OLEH:
1207011055
SKRIPSI
“ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEPESERTAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL MANDIRI DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA KOTA KUPANG TAHUN 2016”
OLEH
KARTINI ACHMAD SONGGE
1207011055
“SESUNGGUHNYA BERSAMA
KESULITAN ADA KEMUDAHAN”
PERSEMBAHAN
Pujian dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Erny E. Pua Upa., S.KM., M. KM
selaku pembimbing I dan Bapak Dominirsep O. Dodo, S.KM., MPH selaku Dosen
Pembimbing II yang telah dengan setia memberikan arahan dan petunjuk serta saran
2. Bapak Drs. Yoseph Kenjam, M.Kes selaku penguji yang telah meluangkan waktu
3. Bapak Frans G. Mado, S.KM., M.Kes selaku dosen Penasehat Akademik yang telah
5. Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Kepala Badan Kesatuan
Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Kupang, Camat Maulafa, Kepala
Puskesmas Sikumana yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu selama
6. Sahabat-sahabat terkasih Hanifa, Zai, Arfa, Ando, Ami, Iki, Nora, Asmi, Dewi,
Injia, K`Novi, Itha, Gres, teman-teman DGF`c serta teman-teman MDG`s 12 yang
8. Semua pihak yang telah mendukung penulis baik secara langsung maupun tidak
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
Penulis
ABSTRAK
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah program Pemerintah yang bertujuan untuk
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat
Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera. Kepesertaan JKN ini bersifat
wajib bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kepesertaan JKN Mandiri di wilayah kerja
Puskesmas Sikumana masih sangat rendah yaitu baru mencapai 15% dari target yang
diperkirakan 23,75% di bulan April 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan JKN mandiri di wilayah kerja
Puskesmas Sikumana Kota Kupang tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian survey analitik dengan pendekatan waktu secara cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua peserta JKN Mandiri dan bukan Peserta JKN
Mandiri yang berjumlah 15.806 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 195 orang. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan antara umur (p=0,016); tingkat penghasilan (p=0,008);
pengetahuan (p=0,010) dengan kepesertaan JKN Mandiri dan tidak ada hubungan antara
tingkat pendidikan (p=0,769); persepsi manfaat (p=0,107); persepsi hambatan
(p=0,678); antara kepemilikan asuransi lain (p=0,218) dengan kepesertaan JKN Mandiri
dengan nilai. Disarankan kepada BPJS Kesehatan dan Petugas Puskesmas agar
melaksanakan sosialisasi JKN secara berkala dan menekankan manfaat-manfaat dalam
program JKN secara menyeluruh kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui media massa) untuk peningkatan kepesertaan JKN Mandiri.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
itu negara berkepentingan agar seluruh warganya sehat (Health for All). Upaya
dilembagakan secara semesta. Ada dua isu mendasar untuk mewujudkan tujuan
kesehatan untuk menyediakan pelayanan kesehatan dengan efektif, efisien, dan adil.
Sistem pembiyaan yang tepat untuk suatu negara adalah sistem yang
memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif, yang bermutu dan dibutuhkan, dengan biaya yang terjangkau.
Cakupan semesta mengandung dua elemen inti: (1) Akses pelayanan kesehatan
yang adil dan bermutu bagi setiap warga; dan (2) Perlindungan risiko finansial ketika
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS). Jaminan Kesehatan Nasional adalah jaminan berupa perlindungan
Nasional terdiri dari peserta PBI dan non PBI. Peserta Jaminan Kesehatan Non PBI
merupakan peserta yang tidak masuk dalam golongan fakir miskin dan orang tidak
mampu, meliputi pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, pekerja bukan
penerima upah dan anggota keluarganya, bukan pekerja dan anggota keluarganya.
Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas
resiko sendiri, sedangkan yang dimaksud dengan bukan pekerja adalah setiap orang
yang tidak bekerja tetapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan secara mandiri
Kesehatan Kota Kupang, jumlah penduduk di Kota Kupang pada tahun 2015 sebanyak
433.970 jiwa. Dengan adanya kebijakan JKN ini, maka pemerintah Kota Kupang di
tuntut untuk dapat menjamin semua masyarakat agar dapat tercover dalam sistem ini
43.36
24.19
20.19
8.2
4.06
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat Kota
Kupang yang belum menjadi Peserta JKN yaitu sebesar 43.36% atau 188.172 jiwa,
sedangkan untuk kepesertaan JKN tertinggi di Kota Kupang tahun 2015 adalah peserta
dari golongan Pekerja Penerima Upah yaitu sebesar 24.19 % atau 105.007 jiwa dan
peserta terendah adalah peserta dari golongan Bukan Pekerja yaitu 4.06% atau 17.645
jiwa.
Data bulan Desember 2015 menunjukkan jumlah peserta JKN di Kota Kupang
sudah mencapai 245.798 jiwa atau sekitar 56,64 % dari 433.970 jumlah penduduk Kota
Kupang (Data BPJS Cabang Kupang, 2015). Sesuai dengan roadmap JKN
diharapkan masyarakat yang belum tercakup dalam JKN agar segera mendaftarkan
diri menjadi peserta JKN secara mandiri. Jika dilihat dari presentase kepesertaan
JKN di Kota Kupang maka untuk kepesertaan JKN mandiri baru mencapai 12.26% yang
terdiri dari Pekerja Bukan Penerima Upah sebanyak 8.2% atau 35.500 dan Bukan
Pekerja sebanyak 4.06% atau 17.645 itu artinya kepesertaan mandiri di Kota Kupang
masih rendah. Berdasarkan data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan Cabang Kupang sampai bulan April 2016 jumlah peserta JKN di Wilayah
kerja Puskesmas Sikumana adalah sebanyak 27.223 jiwa dari 56.055 jiwa penduduk
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Jumlah ini terdiri dari peserta
mandiri sebanyak 2.521 jiwa dan 24.702 jiwa adalah peserta PBI dan peserta Penerima
Upah.
alasan pokok yaitu pengetahuan, kepercayaan, sikap, adanya acuan atau referensi
dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal reference), sumber daya dan
sosial budaya (dalam Notoadmojo 2012). Perilaku merupakan faktor kedua terbesar
untuk mengikuti program asuransi yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jenis
kelamin, gaya hidup dan sebaran penduduk. Berdasarkan hasil penelitian Ida
Widhiastuti (2015) pada pasien rawat jalan, persepsi manfaat terbukti berhubungan
hambatan dan sosialisasi tentang JKN tidak berhubungan dengan kepesertaan JKN.
kepesertaan saat ini, yaitu belum semua penduduk dicakup jaminan kesehatan dan
JKN Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2016”.
berikut: “Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kepesertaan JKN mandiri di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kepesertaan JKN mandiri di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang tahun
2016.
kepesertaan JKN mandiri di wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang tahun
2016.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan kepada BPJS
Kota Kupang dan Puskesmas Sikumana sebagai bahan evaluasi program terutama dalam
Sebagai refensi yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan rujukan oleh peneliti
3. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan motivasi kepada
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Konseptual
BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus
2013 tentang Jaminan Kesehatan, dan Peta Jalan JKN, Peraturan Presiden
No. 19 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 12
bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan
sejahtera. Program JKN yang dikembangkan di Indonesia merupakan
angka 6 UU). Tiga kriteria di bawah ini digunakan untuk menentukan bahwa
dengan Undang-undang.
JKN ini dan memiliki beberapa fungsi dan wewenang dalam menjalani
tugasnya. Adapun beberapa fungsi dan wewenang dari BPJS adalah sebagai
berikut:
umum.
c. BPJS bertugas mengelola dana publik, yaitu dana jaminan sosial untuk
kepentingan peserta.
lembaga internasional
2. Kepesertaan JKN
dirumuskan dalam peta Jalan JKN dan telah dituangkan dalam Perpres
meliputi Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan bukan PBI JKN dengan rincian
sebagai berikut:
b. Peserta bukan PBI adalah Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan
b. Anggota TNI
c. Anggota Polri
d. Pejabat Negara
menerima Upah.
a. Investor
b. Pemberi Kerja
c. Penerima Pensiun
d. Veteran
b. Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak pensiun
e. Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun sebagaimana
pensiun..
Jaminan kesehatan bagi pekerja WNI yang bekerja di luar negeri diatur
Kesehatan.
peserta mandiri dan non mandiri. Kepesertaan mandiri yaitu peserta yang
4. Perilaku
a) Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti cara berbuat
dari luar. Perilaku adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),
dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Skinner membedakan perilaku
b) Determinan perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau
sangat tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang
perilaku seseorang.
A. Faktor Predisposisi
oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor yang ingin peneliti teliti
1. Umur
lama waktu hidup yang ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Dalam
penelitian ini, katagori dibedakan dua yaitu usia di atas 30 tahun dan usia
2. Pendidikan
2003).
3. Pengetahuan
masyarakat, sarana.
isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Tingkat Pendapatan
C. Faktor Pendorong
baru diketahuinya apalagi bila sudah tertanam tingkat loyalitas yang tinggi
ditawarkan. Menurut penelitian Shafie & Hassali , 2013 dalam Widhiastuti Ida,
2. Persepsi Masyarakat
a) Persepsi
1. 1 Pengertian
2. Masyarakat
masyarakat berasal dari bahasa arab ‘syaraka’ yang artinya ikut serta
masyarakat yaitu:
mirip.
c) Situasi, dalam hal ini penting untuk melihat konteks objek atau
persepsi kita
akan memperoleh manfaat dan kerugian dari apa yang telah di putuskan.
prosedur seperti yang telah di jelaskan di awal. Ketika sesorang ingin atau
sudah berpartisipasi menjadi peserta tentunya tidak akan terlepas dari yang
namanya hambatan. Sekecil apapun hambatan itu pasti akan ada sehingga
peneliti ingin melihat sejauh mana hambatan yang di alami oleh peserta
B. Tinjauan Teoritik
sebagainya.
c) Perilaku peran sakit (the sick behavior) yaitu berbagai tindakan yang
faktor perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior
causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
faktor:
dan perilaku petugas kesehatan atau petugas yang lain, yang merupakan
situastion).
c) Teori WHO
1. Pengetahuan
lain.
2. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek.
3. Sikap
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka terhadap objek sikap sering
diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat.
kelompok masyarakat.
perubahan perilaku.
atau ditolak.
berikutnya.
(bersikap).
keadaannya atau berada pada daerah positif, maka berarti ia ditolak dari
sakit adalah suatu daerah negatif sedangkan sehat adalah wilayah positif.
ada empat variabel kunci yang terlibat di dalam tindakan tersebut, yakni:
akan dirasakan lebih serius dibandingkan dengan flu. Oleh karena itu,
and barriers)
tersebut.
mandiri tinggi dan motivasi tertinggi menjadi peserta JKN mandiri adalah
pustaka. unpad.ac.id).
JKN (www.pps.unud.ac.id).
4. Shari agustina Tanjung (2015) melakukan penelitian tentang Hubungan
(Http://opac.say.ac.id).
besar dari responden memiliki minat kategori sedang. Dalam penelitian Kurnia
(http://jurnal.smh.ac.id).
variabel yang diteliti namun terdapat perbedaan yaitu tidak semua variabel
D. Kerangka Konsep
seluruh rakyat Indonesia untuk dapat hidup sehat, produktif dan sejahtera.
Kepesertaan JKN dikategorikan dalam dua kategori yakni peserta mandiri dan
sebagai peserta secara mandiri oleh peserta bersangkutan sedangkan peserta non-
mandiri yaitu peserta yang melakukan pendaftaran sebagai peserta melalui orang
dapat terbentuk dari tiga faktor yaitu faktor predisposisi (pengetahuan, sikap,
sebagainya) dan faktor pendorong (sikap dan perilaku dari petugas kesehatan dan
FAKTOR PREDISPOSISI
- Usia
- Pendidikan
- Pengetahuan
FAKTOR PENDUKUNG
Kepesertaan
- Tingkat Penghasilan
JKN Mandiri
FAKTOR PENDORONG
: Variabel dependen
E. Hipotesis
2016.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
mengumpulkan data sekaligus pada suatu saat artinya tiap subjek penelitian
1. Populasi
tergolong sebagai peserta JKN Mandiri dan bukan Peserta JKN Mandiri yang
tinggal dan menetap di Wilayah kerja Puskesmas Sikumana yaitu 15.806 jiwa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari
n = N Z(1-α/2)2 P(1-P) ….
Nd2 + Z(1-α/2) 2 P(1-P)
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
Z(1-α/2) : nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan
(TK), jika 90%= 1,64, TK 95%= 1,96 dan TK 99% = 2,57.
P : proporsi kejadian. Proporsi peserta JKN mandiri adalah 15%
d : besar penyimpangan; 0,1, 0,05, dan 0,01.
Bila diketahui jumlah populasi sebanyak 15.806 jiwa, maka jumlah sampel
menjadi peserta JKN yang berusia lebih dari atau sama dengan 18 tahun di
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh berupa dokumen tentang jumlah
kepesertaan JKN di Kota Kupang tahun 2015 dari BPJS Kesehatan Kota
bawah ini.
(Notoatmodjo, 2003)
2 Tingkat Pendidikan formal Wawancara Kriteria Objektif Ordinal
Pendidikan yang terakhir dengan 1. Rendah : Jika
ditamatkan oleh menggunakan pendidikan
seseorang kuesioner terakhir ≤ SMP
berdasarkan 2. Tinggi : Jika
tingkatan yang pendidikan
diakui pemerintah terakhir ≥ SMA
3 Tingkat Rata-rata jumlah Wawancara Kriteria Objektif Ordinal
Penghasilan penghasilan keluarga dengan 1. >500rb
dalam satu bulan menggunakan 2. 500rb- 1 juta
kuesioner 3. 1,1 juta- 2 juta
4. > 2 juta
4 Pengetahuan Pengetahuan adalah Wawancara Kriteria Objektif Ordinal
tentang JKN hasil dari tahu, dan dengan 1. Rendah : apabila
ini terjadi setelah menggunakan jawaban
seseorang melakukan kuesioner responden ≤
penginderaan 50%
terhadap suatu objek 2. Tinggi: apabila
tertentu yakni tentang jawaban
pengertian JKN, responden >
kepesertaan JKN, 50%
besaran iuran JKN,
manfaat JKN.
5 Persepsi Pandangan Wawancara Kriteria Objektif Nominal
tentang masyarakat tentang dengan 1. Positif: apabila
Manfaat manfaat yang akan menggunakan jumlah jawaban
didapatkan apabila kuesioner responden
menjadi peserta ≥90%
BPJS 2. Negatif: jumlah
apabila jawaban
responden <90%
(Widhiastuti,2015)
6 Persepsi Pandangan Wawancara Kriteria Objektif Ordinal
tentang masyarakat tentang dengan 1. Positif : apabila
Hambatan hambatan yang akan menggunakan jumlah jawaban
didapatkan apabila kuesioner responden <90%
menjadi peserta 2. Negatif : jumlah
BPJS Kesehatan apabila jawaban
responden ≥ 90%
(Widhiastuti,2015)
7 Kepemilikan Kepemilikan Wawancara Kriteria Objektif Nominal
Asuransi asuransi kesehatan dengan 1. Ya : bila jawaban
Lain selain JKN menggunakan responden ada
kuesioner 2. Tidak : bila
jawabannya tidak
ada
8 Kepesertaan Partipasi Kepala Responden Kriteria Objektif Nominal
JKN secara Keluarga menjadi diwawancara 1. Ya : bila
mandiri peserta JKN Kuesioner jawaban
. dengan membayar responden Ya
iuran sesuai 2. Tidak : bila
kemampuannya jawaban
responden
tidak
E. Instrumen Penelitian
Alat ukur yang digunakan peneliti adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan terkait variabel yang ingin diteliti. Agar alat ukur yang digunakan
dapat mengukur dengan tepat, maka perlu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.
sebagai berikut:
1. Validitas
itu benar–benar mengukur apa yang diukur (Natoatmodjo, 2010). Alat ukur
signifikan dimana jika p < α maka item tersebut dikatakan valid karena
memiliki hubungan yang signifikan antar item dengan jumlah skor total
terdaftar sebagai peserta JKN mandiri dan belum menjadi peserta JKN
Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa. Dari hasil uji validitas ini
lampiran 2).
2. Reliabilitas
hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap sama bila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadapgejala yang sama dengan alat ukur
yang sama (Riwidikdo, 2013). Alat ukur yang diuji reliabilitasnya dalam
penelitian ini adalah masyarakat yang terdaftar sebagai peserta JKN mandiri
Cronbach yaitu 0,7 maka pertanyaan tersebut reliabel (Riyanto, 2013). Dari
hasil uji rebilitas ini diperoleh Koefisien realibilitas ≥ Alpha Cronbach yaitu
Setiap lembar kuisioner yang telah diisi, diteliti dengan tujuan untuk
b) Penandaan (coding)
program statistik.
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
2. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat yang
b) Analisis Bivariat
signifikan atau hanya hubungan secara kebetulan. Dalam analisis ini, uji
statistic yang digunakan adalah Uji Chy Square (X2). (Dahlan, 2008).
b. P-value > 0,05 berarti H0 ditolak (P value > α). Uji statistik menunjukan
3. Penyajian Data
singkat yang merupakan bentuk dari interpretasi tabel yang ada sebelumnya
(Saryono,2011).
BAB IV
A. Hasil
Visi
Masyarakat, dengan Pelayanan yang cepat dan berkualitas pada tahun 2017”.
Misi
Untuk mewujudkan visi di atas, telah dirumuskan tiga misi Puskesmas sebagai
berikut:
pelayanan kesehatan
b) Keadaan Geografi
Kota Kupang dengan wilayah kerja mencakup enam kelurahan dengan luas
wilayah kerja sebesar 37,92 km2. Kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja
Luas Wilayah
No Kelurahan
(Km2) Persen
1 Sikumana 3,36 8,9
2 Bello 5,61 14,8
3 Naikolan 0,82 2,2
4 Kolhua 10,75 28,3
5 Fatukoa 15,71 41,4
6 Oepura 1,67 4,4
Jumlah 37,92 100
Sumber : Data BPS Kota Kupang Tahun 2015
adalah Kelurahan Fatukoa dengan luas wilayah 15,71 Km2 sedangkan kelurahan
yang paling kecil wilayahnya adalah Kelurahan Naikolan dengan luas wilayah
0,82 Km2.
c) Keadaan Demografi
penduduk menurut kelurahan dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis
Kelamin di Wilayahu Kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun
2015
Jenis Kelamin
No Kelurahan Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Fatukoa 1.565 1.549 3.114
2 Sikumana 8.520 8.369 16.889
3 Bello 2.143 1.910 4.053
4 Kolhua 3.887 3.853 7.740
5 Oepura 8.072 7.686 15.758
6 Naikolan 4.343 4.158 8.501
Jumlah 28.530 27.525 56.055
Sumber:Data BPS Kota Kupang 2015
laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Dari enam kelurahan di wilayah kerja
penduduk paling banyak yaitu sebanyak 16.889 orang sedangkan kelurahan Fatukoa
adalah kelurahan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 3.114
orang.
penduduk per kelurahan menurut golongan umur dapat dilihat pada Tabel 4.3.
memiliki golongan umur yang bervariasi dari usia 0-75+ tahun, dengan jumlah
penduduk paling banyak berada pada golongan umur 20-24 tahun yaitu 8.879 orang
dan paling sedikit berada pada golongan umur 70-74 tahun yaitu 250 orang.
3. Keadaan Ketenagaan
Keadaan ketenagaan baik tenaga kesehatan maupun non kesehatan di
Puskesmas Sikumana sampai akhir tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan terbanyak adalah bidan
yang berjumlah 31 orang, sedangkan tenaga kesehatan yang paling sedikit adalah
Tabel 4.5 Jumlah dan Jenis Sarana Kesehatan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sikumana Kota Kupang Tahun 2015
1. Puskesmas Induk 1
4. Posyandu Balita 47
5. Posyandu Lansia 11
Jumlah 70
Puskesmas Sikumana adalah satu puskesmas rawat inap, lima puskesmas pembantu, 45
dokter/bidan dan apotik adalah milik swasta yang berada di Puskesmas Sikumana.
Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 195 responden dalam penelitian ini
responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 62,6 % dan berjenis kelamin laki-
menunjukkan bahwa umur bervariasi, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 195 responden dalam penelitian ini,
responden paling banyak berada pada golongan umur 29-38 tahun yaitu sebanyak
35,3 % dan responden paling sedikit berada pada golongan umur 59-68 tahun yaitu
sebanyak 4,1 %.
kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang Tahun 2016 sebanyak 195 responden
menunjukan tingkat pendidikan yang bervariasi yaitu SD, SMP, SMA dan PT. Data
Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dari 195 responden dalam penelitian ini
responden memiliki tingkat pendidikan paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak
pekerjaan yang bervariasi. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 menunjukan bahwa dari 195 responden dalam penelitian ini,
responden paling banyak bekerja sebagai wiraswasta yaitu 29,7 % dan paling
Dari tabel 4.10 menunjukan bahwa dari 195 responden dalam penelitian ini,
ada 15,38% yang telah menjadi peserta JKN Mandiri sedangkan 84,62% belum
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 195 responden yang berumur muda
dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 6,3% sedangkan yang berumur
tua dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 19,7%, dan responden yang
berumur muda dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 93,7% sedangkan
yang berumur tua dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 80,3%.
hubungan antara umur dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p= 0,016
(p<0,05) yang berarti ada hubungan antara umur dengan kepesertaan JKN Mandiri.
Kepesertaan JKN
Tingkat Total
Ya Tidak
Pendidikan
n % n % n %
Rendah 9 14,3 54 85,7 63 100
Tinggi 21 15,9 111 84,1 132 100
Total 30 15,4 165 84,6 195 100
Sumber: Data primer tahun 2016
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 195 responden yang berpendidikan
rendah dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 14,3% sedangkan yang
berpendidikan tinggi dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 15,9%, dan
responden yang berpendidikan rendah dan belum menjadi peserta JKN Mandiri
sebanyak 85,7% sedangkan yang berpendidikan tinggi dan belum menjadi peserta
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
antara tingkat pendidikan dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p= 0,769
(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan
Kepesertaan JKN
Total
Tingkat Penghasilan Ya Tidak
n % n % n %
< Rp. 500.000 7 33,3 14 66,7 21 100
Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 14 20,6 54 79,4 68 100
Rp.1.100.000 – Rp. 2.000.000 9 10,6 76 89,4 85 100
> Rp.2.000.000 0 0 21 100 21 100
Total 30 15,4 165 84,6 195 100
Sumber: Data primer tahun 2016
<Rp.500.000 dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 33,3%, yang
berpenghasilan Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 dan telah menjadi peserta JKN Mandiri
menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 10,6%, dan tidak ada responden yang
berpenghasilan > Rp. 2.000.000 dan telah menjadi peserta JKN Mandiri, yang
66,7%, yang berpenghasilan Rp.500.000 – Rp. 1.000.000 dan belum menjadi peserta
dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 89,4% sedangkan yang
berpenghasilan > Rp. 2.000.000 dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak
100%.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
antara tingkat penghasilan dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p= 0,008
(p<0,05) yang berarti ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kepesertaan
JKN Mandiri.
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa dari 195 responden yang memiliki pengetahuan
rendah dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 9,3% sedangkan
responden yang memiliki pengetahuan tinggi dan telah menjadi peserta JKN Mandiri
sebanyak 22,7%, yang memiliki pengetahuan rendah dan belum menjadi peserta
JKN Mandiri sebanyak 90,7%, dan yang memiliki pengetahuan tinggi dan belum
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
(p<0,05) yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kepesertaan JKN
Mandiri.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa dari 195 responden dengan persepsi positif dan
telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 20,8%, sedangkan responden dengan
persepsi negatif dan telah menjadi peserta JKN sebanyak 12,2%, responden dengan
persepsi positif dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 79,2%, dan
responden dengan persepsi negatif dan belum menjadi peserta JKN sebanyak 77,3%.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
antara persepsi manfaat dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p= 0,107
(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara persepsi manfaat dengan
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa dari 195 responden dengan persepsi positif dan
telah menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 15,1% sedangkan responden dengan
persepsi negatif dan telah menjadi peserta JKN sebanyak 20,0%, dan responden
dengan persepsi positif dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak 84,9
sedangkan responden dengan persepsi negatif dan belum menjadi peserta JKN
sebanyak 80,0%.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
antara persepsi hambatan dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p= 0,678
(p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara persepsi hambatan dengan
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa dari 195 responden tidak ada responden yang
memiliki asuransi lain dan telah menjadi peserta JKN Mandiri sedangkan responden
yang tidak memiliki asuransi lain dan telah menjadi peserta JKN sebanyak 16% dan
yang memiliki asuransi lain dan belum menjadi peserta JKN Mandiri sebanyak
100%, sedangkan responden yang tidak memiliki asuransi lain dan belum menjadi
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square untuk melihat hubungan
antara kepemilikan asuransi lain dengan kepesertaan JKN Mandiri diperoleh nilai p=
0,218 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara kepemilikan asuransi lain
B. Bahasan
Umur adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda.
tindakan dari kehidupan. Semakin umur responden bertambah maka semakin matang
pula dalam menentukan suatu pilihan termasuk dalam pemilihan jaminan kesehatan
(Tiaraningrum,2014).
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara umur
dengan kepesertaan JKN Mandiri. Penelitian ini, sejalan dengan hasil penelitian
kesehatan sukarela. Hal ini didukung oleh pernyataan Gani (1997) dalam
dengan risiko kesehatannya sehingga akan muncul kesadaran dalam dirinya untuk
kelompok usia > 30 tahun akan mempunyai pemikiran yang sudah matang dan
mampu berfikir dengan baik sehingga dapat menerima pelayanan yang diberikan
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sakinah
(2014) dan Widhiastuti (2015) bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia
adanya perbedaan karakteristik umur yang diteliti oleh peneliti serta perbedaan teknik
Berdasarkan hasil yang ada maka perlu adanya peningkatan sosialisasi dari
BPJS Kesehatan akan pentingnya menjadi peserta JKN Mandiri kepada masyarakat
dari berbagai golongan usia serta perlu adanya dorongan serta motivasi dari Petugas
materi pendidikan oleh pendidik kepada sasaran pendidik guna mencari perubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pembelajaran dan pelatihan yang formal. Masyarakat yang
mengetahui lebih banyak tentang masalah dan memiliki status kesehatan yang lebih
baik.
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara
penelitian ini didapatkan bahwa 67,7% responden memiliki tingkat pendidikan yang
tentang JKN namun ternyata masih terdapat 67,9% responden yang berpendidikan
tinggi yang memiliki pengatahuan yang rendah dan tidak mengikutsertakan menjadi
peserta JKN Mandiri. Seseorang yang memiliki pendidikan yang tinggi maka akan
memiliki pemikiran yang lebih baik dalam mengolah informasi sehingga dapat
telah didapat diharapkan akan memberikan motivasi untuk dapat menentukan layanan
kesehatan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia (Girma dkk, 2011
kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Hal ini akan meningkatkan keinginan untuk
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Hermawati (2013) dan Wijaya
mengakses informasi terkait JKN sehingga perlu adanya penyebaran informasi secara
merata dan akuntanbilitas oleh Pihak BPJS Kesehatan dan Pemerintah seperti
massa (televisi, siaran radio, koran maupun internet), selain itu masyarakat juga
dituntut untuk berperan aktif dalam mencari informasi tentang JKN baik melalui
Tingkat pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh individu atau masyarakat dari
aktiiftas setiap bulannya. Hal ini berdampak pada keinginan masyarakat tersebut
(Notoadmodjo, 2012).
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara tingkat
penghasilan dengan kepesertaan JKN Mandiri. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Penelitian juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggi Afifi
(dalam Sakinah, 2014) yang menunjukkan bahwa penghasilan yang tinggi berpengaruh
terhadap sikap seseorang untuk menjadi peserta asuransi kesehatan. Mereka yang
pelayanan kesehatan ada tiga komponen salah satunya adalah komponen enabling
bagi keluarga dengan anggota keluarga yang cukup banyak dan berpenghasilan rendah,
menjadi alasan masyarakat untuk tidak bersedia menjadi peserta JKN mandiri. Hal ini
menunjukan bahwa masih ada masyarakat yang berpendapatan rendah yang belum
lapangan (khususnya RT, Lurah, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan) dalam
melaksanakan pendataan kepesertaan JKN PBI dan Jamkesda agar tepat sasaran.
4. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepesertaan JKN Mandiri
melakukan tindakan terhadap sesuatu, jika seseorang didasari pada pengetahuan yang
baik terhadap kesehatan maka orang tersebut akan memahami bagaimana kesehatan itu
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukan ada hubungan antara
pengetahuan dengan kepesertaan JKN Mandiri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
informasi yang diberikan secara jelas dan terpercaya akan meningkatkan pengunaan
menunjukan ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan status kepesertaan program
2015).
memilih untuk tidak mengikutsertakan diri sebagai peserta JKN Mandiri hal ini
dikarenakan minimya pengetahuan mereka tentang JKN dan juga sering mendapatkan
informasi yang salah tentang program JKN dimana informasi yang didapat berasal dari
pengalaman orang lain dan hanya sebagian kecil yang mendapatkan informasi dari
Mandiri kepada masyarakat serta motivasi dari Petugas Kesehatan Puskesmas kepada
masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi peserta JKN terutama bagi masyarakat
Presepsi manfaaat merupakan salah satu komponen dari teori Health Belief
Model yang ada kaitannya antara keuntungan yang akan didapat jika mereka
Pada persepsi manfaat setiap manusia akan melakukan penilaian terhadap keuntungan
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara
persepsi manfaat dengan kepesertaan JKN Mandiri. Hal ini dikarenakan banyak
masyarakat yang beranggapan bahwa dengan menjadi peserta JKN Mandiri manfaat
yang diperoleh sangat sedikit artinya manfaat yang diperoleh masih biasa-biasa saja.
perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat. Bila
persepsi seseorang terhadap manfaat suatu program tinggi, hal ini akan dikatakan
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian tentang motivasi kepesertaan JKN
hasil bahwa 80% menyadari manfaat pentingnya kesehatan dalam kehidupan dan
Perbedaan ini dikarenakan status respoden berbeda dimana responden peneliti bukan
hanya peserta JKN Mandiri tetapi juga masyarakat yang tergolong sebagai peserta
pelaksanaan JKN belum merata di seluruh wilayah di Indonesia padahal dalam prinsip
jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau
tempat tinggal dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan hal
tersebut maka perlu adanya peningkatan prinsip Portabilitas dalam program JKN ini
dan perlu adanya sosialisasi lebih lanjut lintas sektor dalam program JKN terkait
prinsip-prinsip JKN.
kesulitan yang dapat dirasakan oleh setiap orang untuk mendapatkan layanan
kepesertaan JKN secara mandiri antara lain pemahaman persyaratan menjadi peserta
JKN, biaya, prosedur, perbedaan pelayanan dan waktu yang diperlukan untuk
mendapat pelayanan.
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukan tidak ada hubungan antara
persepsi hambatan dengan kepesertaan JKN Mandiri. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Widhiastuti (2015) yang menunjukkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara persepsi hambatan dengan kepesertaan JKN secara mandiri. Hal
ini di karenakan banyak responden yang memiliki persepsi positif namun belum mau
pengambilan keputusan dan perubahan perilaku dari hasil simultan antara faktor
eksternal dan internal pada subyek atau orang yang melakukan perilaku tersebut.
rendah, maka perubahan perilaku ke arah tujuan yang diinginkan akan lebih cepat
begitupun sebaliknya.
mempunyai persepsi hambatan yang rendah, namun ada beberapa pendapat negatif
yang muncul saat peneliti melakukan penelitian seperti masih tingginya iuran yang
ditetapkan tiap bulannya, masih adanya batasan antara pemegang kartu JKN dengan
peserta yang membayar sendiri dalam menerima pelayanan kesehatan dan masih
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menerima pelayanan kesehatan. Perlu adanya
pendataan ulang oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang terkait kepesertaan JKN PBI dan
Jamkesda agar masyarakat yang berpendapatan rendah agar bisa di cakup dalam
jaminan kesehatan nasional dan juga perlu adanya peningkatan sumber daya tenaga
kesehatan di berbagai Fasilitas kesehatan dari segi kuantitas dan kualitasnya agar
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diterima dalam program JKN.
Negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang
layak. JKN merupakan jaminan kesehatan sosial yang diperuntukkan oleh seluruh
sebuah bentuk perlindungan terhadap suatu kejadian yang mungkin terjadi. Perbedaan
dasar antara jaminan dengan asuransi adalah adanya faktor risiko yang dilindungi dan
Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara
kepemilikan asuransi lain dengan kepesertaan JKN Mandiri. Hal ini dikarenakan hanya
sekitar 4,1% responden yang memiliki asuransi lain, artinya banyak responden belum
berpartisipasi dalam asuransi atau jaminan kesehatan yang baru diketahuinya apalagi
bila seseorang sudah tertanam tingkat loyalitas yang tinggi terhadap asuransi tersebut
begitupun sebaliknya bila seseorang belum memiliki asuransi maka besar
asuransi kesehatan swasta adalah salah satu alasan responden menunda kepesertaan
JKN.
Menurut penelitian Shafie dan Hassali (2013) dalam Widhiastuti Ida (2015),
JKN mandiri juga tidak memiliki asuransi lain, sedangkan 4,8% responden yang
memiliki asuransi lain mengatakan bahwa mereka lebih mendapatkan manfaat dari
asuransi yang diikutinya dibandingkan menjadi peserta JKN Mandiri. Perlu adanya
peningkatan kesadaran dari masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam program JKN
yang didukung oleh pemberian motivasi serta informasi tentang manfaat keikutsertaan
PENUTUP
A. Simpulan
1. Ada hubungan antara umur dengan kepesertaan JKN Mandiri dengan nilai
Tahun 2016.
2016.
5. Tidak ada hubungan antara persepsi manfaat dengan kepesertaan JKN Mandiri
Tahun 2016.
B. Saran
a. Bagi BPJS Kesehatan agar dapat melaksanakan sosialisasi JKN secara berkala
kepada masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui media
massa).
b. Bagi Petugas Kesehatan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk dapat
untuk mendaftarkan diri menjadi peserta JKN terutama bagi masyarakat belum
c. Bagi RT, Lurah, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan perlu ditingkatkan kinerja
Bagi peneliti lain agar dapat melakukan penelitian tentang kemampuan menbayar
wilayah kerja Puskesmas Sikumana dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan
menggunakan variabel-variabel lain yang belum diteliti seperti motivasi kepesertaan
3. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam mencari informasi tentang JKN
Putri, Asih. 2014. Seri Buku Saku 2 Paham BPJS. Jakarta: Friedrich-Ebert-Stiftung
Dan Kantor Perwakilan Indonesia.
Purwandari, Ika.2015. Analisis Sikap Pekerja Informal Non PBI Yang Belum Terdaftar
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 2014 Di Kabupaten Brebes.
Universitas Negeri Semarang UJPH 4(2) (2015)
Rumengan, Debra. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Kesehatan Pada Peserta BPJS Kesehatan di Puskesmas Paniki
Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi
Manado (Vol, 5. No, 1 Januari 2015)
Riyanti, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sakinah, Ummu. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelurahan Poris
Gaga. Forum Ilmiah, 11(2) (2014).
Saryono.2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Sastradimulya, Firiri. 2015. Hubungan Tingkat Pengeahuan PasienTentang JKN
dengan Status Kepesertaan BPJS. Bandung: Universitas Islam Bandung
Sugiyono, 2011, Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Subari, E. D. ., Djuhaeni, H., & Wiwaha, G. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Intensi Menjadi Peserta Mandiri Jaminan Kesehatan Pada
Masyarakat Kota Cirebon.
Sujatmiko. 2006.Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin
di Kabupaten Kutai Kartanegara.Yogyakarta: Program Pasca Sarjana
Universitas Gajah Mada.
Thabrany, Hasbullah. 2014 .Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Widhiastuti, Ida. 2015. Hubungan Faktor Sosiodemografi, Persepsi Dan Sosialisasi
Dengan Kepesertaan Pasien Rawat Jalan dalam Program Jaminan Kesehatan
Nasional Secara Mandiri di Puskesmas I Denpasar Timur. Denpasar: Program
Pascasarjana Universitas Udayana.
Yahya, Muhbir. 2014. Analisis Prosedur Pelayanan Peserta Askes di Rumah Sakit
Umum Daerah Kh. Hayyung Kabupaten Kepulauan Selayar. Makassar.
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
1. Nama responden :
2. Alamat responden :
3. Nomor Hp :
BAGIAN B : PERTANYAAN
Pengetahuan
Persepsi Manfaat
No Pertanyaan Jawaban
1 Dengan menjadi peserta JKN, maka biaya a) Sangat setuju
pelayanan/ perawatan kesehatan dapat b) Setuju
ditanggulangi. Bagaimana menurut c) Tidak setuju
Bapak/Ibu? d) Sangat tidak setuju
2 Dengan menjadi peserta JKN, maka akan a) Sangat setuju
memperoleh pelayanan yang bermutu dan b) Setuju
memadai. c) Tidak setuju
d) Sangat tidak setuju
3 Dalam keadaan gawat darurat, sebagai a) Sangat setuju
peserta JKN akan mendapat pertolongan di b) Setuju
fasilitas kesehatan mana saja. Bagaimana c) Tidak setuju
menurut Bapak/Ibu? d) Sangat tidak setuju
4 Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang a) Sangat baik
kartu JKN yang dapat dipergunakan di b) Baik
seluruh Indonesia? c) Cukup baik
d) Tidak baik
5 Bagaimana menurut Bapak/Ibu keamanan a) Sangat aman dan tenang
menjadi peserta JKN dalam mendapatkan b) Aman dan tenang
pelayanan kesehatan? c) Biasa saja
d) Tidak ada perubahan
Persepsi Hambatan
NO Pertanyaan Jawaban
1 Menurut pemahaman Bapak/Ibu, a) Sangat rumit
bagaimana persyaratan menjadi peserta b) Rumit
JKN? c) Mudah
d) Sangat mudah
A. Pengetahuan
No
rxy rtabel Keterangan
Item
1 0,393042 0,3610 valid
2 0,376658 0,3610 valid
3 0,443895 0,3610 valid
4 0,404763 0,3610 valid
5 0,34975 0,3610 valid
6 0,381467 0,3610 valid
7 0,404867 0,3610 valid
8 0,477081 0,3610 Valid
9 0,61329 0,3610 Valid
10 0,376658 0,3610 valid
11 0,385465 0,3610 valid
12 0,36316 0,3610 valid
13 0,434616 0,3610 valid
14 0,369109 0,3610 valid
15 0,425147 0,3610 valid
16 0,465631 0,3610 valid
17 0,437653 0,3610 valid
18 0,447 0,3610 valid
B. Persepsi Manfaat
No
rxy rtabel Keterangan
Item
1 0,421962 0,3610 Valid
2 0,367371 0,3610 Valid
3 0,430351 0,3610 Valid
4 0,361783 0,3610 Valid
5 0,409456 0,3610 Valid
C. Persepsi Hambatan
No Item rxy rtabel Keterangan
1 0,515886 0,3610 valid
2 0,586656 0,3610 valid
3 0,423557 0,3610 valid
4 0,406176 0,3610 valid
5 0,514367 0,3610 Valid
6 0,55608 0,3610 valid
2. UJI REALIBILITAS
A. Pengetahuan
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.720 18
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
B. Persepsi Manfaat
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.713 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
C. Persepsi Hambatan
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
.728 6
Item-Total Statistics
Kepemilikan
Tingkat Tingkat Persepsi Persepsi Kepesertaan
No Nama Usia Pengetahuan Asuransi
Pendidikan Pengahasilan Manfaat Hambatan JKN
Lain
1 MT 2 2 2 2 2 1 1 2
2 ML 1 1 1 1 1 1 1 2
3 MF 1 1 2 1 2 1 1 2
4 MT 2 1 3 1 2 1 1 2
5 NT 2 1 3 1 2 1 1 2
6 NB 1 2 2 2 1 1 1 2
7 ON 2 2 4 2 2 1 1 2
8 OH 1 2 4 1 1 1 1 2
9 OH 2 2 2 1 1 1 2 2
10 PM 1 2 3 1 1 2 1 1
11 PK 2 1 2 1 1 1 1 2
12 PM 2 2 3 2 2 1 1 2
13 PS 2 1 2 1 2 1 1 2
14 PS 2 1 4 1 2 1 1 2
15 PN 2 2 3 1 1 1 1 2
16 ST 2 2 3 2 2 1 1 2
17 VA 2 2 3 1 2 1 1 2
18 VM 2 2 3 2 2 1 1 1
19 YA 2 2 2 2 2 1 1 2
20 YB 2 1 1 2 2 1 1 1
21 YM 1 2 2 2 2 1 1 2
22 TH 2 2 2 1 2 2 1 1
23 AP 2 2 2 2 2 1 1 2
24 RA 2 2 3 2 2 1 1 2
25 AL 1 1 1 2 2 1 1 2
26 NN 2 2 2 1 2 1 1 2
27 EM 2 2 2 1 2 1 1 2
28 MA 1 2 1 2 2 1 1 2
29 PB 2 1 2 1 2 1 1 2
30 PA 2 1 2 1 2 1 1 2
31 DL 2 2 3 2 1 2 1 2
32 RD 2 2 3 1 1 1 1 2
33 HL 2 2 3 1 2 1 1 2
34 YL 2 2 4 2 2 1 1 2
35 JH 1 2 4 1 2 1 1 2
36 KL 2 2 3 2 2 1 1 2
37 HY 1 1 2 1 2 2 1 2
38 GY 2 2 3 2 2 2 1 2
39 DL 2 2 3 2 2 1 1 2
40 R 1 2 2 2 2 1 1 2
41 MT 1 1 4 1 1 1 1 2
42 GH 2 2 1 1 2 1 1 2
43 BM 2 2 1 2 2 1 1 2
44 BS 2 2 3 1 1 1 1 2
45 SS 2 2 2 1 1 1 1 2
46 AA 2 1 2 2 2 1 1 2
47 SH 2 2 3 1 1 1 1 2
48 EF 2 2 2 2 1 1 1 1
49 ZD 2 2 3 1 2 2 1 2
50 AO 2 2 3 2 2 1 1 2
51 NS 1 1 2 2 2 1 1 2
52 YB 2 1 3 1 2 2 1 2
53 YB 2 2 2 2 1 1 1 1
54 ET 2 1 1 2 1 1 1 2
55 MS 2 2 2 2 1 1 1 1
56 PI 2 1 2 2 2 1 1 2
57 FD 2 2 3 1 1 1 1 2
58 YB 2 2 2 2 2 1 2 2
59 HM 1 2 3 1 2 1 1 2
60 JN 2 1 1 1 2 1 1 1
61 IN 1 2 3 2 1 1 1 2
62 TL 1 1 3 2 2 1 1 1
63 PS 2 1 3 1 1 1 1 2
64 IM 2 1 4 2 1 1 1 2
65 TL 1 2 3 1 1 1 1 2
66 YM 2 2 1 1 2 1 1 2
67 DM 1 2 3 2 2 1 1 2
68 HM 1 2 4 2 2 1 1 2
69 RA 2 2 3 1 2 1 1 2
70 NL 2 2 4 1 1 1 1 2
71 JO 2 2 3 1 2 1 1 2
72 OL 2 2 2 2 2 1 1 1
73 WL 1 1 2 2 2 1 1 2
74 AM 1 1 4 1 2 1 1 2
75 ON 1 1 3 2 2 1 1 2
76 AN 2 1 2 2 1 1 1 2
77 YN 2 1 1 2 2 1 1 1
78 EK 1 2 3 2 2 1 1 2
79 RT 2 1 1 2 1 1 1 1
80 TL 2 2 3 1 2 1 1 2
81 NB 1 2 2 2 1 1 1 2
82 YB 1 2 3 2 1 1 1 2
83 BK 2 2 3 1 2 1 1 2
84 MM 2 1 4 2 2 1 1 2
85 AF 1 1 4 1 2 1 2 2
86 MM 2 1 3 2 2 1 1 2
87 NA 1 2 1 2 1 1 1 2
88 YH 2 2 3 1 2 1 1 2
89 AB 1 2 3 2 2 1 1 2
90 SP 2 2 3 1 2 1 1 2
91 YJ 2 2 2 1 1 1 1 1
92 IM 1 2 3 2 2 1 1 2
93 E 2 2 2 1 2 1 1 2
94 KT 2 2 2 2 1 1 1 1
95 KN 2 2 3 2 2 1 1 2
96 KN 1 2 3 2 1 1 1 2
97 KT 1 2 3 2 2 1 1 2
98 KD 1 2 1 2 2 2 1 2
99 AT 2 2 3 1 2 1 1 2
100 AM 2 1 2 2 1 1 2 2
101 AK 1 2 3 1 2 1 1 2
102 DN 2 1 3 1 2 1 1 2
103 FN 2 1 3 1 1 1 1 2
104 FH 1 2 2 1 1 1 1 2
105 MM 1 2 3 2 2 1 1 2
106 S 1 2 3 1 2 1 1 2
107 AP 1 1 2 2 2 2 1 2
108 SL 1 1 2 2 2 1 1 2
109 MA 2 2 2 1 1 1 1 1
110 OP 2 1 2 2 2 1 1 2
111 SH 2 2 3 1 2 1 1 2
112 AM 2 2 2 2 2 1 1 2
113 KL 2 2 4 1 2 1 1 2
114 PA 2 2 3 1 2 1 1 2
115 S 1 2 3 1 1 1 1 2
116 YS 2 1 2 1 2 1 1 2
117 SR 1 1 3 2 2 1 1 2
118 HN 2 2 1 1 1 1 1 2
119 YN 1 1 3 1 2 1 1 2
120 AM 1 2 2 1 2 1 1 2
121 GT 2 2 3 1 2 1 1 2
122 HN 1 2 3 1 2 1 1 2
123 JM 1 2 2 1 2 1 1 2
124 DF 1 2 2 1 1 1 2 2
125 RS 1 2 3 2 2 1 1 2
126 D 2 1 2 1 1 1 1 2
127 VB 2 2 4 2 2 1 1 2
128 VG 1 1 3 1 2 2 1 2
129 MK 1 2 2 2 1 1 1 1
130 HN 2 2 3 2 2 1 1 2
131 KN 2 2 2 1 1 1 1 2
132 HM 1 2 2 1 1 1 1 2
133 HM 2 1 3 2 1 1 1 2
134 YM 2 2 2 2 1 1 1 1
135 LL 2 2 3 2 2 1 1 2
136 MS 2 2 4 2 1 1 2 2
137 DL 2 2 3 2 2 1 1 2
138 PS 2 1 2 1 1 1 1 2
139 EK 2 1 3 2 2 1 1 2
140 PK 2 2 2 1 2 1 1 2
141 RY 2 1 3 1 1 1 1 2
142 JN 2 2 3 1 2 1 1 2
143 RS 2 2 2 2 1 1 1 1
144 CS 2 1 2 1 2 1 1 2
145 ET 2 1 1 2 1 1 1 1
146 MR 2 2 2 2 2 1 1 1
147 YN 2 2 2 2 2 1 1 1
148 ML 1 2 3 1 2 1 1 2
149 LF 1 2 2 2 2 1 1 1
150 EB 2 2 2 2 2 1 1 2
151 VL 1 1 1 1 2 1 1 2
152 AL 2 2 1 1 1 1 1 2
153 MA 2 2 3 2 2 1 1 2
154 FS 1 2 3 1 2 1 1 2
155 AB 2 1 3 1 2 1 1 2
156 AM 2 1 1 1 1 1 1 1
157 SM 2 1 3 1 1 1 1 1
158 AL 2 2 2 1 1 1 1 2
159 AJ 1 1 2 1 1 1 1 2
160 WA 2 2 2 2 2 1 1 2
161 BW 2 2 3 1 2 1 1 2
162 YA 2 2 3 1 1 1 1 2
163 ML 2 2 2 1 1 1 1 2
164 ED 1 2 2 2 2 1 1 2
165 AK 2 2 3 1 1 1 1 2
166 AN 1 2 2 1 1 1 1 2
167 DD 2 2 4 1 2 1 1 2
168 DL 2 2 3 2 2 1 1 1
169 DL 1 2 1 1 2 1 1 2
170 GT 2 1 3 1 1 1 1 2
171 GN 2 2 1 1 1 1 1 2
172 GL 2 1 3 1 1 1 1 2
173 LM 2 2 4 1 2 1 1 2
174 MB 1 2 3 1 2 1 1 2
175 MF 2 2 3 1 2 1 1 1
176 MH 2 2 3 1 2 1 1 2
177 MH 2 2 3 1 2 1 1 1
178 MG 2 2 2 1 1 1 1 2
179 OB 2 2 2 2 1 1 1 2
180 MI 2 2 4 2 1 1 2 2
181 MT 1 2 2 2 1 1 1 2
182 ML 1 2 3 1 1 1 1 2
183 MM 2 2 3 2 2 1 1 1
184 OS 2 2 3 2 2 1 1 1
185 MM 2 1 1 1 1 1 1 1
186 MK 2 1 4 1 2 1 1 2
187 OM 2 2 3 1 1 1 1 2
188 OH 2 1 4 2 2 1 1 2
189 OH 2 1 2 1 2 1 1 2
190 OS 2 1 4 1 1 1 2 2
191 MM 1 2 2 1 2 1 1 2
192 MS 1 1 2 1 2 1 1 2
193 HN 2 1 3 2 1 1 1 2
194 YS 2 1 2 2 1 1 1 2
195 TH 1 2 3 1 1 1 1 2
Crosstabs
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
Chi-Square Tests
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
tingkat pendidikan *
195 100.0% 0 .0% 195 100.0%
Kepesertaan JKN
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
Chi-Square Tests
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
tingkat penghasilan
195 100.0% 0 .0% 195 100.0%
* Kepesertaan JKN
Kepesertaan JKN
ya tidak Tot
Rp.500.000-Rp.1.000.000 Count 14 54
Rp.1.100.000-Rp.2.000.000 Count 9 76
>Rp.2.000.000 Count 0 21
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
pengetahuan * Kepesertaan
195 100.0% 0 .0% 195 100.0%
JKN
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
tinggi Count 20 68 88
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
persepsi manfaat *
195 100.0% 0 .0% 195 100.0%
Kepesertaan JKN
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
persepsi hambatan *
195 100.0% 0 .0% 195 100.0%
Kepesertaan JKN
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
negatif Count 2 8 10
Chi-Square Tests
Crosstabs
Cases
Kepesertaan JKN
ya tidak Total
kepemilikan asuransi lain tidak Count 30 157 187
% within kepemilikan
16.0% 84.0% 100.0%
asuransi lain
ya Count 0 8 8
% within kepemilikan
.0% 100.0% 100.0%
asuransi lain
% within kepemilikan
15.4% 84.6% 100.0%
asuransi lain
Chi-Square Tests