminan Kesehatan Nasional ......................................................... 10
2.1.1 Pengertian JKN .................................................................... 10
2.1.2 Prinsip JKN .......................................................................... 11
2.1.3 Manfaat JKN ........................................................................ 12
2.1.4 Pelayanan JKN ..................................................................... 13
2.1.5 Kepesertaan JKN ................................................................. 14
2.1.6 Pembiayaan JKN .................................................................. 17
2.1.6.1 Tarif.......................................................................... 17
2.1.6.2 Iuran ........................................................................ 18
2.1.6.3 Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan .................... 19
2.2 Peserta Penerima Bantuan Iuran .................................................... 21
2.3 Puskesmas ..................................................................................... 23
2.3.1 Pengertian Puskesmas .......................................................... 23
2.3.2 Upaya Puskesmas ................................................................ 25
2.4 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan ................................................ 26
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan ............................................................................. 27
2.5 Kerangka Konsep ........................................................................... 31
2.6 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................. 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 33
3.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 34

viii

Universitas Sumatera Utara


3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 36
3.5 Variabel dan Definisi Operasional ................................................ 36
3.6 Metode Pengukuran ....................................................................... 38
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................... 39
Bab IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 40
4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian .............................................. 40
4.2 Analisis Univariat............................................................................. 41
4.2.1 Deskripsi Responden berdasarkan Identitas ........................... 41
4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan ................... 42
4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap .............................. 44
4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan .............. 46
4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi ........................ 47
4.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Petugas ................. 49
4.2.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan
Puskesmas .............................................................................. 51
4.3 Analisis Bivariat ............................................................................... 52
4.3.1 Tabulasi Silang dan Hasil Uji Statistik ................................. 52
4.3.1.1 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan
Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta Penerima
Bantuan Iuran (PBI) di Kecamatan balige ............... 52
4.3.1.2 Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan
Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di
Kecamatan Balige ...................................................... 54
4.3.1.3 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan
Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di
Kecamatan Balige ................................................... 55
4.3.1.4 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan
Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan
Balige ....................................................................... 56
4.3.1.5 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan
Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di
Kecamatan Balige .................................................... 57
4.3.1.6 Tabulasi Silang Antara Keterjangkauan dengan
Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di
Kecamatan Balige ................................................. 58
4.3.1.7Tabulasi Silang Antara Sikap Petugas dengan
PemanfaatanPuskesmas Oleh Peserta PBI di
Kecamatan Balige ................................................... 59
4.3.2 Ringkasan Hasil Uji Statistik chi-square .............................. 60
4.4 Analisis Multivariat ......................................................................... 60

ix

Universitas Sumatera Utara


Bab V PEMBAHASAN ................................................................................... 62
5.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di
Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige. ................................. 62
5.1.1 Pengaruh Variabel Pendidikan Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas
Tandang Buhit Kecamatan Balige ............................................. 63
5.1.2 Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas
Tandang Buhit Kecamatan Balige .............................................. 65
5.1.3 Pengaruh Variabel Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas
Tandang Buhit Kecamatan Balige .............................................. 66
5.1.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang
Buhit Kecamatan Balige ............................................................. 68
5.1.5 Pengaruh Variabel Informasi Terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang
Buhit Kecamatan Balige ............................................................. 70
5.1.6 Pengaruh Variabel Keterjangkauan Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas
Tandang Buhit Kecamatan Balige .............................................. 71
5.1.7 Pengaruh Variabel Sikap Petugas Terhadap Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas
Tandang Buhit Kecamatan Balige .............................................. 73
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 75
6.1 Kesimpulan ......................................................................................... 75
6.2 Saran ................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Master Data

Lampiran 3 Pengolahan Data

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan peserta JKN PBI wilayah kerja 7


Puskesmas Balige September 2014 – November 2015

Tabel 2.1 Kerangka Konsep Penelitian 31

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Populasi 35

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen 38

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Terikat 39

Tabel 4.1 jenis Sarana Kesehatan di Puskesmas Tandang Buhit 40

Tabel 4.2 Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Tandang Buhit 41

Tabel 4.3 Distribusi esponden Berdasarkan Identitas (Umur, Jenis 42


Kelamin, Suku, Pekerjaan dan Pendidikan) di Kecamatan
Balige Tahun 2016

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di 43


Kecamatan Balige Tahun 2016

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan 43

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Kecamatan 45


Balige Tahun 2016

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap 46

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan 46


di Kecamatan Balige Tahun 2016

Tabel 4.9 Distribusi Kategori Berdasarkan Keterjangkauan 47

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi di 48


Kecamatan Balige Tahun 2016

Tabel 4.11 Distribusi Kategori Berdasarkan Informasi 49

Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi di 50


Kecamatan Balige Tahun 2016

xi

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.13 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap Petugas 51

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan 51


Puskesmas di Kecamatan Balige tahun 2016.

Tabel 4.15 Distribusi Kategori Berdasarkan Pemanfaatan Puskesmas 52

Tabel 4.16 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan 53


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta Penerima Bantuan
Iuran (PBI) di Kecamatan Pematang Balige Tahun 2016

Tabel 4.17 Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan 54


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige Tahun
2016

Tabel 4.18 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan 55


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan
Balige Tahun 2016.

Tabel 4.19 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan 56


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tahun 2016

Tabel 4.20 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan 57


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan
Balige Tahun 2016

Tabel 4.21 Tabulasi Silang Antara Keterjangkauan dengan 58


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan
balige Tahun 2016

Tabel 4.22 Tabulasi Silang Antara Sikap Petugas dengan 59


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan
Balige Tahun 2016

Tabel 4.23 Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel 60
Terikat

Tabel 4.24 Hasil Uji Regresi Logistik 61

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Susi Sulastri Butar butar

Tempat, Tanggal Lahir : Tampubolon, 27 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Status Perkawinan : Belum Menikah

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat Rumah : Jl. Serma muda, Onan Sampang

Riwayat Pendidikan

a. Tahun 1999-2005 : SD Negeri 173548 Onansampang

b. Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 2 Balige

c. Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 1 Balige

d. Tahun 2012-2016 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

: Sumatera Utara

xiii

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah salah satu sektor yang mempunyai peranan besar dalam

meningkatkan derajat hidup masyarakat, sehingga semua negara berupaya

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Pelayanan

kesehatan yang dimaksud adalah setiap upaya yang diselenggarakan oleh individu

atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan, kelompok ataupun masyarakat (SKN, 2012).

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan secara mudah, murah dan merata. Dengan meningkatkan pelayanan

kesehatan, pemerintah berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Salah satu upaya pemerintah dalam rangka memeratakan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat adalah dengan penyediaan beberapa fasilitas kesehatan

terutama puskesmas dan puskesmas pembantu, penyediaan obat, penyediaan

tenaga medis dan pencegahan penyakit menular, yang dapat menjangkau segala

lapisan masyarakat hingga ke daerah terpencil. Kemudahan akses ke sarana

pelayanan kesehatan berhubungan dengan faktor-faktor penentu, antara lain jarak

tempat tinggal dan waktu tempuh ke sarana kesehatan, status sosial ekonomi dan

budaya masyarakat (Riskesdas, 2007).

Pelayanan kesehatan yang baik merupakan suatu kebutuhan masyarakat

dan sering kali menjadi ukuran dalam keberhasilan pembangunan. Menyadari

Universitas Sumatera Utara


2

bahwa pelayanan kesehatan menjadi kebutuhan setiap warga Negara maka

pemerintah berupaya dari waktu kewaktu untuk menghasilkan program-program

yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh. Salah satu

program yang diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia adalah

penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menurut

Undang-undang (UU) yakni UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SJSN).

Kementerian Kesehatan sendiri sejak tahun 2005 telah melaksanakan

program jaminan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin, dimulai dengan

Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin (PJKMM)

atau lebih dikenal dengan program Askeskin (2005-2007) yang kemudian

berubah nama menjadi program Jaminan Kesehatan Masyarakat/Jamkesmas

(2008-2013), dan sekarang dikenal dengan program Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS)

golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kesemuanya memiliki tujuan yang

sama yaitu sebagai upaya untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang merupakan masa transisi sampai

dengan terlaksananya jaminan sosial sesuai UU SJSN.

JKN merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial

yang bersifat wajib berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang

SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat

Universitas Sumatera Utara


3

yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau

iurannya dibayar oleh pemerintah. JKN dibedakan menjadi dua yaitu Penerima

Bantuan Iuran (PBI) dan non PBI. PBI yakni peserta Jaminan Kesehatan bagi

fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang

iurannya dibayar oleh pemerintah sebagai peserta program jaminan kesehatan.

Peserta JKN–PBI adalah orang yang mengalami cacat tetap dan orang yang tidak

mampu. Peserta JKN non PBI terdiri dari: (1) pekerja penerima upah dan anggota

keluarganya, (2) pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, (3)

bukan pekerja dan anggota keluarganya (Fadjriadinur, 2013)

Penelitian Mujahidah (2013) di Puskesmas Marusu Kabupaten Maros

mendapatkan hasil bahwa perilaku konsumen terkait keluarga tidak ada hubungan

dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan karakteristik, motivasi,

persepsi, dan sikap ada hubungan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Penelitian yang dilakukan Rumengan (2015) di Puskesmas Paniki Bawah

Kecamatan Mapanget Kota Manado mendapatkan hasil bahwa secara bersama-

sama faktor persepsi tentang JKN, akses layanan serta persepsi terhadap tindakan

petugas kesehatan memiliki hubungan bermakna dan dengan pemanfaatan

pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan yang paling dominan hubungannya

adalah persepsi terhadap tindakan petugas kesehatan.

Pemerintah melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang menjadi mitra BPJS

kesehatan yaitu Fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan

rujukan tingkat lanjutan. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya

Universitas Sumatera Utara


4

disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan

perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis,

perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya (Kemenkes RI,

2014).

Diluncurkan program jaminan sosial nasional, pemerintah mengeluarkan

kebijakan untuk seluruh puskesmas harus sudah di akreditasi dan terregistrasi.

Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh

lembaga independen penyelenggaran akreditasi yang ditetapkan oleh menteri

setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas

yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan

pukesmas secara berkesinambungan, registrasi adalah proses pendaftaran

puskesmas yang melipiti pengajuan dan pemberian kode puskesmas. (Permenkes

RI No.75, 2014)

Puskesmas dalam sistem JKN/ BPJS memiliki peran yang besar kepada

peserta BPJS kesehatan. Apabila pelayanan puskesmas yang diberikan baik maka

akan semakin banyak peserta BPJS yang memanfaatkan pelayanan kesehatan,

namun dapat terjadi sebaliknya jika pelayanan dirasakan kurang memadai (Hasbi

2012). Permasalahan klasik yang sering timbul di Puskesmas adalah berupa

ketersediaan tenaga kesehatan yang kurang serta kelengkapan obat yang belum

memadai, ditambahkan pula dengan sikap dan perilaku petugas kesehatan

terhadap pasien. Terkadang hubungan antara petugas kesehatan dengan pasien

belum tercipta secara baik menimbulkan rendahnya tingkat kepercayaan terhadap

layanan yang diberikan. Hal tersebut banyak mempengaruhi minat masyarakat

Universitas Sumatera Utara


5

khususnya peserta BPJS kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan di

Puskesmas (Alamsyah, 2011).

Persebaran puskesmas di kabupaten/kota sudah cukup merata. Setiap

kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling sedikit 1 (satu)

puskesmas. Bila dibandingkan dengan seluruh penduduk Sumatera Utara

(13.326.307 jiwa), maka 1 puskesmas melayani 23.379 jiwa, bila dibandingkan

dengan standar nasional dimana 1 (satu) puskesmas melayani 30.000 jiwa, berarti

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah mampu menyediakan sarana kesehatan

khususnya puskesmas mencapai standar nasional tersebut (Dinas Kesahatan

Provinsi Sumatera Utara, 2013).

Peserta BPJS kesehatan berdasarkan UU terbagi dua yakni Peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantauan Iuran (Bukan PBI).

Peserta BPJS yang tergolong PBI adalah masyarakat yang tergolong fakir miskin

atau keluarga miskin dan tidak mampu. Jumlah peserta BPJS secara nasional

yang terdata pada Januari 2014 adalah sebanyak 116.122.065 jiwa/peserta

(Kemenkes, 2014).

Hasil Riskesdas tahun 2007 menyatakan bahwa kemudahan akses ke

sarana pelayanan kesehatan berhubungan dengan jarak tempat tinggal dan waktu

tempuh ke sarana kesehatan disamping status sosial-ekonomi dan budaya. Dari

segi waktu tempuh ke sarana pelayanan kesehatan 67,2 % penduduk dapat

mencapai sarana pelayanan kesehatan kurang atau sama dengan 15 menit dan

236% dapat mencapai dengan waktu 16-30 menit, sedangkan sisanya

memerlukan waktu lebih dari setengah jam untuk mencapai sarana kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


6

Sedangkan dari jarak menunjukkan bahwa 94,1% Rumah Tangga berada kurang

atau sama dengan 5 km dari sarana pelayanan kesehatan dan hanya 6 % yang

berjarak lebiih dari 5 km.

Peserta BPJS kesehatan berdasarkan UU terbagi dua yakni Peserta

Penerima BantuanIuran (PBI) dan Bukan Penerima Bantauan Iuran (Bukan PBI).

Peserta BPJS yang tergolong PBI adalah masyarakat yang tergolong fakir miskin

atau keluarga miskin dan tidak mampu. Jumlah peserta BPJS secara nasional

yang terdat apada Januari 2014 adalah sebanyak 116.122.065 jiwa / peserta

(Kemenkes, 2014).

Puskesmas Tandang Buhit merupakan salah satu dari dua puskesmas yang

ada di wilayah balige yang merupakan puskesmas kelurahan yang terletak di

kecamatan Balige dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 adalah 37.851 jiwa.

Berdasarkan informasi BPJS kesehatan di Puskesmas Balige tahun 2015, jumlah

penduduk yang terdaftar sebagai peserta ASKES PNS + BPJS mandiri sebanyak

6317 orang dan peserta BPJS yang tergolong PBI(Jamkesmas/KIS) adalah

sebanyak 6982 orang. Dengan jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di

puskesmas balige adalah 5 Dokter umum, 1 dokter gigi, 11 perawat, 11 bidan

PNS di Desa dan 27 Bidan PTT, 1 tenaga SKM, 1 Tenaga analisis Kesehatan, 2

tenaga gigi, 3 staf Administrasi dan 2 kefarmasian. Keberadaan puskesmas ini

dalam rangka pemerataan dan upaya peningkatan kesehatan masyarakat di Balige

yang melayani 27 desa/kelurahan dengan jam kerja pada hari senin sampai

dengan sabtu. Akan tetapi jumlah kunjungan dipuskesmas Balige oleh peserta

BPJS PBI (KIS) masih lebih rendah dibandingkan dengan jumlah kunjungan

Universitas Sumatera Utara


7

BPJS mandiri dan ASKES PNS. Yang kemudian kunjungan ke puskesmas

tersebut belum dapat dipastikan apakah peserta yang memanfaatkan BPJS PBI

tersebut adalah peserta yang berbeda atau peserta yang sama yang sering

menggunakan kartu BPJS PBIS miliknya.

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan peserta BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) di wilayah


kerja Puskesmas Balige kec.Balige Juli 2015 – Juni 2016 Bulan
Peserta BPJS
Peserta BPJS
Bulan MANDIRI DAN ASKES KIS/JAMKESMAS
PNS
Juli 2015 530 302
Agustus 2015 485 308
September 2015 630 402
Oktober 2015 680 308
November 2015 656 259
Desember 2015 565 305
Januari 2016 769 273
February 2016 674 273
Maret 2016 706 305
April 2016 749 325
Mei 2016 702 309
Juni 2016 830 175

TOTAL 7976 2544

Berdasarkan Tabel Jumlah Kunjungan pasien BPJS di puskesmas Balige

jumlah kunjungan BPJS PBI masih lebih rendah dibandingkan dengan jumlah

pasien Mandiri dan ASKES PNS.

Berdasarkan wawancara terhadap beberapa masyarakat PBI, mereka

mengatakan bahwa kurang mengerti akan haknya atas pelayanan seperti apa

yang diperoleh lewat JKN yang dimilikinya. Oleh karena itu, saat mereka butuh

pelayanan kesehatan biasanya berobat ke praktek bidan, pengobatan tradisional

atau beli obat dari warung saja. Dimana terdapat beberapa desa yang relatif jauh

Universitas Sumatera Utara


8

dari lokasi puskesmas sehingga membutuhkan biaya transportasi untuk mencapai

lokasi puskesmas. Pekerjaan di Kecamatan Balige yang rata-rata bertani membuat

mereka tidak sempat dengan mudah mencari pelayanan kesehatan karena mereka

masih bekerja diladang, puskesmas sudah tutup. Sehingga terkadang mereka

mencari puskesmas sudah dalam kondisi kesehatan persalinan, batuk yang

berkepanjangan, serta saat penyakitnya sudah parah seperti TB paru. Beberapa

pasien juga mengeluhkan tentang pelayanan kesehatan puskesmas seperti

terkadang dokter tidak ditempat pada jam kerja sehingga perlu menunggu lagi,

kemudian keramahan petugas kesehatan yang kurang didapatkan pasien BPJS

golongan PBI.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, peneliti tertarik

melakukan penelitian yakni tentang faktor-faktor yang memepengaruhi

pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS kesehatan di Puskesmas

Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah faktor-faktor yang memepengaruhi pemanfaatan pelayanan

kesehatan pada peserta BPJS kesehatan golongan PBI (Penerima Bantuan Iuran)

di Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige Tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


9

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan

faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta

BPJS kesehatan golongan PBI (Penerima Bantuan Iuran) di Puskesmas Tandang

Buhit Kecamatan Balige Tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Dinas Kesehatan Kabupaten

Tobasa mengenai sejauh mana pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh

peserta BPJS golongan PBI sehingga dapat mengambil suatu kebijakan

dan membuat program yang sesuai guna meningkatkan pemanfaatan BPJS

golongan PBI.

2. Sebagai bahan informasi kepada pihak Puskesmas Balige dalam hal

peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kualitas

pelayanan kesehatan peserta Penerima Bantuan Iuran.

3. Sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian

yang lebih lanjut.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta

keterampilan dalam melakukan penelitian khususnya tentang pemanfaatan

pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS golongan PBI.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

2.1.1 Pengertian JKN

Jaminan Kesehatan Nasional adalah jaminan perlindungan kesehatan agar

peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam

memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iuran/iurannya dibayar oleh pemerintah (Kemenkes RI, 2013).

Menurut Naskah Akademik SJSN, Program Jaminan Kesehatan Nasional

adalah suatu program pemerintah dan masyarakat/rakyat dengan tujuan

memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat

Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera.

Tujuan penyelenggaran JKN ini adalah untuk memberikan manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan akan pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan (UU No.

40 Tahun 2004 Pasal 19 ayat 2).

2.1.2 Prinsip JKN

Dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN pada Pasal 19 ayat 1 dan

bagian penjelasan, JKN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip

asuransi sosial dan prinsip ekuitas.

1. Prinsip asuransi sosial meliputi:

10

Universitas Sumatera Utara


11

a. Kegotongroyongan antara peserta kaya dan miskin, yang sehat dan

sakit, yang tua dan muda, serta beresiko tinggi dan rendah;

b. Iuran berdasarkan persentase upah/penghasilan untuk peserta

penerima upah atau suatu jumlah nominal tertentu untuk peserta

yang tidak menerima upah;

c. Dikelola dengan prinsip nirlaba, artinya pengelolan dana

digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta dan setiap

surplus akan disimpan sebagai dana cadangan dan untuk

peningkatan manfaat dan kualitas layanan.

2. Prinsip ekuitas yaitu kesamaan dalam memperoleh pelayanan sesuai

dengan kebutuhan medis yang tidak terkait dengan besaran iuran yang

telah dibayarkan.

2.1.3 Manfaat JKN

Dalam Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Tahun

2013, manfaat JKN terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis berupa

pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans.

Ambulans hanya diberikan diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas

Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.

Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional mencakup pelayanan promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk pelayanan obat dan bahan medis

habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis. Manfaat pelayanan promotif dan

preventif meliputi pemberian pelayanan:

Universitas Sumatera Utara


12

a. Penyuluhan kesehatan perseorangan, meliputi paling sedikit

penyuluhan mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan

perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Imunisasi dasar, meliputi Baccile Calmett Guerin (BCG), Difteri

Pertusis tetanus dan Hepatitis B (DPTHB), Polio, dan Campak.

c. Keluarga berencana, meliputi konseling, kontrasepsi dasar,

vasektomi, dan tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang

membidangi keluarga berencana. Vaksin untuk imunisasi dasar dan

alat kontrasepsi dasar disediakan oleh Pemerintah dan/atau

Pemerintah Daerah.

d. Skrining kesehatan, diberikan secara selektif yang ditujukan untuk

mendeteksi risiko penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari

risiko penyakit tertentu.

Meskipun manfaat yang dijamin dalam JKN bersifat komprehensif, masih ada

manfaat yang tidak dijamin meliputi:

a. Tidak sesuai prosedur;

b. Pelayanan di luar Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS;

c. Pelayanan bertujuan kosmetik;

d. General checkup, pengobatan alternatif;

e. Pengobatan untuk mendapatkan keturunan, pengobatan impotensi;

f. Pelayanan kesehatan pada saat bencana;

g. Pasien Bunuh Diri/Penyakit yang timbul akibat kesengajaan untuk

menyiksa diri sendiri/Bunuh Diri/Narkoba.

Universitas Sumatera Utara


13

2.1.4 Pelayanan JKN

Pelayanan kesehatan yang dimaksud disini sesuai dengan Buku Pegangan

Sosialisasi JKN dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Tahun 2013 sebagai

berikut.

a. Jenis Pelayanan: Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh

peserta JKN, yaitu berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta

akomodasi dan ambulans (manfaat non medis).

b. Prosedur Pelayanan: Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan

pertama-tama harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas

kesehatan tingkat pertama. Bila peserta memerlukan pelayanan kesehatan

tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh

fasilitas kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan

kegawatdaruratan medis.

c. Kompensasi Pelayanan: Bila di suatu daerah belum tersedia fasilitas

kesehatan yang memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis

sejumlah peserta, BPJS Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang

dapat berupa:penggantian uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau

penyediaan fasilitas kesehatan tertentu. Penggantian uang tunai hanya

digunakan untuk biaya pelayanan kesehatan dan transportasi.

d. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan: Penyelenggara pelayanan kesehatan

meliputi semua fasilitas kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS

Kesehatan baik fasilitas kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah,

Universitas Sumatera Utara


14

dan swasta yang memenuhi persyaratan melalui proses kredensialing dan

rekredensialing.

2.1.5 Kepesertaan JKN

Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling

singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran. Peserta

tersebut meliputi: Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan bukan PBI JKN dengan

rincian sebagai berikut:

a. Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir

miskin dan orang tidak mampu.

b. Peserta bukan PBI adalah adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin

dan orang tidak mampu yang terdiri atas:

1) Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Pegawai Negeri Sipil;

b) Anggota TNI;

c) Anggota Polri;

d) Pejabat Negara;

e) Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri;

f) Pegawai Swasta;

g) Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan huruf f

yang menerima Upah.

2) Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, yaitu:

a) Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri

b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah

Universitas Sumatera Utara


15

c) Pekerja sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, termasuk

warga negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

(enam) bulan.

3) Bukan Pekerja dan anggota keluarganya terdiri atas:

a) Investor;

b) Pemberi Kerja;

c) Penerima Pensiun;

d) Veteran;

e) Perintis Kemerdekaan;

f) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sampai dengan

huruf e yang mampu membayar iuran.

4) Penerima pensiun terdiri atas:

a) Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;

b) Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak

pensiun;

c) Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;

d) Penerima Pensiun selain huruf a, huruf b, dan huruf c;

e) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun

sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d

yang mendapat hak pensiun.

Anggota keluarga bagi pekerja penerima upah meliputi:

a. Istri atau suami yang sah dari peserta;

Universitas Sumatera Utara


16

b. Anak kandung, anak tiri dan/atau anak angkat yang sah dari peserta,

dengan kriteria:

1. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai

penghasilan sendiri;

2. Belum berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau belum berusia 25

(dua puluh lima) tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

Sedangkan Peserta bukan PBI JKN dapat juga mengikutsertakan anggota

keluarga yang lain.

5) WNI di Luar Negeri

Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri

diatur dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri.

6) Hak dan kewajiban Peserta

Setiap Peserta yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan berhak

mendapatkan identitas Peserta dan manfaat pelayanan kesehatan di

Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

7) Prosedur pendaftaran Peserta

a. Pemerintah mendaftarkan PBI JKN sebagai Peserta kepada

BPJS Kesehatan.

b. Pemberi kerja mendaftarkan pekerjanya atau pekerja dapat

mendaftarkan diri sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

c. Bukan pekerja dan peserta lainnya wajib mendaftarkan diri

dan keluarganya sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


17

Setiap Peserta yang telah terdaftar pada BPJS kesehatan berkewajiban

untuk membayar iuran dan melaporkan data kepesertaannya kepada BPJS

kesehatan dengan menunjukkan identitas peserta pada saat pindah domisili dan

atau pindah kerja.

Masa berlaku kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional berlaku selama

yang bersangkutan membayar Iuran sesuai dengan kelompok peserta dan status

kepesertaan akan hilang bila Peserta tidak membayar Iuran atau meninggal dunia.

Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional dilakukan secara bertahap, yaitu tahap

pertama mulai 1 Januari 2014, kepersetaannya paling sedikit meliputi: PBI

Jaminan Kesehatan, anggota TNI/PNS di Lingkungan Kementerian Pertahanan

dan anggota keluarganya, anggota Polri/PNS di lingkungan Polri dan anggota

keluarganya, peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) beserta anggota

keluarganya, serta peserta jaminan pemeliharaan kesehatan Jamsostek dan

anggota keluarganya. Selanjutnya tahap kedua meliputi seluruh penduduk yang

belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan paling lambat pada tanggal 1

Januari 2019.

2.1.6 Pembiayaan JKN

2.1.6.1 Tarif

Pelaksanaan tarif pelayanan program Jaminan Kesehatan Nasional

didasarkan pada tarif Indonesian-Case Based Groups atau yang disebut Tarif INA-

CBG‟s dimana besarab pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan kepada fasilitas

Universitas Sumatera Utara


18

kesehatan tingkat lanjutan atas paket layanan yang didasarkan kepada

pengelompokan diagnosis penyakit (Kemenkes RI, 2013).

Tarif pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama

meliputi:

a) Tarif kapitasi yaitu rentang nilai yang besarnya untuk setiap fasilitas

kesehatan tingkat pertama ditetapkan berdasarkan seleksi dan kredensial

yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Tarif kapitasi diberlakukan bagi fasilitas kesehatan tingkat

pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan komprehensif kepada

peserta program jaminan kesehatan berupa rawat jalan tingkat pertama,

b) Tarif non kapitasi yaitu nilai besaran yang sama bagi seluruh fasilitas

kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan

kepada peserta program jaminan kesehatan berupa rawat inap tingkat

pertama dan pelayanan kebidanan dan neonatal (Kemenkes RI, 2013).

2.1.6.2 Iuran

Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara

teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan

Kesehatan (pasal 16, Perpres No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan). Dalam

program JKN ini Iuran Peserta PBI dibayar oleh Pemerintah, Peserta Pekerja

Bukan Penerima Upah dan Peserta Bukan Pekerja iurannya dibayar oleh Peserta

yang bersangkutan. Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional ditetapkan

melalui Peraturan Presiden dan ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan

perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan dasar hidup yang layak.

Universitas Sumatera Utara


19

Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan

berdasarkan persentase dari upah (untuk pekerja penerima upah) atau suatu

jumlah nominal tertentu (bukan penerima upah dan PBI). Setiap pemberi kerja

wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi

tanggung jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut stiap bulan kepada BPJS

kesehatan secara berkala (paling lambat tanggal 10 setiap bulan). Apabila tanggal

10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, makan iuran dibayarkan pada hari kerja

berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran JKN dikenakan denda administratif

sebesar 2% (dua persen) perbulan dari total iuran yang tertunggak dan dibayar

oleh Pemberi Kerja. Peserta Pekerja Bukan Penerima upah dan Peserta bukan

pekerja Wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan paling

lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan kepada BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan menghitung kelebihan atau kekurangan iuran JKN sesuai

dengan Gaji atau Upah Peserta. Dalam hal ini terjadi kelebihan atau kekurangan

pembayaran iuran, BPJS Kesehatan memberitahukan secara tertulis kepada

Pemberi Kerja dan/atau Peserta paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak

diterimanya iuran. Kelebihan atau kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan

dengan pembayaran Iuran bulan berikutnya. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata

cara pembayaran iuran diatur dengan Peraturan BPJS Kesehatan.

2.1.6.3 Cara Pembayaran Fasilitas Kesehatan

BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat

pertama secara pra upaya berdasarkan kapitasi atas jumlah peserta yang terdaftar

di fasilitas kesehatan tingkat pertama (Perpres No. 12 Tahun 2013 pasal 39).

Universitas Sumatera Utara


20

Dalam hal fasilitas kesehatan tingkat pertama di suatu daerah di suatu daerah tidak

memungkinkan, mengingat kondisi geografis Indonesia, tidak semua fasilitas

kesehatan dapat dijangkau dengan mudah. Maka, jika di suatu daerah tidak diberi

wewenang untuk melakukan pembayaran dengan mekanisme lain yang berhasil

guna.

Fasilitas kesehatan rujukan (rumah sakit) menggunakan sistem

pembayaran berdasarkan Indonesian Case Based Group‟s (INA CBG‟s). Besaran

kapitasi dan INA CBG‟s ditinjau sekurang-kurangnya setiap 2 (dua) tahun sekali

oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan

uraian pemerintahan di bidang keuangan. Selain itu berdasarkan Perpres No.12

Tahun 2013 pasal 40 menjelaskan bahwa:

1. Pelayanan gawat darurat yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang

tidak menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan dibayar dengan

penggantian biaya yang ditagihkan langsung oleh fasilitas kesehatan

kepada BPJS Kesehatan.

2. BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada fasilitas kesehatan

setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut.

3. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan menarik biaya pelayanan

kesehatan kepada peserta.

Tarif kapitasi adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan

dimana pemberi pelayanan kesehatan (dokter atau rumah sakit) menerima

sejumlah pembayaran per periode waktu (bulanan) yang dibayar dimuka oleh

BPJS Kesehatan kepada fasilitas tingkat pertama berdasarkan jumlah peserta yang

Universitas Sumatera Utara


21

terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang

diberikan. Tarif kapitasi untuk setiap fasilitas kesehatan tingkat pertama

disesuaikan dengan rentang nilai yang besarannya ditetapkan berdasarkan seleksi

dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS. Selain itu, tarif kapitasi ini

diberlakukan bagi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melaksanakan

pelayanan kesehatan komprehensif kepada peserta program jaminan kesehatan

berupa rawat jalan tingkat pertama.

2.2 Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Peserta PBI adalah penduduk miskin dan tidak mampu (peserta

Jamkesmas dan sebagian peserta jamkesda) yang mendapat bantuan iuran dari

pemerintah yang tadinya dikelola oleh Kemenkes atau oleh pemda diserahkan

pengelolaannya kepada BPJS Kesehatan. Peserta PBI tidak membayar iuran,

tetapi mendapat bantuan iuran dari pemerintah yang dibayarkan pemerintah

kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Penerima bantuan iuran adalah fakir miskin dan orang tidak mampu.

Artinya, pemerintah dapat memberikan bantuan sosial untuk membayar iuran

kepada yang tidak miskin secara ekonomis. Frasa ‟orang tidak mampu‟ dimuat

sesuai dengan kenyataan bahwa orang yang masih mampu makan, tidak mampu

berobat atau membayar rumah sakit, karena ketidakpastian besaran biaya yang

harus dibayarkan. Dalam PP 101/2012 frasa „orang tidak mampu‟ dirumuskan

sebagai “orang tidak mampu adalah orang yang mempunyai sumber mata

pencaharian, gaji atau upah, yang hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar yang

layak namun tidak mampu membayar iuran bagi dirinya dan keluarganya”.

Universitas Sumatera Utara


22

Badan penyelenggara Jaminan Sosial wajib memberikan informasi tentang

hak dan kewajiban kepada peserta JKN baik PBI maupun Non PBI untuk

mengikuti ketentuan yang berlaku. Artinya BPJS Kesehatan secara transparan dan

aktif melakukan sosialisasi. Tidak ada peserta yang tidak memahami dan tidak

menggunakan haknya. Sampai bulan Mei 2014, BPJS masih diberi nilai D (tidak

lulus) dalam aspek sosialisasi. Padahal pemahaman publik merupakan kunci

keberhasilan JKN.

Setiap peserta PBI dan Non PBI berhak memperoleh manfaat dan

informasi tentang pelaksanaan program jaminan sosial yang diikutinya. Manfaat

JKN yang bersifat komprehensif sudah diatur dalam Perpres 111/2013 dan

beberapa Permenkes yang mengatur JKN, termasuk Permenkes yang mengatur

tarif kapitasi dan CBG. Hanya saja, karena tidak lengkapnya penjelasan dan

sosialisasi, banyak RS dan dokter yang tidak memberikan layanan sesuai konsep

JKN yaitu semua kebutuhan medis diberikan. Banyak RS membatasi pemberian

obat dan layanan dengan alasan tidak dijamin JKN.

Masih perlu waktu dan upaya keras BPJS, Kemenkes, dan pihak-pihak lain

yang berwenang untuk menjelaskan bahwa semua kebutuhan medis peserta harus

dijamin oleh JKN/BPJS. Peserta juga harus memahami bahwa „permintaan‟

dirinya atau „nasihat atau permintaan dokter‟ yang merawat atau mengobati pasien

bukan kebutuhan medis. Memang kebutuhan medis tidak bisa dipahami oleh

pasien. Dokter yang merawatlah yang mengetahui. Bisa jadi dokter memiliki

kepentingan dirinya, maka dokter bisa berbuat moral hazard dengan menjelaskan

kepada pasien bahwa pasien perlu obat atau tindakan ini-itu, sayangnya tidak

Universitas Sumatera Utara


23

dijamin atau dibatasijaminannya dalam JKN. Kemudian dokter tersebut meminta

pasien membayar sendiri, untuk mendapatkan bayaran yang lebih dari pasien.

Untuk menghindari moral hazard dokter atau tenaga kesehatan, maka BPJS harus

melakukan audit medis dan memberikan sanksi administratif, finansial, atau

bahkan sanksi hukun jika terdapat moral hazard atau kecurangan/fraud oleh

dokter atau pimpinan RS. Hal ini belum dijalankan BPJS pada tahun 2014

(Thabrany, 2014).

2.3 Puskesmas

2.3.1 Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Permenkes RI, 2014).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah

kerja. Dalam pengertian Puskesmas ini terdapat beberapa aspek, yaitu: (a) sebagai

unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, serta berperan

menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional, (b) pembangunan

kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal,

(c) Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan

kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara


24

kemampuannya, dan (d) secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah

satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih satu Puskesmas,

maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi dua (Permenkes RI, 2014).

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat yang: (1) Memiliki perilaku sehat yang meliputi

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat (2) Mampu menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu, (3) Hidup dalam lingkungan sehat dan (4)

memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat (Permenkes RI, 2014).

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, keduanya ditinjau dari sistem

kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya

pelayanan yang diselenggarakan adalah :

a) Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah

setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan

sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.

b) Upaya Kesehatan Perorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah

suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang

bertujuan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perorangan (Permenkes RI, 2014).

Universitas Sumatera Utara


25

2.3.2 Upaya Puskesmas

Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas yakni

terwujudnya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat, puskesmas bertanggung

jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari Sistem Kesehatan Nasional

merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut

dikelompokkan menjadi dua yakni :

1. Upaya Kesehatan Masayarakat (UKM)

a. Upaya kesehatan masyarakat essensial harus diselenggarakan oleh

setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan

minimal Kabupaten/Kota bidang kesehatan, yaitu :

a) Pelayanan Promosi Kesehatan

b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan

c) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB

d) Pelayanan Gizi, dan

e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

b. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya

kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang

sifatnya inovatif dan/ atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi

pelayanan, yang disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,

khususnya wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di

masing-masing puskesmas.

Universitas Sumatera Utara


26

2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuaikan

dengan standar prosedur operasional dan standar pelayanan yang meliputi :

a. Pelayanan Rawat Jalan

b. Pelayanan Gawat Darurat

c. Pelayanan satu hari (one day care)

d. Home care, dan

e. Pelayanan Rawat Inap

Untuk melaksanakan upaya kesehatan, puskesmas juga

harusmenyelenggarakan manajemen puskesmas, pelayanan kefarmasian,

pelayanankeperawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium

(Permenkes RI,2014).

2.4 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Donabedian dalam Notoatmodjo (2007), pemanfaatan pelayanan kesehatan

adalah interaksi antara konsumen dengan provider (penyedia pelayanan).

Pemanfaatan pelayanan kesehatan erat hubungannya dengan kapan seseorang

memerlukan pelayanan kesehatan dan seberapa jauh efektifitas pelayanan

tersebut. Hubungan antara keinginan sehat dan pernyataan akan pelayanan

kesehatan hanya kelihatannya saja sederhana, tetapi sebenarnya sangat kompleks.

Universitas Sumatera Utara


27

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan

Kesehatan

Menurut Dever dalam Betty Sirait Tahun 2013, ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu: (1) faktor sosiokultural

meliputi teknologi pemanfaatan pelayanan kesehatan dan nroma/nilai yang ada di

masyarakat, (2) faktor organisaai meliputi, ketersediaan sumber daya, akses

geografi, sosial dapat diterima mengarah pada faktor psikologis, sosial dan faktor

budaya, sedangkan terjangkau mengarah kepada fakor ekonomi, (3) faktor yang

berhubungan dengan konsumen, interaksi konsumen dengan provider, (4) faktor

yang berhubungan dengan produsen, mencakup karakteristik dari provider dan

faktor ekonomi.

Menurut pendapat Wirick yang dikutip oleh Sopar (2009) terdapat 4

(empat) faktor-faktor yang memengaruhi permintaan pelayanan kesehatan yaitu:

1. Kebutuan, seseorang yang menderita suatu penyakit akan mencari

pelayanan atau pemeriksaan medis.

2. Kesadaran akan kebutuhan tersebut, seseorang harus tahu dan memahami

bahawa ia membutuhkan pelayanan medis.

3. Kemampuan finansial harus tersedia untuk memperoleh pelayanan yang

dibutuhkan.

4. Tersedia fasilitas dan sarana pelayanan.

Berbagai karakteristik masyarakat peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)

memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, diantaranya adalah karakteristik

demografi. Faktor umur merupakan dasar penggunaan kesehatan yang utama,

Universitas Sumatera Utara


28

umur tidak hanya berhubungan dengan tingkat pelayanan melainkan juga jenis

pelayanan dan penerimaan pelayanan. Faktor jenis kelamin juga merupakan faktor

lain yang memengaruhi penerimaan pelayanan, tuntutannya terhadap sistem

pemeliharaan kesehatan termasuk diantaranya masalah dokter, obat dan fasilitas

pelayanan kesehatan. Tingkat penghasilan, pengetahuan masyarakat juga sebagai

salah satu dasar utama dalam tingkat kemauan dan kemampuan dalam membayar

premi asuransi. Penghasilan tidak hanya berhubungan dengan kemampuan dan

kemauan membayar, melainkan juga berhubungan dengan permintaan pelayanan

kesehatan dan jenis pelayanan yang diterima.

Menurut Anderson (1968) dalam Notoatmodjo (2007), bahwa beberapa faktor

yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah:

1. Faktor predisposisi (predisposing)

Ada banyak orang memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan layanan

lebih banyak dari pada individu lainnya, dimana kecenderungan ke arah

penggunaannya bisa diketahui dengan karakteristik individu yang ada sebelumnya

dengan permulaan episode tertentu penyakit tersebut. Orang-orang tertentu yang

karakteristik ini lebih memungkinkan memanfaatkan layanan kesehatan walaupun

karakteristiknya tidak secara langsung bertanggungjawab terhadap pemanfaatan

layanan kesehatan. Karakteristik demikian mencakup demografi, struktur sosial,

dan variabel-variabel keyakinan bersikap. Misalnya usia dan jenis kelamin adalah

variabel-variabel demografis yang sangat berkaitan dengan kesehatan dan

kesakitan. Namun, semua ini masih dianggap menjadi kondisi memengaruhi kalau

Universitas Sumatera Utara


29

sejauh usia tidak dianggap suatu alasan untuk memperhatikan perawatan

kesehatan.

Variabel-variabel struktur sosial mencerminkan lokasi (status) individu dalam

masyarakat sebagaimana diukur melalui karakteristik seperti pendidikan,

pekerjaan kepala keluarga, bagaimana gaya hidup individu, kondisi fisik serta

lingkungan sosial dan pola perilaku yang akan menghubungkan dengan

pemanfaatan layanan kesehatan. Karakteristik demografis dan struktur sosial juga

terkait dengan sub komponen ketiga kondisi yang memengaruhi sikap atau

keyakinan mengenai perawatan kesehatan, dokter, dan penyakit. Apa yang

seorang individu pikir tentang kesehatan pada hakekatnya bisa memengaruhi

kesehatan dan perilaku kesakitan. Seperti halnya variabel-variabel lain yang

memengaruhi, keyakinan kesehatan tidak dianggap menjadi suatu alasan langsung

terhadap pemanfaatan layanan kesehatan namun benar-benar dapat berakibat pada

perbedaan dalam kecenderungan ke arah pemanfaatan layanan kesehtan tersebut.

Misalnya, keluarga yang sangat yakin dalam hal kemanjuran pengobatan dokter,

mereka akan mencari dokter seketika dan memanfaatkan lebih banyak layanan

dari pada keluarga yang kurang yakin dalam hasil pengobatan tersebut.

2. Faktor pemungkin (enabling)

Kondisi pemungkin menyebabkan sumberdaya layanan kesehatan wajib

tersedia bagi individu. Kondisi pemungkin bisa diukur menurut sumberdaya

keluarga seperti pendapatan, tingkatan pencakupan asuransi kesehatan. Atau

sumber lain dari pembayaran pihak ketiga, apakah individunya memiliki

sumberdaya perawatan kesehatan berkala atau tidak. Sehingga sumberdaya

Universitas Sumatera Utara


30

perawatan kesehatan berkala atau tidak, dan akses ke sumberdaya menjadi hal

sangat penting.

Terlepas dari sifat-sifat keluarga, karakteristik pemungkin tertentu pada

komunitas dimana keluarga tersebut hidup bisa juga memengaruhi pemanfaatan

layanan. Satu karakteristik demikian adalah pokok dari fasilitas kesehatan dan

petugas dalam suatu komunitas. Apabila sumberdaya menjadi melimpah dan bisa

dipakai tanpa harus bertunggu, maka semuanya bisa dimanfaatkan lebih sering

oleh masyarakat. Dari sudut pandang ekonomi, orang bisa berharap orang-orang

yang mengalami pendapatan rendah agar menggunakan lebih banyak layanan

kesehatan medis. Ukuran lain sumberdaya masyarakat mencakup wilayah negara

bagian dan sifat pola pedesaan dan perkotaan dari masyarakat dimana keluarga

tinggal. Variabel-variabel ini dikaitkan dengan pemanfaatan dikarenakan norma-

norma setempat menyangkut bagaimana pengobatan sebaiknya dipraktekkan atau

melombai nilai-nilai masyarakat yang memengaruhi perilaku individu yang

tinggal di masyarakat tersebut. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku kesehatan

seseorang atau masyarakat ditentukan juga dariada tidaknya informasi kesehatan

yang diterima.

3. Faktor tingkatan kesakitan (illness level)

Faktor ini memengaruhi individu atau suatu keluarga dalam hal pemanfaatan

layanan kesehatan apabila saat mengalami kesakitan. Tingkatan kesakitan

memperlihatkan penyebab paling langsung terhadap pemanfaatan layanan

kesehatan.

Universitas Sumatera Utara


31

2.5 Kerangka Konsep penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan

maka kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel Bebas Variabel Terikat

Faktor Predisposisi:

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Pengetahuan

4. Sikap

Pemanfaatan Pelayanan
Faktor pemungkin :
Kesehatan
1. Informasi

2. Keterjangkauan

Faktor Penguat

1. Sikap petugas yaitu

perawat dan dokter

terhadap pasien

BPJS Golongan

PBI

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

Universitas Sumatera Utara


32

2.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian, dan kerangka konsep, maka

dapat hipotesis penelitian ini terdapat pengaruh faktor predisposisi (meliputi

pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap) dan faktor pemungkin (meliputi

informasi dan keterjangkauan) dan faktor kebutuhan (Sikap petugas yaitu perawat

dan dokter terhadap pasien jamkesmas) terhadap di Puskesmas Tandang Buhit

Kecamatan Balige Tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan

pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan

pada peserta BPJS kesehatan golongan PBI (Penerima Bantuan Iuran) di

Puskesmas Tandang Buhit Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 LokasiPenelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Tandang Buhit, terletak di

KelurahanPardedeOnan. Berdasarkan informasi BPJS kesehatan di Puskesmas

Tandang Buhit Tahun 2016jumlahpenduduk yang terdaftarsebagaipesertaBPJS

yang tergolong PBI(Jamkesmas) adalah sebanyak 6982 orang.Data kunjungan

Peserta BPJS kesehatan golongan PBI untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

rawat jalan di Puskesmas Tandang Buhitdikatakan lebih rendahdibandingkan

jumlah kunjungan Non PBI.

3.2.2 WaktuPenelitian

Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus

sampai penelitian selesai. Waktu yang digunakan adalah untuk pengambilan data,

pengolahan dan analisa data serta penyusunan hasil penelitian.

33

Universitas Sumatera Utara


34

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhanmasyarakat yang

termasukdalamkategoripasien BPJS golongan PBI di Puskesmas Tanang Buhit.

Populasi berjumlah 37.85orangdari6kelurahan.

3.3.2 Sampel

Sampel adalahsebagiandarijumlahdankarakteristik yang

dimilikiolehpopulasi. Padapenelitianini,

metodepemilihansampelmenggunakanteknik Stratified Random Sampling

denganbesar sampling diukurdenganrumusSlovin (Notoatmodjo, 2003), yaitu :

keterangan:

N = Besar Populasi = 6982 peserta

n = Besar Sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1) Maka,

hasil dari penentuan sampel dalam penelitian ini adalah :

Besarpopulasi PBI KecamatanBaligeadalahsebanyak7389keluarga (N).

makabesarsampeladalah :

n = 98,8847 ≈ 100

Universitas Sumatera Utara


35

Berdasarkan rumus diatas, besar sampel pada penelitian ini adalah sebesar
100 jiwa.
Sampel diambil dengan metode stratified random sampling yaitu suatu
metode pengambilan sampel dimana populasi yang bersifat heterogen dibagi-bagi
dalam lapisan-lapisan (strata) yang saling pisah tuntas dan dari setiap strata
dapatdiambil sampel secara acak (Notoatmodjo, 2012). Jadi jumlah sampel
berdasarkan per kelurahan/desa dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Menurut Populasi
No Kelurahan/Desa Populasi Jumlah Perhitungan Sampel
Peserta
1 Siboruon 156 91 (91×100):6982 1
2 Hutagaol Peatalum 1.292 738 (738×100):6982 11
3 Bonandolok II 191 110 (110×100):6982 2
4 Hutanamora 387 220 (220×100):6982 3
5 Hutadame 319 148 (148×100):6982 2
6 Bonandolok I 327 126 (126×100):6982 2
7 Bonandolok III 546 305 (305×100):6982 4
8 Sibuntuon 364 132 (132×100):6982 2
9 Lumban Gorat 318 85 (85×100):6982 1
10 Pardede Onan 3278 424 (424×100):6982 6
11 Napitupulu 3.125 324 (324×100):6982 5
12 Balige III 2.293 203 (203×100):6982 3
13 Balige II 534 101 (101×100):6982 1
14 Paindoan 801 184 (184×100):6982 3
15 Parsuratan 555 156 (156×100):6982 2
16 Hutabulu Mejan 746 279 (279×100):6982 4
17 Sariburaja
Janjimaria 1103 297 (297×100):6982 4
18 Baruara 1287 622 (622×100):6982 10
19 Matio 622 310 (310×100):6982 4
20 Lumban Pea 1486 345 (345×100):6982 5
21 Lumban Gaol 1175 320 (320×100):6982 5
22 Sibolahutang Sas 1829 403 (403×100):6982 6
23 Lumban Bulbul 705 303 (303×100):6982 4
24 Balige I 1636 230 (230×100):6982 3
25 Lumban Dolok 1848 135 (135×100):6982 2
26 Lumban Pea Timur 1058 287 (287×100):6982 4
27 Tambunan Sunge 225 104 (104×100):6982 1

TOTAL 37.851 6982 100

Universitas Sumatera Utara


36

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer

diperolehdengancarawawancaralansungkepadarespondendenganmenggunakanped

omankuesioner.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunderpenelitianinidiperolehlaporanatau data-data berbagaiinstansi

yang terkaitpenelitianiniseperti:

1) DinasKesehatanKabupatenTobasa

2) PuskesmasTandang Buhit

3) BPS KabupatenTobasa

3.5 VariabeldanDefinisiOperasional

3.5.1 Variabel Independen

1. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti

oleh responden.

2. Pekerjaan adalah jenis kegiatan rutin yang dilakukan responden untuk

memperoleh upah/penghasilan agar dapat memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui renponden tentang

BPJS PBI dan penggunaannya di puskemas.

4. Sikap adalah tanggapan peserta terhadap pentingnya memanfaatkan

pelayanan kesehatan dengan menggunakan Jamkesmas.

Universitas Sumatera Utara


37

5. Informasi adalah asal atau sumber keterangan-keterangan yang diperoleh

responden tentang program pelayanan kesehatan puskesmas baik melalui

tenaga kesehatan di puskesmas, keluarga, teman, tetangga dan perangkat

desa lainnya.

6. Keterjangkauan adalah jauh dekatnya tempat yang akan ditempuh oleh

responden kepelayanan kesehatan dan biaya yang diperlukan untuk

mencapai pelayanan kesehatan.

7. Sikap petugas yakni perawat dan dokter kepada peserta BPJS golongan

PBIadalah penilaian peserta BPJS golongan PBI terhadap tanggapan atau

respons yang ditunjukkan oleh perawat maupun dokter selama melayani

peserta untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di Puskesmas disaat

responden datang sampai pulang.

3.5.2 VariabelDependen

Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan pelayanan kesehatan

oleh peserta BPJS golongan PBI adalah Penggunaan kartu BPJS golongan PBI

yang digunakan peserta dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di puskesmas

Balige

Universitas Sumatera Utara


38

3.6 MetodePengukuran

3.6.1 Metode pengukuran Variabel Independen

Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap, informasi, keterjangkauan dan sikap petugas. Skala

pengukurannya secara rinci ditampilkan dalam tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Aspek Pengukuran Variabel Independen


No Variabel Indikator Kriteria Skor SkalaUku
kategoriJ r
awaban
1. Pendidikan - 1. Rendah Nominal
2. Tinggi
2. Pekerjaan - 1.Bekerja Nominal
2.Tidak
Bekerja
3. Pengetahuan 1.Tahu 1.baik ≥3 (≥50%) Nominal
1.Tidak 2.Buruk ≤2(<50%)
Tahu
4. Sikap 1.SS 1.Baik(1dan2) ≥3(50%) Nominal
2S 2.Buruk(3 dan ≤2(<50%)
3.KS 4)
4.TS
5. Informasi 1.pernah 1.Baik ≥5(≥50%) Nominal
2.Tidak 2.kurang <5(50%)
pernah
6. Keterjangkauan 1.Ya 1.sulit ≥2(≥50%) Nominal
2.Tidak 2.mudah <2(<50%)
7. Sikap Petugas 1.ya 1.baik ≥3 (≥50%) Ordinal
1Tidak 2.Buruk <3(<50%)

3.6.2 Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan Puskesmas oleh

Peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI). Skala pengukurannya secara rinci

dalam tabel 3.3 berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


39

Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Variabel Terikat


No Variabel JumlahIn IndikatorKa KategoriVaria SkalaUk
dikator tegoriJawab bel ur
an
1 Pemanfaatan 2 1.ya 1.Memanfaatkan Nominal
puskesmas 2.Tidak 2.Tidak
memanfaatkan

3.7 Teknik Analisa Data

a. Analisis Univariat

Untuk menjelaskan variabel independen yaitu pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap, persepsi,jarak, dan sikap petugas kesehatan Penerima

Bantuan Iuran dengan pemanfaatan Puskesmas Balige yang dibuat dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi dan dideskripsikan.

b. Analisis Bivariat

Model analisis ini digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan

variabel independen dan variabel dependen dengan pemanfaatan Puskesmas

Balige dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan (α) =

0,05, dengan kriteria:

1. Hο ditolak jika p< α (0,05) maka terdapat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

2. Hο diterima jika p> α (0,05) maka tidak terdapat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

c. Analisis Multivariat

Analisis yang digunakan dengan menggunakan uji regresi logistik

berganda untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dan beberapa variabel

independen.

Universitas Sumatera Utara


40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Tandang Buhit merupakan salah satu saranan pelayanan

kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan balige. Kecamatan ini memiliki 6

kelurahan dan 29 desa. akan tetapi wilayah kerja puskesmas ini hanya berada di

5 kelurahan atau 22 desa yakni Kelurahan Pardedeonan, Kelurahan Napitupuli

bagasan, Kelurahan Balige Tolu, Kelurahan Balige Sada, Kelurahan Lumban

Dolok, Desa Siboruon, Desa Hutagaol Peatalum, Desa Bonandolok II, Desa

Hutanamora, Desa Hutadame, Desa Bonandolok I, Desa Bonandolok III, Desa

Sibuntuon, Desa Lumban Gorat, Desa Balige II, Desa Paindoan, Desa Parsuratan,

Desa Hutabulu Mejan, Desa Sariburaja Janjimaria, Desa Baruara, Desa Matio,

Desa Lumban Pea, Desa Lumban Gaol, Desa Sibolahotang Sas, Desa Lumban

Bulbul, Desa Lumban Pea Timur dan Desa Tambunan Sunge. Jumlah penduduk

di Kecamatan Balige adalah sebanyak 37.065 jiwa.

Berdasarkan jenis sarana kesehatan yang tedapat di puskesmas Tandang

Buhit adalah, terdapat 5 puskesmas pembantu (pustu), 25 pos kesehatan desa

(Poskesdes), dengan terdapat 34 bidan desa. secaraRinci dapatdilihat pada Tabel

4.1 berikut:

Tabel 4.1 jenis Sarana Kesehatan di Puskesmas Tandang Buhit


No Sarana Kesehatan Jumlah (Unit)
1 Puskesmas Pembantu (Pustu) 5
2 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 25
3 Bidan Desa 34
Jumlah 64

Universitas Sumatera Utara


41

Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas balige adalah 5

Dokter umum, 1 dokter gigi, 11 perawat, 10 bidan, 1 tenaga SKM, 1 Tenaga

analisis Kesehatan, 2 tenaga gizi,6 Tenaga Kesehatan Lainnya dan 2

kefarmasian.Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas Tandang Buhit


No Tenaga Kesehatan Jumlah(jiwa)
1 Dokter Umum 5
2 Dokter Gigi 1
3 Perawat 11
4 Bidan 10
5 SKM 1
6 Analisis Kesehatan 1
7 Tenaga Gizi 2
8 Kefarmasian 2
9 Tenaga Kesehatan Lainnya 6

Jumlah 38

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Deskripsi Responden berdasarkan Identitas

Distribusi responden berdasarkan Identitas (umur, jenis kelamin, suku,

pekerjaan dan pendidikan) berada dalam kelompok umur 40-60 tahun yaitu

sebanyak 53 responden (53,0%) yakni terdiri dari 64 responden (64%) berjenis

kelamin perempuan dan 36 responden (36%) berjenis kelamin laki-laki.

Responden mayoritas suku batak yaitu sebanyak 94 responden (94%). Hasil

penelitian berdasarkan kategori pendidikan dan pekerjaan, Status pendidikan

responden mayoritas rendah (Tidak Tamat SD, SD, SMP) yaitu sebanyak 83

responden (83,0%). Berdasarkan status pekerjaan responden mayoritas kategori

bekerja (pedagang/wiraswasta, petani/buruh tani) yaitu sebanyak 96 responden

(96,0%) .Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.3:

Universitas Sumatera Utara


42

Tabel 4.3 Distribusi esponden Berdasarkan Identitas (Umur, Jenis Kelamin,


Suku, Pekerjaan dan Pendidikan) di Kecamatan Balige Tahun
2016
No Variabel Jumlah Persentase
1 umur
a. 19-39tahun 26 26,0
b. 40-60 tahun 53 53,0
c. >60 tahun 21 21,0
2 Jenis kelamin
a. Laki-laki 36 36,0
b. Perempuan 64 64,0
3 Suku
a. Batak 94 94,0
b. Jawa 4 4,0
c. Nias 2 2,0
4 Pekerjaan
a. Bekerja (Petani/buruh tani, 96 96,0
Pedagang/Wiraswasta)
b. Tidak Bekerja 4 4,0
5 Pendidikan
a. Rendah (Tidak Tamat SD, 83 83,0
SD, SMP)
b. Tinggi (SMA dan PT) 17 17,0

Jumlah 100 100

4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Berdasarkan pengetahuan diperoleh bahwa sebanyak sebanyak 50

responden (50,0%) yang mengerti apa itu puskesmas, sebanyak 55 responden

(55,0%) yang tau apa itu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS). Sebanyak 36 responden

(36,0%) yang mengetahuiapa saja hak danJenis pelayanan kesehatan yang bisa

diperolehSebagai peserta PBI di puskesmas dan 64 responden (64,0%) yang

belum tahu sejak kapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diberlakukan di

Puskesmas.

Universitas Sumatera Utara


43

Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 69 responden (69,0%) mengetahui

apa itu manfaat BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) di masyarakat.Secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di


KecamatanBalige Tahun 2016
No Pertanyaan Tentang Pengetahuan TahuTidak Tahu Jumlah
n % n % n %

1. Apakah Bapak/Ibu mengerti apa yang 50 50,0 5050,0 100 100


dimaksud dengan Puskesmas?
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa itu 55 55,0 45 45,0 100 100
BPJS PBI(Jamkesmas/KIS)?
3. Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa saja 36 36,0 64 64,0 100 100
hak danJenis pelayanan kesehatan yang
bisa diperolehSebagai peserta PBI di
puskesmas?
4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui sejak 36 36,0 64 64,0 100 100
kapan programJKN di berlakukan di
Puskesmas?
5. Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat 69 69,0 31 31,0 100 100
BPJS PBI(Jamkesmas/KIS)?

Distribusi kategori berdasarkan pengetahuan diketahui bahwa dari 100

responden kategori tertinggi berada dalam berpengetahuan buruk yaitu sebanyak

54 responden (54,0%) dan berpengetahuan baik sebanyak 46 responden (46,0%).

Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Kategori Berdasarkan Pengetahuan


No Pengetahuan Jumlah Persentas
1 Baik 46 46,0
2 Buruk 54 54,0
Jumlah 100 100

Universitas Sumatera Utara


44

4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap

Berdasarkan sikap dari 100 responden, hasil penelitian yang dilakukan

mengenai sikap responden yaitu ada 49 responden (49,0%) yang tidak setuju

memanfaatkan pelayanan puskesmas dengan memakai Kartu Peserta Penerima

Bantuan Iuran (PBI) ketika sedang sakit dan ada sebanyak 49 responden

(48,0%)yang merasa BPJS PBI (Jamkesmas/KIS) sangat membantu untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas

Sebanyak 60 responden (60,0%) yang kurang setuju memanfaatkan obat

yang dipuskesmas.Responden yang sangat setuju dan setuju program BPJS PBI

diberlakukan seterusnya ada 74 responden (74,0%)dan mengenai sikap responden

yang kurang setuju dan tidak setuju untuk menyarankan keluarga, tetangga atau

kerabat untuk memanfaatkan puskesmas daripada praktek swasta ada sebanyak 79

responden (79,0%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Universitas Sumatera Utara


45

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Kecamatan


BaligeTahun 2016
No Pertanyaan SS S KS TS Jumlah
Tentang Sikap
n % n % n % n % n %

1 Ketika Bapak/Ibu 7 7,0 12 12,0 32 32,0 49 49,0 100 100


sakit dengan adanya
BPJS PBI langsung
memanfaatkannya ke
puskesmas
2 Bapak/Ibu senang 1 1,0 19 19,0 60 60,0 20 20,0 100 100
memanfaatkan
puskesmas karena
obat yang
dipuskesmas sangat
membantu
kesembuhan
penyakit
3 BPJS 42 42,0 49 49,0 8 8,0 1 1,0 100 100
PBI(Jamkesmas/KIS
) sangat membantu
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
di puskesmas
4 Bapak/ibu mengajak 1 1,0 20 20,0 52 52,0 27 27,0 100 100
atau menyarankan
keluarga, tetangga
atau kerabat yang
terdaftar peserta
BPJS PBI
(Jamkesmaa/KIS)
untukmemanfaatkan
fasilitas I Puskesmas
ketika sakit
5 Bapak/ibu setuju 22 22,0 52 52,0 24 24,0 2 2,0 100 100
dengan adanya BPJS
PBI(Jamkesmas/
KIS)

Distribusi kategori berdasarkan sikap sebanyak 37 responden (37%)

bersikap baik, sedangkan sebanyak 63 responden (63%) bersikap tidak baik.

Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Universitas Sumatera Utara


46

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap


No Sikap Jumlah Persentase
1 Baik 37 37,0
2 Buruk 63 63,0
Jumlah 100 100

4.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan

Berdasarkan Keterjangkauan dapat dilihat dari 100 responden ada 61

responden (61,0%) yang mengatakan letak puskesmas belum strategis dengan

tempat permukiman, sebanyak 59 responden (59,0%) yang mengatakan bahwa

letak puskesmas terlalu jauh dari tempat tinggalnya, sebanyak 48 responden

(48,0%) mengatakan bahwa mengalami kesulitan ke puskesmas karena

transportasi, dan ada 62 responden (62%) yang mengatakan bahwa untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di puskesmas butuh biaya yang cukup

mahal.Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan di Kecamatan


Balige Tahun 2016
No Uraian jawaban Tentang Ya Tidak Jumlah
Keterjangkauan
n % n & n %
1 Menurut Bapak/ibu letak 61 61,0 39 39,0 100 100
puskesmas belum strategis
dengantempat puskesmas?

2 Apakah puskesmas terlalu jauh 59 59,0 41 41,0 100 100


dari tempat tinggal Bapak/Ibu
tinggal?
3 Apakan Bapak/Ibu mengalami 48 48,0 52 52,0 100 100
kesulitan ke Puskesmas karena
transportasi?
4 Menurut Bapak/ibu untuk 62 62,0 38 38,0 100 100
mendapatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas butuh
biaya transportasi yang cukup
mahal?

Universitas Sumatera Utara


47

Distribusi kategori berdasarkan keterjangkauan sebanyak 19 responden

(78%) menyatakan mudah ditempuh, sedangkan sebanyak 81 responden (81%)

menyatakan sulit ditempuh. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Kategori Berdasarkan Keterjangkauan


No Keterjangkauan Jumlah Persentase
1 Sulit 81 81,0
2 Mudah 19 19,0
Jumlah 100 100

4.2.5 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi

Berdasarkan informasi dapat dilihat dari 100 responden ada sebanyak 76

responden (76,0%) tidak pernah mendapatkan informasi tentang program BPJS

PBI dari tenaga kesehatan/Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

sedangkan responden yang tidak pernah memperoleh informasi tentang JKN dari

media cetak atau elektronik sebanyak 83 responden (83,0%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 59 responden yang tidak pernah

dijelaskan mengenai apa itu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN

sedangkan responden yang tidak pernah dijelaskan tentang tujuan diberikan dan

diberlakukannya program BPJS PBI ada sebanyak 68 responden. Sebanyak 68

responden tidak pernah dijelaskan apa manfaat yang didapat dengan

menggunakan layanan JKN, 61 responden tidak pernah mendapat penjelasan

bagaimana prosedur untuk menggunakan layanan PBI. Mengenai jenis pelayanan

yang bisa digunakan oleh peserta PBI ada sebanyak 86 responden tidak pernah

mendapat penjelasan dan sebanyak 87 responden (87,0%) tidak pernah mendapat

penjelasan tentang jenis pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh program

BPJS PBI. vSecara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut:

Universitas Sumatera Utara


48

Tabel 4.10Distribusi Responden Berdasarkan Informasi di Kecamatan Balige


Tahun 2016
Uraian Jawaban Tentang Tidak Jumlah
No Informasi Pernah Pernah

n % n % n %
1 Apakah Bapak/ibu pernah 24 24,0 76 76,0 100 100
mendapatkan informasi tentang
program BPJS PBI dari tenaga
kesehatan/BPJS?
2 Apakah teman/keluarga di 20 20,0 80 80,0 100 100
sekitar rumah bapak/ibu pernah
ikut berperan memberikan
informasi tentang BPJS PBI?
3 Apakah pernah dijelaskan 14 14,0 86 86,0 100 100
kepada bapak/ibu bagaimana
prosedur untuk menggunakan
layanan BPJS PBI di
Puskesmas?
4 Apakah pernah dijelaskan 20 20,0 80 80,0 100 100
kepada Bapak/ibu tentang
peserta Penerima Bantuan Iuran
(PBI) ?
5 Apakah informasi tentang 17 17,0 83 83,0 100 100
program BJPS PBI juga pernah
Bapak/ibu peroleh dari media
cetak atau elektronik?
6 Apakah pernah dijelaskan 20 20,0 80 80,0 100 100
kepada Bapak/ibu, tujuan
diberikannya BPJS PBI?
7 Apakah pernah dijelaskan 16 16,0 84 84,0 100 100
kepada Bapak/ibu manfaat yang
didapat dengan menggunakan
layanan BPJS PBI?
8 Apakah Bapak/ibu pernah 16 16,0 84 84,0 100 100
mencari tahu sendiri informasi
tentang BPJS golongan PBI
9 Apakah pernah dijelaskan 14 14,0 86 86,0 100 100
kepada Bapak/ibu jenis
pelayanan yang didapatkan oleh
peserta BPJS PBI?
10 Apakah pernah dijelaskan 13 13,0 87 87,0 100 100
kepada Bapak/ibu jenis
pelayanan kesehatan yang tidak
ditanggung oleh layanan BPJS
PBI?

Universitas Sumatera Utara


49

Distribusi kategori berdasarkan informasiada 88 responden (88,0%) yang

mendapat informasi kurang dan ada 12 responden (12,0%) yang mendapat

informasi baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.11 Distribusi Kategori Berdasarkan Informasi


No Informasi Jumlah Persentase
1 Baik 12 12,0
2 Kurang 88 88,0
Jumlah 100 100

4.2.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Petugas

Berdasarkan sikap petugas kesehatan diperoleh bahwa sebanyak 63

responden (63,0 %) menyatakan bahwa petugas kurang pedulidalam pelayanan

pendaftaran kartu kepada peserta BPJS PBI yang datang berobat. Sebanyak 37

responden (37,0%) menyatakan bahwa Petugas kesehatan (dokter dan perawat)

memberikan pelayanan kesehatan dengan ramah dan baik kepada peserta BPJS

PBI(Jamkesmas/KIS) yang datang berobat. Sebanyak 45 responden (46,0%)

menyatakan Petugas ramah dalam memberikan pelayanan obat-obatan kepada

peserta BPJS golongan PBI yang datang berobat.

Sebanyak 31 responden (31,0%) menyatakan Petugas ramah dalam

pelayanan administrasi (misalnya pembuatan surat rujukan) kepada peserta BPJS

golongan PBI. sebanyak 66 responden (66,0%) menyatakan Petugas kesehatan

tidak merekomendasikan kepada peserta BPJS golonngan PBI unntuk

memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskesmas. Sebanyak 79 responden (79,0)

menyatakan Ketika Bapak/Ibu dan keluarga berobat kepuskesmas petugas tidak

ada ditempat (dokter). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut :

Universitas Sumatera Utara


50

Tabel 4.12Distribusi Responden Berdasarkan Informasi di Kecamatan Balige


Tahun 2016

Ya Tidak Jumlah

No Uraian Jawaban Tentang


Sikap Petugas n % n % n %
Petugas peduli dalam pelayanan 37 37,0 63 63,0 100 100
1 pendaftaran kartu kepada peserta
BPJS PBI(Jamkesmas/KIS)
yang datang berobat
Petugas kesehatan (dokter dan 37 37,0 63 63,0 100 100
2 perawat) memberikan pelayanan
kesehatan dengan ramah dan
baik kepada peserta BPJS
PBI(Jamkesmas/KIS) yang
datang berobat
3 Petugas ramah dalam 46 46,0 54 54,0 100 100
memberikan pelayanan obat-
obatan kepada peserta BPJS
golongan PBI yang datang
berobat
4 Petugas ramah dalam pelayanan 31 31,0 69 69,0 100 100
administrasi (misalnya
pembuatan surat rujukan)
kepada peserta BPJS golongan
PBI
5 Petugas kesehatan 34 34,0 66 66,0 100 100
merekomendasikan kepada
peserta BPJS golonngan PBI
unntuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan di puskesmas
6 Ketika Bapak/Ibu dan keluarga 21 21,0 79 79,0 100 100
berobat kepuskesmas apakah
petugas ada ditempat (dokter)

Universitas Sumatera Utara


51

Distribusi kategori berdasarkan sikap petugas sebanyak 36 responden

(36,0%) bersikap baik, sedangkan sebanyak 64 responden (64%) bersikap tidak

baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13 Distribusi Kategori Berdasarkan Sikap Petugas


No Sikap Petugas Jumlah Persentase
1 Baik 36 36,0
2 Buruk 64 64,0
Jumlah 100 100

4.2.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Puskesmas


Berdasarkan pemanfaatan puskesmas dapat dilihat dari 100 responden ada 90

responden (90%) responden yang anggota keluarganya pernah sakit dalam 1 (satu)

tahun terakhir ini sedangkan 10 responden (10%) tidak pernah sakit dalam 1 (satu)

terakhir ini. Sebanyak 82 responden (82%) responden yang anggota keluarganya

sakit tidak memanfaatkan puskesmas dengan menggunakan kartu peserta

Penerima Bantuan Iuran (PBI) sedangkan 18 responden (18,0%) memanfaatkan

puskesmas saat anggota keluarganya sakit.Secara rinci dapat dilihat pada Tabel

4.14 berikut :

Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Puskesmas di


Kecamatan Balige tahun 2016.
No Uraian Jawaban Tentang Ya Tidak Jumlah
Pemanfaatan Puskesmas
n % n % n %

1 Apakah bapak/ibu 90 90,0 10 10,0 100 100


ataukeluargapernahsakitdalamsatutah
unterakhir?
2 Apakah Bapak/ibu 18 18,0 82 82,0 100 100
memanfaatkanpuskesmas dengan
menggunakan Kartu BPJS
PBI(Jamkesma/KIS)?

Universitas Sumatera Utara


52

Distribusi kategori berdasarkan pemanfaatan puskesmas ada 31 responden

(31,0%) yang memanfaatkan puskesmas dan 69 responden (69,0%) yang tidak

memanfaatkan puskesmas. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut :

Tabel 4.15 Distribusi Kategori Berdasarkan Pemanfaatan Puskesmas


No Pemanfaatan Puskesmas Jumlah Persentase
1 Memanfaatkan 31 31,0
2 Tidak memanfaatkan 69 69,0
Jumlah 100 100

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Tabulasi Silang dan Hasil Uji Statistik

Analisa bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara

variabel bebas variabel bebas meliputi faktor predisposisi (pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap), faktor pemungkin (informasi dan keterjangkauan) dan faktor

kebutuhan (Sikap Petugas) dengan variabel terikat pemanfaatan puskesmas oleh

peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada

tingkat kemaknaan α = 0,05, sebagai berikut:

4.3.1.1 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kecamatan balige
Tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemanfaatan diperoleh 83

responden yang berpendidikan rendah, sebesar 28,9% memanfaatkan puskesmas

dan sebesar 71,1% tidak memanfaatkan puskesmas. Responden yang memiliki

pendidikan tinggi ada sebanyak 17 responden, sebesar 41,2% memanfaatkan

puskesmas dan sebesar 58,8% tidak memanfaatkan puskesmas. Hasil analisis uji

chi-square diperoleh nilai p=0,319 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang

Universitas Sumatera Utara


53

bermakna antara pendidikan dengan pemanfaatan puskesmas.Secara rinci dapat

dilihat pada tabel 4.16 berikut:

Tabel 4.16 Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Kecamatan
Pematang Balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Pendidikan Total P
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan Value

F % F % F %

Rendah (tidak 24 28,9% 58 71,1% 83 100,0%


tamat SD, SD,
SMP)
Tinggi (SMA, 7 41,2% 10 58,8% 17 100,0% 0,319
PT)

Jumlah 31 31,0% 68 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


54

4.3.1.2 Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara pekerjaan dengan pemanfaatan diperoleh 1

responden yang tidak bekerja, sebesar 25,0% memanfaatkan puskesmas dan

sebesar 75,0 % tidak memanfaatkan puskesmas. Sebanyak 96 responden yang

bekerja, sebesar 31,2% memanfaatkan puskesmas dan sebesar 68,8% tidak

memanfaatkan puskesmas . Hasilanalisis uji chi-square diperoleh nilai p=1,000

(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan

pemanfaatan puskesmas.Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17 Tabulasi Silang Antara Pekerjaan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Pekerjaan Total P
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan Value

F % F % F %

Bekerja 30 31,2% 66 68,8% 96 100,0%


(Petani/buruh
tani,pedagang/
Wiraswasta) 1,000
Tidak Bekerja 1 25,0% 3 75,0% 4 100,0%

Jumlah 31 31,0% 69 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


55

4.3.1.3 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemanfaatan diperoleh83

responden yang mempunyai pengetahuan baik, sebesar 21,6% memanfaatkan

puskesmas dan sebesar 78,3% tidak memanfaatkan puskesmas. Sebanyak 17

responden yang memiliki pengetahuan buruk, sebesar 38,9% memanfaatkan

puskesmas dan sebesar 61,9% tidak memanfaatkan puskesmas. Hasil analisis uji

chi-square diperoleh nilai p=0,065 (p<0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang

bermakna antara pengetahuan dengan pemanfaatan puskesmas. Secara rinci dapat

dilihat pada tabel 4.18 berikut:

Tabel 4.18 Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige Tahun 2016.
Pemanfaatan Puskesmas
Pengetahuan Memanfaatkan Total P
Tidak
Memanfaatkan Value

F % F % F %

Bai k 10 21, 6 36 78, 3 83 100,0%

Buruk 21 38, 9 33 61, 1 17 100,0% 0,065

Jumlah 31 31,0% 69 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


56

4.3.1.4 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan Puskesmas


Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara sikap dengan pemanfaatan diperoleh37 responden

memiliki sikap baik, sebesar 35,1% memanfaatkan puskesmas dan sebesar 64,9%

tidak memanfaatkan puskesmas. Sebanyak 63 responden memiliki sikap tidak

baik terhadap pemanfaatan puskesmas, sebesar 28,6% memanfaatkan puskesmas

dan sebesar 71,4% tidak memanfaatkan puskesmas. Hasil analisis uji chi-square

diperoleh nilai p=0,493(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna

antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas dan demikian lah tabulasi silang

antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas oleh peserta PBI di kecamatan

balige.Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut:

Tabel 4.19 Tabulasi Silang Antara Sikap dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Sikap Total P
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan Value

F % F % F %

Baik 13 35,1% 24 64,9% 37 100,0%

Buruk 18 28,6% 45 71,4% 63 100,0% 0,493

Jumlah 31 31,0% 69 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


57

4.3.1.5 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara informasi dengan pemanfaatan diperoleh12

responden yang mendapat informasi baik, sebesar 83,3% memanfaatkan

puskesmas dan sebesar 16,7% tidak memanfaatkan puskesmas. Sebanyak 88

responden yang mendapat informasi kurang, sebesar 23,9% memanfaatkan

puskesmas dan sebesar 76,1% tidak memanfaatkan puskesmas. Hasil analisis uji

chi-square diperoleh nilai p<0,0001 (p<0,05) yang berarti ada hubungan yang

bermakna antara informasi dengan pemanfaatan puskesmas.Secara rinci dapat

dilihat pada tabel 4.20 berikut:

Tabel 4.20 Tabulasi Silang Antara Informasi dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh PesertaPBI di Kecamatan Balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Informasi Total P
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatka Value
n
F % F % F %

Baik 10 83,3% 2 16,7% 12 100,0%

K urang 21 23,9% 67 76,1% 88 100,0% 0,0001

Jumlah 31 31,0% 69 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


58

4.3.1.6 Tabulasi Silang Antara Keterjangkauan dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara keterjangkauan dengan pemanfaatan diperoleh 83

responden sulit menjangkau puskesmas, sebesar 28,9% memanfaatkan puskesmas

dan sebesar 71,1% tidak memanfaatkan puskesmas. Sebanyak 17 responden

mudah menjangkau puskesmas, sebesar 41,2% memanfaatkan puskesmas dan

sebesar 58,8% tidak memanfaatkan puskesmas. Hasil analisis uji chi-square

diperoleh nilai p=0,0001 (p<0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna

antara keterjangkauan dengan pemanfaatan puskesmas.Secara rinci dapat dilihat

pada tabel 4.21 berikut:

Tabel 4.21 Tabulasi Silang Antara Keterjangkauan dengan


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Keterjangkauan Total P
Value
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan

F % F % F %

Sullit 4 28,9% 58 71,1% 83 100,0%

Mudah 7 41,2% 10 58,8% 17 100,0% 0,0001

Jumlah 31 31,0% 68 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


59

4.3.1.7 Tabulasi Silang Antara Sikap Petugas dengan Pemanfaatan


Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige
Tabulasi silang antara sikap petugasdengan pemanfaatan diperoleh 38

responden yang mengatakan Sikap Petugas Tidak baik, sebesar 50,0%

memanfaatkan puskesmas dan sebesar 50,0% tidak memanfaatkan puskesmas.

Sebanyak 38 responden yang Mengatakan Sikap Petugas baik, sebesar 20,3%

memanfaatkan puskesmas dan sebesar 79,7% tidak memanfaatkan puskesmas.

Hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p<0,002 (p<0,05) yang berarti ada

hubungan yang bermakna antara sikap Petugas dengan pemanfaatan

puskesmas.Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.22 berikut:

Tabel 4.22 Tabulasi Silang Antara Sikap Petugas dengan


Pemanfaatan Puskesmas Oleh Peserta PBI di Kecamatan Balige Tahun 2016
Pemanfaatan Puskesmas
Sikap Petugas Total P
Memanfaatkan Tidak
Memanfaatkan Value

F % F % F %

Baik 18 50,0% 18 50,0% 38 100,0%

Buruk 13 20,3% 51 79,7% 64 100,0% 0,002

Jumlah 31 31,0% 69 69,0% 100 100,0%

Universitas Sumatera Utara


60

4.3.2 Ringkasan Hasil Uji Statistik chi-square

Tabel 4.23 Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
No Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p Keterangan
1 Pendidikan 0,319 Tidak ada hubungan
2 Pekerjaan 1,000 Tidak ada hubungan
3 Pengetahuan 0,065 Tidak ada hubungan
4 Sikap Pemanfaatan 0,493 Tidak ada hubungan
5 Informasi Puskesmas 0,0001 Ada hubungan
6 Keterjangkauan 0,0001 Ada hubungan
7 Sikap Petugas 0,002 Ada hubungan

4.4 Analisis Multivariat

Dalam analisis bivariat diketahui variabel pendidikan, pekerjaan,

pengetahuan, sikap, informasi, keterjangkauan, dan Sikap Petugas berhubungan

terhadap pemanfaatan puskesmas. Analisis multivariat bertujuan untuk

mendapatkan model yang terbaik dalam menentukan variabel dominan yang

berpengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas oleh peserta Penerima Bantuan

Iuran (PBI). Dalam pemodelan ini semua variabel yang memiliki p < 0,05 pada

analisa bivariat akan dimasukkan ke dalam uji regresi logistik.

Variabel informasi mempunyai nilai Exp (B) 9,945, artinya responden

yang memilikiinformasi yang baik akan memanfaatkan puskesmas sebanyak 9,9

kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki informasi kurang.

Variabel Sikap Petugas mempunyai nilai Exp (B) 3,153, artinya responden yang

mengatakan sikap petugas yang baik akan memanfaatkan puskesmas sebanyak 3,1

kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang mengatakan sikap petugas

tidak baik dan Variabel keterjangkauan mempunyai nilai Exp (B) 0,186, artinya

respon den yang memiliki Keterjangkauan yang mudah memanfaatkan puskesmas

Universitas Sumatera Utara


61

sebanyak 0,2 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki

keterjangkauan sulit.

Variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan puskesmas yaitu

variabel Informasi karena memiliki nilai Exp (B) yang paling besar dari pada

variabel lainnya.Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.24 di bawah ini:

Tabel 4.24 Hasil Uji Regresi Logistik


Variabel P Value Exp (B)
Informasi 0,009 9,945
Keterjangkauan 0,001 0,186
Sikap Petugas 0,033 3,153
Constant 0,169 0,561

Universitas Sumatera Utara


BAB V

PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik multivariat dengan menggunakan uji regresi

linear berganda dalam penelitian ini terhadap sampel penelitian yang berjumlah

100 responden menunjukkan bahwa variabel informasi, keterjangkauan dan sikap

petugas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan puskesmas.

5.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di


Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige.
Pemanfaatan pelayanan kesehatan merupakan proses pendayafungsian

layanan kesehatan oleh masyarakat. Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah

penggunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan,

rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain

dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan

kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai

oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu (Azwar, 2013).

Responden ada juga mengatakan walaupun sudah memiliki kartu BPJS

tetapi ia lebih suka berobat kampung sehingga ia tidak memanfaatkan pelayanan

puskesmas. Ada juga yang menyatakan bahwa mereka lebih baik berobat ke bidan

praktik atau ke dokter praktik walaupun mereka harus membayar tetapi mereka

mendapatkan kepuasan dalam pelayanannya atau cocok (serasi). Selain itu karena

bidan praktik atau dokter praktik itu dekat dengan rumahnya dan sudah

mengenalnya sehingga walaupun sudah memiliki kartu BPJS ia tetap berobat ke

praktik tersebut.

62

Universitas Sumatera Utara


5.1.1 Pengaruh Variabel Pendidikan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan
Balige
Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,319

(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan

dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas oleh peserta Penerima

Bantuan Iuran (PBI). Sehingga tidak perlu dilakukan lagi analisis multivariat.

Setelah dilalukan penelitian dikecamatan balige sesuai dengan panduan

kuisioner yaitu apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu? Ternyata semakin tinggi

pendidikan seseorang akan semakin tinggi pula kepeduliannya terhadap kesehatan

yang dimilikinya, karena dengan pendidikan memepengaruhi bagaimana

seseorang menaggapi sesuatu dan bagaimana itu sangat memepengaruhi terhadap

kepeduliannya terhadap sesuatu terkhususnya kepedulian terhadap kesehatannya

sendiri. Kemudian seseorang juga tidak akan memanfaatkan pelayanan kesehatan

karena tidak mengerti bagaimana menggunakan kartu PBI tersebut di Puskesmas.

Sukmadinata (2013) menyatakan pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga

dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang

termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi

untuk siap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak

pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan

menghambat perkembangannya sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperkenalkan. Menurut Heru (2012) makin tinggi pendidikan makin mudah

63

Universitas Sumatera Utara


menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Saimi dan Kusnanto (2011) menyebutkan 70% ibu yang memanfaatkan persalinan

gratis adalah berpendidikan tamat pendidikan formal dari tingkat sekolah dasar

sampai Sarjana.

Menurut peneliti, dari hasil penelitian ini bahwa pendidikan tidak

berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta BPJS PBI

sebagian besar responden berpendidikan dasar (SD/SMP) tetapi jika dilihat dari

pemanfaatan puskesmas lebih banyak responden yang berpendidikan dasar tidak

memanfaatkan puskesmas. Hal ini dapat disebabkan karena responden

menggunakan fasilitas kesehatan lainnya. Bisa juga, responden dalam 6 bulan

terakhir hanya sakit ringan saja sehingga hanya membeli obat di warung, sehingga

faktor pendidikan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan

di puskesmas Tandang Buhit kecamatan Balige.

5.1.2 Pengaruh Variabel Pekerjaan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit
Kecamatan Balige
Hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p=1,000 p>0,05) yang berarti

tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan pemanfaatan

puskesmas. Sehingga tidak perlu dilakukan lagi analisis multivariat.

Menurut hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa responden yang

bekerja akan memanfaatkan puskesmas apabila penyakit yang di deritanya sudah

parah dan tidak sembuh dengan penanganan obat-obat tradisional. Dengan kata

lain responden memanfaatkan puskesmas apabila kondisi kesehatannya sudah

64

Universitas Sumatera Utara


tidak dapat lagi ditangani dengan obat yang dibeli dari warung atau ramuan-

ramuan tradisional. Dari wawancara mendalam dengan responden diketahui

bahwa alasan mengapa mereka tidak datang ke puskesmas karena mereka rata-rata

bekerja dari pagi hingga sore hari dan jadwal hadirnya dokter di puskesmas hanya

sampai pada jam 11 pagi saja. Padahal mayoritas pekerjaan responden adalah

petani yaitu sebanyak 84 responden, yang hanya memiliki waktu luang pada hari

minggu saja.

Menurut Anderson yang dikutip oleh Sinaga (2014), salah satu faktor

struktur sosial yaitu pekerjaan akan berpengaruh pada pemanfaatan pelayanan

kesehatan. Pekerjaan seseorang dapat mencerminkan sedikit banyaknya informasi

yang diterima. Informasi tersebut akan membantu seseorang dalam mengambil

keputusan untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Akan tetapi Hal

ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2014), yang

menyebutkan bahwa variabel pekerjaan tidak memiliki hubungan atau pengaruh

terhadap pemanfaatan puskesmas 24 jam.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tombi

(2012), yang menyebutkan bahwa variabel pekerjaan tidak memiliki hubungan

dengan pemanfaatan Puskesmas Tuminting. Demikian juga dengan hasil

penelitian yang dilakukan Sampeluna (2013) di RSUD Lakipadada Kabupaten

Tana Torajabahwa yang mengatakan berarti ada hubungan antara pekerjaan

dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana

Toraja.

65

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa mata pencaharian terbesar

penduduk adalah petani. Petani bekerja pada pagi hari sampai sore hari, ketika

mereka sakit atau keluarganya sakit, mereka tidak langsung berobat ke puskesmas

melainkan ke praktek bidan atau menggunakan obat-obat tradisional. Hal ini juga

disebabkan dengan alasan puskesmas jauh dari rumah.

5.1.3 Pengaruh Variabel Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit
Kecamatan Balige
Hasil uji bivariat dengan menggunakan analisis uji chi-square diperoleh

nilai p=0,065 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan dengan pemanfaatan puskesmas. Sehingga tidak perlu dilakukan

analisi multivariat.

Menurut hasil penelitian dilapangan menunjukkkan bahwa responden yang

memiliki pengetahuan kategori baik tidak memanfaatkan puskesmas dikarenakan

jarak puskesmas yang terlalu jauh dari tempat tinggal mereka dan sarana

transportasi yang sangat minim untuk menjangkau puskesmas. Selain itu

responden yang memiliki pengetahuan baik lebih memilih melakukan pengobatan

ke tempat praktek dokter ke daerah lain dibandingkan ke puskesmas yang mana

mereka anggap obat-obat yang diberikan tidak memberi kesembuhan. Responden

dengan pengetahuan buruk akan memanfaatkan obat-obat tradisional atu obat

arung yang lebih mereka percaya.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan indikator dari

orang melakukan tindakan terhadap sesuatu, jika seseorang didasari pengetahuan

66

Universitas Sumatera Utara


yang baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan memahami bagaimana

kesehatan itu dan mendorong untuk mengaplikasikan apa yang diketahuinya.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Handayani (2014) yang

mengatakan bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jamkesmas.

Menurut peneliti penyebab lain yang menyebabkan responden tidak

memanfaatkan puskesmas yaitu karena masih banyaknya informasi-informasi

yang belum mereka ketahui tentang penggunaan kartu Penerima Bantuan Iuran

(PBI) di Puskesmas. Ada beberapa responden yang tidak tahu bahwa Ia berhak

mendapatkan pelayanan gratis di Puskesmas, berhak mendapatkan konsultasi

kesehatan gratis, berhak mendapatkan akomodasi ambulance, dan lain-lain.

5.1.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige
Hasil analisis uji chi-square diperoleh nilai p=0,493 (p>0,05) yang berarti

tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas.

Sehingga tidak perlu dilakukan analisis multivariat.

. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai sikapnya yang

tidak selalu berobat ke puskesmas ketika mereka sakit, hal ini dikarenakan mereka

pernah berobat ke puskesmas akan tetapi setelah beberapa hari kemudian mereka

tidak kunjung sembuh juga dan pelayanannya juga kurang memuaskan sebab

harus menunggu dokter yang terlambat datang sehingga mereka lebih memilih

berobat ke mantri dari pada ke puskesmas. Berdasarkan hasil wawancara dengan

responden yang tidak menyarakan anggota keluarganya berobat ke puskesmas

67

Universitas Sumatera Utara


ketika mereka sakit karena mereka sibuk bekerja di sawah dan tidak ada waktu

untuk membawa anggota keluarga meraka berobat ke puskesmas sehingga mereka

lebih menyarankankan untuk berobat ke mantri sebab mereka tidak perlu keluarga

rumah karena mantri sendiri yang akan menghampiri rumah mereka. Sedangkan

responden yang menyatakan tidak selalu memeriksakan penyakit yang mereka

derita ke puskesmas karena responden beranggapan bahwa jika mereka masih bisa

bekerja tanpa terganggu dengan penyakitnya mereka tidak akan memeriksanya ke

puskesmas akan tetepi jikalau mereka tidak bisa bekerja atau hanya bisa berbaring

saja ditempat tidur barulah mereka memeriksakan penyakitnya tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang menyatakan bahwa

tidak langsung memeriksakan diri ketika mulai merasa ada keluhan sakit atau

tidak enak badan ke puskesmas karena mereka mengatakan tidak perlu repot-repot

langsung berobat ke puskesmas lebih baik membeli obat-obatan yang ada di

warung dan merajiknya sendiri.

Menurut pendapat beberapa ahli, perilaku kesehatan ditentukan oleh

pengetahuan, sikap, kepercayaan dan penilaian terhadap objek kesehatan, selain

itu perilaku kesehatan individu ditentukan juga dengan adanya sumber daya yang

dapat mendukung perilaku seperti biaya, waktu dan tenaga (Sinaga, 2014).

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2014),

yang menyebutkan bahwa variabel sikap mempengaruhi terhadap pemanfaatan

pelayanan Posyandu di wilyah kerja puskesmas Desa Lalang.

68

Universitas Sumatera Utara


Menurut peneliti responden lebih memilih ke bidan, ataupun

menggunakan obat-obat tradisional dibandingkan harus ke puskesmas. Hal ini

disebabkan jika berobat ke bidan responden lebih mudah mendapatkan pelayanan

kesehatan langsung dan kapan saja responden mau. Selain itu, bidan juga segera

memberikan pelayanan kesehetan kepada responden berbeda ketika ke puskesmas

yang terkadang dokter tidak ada dan situasi geografis (jarak) puskesmas pun tidak

strategis (jauh) dari tempat permukiman masyarakat. Kemudian beberapa

responden juga menyatakan lebih baik menggunakan ramu-ramuan tradisional

sendiri di rumah dibandingkan berobat ke praktek bidan maupun puskesmas. Hal

ini disebabkan biaya yang relatif mahal dan keberadaan bidan yang tidak ada

beberapa hari di desa responden.

5.1.5 Pengaruh Variabel Informasi Terhadap Pemanfaatan Pelayanan


Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit
Kecamatan Balige
Hasil uji regresi logistik diperoleh hasil p<0,009 yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara variabel informasi dengan pemanfaatan

puskesmas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga

(2014), tentang pengaruh faktor predisposisi, pemungkin dan kebutuhan terhadap

pemanfaatan puskesmas 24 jam di Kecamatan Balige Kabupaten Tobasa yang

menyatakan bahwa variabel informasi memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap pemanfaatan puskesmas. Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku

kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan juga dari ada tidaknya informasi

kesehatan yang diterima. Hasil penelitian di lapangan dan pendapat responden

69

Universitas Sumatera Utara


tidak terdapat informasi yang baik serta cukup diberikan oleh tenaga kesehatan

ataupun pihak-pihak terkait seperti BPJS. Dalam hal ini Pemerintah Daerah

Kabupaten juga tidak secara maksimal menginformasikan langsung kepada

masyarakat tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terkhusus

mengenai jenis-jenis pelayanan yang boleh didapatkan oleh peserta Penerima

Bantuan Iuran (PBI). Sehingga masih banyak masyarakat yang beranggapan

apabila menggunakan pelayanan kesehatan di puskemas dengan menggunakan

kartu PBI masih tetap menggunakan biaya..

Keterpaparan masyarakat akan informasi yang berkaitan dengan

pemanfaatan puskesmas oleh Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui

penyebarluasan informasi merupakan salah satu faktor pendorong agar terjadinya

peningkatan pemanfaatan puskesmas. Dalam hal ini, tenaga kesehatan di

puskesmas jangan hanya memberikan informasi kepada masyarakat yang

mengunjungi puskesmas ketika berobat saja atau ketika bersalin dan pemeriksaan

selama kehamilan tetapi langsung terjun ke masyarakat seperti melakukan

penyuluhan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada responden peserta PBI

mengatakan bahwa mereka belum mengetahui secara banyak informasi mengenai

PBI tersebut. Bahkan banyak masyarakat masyarakat yang mengaku bahwa

informasi mengenai berobat gratis di puskesmas dengan menggunakan kartu PBI

belum pernah diketahui. Sehingga masyarakat beranggapan bahwa berobat ke

puskesmas melakukan pembayaran. .

70

Universitas Sumatera Utara


5.1.6 Pengaruh Variabel Keterjangkauan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit
Kecamatan Balige
Hasil uji regresi logistik diperoleh hasil p=0,009 (p>0,05) yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara variabel keterjangkauan dengan pemanfaatan

puskesmas.

Berdasarkan hasil wawancara berdasarkan kuisioner yang dilakukan

peneliti jarak puskesmas belum strategis dengan tempat responden tinggal dan

lebih baik memanfaatkan yang ada dari pada harus jauh-jauh pergi ke puskesmas.

Atau sama saja harga transportasi untuk mencapai pelayanan kesehatan sama

harganya untuk membayar uang berobat ke praktek bidan terdekat. Masalah jarak

juga sangat mempengaruhi untuk memdapatkan pelanan kesehatan karena jarak

terlalu jauh dan kondisi ekonomi yang sangat sulit ada keluarga yang terkena

penyakit TB tetapi tidak mendapat pelayanan kesehatan karena tidak dapat

menjangkau puskesmas banyak masyarakat yang berharap agar puskesmas tidak

hanya menuggu bola akan tetapi mau untuk menjemput bola dan memeperhatikan

wilayah yang belum pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan ke puskesmas.

Karena kondisi sulit tersebut tidak jarang tetangga mereka yang membawa

keluarga lain untuk berobat.

Menurut Notoatmojo (2007), jarak dari tempat tinggal ke sarana kesehatan

mendukung tindakan masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Dari

hasil penelitian menunjukkan responden yang terbanyak berada pada kategori

sulit dalam menjangkau puskesmas (65 responden), selain itu terdapat 35

71

Universitas Sumatera Utara


responden menyatakan mudah dalam menjangkau puskesmas dan tidak

mengalami masalah transportasi ketika akan ke puskesmas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga

(2014), yang menyebutkan bahwa variabel keterjangkauan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap pemanfaatan puskesmas 24 jam di Kecamatan Balige

Kabupaten Tobasa.

Jarak ketempat pelayanan kesehatan yakni puskesmas merupakan salah

satu faktor yang berperan dalam penggunaan sarana dan prasarana kesehatan,

semakin dekat dengan fasilitas kesehatan maka akan memudahkan seseorang

untuk mengakses fasilitas kesehatan yang ada. Peningkatan akses dipengaruhi

oleh berkurangnya jarak, waktu tempuh ataupun biaya tempuh. Fasilitas-fasilitas

kesehatan yang ada belum digunakan dengan efisien oleh masyarakat karena

lokasi pusat-pusat pelayanan tidak berada dalam radius masyarakat banyak dan

lebih banyak berpusat di kota-kota dan lokasi sarana yang tidak terjangkau dari

segi perhubungan.

Menurut peniti keterjangkauan dalam penelitian ini meliputi masalah jarak

yang terlalu jauh dari rumah/permukiman masyarakat dan ketersediaan

transportasi serta dana yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan kesehatan.

Masyarakat yang memiliki kesulitan dalam hal ini tidak memiliki kendaraan serta

transportasi umum yang sangat terbatas lebih memilih berobat ke praktek bidan

dan membeli obat di warung saja.

72

Universitas Sumatera Utara


5.1.7 Pengaruh Variabel Sikap Petugas Terhadap Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan Oleh Peserta BPJS PBI di Puskesmas Tandang Buhit
Kecamatan Balige
Hasil uji regresi logistik diperoleh hasil p=0,033 (p<0,05) yang berarti ada

pengaruh yang signifikan antara variabel Sikap Petugas dengan pemanfaatan

puskesmas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan panduan kuisioner oleh peneliti

responden mengatakan bahwa tidak jarang petugas akan ramah pada pasien yang

dikenalnya. Petugas juga tidak memberikan informasi lebih jelas tetang manfaat

setiap obat yang diberikan kepada pasien, kalo pasien bertanya mungkin akan

dijelaskantetapi kalo todak obat tersebut tidak akan dijelaskan. Responden juga

mengatakan tidak jarang mereka datang kepuskesmas dokter yang mereka

butuhkan belum juga kunjung datang atau ketika mereka datang dokter yang

mereka cari sudah pulang dan tidak jarang untuk menagani penyakit yang harus

dilakukan oleh dokter dilakukan oleh tenaga kesehatan lain. Ketika melakukan

wawancara tidak sedikit responden yang takut ditanyai karena akan berpengaruh

terhadap kartu yang mereka pegang. Responden juga mengatakan kartu itu akan

sangat penting ketika harus ada penyakit parah yang membutuhkan operasi

sehingga mereka pelu memanfaatkannya.

Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Bustami (2011) rasa

empati terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus staf kepada setiap

pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan kemudahan untuk

dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh bantuannya.

Peranan SDM kesehatan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan karena

73

Universitas Sumatera Utara


mereka dapat langsung memenuhi kepuasan para pengguna jasa pelayanan

kesehatan. Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien; Kepedulian

terhadap keluhan pasien; Pelayanan kepada semua pasien tanpa memandang

status, dan lain-lain.

Menurut peneliti sendiri palayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas

tandang buhit sudah baik hanya saja terkadang tidak semua petugas kesehatan

berada di tempat ketika pasien membutuhkan.

74

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil uji statistik multivariat didapatkan bahwa variabel

informasi, Keterjangkauan dan variabel sikap petugas memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap pemanfaatan puskesmas dan menunjukkan

bahwa variabel informasi, merupakan variabel yang paling berpengaruh

dalam menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan

kesehatan di wilayah kerja puskesmas Tandang Buhit Kecamatan Balige

oleh peserta PBI.

6.2 Saran

1. Kepada Dinas Kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan

(BPJS) Kabupaten Balige agar bersama-sama melakukan kegiatan

sosialisasi penggunaan kartu PBI supaya masyarakat pesrta PBI

mendapatkan informasi yang jelas.

2. Kepada Puskesmas diharapkan memperhatikan peserta dalam memberikan

informasi yang jelas, melayani peserta tanpa membedakan dengan peserta

yang lain.

3. Kepada Pemerintah Daerah dan pihak kecamatan agar memperhatikan

masalah keterjangkauan pasien BPJS PBI dalam menjangkau pelayanan

kesehatan ke puskesmas.

75

Universitas Sumatera Utara


4. Kepada pemberi pelayanan kesehatan di Puskesmas agar terus

meningkatkan dan mempertahankan kinerja yang sudah baik untuk

menjaga dan meningkatkan persepsi yang baik dari masyarakat terhadap

sistem pelayanan kesehatan yang tersedia terkhususnya dari pemberi

pelayanan kesehatan.

76

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. 2013. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta:


Yayasan Penerbit IDI.

Betty, 2013. Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan


Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja
Puskesmas Parongil. Tesis, Pogram Study Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pasca Sarjana USU Medan, Tidak Dipublikasikan

Bustami, 2011. Penjaminan Mutu Pelayanan kesehatan dan


Akseptabilitasnya. Cetakan Pertama. Jakarta: Erlangga.

Depkes RI. 2004. Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2004 Tentang SJSN.


Kementerian Kesehatan RI.
Depkes RI. 2009. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2007. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2013. Profil Dinas Kesehatan


Sumatera Utara Tahun 2013.

Fajriadinur. 2013. Kebijakan Pelayanan Obat Era Jaminan Kesehatan


Nasional. Dipresentasikan pada Forum Silaturahmi Tim Ahli, Perusahaan
Farmasi, dan Distributor Obat DPHO di Jakarta.

Handayani, P.S., 2014. Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh


Peserta Jamkesmas Di Puskesmas Medan Helvetia Tahun 2013. Skripsi,
FKM USU.

Heru, A. 2012. Kader Kesehatan Masyarakat, Cetakan Pertama. Jakarta:


EGC.

Kemenkes RI. 2011. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta.

Kemenkes RI 2012. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2012. Jakarta

Kemenkes RI. 2013. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional


(JKN) Dalam Sistem SJSN. Kementerian Kesehatan RI.

Universitas Sumatera Utara


KemenkesRI. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Kusnanto. 2011. Pemanfaatan Pelayanan Persalinan Gratis di Puskesmas


Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Jurnal Kebijakan
dan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

Mujahidah. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Konsumen


Dalam Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Marusu
Kabupaten Maros Tahun 2013. Skripsi. Makassar: Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Notoatmodjo. 2000. Metode Penelitian Survey. PT. Pustaka LP3ES Indonesia.


Jakarta.

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.

Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas.

Peraturan Pemerintah RI No. 101 Tahun 2012 Tentang Penerima Bantuan


Iuran Jaminan Kesehatan.

Rumengan, D.S.S. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan


Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di
Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget KotaManado.
JIKMU, Suplemen Vol, 5. No, 1 Januari 2015.

Sampeluna, N. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan


Pelayanan Kesehatan Di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja.
Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Singarimbun, Masri. 2008. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Sinaga, Hotmaida. S. 2014. Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan


Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan

Universitas Sumatera Utara


Pematang Silimahuta Kabupaten Simalungun Tahun 2014. Skripsi
FKM USU.

Sopar, 2009., Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan


Program Jamkesmas di Kabupaten Labuhanbatu Tesis, Pascasarjana
USU Medan, Tidak Dipublikasikan.

Sukmadinata. 2013. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Cetakan Kedua.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tombi, H.P. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan


Sindulang I Dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting. Makassar:
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.

Thabrany, Hasbullah. 2005. Pendanaan Kesehatan dan Alternatif Mobilisasi


Dana Kesehatan di Indonesia. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Universitas Sumatera Utara


`FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN OLEH PESERTA BPJS
GOLONGAN PBI DI PUSKESMAS TANDANG BUHIT KECAMATAN
BALIGE TAHUN 2016

I. IdentitasResponden
1. Nama :
2. Umur :
3. Suku :
4. Alamat :
5. JenisKelamin : 1) Laki-laki
2) Perempuan
6. Pekerjaan : 1) Bekerja
2) TidakBekerja

II. Factor Predisposisi


A. Pendidikan
1. Apa pendidikan terakhir Bapak/Ibu :
1) Tidak sekolah
2) Lulus SD/MI
3) Lulus SMP/MTs
4) Lulus SMA/MA
5) Lulus PT

B. Pengetahuan
No Pernyataan Tahu Tidak
Tahu
1 Apakah Bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud dengan
Puskesmas?
2 Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa itu BPJS PBI
(Jamkesmas/KIS)?
3 Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa saja hak dan Jenis
pelayanan kesehatan yang bisa diperoleh Sebagai peserta
PBI(Jamkesmas/KIS) di puskesmas?
4 Apakah Bapak/Ibu mengetahui sejak kapan program
JKN di berlakukan di Puskesmas?
5 Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat BPJS PBI
(Jamkesmas/KIS)?

Universitas Sumatera Utara


C. Sikap
No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS

1 Ketika Bapak/Ibu sakit dengan adanya BPJS PBI


langsung memanfaatkannya ke puskesmas
2 Bapak/Ibu senang memanfaatkan puskesmas
karena obat yang dipuskesmas sangat membantu
kesembuhan penyakit
3 BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) sangat membantu
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di
puskesmas
4 bapak/ibu mengajak atau menyarankan keluarga,
tetangga atau kerabat yang terdaftar peserta BPJS
PBI (Jamkesmaa/KIS) untuk memanfaatkan
fasilitas I Puskesmas ketika sakit
5 Bapak/ibu setuju dengan adanya BPJS
PBI(Jamkesmas/KIS)

III. Faktor pemungkin


A. Jarak Puskesmas
No Pernyataan Ya Tidak
1 Menurut Bapak/ibu letak puskesmas belum strategis
dengan tempat puskesmas?
2 Apakah puskesmas terlalu jauh dari tempat tinggal
Bapak/Ibu tinggal?
3 Apakan Bapak/Ibu mengalami kesulitan ke Puskesmas
karena transportasi?
4 Menurut Bapak/ibu untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan di puskesmas butuh biaya transportasi yang
cukup mahal?

Universitas Sumatera Utara


B. Informasi
No Pernyataan Pernah Tidak
Pernah
1 Apakah Bapak/ibu pernah mendapatkan informasi
tentang program BPJS PBI dari tenaga
kesehatan/BPJS?
2 Apakah teman/keluarga di sekitar rumah bapak/ibu
pernah ikut berperan memberikan informasi tentang
BPJS PBI?
3 Apakah pernah dijelaskan kepada bapak/ibu
bagaimana prosedur untuk menggunakan layanan
BPJS PBI di Puskesmas?
4 Apakah pernah dijelaskan kepada Bapak/ibu tentang
peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ?
5 Apakah informasi tentang program BJPS PBI juga
pernah Bapak/ibu peroleh dari media cetak atau
elektronik?
6 Apakah pernah dijelaskan kepada Bapak/ibu, tujuan
diberikannya BPJS PBI?
7 Apakah pernah dijelaskan kepada Bapak/ibu manfaat
yang didapat dengan menggunakan layanan BPJS
PBI?
8 Apakah Bapak/ibu pernah mencari tahu sendiri
informasi tentang BPJS golongan PBI
9 Apakah pernah dijelaskan kepada Bapak/ibu jenis
pelayanan yang didapatkan oleh peserta BPJS PBI?
10 Apakah pernah dijelaskan kepada Bapak/ibu jenis
pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung oleh
layanan BPJS PBI?

Universitas Sumatera Utara


IV. Faktor Penguat
A. Sikap petugas kesehatan yakni perawat dan dokter kepada peserta
BPJS golongan PBI
No Pernyataan Ya Tidak
1 Petugas peduli dalam pelayanan pendaftaran kartu kepada
peserta BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) yang datang berobat
2 Petugas kesehatan (dokter dan perawat) memberikan
pelayanan kesehatan dengan ramah dan baik kepada peserta
BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) yang datang berobat
3 Petugas ramah dalam memberikan pelayanan obat-obatan
kepada peserta BPJS golongan PBI yang datang berobat
4 Petugas ramah dalam pelayanan administrasi (misalnya
pembuatan surat rujukan) kepada peserta BPJS golongan
PBI
5 Petugas kesehatan merekomendasikan kepada peserta BPJS
golonngan PBI unntuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di
puskesmas
6 Ketika Bapak/Ibu dan keluarga berobat kepuskesmas apakah
petugas ada ditempat (dokter)

V. Memanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Peserta BPJS golongan PBI


di Puskesmas

No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah bapak/ibu atau keluarga pernah sakit dalam satu
tahun terakhir?
2 Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas dengan
menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesma/KIS) ?

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 Master Data

s s s s s s s
a d e p p p p p p s s s s s j j j j i i i i i i i i i i i p p p p p p p m m
no a k b c d k e k 1 2 3 4 5 t 1 2 3 4 5 st 1 2 3 4 jt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 t 1 2 3 4 5 6 t 1 2
1 56 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 1 1 2 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1
2 72 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
3 71 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 3 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
4 39 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 2 4 3 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
5 34 1 1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
6 55 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 2 4 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2
7 54 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 4 2 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2
8 60 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 4 2 2 4 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2
9 45 2 2 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 4 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1
10 43 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2
11 60 2 1 1 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2
12 52 2 1 2 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1
13 43 2 3 2 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1 3 4 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
14 33 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 1 2 4 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2
15 45 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 1 1 2 4 3 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2
16 55 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2
17 60 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 1 2 4 4 1 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
18 45 2 2 2 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2
19 35 2 3 2 1 1 4 2 1 1 1 1 1 1 4 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2
20 41 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 1 1 4 3 1 4 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 53 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 1 4 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
22 30 1 1 2 2 1 4 2 1 2 2 1 1 1 4 3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
23 49 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 2 1 1 3 3 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
24 57 2 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 3 3 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2
25 56 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 2 1 1 4 4 1 4 3 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
26 23 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 4 4 1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
27 25 1 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 4 1 3 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1
Universitas Sumatera Utara
28 45 2 1 1 3 2 5 2 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
29 56 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2
30 59 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 4 4 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2
31 37 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
32 47 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 4 3 1 4 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
33 55 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 3 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
34 42 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 1 4 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2
35 69 3 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 4 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1
36 74 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
37 45 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 4 3 2 4 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2
38 35 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 3 4 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2
39 67 3 1 2 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 4 3 3 4 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
40 66 3 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 4 4 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
41 55 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
42 63 3 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 4 3 2 4 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
43 25 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 4 3 2 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
44 70 3 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1
45 52 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 1 2 4 3 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2
46 54 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
47 63 3 1 1 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
48 51 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 4 4 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2
49 52 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 4 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
50 60 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
51 61 3 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2
52 36 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2
53 33 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
54 39 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 3 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1
55 49 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 3 3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2
56 47 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 4 3 1 4 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2
57 43 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 4 3 1 4 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2
58 40 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 4 3 1 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2
Universitas Sumatera Utara
59 27 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1
60 46 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 4 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2
61 27 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2
62 26 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 4 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2
63 47 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 4 4 1 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2
64 32 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
65 41 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 4 3 1 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
66 56 2 1 2 1 1 4 2 1 1 2 2 2 2 4 3 1 4 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
67 57 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 1 1 3 3 3 3 4 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2
68 55 2 1 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2 2 4 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1
69 64 3 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 4 2 1 3 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
70 65 3 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
71 45 2 1 1 1 1 4 2 1 2 2 2 1 2 3 3 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
72 41 2 1 1 1 1 3 1 1 1 2 2 1 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2
73 65 3 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 4 4 4 4 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
74 31 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
75 32 1 1 2 2 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
76 30 1 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 1 1 4 3 2 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2
77 48 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
78 56 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1
79 65 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2
80 53 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 1 2 2 4 3 2 3 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
81 62 3 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 4 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
82 23 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
83 25 1 1 2 1 1 4 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1
84 65 3 1 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 3 2 1 4 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
85 34 1 1 2 1 1 3 1 1 1 2 2 2 2 4 3 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
86 56 2 1 2 1 1 3 1 2 1 2 1 1 1 4 3 1 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
87 69 3 1 2 1 1 4 2 1 1 1 2 1 1 4 2 1 3 3 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1
88 67 3 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 2 2 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1
89 70 3 1 2 3 2 3 1 2 1 1 2 1 1 3 3 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1
Universitas Sumatera Utara
90 45 2 1 2 1 1 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2
91 55 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 4 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2
92 44 2 1 1 2 1 3 1 2 1 2 1 2 2 4 3 2 3 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2
93 75 3 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 4 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
94 63 3 1 1 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 3 3 3 4 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2
95 31 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1
96 37 1 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
97 39 1 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
98 49 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2
99 43 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 4 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1
100 34 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2

Keterangan:
a : umur responden
ak : kategori umur responden
b : suku responden
c : jenis kelamin responden
d : pekerjaan responden
dk : kategori pekerjaan responden
e : pendidikan responden
ek : kategori pendidikan responden
p1-p5 : jawaban pertanyaan pengetahuan
pt : pengetahuan total responden
s1-s5 : jawaban pertanyaan sikap
st : sikap total responden
j1-j4 : jawaban pertanyaan jarak puskesmas
jt : jarak puskesmas (keterjangkauan) total
i1-i10 : jawaban pertanyaan informasi
it : informasi total
sp1-sp6 : jawaban pertanyaan sikap petugas
spt : sikap petugas total
m1-m2 : jawaban pemanfaatan pelayanan kesehatan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2 Output

1. Karakteristik Responden
umur

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid dewasa awal 26 26.0 26.0 26.0
dewasa Madia 53 53.0 53.0 79.0
dewasa lanjut 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Suku Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Batak 94 94.0 94.0 94.0
Jawa 4 4.0 4.0 98.0
nias 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Jenis Kelami n Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 36 36.0 36.0 36.0
Perempuan 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Petani/buruh t ani 84 84.0 84.0 84.0
pedagang/wiraswasta 12 12.0 12.0 96.0
tidak bekerja 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

pekerjaan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid bekerja 96 96.0 96.0 96.0
tidak bekerja 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


pendidi kan Responden

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak tamat SD 5 5.0 5.0 5.0
SD 20 20.0 20.0 25.0
SMP 58 58.0 58.0 83.0
SMA 16 16.0 16.0 99.0
PT 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

pendidi kan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid rendah 83 83.0 83.0 83.0
Tinggi 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

2. Pengetahuan
Apakah Bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud dengan Puskesmas?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu 50 50.0 50.0 50.0
TidakTahu 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa itu BPJS PBI (Jamkesmas/KIS)?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu 55 55.0 55.0 55.0
Tidak tahu 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa saja hak dan Jeni s pelayanan kesehatan
yang bisa diperoleh Sebagai peserta PBI(Jamkesmas/KIS) di puskesmas?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu 36 36.0 36.0 36.0
Tidak tahu 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Apakah Bapak/Ibu mengetahui sej ak kapan program JKN di berlakukan di
Puskesmas?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu 36 36.0 36.0 36.0
Tidak tahu 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah Bapak/Ibu mengetahui manfaat BPJS PBI (Jamkesmas/KIS)?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tahu 69 69.0 69.0 69.0
Tidak tahu 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pengetahuan total

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 46 46.0 46.0 46.0
Buruk 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

3. Sikap
Ketika Bapak/Ibu sakit dengan adanya BPJS PBI langsung
memanfaatkannya ke puskesmas

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 7 7.0 7.0 7.0
S 12 12.0 12.0 19.0
KS 32 32.0 32.0 51.0
TS 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Bapak/Ibu senang memanfaatkan puskesmas karena obat yang
di puskesmas sangat membantu kesembuhan penyaki t

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 1 1.0 1.0 1.0
S 19 19.0 19.0 20.0
KS 60 60.0 60.0 80.0
TS 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) sangat membantu untuk mendapatkan


pelayanan kesehatan di puskesmas

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 42 42.0 42.0 42.0
S 49 49.0 49.0 91.0
KS 8 8.0 8.0 99.0
TS 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

bapak/ibu mengaj ak atau menyarankan keluarga, tetangga atau


kerabat yang terdaftar peserta BPJS PBI (Jamkesmaa/KIS) untuk
memanfaatkan fasil itas I Puskesmas ketika sakit

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 1 1.0 1.0 1.0
S 20 20.0 20.0 21.0
KS 52 52.0 52.0 73.0
TS 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Bapak/ibu setuju dengan adanya BPJS PBI(Jamkesmas/KIS)

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SS 22 22.0 22.0 22.0
S 52 52.0 52.0 74.0
KS 24 24.0 24.0 98.0
TS 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Si kap Total

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 37 37.0 37.0 37.0
Buruk 63 63.0 63.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

4. Jarak Puskesmas
Menurut Bapak/ ibu letak puskesmas belum strategis dengan tempat
puskesmas?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 58 58.0 58.0 58.0
TIDAK 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah puskesmas terlalu jauh dari tempat tinggal Bapak/I bu tinggal?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 65 65.0 65.0 65.0
TIDAK 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakan Bapak/Ibu mengal ami kesulitan ke Puskesmas karena


transportasi?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 48 48.0 48.0 48.0
TIDAK 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Menurut Bapak/ ibu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di


puskesmas butuh biaya transportasi yang cukup mahal?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid YA 45 45.0 45.0 45.0
TIDAK 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Keterjangkauan Total

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sulit 65 65.0 65.0 65.0
Mudah 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

5. Informasi
Apakah Bapak/ ibu pernah mendapatkan informasi tentang program BPJS PBI
dari tenaga kesehatan/ BPJS?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 24 24.0 24.0 24.0
Tidak Pernah 76 76.0 76.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah teman/keluarga di sekitar rumah bapak/ibu pernah i kut berperan


memberikan i nformasi tentang BPJS PBI?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 15 15.0 15.0 15.0
Tidak Pernah 85 85.0 85.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah pernah di jelaskan kepada bapak/ibu bagaimana prosedur untuk


menggunakan layanan BPJS PBI di Puskesmas?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 10 10.0 10.0 10.0
Tidak Pernah 90 90.0 90.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah pernah di jelaskan kepada Bapak/ibu tentang peserta Penerima


Bantuan Iuran (PBI) ?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 19 19.0 19.0 19.0
Tidak Pernah 81 81.0 81.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Apakah informasi tentang program BJPS PBI juga pernah Bapak/ibu perol eh
dari medi a cetak atau elektronik?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 16 16.0 16.0 16.0
Tidak Pernah 84 84.0 84.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah pernah di jelaskan kepada Bapak/ ibu, tujuan diberi kannya BPJS PBI?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 18 18.0 18.0 18.0
Tidak Pernah 82 82.0 82.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah pernah di jelaskan kepada Bapak/ibu manfaat yang di dapat dengan


menggunakan layanan BPJS PBI?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 13 13.0 13.0 13.0
Tidak Pernah 87 87.0 87.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah Bapak/ ibu pernah mencari tahu sendiri informasi tentang BPJS
golongan PBI

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 14 14.0 14.0 14.0
Tidak Pernah 86 86.0 86.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Apakah pernah di jelaskan kepada Bapak/ibu jenis pelayanan yang didapatkan


oleh peserta BPJS PBI ?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 12 12.0 12.0 12.0
Tidak Pernah 88 88.0 88.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Apakah pernah di jelaskan kepada Bapak/ibu jenis pelayanan kesehatan yang
tidak ditanggung oleh layanan BPJS PBI?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pernah 13 13.0 13.0 13.0
Tidak Pernah 87 87.0 87.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

informasi total

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 12 12.0 12.0 12.0
Kurang 88 88.0 88.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

6. Sikap Petugas
Petugas peduli dalam pelayanan pendaftaran kartu kepada peserta
BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) yang datang berobat

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 37 37.0 37.0 37.0
Tidak 63 63.0 63.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Petugas kesehatan (dokter dan perawat) memberi kan pelayanan


kesehatan dengan ramah dan baik kepada peserta BPJS
PBI(Jamkesmas/KIS) yang datang berobat

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 37 37.0 37.0 37.0
Tidak 63 63.0 63.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Petugas ramah dalam memberikan pelayanan obat-obatan kepada


peserta BPJS golongan PBI yang datang berobat

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 46 46.0 46.0 46.0
Tidak 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Petugas ramah dalam pelayanan admi nistrasi (mi sal nya pembuatan
surat rujukan) kepada peserta BPJS golongan PBI

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 31 31.0 31.0 31.0
Tidak 69 69.0 69.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Petugas kesehatan merekomendasi kan kepada peserta BPJS


golonngan PBI unntuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di
puskesmas

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 34 34.0 34.0 34.0
Tidak 66 66.0 66.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Ketika Bapak/Ibu dan keluarga berobat kepuskesmas apakah petugas


ada ditempat (dokter)

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 21 21.0 21.0 21.0
Tidak 79 79.0 79.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Si kap petugas Total

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 36 36.0 36.0 36.0
Buruk 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

7. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan


Apakah bapak/i bu atau keluarga pernah sakit dalam satu tahun
terakhir?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 90 90.0 90.0 90.0
Tidak 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas dengan menggunakan
Kartu BPJS PBI(Jamkesma/KIS) ?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 31 31.0 31.0 31.0
Tidak 69 69.0 69.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Crosstabs
pekerjaan * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas dengan
menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?
Crosstab

Apakah Bapak/ibu
memanf aat kan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
Ya Tidak Total
pekerjaan bekerja Count 30 66 96
Expected Count 29.8 66.2 96.0
% wit hin pekerjaan 31.3% 68.8% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
96.8% 95.7% 96.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 30.0% 66.0% 96.0%
tidak bekerja Count 1 3 4
Expected Count 1.2 2.8 4.0
% wit hin pekerjaan 25.0% 75.0% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
3.2% 4.3% 4.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 1.0% 3.0% 4.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin pekerjaan 31.0% 69.0% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .070b 1 .791
Continuity Correctiona .000 1 1.000
Likelihood Ratio .073 1 .787
Fisher's Exact Test 1.000 .635
Linear-by -Linear
.069 1 .792
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 2 cells (50.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 1.
24.

pendidikan * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas dengan


menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?
Crosstab

Apakah Bapak/ibu
memanf aat kan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
Ya Tidak Total
pendidikan rendah Count 24 59 83
Expected Count 25.7 57.3 83.0
% wit hin pendidikan 28.9% 71.1% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
77.4% 85.5% 83.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 24.0% 59.0% 83.0%
Tinggi Count 7 10 17
Expected Count 5.3 11.7 17.0
% wit hin pendidikan 41.2% 58.8% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
22.6% 14.5% 17.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 7.0% 10.0% 17.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin pendidikan 31.0% 69.0% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aat kan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .992b 1 .319
Continuity Correctiona .501 1 .479
Likelihood Ratio .954 1 .329
Fisher's Exact Test .390 .236
Linear-by -Linear
.982 1 .322
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 5.
27.

Pengetahuan total * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas


dengan menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?
Cro sstab

Apakah Bapak/ ibu


memanf aatkan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
Ya Tidak Total
Pengetahuan Baik Count 10 36 46
total Expected Count 14.3 31.7 46.0
% wit hin Pengetahuan
21.7% 78.3% 100.0%
total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
32.3% 52.2% 46.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 10.0% 36.0% 46.0%
Buruk Count 21 33 54
Expected Count 16.7 37.3 54.0
% wit hin Pengetahuan
38.9% 61.1% 100.0%
total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
67.7% 47.8% 54.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 21.0% 33.0% 54.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin Pengetahuan
31.0% 69.0% 100.0%
total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.416b 1 .065
Continuity Correctiona 2.661 1 .103
Likelihood Ratio 3.479 1 .062
Fisher's Exact Test .084 .051
Linear-by -Linear
3.381 1 .066
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 14.
26.

Sikap Total * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas dengan


menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?
Crosstab

Apakah Bapak/ibu
memanf aatkan
Puskesmas dengan
menggunakan Kart u
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
Ya Tidak Total
Sikap Baik Count 13 24 37
Total Expected Count 11.5 25.5 37.0
% wit hin Sikap Total 35.1% 64.9% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
41.9% 34.8% 37.0%
menggunakan Kart u
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 13.0% 24.0% 37.0%
Buruk Count 18 45 63
Expected Count 19.5 43.5 63.0
% wit hin Sikap Total 28.6% 71.4% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
58.1% 65.2% 63.0%
menggunakan Kart u
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 18.0% 45.0% 63.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin Sikap Total 31.0% 69.0% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kart u
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .469b 1 .493
Continuity Correctiona .213 1 .645
Likelihood Ratio .466 1 .495
Fisher's Exact Test .510 .320
Linear-by -Linear
.465 1 .495
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 11.
47.

Keterjangkauan Total * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas


dengan menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?

Cro sstab

Apakah Bapak/ibu
memanf aat kan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
Ya Tidak Total
Keterjangkauan Sulit Count 12 53 65
Total Expected Count 20.2 44.9 65.0
% wit hin Keterjangkauan
18.5% 81.5% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
38.7% 76.8% 65.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 12.0% 53.0% 65.0%
Mudah Count 19 16 35
Expected Count 10.9 24.2 35.0
% wit hin Keterjangkauan
54.3% 45.7% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
61.3% 23.2% 35.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 19.0% 16.0% 35.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin Keterjangkauan
31.0% 69.0% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KIS) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 13.650b 1 .000
Continuity Correctiona 12.026 1 .001
Likelihood Ratio 13.376 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .000
Linear-by -Linear
13.513 1 .000
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 10.
85.

informasi total * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas


dengan menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?

Crosstab

Apakah Bapak/ ibu


memanf aatkan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
Ya Tidak Total
inf orm asi baik Count 10 2 12
total Expected Count 3.7 8.3 12.0
% wit hin inf ormasi total 83.3% 16.7% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
32.3% 2.9% 12.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 10.0% 2.0% 12.0%
Kurang Count 21 67 88
Expected Count 27.3 60.7 88.0
% wit hin inf ormasi total 23.9% 76.1% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
67.7% 97.1% 88.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 21.0% 67.0% 88.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin inf ormasi total 31.0% 69.0% 100.0%
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 17.460b 1 .000
Continuity Correctiona 14.790 1 .000
Likelihood Ratio 16.294 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by -Linear
17.285 1 .000
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 1 cells (25.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 3.
72.

Sikap petugas Total * Apakah Bapak/ibu memanfaatkan Puskesmas


dengan menggunakan Kartu BPJS PBI(Jamkesmas/KIS) ?

Cro sstab

Apakah Bapak/ibu
memanf aat kan
Puskesmas dengan
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
Ya Tidak Total
Sikap petugas Baik Count 18 18 36
Total Expected Count 11.2 24.8 36.0
% wit hin Sikap pet ugas
50.0% 50.0% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
58.1% 26.1% 36.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 18.0% 18.0% 36.0%
Buruk Count 13 51 64
Expected Count 19.8 44.2 64.0
% wit hin Sikap pet ugas
20.3% 79.7% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
41.9% 73.9% 64.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 13.0% 51.0% 64.0%
Total Count 31 69 100
Expected Count 31.0 69.0 100.0
% wit hin Sikap pet ugas
31.0% 69.0% 100.0%
Total
% wit hin Apakah
Bapak/ibu memanf aatkan
Puskesmas dengan
100.0% 100.0% 100.0%
menggunakan Kartu
BPJS
PBI(Jamkesma/KI S) ?
% of Total 31.0% 69.0% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 9.493b 1 .002
Continuity Correctiona 8.156 1 .004
Likelihood Ratio 9.311 1 .002
Fisher's Exact Test .003 .002
Linear-by -Linear
9.398 1 .002
Association
N of Valid Cases 100
a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 11.
16.

Logistic Regression
Case Processing Summary
a
Unweighted Cases N Percent
Selected Cases Included in Analy sis 100 100.0
Missing Cases 0 .0
Total 100 100.0
Unselected Cases 0 .0
Total 100 100.0
a. If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total
number of cases.

Dependent Vari able Encoding

Original Value Internal Value


Tidak 0
Ya 1

Categorical Variables Codings

Paramet er
coding
Frequency (1)
Sikap petugas Baik 36 1.000
Total Buruk 64 .000
inf ormasi t ot al baik 12 1.000
Kurang 88 .000
Keterjangkauan Sulit 65 1.000
Total Mudah 35 .000

Universitas Sumatera Utara


Block 0: Beginning Block

Classificati on Tablea,b

Predicted

p_reg Percent age


Observ ed Tidak Ya Correct
St ep 0 p_reg Tidak 69 0 100.0
Ya 31 0 .0
Ov erall Percentage 69.0
a. Constant is included in the model.
b. The cut v alue is . 500

Variables in the Equation

B S. E. Wald df Sig. Exp(B)


St ep 0 Constant -.800 .216 13.694 1 .000 .449

Variabl es not in the Equation

Score df Sig.
St ep Variables jarakt(1) 13.650 1 .000
0 inf ot(1) 17.460 1 .000
sikaptg(1) 9.493 1 .002
Ov erall Stat istics 29.979 3 .000

Block 1: Method = Backward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.
St ep 1 St ep 31.263 3 .000
Block 31.263 3 .000
Model 31.263 3 .000

Model Summary

-2 Log Cox & Snell Nagelkerke


St ep likelihood R Square R Square
1 92.558a .268 .378
a. Estimation terminat ed at iteration number 5 because
parameter est imat es changed by less than .001.

Universitas Sumatera Utara


Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.


1 .741 3 .864

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

p_reg = Tidak p_reg = Ya


Observ ed Expected Observ ed Expected Total
St ep 1 37 38.030 5 3.970 42
1 2 14 13.543 4 4.457 18
3 13 12.175 6 6.825 19
4 4 3.743 6 6.257 10
5 1 1.509 10 9.491 11

Classificati on Tablea

Predicted

p_reg Percent age


Observ ed Tidak Ya Correct
St ep 1 p_reg Tidak 64 5 92.8
Ya 15 16 51.6
Ov erall Percentage 80.0
a. The cut v alue is . 500

Variables in the Equation

95.0% C.I.for EXP(B)


B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
Step
a jarakt(1) -1.681 .529 10.094 1 .001 .186 .066 .525
1 infot(1) 2.297 .878 6.847 1 .009 9.945 1.780 55.573
sikaptg(1) 1.148 .538 4.561 1 .033 3.153 1.099 9.045
Constant -.579 .421 1.893 1 .169 .561
a. Variable(s) entered on step 1: jarakt, inf ot, sikaptg.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai