Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KELUARGA BERENCANA DAN PEMAKAIAN


KONTRASEPSI DI INDONESIA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Kesehatan Reproduksi

Disusun Oleh :
Elfa Ruslina Ahda
Sepiah Saputri
David Krisbianto
Kadek Ayu Handayani
I Komang Suardana
I Gede Weda Sastrawan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


WIRA MEDIKA BALI
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT berkat Rahmat, Rezeki,
dan Hidayah-Nya, sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Keluarga Berencana dan Pemakaian Kontrasepsi di Indonesia” ini
dengan baik.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari bantuan
para dosen pembimbing, teman-teman kami dan keterlibatan dari semua pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penyusun mengucapkan terima kasih.
Dalam pembuatan makalah ini, Kami menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan sehingga penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pembaca
dan yang bersangkutan.

Negara, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Tujuan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia......... 3
1. Dasar pembentukan Organisasi KB ................................. 3
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan
Keluarga Berencana........................................................... 4
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di
Indonesia ........................................................................... 4
4. Tahap –Tahap program KB Nasional ............................... 5
5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB
di Indonesia ....................................................................... 6
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia............................. 8
7. Analisa SWOT Pemakaian KB.......................................... 11
B. Jenis-jenis Kontrasepsi ........................................................... 14
1. Metode Alami ................................................................... 14
2. Metode Perlindungan (Barrier) ......................................... 17
3. Metode Hormonal ............................................................. 20
4. Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi
Mantap=Kontap)................................................................ 23
C. BKKBN................................................................................... 24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 26
B. Saran....................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rentang tahun 1800-1900 jumlah penduduk Indonesia bertambah tiga
kali lipatnya. Sedangkan 1900 -2000 terjadi pertambahan penduduk lima kali
lipat dari 40,2 juta orang menjadi 205,8 juta orang. Selama rentang 1900-
2000, progran Keluarga Berencana (KB) berhasil mencegah kelahiran 80 juta
orang. "Tanpa program KB jumlah penduduk hingga tahun 2000 diprediksi
285 juta orang, " ungkap Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), Dr.Sugiri Syarief, MPA dalam acara Studium
Generale ‘Kependudukan dan Program Keluarga Berencana: Peluang dan
Tantangan', Jum'at (19/6) di Auditorium Thoyib Hadiwijaya Institut Pertanian
Bogor (IPB). Acara ini digelar Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB
bekerjasama dengan BKKBN.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk
melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program
Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya
angka kematian ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia
yang sangat dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain
adanya alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria.
Hanya saja yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan
metode memilih kontrasepsi,keuntungan,kerugian, serta efek samping dari
pemakaian alat kontrasepsi tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah
di dapatkan seperti di minimarket.
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah
kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide keluarga
berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini
adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud disini mencegah
kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya

1
keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara-
negara barat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada makalah adalah mempelajari tentang Apakah itu
KB dan dampaknya bagi masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Kelebihan, kekurangan, peluang serta tantangan dari
program KB.
b. Mengidentifikasi kesimpulan dan apa yang harus kita lakukan untuk
menyikapi KB.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia


1. Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata social dan
pemerintah sebaiknya di rencanakan dengan pertumbuhan penduduk yang
stabil sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah penduduk dan
pertumbuhan ekonomi.
Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industri sedang berkembang
manusia jangan terlalu banyak berkhayal bahwa dengan kemampuan
tekhnologi mereka akan dapat memenuhi segala kebutuhan karna
pertumbuhan manusia laksana deret ukur, sedangkan pertumbuhan dan
kemampuan sumber daya alam untuk memenuhinya berkembang dalam
deret hitung. Dengan demikian dalam suatu saat, manusia akan sulit untuk
memenuhi segala kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas.
Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran terhadap
pertumbuhan penduduk telah muncul kepermukaan di Negara besar seperti
: China, India, dan termasuk Indonesia.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan di Alma
Ata yang memusatkan perhatian terhadap tingginya angka kemaatian
Maternal perinatal. Dalam pertemuan tersebut disepakati untuk
menetapkan konsep primary Health Care yang memberikan pelayanan
antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya penerimaan
keluarga berencana, dan meningkatka layanan rujukan.
Tahun 1984, population conference di Meksico, menekankan arti
pentingnya hubungan antara tingginya fertilitas dan interval yang pendek
terhadap kesehatan dan kehidupan Ibu dan perinatal.
Perkembangan laju peningkatan pertumbuhan pendudukan di
Indonesia sangat mengkhawatirkan. Tanpa adanya usaha- usaha
pencegahan perkembangan laju peningkatan penduduk yang terlalu cepat,

3
uasaha- usaha di bidang pembangunan ekonomi dan social yang telah di
laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah.
Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menyelamatkan nasib
manusia di muka bumi tercinta ini, masih terbuka peluang untuk
meningkatkan kesehatan reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif
pada pelaksanaan KB.
Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia akan
terjebak pada kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan yng merupakan
malapetaka manusia yang paling dahsyat dan mencekam. Gerakan Kb
yang kita kenal sekarang bermula dari kepeloporan bebe rapa orang tokoh,
baik dalam maupun luar negri. Sejak saat itulah berdirilah perkumpulan-
perkumpulan KB diseluruh dunia termasuk Indonesia yang mendirikan
PKBI (perkumpulan warga berencana Indonesia)
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi
masalah kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide
keluarga berencana tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang
demikian ini adalah tidak benar, sebab keluarga berencana (yang dimaksud
disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu. Memang di
Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan
dengan negara-negara barat.
Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah pertanyaan
“Kapankah terjadinya tanggal sejarah permulaan didudukkannya alat
kontrasepsi sebagai sarana yang bersifat medis dan dilandasi keilmuan.
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia
a. Pada bulan Januari 1967 diadakan symposium kontrasepsi di Bandung
yang diikuti oleh masyarakat luas melalui media masa
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI pertama yang
mengharapka agar KB sebagai program pemerintah segera
dilaksanakan

4
c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menganggap
bahwa sudah waktunya kegiatan KB dilancarkan secara resmi di
Jakarta dengan menyelenggarakan proyek KB DKI Jakarta Raya
d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia memasuki era
peralihan pidato pemimpin Negara selama orde lama. Organisasi
pegerakan dilakukan oleh tenaga suka rela dan beroperasi secara diam-
diam karena kepala Negara waktu itu anti terhadap KB , maka dalam
orde baru gerakan KB di akui dan di masukan dalam program
pemeritah
e. Bulan Oktober 1968 berdiri lembaga KB nasional ( LKBN ) yang
sifatnya semi pemerintah yang dalam tugasnya di awasi dan di
bombing oleh mentri Negara kesejahteraan rakyat, merupakan
kristalisasi dan kesungguhan pemerintah dalam kebijakan KB
Peristiwa peristiwa bersejarah didalam perkembangan di Negara
Indonesia adalah masuknya program KB itu kedalam repelita I. adanya
KUHP pasal 283 yang melarang menyebarluaskan gagasan KB sehingga
kegiatan penerangan dan pelayanan masih dilakukan secara terbatas.

4. Tahap –Tahap program KB Nasional


Adapun tahap kebijakan pemerintah dalam penyelenggarakan
program KB Nasional di Indonesia adalah
a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The People
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokratif
4) Ada unsure pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement With The
People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB Lingkaran
Biru, dengan kebijakan:

5
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan dipakainya
meskipun masih tetap dipilhkan jenis kontrasepsinya.
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari jenisnya
d. Tahun 1988 terjadi perkembangan kebijakan, pemerintah menerapkan
program Kb Lingkar Emas yaitu:
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada peserta, asal
jenis kontrasepsi sudah terdapat di departemen kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk alat
kontrasepsinya.
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga melalui
peningkatan pendapatan kelurga ( Income Generating ) pada tanggal
29 juni 1994 presiden Suharto di sidoarjho melaksanakan plesterisasi /
lantainisasi rumah- rumah secara gotong royong untuk keluarga
presejahtera

5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia


a. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status sosial dan keadaan ekonomi penduduk
Indonesia di pengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan program KB
di Indonesia. Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat
ekonomi masyarakat karena berkaitan dengan kemampuan untuk
membeli alat kontrasepsi yang digunakan.
Dengan suksesnya program KB maka perekonomiansuatu
negara akan lebih baik karen dengan anggota keluarga yang sedikit
kebutuhan dapat lebih tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam
memilih metode kontrasepsi, faktor – faktor ini meliputi salah
pengertian dalam masyarakat mengenai berbagai metode, kepercayaan
religius, serta budaya, tingkat pendidikan persepsi mengenai resiko
kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan

6
Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa metode kalender
lebih banyak di gunakan oleh pasangan yang lebih berpendidikan.
Dihipotesiskan bahwa wanita berpendidikan menginginkan keluarga
berencana yang efektif, tetapi tidak rela untuk mengambil resiko yang
terkait sebagai metode kontrasepsi.
d. Agama
Para akseptor wanita mungkin berpendapat bahwa perdarahan
yang tidak teratur yang disebabkan sebagian metode hormonal akan
sangat menyulitksn mereka selama haid mereka dilarang
bersembahyang. Disebaagian masyarakat, wanita hindu dilarang
mempersiapkan makanan selama haid yang tidak teratur dapat menjadi
masalah.
e. Status Wanita
Status wanita dalam masyarakat dapat mempengaruhi
kemampuan mereka memperoleh dan menggunakan berbagai metode
kontrasepsi didaerah daerah yang status wanitanya meningkat,
sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih besar untuk
membayar metode – metode yang lebih mahal serta memiliki lebih
banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga di daerah yang
wanitanya lebih dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan
dalam memperoleh berbagai metode, misalnya peraturan yang
mengharuskan persetujuan suami sebelum layanan KB dapat
diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri dari
berbagai golongan, khususnya dari kalangan kesehatan memulai
prakarsa kegiatan KB, kegiatan kelompok ini berkembang hingga
berdirilah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ). Pada
tahun 1957 tepatnya pada tanggal23 Desember 1957 dengan Dr. R
Soeharto sebagai ketua PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga

7
berencana yang membantu masyarakat yang memerlukan bantuan
secara sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga
sejahtera melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan oleh pemerintah dan
kemudian di bentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional ( BKKBN ).
b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN
yaitu Depkes sebagai unit pelaksanaan program KB. BKKBN yaitu
badan resmi pemerintah yang bertamnggung jawab penuh mengenai
pelaksanaan program KB di Indonesia. Keuntungan dari BKKBN
adalah
1) Memungkinkan program- program melepaskan diri pendekatan
klinis yang jangkauannya terbatas.
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis dalam
mensukseskan program keluarga berencana di Indonesia melalui
pendekatan ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi, perencana,
perumus kebijakan, pengawas pelaksana dan evaluasi. Pada waktu itu
tujuan program keluarga berencana adalah :
 Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak keluarga dan
bangsa.
 Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat
dan bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan


lagi kegiatannya menjadi program nasional kependudukan dan KB
(KKB) yang pada waktu ini mempunyai 2 tujuan :

8
 Tujuan demografis,yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan
penduduk berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada
tahun 1979 menjadi 22 permil pada tahun 1990 atau 50 % dari
keadaan pada tahun 1971.
 Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga kecil bahagia
dan sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan menjadi
falsafah hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas pokok
BKKBN. BKKBN pusat berfungsi untuk mempersiapakn kebijakan
umum dan mengkoordinasi pelaksanaan program KB nasional dan
kependudukan yang mendukungnya, baik ditingkat pusat maupun
daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan dilapangan.
d. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan perwakilan
BKKBN kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ? Kabupaten / Kota
berfungsi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKKBN di
provinsi dan kabupaten / Kota yang antara lain :
 Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi kabupaten /
kota
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program KB
 Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi maupaun pusat
e. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
 Mengkoordinasi penyelenggaraan KB tingkat kecamatan.
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengdakan evaluasi pelaksanaan program KB berdasarkan laporan
dan cakupan wilayah.
 Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke tingkat Kabupaten
/ Kota.

9
f. Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD)
Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat desa antara
lain :
 Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan pil KB ulangan
pada peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB
 Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat efek samping
bila perlu merujuk
 Pencatatan dan pelaporan sederhana
 Memotivasi calon peserta KB baru
 Membantu PLKB di daerahnya
 Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan gerakan KB
bersama aparat yang berwenang
 Menerima, menyimpan dan menyalurkan alat kontrasepsi
sederhana
g. Tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu / pos kesehatan terpadu)
Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara lain :
 Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB dan penanggulangan isu-isu yang
merugikan program KB
 Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
 Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
 Pencatatan dan pelaporan
 Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan kegiatan KIA,
imunisasi, konseling, upaya PKMD, upaya UPPKS,gizi dan
penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor
Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
 Memberikan pelayanan KIE
 Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan

10
 Memotivasi dan penanggulangan isu-isu akibat pemakaian alat
kontrasepsi
 Melakukan pencatatan
 Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
 Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
i. Peserta KB
Peserta KB berfungsi :
 Menerima jasa pelayanan KB
 Meningkatkan kemandirian ber KB

7. Analisa SWOT Pemakaian KB


Akhir-akhir ini pemerintah disibukkan dengan masalah
kependudukan yang semakin hari semakin sulit untuk dicari jalan
keluarnya. Membludaknya pertumbuhan dari tahun ke tahun menyebabkan
banyaknya pengangguran dan kriminal karena lapangan pekerjaan yang
kurang seimbang dengan laju pertumbuhan penduduknya, dari sini muncul
pertanyaan “Bagaimana menekan laju pertumbuhan penduduk?”.
Pertanyaan sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena
banyaknya faktor mulai faktor kepercayaan sampai faktor-faktor yang lain.
Namun di beberapa tahun terakhir ini pemerintah tampaknya telah
menemukan formula yang tepat untuk mencari jalan tengahnya, yaitu
dengan cara Keluarga Berencana atau biasa disebut KB.
A. Kekuatan
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak
keuntungan. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi pil
kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium.
Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan
diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut
dapat memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan
yang nyata, salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah

11
terjadinya kanker uterus dan ovarium, penggunaan kondom dapat
mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti HIV.
Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek
samping dan risiko yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun
demikian benefit penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih
besar dibanding tidak menggunakan kontrasepsi yang memberikan
risiko kesakitan dan kematian maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini
dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status
kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan,
menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain
memberi keuntungan ekonomi pada pasangan suami istri, keluarga dan
masyarakat, KB juga membantu remaja mangambil keputusan untuk
memilih kehidupan yang lebih balk dengan merencanakan proses
reproduksinya.
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung
jawab dalam kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini
merupakan keuntungan seseorang mengikuti program KB.
B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak
semua Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan
keahlian pemeriksaan KB, ditambah lagi dengan kurangnya presentasi
tentang pengetahuan KB di daerah pedesaan, sehingga kebanyakan
masyarakat Indonesia yang berdomisili di pedesaan masih kurang
pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya, mereka masih
beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman
semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran yang semakin
maju pula.
C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup baik dalam
hampir semua sektor, sebagai contoh di sektor ekonomi, Indonesia
akan memiliki jumlah tenaga produktif yang tinggi. Penyebabnya

12
adalah angka kematian yang rendah dan angka kelahiran yang
mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu ibu rumah
tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke dalam angkatan kerja, bisa
masuk ke angkatan kerja disebabkan jumlah anak yang menurun.
Dengan jumlah tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada
pada titik terendah, kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa
meningkat.
Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat jumlah
tabungan masyarakat bertambah. Jumlah tabungan yang bertambah
bisa digunakan sebagai tambahan investasi sehingga akumulasi modal
akan lebih cepat dalam kegiatan ekonomi.
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran. Penyebabnya
adalah perkembangan teknologi membutuhkan banyak tambahan
tenaga kerja produktif, sementara pertumbuhan yang cukup akan
membuat berkurangnya pengangguran dan angka kriminalitas.
D. Tantangan
Masyarakat masih kurang begitu meyakini manfaat program
KB ini, banyak yang masih memandang KB dalam sudut yang sempit,
baik di kalangan masyarakat maupun para tokoh agama, dan tokoh
masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan
dengan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan IUD yang masih
dianggap tabu karena harus membuka aurat.
Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu melahirkan
adalah mati sahid dan banyak anak akan membawa rezeki. Kendala
lainnya, masih adanya anggapan atau pengetahuan dari para tokoh
agama bahwa KB hanya untuk membatasi jumlah anak atau kelahiran
saja, dan belum memahami manfaat KB dalam kesehatan.
Tantangan berikutnya berasal dari sektor kesehatan, di sektor
ini pemerintah harus menambah dokter-dokter dan bidan-bidan untuk
ditempatkan di areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak luput
dari tantangan pemerintah selanjutnya. Karena dengan pembekalan

13
terhadap masyarakat akan membuat masyarakat bisa lebih yakin untuk
melaksanakan program KB.
B. Jenis-jenis Kontrasepsi
1. Jenis kontrasepsi
1) Metode Alami 
a. Koitus Interuptus (Sanggama Terputus)
Metode ini dapat mencegah terjadinya pembuahan yang berujung
pada kehamilan. 
1) Pengertian
Coitus Interruptus dapat diartikan sebagai senggama terputus
atau dalam artian penis dikeluarkan dari vagina sesaat sebelum
ejakulasi terjadi. Membutuhkan partisipasi yang besar dari
pasangan Anda.
2) Cara kerja
Dengan cara ini diharapkan cairan sperma tidak akan masuk
kedalam rahim serta mengecilkan kemungkinan bertemunya
sperma dengan sel telur yang dapat mengakibatkan terjadinya
pembuahan.
3) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai tekanan darah
tinggi
4) Kerugian
- Faktor kegagalan cukup tinggi jika pasangan tidak bisa
bekerja sama dengan baik
b. Sistem Kelender (Pantang Berkala/ogino-knaus )
1) Pengertian
Metode ini disebut juga
dengan The Rhythm Method. 
Jika cara ini jadi
pilihan maka pengetahuan kita

14
tentang masa subur atau fertility awareness harus
tinggi. kita harus mengetahui dengan tepat masa subur atau saat
yang paling memungkinkan kita mengalami kehamilan. 
Bila kita memang ingin menunda kehamilan, maka pada
saat tubuh memasuki masa subur tundalah keinginan
berhubungan intim dengan pasangan. Atau kita tetap
melakukan hubungan seksual tapi menggunakan kondom. 
dianjurkan untuk memperhatikan terlebih dahulu siklus
mentruasi kita selama 3 bulan kalau perlu 6 bulan guna
mendapatkan perhitungan waktu siklus mentruasi yang
tepat, secara umum masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari
setelah mentruasi hingga 20 hari menjelang mentruasi
berikutnya buat yang memiliki siklus haid pendek.
Jika siklus menstruasi kita panjang, maka masa "aman"
2 hari setelah haid hingga 16 hari menjelang menstruasi yang
akan datang. 
Namun perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat
sulit ditebak dengan pasti jadi masih ada kemungkinan Anda
mengalami "kebobolan"
c. Metode Amenore Laktasi
1) Pengertian
Metode kontrasepsi yang digunakan dengan cara menyusui
bayinya secara eksklusif selama 6bln tanpa tambahan makanan
apapun dengan syarat ibu belum kembali kesuburannya
(menstruasi)
2) Efektifitas
Efektifitas MAL mencapai 98%
3) Cara Kerja
Cara kerja dari MAL yaitu menghambat ovulasi
4) Syarat yang boleh menggunakan MAL
- Klien yang belum mendapatkan haid setelah melahirkan
- Umur bayi kurang dari 6 bulan

15
- Menyusui Eksklusif
5) Keuntungan
- Murah
- Tidak perlu repot-repot datang ke tenaga kesehatan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
6) Kerugian
- Tidak bisa digunakan bila klien bekerja / berpisah dengan
bayinya lebih dari 6 jam
- Tidak bisa mencegah dari PMS (Penyakit Menular Seksual)

2) Metode Perlindungan (Barrier) 


a. Kondom
1) Pengertian
Kondom digunakan pada penis pria
untuk mencegah sperma bertemu sel
telur ketika terjadi ejakulasi. 
2) Efektivitas
Penggunaan kondom cukup efektif
selama digunakan secara tepat dan
benar. 
3) Cara Kerja
Mencegah masuknya sperma ke alat kelamin wanita sampai ke
ovum
4) Keuntungan
- Mudah digunakan
- Tidak membutuhkan bantuan medis untuk memakai.
- Bisa menlindungi dari PMS
- Mudah didapat
- Tidak Merepotkan

5) Kerugian

16
- Kegagalan terjadi jika kondom bocor, robek
6) Efek Samping
- Kondom dapat tertinggal di dalam alat kelamin ibu
- Ibu bisa mengeluh keputihan yang banyak dan berbau
- Terjadi infeksi ringan
b. Spermatisida 
1) Pengertian
Bahan atau subsansi yang dapat me-non-aktifkan sperma
sebelum sperma masuk ke rongga rahim.
Sediaannya ada dalam berbagai bentuk : cream, gel, busa, film,
suppositoria dan tablet. Umumnya mengandung bahan kimia
yang dinamakan nonoxynol-9, yang bisa membunuh sperma.

2) Efektitas
Efektifitasnya jika dipakai tanpa kombinasi sekitar 71 %,
artinya dari 100, yang gagal (menjadi hamil) sekitar 29% dalam
pemakaiannya selama setahun.
3) Efek Samping
- Iritasi vagina oleh spermatisida dapat meningkatkan risiko
penyakit menular seksual.
- Dapat menyebabkan infeksi di saluran kencing dan vagina.

c. Vagina Diafragma / Kap serviks ( cervical cap)


1) Pengertian

17
Lingkaran cincin dilapisi karet
fleksibel ini akan menutup mulut
rahim bila dipasang dalam liang
vagina 6 jam sebelum
senggama. 
2) Cara Kerja
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi uterus
sehingga mencegah sperma membuahi sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu
cepat dilepas kurang dari 8 jam setelah senggama.
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Bisa menghambat keluarnya darah haid
5) Kerugian
- Mahal
- Kegagalan Tinggi
- Harus ke tenaga kesehatan
- Tidak nyaman
6) Efek samping
- Resiko infeksi tinggi
d. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim) 
1) Pengertian
Teknik kontrasepsi ini
adalah dengan cara
memasukkan alat yang
terbuat dari tembaga
kedalam rahim.
2) Cara Kerja

18
- Menimbulkan reaksi peradangan lokal dalam endometrium
kavum uteri sehingga menghambat terjadinya penempelan
sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
- IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga
memaksa sperma "berenang" melawan arus.
3) Efektifitas
Efektivitasnya bisa mencapai 98%, layaknya seperti pil, IUD
juga mudah mengembalikan kesuburan Anda.
4) Keuntungan
- Bisa digunakan untuk metode jangka panjang
- Bisa digunakan untuk klien yang mempunyai tekanan darah
tinggi
- Tidak mengganggu produksi ASI
5) Kerugian
- Mengganggu hubungan seksual
- Harus datang ke tenaga kesehatan untuk memasang,
melepas, dan kontrol
- Mahal
- Tidak bsa mencegah darib PMS
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spoting / perdarahan bercak
- Nyeri
3) Metode Hormonal
a. Pil KB
1) Jenis pil dan Pengertian
a) Minipil yaitu alat kontrasepsi jenis pil
yang hanya mengandung hormon
progesteron. Pil ini cocok untuk ibu
menyusui.
b) Pil Kombinasi yaitu alat kontrasepsi yang mengandung
hormon estrogen dan progesteron.

19
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan
sel telur
3) Efektifitas
Pil ini mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi (99%) bila
digunakan dengan tepat dan secara teratur. 
4) Keuntungan
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Kesuburan cepat kembali
- Membuat menstruasi teratur, 
- Mengurangi kram atau sakit saat menstruasi. 
5) Kerugian
- Bisa menambah/mengurangi berat badan
- Harus selalu mengingat-ingat minum pil
- Tidak bisa mencegah dari PMS
6) Efek Samping
- Mual, muntah
- Amenorhea
- Spotting
b. Suntik KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon
progesteron yang diberikan setian 3 bulan sekali / 12 minggu
sekali.
2) Cara Kerja
- Mencegah pelepasan sel telur
- Mengentalkan lendir sehingga sperma sulit bertemu dengan
sel telur
3) Efektifitas
Efektifitasnya tinggi sekitar 99% bila digunakan secara teratur
4) Keuntungan

20
- Tidak mengganggu hubungan seksual
- Tidak mengganggu produksi ASI
- Cocok digunakan bagi klien yang pelupa (lupa minum pil)
5) Kerugian
- Kesuburan lama kembali
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak boleh digunakan untuk wanita perokok
- Kegemukan
6) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
c. Susuk KB Implant/susuk KB
1) Pengertian
Alat kontrasepsi dengan
cara memasukkan tabung
kecil di bawah kulit pada
bagian tangan yang
dilakukan oleh dokter
Anda.
2) Cara Kerja
- Mengentalkan lendir serviks
- Mengurangi proses pembentukan endometrium sehingga
sulit terjadi implantasi
- Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
4) Jenis Implan
- Norplant : terdiri dari 6 batang dan lama kerja 5 tahun
- Implanont : terdiri dari 1 batang lama kerja 3 tahun
- Indoplant dan Jadena : terdiri dari 2 batang dengan lama
kerja 3 tahun.
5) Keuntungan

21
- Daya guna tinggi
- Perlindungan jangka panjang
- Kesuburan cepat kembali
- Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
6) Kerugian
- Membutuhkan tindakan insisi
- Tidak melindungi dari PMS
- Tidak dapat menghentikan pemakaian sendiri
7) Efek Samping
- Amenorhea
- Spotting
- Ekspulsi
- Infeksi pada daerah insisi

4) Metode Kontrasepsi Permanen (Kontrasepsi Mantap=Kontap)


1) Pengertian
Saluran telur pada wanita disumbat dengan cara diikat,
dipotong atau dilaser. 
Sterilisasi pada wanita ini juga bisa dilakukan
dengan pengangkatan rahim.
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
Sedangkan pada kaum pria, sterilisasi dilakukan
dengan cara memotong saluran sperma. 
Jika kita ingin jalani kontrasepsi ini, sebaiknya usia anak bungsu
Anda telah melewati masa balita. hal ini sekedar berjaga-jaga jika
suatu saat Anda masih berniat untuk hamil kembali.

22
23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin
meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada
kerugiannya, maka sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah untuk
melaksanakan program KB dengan cara pembicaraan santai kepada para
tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka penyuluhan program KB dari desa
ke desa.
Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk
mensukseskan program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di
pedesaan,penyuluhan program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah
program KB ini sukses seperti penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa
menekan angka pengangguran di Indonesia.

B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program
KB, kita sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah
agar program KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan angka
pengangguran, agar angka kriminalitas pun berkurang dan masyarakat
Indonesia menjadi masyarakat yang maju dan bermutu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV


Muliasari.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihanna.
Meilani, Niken.2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-tentang-kb-
keluarga.html
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikan-keuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/window-of-opportunity-
peluang-tantangan-dan-bagaimana-memanfaatkannya/

25

Anda mungkin juga menyukai