Oleh:
Disusun Oleh:
07220400146
Mengetahui
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Seminar Kasus yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Pada Ny. I Usia 25 Tahun P1A0
Akseptor Baru KB Suntik 1 Bulan di RW 10 Desa Cibodas Kabupaten Pandeglang”.
Dalam penyusuna laporan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan,
saran, dorongan dan dukungan dari berbagai pihak baik pihak istitusi, tempat lahan
praktik, keluarga dan yang lainnya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. H. Jakub Chatib, Selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju,
2. Dr. Dr. dr. H. M. Hafizurrochman, M.PH, Selaku Pembina Yayasan
Universitas Indonesia Maju (UIMA),
3. Dr. Astrid Novita, SKM., MKM. Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju
(UIMA),
4. Susaldi, S.ST., M.Biomed., Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju (UIMA),
5. Dr. Rindu, S.KM., M.Kes., Sekaku Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya
dan Keuangan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
6. Hidayani, SKM., MKM. Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju (UIMA),
7. Retno Sugesti, S.ST., M.Kes. Selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
Universitas Indonesia Maju (UIMA),
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb Selaku Dosen Pembimbing
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan asuhan komunitas keluarga binaan
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya masukan
dalam rangka perbaikan penulis harapkan. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Akhir kata semoga ALLAH SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya seraya
membalas segala kebaikan yang telah Bapak/Ibu/Saudara/Saudari berikan kepada
penulis
Pandeglang, maret 2024
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 30
B. Saran ............................................................................................................. 30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
v
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang ingin dicapai
tahun 2019 sebesar 66% (BAPPENAS, 2014). Terdapat peningkatan persentase
pemakaian alat kontrasepsi (semua cara). Namun, persentase putus pakai (Drop
Out) kesertaan ber-KB masih tinggi yaitu 34%. Kemudian masih besarnya PUS
yang belum terlayani dan belum menggunakan kontrasepsi (unmet need). Di
Indonesia saat ini angka unmet need KB 2 berdasarkan hasil Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, terbilang masih tinggi, yakni 10,6% dari total
PUS. Apabila dikonversikan dengan jumlah PUS saat ini sebanyak 51 juta,
setidaknya masih ada 5,5 juta PUS yang belum ber-KB. Selama ini unmet need
menjadi penyumbang cukup besar terhadap belum berpartisipasinya PUS dalam
program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK).4
Berdasarkan sekian banyak alat kontrasepsi yang beredar di masyarakat
alat kontrasespsi yang paling populer di Indonesia adalah kontrasepsi suntik.
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang berupa cairan yang berisikan
hormon progesterone atau hormon estrogen yang di suntikkan ke bokong atau otot
panggul secara IM (Intra Muscular) setiap 3 bulan atau 1 bulan sekali. 5
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat/ WUS Menambah pengetahuan ibu tentang pentingnya
keluarga berencana,efek samping dan macam-macam kontrasepsi.
2. Bagi Mahasiswa
bbba
3. Bagi Pendididkan
Diharapkan dapat meningkatkan potensi mahasiswa dalam menyelesaikan
masalah yang terjadi di komunitas melalui pembelajaran dan peningkatan
kualitas atau sebagai bahan referensi bacaan.
vii
BAB II
TINJAUAN TEORI
viii
2. Tanzhim An-nasl (pengaturan kelahiran) adalah aktivitas individual untuk
mencegah kehamilan (man’u al-hamli) dengan berbagai cara dan sarana (alat).
Misalnya dengan kondom, IUD, pil KB, dan sebagainya.
Definisi alat kontrasepsi menurut BKKBN adalah alat yang digunakan
untuk mencegah kehamilan, adapun alat tersebut yang legal rneliputi pil, suntik,
alat kontrasepsi dalam rahim, alat kontrasepsi bawah kulit atau imiplant, spiral atau
kondom yang diantaranya ada yang mengandung hormone estrogen yaitu jenis
suntik, sedangkan yang mengandung horrnon campuran estrogen dan progesteron
adalah pil, dan implant.4
D. Cara Kerja
Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan
antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara :
1) Menekan keluarnya sel telur (ovum)
2) Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita sampai
mencapai ovum dan Mencegah nidasi
x
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet)
yang di insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks.
- Jenis kontrasepsi diafragma :
1. Flat spring (flat metal band)
2. Coil spring (coiled wire)
3. Arching spring
- Cara kerja kontrasepsi diafragma
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat
reproduksi bagian atas ( uterus dan tuba falopi ) dan sebagai alat tempat
spermisida.
- Manfaat kontrasepsi diafragma :
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang sampai 6
jam sebelumnya
4. Tidak mengganggu kesehatan klien
5. Tidak mengganggu kesehatan sistemik
c. Spermisida
d. KB Suntik
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak
perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
xv
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI).
Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana
kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh
informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini (10)
- Jenis-jenis AKDR :
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat
tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan)
yang cukup baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan
pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang vertikal 32
mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai
luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan
tembaga halus pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan
kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung
atas ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga
dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah
efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan
mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral
atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang
pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm
(benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D.
Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan
lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
xvi
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan
plastik.
g. Kontrasepsi Implant
xvii
Gambar 2.8 Kontrasepsi Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian,
jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan
lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Cara kontrasepsi ini baik
sekali, karena kemungkinan untuk menjadi hamil kecil sekali. Faktor yang
paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah kesukarelaan dari
akseptor. Dengan demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan kepada wanita
yang belum/tidak menikah, pasangan yang tidak harmonis atau hubungan
perkawinan yang sewaktu-waktu terancam perceraian, dan pasangan yang
masih ragu menerima sterilisasi. Yang harus dijadikan patokan untuk
mengambil keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak dan usia istri.
Misalnya, untuk usia istri 25–30 tahun, jumlah anak yang hidup harus 3 atau
lebih.
i. Kontrasepsi vasektomi
xviii
dan pasangannya serta melemahkan ketahanan dan kualitas keluarga.
Kondisi yang memerlukan perhatian khusus bagi tindakan vasektomi
1. Infeksi kulit pada daerah operasi
2. Infeksi sistemik yang sangat mengganggu kondisi kesehatan klien
3. Hidrokel atau varikokel
4. Hernia inguinalis
5. Filarisasi(elephantiasis)
6. Undesensus testikularis
7. Massa intraskotalis
8. Anemia berat, gangguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoaglansia
xxi
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “I” Usia 25 P1A0 AKSEPTOR BARU
KB SUNTIK 1 BULAN
A. Data Subjektif
Identitas Remaja
Nama : Nn. “I” Nama Suami : Tn. AR
Umur : 25 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Sunda
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kp. Tanggok, Desa Cibodas, Kecamatan Banjar
1. Alasan datang
Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan alat kontra sepsi KB suntik 3
bulan tapi tidak teratur, dan ingin pindah menggunakan alat kontrasepsi yang
bisa mendapatkan mentruasi.
2. Keluhan utama
Tidak pernah mendapatkan menstruasi dan ingin menggunakan menggunakan
kontrasepsi yang tidak mengganggu menstruasi
3. Riwayat Menstruasi
- Menstruasi pertama : 12 tahun
- Siklus Menstruasi : sebelum ber KB siklus 28 Hari
- Lama Menstruasi : 7 hari
- Mengganti pembalut : 3 kali sehari
- Keluhan sakit saat menstruasi : Tidak
xxii
- Keluhan Keputihan : Tidak
4. Riwayat obstetrik
Penyulit Anak
A kehamila
Tgl / Thn Tempat Usia Jenis Penolong
na n Jenis
persalina persalina kehamila persalina persalina Kead
k / kelam BB/ PB
n n n n n aan
ke persalina in
n
5. Riwayat Menstruasi
- Menstruasi Pertama : 14 Tahun
- Siklus Menstruasi : 28 Hari
- Lama Menstruasi : 7 hari
- Mengganti pembalut : 3 kali sehari
- Keluhan sakit saat menstruasi : Tidak
- Keluhan Keputihan : Ya
- Warna keputihan : Bening tidak berbau dan tidak gatal
6. Riwayat Ginekologi
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit pada kesehatan reproduksi seperti
IMS, ISK, miom, kista atau HIV/AIDS.
7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan remaja
Klien dan ibu mengatakan jika pasien tidak mempunyai penyakit yang
serius seperti hipertensi, jantung, TBC dan yang lainnya
8. Riwayat psikososial
Klien mengatakan sudah menikah secara agama dan sudah tercatat di KUA,
ini merupakan pernikahan yang pertama, menikah pada usia 20 tahun, lama
pernikahan sudah 4 tahun.
xxiii
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola istirahat
- Tidur Malam : 7 Jam
- Tidur Siang : 1 Jam
b. Pola aktivitas
Klien mengatakan keseharian klien yaitu mengerjakan pekerjaan rumah
tangga mulai dari memasak, mencuci, menyetrika, menyapu, mengepel
dan mengurus anak.
c. Pola eliminasi
- BAK : 5 Kali
- BAB : 1 Kali
d. Pola nutrisi
- Makan 3 Kali sehari, nasi porsi sedang dengan lauk dan sayur kadang
suka makan buah
- Minum 8 Gelas sehari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 150 cm
LILA : 26 cm
IMT : 23,11 kg/m2
4. Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak Pucat, bersih tidak ada flek atau jerawat
xxiv
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera tidak kuning
Mulut : Bersih tidak ada caries
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : Kedua payudara mengalami pembesaran payudara yang
simetris sesuai dengan perkembangan pubertas, tidak
terdapat benjolan yang abnormal
Abdomen : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
pembesaran uterus, tidak terdapat nyeri tekan
Ekstremitas Atas : Simetris, jumlah jari lengkap, telapak tangan dan kuku
tidak pucat
Ekstremitas Bawah : Simetris, jumlah jari lengkap
Anogenitalia : Sudah nampak tanda – tanda pubertas pada remaja putri
tumbuh rambut kemaluan di daerah pubis, hymen utuh,
tampak pengeluaran cairan berwarna bening
5. Pola Hubungan Seksual : 2-3 kali seminggu
6. Pemeriksaan Penunjang
Tidak di lakukan
C. Analisis Data
Ny. ‘I” Usia 25 Tahun P1A0 Akseptor KB Suntik 1 Bulan
D. Penatalaksanaan
Menyapa dan memperkenalkan diri
E/ Klien menjawab dengan ramah
Membina hubungan baik dengan klien
E/ Terjalin hubungan baik dengan klien
Menjelaskan kepada klien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan secara
Head to toe
E/ Klien mengerti
Melakukan informed consent
E/ Klien menyetujui
Mencuci tangan, memakai masker, memakai APD dan melakukan
pemeriksaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
E/ Bidan sudah menggunakan APD level 1 dan klien sudah dilakukan
pemeriksaan
Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan dalam batas normal
TD : 100/70 N : 80 kali/menit R : 20 kali/menit S : 35,9
E/ Klien mengetahui hasil pemeriksaan
Memberitahu ibu tentang efek samping dari KB, terutama jenis Kb suntik 3
bulan yang ibu gunakan yaitu mengalami gangguan seperti sakit kepala,
kenaikan berat badan, nyeri payudara, perdarahan/spooting dan menstruasi
tidak teratur dan terkadang tidak mendapatkan menstruasi.
E/ Ibu mengerti tentang efek samping KB seperti yang dialaminya
xxv
Memberitahu ibu tentang jenis-jenis KB sebagai alternatif pilihan seperti pil,
kondom, suntik 1 bulan, implant, IUD, spermisida, diafragma, cervical cap,
E/ Ibu mengerti tentang jenis-jenis KB dan akan mempertimbangkan untuk
KB yang akan digunakan
Memberitahu ibu akan ada kunjungan ulang pada tanggal 09 maret 2024
E/ Ibu mengerti dan menyetujui dengan kunjungan ulang yang akan
dilakukan.
Melakukan pendokumentasian,
E/ Pendokumentasian telah dilakukan.
xxvi
3.2 Kunjungan Kedua
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan sudah menentukan akan menggunakan alat kontrasepsi KB
Suntik 1 bulan.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 81 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,0 C
C. Analisa
Ny. ‘I” Usia 25 Tahun P1A0 Akseptor Baru KB Suntik 1 Bulan
D. Penatalaksanaan
Menyapa dan membina hubungan baik dengan klien
E/ Klien menjawab dengan ramah dan terjalin hubungan baik dengan klien
Menjelaskan kepada klien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan secara
Head to toe
E/ Klien mengerti
Melakukan informed consent
E/ Klien menyetujui
Mencuci tangan, memakai masker, memakai APD level 1 dan melakukan
pemeriksaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
E/ Bidan sudah menggunakan APD level 1 dan klien sudah dilakukan
pemeriksaan
Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan dalam batas normal
TD : 110/70 N : 81 kali/menit R : 20 kali/menit S : 36,00c
E/ Klien mengetahui hasil pemeriksaan
xxvii
Menjelaskan kepada ibu mengenai macam-macam alat kontrasepsi alternatif
yang bisa ibu gunakan seperti pil, kondom, suntik 1 bulan, implant, IUD,
spermisida, diafragma, cervical cap.
E/ Ibu mengerti dan mengetahui alternatif KB yang di jelaskan oleh bidan
Meyakinkan ibu tentang keputusan yang akan ibu ambil dengan memilih
kontrasepsi KB suntik satu bulan
E/ Ibu sudah yakin dengan keputusan yang akan diambil dan sudah
merundikannya dengan suami
Menjelaskan kepada ibu kelebihan dari KB suntik 1 bulan yaitu, mengandung
hormon kombinasi dan berdosis lebih kecil sehinggan tidak terlaku
berpengaruh pada siklus menstruasi meskipun masih akan ibu alami
gangguan menstruasi karna efek KB suntik 3 bulan
E/ Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan
Menjelaskan kekurangannya atau efek samping yang biasanya terjadi yaitu,
ibu harus melakukan kunjunngan ulang untuk ber KB sebulan sekali, terasa
pusing, payudara terasa lebih sensitive
E/ Ibu mengerti apa yang disampaikan untuk efek samping yang terjadi pada
pasca peyuntikan sangat jarang terjadi adapaun itu klien akan merasakan aga
pegal di bagian bokong ibu
E/ Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh bidan
Menjelaskan kepada ibu mengenai penyuntikan KB suntik 1 bulan yaitu di
1/3 bokong dan hormone yang terkandung adalah hormone estrogen dan
progesteron
E/ Ibu menegrti
Mempersiapkan alat KB suntik 1 bulan muali dari obat KB sunti 1 bulan yang
berisi hormone estrogen dan progesterone, kapas DTT, spuit 3cc, nidle, safety
box
E/ Alat telah di siapkan
Menyuntikan KB suntik 1 bulan yang berisi hormone estrogen dan
progesterone di 1/3 bokong ibu
E/ KB suntik 3 bulan telah di berikan
Menjelaskan kembali kepada ibu mengenai efek samping KB suntik satu
bulan seperti resiko terjadi perdarahan tidak normal meskipun jarang terjadi
pada KB suntik 1 bulan, payudara lebih sering sensitive atau nyeri dan tidak
melindungi dari infeksi menular seksual
E/ Ibu mengerti apa yang dijelaskan.
Menjelaskan efek paska penyuntikan yang terjadi pada pasca peyuntikan
sangat jarang terjadi, adapaun itu klien akan merasakan aga pegal di bagian
bokong ibu
E/ Ibu mengerti apa yang disampaikan
Memberikan kepada ibu kartu kunjunag KB agar ibu tidak lupa dan
mengingatkan kepada ibu kunjungan KB berikutnya pada tanggal 27 Agustus
2024
Menjadwalkan kunjungan ketiga kepada ibu tanggal 05 maret 2024
E/ Ibu menyetujui untuk kunjungan ulang.
Melakukan Pendokumentasian
E/ Dokumentasi telah dilakukan
Cibodas, 09 maret
2024
Pengkaji
xxviii
Ila Siti Sulaesih
A. Data Subjektif
Ibu mengatakan sejauh ini tidak ada efek apa-apa setelah penyuntikan
B. Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Denyut nadi : 80 kali/menit
Frekuensi nafas : 19 kali/menit
0
Suhu tubuh : 36,1 C
C. Analisa
Ny. ‘I” Usia 25 Tahun P1A0 Akseptor KB Suntik 1 Bulan
D. Penatalaksanaan
Menyapa dan membina hubungan baik dengan klien
E/ Klien menjawab dengan ramah dan terjalin hubungan baik dengan klien
Menjelaskan kepada klien tentang pemeriksaan yang akan dilakukan secara
Head to toe
E/ Klien mengerti
Melakukan informed consent
E/ Klien menyetujui
Mencuci tangan, memakai masker, memakai APD dan melakukan
pemeriksaan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan
E/ Bidan sudah memakai APD level 1 dan klien sudah dilakukan pemeriksaan
Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan dalam batas normal
TD : 110/80 N : 80 kali/menit R : 19 kali/menit S : 36,10c
E/ Klien mengetahui hasil pemeriksaan
xxix
Menjadwalkan kunjungan ulang kepada ibu jika ada keluhan yang dirasakan
untuk berkunjung ke puskesmas atau bidan terdekat, serta memberitahu ibu
jika ini merupakan kunjungan terakhir yang dilakukan pada asuhan keluarga
binaa,
E/ Ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran yang diberikan
Melakukan Pendokumentasian
E/ Dokumentasi telah dilakukan
Cibodas, 15 maret
2024
Pengkaji
xxx
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab pembahasan ini, kami membandingkan antara teori yang kami dapat
SOAP.
Survey dilakukan pada hari kamis tanggal 07 maret -15 maret 2024 di RW 10,
Desa Cibodas, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang-Banten, dan yang saya ambil
sebagai keluarga binaan adalah Wanita usia subur Ny. I yang mengalami kurangnya
pengetahuan tentang efek samping alat kontrasepsi yang digunakan dan tentang jenis-
jenis KB
1. Ny. ”I” termasuk Wanita Usia Subur 25 Tahun, Pasangan Usia Subur (PUS)
adalah pasangan yang berstatus menikah (suami istri) dimana pasangan tersebut
lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat atau cara KB. Alat kontrasepsi
suntik, implant, pil, IUD, dan kondom, sesuai dengan teori yang di sampaikan
oleh.14
2. Pada klien Nn. “I” dilakukan pengkajian data subjektif dan data objektif seperti
anamnesa, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik hal ini sudah sesuai teori yang
melalui hasil observasi yang jujur pemeriksaan pasien tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik. Sudah sesuai dengan teori yang di sampaikan oleh jurnal.15
xxxi
3. Pada pemeriksaan pada klien Nn. “I” di dapatkan hasil TD 100/70 mmhg, N :
keadaan baik. Hasil dari pengumpulan data secara subyektif dan obyektif kami
menentukan prioritas masalah kami yaitu Ny “I” umur 25 tahun P1A0 dengan
tentang efek samping alat kontrasepsi yang akan digunakan dan tentang jenis-jenis
jarang terjadi5
- Menjelaskan kepada ibu efek paska penyuntikan seperti terasa pegal di daerah
penyuntikan
xxxii
BAB V
PENUTUP
Usia Subur dan pengalaman langsung di lahan praktek. Asuah yang diberikan kepada
Ny. “I” Usia 25 Tahun akseptor KB Suntik 1 Bulan, maka penulis dapat menarik
A. Kesimpulan
1. Telah dilakukan pengolahan data secara subjectif dan objectif pada klien Ny.
2. Telah dilakukan data pada klien Ny. “I” WUS Usia 25 tahun Akseptor KB
Suntik 1 Bulan
3. Telah dilakukan penatalaksanaan KIE pada klien Ny. “I” WUS Usia 25 tahun
4. Telah dilakukan telaah kasus sesuai dengan teori pada klien Ny. “I” WUS Usia
B. Saran
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh
xxxiii
2. Bagi Klien
kebutuhan klien.
3. Bagi Institusi
xxxiv
xxxv
DAFTAR PUSTAKA
1. Taylor E, S. Psikologi Sosial. (Kencana Predana Media, 2012).
2. Depkes. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Online]. (2017).
3. Rahmawati, A. T. P. PENYULUHAN TENTANG MACAM-MACAM
ALATKONTRASEPSI DI DESA MONCONG LOE KAB. MAROS. J. Kreat.
Pengabdi. Kpd. Masy. ( (2024) doi:https://doi.org/10.33024/jkpm.v1i1.5330.
4. BKKBN. Pelayanan Kontrasepsi Jakarta. (2012).
5. Nyoman Widya Pradani, Y. U. HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU
DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI KB SUNTIK DI
PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA KOTA BALIKPAPAN TAHUN.
(2017).
6. Lutfi Nur Azizah, N. K. PENGARUH KONSELING TENTANG KB SUNTIK 3
BULAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BUTUH KABUPATEN PURWOREJO. J. Komun. Kesehat.
(2024).
7. Aldina A. I., Ayu N., Yulizawati, Lusiana E. B., Detty I., F. Berpikir Kritis”
Dasar Bidan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan. (2016).
8. Soleha, S. DAMPAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA
BANGUN MULYA KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA. J. Ilmu
Pemerintah. (2016).
9. y Anggraeni, M. Pelayanan Keluarga Berencana. (2012).
10. Herman, K, Rasyika, Nurul, R.H. Perilaku Akseptor Dalam Memilih Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Mkjp) Di Poskesdes Anuta Singgani Kecamatan
Mantikulore Kota Palu. Jurnal Preventif. 2019.
11. Rahayu, T, Wijanarko, N. Efek Samping Akseptor KB Suntik Depo Medroksi
Progesterone Acetat (DMPA) Setelah 2 Tahun Pemakaian’. Jurnal Kesehatan
"Samodra Ilmu". 2017.
12. Saifuddin AB. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka; 2010.
13. 13. Depkes. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Online]; 2007.
Available from: htpp://www.depkes.go.id
14. Christiana Kaseuntung, Rina Kundre, Yolanda Bataha. PENGARUH
PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA
USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI DI DESA
KALAMA DARAT KECAMATAN TAMAKO KEPULAUAN SANGIHE.
[Online];2015.Availablefrom:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/8779
15. Aldina A. I., Ayu N., Yulizawati, Lusiana E. B., Detty I., Fitrayeni. “Berpikir
Kritis” Dasar Bidan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan. [Internet]. 2016
Desember;1(2);22,23
16. Endang Susilowati, S.SiT, KB SUNTIK 3 (TIGA) BULAN DENGAN EFEK
SAMPING GANGGUAN HAID DAN PENANGANANNYA. [Internet]. 2012
17. https://books.google.co.id/books?
id=xVJLDwAAQBAJ&dq=kebidanan+komunitas+menurut+WHO&lr=&hl=id
&source=gbs_navlinks_s
1
LAMPIRAN
2
Lampiran I : Informed Consent
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
( Ineu Nuraeni)
3
Lampiran 2 : Satuan acara penyuluhan keluarga berencana (SAP KB)
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan berupa Keluarga Berencana diharapkan Ny. I
dapat mengerti apa itu Keluarga Berencana, dan macam-macam alat kontrasespsi
yang digunakan serta efek samping dalam alat kontrasepsi Keluarga Berencana.
2. Tujuan Khusus
a. Ny. I dapat mengerti apa manfaat melakukan Keluarga Berencana
b. Ny. I dapat mengetahui apa saja jenis-jenis kontrasepsi
c. Ny. I dapat mengetahui apa saja efek samping yang terjadi jika ber KB
d. Ny.I dapat menerapkan program Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-
hari
B. Pelaksanaan
1. Tempat
Rumah Pasien
2. Waktu
07 maret 2024
C. Materi(terlampir)
1. Pengertian Keluarga Berencana
2. Manfaat Program Keluarga Berencana
3. Jenis-jenis KB
4
4. Keuntungan alat kontrasepsi
5. Kerugian alat kontrasepsi
D. Metode Penyampaian
Ceramah tanya jawab(CTJ) / Diskusi
E. Media
Handout/leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan:
Menjelaskan tentang :
1. Pengertian Keluarga Berencana 1. Memperhatikan
2. Pengertian alat kontrasepsi 2. Memperhatikan
3. Tujuan Program Keluarga Berencana 3. Memperhatikan
4. Manfaat Program Keluarga Berencana 4. Memperhatikan
5. Jenis-Jenis Kontrasepsi 5. Menjawab
6. Keuntungan dari alat kontrasepsi 6. Memperhatikan
7. Kerugian dari alat kontrasepsi 7. Memperhatikan
8. Memberi kesempatan kepada peserta 8. Menjawab pertanyaan
untuk bertanya yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kepada peserta tentang 1. Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan.
4. 5 menit Terminasi:
1. Mengucapkan terimakasih atas peran 1. Mendengarkan
serta peserta.
2. Mengucapkan salam penutup 2. Menjawab salam
G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
o Ny. I hadir di tempat penyuluhan
o Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien
o Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
o Ny. I antusias terhadap materi penyuluhan
o Ny. I tidak meninggalkan tempat penyuluhan sampai penyuluhan selesai
o Ny. I mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
o Ny. I mengetahui tentang program keluarga berencana
o Ny. I mengetahui macam-macam KB dan efek sampingnya
o Ny. I dapat menerapkan Keluarga Berencana dalam kehidupan sehari-hari.
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pengertian
Keluarga Berencana (KB) merupakan program pemerintah dengan
pengaturan jumlah dan jarak anak untuk menuju keluarga berkualitas. Masyarakat
diharapkan mengerti tentang bermacam-macam alat KB agar termotivasi untuk
menggunakan KB. Karena KB merupakan salah satu cara untuk menekan angka
kelahiran, sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB.
Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi sangat berperan penting untuk
mengontrol angka kelahiran.
b. Cara Kerja
1) Mencegah pelepasan sel telur
2) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
c. Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila digunakan
dengan tepat dan secara teratur.
d. Keuntungan
1) Tidak menganggu hubungan seksual
2) Kesuburan cepat kembali
3) Membuat menstruasi teratur
4) Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi
e. Kerugian
1) Dapat menambah/mengurangi berat badan
2) Harus selalu mengingat-ingat minum pil
3) Tidak bisa mencegah dari penyakit menular seksual (PMS)
f. Efek Samping
1) Mual, muntah
2) Amenorhea
3) Spotting
g. Kontra indikasi
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis,
radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi,
gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing
manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim,
dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala)
2. Suntik
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal.
a. Jenis suntik KB
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
1) Suntik 1 bulan adalah suntikan kombinasi yang dilakukan setiap 1 bulan
sekali dengan dosis 25 mg depomedroxy progesterone aserat dan 5 mg
estradiol cyplonate. Komposisi : tiap ml suspensi dalam air
mengandung :Medroxy progesterone acetate 50 mg, Estradiol cypionate
10 mg.
2) Suntik 3 bulan (Depo Provera) Adalah medroxy progesterone yang di
gunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek
progesterone yang kuat dan sangat efektif.
b. Cara Kerja
1) Mencegah pelepasan sel telur
2) Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan sel telur
c. Efektifitas
Efetifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur.
d. Keuntungan
1) Tidak menganggu hubungan seksual
2) Tidak mengganggu produksi ASI kecuali suntik 1 bulan
3) Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
e. Kerugian
1) Kesuburan lama kembali
2) Tidak melindungi dari PMS
3) Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
4) Kegemukan
f. Efek Samping
1) Amenorhea
2) Spotting
g. Kontraindikasi
Menurut Saifuddin (2006) menjelaskan bahwa kontra indikasi implant adalah
sebagai berikut :
1) Perempuan hamil atau diduga hamil.
2) Perempuan dengan perdarahan pervaginaan yang belum jelas
penyababnya.
3) Perempuan yang tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi.
4) Perempuan dengan mioma uterus dan kanker payudara.
5) Perempuan dengan benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker
payudara.
3. Implan
Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam
berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dan pada
batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel
yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
a. Cara Kerja
1) Mengentalkan lendir serviks
2) Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
3) Menekan ovulasi
b. Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
c. Jenis Implant
1) Norplant: terdiri dari 6 batang dan lama kerja 6 tahun
2) Implanont: terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
3) Indoplant dan Jadena: terdiri dari 2 batang dengan lama kerja 3 tahun
d. Keuntungan
1) Daya guna tinggi
2) Perlindungan jangka panjang
3) Kesuburan cepat kembali
4) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Kerugian
1) Membutuhkan tindakan insisi
2) Tidak melindungi dari PMS
3) Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
f. Efek Samping
1) Amenorhea
2) Spotting
3) Ekspulsi
4) Infeksi pada daerah insisi
4. AKDR (IUD)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke
dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode
tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama populernya
adalah spiral.
a. Cara kerja
1) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi
2) Mencegah implantasi telur dalam uterus
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
b. Efektifitas
Efektifitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD juga mudah
mengembalikan kesuburan Anda.
c. Keuntungan
1) Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
2) Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah rendah tinggi
3) Tidak mengganggu produksi ASI
d. Kerugian
1) Mengganggu hubungan seksual
2) Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang, melepas dan kontrol
3) Mahal
4) Tidak bisa mencegah dari PMS
e. Efek Samping
1) Amenorhea
2) Spoting/ perdarahan bercak
3) Nyeri
f. Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah
1) Belum pernah melahirkan
2) Adanya perkiraan hamil
3) Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak
normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.
4) Perdarahan vagina yang tidak diketahui
5) Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
6) Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau
abortus septic
7) Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yangdapat
mempengaruhi kavum uteri
8) Penyakit trofoblas yang ganas
9) Diketahui menderita TBC pelvic
10) Kanker alat genital
11) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
5. Kondom
Kondom digunakan pada penis pria untuk mencegah sperma bertemu sel telur
ketika ejakulasi.
a. Cara kerja
1) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan lain
b. Efektifitas
Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan secara tepat dan benar.
c. Keuntungan
1) Mudah digunakan
2) Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai
3) Bisa melindungi dari PMS
4) Mudah didapat
5) Tidak merepotkan
d. Kerugian
Kegagalan terjadi jika kondom bocor atau robek
e. Efek Samping
1) Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
2) Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
3) Terjadi infeksi ringan
4) Alergi
5) Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
Lampiran 3 : Daftar Tilik
DAFTAR TILIK
PENUNTUN BELAJAR
MEMBERIKAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN METODA SUNTIK
NO LANGKAH / TUGAS KASUS
1 2 3 4 5
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu ibu dan bayi mengenai prosedur yang akan
dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/tindakan yang
akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak untuk
bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir lalu
mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan
4. Ambil spuit isi dengan obat yang akan disuntikkan
a. Buka dan buang tutup kaleng pada vial yang menutupi karet, apus
karet yang ada pada atas vial
b. Buka bungkus spuit
c. Jika jarum suntik terpisah gabungkan jarum dengan pipa suntik
d. Balikkan vial dengan mulut ke bawah, masukkan cairan suntik ke
dalam spuit, masukkan semua obat ke dalam spuit jangan ada
e. Jika spuit sudah terisi semua, keluarkan udara dari pipa suntik,
jangan sampai terdapat udara dalam pipa spuit pada saat penyuntikan
5. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat, klien bisa duduk atau
berbaring
6. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan kapas alkohol atau air
steril
7. Suntikkan jarum di daerah penyuntikan dengan arah tegak lurus
hingga mencapai daerah otot. Apabila daerha penyuntikan terlalu
dangkal maka penyerapan obat akan lambat dan tidak bekerja segera
dan efektif
8. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan tarik sedikit pompa, bila
ada darah masuk ke dalam pipa suntik, tarik keluar jarum dan
suntikkan di tempat lain/bagian otot di dekatnya
9. Lakukan kembali aspirasi, apabila tidak terdapat darah, masukkan
obat secara perlahan-lahan
10. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan kulit sekali lagi dengan
kapas alkohol atau air steril
11. Membuang spuit yang telah dipakai ke tempat sampah khusus
12. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, lalu mengeringkannya
13. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan
merencanakan tanggal penyuntikan berikutnya
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
45
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
Lampiran 4 : Job sheeat
JOBSHEET
PERSIAPAN
1. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan
sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
2. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah dijangkau dan
dalam keadaan bersih.
3. Gunakan teknik aseptic setiap saat.
KESELAMATAN KERJA :
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
3. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
4. Sebelum prosedur, letakkan dan dekatkan peralatan dan bahan pada tempat yang
mudah terjangkau.
5. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan kegunaannya
6. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur.
7. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
PROSEDUR PELAKSANAAN
Leaflet KB
POSTER KB
Lampiran 6 : Dokumentasi
DOKUMENTASI KUNJUNGAN